Professional Documents
Culture Documents
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
,
M.Si.
helmisetiaritma@unpak.ac.id
MINERALBIJIH 085228804646
3. Aspal minyak :
Genesa: Pengolahan :
Aspal alam terjadi karena pengaruh tektonik terhadap minyak Aspal dari tambang melalui apron feeder dimasukan dlm
bumi, sehingga terjadi migrasi melalui dasar dan grizzly dgn spasi 150 mm. Oversize digiling dgn hammer mill,
mengimpregnasi batuan sekitar yaitu batu gamping dan batu bersama dgn undersize disaring dgn lunang saringan 10 mm,
pasir. Karena waktu fraksi ringan minyak bumi akan menguap, 50 mm.
sedangkan yg berat membentuk aspal alam.
Kegunaan :
2. Aspalite : Sebagai Galian pelapis, pengikat, pemeliharaan, penunjang,
peningkatan pembangunan jalan.
Merupakan material berwarna hitam, secara alami terhadap
karena bitumen solid, mengkilap, pecahan konkoidal (gilsonit,
grahamit).
KAOLIN Komposisi mineral pada altersai hidrotermal adalah montmorilonit
Sifat
dan kaolinit dengan ciri : tubuh endapan membesar ke arah
Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi mempunyai bawah, makin bawah makin miskin kandungan min asal yg masih
komposisi kimia hidrous alumunium segar. Pada proses pelapukan atau kaolin klimatik, min utamanya
(Al2O3 2SiO2 2H2O). mineral yang masuk dalam kelompok ini adalah holoysit, cirri tumbuh endapan meluas ke arah samping,
adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit. Sebagai Galian makin ke bawah makin banyak dijumpai mineral asal yg masih
min utama : kaolinit 80%, min pengotor : kuarsa, feldspar. segar.
Pembentukan kaolin ada 2 macam yaitu secara pelapukan dan a. Kaolin residual
altersai hydrothermal pada batuan beku feldspatik. Kaolin
Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan
terjadi dari hasil pelapukan batuan kristalin asam (granit,
induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur,
diorit). Air panas dari dalam bumi naik ke permukaan melalui
jarang terjadi substitusi ion, mineral murni
celah dari batuan induk, mengubah feldspar, mika menjadi
kaolinit (alterasi hydrothermal). b. Kaolin sedimenter
Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser,
diendapkan dalam cekungan, kristal tdk teratur, bercampur
dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih halus dan plastis
Lokasi :
c. Tambang dalam : secara gophering mengikuti arah endapan Kalsel : martapura simpang surian, banjarmasin
Kalbar: sambas, singkawang
Komposisi Kimia :
Penggunaan Khusus :
SiO2 46,79%, Fe2O3 0,64%, MgO 0,11%, Na2O 0,02%,
Al2O3 37,22%, TiO2 0,29%, CaO 0,05%, K2O 1,13%, hilang 1. Kaolin untuk batu bata tahan api
pijar 13,75%.
2. Kaolin utk semen putih/kertas
Pengolahan :
3. Kaolin Untuk Industri Karet
Untuk membuang kotoran (pasir kuarsa, oksida besi, titan, mika).
Untuk mendapatkan ukuran halus, untuk keputihan tinggi, kadar 4. Kaolin Untuk Industri Pestisida
air, pH TTU dan sifat lainnya sesuai dengan konsumen.
5. Kaolin Untuk Industri Cat
Sifat :
Warna : putih kemerahan, kecoklatan, kehitaman, kelabu, kekuning-
kuningan, coklat tua, coklat muda, abu-abu. Dalam keadaan sendiri
tidak mempunyai sifat mengeras, bila ditambah kapur tohor dan air
akan memiliki masa seperti semen dan tidak larut dalam air. Hal ini
disebabkan karena senyawa silica aktif dan senyawa alumina reaktif
dgn reaksi :
GIPSUM Kimia : tjd pd kondisi iklim dan suasana lingk tertentu dlm air
laut atau air tawar mata air dpt juga mengendapkan
batugamping krn peredaran air panas alam yg melarutkan
sebagai Galian perekat produk dan bila diinginkan permukaan yang lapisan batugamping di bawah permukaan yg kemudian
mengkilap atau bercahaya. Untuk itu gipsum digunakan bersama lempung diendapkan di permukaan.
dan talk. Gipsum tidak lebih dr 4% kalsium sulfat, kandungan besi rendah.
Terdapatnya:
Komposisi:
1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya)
CaCO4 : 77,42%, CaCO3 : 1,45%, Fe2O3+Al2O3 : 0,12%, Si2O3: 0,34%, 2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten)
NaCl : 0,26 %, MgO: 0%
3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang)
2. Gypsum Yang Dikalsinasi 4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu)
Industri keramik, patung, setakan, fluks gelas, plastik, penggosok granit, 5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng)
plester dental, autopaedik plater, utk wallpaper, plaster of paris, 6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)
compressed plaster yang digunakan pada dinding penyekat langit-langit
genteng. Terjadi secara organik, mekanik atau secara kimia. 7. Nusa tenggara (timor, sumbawa)
8. Maluku
Organik : pengendapan binatang karang/cangkang siput, foraminifera,
9. Papua (kotabaru)
koral/kerang
Pengolahan :
- berwujud bongkahan
- digiling halus
- dipanaskan/dibakar/ kalsinasi
GIPSUM
Kegunaan :
2. Bahan bangunan
Syarat: 90% CaO, max 4,5% MgO, maks 1,5% Fe2O3+Al2O3, maks
55,8% CO2
5. Industri semen :
Mengandung relatif banyak ion Na+ dibandingkan ion 2. Sifat kimia, dengan alvalisis sifat kimia tidak langsung
Ca++ dan Mg++, kandungan Na2O>2%, sering dipakai dapat menentukan kualitas bentonit (hanya sebagai Galian
sebagai Galian. bahan tambahan cat, tinta cetak, pencegah pembanding saja sebab komp hampir sama dengan illit
kebocoran pada dam, Lumpur pemboran. Mempunyai maupun kaolinit)
pengembangan yang besar bila ditambah air sehinga 3. Sifat teknologi, erat kaitannya dgn pemanfaatannya
dalam suspensi akan menambah kekentalan pH= 8,5-9,8 seperti : sifat pemucatan, plastis, suspensi, mengikat dan
Daya tukar ion akan cukup besar, sering dipakai: melapisi
Bahan penyerap, industri farmasi, zat pemutih, katalisator, 4. Pertukaran ion, sifat ini menentukan jml air (uap air) yg
perekat, pasir cetak, perekat briket bb, campuran pakan dpt diserap bentonit. Hal ini disebabkan krn struktur kisi2
ternak. krismin montmorilonit serta adanya unsur (ion+Kation) yg
mudah tertukar maupun menarik air. Kation / ion Na
mempunyai daya serap air > Mg, Ca, K dan H. Mk jk
dimasukan ke dlm air akan mengembang dan membentuk
larutan koloid. Bila air dikeluarkan akan membentuk masa
yg kuat, liat dan keras serta tdk tembus air disamping itu
bersifat lembab atau thn thd reaksi kimia. Karena itulah
bentonit digunakan dlm pemboran sebab bentonit melapisi
dinding dan mampu menahan rembesan air.
NATRIUM BENTONIT 4. Rheologi
DIY : Manggulan
Sulut : Manado
BATUGAMPING
Teknik Side Hill Type & Metode Gophering “mengikuti jalur
yg dibongkar)
Dengan peledakan
Perlit
obsidian
BATUAPUNG
Batuapung terjadi manakala magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan
dengan udara luar. Buih gas alam yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan
keluar pada saat magma membeku secara tiba-tiba. Batuapung umumnya terdapat
sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas dan fragmen dalam fraksi gunung api
dari kuarter sampai tersier muda. Kegunaan batuapung bahan pengosok, bahan bagunan
konstruksi ringan, penyerap dan saringan dll.
BELERANG
Belerang atau sulfur ditemukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai belerang alam dan
sebagai persenyawaan sulfida logam. Belerang alam terdapat dalam bentuk kristal yang
adakalanya bercampur dengan lumpur. Endapan belerang ini terbentuk sebagai akibat
kegiatan solfatara, fumarola atau akibat dari gas-gas dan larutan yang mengandung
belerang, hingga keluar dari perut bumi. Belerang selalu berkaitan dengan gunungapi yang
masih aktif. Belerang digunakan untuk industri kimia, bahan peledak dll.
KAYU TERKERSIKKAN
Sebaran kayu yang terkersikkan berkaitan dengan debu gunung api kuarter hinga tersier,
bahan galian ini bagus untuk batu hias.
OPAL
Opal terjadi dari larutan silika koloid (agar-agar silika) yang berasal dari batuan
piroklastik basaltik. Larutan agar-agar silika selanjutnya terendapkan dalam pori,
rongga atau rekahan batuan yang bersifat kedap air, Opal biasanya digunakan
untuk batu permata
D. Kelompok Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Instrusi Plutonik
Batuan Asam dan Ultra Basa
LEMPUNG
Lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses
pelapukan batuan beku dan diketemukan disekitar batuan induknya, sehingga
mutunya lebih baik dari lempung letakan. Lempung residu baik digunakan
sebagai keramik, struktur bata, genteng dan grabah.
PASIR KUARSA
Pasir kuarsa letakan merupakan pasir kuarsa lepas yang umumnya berasosiasi
dengan endapan aluvial, terjadi karena rombakan asal seperti granit, granodiorit
dan dasit, kegunaan untuk industri plastik, optik, keramik dll
ZIRKON
Zirkon merupakan mineral imbuhan pada batuan beku terutama batuan beku dalam yang
kaya akan sodium seperti granit dan syenit. Zirkon letakan diendapkan bersama-sama
dengan pasir kuarsa pantai maupun pasir kuarsa sungai. Zirkon digunakan untuk bahan
refraktoris karena mempunyai titik lebur 2.430 derajat celsius.
INTAN
Kristal Intan terbentuk bersama dengan pembentukan batuan ultra basa
seperti peridotit dan kimberlite. Kristalisasi pada kimberlite pipe terbentuk
pada kedalaman 6 mil (95 km) dibawah permukaan bumi dan temperatur
1500 – 2000 derajat celsius. Di Indonesia intan terdapat bersama-sama
dengan pasir kuarsa. Intan ini digunakan untuk batu permata, pengosok dan
pemotong (pada mata bor, mata gergaji).