You are on page 1of 8

TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi, September 2013 Volume III Nomor 1

GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK


TERKENAL ( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).

Haris Fadhilah Putra*


T. Keizerina Devi Azwar****
Windha******

ABSTRACT

Brand is very important in the business world. Brand products (both goods and services) that are
certain to be popular and sell well in the market of course would tend to make spur other manufacturers
or entrepreneurs competing products with famous brand, even in this case finally appeared unfair
competition. Brands used in the trade, which in turn may submit the national economy. Pemdaftaran
brand basically meant that the mark is used in commerce.
The issue in this thesis is how the system of trademark registration in Indonesia, how to register
for the legal protection of well-known brand in Indonesia, as well as how the lawsuit registered trademark
by the owner of the famous brands in Indonesia.
Methods of research using this type of normative legal research. Source of data used are
secondary data, which consists of primary legal materials, secondary, and tertiary. Data was collected
with library research techniques and data analysis using inductive qualitative approach and dedukatif.
Mark registration system in Indonesia is currently contained in that set in Trademark Law No. 15
of 2001 is a constitutive system but before Indonesia also familiar with declarative system adopted in the
Brand Law No. 15 of 2001. The meaning is constitutive sitem party has registered its brand, it creates a
registration rights to the trademark, registered parties he was the only one who has the right to a brand
and third-party registrar must respect his rights as an absolute right. Registration of the trademark
protection law known governed exclusively However the brands that have been registered are allowed to
be given an explanation and how to brand holders may submit the registration against any other brand.

Kata kunci: Gugatan pembatalan, Merek, Merek terkenal

*
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
****
Dosen Pembimbing I
******
Dosen Pembimbing II
I. PENDAHULUAN 3. Bagaimanakah gugatan pembatalan merek
Pemakaian merek terkenal atau terdaftar oleh pemilik merek terkenal di
pemakaian merek yang mirip dengan merek Indonesia?
terkenal milik orang lain secara tidak berhak dapat
menyesatkan konsumen terhadap asal-usul, dan II. METODE PENELITIAN
atau kualitas barang. Pemakaian merek terkenal
secara tidak sah dikualifikasi sebagai pemakaian A. Spesifikasi Penelitian
merek yang beritikad tidak baik. Penggunaan Jenis penelitian ini adalah penelitian
produk dengan merek-merek tertentu disamping hukum normatif dan bersifat deskriptif dengan
good will yang dimiliki oleh mereknya sendiri pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini
selain itu juga sifat fanatik dari konsumen mengacu kepada Undang – Undang Merek dan
terhadap merek tersebut yang dianggap mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan
mempunyai kelebihan atau keunggulan dari akurat terhadap suatu keadaan yang menjadi
merek yang lain. Sifat fanatik yang dimiliki oleh objek penelitian dengan mendasarkan penelitian
konsumen tidak semata-mata untuk memenuhi pada ketentuan hukum normatif.
kebutuhan saja, tetapi ada juga mengutamakan
prestise dan memberikan kesan tersendiri dari B. Sumber Data
pemakainya sehingga dengan memakai persepsi Data penelitian yang dipergunakan adalah
mereka adalah suatu “simbol” yang akan data sekunder yang terdiri dari: Pertama, bahan
menimbulkan gaya hidup baru (life style).1 hukum primer antara lain Undang-Undang Merek;
Kedua, bahan hukum sekunder adalah bacaan
Merek tidak terdaftar merupakan suatu
yang relevan dengan materi yang diteliti; Ketiga,
merek yang tidak terdaftar dalam daftar umum
bahan hukum tertier, yaitu dengan menggunakan
merek. Hal ini akan berakibat pada Hak atas
kamus hukum dan kamus Bahasa Indonesia
merek itu sendiri, karena suatu merek hanya akan
mendapat hak kalau merek tersebut sudah
C. Teknik Pengumpulan Data
terdaftar dalam Daftar Umum Merek. Hal seperti
Teknik pengumpulan data yang
inilah yang sering dijadikan peluang oleh
dipergunakan penulis untuk mengumpulkan data
kompetitor lainnya yang mempunyai itikad tidak
penelitian ini adalah melalui studi pustaka (library
baik untuk meniru suatu merek tertentu untuk
research) yang berupa pengambilan data yang
keuntungan pribadi semata.
berasal dari bahan literatur atau tulisan ilmiah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
berkaitan dengan Merek.
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem pendaftaran merek di
D. Analisis Data
Indonesia?
Jenis analisis yang dipergunakan dalam
2. Bagaimanakah perlindungan hukum
penelitian ini adalah analisis normatif kualitatif
pendaftaran atas merek terkenal di Indonesia?
yang menjelaskan pembahasan yang dilakukan
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
1
Ibid., hlm. 34.

2 HARIS, GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL


( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 3

seperti perundang-undangan. Data yang yang membuktikan telah memakai merek itu untuk
diperoleh dari penelusuran kepustakaan, pertama kalinya. Jika tidak ada bukti tentang
dianalisis dengan deskriptif kualitatif yakni pemakaian pertama merek itu orang yang untuk
menggambarkan secara menyeluruh pokok pertama kali mendaftarkan merek itu dianggap
permasalahan dan menganalisis data tersebut sebagai yang berhak atas merek itu.2
menurut kualitas dan kebenarannya kemudian Ketentuan Undang-Undang Nomor 21
dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari Tahun 1961 menganut sistem pendaftaran
penelitian kepustakaan sehingga diperoleh deklaratif. Hal ini mengingat luasnya wilayah
jawaban atas permasalahan yang diajukan. Negara Republik Indonesia, yang pada waktu itu
perhubungan dan komunikasi tidak semudah dan
III. HASIL PENELITIAN DAN secepat saat ini, sehingga sistem deklaratif inilah
PEMBAHASAN yang dianggap paling tepat dianut dalam
pendaftaran merek di Indonesia. Dengan sistem
A. PENDAFTARAN MEREK DENGAN SISTEM deklaratif ini, Kantor Pendaftaran Merek tidak
DEKLARATIF DAN KONSTITUTIF
diwajibkan menyelidiki secara seksama
Pendaftaran merek dibawah Undang- persyaratan atas merek yang dimohonkan
Undang Nomor 21 Tahun 1961 menganut sistem pendaftarannya, berhubung pendaftaran hanya
deklaratif. Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang memberikan dugaan bahwa pendaftar adalah
Nomor 21 Tahun 1961 menyatakan : kecuali jika pemakai pertama atas merek terdaftar. Artinya
ada bukti tentang hal sebaliknya, maka barang sepanjang tidak ada bantahan dari pihak lain,
siapa yang untuk pertama kali mengajukan pendaftar yang bersangkutan dianggap sebagai
permohonan pendaftaran suatu merek menurut pemakai pertamanya.
ketentuan-ketentuan dalam Pasal 4 dan Pasal 5 Dengan Undang-Undang Merek yang baru,
dianggap sebagai pemakai pertama dari merek sistem pendaftaran merek diubah menjadi sistem
tersebut. Kemudian dalam Penjelasan Umum konstitutif, berhubung sistem konstitutif lebih
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 menjamin kepastian hukum daripada sistem
dinyatakan : hak khusus untuk memakai suatu deklaratif. Dengan didaftarnya merek tersebut
merek dalam Undang-Undang ini didasarkan atas pada Direktorat Jenderal HKI, orang lain tidak
pemakaian pertama dari merek itu. Sebagai dapat lagi menggugat atas merek yang telah
pemakai pertama dari suatu merek dianggap didaftar tersebut. Apalagi Undang-Undang Merek
orang yang mendaftarkan merek itu untuk yang baru juga memberikan perlindungan kepada
pertama kalinya kecuali jika dibuktikan bahwa pemilik merek yang beritikad baik. Permohonan
orang lain yang menjadi pemakai pertama pendaftaran merek yang diajukan oleh pemohon
sesungguhnya dari merek itu. Dengan demikian, yang beritikad buruk, mereknya tidak dapat
dalam suatu perselisihan tentang hak atas suatu didaftar. Demikian ketentuan Pasal 4 Undang-
merek, yang berhak atas merek itu adalah orang Undang Merek 2001.
2
Cita Citrawinda Priapantja, Op.Cit., hlm. 21.
Tahun 2001 Tentang Merek, yaitu pengumuman
B. Pendaftaran Merek Terkenal di Indonesia permohonan pendaftaran merek disetujui dalam
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 15 Berita Resmi Merek harus dilakukan oleh
Tahun 2001 Tentang Merek menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
merek tidak dapat didaftarkan atas dasar dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari
permohonan yang diajukan oleh pemohon yang terhitung sejak tanggal disetujuinya permohonan
beritikad tidak baik. Dengan adanya ketentuan ini, untuk didaftar. Pemeriksaan kembali terhadap
jelaslah bahwa suatu merek tidak dapat didaftar permohonan pendaftaran merek diatur dalam
dan ditolak bila pemiliknya beritikad buruk. Selain Pasal 26 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
itu, menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15 tentang Merek bahwa pemeriksaan kembali
Tahun 2001 Tentang Merek suatu merek tidak terhadap permohonan pendaftaran merek yang
dapat didaftar apabila merek tersebut. telah diumumkan dan mendapat oposisi dari
Permohonan pendaftaran merek tersebut pihak lain diselesaikan dalam jangka waktu paling
harus ditandatangani oleh pemohon atau lama 2 (dua) bulan sejak berakhirnya jangka
kuasanya. Pemohon terdiri atas satu orang atau waktu pengumuman. Direktorat Jenderal HKI
beberapa orang secara bersama, atau badan akan memberitahukan secara tertulis kepada
hukum. Permohonan yang diajukan oleh pihak yang mengajukan keberatan mengenai
pemohon yang bertempat tinggal atau hasil pemeriksaan kembali dimaksud. Dalam hal
berkedudukan tetap di luar wilayah negara pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan bahwa
Republik Indonesia wajib diajukan melalui keberatan dapat diterima.
kuasanya di Indonesia serta menyatakan dan Permohonan perpanjangan jangka waktu
memilih tempat tinggal kuasa sebagai domisili perlindungan merek terdaftar dapat pula ditolak
hukumnya Indonesia. Pasal 11 Undang-Undang oleh Direktorat Jenderal apabila permohonannya
Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek tidak memenuhi ketentuan di atas. Perpanjangan
menentukan permohonan pendaftaran merek jangka waktu perlindungan merek terdaftar
dengan menggunakan Hak Prioritas harus dicatat dalam Daftar Umum Merek dan
diajukan dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan diumumkan dalam Berita Resmi Merek dan juga
sejak tanggal penerimaan permohonan diberitahukan secara tertulis kepada pemilik
pendaftaran merek yang pertama kali diterima di merek atau kuasanya.
negara lain. Pemeriksaan Substantif atas
permohonan pendaftaran merek ini dimaksudkan C. Gugatan pembatalan merek terdaftar oleh
untuk menentukan dapat atau tidak dapatnya Pemilik merek terkenal (Studi Kasus:
Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011)
merek yang bersangkutan didaftar, yang
dilakukan dalam waktu paling lama 9 (sembilan) Gugatan pembatalan merek diajukan oleh

bulan. penggugat sebagai pendaftar pertama dan

Pengumuman permohonan pendaftaran pemilik merek dagang “OREO” dengan Kata

merek sebagaimana yang telah ditegaskan Pasal OREO dicetak dengan warna putih dengan

21 dan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 15 kombinasi garis biru dan putih. Warna- warna

4 HARIS, GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL


( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 5

yang terdapat pada kemasan adalah biru tua, Tergugat untuk menghentikan sementara seluruh
biru muda, hitam dan merah. Jenis produk proses permintaan pendaftaran merek-merek
cokelat kering dengan isi, yang terdiri dari dua yang diajukan oleh Tergugat yang pada
kue cokelat kering berbentuk bundar dengan keseluruhannya maupun persamaan pada
desain yang khas dan isi dengan rasa vanila pokoknya dengan merek “ORIORIO” Tergugat,
berwarna putih, yang diapit diantara dua kue yang diduga dilandasi oleh itikad tidak baik untuk
cokelat kering berbentuk bundar. Desain kue meniru dan membonceng keterkenalan merek
kering cokelat berbentuk bundar dengan desain OREO milik Penggugat.
yang khas di sisi luarnya, didasarkan pada Putusan mahkamah agung Menyatakan
keberatan penggugat terhadap merek “ORIORIO” Merek ORIORIO di bawah daftar No.
karena dianggap mempunyai kemiripan dalam IDM000257324 terdaftar pada tanggal 9 Juli 2010
unsur-unsur yang menonjol yang menimbulkan untuk melindungi produk- produk dalam kelas 30
kesan adanya persamaan dan karenanya didaftarkan atas dasar itikad tidak baik ;
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Menyatakan batal pendaftaran Merek ORIORIO di
merek “OREO” penguggat. bawah daftar IDM000257324 terdaftar pada
Menurut pendapat Mahkamah Agung tanggal 9 Juli 2010 untuk melindungi produk-
terdapat cukup alasan untuk mengabulkan produk dalam kelas 30; Memerintahkan Turut
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Kraft Tergugat untuk melaksanakan pembatalan
Foods Global Brands LLC tersebut serta pendaftaran atas merek ORIORIO, di bawah
membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada daftar No IDM000257324, terdaftar pada tangga l
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor : 9 Juli 2010, dengan cara mencoret pendaftaran
91/MEREK/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 5 merek tersebut dari dalam Daftar Umum Merek
April 2011 dan Mahkamah Agung mengadili dengan segala akibat hukumnya.
sendiri perkara ini dengan amar Putusan. Penambahan elemen RIO dibelakang kata
Mengabulkan permohonan kasasi dari ORIO tidak lah membuat merek ORIORIO
Pemohon Kasasi : Kraft Foods Global Brands llc. menjadi berbeda dengan merek OREO. melihat
tersebut ; Membatal kan putusan Pengadilan persamaan- persamaan yang ada antara merek
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat OREO milik Penggugat dengan Merek ORIORIO
Nomor : 91/MEREK/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. Tergugat sebagaimana yang te lah Penggugat
tangga l 5 April 2011 diperintahkan Tergugat uraikan di atas dan dengan melihat bahwa
untuk tidak mengajukan permintaan pendaftaran ternyata Tergugat juga telah memproduksi
merek-merek yang memiliki persamaan pada produk-produk dengan mempergunakan Merek
keseluruhannya maupun persamaan pada ORIORIO Tergugat, tentunya keberadaan Merek
pokoknya dengan Merek “ORIORIO” Tergugat, ORIORIO Tergugat memiliki potens i untuk
yang diduga dilandasi oleh itikad tidak baik untuk membingungkan konsumen ataupun khalayak
meniru dan membonceng keterkenalan merek ramai mengingat persamaan yang sangat kenta l
“OREO” milik Penggugat. Memerintahkan turut antara produk- produk dengan Merek ORIORIO
Tergugat dengan produk-produk dengan merek IV. PENUTUP
OREO milik Penggugat, maka Penggugat A. Kesimpulan
berpendapat bahwa sudah selayaknya Berdasarkan dari uraian tersebut maka
pendaftaran Merek ORIORIO Tergugat harus dapat diambil kesimpulan bahwa :
dibatalkan dan Daftar Umum Merek. 1. Sistem yang dianut dalam Undang-Undang
Dalam hal pemeriksa menyatakan bahwa No. 15 Tahun 2001 (UU Merek) tentang
permohonannya dapat disetujui untuk didaftar, Merek yaitu Sistem Konstitutif, yaitu bahwa
atas persetujuan Direktur Jenderal Hak Kekayaan hak atas Merek timbul karena pendaftaran.
Intelektual permohonan tersebut diumumkan Hal ini tercantum dalam UU Merek yang
dalam Berita Resmi Merek. Bila sebaliknya, berbunyi sebagai berikut "Hak atas Merek
permohonan tidak dapat didaftar atau ditolak, atas adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
persetujuan Direktur Jenderal Hak Kekayaan Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar
Intelektual hal tersebut diberitahukan secara dalam Daftar Umum Merek untuk jangka
tertulis kepada pemohon atau kuasanya dengan waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
menyebutkan alasannya. Pemohon atau Merek tersebut atau memberikan izin kepada
kuasanya diberikan kesempatan selama 30 (tiga pihak lain untuk menggunakannya". Namun
puluh) hari menyampaikan keberatan atau kadang dalam pelaksanaannya antara praktek
tanggapannya dengan menyebutkan alasan atas dan isi peraturan terjadi perbedaan. Dalam hal
keputusan penolakan untuk didaftar. Direktorat ini timbulnya perbedaan karena adanya
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual akan serta berbagai faktor, misalnya : adanya
merta menetapkan keputusan secara tertulis keterlambatan mendapatkan sertifikat merek,
tentang penolakan permohonan pendaftaran yang seharusnya berdasarkan Undang-
mereka dengan menyebutkan alasan jika Undang yang mengatur sudah menerimanya.
pemohon atau kuasanya tidak menyampaikan 2. Perlindungan hukum merek yang diberikan
keberatan atau tanggapannya. Dalam haI baik kepada merek asing atau lokal, terkenal
permohonan ditolak, segala biaya yang telah atau tidak terkenal hanya diberikan kepada
dibayarkan kepada Direktorat Jenderal Hak merek terdaftar, namun terhadap merek
Kekayaan Intelektual tidak dapat ditarik kembali. terkenal yang tidak terdaftar perlindungan
Sedangkan jika pemohon atau kuasanya hukum tersebut tetap diberikan berdasarkan
menyampaikan keberatan atau tanggapan dan Pasal 6 ayat (1) huruf b UU Merek.
pemeriksa melaporkan bahwa tanggapan tersebut Perlindungan hukum dapat berupa
dapat diterima, atas persetujuan Direktur Jenderal perlindungan yang bersifat preventif maupun
Hak Kekayaan Intelektual, permohonan itu akan represif. Perlindungan hukum yang bersifat
diumumkan dalam Berita Resmi Merek. preventif dilakukan melaui pendaftaran merek,
sedangkan perlindungan hukum yang bersifat
represif dilakukan jika terjadi pelanggaran
merek melalui gugatan perdata dan atau
tuntutan ganti rugi.

6 HARIS, GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL


( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 7

3. Gugatan pembatalan merek terdaftar oleh merek-merek terkenal secara tidak


merek terkenal di Indonesia dapat diajukan bertanggung jawab.
oleh pemilik merek terkenal yang terdaftar di 2. Mengingat hal yang menyangkut merek
Indonesia maupun yang tidak terdaftar, terkenal hanya diatur secara sumir dalam
melalui pengadilan niaga. Melalui Pengadilan Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun
Niaga berdasarkan prosedur pembatalan 2001 (UU Merek), maka dalam rangka
merek yang berlaku (Pasal 80 UU Merek). tuntutan kepastian hukum, disarankan kepada
Terhadap merek terkenal yang tidak terdaftar pemerintah dan pembuat undang-undang
di Indonesia, gugatan pembatalan tersebut untuk mengamandemen atau
dapat dilakukan bersamaan dengan proses menyempurnakan UU Merek dengan
gugatan pembatalan dengan merek lain yang merumuskan secara jelas dan tegas tentang
memiliki persamaan pada pokoknya dengan criteria merek terkenal dan sistem
merek yang belum didaftarkan tersebut. perlindungan hukumnya. Selanjutnya
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung dirasakan perlu dibentuknya suatu lembaga
gugatan pembatalan merek terdaftar oleh yang diatur oleh undang-undang yang
merek terkenal merupakan suatu pelanggaran bertugas untuk mensurvei masyarakat atas
terhadap Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 77, pengetahuannya mengenai suatu merek.
Pasal 80 UU Merek Tentu saja lembaga ini baru dapat berjalan
dengan baik apabila kententuan tentang
B. Saran merek terkenal tersebut sudah jelas.
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab 3. Pelaku usaha hendaknya dalam membuat
terdahulu dan kesimpulan-kesimpulan tersebut di suatu merek daya pembeda yang kuat
atas, dapat dirumuskan saran-saran sebagai sehingga tidak mudah untuk ditiru oleh
berikut: pengusaha lain dan menghindari perbuatan
1. Sebaiknya perlindungan terhadap merek- merek yang meniru merek yang telah
merek terkenal terus ditingkatkan dengan didaftarkan.
melakukan penegakan hukum yang tegas
terhadap para pihak yang memanfaatkan

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jono. Hukum Kepailitan. Jakarta:Sinar Grafika, 2010.
Sunarmi. Hukum Kepailitan. Medan: USU Press, 2009.

Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU.
Website
Perkembangan Infrastruktur Telekomunikasi http://id.scribd.com/doc/3322937 (diakses terkahir tanggal
14 April 2013).
Peradilan Niaga http://viedkamedia.wordpress.com/peradilan-niaga/ (diakses terkahir tanggal 24 April
2013).

8 HARIS, GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL


( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).

You might also like