You are on page 1of 9

PROPOSAL PENELITIAN

DAMPAK DARI POLA SOSIALISASI ORANG TUA TERHADAP


KESEHATAN MENTAL ANAK DI DUSUN CANGKRINGAN DESA
BLIMBING

Disusun oleh:
Ayesha Zahra Azizah (8311/04)

SMA NEGERI NGORO


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut Maclever sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan


semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang
efektif dalam kehidupan sosial. Sedangkan pengertian sosialisasi dalam arti luas adalah
suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan seseorang sejak ia lahir hingga
akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat. Melalui proses sosialisasi maka
seseorang dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran
status masing-masing sesuai budaya masyarakat. Dengan kata lain, individu mempelajari
dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial dalam proses pendewasaan diri. Sosialisasi
berfungsi sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-
nilai, norma, dan struktur sosial. Orang tua adalah sosok penting dalam proses sosialisasi,
mereka merupakan sarana pertama kali bagi anak dalam menerima sosialisasi.

Pola sosialisasi merupakan suatu pembentukan yang diterapkan oleh seseorang


atau individu dalam cara berinteraksi, pembentukan perilaku ataupun dalam penerapan
sehingga individu tersebut dapat menerima dengan nyaman yang ada di lingkungan
tersebut. Ada dua pola sosialisasi yaitu sosialisasi represif  yang lebih menekankan pada
pemberian hukuman jika ada perilaku yang salah atau tidak sesuai. Sementara sosialisasi
partisipatoris mengutamakan pada pemberian hukuman atau imbalan secara simbolis.

Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan


yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam
kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan
kontribusi. Gangguan kesehatan mental merupakan suatu penyakit yang paling sering
dialami oleh anak, khususnya remaja. Hal itu dikarenakan keadaan mental remaja pada
masa ini terus mengalami peningkatan dan sangat mengkhawatirkan. Orang tua sangat
berperan penting dalam Kesehatan mental seorang anak, dan perlu paham mulai dari
masalah perilaku, emosi, belajar, sosialisasi dan ketika keseharian anak mulai terganggu,
mengganggu fungsi perannya, konsentrasi belajarnya terganggu, sulit untuk
mengendalikan emosi baik dirumah maupun sekolah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dalam pendahuluan di atas maka permasalahan


yang menjadi fokus penelitian ini adalah
1. Bagaimana dampak dari pola sosialisasi orang tua terhadap kesehatan mental anak
di Dusun Cangkringan, Desa Blimbing?
2. Bagaimana tindakan orang tua, yang dilakukan untuk menjaga kesehatan mental
anak?

1.3. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui dampak dari pola sosialisasi orang tua terhadap kesehatan
mental anak di Dusun Cangkringan, Desa Blimbing
2. Untuk mengetahui hubungan pola sosialisasi orang tua terhadap kesehatan mental
anak.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan:
a. Diharapkan dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan
sumbangan pemikiran mengenai dampak pola sosialisasi orang tua terhadap
kesehatan mental anak.
b. Bagi peneliti diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan memperluas
wawasan berdasarkan pengalaman dari apa yang ditemui di lapangan.

2. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan
terutama pengetahuan tentang bagaimana peran orang tua terhadap kesehatan
mental
anak.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PROSES SOSIALISASI

Sosialisasi dalam arti luas adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang
dilakukan seseorang sejak ia lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya
masyarakat. Melalui proses sosialisasi maka seseorang dapat memahami dan
menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing sesuai
budaya masyarakat. Sosialisasi termasuk dalam suatu proses dasar di dalam sistem
sosial, secara singkat sosialisasi dapat dikatatan sebagai proses penyerapan warisan-
warisan sosial dan budaya oleh seseorang dalam masyarakat, melalui sosialisasi
seseorang akan berfungsi dalam kelompoknya. Melalui proses sosialisasi individu
menjadi tahu bagaimana cara bertingkahlaku di tengah masyarakat, sehingga
membawa keadaan diri menjadi masyarakat yang beradab. Seseorang akan terwarnai
dan berfikir.

2.2. JENIS SOSIALISASI

A. Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertama kali


dilakukan oleh individu sejak masih anak-anak. Ini merupakan awal bagi
semua anggota masyarakat dalam memasuki keanggotaan mereka pada
suatu kelompok masyarakat. Sosialisasi primer ini dimulai dari keluarga,
dimana individu mulai belajar membedakan dirinya dengan orang lain di
sekitarnya. Pada tahap ini anggota keluarga punya peranan penting bagi
masing-masing individu. Di sinilah pertamakali seseorang mendapatkan
pelajaran mengenai budaya keluarga, baik itu agama, aturan, dan lain-lain.

B. Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder merupakan pelajaran berikutnya yang


dilakukan oleh individu. Pada tahap ini seseorang belajar mengenali
lingkungannya di luar keluarga, baik itu nilai-nilai, norma, yang ada di
lingkungan masyarakat. Proses sosialisasi sekunder ini bertujuan agar
individu dapat menerima nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Pada
umumnya, sosialisasi sekunder ini menjadi penentu sikap seseorang
karena telah beradaptasi dengan berbagai lingkungan masyarakat.

2.3. POLA SOSIALISASI

Pola sosialisasi merupakan suatu pembentukan yang diterapkan oleh


seseorang atau individu dalam cara berinteraksi, pembentukan perilaku ataupun dalam
penerapan sehingga individu tersebut dapat menerima dengan nyaman yang ada di
lingkungan tersebut.

Menurut Jaeger dalam Sunarto (1993: 37) pada sosialisasi dibagi dalam dua
pola, yaitu:

a. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada


penggunaan
hukuman terhadap kesalahan. Adapun ciri lain dari sosialisasi represif
adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan.

b. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di

mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan
imbalan bersifat simbolik.

2.4. KESEHATAN MENTAL

Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang memiliki kesejahteraan


yang terlihat dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup dan normal di setiap situasi dalam
kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu
memberikan kontribusi kepada komunitasnya. 

Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi


dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan
positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu
akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi
yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,


tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga
dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah
saatnya kita menjalankan pola hidup sehat

2.5. POLA SOSIALISASI ORANG TUA DAN KESEHATAN MENTAL

Kesehatan Mental yaitu dimana kondisi individu memiliki kesejahteraan yang


tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan
untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan sehari-
hari.Orang tua sangat berperan penting dalam Kesehatan mental seorang anak, dan
perlu paham mulai dari masalah perilaku, emosi, belajar, sosialisasi dan ketika
keseharian anak mulai terganggu, mengganggu fungsi perannya, konsentrasi
belajarnya terganggu, sulit untuk  mengendalikan emosi baik dirumah maupun
sekolah. Menurut Suteja (2019), dalam kehidupan sehari-hari, anak memiliki
kewajiban untuk mematuhi perintah orang tua. Namun, dalam memenuhi keinginan
orang tua, seringkali seorang anak justru merasa berada di bawah tekanan dan
ancaman.Selain itu, kebiasaan orang tua yang selalu merendahkan dan menjatuhkan
anak juga dapat menjadi faktor pemicu lainnya yang berkaitan dengan kesehatan
mental. contohnya Ketika seorang anak melakukan kesalahan, orang tuanya
memarahinya dengan berkata kasar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. METODE PENELITIAN

3.1.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini
berusaha untuk menjawab atas pertanyaan di atas yaitu bagaimana dampak
pola sosialisasi orang tua terhadap kesehatan mental anak.
3.1.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Jl. Anggrek RT 002 RW 003, Dusun


Cangkringan, Desa Blimbing, Kecamatan Gudo, Jombang, Jawa Timur.

3.1.3. Teknik Pengumpulan Data


a. Indept Interview (wawancara medalam), dilakukan terhadap lembaga
keluarganya tersebut. Adapun informan penelitian ini meliputi orang tua dan
anak.
b. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai dokumen dan
arsip-arsip yang kaitannya dengan pola sosialisasi orang tua terhadap kesehatan
mental anak.
c. Observasi langsung, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis, yang dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan secara terus-
menerus. Observasi dimaksudkan sebagai pengamatan dan pencatatan
fenomena
yang diteliti. Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku
dan kejadian sebagaimana dengan keadaan yang sebenarnya. Seperti observasi
langsung pada pola sosialisasi orang tua terhadap kesehatan mental anak.
3.1.4. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang paling penting dalam penelitian
kualitatif. Pada bagian ini memerlukan pekerjaan yang sistematis,
komunikatif, dan komprehensif dalam merangkai dan merespon
mengorganisasi data, menyusun data, dan merakitnya ke dalam satu kesatuan
yang logis sehingga jelas kaitannya.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

4.1. http://eprints.umm.ac.id

4.2. http://jurnal.umrah.ac.id

4.3. https://www.kompas.com

4.4. https://promkes.kemkes.go.id

4.5. http://eprints.umpo.ac.id

4.6. https://www.seributujuan.id

You might also like