You are on page 1of 16

MAKALAH

Tentang
Pembelajaran Diferensiasi
Pembimbing : Nur Istiqomah, M.Pd.

Kelompok IV

No Nama NIM

1. Nurmiatul Fitri 2020070198

2. Satiana 2020070185

3. Winda Kurniati 2020070176

4. Vita Kurniati 2020070168

Prodi Pendidikan guru Sekolah Dasar (PGSD)


Sekolah Tinggi keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Tahun Akademik 2022

i
KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya, yang berjudul “Pembelajaran Diferensiasi“,
dalam memenuhi mata kuliah Pengembangan Abad 21, diampuh oleh ibu Nur
Istiqomah, M.Pd.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
kami masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bima, 18 Maret 2023

Penyusun
Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH........................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................iv
A. Latar belakang......................................................................................................iv
B. Rumusan masalah.................................................................................................iv
C. Tujuan...................................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Hakikat Diferensiasi..............................................................................................1
B. Tujuan dari Pembelajaran Diferensiasi..................................................................2
C. Strategi dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi..................................3
D. Ciri-Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi..................................................................5
E. Cara Mengidentifikasi Kebutuhan Murid..............................................................6
F. Cara Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Dalam Kelas.............................7
G. Manfaat dalam Pembelajaran Bediferensiasi.........................................................8
H. Kelemahan dalam model pembelajaran diferensiasi..............................................8
I. Kebutuhan belajar murid dikategorikan dalam 3 aspek yaitu kesiapan belajar,
minat murid dan profil belajar murid.....................................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembelajaran berdiferensiasi (bahasa Inggris: differentiated instruction)
adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam
cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang
kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten;
mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk
pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang
kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan
efektif. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab
kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa.

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan Pengertian dari Pembelajaran Diferensiasi?
2. Apa saja pengertian dari Pembelajaran Difensiasi oleh para ahli?
3. Apa saja tujuan dari Pembelajaran Diferensiasi?
4. Bagaimana Cara mengidentifikasi kebutuhan para murid?
5. Bagiamana Ciri-ciri Pembelajaran Diferensiasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Pembelajaran Diferensiasi!
2. Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran difensiasi oleh para ahli!
3. Untuk mengerahui apa saja tujuan dari pembelajaran diferensiasi!
4. Untuk mengetahui bagaimana Cara mengidentifikasi kebutuhan para murid!
5. Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran Diferensiasi!

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Diferensiasi
a. Pengertian Diferensiasi secara umum
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah pembelajaran yang
menuntut guru untuk mengerti kebutuhan dari setiap murid yang akan diajar.
Meski pengertiannya menyebutkan guru harus memenuhi kebutuhan belajar dari
setiap muridnya yang berbeda-beda, bukan berarti dia harus mengajarkan satu
murid dengan satu metode pembelajaran.
Sangat sering banyak guru di luaran sana yang salah paham atau
miskonsepsi dengan pengertian dari pembelajaran berdiferensiasi ini. Lebih dari
pada itu, pembelajaran ini mengerjakan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar
murid dengan cara yang lebih komprehensif.
Hal yang sebenarnya perlu diperhatikan dalam pembelajaran
berdiferensiasi ini adalah bagaimana respon guru dalam memenuhi kebutuhan
belajar para siswanya. Contohnya, saat pembuatan rencana pembelajaran, apakah
dia perlu untuk membuat strategi yang berbeda, sumber yang berbeda, bahkan
hingga penugasan dan penilaian yang berbeda.
Pembelajaran diferensiasi adalah proses siklus mencari tahu tentang siswa
dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar
tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien,
efektif, dan menyenangkan akan terwujud.

b. Pengertian diferensiasi Menurut para ahli


1. Tomlinson (2001:1)
Mengutip Tomlinson (2001:1), pada pembelajaran diferensiasi berarti
mencampurkan semua perbedaan untuk mendapatkan suatu informasi, membuat
ide dan mengekspresikan apa yang mereka pelajari. Dengan kata lain bahwa

1
pembelajaran diferensiasi adalah menciptakan suatu kelas yang beragam dengan
memberikan kesempatan dalam meraih konten, memproses suatu ide dan
meningkatkan hasil setiap murid, sehingga murid-murid akan bisa lebih belajar
dengan efektif.
Sebagai contoh, apabila guru memberikan tugas membaca kepada murid-
muridnya, guru harus mengetahui tingkat level kemampuan membaca muridnya
sehingga memberikan tugas membaca sesuai dengan tingkat level membaca murid
tersebut dan juga bisa mengaitkannya dengan ketertarikan dari murid tersebut.
Sehingga pembelajaran diferensiasi tidak menambah beban murid-murid dalam
belajar tetapi justru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
merangsang anak untuk terus belajar sehingga akan membantu anak dalam
mencapai kesuksesan dalam belajar.

2. (Hollas dalam Andini,2016).


Pada hakikatnya pembelajaran diferensiasi sebagai pembelajaran yang
memandang bahwa siswa itu berbeda dan dinamis. Oleh karena itu, sekolah harus
memiliki perencanaan tentang pembelajaran berdiferensiasi, antara lain:
 Mengkaji kurikulum saat ini yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan
siswa.
 Merancang perencanaan dan strategi sekolah yang sesuai dengan kurikulum
dan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
siswa.
 Menjelaskan bentuk dukungan guru dalam memenuhi kebutuhan siswa.

B. Tujuan dari Pembelajaran Diferensiasi


Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa. Pembelajaran
berdiferensiasi meningkatkan relasi yang kuat antara guru dan siswa
sehingga siswa semangat untuk belajar.

2
Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri. Jika siswa
dibelajarkan secara mandiri, maka siswa terbiasa dan menghargai
keberagaman.
Untuk membantu semua siswa dalam belajar. Agar guru bisa
meningkatkan kesadaran terhadap kemampuan siswa, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh siswa.
Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Agar siswa
memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi yang
diberikan guru. Jika siswa dibelajarkan sesuai dengan kemampuannya
maka motivasi belajar siswa meningkat.
Untuk meningkatkan kepuasan guru. Jika guru menerapkan pembelajaran
diferensiasi, maka guru merasa tertantang untuk mengembangkan
kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi kreatif.

Dalam kelas diferensiasi, guru akan memperhatikan 3 elemen penting


dalam pembelajaran diferensiasi di kelas yaitu (1) Content (input) yaitu mengenai
apa yang murid pelajari, (2) Process (Proses) yaitu bagaimana murid akan
mendapatkan informasi dan membuat ide mengenai hal yang dipelajarinya, (3)
Product (output), bagaimana murid akan mendemonstrasikan apa yang sudah
mereka pelajari. Ketiga elemen tersebut di atas akan dilakukan modifikasi dan
adaptasi berdasarkan asesmen yang dilakukan sesuai dengan tingkat kesiapan
murid, ketertarikan (interes) dan learning profile.

C. Strategi dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi


a) Diferensiasi Konten.
Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan
pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek
minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.

b) Diferensiasi Proses.

3
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid akan belajar secara
berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan jumlah bantuan yang akan diberikan
pada murid-murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa
sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat
belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario
pembelajaran yang akan dirancang dengan sangat baik. Diferensiasi bisa
dilakukan dengan cara:
a. menggunakan kegiatan berjenjang

b. meyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di


sudut-sudut minat,

c. membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas, memvariasikan lama


waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas,

d. mengembangkan kegiatan bervariasi 

c) Diferensiasi Produk.
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan pada guru.
Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil
tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang
paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Contoh :

1. memberikan tantangan dan keragaman atau variasi,

2. memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan


pembelajaran yang diinginkan.

Alhasil, pada dasarnya semua anak itu belajar akan tetapi mereka
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda di dalam kelas yang sama. Sehingga
seorang guru harus teliti dan menyadari tingkat kemampuan dari masing-masing

4
anak sebelum memberikan suatu instruksi dan guru harus memahami tahapan cara
dalam memulai pembelajaran diferensiasi.
Langkah memulai dalam pengajaran diferensiasi adalah dengan berawal
dari tujuan pembelajaran itu sendiri, fokus pada apa yang akan murid pelajari
kemudian baru berpikir bagaimana mengajarnya, sesuai dengan pernyataanya
sebagai berikut: “Start with learning goals, first focus on his learning then think
about teaching” (Hollas ,2013).
Sejatinya pembelajaran diferensiasi ini sangat sesuai dengan semangat
Pendidikan nasional yang berakar dari pemikiran Ki Hadjar
Dewantara. ."Pendidikan bertujuan untuk menolong anak agar bisa bertumbuh
sesuai dengan kodratnya". Artinya mereka diberikan kemerdekaan untuk bisa
menjadi pribadi yang berkembang sesuai dengan minat, bakat dan profil
belajarnya.

D. Ciri-Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi


Sebuah kelas yang memiliki pembelajaran berdiferensiasi di dalamnya
memiliki beberapa ciri yang dapat dikenal. Penguasaan guru dalam mengelola
kelas dan menyusun strategi pembelajaran yang tepat akan memunculkan suasana
pembelajaran berdiferensiasi. Berikut ini adalah ciri-cirinya:
 Lingkungan belajar di dalam kelas akan mengundang para murid untuk
tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
 Guru dapat merespon apa yang dibutuhkan oleh setiap muridnya.
 Tujuan dari kurikulum yang digunakan terdefinisikan secara jelas
 Manajemen kelas yang efektif. Proses guru dalam mengatur strategi,
kegiatan, dan metode pembelajaran di dalam kelas harus baik, sehingga
pembelajaran dapat berjalan fleksibel. Meski fleksibel, kegiatan
pembelajaran tetap terstruktur dan tujuan pembelajaran masih bisa tercapai
 Proses penilaian berkelanjutan, artinya guru dapat menggunakan informasi
dari hasil proses penilaian untuk mengetahui mana muridnya yang berhasil
memahami materi, dan mana yang masih belum memahami. Ini sangat

5
penting untuk dicatat, mengingat dengan hal ini guru akan lebih tahu
apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang


harus dilakukan oleh guru antara lain:
1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu:
kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan
melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan
(memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
3. Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok kita untuk dapat
menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka
rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi
kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan
data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupub dari lingkungannya.
Apalagi dimasa pandemi seperti ini, dimana murid melaksanakan PJJ sehingga
interaksi secara langsung antara guru dengan murid sangat jarang. Akibatnya data
yang kita kumpulkan untuk memetakan kebutuhan belajar murid sulit kita
tentukan valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua dan murid untuk
memberikan data yang lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak
ditambahi dan juga tidak dikurangi. Orang tua dan murid harus jujur ketika guru
melakukan pemetaan kebutuhan belajar, baik elalui wawancara, angket, survey,
dll.

E. Cara Mengidentifikasi Kebutuhan Murid


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pembelajaran berdiferensiasi sangat
menuntut pada analisis guru terhadap kebutuhan belajar para muridnya. Adapun
untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh guru, yaitu sebagai berikut:
 Coba analisis sikap dan perilaku mereka dalam belajar.

6
 Mengetahui topik atau materi apa yang disenangi oleh murid, sehingga
guru bisa menyesuaikannya untuk pembelajaran di kelas.
 Sering melakukan diskusi terkait kebutuhan murid dengan orang tua atau
wali murid.
 Amati para murid ketika sedang mengerjakan tugas.
 Selalu ajak murid untuk berdiskusi terkait permasalahan yang dialami di
dalam kelas.
 Lakukanlah survey terhadap setiap murid, bagaimana tindakan mereka,
perilakunya, dan hubungannya dengan sesama teman sekelas.
 Bertanya kepada guru yang sebelumnya pernah mengajar murid yang
bersangkutan.

F. Cara Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Dalam Kelas


Ingatkah dengan pesan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan
bahwa pendidikan harus memiliki filosofi bernama “among”?. Sebuah filosofi
yang mengajarkan seorang guru harus dapat membawa murid untuk berkembang
sesuai kodratnya. Filosofi tersebut sangat selaras dengan tujuan dari adanya
pembelajaran berdiferensiasi ini.
Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi setidaknya ada tiga
strategi yang dapat dilakukan oleh guru, berikut ini adalah strateginya:
1. Pada fase pertama, guru perlu melakukan pemetaan kebutuhan belajar dari
pada murid yang didasarkan pada tiga aspek utama, yaitu kesiapan belajar,
minat belajar dan profil belajar murid. Dalam melakukan pemetaan ini,
ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti observasi, survei,
wawancara dan sebagainya.
2. Fase kedua, setelah mendapatkan pemetaan kebutuhan belajar dari setiap
siswa. Guru dapat menyusun metode, strategi, dan kegiatan pembelajaran
berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan tersebut.
3. Fase ketiga, di fase terakhir ini, adalah proses untuk mengevaluasi semua
hal yang telah dikerjakan oleh guru di dalam kelas.

7
Poin yang terpenting dari ketiga langkah di atas adalah pemetaan
kebutuhan dari para siswa. Diproses ini sangat menentukan bagaimana langkah
kedepannya yang akan dilakukan oleh guru. Apabila hasil pemetaan kebutuhan
tidak akurat, maka semua yang disusun seperti strategi dan metode pembelajaran
akan sia-sia.

G. Manfaat dalam Pembelajaran Bediferensiasi


Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi
sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Perlu diketahui bahwa setiap murid
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga tidak semua murid bisa
diperlakukan sama. Jika tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
murid maka hal tersebut dapat menghambat murid untuk bisa maju dan
berkembang belajarnya. Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi antara lain:
a) Setiap orang merasa disambut dengan baik
b) Murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai
c) Merasa aman
d) Ada harapan bagi pertumbuhan
e) Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
f) Ada keadilan dalam bentuk nyata
g) Guru dan murid berkolaborasi
h) Kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik.

Dari Semua dampak di atas diharapkan siswa akan tercapai hasil belajar
yang optimal dalam proses pembelajaran.

H. Kelemahan dalam model pembelajaran diferensiasi


1. memerlukan guru dengan kemampuan pengelolaan kelas yang baik serta
penguasaan materi yang luas.

8
2. Punya kemampuan IT dalam membuat konten pembelajaran untuk siswa,
oleh karena itu perlunya meningkatkan kompetensi guru untuk
meningkatkan pembelajara di kelas.

I. Kebutuhan belajar murid dikategorikan dalam 3 aspek yaitu


kesiapan belajar, minat murid dan profil belajar murid.

1. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi


baru. Kesiapan belajar murid berisi informasi tentang apakah pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki murid  saat ini sesuai dengan keterampilan
atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan belajar murid yang bertujuan
untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran.
2. Minat murid merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon
terarah kepada suati situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan
memberikan kepuasan diri.  Minat adalah salah satu motivator penting
bagi murid untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Itulah
sebabnya pembelajaran berbasis minat ini  tidak hanya dapat menarik dan
memperluas minat murid yang sudah ada, akan tetapi juga dapat
membantu murid dalam menemukan minat baru.
3. Profil belajar murid mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai
individu paling baik belajar. Dengan mengidentifikasi dan memetakan
kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar murid, maka murid
mendapatkan kesempatan untuk belajar secara natural dan efisien. Ada
beberapa faktor terkait profil belajar murid yaitu preferensi terhadap
lingkungan belajar, pengaruh budaya, preferensi gaya belajar
(auditori/visual/kinestetik) serta preferensi berdasrakan kecerdasan
majemuk.

Pembelajaran berdiferensiasi mengakomodasi semua perbedaan murid,


terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh setiap
individu.

9
10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembelajaran Diferensiasi merupakan sebuah pembelajaran yang


menuntut guru untuk mengerti kebutuhan dari setiap murid yang akan diajar.
Pembelajaran diferensiasi adalah proses siklus mencari tahu tentang siswa dan
merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang
keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, efektif, dan
menyenangkan akan terwujud.
Ada 3 strategi pembelajaran diferensiasi yaitu Diferensiasi Konten,
Diferensiasi Proses, Diferensiasi Produk.

B. SARAN
Kami cukup sadar bahwa makalah kami masih memiliki banyak
kekurangan maka dari itu kami menunggu kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman dan dosen, kami ucapkan terima kasih

11
DAFTAR PUSTAKA

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (gurusiana.id)

Pembelajaran Berdiferensiasi : Pengertian, Strategi dan Implementasi - Maxtrimus

Mengenal Pembelajaran Diferensiasi | kumparan.com

12

You might also like