You are on page 1of 40

STRUKTUR MASYARAKAT DAN SISTEM PEMERINTAH

MAKALAH
Di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania

Dosen Pengampu:
Dr. Sumardi M.Hum
Guruh Prasetyo, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 8:
Ines Zilma Aolafasila (200210302025)
Nita Setiawati (200210302027)
Nita Imroatul Naviah (200210302029)

KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Struktur Masyarakat dan Sistem Pemerintah”. Makalah ini penulis kerjakan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia dan Oceania pada Program
Studi Pendidikan Sejarah. Penulis akui dalam penyusunan makalah masih banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan
dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis ucapkan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Sumardi M.Hum dan Bapak Guruh
Prasetyo, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Australia dan
Oceania di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Jember. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya

KELOMPOK 8

Jember, 8 November 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3

BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1 Gelombang Migrasi Australia .................................................................. 2

2.2 Keanekaragaman Masyarakat Australia ................................................... 7

2.3 Sistem Pemerintahan Australia............................................................... 13

2.4 Partai Politik di Australia ....................................................................... 26

BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 33

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Australia merupakan sebuah negara yang letaknya di bagian bumi selatan
dan juga menjadi benua terkecil di dunia. Penduduk Australia berasal dari
beragam penjuru, mulai dari Eropa, Australia, dan juga Amerika. Oleh sebab itu
negara Australia juga sering disebut bagian dari dunia Barat karena kehidupan
penduduk Australia yang sebagian besar berkulit putih mirip Eropa Barat dan
Amerika Serikat. Namun Autralia juga memiliki penduduk asli yaitu Aborigin
atau suku Aborigin yang mempunyai arti “dari awal mula”. Jadi bisa dikatakan
kalau penduduk Asutralia kebanyakan berasal dari imigran yang masuk ke
Australia dalam tiga gelombang (Kartini, 2019:2).Gelombang pertama adalah
mereka yang menjadi penduduk asli, yang kita kenal dengan suku Aborigin.
Gelombang kedua ditandai masuknya para rombongan pertama Inggris yang
mendarat di Port Jackson, Australia pada tahun 1788. Gelombang ketiga dimulai
setelah terjadinya perang dunia kedua yang di Eropa terjadi konflik menyebabkan
banyak penduduknya tinggal di pengungsian.
Walaupun rakyat Australia aslinya datang dari penjuru benua, mereka
mempunyai bahasa resmi yaitu bahasa Inggris. Akan tetapi dalam kehidupan
bermasyarakatnya mereka menggunakan bermacam-macam bahasa yaitu bahasa
Cina, Italia, dan bahasa Yunani. Bendera Australia dibuat oleh lima orang yaitu
Berbentuk persegi pandang dengan warna bendera terdiri dari biru, putih, dan
merah. Dengan warna dasar biru laut. Di pjok atas kiri terdapat bendera Inggris
yang menunjukkan kalau Australia bagian dari Persemakmuran Inggris (Kartini,
2019:14-15).
Australia juga sering disebut Commonwealth of Australia atau negara
persemakmuran Australia. Daerahnya terdiri dari seluruh benua Australia dan
beberapa Pulau di sekeliling Samudera Hindia bagian Selatan dan Samudera
Pasifik. Di sebelah utara Australia ada Timor Leste, Indonesia, dan Papua New
guinea. Di bagian timur bertetangga dengan pulau Solomon, Vanuatu, dan
Kaledonia Baru, lalu di sebelah tenggara terdapat Selandia Baru (Hadi, 2017:4).

1
Di Australia sendiri mempunyai enam negara koloni, namun memasuki
tahun 1901 tepatnya tanggal 1 Januari keenam negara koloni tersebut bersatu
membentuk Persemakmuran Australia. Semenjak itu berdiri federasi dan Australia
tetap bisa menjaga bentuk politik liberal demokratis yang seimbang dan patuh
dalam peeraturan persemakmuran. Australia merupakan sebuah kerjaan dengan
suatu ketetuan dan ada dalam peraturan pemerintahan parlementer. Pemerintahan
tertinggi ada di Ratu negara Inggris sebagai Ratu Australia akan tetapi
kewajibannya diwakilkan oleh Gubernur Jenderal Australia, yang dimana itu
hanya memakai pengaruh eksekutifnya dengan penasihantnya seorang Perdana
Menteri (Hadi, 2017:4).
Di negara Australia terdapat badan legislative bicameral dengan anggota
nya ada 76 senator, dan 150 anggota dari Dewan Perwakilan. Para dewan ini
ditunjuk oleh perwakilan dari wilayah-wilayah yang biasanya di sebit electorate.
Dalam senat, setiap negara bagian diwakili 12 senator tanpa mempedulikan
jumlah penduduknya. Pemilihan anggota parlemen dilakukan 3 tahun sekali,
namun biasanya hanya setengah kursi yang direbutkan karena para senator
memiliki masa jabatan enam tahun yang saling bertindih. Peerintahan dibentuk
Dewan Perwaklan, dan pemimpin partai atau koalisi mayoritas dalam Dewan
adalah Perdana Menteri (Hadi, 2017:4).
Terdapat tiga partai besar yang ada di Austraia, yaitu Partai Buruh, Partai
Liberal, dan Partai Country. Koalisi Partai Liberal dan Partai Country telah
berkuasa sejak Pemilu tahun 1996 dan mereka berhasil merebutkan kekuasaan
terhadap Senat dalam Pemilu tahun 2004. Namun di tahun 2007 Pemilu di
menangkan Partai Buruh yang hingga saat ini masih berkuasa di setiap negara
bagian dan territory; seluruh pemimpin wilayah-wilayah tersebut berasal dari
partai Buruh (Hadi, 2017:5).

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana terjadinya gelombangan Migrasi yang ada di Australia?
2. Bagaimana Sistem Pemerintahan di Australia?
3. Apa saja Partai Politik yang pernah berkuasa di Australia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya gelombang Migrasi di negara
Australia
2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan di negara Australia
3. Untuk mengetahui Partai Politik yang ada di negara Australia
1.4 Manfaat
1. Guna menambah pengetahuan mengenai terjadinya gelombang Migrasi
yang terjadi di Australia
2. Guna menambah pengetahuan mengenai sistem pemerintahan Australia
dan Partai Politik yang berkembang di Australia
3. Guna mengetahui keterampilan kepenulisan makalah dalam
mengembangkan makalah yang ditulis ini

3
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Gelombang Migrasi Australia


Ada tiga gelombang besar migrasi dalam sejarahnya, yang dampaknya
terlihat dan nyata dalam masyarakat Australia saat ini. Pertama, migrasi
penduduk asli diperkirakan akan memasuki Australia setidaknya dalam dua
gelombang dengan interval yang cukup lama. Kedua, transisi ke Sydney Cove
telah dimulai. Pada tahun 1850, gelombang ini didominasi oleh lebih banyak
orang Inggris daripada masyarakat adat. Yang ketiga adalah migrasi yang dimulai
pada akhir 1940-an. Gelombang ini menandai berakhirnya ketergantungan
Australia pada Inggris. Imigran yang masuk ke dalam gelombang ketiga ini
berbicara banyak bahasa, bersifat internasional dan menyatukan masyarakat
Australia dengan beragam budaya.
Gelombang migrasi ke Australia dipicu oleh mereka yang kemudian
dikenal sebagai penduduk asli. Gelombang ini dimulai setidaknya 30.000 tahun
sebelum kedatangan orang Eropa. Seperti disebutkan sebelumnya, mereka
mungkin datang dari India dan menuju ke daratan Australia melalui Semenanjung
Malaya dan kepulauan Indonesia. Beberapa diyakini telah memasuki Australia
melalui pantai barat laut, sementara yang lain telah memasuki Australia melalui
Semenanjung Yorke dan Teluk Carpentaria. Beberapa sejarawan percaya bahwa
penduduk asli Tasmania menyeberangi Samudra Pasifik melalui rute lain.
Jumlah penduduk asli ketika kelompok pertama pemukim kulit putih tiba
tidak diketahui secara pasti. Mereka dilaporkan menghitung sekitar 300.000 pada
saat itu. Mereka terdiri dari ratusan suku, masing-masing dengan bahasa dan
dialeknya sendiri. Populasi setiap suku diperkirakan 100 hingga 1500. Mereka
tidak hidup secara permanen, tetapi mereka masih mengikuti gaya hidup
pendatang. Cara hidup mereka masih berupa berburu dan meramu serta belum
mengenal pertanian. Tidak ada kelas masyarakat yang diketahui berdasarkan
kelahiran dan kesejahteraan. Semua makanan dan harta benda dibagi rata di
antara suku-suku. Kami juga tidak tahu pilihan pemimpin, termasuk pemimpin
leluhur. Para anggota mendengarkan dengan seksama nasihat dari para orang tua.

2
Gubernur pertama, Arthur Phillip, diperintahkan oleh pemerintah Inggris
untuk memberikan perlakuan istimewa kepada penduduk asli. Namun pada
kenyataannya, kebaikan dan rasa hormat terhadap penduduk asli tidak
berlangsung lama. Sulit untuk membangun hubungan yang baik antara keduanya,
karena kawasan yang dulunya merupakan tempat tinggal penduduk asli kini
menjadi tempat tinggal pendatang. Dengan menggunakan tanah dan wilayah,
penduduk asli kehilangan ladang, tempat berburu dan tempat untuk
mengumpulkan makanan. Di bawah tekanan dari imigran kulit putih, penduduk
asli mencoba melawan. Namun kondisi peralatan dan senjata yang digunakan
penduduk asli tidak seimbang dengan yang digunakan oleh pendatang. Akhirnya,
penduduk asli didorong ke pedalaman dan wilayah yang mereka tempati diduduki
oleh orang kulit putih. Bagi penduduk asli, sejarah awal Australia dirusak oleh
kisah-kisah kekejaman yang dilakukan oleh para imigran dari Eropa, seperti
pembantaian di Mayor Creek dan Pinjarra. Episode terburuk adalah tentang
hilangnya masyarakat adat Tasmania. Dalam 20 tahun pertama pendudukan oleh
imigran Eropa saja, hampir semua penduduk asli Tasmania meninggal karena
pembunuhan atau sakit. Pada tahun 1838 hanya 80 orang yang tersisa. Wanita
terakhir dari Tasmania adalah seorang wanita bernama Truganini, yang
meninggal pada tahun 1876 (Bereson dan Rosen Balt, 1979 dalam Siboro, 1996).
Penduduk umumnya diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.
Mereka (diasingkan ke orang kulit putih Australia) (Rowley, 1973 dalam Siboro,
1996). Di daerah pedesaan, digunakan sebagai pekerja peternakan. Mereka
terpaksa tinggal di daerah yang tidak nyaman yang tidak dibutuhkan oleh imigran
dari Eropa. Di antara tambang mineral berharga yang ditemukan, mata serakah
telah menyebabkan peluncuran operasi penambangan bernilai jutaan dolar di
tanah penduduk asli.
Masalah penduduk asli Australia. sangat. Mereka menderita kesulitan
keuangan dan perlakuan diskriminatif. Orang-orang yang tinggal di kota terpaksa
tinggal di gubuk-gubuk kecil di lingkungan yang miskin dan sengsara. Anak-anak
penduduk asli memiliki angka kematian yang sangat tinggi di Northern Territory

3
(Teritori Utara). Masalah-masalah penduduk asli sering diabaikan oleh
masyarakat kulit putih.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak penduduk asli dan
dukungan dari beberapa orang kulit putih telah menyerukan hak-hak mereka
kepada Pemerintah Australia dan dunia. Penduduk asli pertama kali berhak
memilih pada tahun dan 1967, dan penduduk asli telah dimasukkan dalam sensus
sejak 1971. Menurut sensus 1976, jumlah penduduk asli adalah 144.381, 72.824
untuk laki-laki dan 71.557 untuk perempuan (Hagger, 1983, dalam Siboro, 1996).
Namun, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa karena keterlambatan
pembangunan seperti itu, masih ada jalan panjang sebelum kewarganegaraan
tercapai, terutama di negara-negara tempat mereka menjadi penduduk pertama.
Gelombang kedua migrasi ke Australia terjadi pada tahun 1788 ketika
rombongan Inggris pertama tiba dan pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia II.
Pada tahun 1820 ada sangat sedikit imigran bebas di Australia. Pertumbuhan
populasi kulit putih sangat lambat. Delapan dari sepuluh tahanan yang dibawa ke
Australia adalah laki-laki. Tingkat pertumbuhan penduduk alami sangat kecil
karena tentara yang bertanggung jawab atas keamanan biasanya tidak bersama
keluarga mereka. Dalam hal ini, Pope (1982) berpendapat bahwa salah satu tema
utama yang mengalir dalam sejarah Australia adalah keinginan untuk mendiami
benua tersebut. Australia perlu memiliki populasi yang cukup untuk berkembang
dengan baik.
Untuk mengatasi kesulitan ini, pemerintah Inggris meluncurkan program
pada tahun 1830-an untuk membantu mereka yang ingin pindah ke Australia.
Program ini, yang dikenal sebagai Bantuan Imigrasi, berlanjut hingga berdirinya
Federasi Australia (Paus, 1982 dalam Siboro, 1996). Dukungan diberikan kepada
wanita di atas usia 1530, pedagang dan orang-orang dengan keterampilan khusus
yang ingin berimigrasi ke Australia. Sistem bounty diperkenalkan pada tahun
1835. Sebagai bagian dari sistem ini, para pemukim diminta untuk memilih
kualifikasi khusus untuk migran yang diterima dan bekerja untuk mereka. Sebuah
rencana diusulkan oleh Edward Gibbon Wakefield untuk pemukim yang
menerima bonus uang tunai untuk semua imigran ke Australia.

4
Pada tahun 1841, Carolina Chisholm mendirikan tempat penampungan
wanita untuk imigran di Sydney. Tujuannya adalah untuk membantu para migran
perempuan menemukan keamanan di koloni. Carolina Chisholm sendiri sangat
membantu mereka mendapatkan pekerjaan. Kemudian Carolina Chisholm pergi
ke Inggris. Jadi dia mendirikan sebuah organisasi bernama Family Colonial Loan
Association. Organisasi memilih imigran yang tepat, terutama keluarga,
membayar iuran keanggotaan dan membawa mereka ke koloni Australia
(Bereson dan Rosenblat, 1979 dalam Siboro, 1996).
Berbagai program imigrasi ini tampaknya sangat berhasil, dan akibatnya,
pada tahun 1840-an jumlah free settlers telah melebihi jumlah tahanan. Pada
tahun 1850, Australia memiliki hampir 500.000 penduduk. Masalah perburuhan
tampaknya tidak terlalu menjadi perhatian di daerah yang sempit dan sudah
diduduki, karena sebagian besar koloni menolak untuk memindahkan tahanan
pada saat itu.
Penemuan emas di New South Wales dan Victoria sekitar tahun 1850
mengakibatkan masuknya imigran dalam jumlah besar. Peristiwa semacam itu
dikenal sebagai demam emas. Antara tahun 1851 dan 1860 saja, lebih dari
500.000 imigran tiba di Australia, dan pada tahun 1861 populasi Australia
melebihi satu juta (Shaw, 1969; POrtus, 1957; Bereson dan Resenblat, 1979
dalam Siboro, 1996). Pada tahun-tahun setelah demam emas, banyak imigran
wanita datang ke Australia, meningkatkan rasio imigran pria dan wanita. Situasi
ini telah memungkinkan pertumbuhan penduduk alami, terutama sejak tahun
1861.
Imigrasi ke Australia masih relatif tinggi antara tahun 1861 dan 1890.
Penting untuk melibatkan perempuan, seluruh keluarga dan pekerja terampil.
Pada tahun 1870-an, minat Inggris untuk berimigrasi ke Australia agak
meningkat. Hal ini terutama disebabkan oleh pemendekan rute akibat pembukaan
Terusan Suez dan peningkatan koneksi telekomunikasi setelah selesainya koneksi
telegraf antara Australia dan Inggris pada tahun 1872.
Pada tahun 1890-an, semua program bantuan imigrasi harus ditunda
karena krisis ekonomi di koloni Australia. Namun, sejak tahun 1905, imigrasi ke

5
Australia didorong lagi, dengan perkiraan 250.000 imigran memasuki Australia
antara tahun 1905 dan 1914. Selama Perang Dunia I, populasi Australia tumbuh
sangat lambat. Selama perang ini, ratusan ribu orang Australia dikirim ke zona
perang. Mereka diperbantukan ke Angkatan Darat Inggris. Hal ini menyebabkan
penurunan jumlah pernikahan dan kelahiran. Saat ini tercatat 60.000 tentara
Australia tewas di medan perang selama perang (Bereson dan Rosenblat, 1979
dalam Siboro, 1996).
Pada saat itulah Amerika Serikat menutup pintunya untuk imigrasi
massal setelah tahun 1919, yang tampaknya telah menarik minat baru untuk
bermigrasi ke Australia. Antara tahun 1921 dan 1930, sekitar 300.000 imigran
tiba di Australia, dua pertiga dengan bantuan dan sisanya tanpa bantuan. Namun,
pada tahun 1930-an, resesi ekonomi yang melanda dunia saat itu semakin
mengurangi imigrasi. Saat itu, jumlah orang yang meninggalkan Australia bahkan
lebih banyak daripada jumlah orang yang masuk ke negara itu. Pertumbuhan
penduduk alami juga terhambat. Setelah krisis ekonomi, pertumbuhan penduduk
mulai lagi, tetapi arus imigran terputus lagi selama Perang Dunia II (1939-1945).
Populate or Perish adalah slogan populer di Australia pada awal 1940-an.
Slogan ini tentu saja didasarkan pada populasi Australia dan sangat kecil
dibandingkan dengan wilayah Australia. Jenis kondisi ini dapat menyebabkan
invasi ke negara lain. Karena populasinya yang sangat kecil, juga sulit bagi
Australia untuk berkembang semaksimal mungkin, terutama di sektor ekonomi.
Butuh banyak upaya untuk mengisi negara yang begitu luas. Untuk itu,
diperlukan suatu lembaga yang dapat menanganinya secara nasional. Departemen
Imigrasi didirikan dan orang pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri
adalah A.A. Calwell. Tujuan didirikannya kementerian ini adalah untuk
mempromosikan dan mengatur imigran untuk meningkatkan populasi negara.
Pemerintah Liberal di bawah Robert Menzies, yang mulai berkuasa pada tahun
1949, melanjutkan kebijakan imigrasinya. Fakta ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan penduduk Australia telah mencapai 100% dalam waktu sekitar 35
tahun. Lebih dari 50% dari peningkatan tersebut dihasilkan oleh program
imigrasi.

6
Masuknya imigran yang diciptakan oleh politik pada tahun 1940-an
diklasifikasikan sebagai gelombang ketiga. Padahal pemerintah telah
memprogramkan sejumlah besar imigran untuk masuk ke negara tersebut.
Mungkin dari Inggris, Australia menerima aliran imigran yang stabil dari luar
Inggris setelahnya. Mereka terutama berasal dari daratan Eropa dan kawasan
Mediterania. Penandatanganan perjanjian dengan Organisasi Pengungsi
Internasional adalah pertama kalinya sejarah Australia dibentuk oleh upaya untuk
mempromosikan migran non-Inggris skala besar. Akibatnya, seperempat populasi
Australia saat ini terdiri dari orang-orang dengan latar belakang non-Inggris.
Jumlah terbesar datang dari Italia, Yunani, Yugoslavia, Belanda, Jerman,
Polandia, Lebanon, Austria, Hongaria, dan Malta.

2.2 Keanekaragaman Masyarakat Australia


Aspek terpenting dari gelombang imigran kedua, terutama pada dekade
pertama gelombang, adalah bahwa imigran ini sangat berbeda dari Inggris dan
mendukung nilai-nilai dan sikap Inggris di negara-negara yang jauh dari
Inggris.Kesetiaan Inggris. Hal ini dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama, dari
163.000 tahanan yang dipindahkan ke Australia, sebagian besar berdarah dan
Inggris. Kedua, kekuatan angkatan laut Inggris telah memungkinkan untuk
memblokir Australia dari invasi pasukan Eropa lainnya seperti Prancis dan
Belanda.
Australia dan Selandia Baru menunjukkan pola yang berbeda dari
negara-negara pendudukan Inggris lainnya. Jika Inggris bersaing dengan imigran
Eropa lainnya di tempat lain, misalnya di Amerika Utara, Inggris tidak akan
menghadapi persaingan seperti itu di Australia dan Selandia Baru. Pada Perang
Dunia II, lebih dari 90% penduduk Australia dan Selandia Baru adalah keturunan
Inggris dan Irlandia.
Setelah berakhirnya sistem penjara, pemerintah Inggris mendukung
imigran ke Australia dengan tujuan mendirikan koloni di benua itu sekaligus
mengurangi kepadatan penduduk dan masalah sosial Inggris saat itu. Pada abad
ke-19, Inggris menghadapi masalah sosial yang serius sebagai akibat dari

7
pertumbuhan penduduk yang besar dan ekses dari Revolusi Industri. Pusat
industri penuh dengan orang-orang yang terpaksa meninggalkan desa. Mereka
mencari pekerjaan meskipun gaji mereka sangat rendah. Mereka yang tinggal di
desa harus menerima upah rendah sebagai buruh tani di ladang pemilik tanah.
Dalam keadaan seperti ini, tidak mengherankan jika warga mencari peluang
untuk pindah. Pemerintah Inggris juga melihat imigran pada saat itu sebagai
kontribusi penting untuk memecahkan masalah sosial. Karena itulah Pemerintah
Inggris mensubsidi mereka yang ingin pindah, khususnya Australia. Di tempat-
tempat baru, para pendatang masih berusaha hidup menurut pola lama, yaitu pola
sebelum migrasi. Oleh karena itu, banyak pemikiran, kebiasaan, dan cara hidup
orang Australia berasal dari Inggris.
Banyak imigran yang datang ke Australia pada abad ke-19 juga berasal
dari Irlandia. Beberapa datang langsung dari Irlandia, sementara yang lain datang
dari Inggris, tempat mereka dulu tinggal. Penduduk Irlandia yang mayoritas
Katolik Roma telah ditekan oleh pemerintah Inggris sejak abad ke-17. Layanan
Katolik Roma adalah ilegal dan Katolik Roma tidak dapat menjadi anggota
parlemen atau memegang posisi tinggi di tentara. Semua upaya Irlandia untuk
mendapatkan otonomi ditolak oleh pemerintah Inggris, dan pada tahun 1801
Parlemen Inggris mengesahkan undang-undang yang mengintegrasikan Inggris
dan Irlandia. Ketika hanya Protestan yang diizinkan untuk duduk di Parlemen
Inggris dan klausul itu dihapuskan, pembatasan keuangan yang ketat digunakan
untuk mencegah mayoritas orang Irlandianya memilih.
Delapan puluh persen tanah Irlandia dimiliki oleh segelintir tanah, yang
sebagian besar tinggal di Inggris, Inggris, di luar Irlandia. Sebagian besar
penduduk Irlandia adalah penyewa, dan tuan tanah dapat melakukan pertanian
penyewa jika mereka tidak mampu membayar sewa. Penduduk ini tidak berani
menggunakan gandum yang telah dia panen. Mereka mampu menjual gandum
yang dipanen untuk menghasilkan uang dan membayar sewa tanah. Petani dan
keluarganya hanya hidup di kentang. Pada dekade awal abad ke-19, undang-
undang perdagangan bebas yang disahkan oleh Parlemen Inggris memaparkan
hasil panen petani Irlandia pada persaingan dari perdagangan luar negeri.

8
Perdagangan ekspor Irlandia telah hancur. Ribuan orang Irlandia kehilangan
pertanian dan pekerjaan mereka, tetapi kota industri tidak dapat menerima
mereka.
Tragedi yang lebih buruk menimpa Irlandia pada abad ke-19. Petani
sangat menderita akibat serangan pembusukan kentang antara tahun 1845 dan
1851. Busuk umbi adalah jamur yang merusak kentang, makanan pokok Irlandia
pada saat itu. Busuk kentang ini membunuh lebih dari satu juta orang yang mati
kelaparan (Bereson dan Rosenblat, 1979 dalam Siboro, 1996).
Tingkat imigrasi Irlandia telah meningkat secara dramatis. Jutaan orang
Irlandia berimigrasi untuk mencari pekerjaan di Inggris dan menjalani kehidupan
yang menyedihkan di kota industri dengan Inggris yang berbagi takdir mereka.
Lebih dari 2 juta orang telah beremigrasi dari Inggris, terutama ke Amerika
Serikat, Kanada, dan Australia. Imigran Inggris ke Australia selalu menganggap
Inggris sebagai tanah air mereka, tetapi orang Australia dari Irlandia telah belajar
sejak kecil untuk meminta pertanggungjawaban Inggris atas semua masalah.
Mereka menganggap raja dan politisi Inggris sebagai kekuatan asing yang
menindas.
Kehadiran orang-orang Irlandia telah menambahkan elemen penting pada
gaya hidup Australia. Sistem sekolah Irlandia adalah pola dasar sekolah di New
South Wales dan Victoria. Gereja Katolik telah menjadi pemimpin gerakan yang
memperjuangkan bantuan negara untuk sekolah swasta. Banyak keturunan
imigran Irlandia menjadi tokoh kunci dalam Gerakan Nasional Australia, yang
menyuarakan dukungan atas berdirinya Republik Australia pada akhir abad ke-
19. Mereka juga aktif membentuk gerakan serikat pekerja. Serikat dan Partai
Buruh Australia. Banyak orang Australia berdarah Irlandia menentang sistem
wajib militer selama Perang Dunia I, terutama setelah Kebangkitan Paskah
(1916) di Irlandia.
Selain pendatang dari Inggris dan Irlandia, masyarakat Australia
memiliki unsur yang berasal dari daratan Eropa. Pada tahun 1930, sebagian besar
masyarakat Australia di daratan Eropa telah menetap di Lembah Barossa Valley
di Australia Selatan dan memiliki fokus keagamaan di negara mereka.

9
Belakangan, sidang-sidang Jerman didirikan di Victoria, New South Wales, dan
khususnya Queensland. Setelah Queensland dibebaskan dari New South Wales,
pemerintah memberikan tiket gratis dan bantuan perjalanan kepada para imigran
dari Eropa. Sekitar 2.000 orang Jerman menggunakan tawaran Pemerintah
Queensland. Pada tahun 1861 ada sekitar 27.000 orang Jerman di Australia, tetapi
pada tahun 1890-an jumlah itu meningkat menjadi 40.000. Ketika Federasi
Australia dibentuk, orang Jerman adalah minoritas non-Inggris terbesar di
Australia. Karena Jerman di tengah-tengah masyarakat Australia, ada juga
bangunan dengan arsitektur Jerman.
Sekelompok kecil orang Italia yang mempelopori pemukiman di New
South Wales muncul pada tahun 1860-an. Beberapa orang Italia dari Swiss
meninggalkan negara itu setelah Revolusi 1848 dan menetap di Daylesford,
Victoria. Sensus tahun 1891 mencatat 3.890 anggota komunitas Australia
kelahiran Italia. Ada sebuah pemukiman bernama Little Italy di dekat Woodburn,
New South Wales (The official Bicentennial, 1988). Masyarakat menanam balok
kayu dan menanam buah-buahan dan sayuran. Banyak orang Italia menggunakan
tiket gratis dan bantuan pengiriman dari Pemerintah Queensland untuk bekerja di
sana di perkebunan tebu sebelum memulai pembangunan perkebunan tebu mereka
sendiri. Pada tahun 1981, jumlah orang Australia yang lahir di Australia mencapai
275.883, dengan lebih dari 500.000 orang Australia memiliki latar belakang Italia
(The Official Bicentennial Diary, 1988). Menurut Bereson dan Rosenblat (1979),
nenek moyang Italia saat ini memegang posisi numerik tertinggi dalam
masyarakat Australia dengan latar belakang non-Inggris.
Sekitar tahun 1830, sekelompok orang Yunani di Kepulauan Ionia
menerima tiket gratis untuk bekerja di kebun anggur MacArthur di Camden, New
South Wales. Di Queensland, Sungai Diamantina dan kota Roma dinamai
menurut nama istri pertama kawasan itu, Diamantina Roma aktif dalam kehidupan
sosial kolonial. Jumlah warga Australia yang lahir di Yunani pada 1981 mencapai
146.625.
Selain Jerman, Italia, dan Yunani, ada juga ribuan imigran Yahudi yang
melarikan diri dari Nazi. Ada juga imigran dari Yugoslavia dan bagian lain dari

10
Eropa Timur dan sekitar Mediterania. Pada tahun 1940-an, unsur-unsur imigrasi
Australia berubah. Gelombang imigran saat itu menandai berakhirnya era
kekuasaan Inggris. Gelombang ini mengandung sejumlah faktor yang memiliki
dampak signifikan bagi masyarakat Australia.
Perang Dunia II menyebabkan banyak gejolak di Eropa. Jutaan orang
harus meninggalkan negara itu dan pindah ke tempat lain. Setelah berakhirnya
Perang Dunia II, kamp-kamp pengungsi di seluruh Eropa penuh sesak dengan
orang-orang yang rumahnya hancur dan harta benda mereka hilang. Tak lama
setelah berakhirnya perang, peta Eropa disusun ulang. Beberapa negara telah
menghilang, sementara yang lain telah mengubah perbatasan mereka. Banyak
negara di Eropa Timur telah menjadi didominasi oleh pemerintah komunis.
Situasi di Eropa seperti yang dijelaskan di atas, tetapi sejak 1945
Pemerintah Australia mulai mendukung imigran besar-besaran orang Eropa non-
Inggris. Dari akhir 1940-an hingga awal 1950-an, Australia menerima ratusan ribu
tunawisma dari kamp-kamp pengungsi di Eropa. Banyak dari imigran ini
meninggalkan Eropa karena takut komunisme.
Pada akhir 1950-an, imigran Australia tiba dari negara-negara yang penuh
sesak di Eropa Selatan. Imigran, terutama yang datang ke Australia setelah Perang
Dunia II, datang dari hampir setiap negara Eropa. Sementara itu, pada 1970-an,
imigran juga datang dari negara-negara Timur Tengah, terutama Turki dan
Lebanon.
Seperempat penduduk Australia saat ini berasal dari negara-negara Eropa
selain Inggris. Pengaruh mereka terasa dalam setiap aspek gaya hidup Australia.
Para imigran, terutama yang masuk ke Australia setelah 1945, mendobrak tradisi
pandangan "sempit" Australia dan membantu Australia menjadi lebih sadar dalam
politik internasional. Anda telah menambahkan kombinasi budaya yang menarik
ke Australia. Orang dengan latar belakang selain bahasa Inggris berbicara lebih
dari 300 bahasa selain bahasa Inggris. Pada umumnya mereka menggunakan
bahasa selain bahasa Inggris dalam keluarga mereka.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam masyarakat Australia
adalah imigrasi dari Asia, terutama India dan Cina. Sebelum ditemukannya emas

11
di Australia, ada pekerja non-Eropa di Australia. Sekitar 1.000 orang dari India
dan 3.000 dari Cina didatangkan pada tahun 1830-an untuk mengatasi kekurangan
tenaga kerja. Penemuan emas di New South Wales dan Victoria menarik banyak
imigran dari China. Pada tahun 1857, Victoria memiliki 30.000 imigran Cina.
Masuknya imigran Cina ini menyebabkan ketakutan dan kecemburuan di antara
tawar-menawar emas putih dan menyebabkan ketidakamanan rasial yang serius.
buruk.
Pemerintah berusaha membatasi imigran dari China dengan mengenakan
pajak yang sangat tinggi, termasuk pajak imigrasi dan tempat tinggal. Jumlah
penumpang Cina yang bisa dibawa ke koloni juga dibatasi oleh ukuran kapal dan
perbekalan yang dibawanya. Namun, tampaknya tidak semua upaya tersebut
membuahkan hasil yang diharapkan. Mengetahui bahwa Pemerintah Negara
Bagian Victoria telah mengambil berbagai tindakan pencegahan, mereka melewati
Australia Selatan dan dari sana ke tambang emas Victoria.
Pada tahun 1859, jumlah imigran Cina ke Victoria telah mencapai 42.000.
Banyak dari mereka pindah ke koloni lain ketika persediaan emas di area
pertambangan mulai berkurang. Pada tahun 1861, Pemerintah New South Wales
berusaha untuk mencegah imigran Cina memasuki negara itu dengan
memperkenalkan undang-undang yang membatasi karena jumlah imigran Cina
mencapai 13.000.
Alasan utama ketidaksukaan imigran Cina adalah karena faktor ekonomi.
Saat kandungan emas mulai menurun, penggali emas menenggelamkan
kekecewaan dengan menunjukkan sikap curiga terhadap orang asing (Cina) yang
tidak mengerti bahasa dan adat istiadat. Dalam situasi ini, mudah bagi seorang
agitator untuk menimbulkan kebingungan dan kebingungan. Beberapa kerusuhan
pecah di daerah pertambangan emas Victoria, mengekspos sekelompok
penambang emas Cina untuk melakukan kekerasan. Serikat pekerja yang
berkembang juga takut bahwa pekerja China akan mendapatkan upah yang lebih
rendah daripada pekerja Australia. Oleh karena itu, berbagai serikat kolonial
menginginkan peraturan imigrasi terpadu untuk mencegah imigran Cina
memasuki negara itu.

12
Konferensi antarkolonial diadakan dari tahun 1880 hingga 1881 dan pada
tahun 1888 diputuskan bahwa semua koloni akan memperkuat hukum imigrasi.
Kebijakan untuk melindungi White Australia dikembangkan antara tahun 1891
dan 1901. Tujuannya adalah untuk mencegah masuknya semua ras kulit berwarna,
terutama Yellow Peril (Schlegel, 1984; Bereson dan Rosenblat, 1979 dalam
Siboro, 1996). Setelah pembentukan Persemakmuran, kebijakan ini juga
diabadikan dalam Undang-Undang 1901, yang dikenal sebagai Undang-Undang
Oposisi terhadap Imigrasi. Ini untuk mencegah migran non-kulit putih memasuki
negara itu. Akibatnya, sekitar 3.600 orang dipulangkan dari Kepulauan Pasifik
(Kanakas) ke negara asal mereka, dan hanya 2.500 orang yang bisa tinggal,
terutama di Queensland. Namun, seperti halnya kelompok kecil di komunitas
Afghanistan, hingga 32.000 imigran China yang sudah berada di Australia
diizinkan untuk tinggal. India dan Jepang.
Pembatasan imigrasi untuk orang kulit berwarna berlangsung selama lebih
dari 50 tahun. Pada akhir 1940-an, kebijakan ini dilonggarkan, sejalan dengan
gelombang ketiga imigran dari Eropa. Kebijakan Australia Putih terus terurai pada
1950-an dan 1960-an dan akhirnya dihapuskan pada 1973. Untuk menghapus
kebijakan ini, perlu dicatat bahwa dalam waktu 10 tahun setelah berakhirnya
Perang Vietnam, 95.300 imigran dari Indocina diterima di Australia.
Masuknya imigran dari berbagai negara, latar belakang budaya dan
pandangan hidup yang berbeda telah membuat Australia menjadi wadah dari
perspektif nasional dan budaya. Semua ini mengubah pandangan orang tentang
kehidupan. Dalam perkembangan selanjutnya, Australia diperkirakan akan
berkembang menjadi negara internasional.

2.3 Sistem Pemerintahan Australia


Australia merupakan sebuah negara yang keberadaan atau lokasinya
berada di bagian selatan dari dunia. Salah satu hal yang muncul saat berbicara
tentang Australia adalahh, Australia merupakan benua terkecil yang ada di dunia.
Letak Australia memang dekat dengan wilayah Asia namun kebanyakan
masyarakat internasional sering menyebut Australia sebagai bagian dari dunia

13
barat karena memang kehidupan di Australia miip dengan gaya kehidupan di
negara-negara yang berada di kawasan Eropa Barat dan juga Amerika Serikat.
Negara yang menjadi salah satu wilayah bekas jajahan Inggris ini memiliki
delapan negara bagian, yang terdiri dari enam negara bagian dan wilayah besar
yang jumlahnya dua. Enam negara yang menjadi bagian tersebut adalah
NewSouth Wales, Victoria, Australia Barat, Australia Selatan, Queensland,
Tasmania. Dan dua wilayah besar Australia yaitu Australian Capital Terrtory dan
Nothern Territory.
2.3.1 Pemeritahan di Negara-Negara Bagian
Teori kekuasaan pemerintah di negara bagian lebih luas ketimbang
pemerintah federal kekuasan yang menjadi wewenang pemerintahan negara
federal disebutkan secara tegas, dan sisanya tetap menjadi wewenang pemerintah
bagian. Secara konstitusional, pemerintah negara bagian mempun wewenang
mengatur hal-hal yang tidak diatur oleh pemerintah federal.
Bereson dan Rosenblat (1979: 106) dan Rivai (1994: 9-10) menyebutkan
kekuasaan yang menjadi wewenang pemerinta negara bagian, antara lain meliputi
hal-hal berikut:
1. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban, yang meliputi pembentukan dan
pembinaan polisi, pengawasan kriminalitas (crime control), serta
pencegahan terjadinya kecelakaan (accident prevention).
2. Pembangunan, yang meliputi penjualan tanah, proyek-proyek
pembangunan gedung-gedung
3. Pemeliharaan kaum oborijin
4. Pemeriliharaan dan perlindungan lingkungan
5. Jasa, yang meliputi penyediaan dan penyaluran listrik, gas, air minum, dan
kebersihan (sanitasi)
6. Pembangunan atau pengadaan perumahan rakyat
7. Pengaturan pemerintahan lokal
8. Pemerintahan kesehatan, yang meliputi pengadaan rumah-rumah sakit dan
jasa-jasa perawatan

14
9. Transportasi yang meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan negara
bagian, kereta api, dan trem (kereta api listrik)
10. Pendidikan, yang meliputi pendidikan dasar dan pendiidkan menengah,
serta pendiidkan dan pelatihan guru
11. Peraturan negara bagian dan perihal pendaftaran
12. Industri dan komersial
13. Aturan ketenagakerjan
14. Penentuan standardisasi
15. Olahraga dan rekreasi
Berkaitan dengan kerja sama antara pemerintah negara bagian dengan pemerintah
federal, Rivai (1994: 9) mengatakan sebagai berikut:
Secara administratif, kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah
negara bagian semakin baik. Sebagai contoh, universitas diselenggarakan
berdasarkan undang undang negara bagian namun dibiayai oleh pemerintah pusat
berdasarkan Tertiary Education Grants Acts (pasal 96). Beberapa aktivitas
pemerintah pusat dilaksanakan oleh pegawai pemerintah negara bagian, terutama
di bidang pengawasan produksi pertanian dan peternakan.
Penyelenggaraan pemerintahan di negara bagian tampak amat
dipengaruhi oleh sistem pemerintahan yang berlaku di Inggris. Secara umum atau
garis besar, sistem pemerintahan di negara-negara bagian tidak banyak berbeda
dari sistem yang dipraktekkan sebelum mereka bergabung dalam Commonwealth
of Australia. Itulah sebabnya mereka berpendapat bahwa perdana menteri dan
kabinetnya sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif tidak perlu disebutkan dalam
konstitusi. Mereka berpendapat, sekalipun tidak disebutkan, sistem itulah yang
berlaku sesuai dengan konvensi Inggris yang sudah amat mengakar.
Tiap negara bagian dikepalai oleh seorang Gubernur sebagai Wakil
Gubernur Jenderal. Pemerintahan sehari-hari dilaksanakan oleh kabinet di bawah
pimpinan perdana menteri. Perdana menteri yang mengepalai kabinet di negara
bagian disebut Premier. Sama halnya dengan perdana menteri yang untuk tingkat
federal disebut Prime Minister, premier beserta anggota kabinetnya di negara
bagian berasal dari partai atau koalisi partai politik yang menduduki mayoritas

15
kursi di parlemen. Perlu juga Anda ketahui, bahwa ada kalanya partai politik yang
berkuasa di negara bagian berbeda dari partai politik atau koalisi partai politik
yang berkuasa dalam pemerintahan pusat.
Parlemen sebagai pemegang kekuasaan legislatif di negara bag terdiri
dari dua badan, kecuali di Queensland. Queensland juga perna mempraktekkan
parlemen dengan dua dewan, namun sejak tah 1922 negara bagian ini mempunyai
parlemen yang hanya terdiri da satu dewan yang disebut Legislative Assembly.
Sistem bikameral dala parlemen negara bagian ini juga diilhami oleh sistem yang
berlaku s Inggris.
Nama yang dipakai untuk menyebut majelis rendah (Lower House) dan
majelis tinggi (Upper House) di negara-negara bagia Australia, tidak selalu sama.
Di New South Wales, Victoria, das Australia Barat, majelis tinggi disebut
Legislative Council, sedangkan majelis rendah disebut Legislative Assembly. Di
Australia Selatan dan Tasmania, majelis tinggi disebut Legislative Council,
sedangkan majelis rendah disebut House of Assembly.
Dalam wilayah administrasi atau pemerintahan negara bagian masih ada
lagi pemerintahan yang tingkatannya lebih rendah, yaitu Local Government
(Pemerintahan Lokal). Pemerintahan lokal ini dipimpin oleh seorang walikota
(Mayor) atau Dewan Lokal (Local Council "Pemerintahan lokal mempunyai
wewenang tertentu yang dimandatkan oleh parlemen negara bagian" (Rival,
1994:10). Ketentuan perundang undangan di tingkat pemerintah lokal ini dibuat
oleh "Aldermen in Council (para anggota dewan kotapraja yang bertugas
menyusun undang-undang kotapraja). Pelaksanaan pemerintahan lokal di negara
bagian ini diawasi oleh seorang menteri di tingkat negara bagian yang
membidangi pemerintahan lokal (minister for local government). D beberapa
negara bagian, menteri yang membidangi pemerintahan lokal berhak
membubarkan dewan atau badan penyelenggara pemerintahan lokal (Local
Council) jika terbukti badan ini tidak mampu melaksanakan tugasnya atau jika
terjadi penyelewengan (Rivai, 1994: 10).
Selanjutnya, Rivai (1994: 10-11) menyebutkan tentang wewenang yang
dilimpahkan kepada pemerintahan lokal meliputi bidang-bidang berikut:

16
Penerangan dan kebersihan jalan, pelayanan air bersih, pembuangan sampah,
perawatan jalan-jalan lokal, penyelenggaraan balai kesehatan anak/bayi,
perawatan taman dan kebun, pendaftaran anjing, penangkapan binatang yang
tersesat, pertanggungjawaban atas arena olah raga, kolam dan fasilitas hiburan,
pengawasan pelaksanaan parkir kenderaan, ikut dalam perencanaan pembangunan
kota, penyelenggaraan perpustakaan umum, dan pengawasan pelaksanaan
ketentuan mendirikan bangunan.

2.3.2 Pemerintahan Pusat atau Pemerintahan Federal


Di Australia terdapat dua sistem pemerintahan yaitu pemerintahan negara
federal dan juga pemerintahan negara bagian. Anggota yang menjadi negara
bagian sudah tergabung dala Commonwealth of Austraia yang memang terdiri
dari 6 negara bagian
Konvensi federal kedua yang diselenggarakan oleh koloni-koloni Inggris
di Australia tidak saja berhasil memutuskan bahwa koloni-koloni itu akan menjadi
satu dalam satu federasi yang bernama Commonwealth of Australia, tetapi juga
menetapkan konstitusi yang berlaku bagi federasi tersebut. Konstitusi itu
kemudian disahkan oleh parlemen Inggris dalam satu undang undang yang disebut
Commonwealth of Australian Constitution Act pada tahun 1900. Berkaitan
dengan pengesahan konstitusi tersebut, Rival (1994: 13) menulis, "Konstitusi ini
merupakan bagian pokok dari Commonwealth of Australian Constitution Act
1900 yang dikeluarkan oleh parlemen Inggris". Selanjutnya tentu anda masih
ingat, bahwa bergabungnya keenam koloni dalam Commonwealth of Australia
dinyatakan dalam proklamasi Ratu Inggris serta dikukuhkan dengan Australian
Commonwealth Act pada tanggal 17 September 1900 yang mulai efektif sejak
tanggal 1 Januari 1901.
Sekalipun pada awal berdirinya Commonwealth of Australia dipandang
sebagai colonial federation-nanti akan kita bicarakan lagi hal ini ketika
membicarakan perkembangan politik luar negeri kelahirannya pada hari pertama
abad ke-20 lengkap dengan konstitusinya itu merupakan tonggak sejarah yang
penting bagi perkembangan Australia selanjutnya sebagai negara yang berdaulat.

17
Semboyan yang semula berasal dari Edmund Burton, "A Nation for a
Continent" (satu bangsa untuk satu benua), terwujud sudah (Siboro, 1996: 174).
Sebagai suatu negara berbentuk federasi, Australia sejak hari itu mulai mengatur
pemerintahannya berdasarkan konstitusi yang disusun sesuai dengan aspirasi
mayoritas rakyatnya. Enam koloni yang membentuk federasi tersebut berubah
status menjadi state (negara bagian) dalam negara federasi yang resminya
bernama Commonwealth of Australia.
Dalam konstitusi Australia terdapat juga pengaruh konstitusi Amerika
Serikat, dan sebagai negara federasi di Australia terdapat dua pemerintahan, yaitu
pemerintah federal atau pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian.
Berkaitan dengan ini, ikutilah tulisan Chauvel yang dikutip berikut ini:
“Kehidupan politik Australia telah menghasilkan ciri-ciri khusus, yang
didasarkan sebagian atas percampuran antara lembaga-lembaga dan tradisi Inggris
(dimana pemerintah bertanggung jawab terhadap parlemen) dengan struktur
federal yang diilhami oleh Amerika Serikat, di mana negara-negara bagian tetap
memiliki otonomi secara konstitusional dan pada tingkat federal diwkili oleh
sebuah majelis tinggi yanng dipilih secara langsung (Senat) (Chauvel, 1992:2)”.
Pemerintahan di negara bagian, nampaknya disusun meniru sistem yang berlaku
di Inggris, yang meliputi:
1. Negara bagian dikepalai Gubernur,
2. Terdapat 2 macam parlemen di negara bagian
3. Primer, merupakan perdana menteri yang dalam negara bagian disebut
kepala pemerintahan

2.3.3 Keterkaitan Antara Pemerintahan Pusat dengan Pemerintahan Negara


Bagian
Kerja sama pemerintah Federasi dengan negara bagian terjadi di
beberapa bidang. Kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah bagian dengan
pemerintah pusat berhubungan dengan pendidikan, hukum, dan kesehatan.
Dewan Pemerintahan Australia (COAG) merupakan suatu forum yang
digunakan untuk menerapkan reformasi.

18
Sistem pemerintahan federal dalam garis besar dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
1. Peraturan konstitusi melalui Commonwealth.
2. Perdana menteri lebih banyak menjalankan pemerintahan
3. Ada dua Parlemen, yaitu, Senate dan House of Representatives
4. Proses penganngkatan perdana menteri harus mendapat persetujuan dari
mayoritas orang
5. Perdana Menteri, yang harus seorang anggota House of Representatives,
memilih menteri-menteri yang juga harus anggota House of Representatives
atau Senate.
6. Perdana Menteri dan Kabinet menyelenggarakan peme rintahan sehari-hari,
7. Mendiskusikan undangan kepada Senate dan House of Representatives.
8. Perdana menteri berhak diberhentikan oleh Gubernur Jenderal. Bidang yang
menjadi tanggung jawab pemerintahan federal :
a. Perpajakan (Pajak Penghasilan, Perusahaan, beacukai)
b. Pertahanan
c. Urusan eksternal
d. Perdagangan luar negeri (ekspor dan impor, bea dan cukai)
e. Komunikasi (pos dan telegraf)
f. Imigrasi,
g. Transportasi
h. Pendidikan (pendidikan tinggi dan bantuan untuk sekolah-sekolah
i. hal-hal yang berkaitan dengan Antartica.
Pemerintahan di negara bagian, nampaknya disusun meniru sistem yang
berlaku di Inggris.
Bidang-bidang yang menjadi tanggung jawab pemerintah negara bagian,
antara lain:
a. Pendidikan, (pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan guru)
b. hukum dan ketertiban masyarakat
c. Penjualan tanah dan proyek bangunan
d. Perumahan rakyat

19
e. Kesehatan, termasuk penyediaan rumah sakit dan perawatan
f. Ttransportasi lokal.
2.3.4 Lembaga-Lembaga Pemerintahan di Australia
A. Lembaga Eksekutif
Pemerintah dalam arti luas, mencakup seluruh lembaga lembaga
kenegaraan yang ikut berperan dalam menjalankan roda pemerintahan negara
tersebut. Akan tetapi dalam arti sempit, yang dimaksud dengan pemerintah
adalah lembaga yang memegang dan menjalankan kekuasaan eksekutif. Oleh
karena itu, jika dalam pembicaraan sehari-hari orang berbicara tentang
pemerintah, maka seringkali secara konotatif yang dimaksud adalah suatu
kelompok menteri negara atau kabinet, karena lembaga inilah yang terlihat
sehari-hari menjalankan pemerintahan.
Dari kutipan di atas, sudah diketahui bahwa sistem pemerintahan
Australia memperlihatkan ciri-ciri khusus. Kekhususan itu terjadi terutama
karena dalam sistem pemerintahan Australia terdapat dua pengaruh, yaitu
pengaruh sistem pemerintahan Amerika Serikat dan pengaruh sistem
pemerintahan Inggris. Pengaruh Amerika Serikat terlihat dalam sistem federal
yang dianut oleh Australia dan juga adanya konstitusi tertulis. Pengaruh sistem
pemerintahan Inggris terlihat dengan adanya kabinet parlementer atau kabinet
yang bertanggung jawab kepada parlemen, walaupun sesungguhnya dalam
konstitusi lembaga yang bernama kabinet lengkap dengan perdana menteri itu
tidak disebutkan, Jadi, jika perdana menteri bersama menteri-menterinya
menyelenggarakan pemerintahan dan bertanggung jawab kepada parlemen,
sistem ini bersumber dari pengaruh konvensi (kebiasaan yang timbul dan
terpelihara terus yang berlaku di Inggris dan juga sudah berlaku di koloni-koloni
Inggris di Australia itu selama kurang lebih setengah abad sebelum bergabung
dalam Commonwealth of Australia.

Berdasar pengamatannya terhadap konstitusi Australia, Chauvel


mengemukakan antara lain hal-hal berikut:

20
“Gubernur jenderal mempunyai kekuasaan eksekutif yang besar sebagai
kepala negara dan merupakan wakil dan pejabat yang ditunjuk oleh monarki
Inggris” Kabinet, sebagai sebuah institusi, dan perdana menteri tidak disebut-
sebut dalam konstitusi, apalagi memberikan kekuasaan eksekutif yang mereka
jalankan dalam kenyataanya.
Menurut Konstitusi, Australia diperintah oleh monarki Inggris dan
wakilnya, gubernur jenderal, yang mempunyai kekuasaan untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri sesuai dengan kehendaknya (meskipun
parlemen dapat. mempengaruhi sampai tingkat tertentu) dan yang merupakan
panglima tertinggi angkatan bersenjata (Chauvel, 1992: 2, 7).
Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa menurut
konstitusi, gubernur jenderal sebagai kepala negara yang mewakili raja/ratu
Inggris juga sebagai kepala eksekutif. Namun dalam praktek, sebagian besar
rakyat Australia "menganggap gubernur jenderal sebagai kepala negara simbolis,
seperti halnya raja konstitusional", yang tidak melaksanakan kekuasaan eksekutif
(Chauvel,1992:2). Sekalipun tidak disebutkan dalam konstitusi, rakyat Australia
berpendapat bahwa pemerintahan (kekuasaan eksekutif) dijalankan oleh menteri-
menteri di bawah pimpinan seorang perdana menteri yang tergabung dalam
sebuah kabinet. Sekalipun kabinet bertanggung jawab kepada parlemen, kabinet
"...merupakan lembaga terpenting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah,
...karena kabinet membuat sebagian besar kebijaksanaan negara dan mengusulkan
berbagai undang-undang di parlemen" (Rivai, 1994: 37). Praktek inilah yang
berlangsung sampai sekarang sebagai kenyataan adanya pengaruh konvensi
Inggris dalam sistem pemerintahan Australia.
Perdana menteri maupun menteri-menteri berasal dari partai politi atau
koalisi partai-partai politik yang menduduki mayoritas kursi di House of
Representatives (Majelis Rendah). Baik perdana menteri maupun menteri-
menteri adalah anggota parlemen; sebagian besar anggota kabinet adalah anggota
House of Representatives. Perdana menteri maupun para pemimpin partai oposisi
merupakan pemimpin partai yang dipilih oleh anggota-anggota parlemen dari
partainya. "Perdana menteri biasanya adalah orang yang paling berpengaruh di

21
antara anggota anggota kabinet. la berhak mengangkat dan memberhentikan para
menteri" (Chauvel, 1992: 9).
Proses terbentuknya suatu kabinet diawali oleh perintah gubernur
jenderal kepada partai atau koalisi partai yang menduduki mayoritas kursi di
House of Representatives setelah suatu pemilihan umum (pemilu) selesai. Jika
dalam pemilu selanjutnya partai atau koalisi partai berhasil meraih mayoritas
suara, maka perdana menteri dapat terus bertahan, namun jika sebaliknya yang
terjadi, maka kabinet baru akan dibentuk, Sementara itu kabinet lama
mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan serah terima pemerintahan.
Dalam menyusun kabinet, seorang perdana menteri biasanya memperhatikan hal-
hal berikut:
1. Memperhitungkan jumlah menteri yang duduk sebagai anggota Senat
(Majelis Tinggi) yang diharapkan dapat melindungi kepentingan
pemerintahan dalam lembaga tersebut.
2. Para menteri berasal dari setiap negara bagian.
3. Perlu ada menteri yang mewakili kaum wanita (Rivai,1994: 37).
Satu hal yang kiranya perlu juga diketahui, ialah bahwa partai atau
koalisi partai yang berperan sebagai oposisi di House of Representatitves juga
membentuk kabinet bayangan (shadow cabinet). Hal ini dapat dipandang sebagai
keunikan Australia.
B. Lembaga Legislatif
Baik perdana menteri maupun menteri-menteri yang bergabung dalam
kabinet, harus menjadi anggota parlemen. Sebagian besar menteri adalah anggota
majelis rendah (House of Representatives), dan ketika mengangkat menteri-
menteri, perdana menteri juga biasanya memperhitungkan tentang jumlah menteri
yang berasal. dari majelis tinggi (Senat). Masih ingatkah Anda akan semuanya
itu? Baik, sekarang ikutilah uraian berikut agar pemahaman Anda tentang
lembaga legislatif di Australia lebih mantap.
Nama yang biasa digunakan untuk menyebut lembaga pemegang
kekuasaan legislatif (lembaga legislatif) Australia adalah The Federal Parliament
(Parlemen Federal) atau The Parliament of The Commonwealth (Parlemen

22
Persemakmuran). Selain itu parlemen untuk tingkat federal ini sering juga disebut
Parlemen Pusat (Rifai, 1994: 22).
Dengan adanya dua dewan atau majelis yang secara kesatuan disebut The
Parliament of The Commonwealth atau The Federal Parliament tersebut, maka
Anda melihat bahwa parlemen Australia menggunakan sistem dua kamar atau
dua dewan yang dalam ilmu ketatanegaraan biasa disebut dengan bicameral
system (sistem yang terdiri atas dua kamar/dewan). Kedua dewan atau majeli
tersebut adalah House of Representatives yang dalam tulisan-tulisan berbahasa
Indonesia biasa disebut majelis rendah, dan Senate yang juga biasa disebut
majelis tinggi. "Selain kedua majelis itu masih ada satu komponen lagi dalam
pariemen Australia, yaitu Ratu (the Queen atau Crown) yang dimandatkan
kepada gubernur jenderal (Governor General)" (Rival, 1994: 22).
Keanggotaan majelis rendah maupun majelis tinggi diperoleh melalui
pemilihan umum (pemilu). Pemilu untuk kedua majelis/ dewan tersebut berbeda
sistem dan caranya. Pemilu untuk mengisi keanggotaan House of Representatives
diselenggarakan dengan membagi setiap negara bagian menjadi beberapa daerah
pemilihan sesuai dengan jumlah penduduknya (sistem distrik) dengan cara
preferential. Berbeda dengan itu, pemilihan anggota-anggota senat dilaksanakan
dengan menjadikan setiap negara bagian dan teritori (Northern Territory dan
Australian Capital Territory) sebagai daerah pemilihan dengan banyak calon
(multi number constituency) dan caranya adalah perwakilan berimbang
(proportional representation). Agar Anda lebih memahami kedua sistem dan cara
pemilihan umum di Australia tersebut, ikutilah uraian dalam kutipan-kutipan
berikut:
Dalam sistem pemilihan preferential, para pemilih diharuskan
mencantumkan nomor urut disamping nama setiap calon sesuai dengan urutan
pilihan masing-masing. Jumlah suara dengan pilihan pertama kemudian dihitung.
Bila tidak ada calon dengan pilihan pertama yang memperoleh suara mayoritas,
calon dengan jumlah suara yang paling kecil dihapuskan dari daftar calon, dan
suara-suara dengan urutan kedua bagi calon yang dihapuskan itu dibagikan
kepada calon-calon yang masih ada. Proses seperti ini berjalan terus sampai

23
seorang calon memperoleh mayoritas suara. Dalam sistem berimbang, seorang
wakil dari suatu partai ditentukan oleh persentase suara yang diperolehnya dalam
pemilihan umum. Setelah proses distribusi, setiap calon terpilih harus harus [sic.]
mempunyai sejumlah tertentu suara (quota). Quota adalah jumlah suara dibagi
dengan jumlah calon yang akan dipilih (Chauvel, 1992: 11).
Pemilihan umum untuk mengisi keanggotaan House of Representatives
dilakukan paling tidak sekali dalam tiga tahun, sedangkan mengenai waktunya,
ditentukan oleh perdana menteri. Dewasa ini jumlah anggota House of
Representatives adalah 148 orang. Dalam konstitusi disebut jumlah anggota
majelis ini sama dengan atau sedekat mungkin dengan dua kali jumlah anggota
Senat.
Tentang pemilihan dan jumlah keanggotaan House of Representatives
ini, Rivai (1994) mengutip bunyi pasal 24 konstitusi Australia seperti berikut ini:
Majelis Rendah terdiri atas anggota-anggota yang dipilih langsung oleh
rakyat Commonwealth, dan jumlahnya sedekat mungkin dengan dua kali lipat
dari jumlah anggota Majelis Tinggi: (i) Kuota ditentukan dengan jalan membagi
jumlah penduduk Commonwealth berdasarkan hasil statistic penduduk terbaru
dengan dua kali angggota majelis tinggi.
Anggota-amggota senat dipilih untuk masa jabatan 6 tahun, akan tetapi
seapruh dari jumlah itu dipilih sekali tiga tahun. Senat merupakan dewan yang
mewakili kepenntingan negara bagin di parlemen Australia. Anggota senat yang
biasa disebut senator berepran melindungi kepentingan negara bagian di
wakilinya, tertama negara bagian yang tergolong kecil dilihat dar jumlah
penduduknya. Di dalam senat, dewasa ini setiap negara bagian diwakili oleh 12
orang. Selain itu, di dalam senat juga terdapat wakil-wakil dari Teritori Utara
(Northern Territory) dan Teritori Ibu Kota Canberra (Australian Capital
Territory), masing-masing dua orang. Dengan demikian, jumlah seluruh anggota
senat dewasa ini, adalah 76 orang.
Berkaitan dengan penyusunan anggota-anggota badan legislatif, Anda
secara sepintas telah memahami makna pemilihan umum di Australia. Partai
politik atau koalisi partai politik yang berhak membentuk kabinet adalah yang

24
memenangkan mayoritas kursi di Majelis Rendah. Perlu juga Anda ketahui,
bahwa di Australia, pemilu tidak sekedar hak, namun juga kewajiban. Pemerintah
Australia mengenakan denda terhadap rakyat yang berhak memilih namun tidak
melaksanakan haknya. Secara umum diketahui, bahwa rakyat Australia
mengharamkan apa yang biasa kita sebut "golput", walaupun sesungguhnya sikap
masa bodoh dan acuh tak acuh tersebar luas di Australia (Chauvel, 1992: 11).
Justru rakyat yang bersikap masa bodoh dan acuh tak acuh ini sering kali menjadi
sasaran kampanye partai-partai politik menjelang berlangsungnya pemilu. Barang
kali mereka ini termasuk di antara anggota masyarakat yang disebut massa
mengambang (floating mass) yang dalam penyelenggaraan kampanye dan pemilu
disebut sebagai floating voters (pemilih yang mengambang).
C. Lembaga Yudikatif
Kekuasaan Yudikati disebut dengan kekuasaan kehakiman, kekuasaan
yang berkaitan dengan penegakan keadilan dilihat dari kaca mata hukum. Oleh
karena itu lembaga ini merupakan suatu lembaga atau tempat di mana orang
mencari dan mendapatkan keadilan. Namun harus juga diakui, bahwa keadilan itu
relatif, tergantung bagaimana orang menafsirkan dan menegakkan hukum yang
berlaku.
Lembaga peradilan tertinggi di Australia adalah Mahkamah Agung
Australia yang resminya disebut dengan nama High Court of Australia. Sebagai
lembaga peradilan, Mahkamah Agung Australia "... menangani kasus-kasus
kasasi dan kasus-kasus tingkat pemerintahan federal, atau menyangkut kasus-
kasus yang tercantum dalam konstitusi sebgai wewenang High court.
Berkaitan dengan kasus-kasus yang menjadi wewenang Mahkamah Agung
Australia, Rival (1994: 57-58) mengutip pendapat P.H. Lane seperti berikut ini.
1. Kasus-kasus yang berkaitan dengan perjanjian internasional.
2. kasus-kasus yang berkaitan dengan konsulat.
3. Kasus-kasus di mana pemerintah Commonwealth sendiri atau pihak yang
mengatasnamakan Commonwealth sebagai pihak yang terlibat, misalnya
seorang menteri federal atau The Commonwealth Trading Bank of Australia.

25
4. Kasus-kasus antarnegara bagian, misalnya sengketa antara South Australia
dan Victoria, atau antarwarga negara bagian yang berbeda, atau antara
pemerintah South Australia dan seorang warga negara bagian Victoria.
5. Kasus-kasus antara warga dengan pegawai pemerintahan Commonwealth.
6. Kasus-kasus konstitusi berkenaan dengan penjelasan pasal tertentu dari
konstitusi, sebagai contoh penjelasan tentang arti 'trading corporation dalam
pasal 51 (xx) konstitusi federal. Kasus-kasus yang tinbul sebagai akibat dari
pelaksanaan
7. Commonwealth Law, seperti The Income Tax Assessment Act 1936, The
Trade Marks Act 1955, The Trade Practices Act 1974, The Family Law Act
1975.
8. Kasus-kasus perkapalan dan kelautan.
9. Kasus-kasus tentang hal yang sejenis namun disengketakan sebagai akibat
penerapan hukum yang berbeda pada masing masing negara bagian.
Di bawah High Court of Australia terdapat dua peradilan, yaitu Federal
Court of Australia dan Family Court of Australia. Federal Court of Australia
terdiri atas dua bagian yaitu General Division (Bagian Umum) dan Industrial
Division (Bagian Industri). Family Court of Australia dibentuk pada tahun 1975
dan mulai aktif pada tahun 1976 berdasarkan The Family Act (Rival, 1994: 58).
Selanjutnya Rivai (1994: 58) mengemukakan bahwa Family Court of Australia
menangani kasus-kasus berikut.
1. Matrimonial Causes [sic], berkaitan dengan perselisihan dan perceraian,
penyelesaian sengketa harta kekayaan antara suami isteri, sengketa anak
akibat perkawinan.
2. Kasus-kasus yang berkaitan dengan Federal Marriage Act.
3. Kasus-kasus yang berkaitan, atau sebagai akibat dari, perkawinan dan
perceraian.
4. Di Australian Capital Territory, Family Court juga menangani kasus anak-
anak, masalah pengangkatan anak, dan lain-lain.
2.4 Partai Politik di Australia

26
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa negara Australia merupakan negara
federal dengan konstitusi yang memberi batasan jelas ke pada pemerintahan
federal dan sebagian kekuasaan lain kepada negara bagian. Di Australia, seorang
ratu sebagai kepala negara hampir tidak mempunyai kekuasaan. Keberadaanya
hanya bersifat simbolik, yakni lambing ikatan historis antara Inggris dan
Australia. Tugas-tugas politik ratu diwakili oleh seorang Jenderal yang dutunjuk
berdasarkan rekomendasi perdana menteri (Kartini, 2019: 22).

Dalam pemerintahan Australia perdana menteri sebagai kepala


pemerintahan. Dengan demikian Australia menjalankan pemerintahan federal.
Sistem pemerintahan Australia bersifat parlementer, dimana pemerintahanya
diawasi oleh partai politik atau koalisi partai mayoritas yang duduk di House of
Parlement. Oleh sebab itu pemimpin dari partai politik atau koalisi partai
mayoritas akan menjadi perdana menteri (Kartini, 2019: 22).

Partai politik yang ada di Australia sendiri hanya ada tiga partai utama,
yaitu Partai Buruh Australia (Australian Labor Party), Partai Liberal (Liberal
Party), dan yang terakhir ada Partai Country (Country Party). Semua partai ini
menitikberatkan dukunganya pada sistem pemrintahan parlementer yang
didasarkan pada pemilihan biasa secara rahasia. Namun Partai Liberal dan Partai
Country ini saling mendukung dan bergabung/berkoalisi untuk menghadapi Partai
Buruh, ini disebutkan dalam berbagai sumber karena itu kedua partai tersebut
disebutkan sebagai Non-Labor atau Non-Labor Coalition (Siboro, 1996:163).

Partai politik yang ada di Australia pada awal tahun 1890-an kebanyakan
kepentingan mereka didasarkan kepada para majikan dan digunakan untuk
parlemen melawan tuntutan-tuntutan para pekerja serta memecahkan kekuatan
serikat sekerja. Padahal kala itu para pekerja berpikir kalau mereka bergabung
dengan partai politik, bisa meningkatkan taraf kehidupan dan keadaan pekerjaan
mereka dengan bergabung dngan organisasi-organisasi trade union atau serikat
sekerja tersebut. Karena sadar mereka tidak terlalu dianggap, para pemimpin

27
pekerja memutuskan untuk mendirikan partai politik yang bisa memperjuangkan
hak dan nasib para pekerja di parlemen (Siboro, 1996:163).

2.4.1 Partai Buruh

Partai Buruh berdiri pada tahun 1891 yang awal berdiri sampai dengan
saat ini menganggap diri mereka sebagai partai yang mewakili kepentingan para
pekerja yang berada di Australia. Partai Buruh memperjuangkan gaji atau upah
dan jam pekerja. Namun Partai Buruh seperti halnya partai lain yang dalam tubuh
partai nya ada banyak perbedaan pendapat dan sudut pandang mengenai cara
terbaik dalam memperjuangkan kepentingan para pekerja tersebut (Siboro,
1996:164).

Perbedaan dalam tubuh partai seperti di satu sisi adanya orang-orang yang
menginginkan penguasaan pemerintah secara sempurna atas semua industri
utama. Contohnya bank-bank, sumber-sumber alam, dan alat-alat untuk
komunikasi. Lalu di satu sisi yang lain, ada orang-orang yang menginginkan
membiarkan sebagian besar industri dan sumber produksi lainnya di tangan
perorangan, serta mempersiapkan para pekerja untuk mendapatkan upah yang
sesuai. Akan tetapi adanya perbedaan tersebut tidak membuat Partai Buruh serta
merta terpecah, mereka bisa mengatasi perbedaan padangan itu secara damai.
Namun tetap saja terjadi juga pertentangan sengit yang ada dalam diri Partai
Buruh yang akibatnya pecahnya partai, contohnya dalam perpecahan karena sikap
pro dan kontra wajib militer pada masa Perang Dunia I (Siboro, 1996:164).

Pertentangan yang terjadi di tahun 1916 mngenai masslah wajib militer


membuat Hughes selaku perdana menteri kala itu meninggalkan Partai Buruh dan
mendirikan partai baru bersama teman-teman nya yang diberi nama Partai Buruh
Nasional (National Labor Party). Selanjutnya di tahun 1917 Hughes dan
kelompoknya bergabung dengan Partai Liberal, lalu membentuk partai yang
diberi nama Partai Nasionalis (Nasionalist Party) (Siboro, 1996:166).

Di tahun kesembilan atau tahun 1901 Partai Buruh berdiri, mereka selalu
berusaha bertahan di posisi partai yang proteksionis dan partai penganut sistem

28
perdagangan bebas, seimbang. Pada tahun 1909 partai-partai non buruh khawatir
akan kekuatan Partai Buruh yang semakin meningkat. Pasalnya di pemilihan
umum tahun 1910 Partai Buruh mendapatkan kemenangan. Kemengan ini
membawa Partai Buruh menjadi partai pertama yang memerintah dengan
mendapatkan mayoritas di kedua badan parlemen federal. Pemerintahan Partai
Buruh berlangsung sampai tahun 1913 di bawah kepemimpinan Andrew Fisher
(Siboro, 1996:166).

2.4.2 Partai Liberal

Pada tahun 1910 terdapat partai yang dimana anggotanya terdiri dari
orang-orang pendukung sistem perusahaan perorangan atau swasta, mereka
menamankan Partai Liberal. Partai Liberal menitik beratkan kepada perwakilan
kepentingan kaum indutrialis, banker, dan pengusahan-pengusaha tambang.
Kepentingan tersebut sejak awal berdiri tidak pernah berubah, sampai dengan
sekarang mereka tetap pada prinsip yang fundamental. (Siboro, 1996:165).

Partai Liberal memandang dirinya sebagai Partai yang mewakili seluruh


kepentingan rakyat Australia, mereka tidak menyetujui adanya penguasaan
pemerintah dalam industri-industri dan sumber-sumber kesejahteraan lainnya.
Pada dasarnya di dalam tubuh Partai Liberal juga ada pandangan-pandangan yang
berbeda-beda, bahkan ada juga yang ekstrim. Salah satunya mengenai pendapat
bahwa apa yang baik bagi pengusaha baik untuk bangsa, oleh sebab itu di awal
dikatakan jika mereka menitik beratkan pada kepentingan kaum pemilik
pengusaha jadi mereka menginginkan adanya perlakukan khusus untuk para
pengusaha-pengusaha besar. Di satu sisi yang lain terdapat pendapat yang
memiliki pandangan mengenai peningkatan taraf kehidupan bagi pengusaha-
pengusaha kecil dan penerima upah, dalam masyarakat yang melaksanakan
perusahaan bebas (Siboro, 1996:164-165).

Partai Liberal di bawah kepemimpinan Joseph Cook pernah mendapatkan


kemenangan pada pemilihan umu tahun 1913. Pada pada saat memimpin
pemerintahan Australia, Cook mengalami kendala pada saat mengeluarkan

29
undang-undang dikarenakan Partai Buruh yang mendapatkan suara terbanyak di
Senate (Siboro, 1996:164-166).

2.4.3 Partai Country

Sembilan tahun setelah dibentuknya Partai Liberal, terdapat partai yang


menyuarakan kepentingan petani, yaitu Partai Country yang terbentuk di tahun
1919. Partai Country didirikan Earle Page. Selain mewakili suara para petani
mereka juga mewakili suara orang-orang Australia yang merasa dirinya belum
terwakilkan di dalam Parelemen. Mereka berusaha memperjuangkan kepentingan
kaum petani dan peternak yang menganggap mereka bahwa bidang nya
merupakan dasar dari sebuah kemakmuran Australia (Siboro, 1996:165).

Pada saat diadakan Pemilihan Umum Partai Country sering menjadi


penentu kemenangan bagi Partai Liberal terhadap Partai Buruh. Adanya
pertentangan antara Partai Buruh dan Partai Liberal ini membuat tali pengikat
kerjasama Partai Liberal dengan Partai Country (Siboro, 1996:164).

Perlu kita ketahui walaupun Partai Country dan Partai Liberal sering
memerintah di Australia, kedua partai tersebut mempunyai pandangan yang
berbeda-beda dalam beberapa hal, seperti perdagangan, pertanian, dan sumber-
sumber mineral. Tetapi pada intinya kedua partai tersebut tetap mendukung dan
memperjuangkan sistem perdagangan bebas (Siboro, 1996:165).

2.4.4 Pemilihan Umum di Australia

Dalam pemilihan umum tahun 1941 Partai Buruh mendapatkan


kememangan lagi dan memeproleh suara mayoritas di kursi House of
Representatives. Dengan kemenangan yang diperoleh Partai Buruh memerintah
kembali di bawah kepemimpinan John J. Curtin. Selanjutnya pada tahun 1943
Partai Buruh memperoleh kemenangan lagu pada Pemilihan Umum. Setelah
kematian Curtin, Partai Buruh dipimpin Jospeh B. Chifley sampai dengan tahun
1949 (Siboro, 1996:167).

30
Pada pemilihan umum 1949 Partai Buruh mendapatkan kekalahan, karena
adanya pemogokan buruh tambang batu bara. Pemerintahan Partai Buruh
digantikan oleh koalisi atau gabungan dari Partai Liberal den Partai Country. Kala
itu Partai Liberal dipimpin oleh Robert G. Menzies yang sudah dipastikan ia akan
menjadi Perdana Menteri Australia. Menzeis memimpin Australia dengan periode
terlama yaitu selama 16 tahun (Siboro, 1996:167).

Di pemilihan umum tahun 1961 koalisi Partai Liberal dengan Partai


Country mendapatkan kememnagan lagi. Yang menjadi Perdana Menteri kala itu
Haroid E. Holt, setelah meninggal digantikan John G. Gorton. Lalu di tahun 1971
Gorton digantikan oleh William Mc Mahon (Siboro, 1996:168).

Selajutnya di pemilihan umum tahun 1972 yang memperoleh kemenangan


adalah Partai Buruh dengan pimpinannya kala itu E. Gough Whitlam. Namun kala
itu mendapatkan permusuhan dari Senate atau lembaga pemerintahan Australia.
Tahun 1975 Senat menolak rancangan undang-undang yang diajukan pihak
pemrintah, lalu muncul kemelut politik yang menenggangkan di Australia.
Dengan terpaksa Gubernur Jenderal memberhentikan Whitlam dan menunjuk
pemimpin Partai Liberal yang kala itu J. Malcolm Fraser, sebagai caretaker atau
pemangku jabatan perdana menteri. Maka dari itu koalisi Partai Liberal dan Partai
Country memperoleh kemenangan besar di pemilihan umum tahun 1975 (Siboro,
1996:167).

Di tahun 1983 kemenangan diperoleh kembali oleh Partai Buruh yang


dipimpin Bob Hawke sampai dengan tahun 1991. Dan yang terbaru di tahun 2019
kemenangan diperoleh oleh Partai Liberal dengan Perdana Menterinya Scott
Morrison sampai dengan sekarang (Siboro, 1996:168).

Ketiga partai tersebut selalu silih berganti memimpin pemerintahan


Australia. Kemenangan partai dalam pemilihan sering ditentukan oleh para
pemilih yang dikenal dengan sebutan floating voters. Setelah partai-partai tersebut
melakukan kampanye dan memaparkan program kerjanya, para floating voters
akan memilihnya berdasarkan kehendak yang apling cocok dengan

31
kepentingannya. Jadi bisa dikatakan partai yang memeperoleh kemenangan
floating voters terbanyak dapat memperoleh kemanangan (Siboro, 1996:168).

2.4.5 Partai lain di Australia selain Partai Utama

Di Australia selain ketiga partai utama yang sudah disebutkan dan selalu
mendapatkan kemenangan dalam pemilihan ada juga partai-partai kecil, seperti
Partai Komunis Australia yang dibentuk tahun 1920, Partai Buruh Demokratis,
dan Partai Demokrat Australia (Siboro, 1996:168).

Pengikut Partai Komunis yakin bahwa mereka mampu membangun negera


yang sosialis dan mempunyai tekad akan menghancurkan sistem kapilatilsem
yang ada di Australia. Namun pada perjalanannya, partai ini sulit berkembang
akrena adanya pertentangan dalam tubuh partai, perbedaan pandangan untuk
mencapai tujuan yang tidak memperoleh jalan keluar. Sampai dengan sekarang
Partai Komunis Australia belum pernah mendapatkan kemenangan satu kursi pun
dalam parlemen (Siboro, 1996:169).

Tahun 1954 Partai Buruh mengalami perpecahan karena adanya perbedaan


dalam tubuh partai, lalu lahir partai bau yang bernama Partai Buruh Demokratis.
Partai Buruh Demokratis dibentuk sebagai partai yang anti dengan komunis.
Mereka memperoleh dukungan keanggotaan dari kelompok-kelompok industri.
Partai Buruh Demokrais yakin kalau dalam tubuh Partai Buruh sudah dimasuki
oleh faham dan orang-orang komunis yang menyebabkan partai tersebut terlalu
radikal untuk ukuran negara Australia. Namun di tahun 1978 Partai Buruh
Demokratis membubarkan diri dengan sebab yang tidak diketahui (Siboro,
1996:170).

Setahun sebelum partai Buruh Demokratis dinyatakan bubar terdapat


partai baru lahir dengan nama partai Demokrat Australia tepatnya tahun 1977.
Partai ini didirikan oleh para pendukung Partai Buruh dan Partai Liberal yang
merasa mereka mampu dan mempunyai sudut pandang yang sangat dekat, dengan
begitu mereka bersatu dan membentuk sebuah partai baru.

32
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Australia merupakan sebuah negara yang letaknya di belahan bumi selatan
dan juga menjadi benua terkecil di dunia. Penduduk Australia berasal dari
beragam penjuru, mulai dari Eropa, Australia, dan juga Amerika. penduduk
Asutralia kebanyakan berasal dari imigran yang masuk ke Australia dalam tiga
gelombang. Gelombang pertama adalah mereka yang menjadi penduduk asli, yang
kita kenal dengan suku Aborigin. Gelombang kedua yaitu masuknyya rombongan
pertama Inggris. Gelombang ketiga dimulali setelah terjadinya perang dunia
kedua. Kehidupan bermasyarakatnya mereka menggunakan bermacam-macam
bahasa yaitu bahasa Cina, Italia, dan bahasa Yunani.
Australia juga sering disebut Commonwealth of Australia atau negara
persemakmuran Australia. Australia mempunyai parlemen yang bicameral terdiri
dari senat berisi 76 senator, dan satu Dewan Perwakilan yang mempunyai 150
anggota. Pemeerintahan dibentuk Dewan Perwaklan, dan pemimpin partai atau
koalisi mayoritas dalam Dewan adalah Perdana Menteri. Terdapat 3 Lembaga
Konstitutif yang ada di Australia yaitu
- Lembaga Eksekutif (menjalankan pemerintaha)
- Lembaga Legislatif
- Lembaga Yudikatif
Sistem pemerintahan di Australia juga berdasarkan pada sistem pemerintahan
negara bagian dan sistem pemerintaha negara pusat atau federal. Namun keduanya
salig berhubungan dan melengkai.
Terdapat tiga partai besar yang ada di Austraia, yaitu Partai Buruh, Partai
Liberal, dan Partai Country. Koalisi Partai Liberal dan Partai Country telah
berkuasa sejak Pemilu tahun 1996. Ketiga partai tersebut selalu silih berganti
memimpin pemerintahan Australia. Kemenangan partai dalam pemilihan sering
ditentukan oleh para pemilih yang dikenal dengan sebutan floating voters. Setelah
partai-partai tersebut melakukan kampanye dan memaparkan program kerjanya,

33
para floating voters akan memilihnya berdasarkan kehendak yang apling cocok
dengan kepentingannya.

34
DAFTAR PUSTAKA

Siboro, J. 1996. Sejarah Australia. Bandung: Tarsito

Hadi, M. 2017. Australia: Seri Pengenalan Benua di Dunia. Bekasi: Mitra Utama

Kartini, S. 2019. Peradaban Australia. Semarang: Alprin.

Siboro, J. 2018. Sejarah Australia: Dari Terbentuknya Commonwealth of


Australia Sampai dengan Terbntuknya Kerja Sama Regional dengan
Negara-Negara Asia dan Pasifik. Yogyakarta: Ombak

Sumiatie. 2015. Sejarah Australia. Disertasi. Palangkaraya: Program Studi


Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Palangkaraya.

35

You might also like