You are on page 1of 11

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA USIA DENGAN STATUS GIZI DAN KADAR


GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS YANG
MENGIKUTI PROGRAM PROLANIS DI KLINIK SWASTA X
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

SATRIYO MADIPURWO
2206099071

FAKULTAS KEDOTERAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
KEDOKTERAN KELUARGA DAN
LAYANAN PRIMER
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
1. PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2. TUJUAN.........................................................................................................................2
1.3. MANFAAT.....................................................................................................................2
2. METODE...............................................................................................................................3
2.1. DESAIN..........................................................................................................................3
2.2. WAKTU DAN TEMPAT...............................................................................................3
2.3. POPULASI DAN SAMPEL...........................................................................................3
2.4. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI.......................................................................3
2.5. CARA PENGUMPULAN DATA..................................................................................3
2.6. VARIABEL DAN DEFINISI VARIABEL OPERASIONAL.......................................4
2.7. ANALISIS DATA..........................................................................................................4
3. HASIL....................................................................................................................................5
4. PEMBAHASAN....................................................................................................................7
5. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit dengan karakteristik peningkatan glukosa
dalam darah yang melebihi batas normal yang disebabkan kelainan pada insulin dalam tubuh.
Sampai saat ini, DM dibagi menjadi 4 kelompok yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM
Gestasional dan DM tipe lain.

Data WHO menyatakan, pada tahun 2014, 8,5% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas
menderita diabetes mellitus. Pada tahun 2019, diabetes menjadi penyebab dari 1,5 juta
kematian dan 48% dari seluruh kematian akibat diabetes terjadi sebelum usia 70 tahun. 460
ribu kematian karena penyakit ginjal disebabkan oleh diabetes, dan peningkatan glukosa
darah menyebabkan sekitar 20% kematian karena penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2003, diperkirakan penduduk
Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa, dengan prevalensi DM
sebesar 14,7% pada daerah urban. Berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan
bahwa pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia diatas 20 tahun dan
dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%), maka diperkirakan terdapat 28 juta pasien
diabetes di daerah urban.

Berdasarkan laporan nasional Riset Kesehatan Dasar 2018, Prevalensi DM di Indonesia


sebesar 8,5 persen dari 261 juta penduduk dan 25,3% merupakan orang lanjut usia. Selain itu
salah satu faktor pendukung terjadi nya DM adalah obesitas. Seiring dengan meningkatnya
obesitas, yaitu 14,8 % pada tahun 2013 menjadi 21,8% pada tahun 2018, prevalensi berat
badan juga meningkat dari 11,5% menjadi 13,6%.

Dapat dilihat bahwa penyakit DM merupakan masalah kesehatan yang harus diatasi dan
dikendalikan baik dengan melakukan pencegahan maupun tindakan yang sesuai. Dengan
begitu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara usia dengan
status gizi dan kadar gula darah pada pasien DM program Prolanis.

1
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Mengetahui hubungan Usia dengan Status Gizi Dan Kadar Gula Darah Pada Pasien
Diabetes Mellitus yang Mengikuti Program Prolanis di Klinik Azalia

1.2.2 TUJUAN KHUSUS


1. Mengetahui hubungan usia pasien Prolanis DM dengan Status Gizi.
2. Mengetahui hubungan usia pasien Prolanis DM dengan Kadar Gula Darah.

1.3 MANFAAT
1.3.1 MANFAAT BAGI SUBJEK
Mengetahui risiko pertambahan usia dengan status gizi dan kadar gula darah

1.3.2 MANFAAT BAGI INSTITUSI

Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan


fungsinya sebagai lembaga pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat, ikut berperan dalam mewujudkan visi Universitas Indonesia dan
FKUI sebagai Universitas Riset,meningkatkan kerjasama dan komunikasi
antara mahasiswa dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

1.3.3 MANFAAT BAGI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN


Sarana pelatihan dan pembelajaran dalam bidang modul praktik kedokteran berbasis
bukti dan metodologi penelitian, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analisis
dalam melakukan suatu penelitian dan telaah sumber jurnal

2
BAB II
METODE

2.1 DESAIN

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan melakukan pengambilan data secara
langsung pada pasien DM Prolanis di Klinik Swasta menggunakan desain cross-sectional.

2.2 WAKTU DAN TEMPAT


Penelitian dilakukan saat Pelaksanaan Program Prolanis pada tanggal 26 Oktober
2022 di Klinik X Kelurahan Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat.

2.3 POPULASI
Semua pasien Prolanis Klinik Azalia yang datang pada tanggal 26 Oktober 2022
dengan diagnosis Diabetes Mellitus yaitu 67 subjek dan semua dimasukan kedalam
penelitian.

2.4 KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI


2.4.1 KRITERIA INKLUSI
a. Pasien terdaftar dalam Program Prolanis di Klinik Azalia
b. Pasien BPJS dengan diagnosis Diabetes Mellitus
c. Datang ke Klinik X pada tanggal 26 Oktober 2022
d. Melakukan pemeriksaan Status Gizi (IMT) dan Kadar Gula Darah Puasa di
Klinik Azalia

2.4.2 KRITERIA EKSKLUSI


a. Data tidak Lengkap
b. Pasien memiliki penyakit komorbid selain DM
c. Pasien yang masih kontrol ke Rumah Sakit untuk Pengobatan

2.5 CARA PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan 67 subjek dilakukan secara konsekutif sampling melalui rekam medis
klinik yang memenuhi kriteria inklusi.

3
2.6 VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Variabel Tergantung : Usia (Lansia dan Non Lansia)
2. Variabel Bebas : Jenis Kelamin, IMT, Gula Darah Puasa
3. Definisi Operasional Variabel :
a. Jenis Kelamin : pembagian subjek berdasarkan KTP
b. Usia : berdasarkan KTP yang dikategorikan dalam Lansia yaitu usia ≥ 60
tahun dan non Lansia yaitu < 60 tahun
c. IMT : pengukuran dari berat badan dibagi dengan tinggi badan dalam meter
kuadarat lalu dimasukan dalam kategori sesuai dengan WHO Asia-Pasific
yaitu underweight, normal, overweight, obesity
d. Gula Darah Puasa: hasil pengukuran darah perifer untuk menunjukan kandung
gula dalam darah, dikategorikan sebagai Terkontrol (<126mg/dL) dan Tidak
Terkontrol (≥126 mg/dL).
e. Obesitas : pengukuran berdasarkan hasil IMT namun dikategorikan dalam 2
kelompok yaitu Obesitas (IMT ≥ 23kg/m2) dan Normal (< 23kg/m2).

2.7 ANALISIS DATA


Analisis dilakukan secara bivariat pada variabel tergantung usia dengan variabel
bebas status gizi dan kadar gula darah dalam bentuk kategorik dengan analisa uji
perbandingan proporsi Chi-Square menggunakan aplikasi Statistic IBM SPSS versi 25.

4
BAB III
HASIL

Tabel 1. Karakteristik Demografis


  Partisipan
  n %
Kategori Usia
<50 10 14,9
50-59 22 32,8
60-69 22 32,8
>=70 13 19,4
Jenis Kelamin
Laki-laki 30 44,8
Perempuan 37 55,2
IMT
Normal 18 26,9
Overweight 23 34,3
Obesity 26 38,8
Gula Darah Puasa
Terkontrol 31 46,3
Tidak Terkontrol 36 53,7

Penelitian awal dilakukan dengan melihat karakter demografis pada Tabel 1,


didapatkan dari 67 pasien DM Prolanis, usia 50-59 dan 60-69 memiliki jumlah terbanyak,
serta perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Pemeriksaan Status Gizi berdasarkan
IMT didapatkan Obesity lebih banyak dibandingkan dengan normal serta kadar gula darah
puasa banyak yang tidak terkontrol.

Tabel 2. Hubungan Antara Usia dengan Status Gizi


    DM Non-Lansia DM Lansia    
n % n % p value OR (95% CI)
IMT            
Obesitas 23 46,9 26 53,1 0,824 1,13 (0,38-3,33)
Normal 9 50 9 50    

Pada Tabel 2 didapatkan bahwa IMT Obesitas paling banyak pada pasien DM Lansia
namun pada IMT Normal baik di DM lansia dan Non-lansia jumlah subjek sama. Analisa

5
pada penelitian didapatkan P=0,824 dengan risiko 1,13 kali, sehingga tidak ada hubungan
signifikan antara Usia dengan Status Gizi.

Tabel 3. Hubungan Antara Usia dengan Kadar Gula Darah


    DM Non-Lansia DM Lansia    
    n % n % p value OR (95% CI)
GDP            
1 2
Tidak Terkontrol 3 36,1 3 63,9 0,040 2,80 (1,04-7,56)
1 1
Terkontrol 9 61,3 2 38,7    

Pada Tabel 3, jumlah subjek yang tidak terkontrol lebih banyak pada DM lansia
dibandingkan dengan Non-Lansia dan jumlah subjek terkontrol lebih banyak pada DM non-
lansia. Hasil Analisa didapatkan P=0,04 dengan risiko 2,80 kali, sehingga ada hubungan
signifikan antara Usia dengan Kadar Gula Darah.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari rekam medik pasien
Prolanis dengan diagnosis DM sebanyak 67 subjek secara cross-sectional. Pada pengumpulan
data, didapatkan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Data ini
didukung dengan bukti Riskesdas tahun 2018 bahwa Prevalensi DM lebih tinggi pada
perempuan (2,4%) dibandingkan laki-laki (1,7%).

Analisa yang dilakukan pada penelitian secara bivariat menggunakan perbandingan


proporsi Chi-square dan didapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pasien DM
Lansia dengan Obesitas yaitu p=0,824, namun terdapat hubungan yang signifikan antara
pasien DM Lansia dengan Kadar Gula darah puasa tidak terkontrol. Hasil ini terdapat
kesesuaian dengan salah satu sumber penelitian cross-sectional lain dimana tidak terdapat
hubungan signifikan antara usia pasien DM dengan Obesitas yaitu p=0,2. Pada hubungan
pasien DM Lansia dengan Kadar Gula darah tidak terkontrol perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut.

Sumber penelitian yang digunakan berjudul Obesity among type 2 diabetes mellitus at
Sidama Region, Southern Ethiopia secara cross-sectional. Pada sumber penelitian diatas
dilakukan sebual critical analisis dan didapatkan bahwa artikel ini layak digunakan sebagai
sumber teori untuk penelitian ini. Analisis dilakukan dengan menggunakan checklist JBI
systemic review.

Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan sampel yang sangat minimal sehingga
tidak dapat mewakilkan untuk populasi yang lebih besar dan batasan dari penelitian ini
adalah Status Gizi hanya digambarkan dengan IMT saja dan masih ada faktor-faktor lain
yang dapat berpengaruh. Penelitian dalam lingkup yang luas dan metode yang ditingkatkan
sangat dibutuhkan untuk mengetahui hubungan antara Usia dengan Status Gizi dan Kadar
Gula Darah pada pasien DM.

7
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAKLANJUT

5.1 KESIMPULAN

Pada pasien DM terdapat hubungan antara usia dengan kadar gula darah serta tidak
ada hubungan antara usia dengan status gizi.

5.2 TINDAKLANJUT

1. Melakukan promotif pada pasien DM Lansia serta membuat program senam Lansia
dan konseling gizi untuk menurunkan risiko
2. Perlu dilakukan penelitian dengan sampel subjek dan variabel bebas yang lebih
banyak.
3. Perlu dilakukan penelitian secara cohort untuk menentukan hubungan yang lebih
spesifik pada variabel tergantung dengan variabel bebas.
4. Perlu mencari teori-teori terbaru sesuai dengan variabel serta analisis penelitian.

8
JBI CRITICAL APPRAISAL CHECKLIST FOR
ANALYTICAL CROSS SECTIONAL STUDIES

Reviewer __Satriyo Madipurwo_____________ Date___22 November 2022_________

Author____Bizuayehu et al______________________ Year__2022_ Record Number 0266716_

Patient (Population) : _Pasien Type 2 DM_______________________________________

Indicator/Intervention : _Obesity_______________________________________________

Comparison : _None__________________________________________________

Outcome(s) : Prevalence Obesity and its associated factor_________________________


Yes No Unclear Not
applicable
1. Were the criteria for inclusion in the sample clearly
defined? □ □ □ □
2. Were the study subjects and the setting described in
detail? □ □ □ □
3. Was the exposure measured in a valid and reliable
way? □ □ □ □
4. Were objective, standard criteria used for
measurement of the condition? □ □ □ □
5. Were confounding factors identified?
□ □ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated? □ □ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and reliable
way? □ □ □ □
8. Was appropriate statistical analysis used?
□ □ □ □
Overall appraisal: Include □ Exclude □ Seek further info □

You might also like