You are on page 1of 36

BAB 5 GENESA BGI DAN Helmi Setia Ritma Pamungkas, S.T.

,
M.Si.
helmisetiaritma@unpak.ac.id
MINERALBIJIH 085228804646
3. Aspal minyak :

ASPAL Didapat dari penyulingan minyak bumi, residunya disebut aspal


minyak. Aspal minyak lebih ekonomis daripada aspal alam
sebab volume lebih besar.
1. Aspal Alam :
Eksplorasi :
Sifat
 Dilakukan dengan seismik/elektrik
Merupakan bitumen (campuran hidrokarbon yang dapat dilebur
dan mencair dalam karbon di sulfida), berwarna hitam dgn Penambangan :
sementasi solid atau semi solid, jika dipanaskan akan melunak  Tamka, pengupasan lapisan penutup, aspalnya digali (dapat
dan bila dingin akan kembali solid. dengan peledakan)

Genesa: Pengolahan :
Aspal alam terjadi karena pengaruh tektonik terhadap minyak  Aspal dari tambang melalui apron feeder dimasukan dlm
bumi, sehingga terjadi migrasi melalui dasar dan grizzly dgn spasi 150 mm. Oversize digiling dgn hammer mill,
mengimpregnasi batuan sekitar yaitu batu gamping dan batu bersama dgn undersize disaring dgn lunang saringan 10 mm,
pasir. Karena waktu fraksi ringan minyak bumi akan menguap, 50 mm.
sedangkan yg berat membentuk aspal alam.
Kegunaan :
2. Aspalite :  Sebagai Galian pelapis, pengikat, pemeliharaan, penunjang,
peningkatan pembangunan jalan.
Merupakan material berwarna hitam, secara alami terhadap
karena bitumen solid, mengkilap, pecahan konkoidal (gilsonit,
grahamit).
KAOLIN Komposisi mineral pada altersai hidrotermal adalah montmorilonit
Sifat
dan kaolinit dengan ciri : tubuh endapan membesar ke arah
Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi mempunyai bawah, makin bawah makin miskin kandungan min asal yg masih
komposisi kimia hidrous alumunium segar. Pada proses pelapukan atau kaolin klimatik, min utamanya
(Al2O3 2SiO2 2H2O). mineral yang masuk dalam kelompok ini adalah holoysit, cirri tumbuh endapan meluas ke arah samping,
adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit. Sebagai Galian makin ke bawah makin banyak dijumpai mineral asal yg masih
min utama : kaolinit 80%, min pengotor : kuarsa, feldspar. segar.

Genesa Dari tingkat kejadianya dibedakan :

Pembentukan kaolin ada 2 macam yaitu secara pelapukan dan a. Kaolin residual
altersai hydrothermal pada batuan beku feldspatik. Kaolin
Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan
terjadi dari hasil pelapukan batuan kristalin asam (granit,
induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur,
diorit). Air panas dari dalam bumi naik ke permukaan melalui
jarang terjadi substitusi ion, mineral murni
celah dari batuan induk, mengubah feldspar, mika menjadi
kaolinit (alterasi hydrothermal). b. Kaolin sedimenter
Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser,
diendapkan dalam cekungan, kristal tdk teratur, bercampur
dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih halus dan plastis
Lokasi :

KAOLIN  Aceh : Meulaboh, aceh barat


Sumut : tarutung, sibolga, padang
Sumbar : solok, bonjol, pasaman, sawahlunto
Penambangan :
Jabar : manonjaya, tasik
a. tambang terbuka : pengupasan lapisan penutup (cangkul,
dragline, scraper), penambangan dgn backhoe, bucket excavator Jateng : kab semarang
DIY : gunugn kidul
b. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn
pompa dan pipa dikeringkan Jatim : pule , trenggalek, poh gajih

c. Tambang dalam : secara gophering mengikuti arah endapan Kalsel : martapura simpang surian, banjarmasin
Kalbar: sambas, singkawang
Komposisi Kimia :
Penggunaan Khusus :
SiO2 46,79%, Fe2O3 0,64%, MgO 0,11%, Na2O 0,02%,
Al2O3 37,22%, TiO2 0,29%, CaO 0,05%, K2O 1,13%, hilang 1. Kaolin untuk batu bata tahan api
pijar 13,75%.
2. Kaolin utk semen putih/kertas
Pengolahan :
3. Kaolin Untuk Industri Karet
Untuk membuang kotoran (pasir kuarsa, oksida besi, titan, mika).
Untuk mendapatkan ukuran halus, untuk keputihan tinggi, kadar 4. Kaolin Untuk Industri Pestisida
air, pH TTU dan sifat lainnya sesuai dengan konsumen.
5. Kaolin Untuk Industri Cat

6. Kaolin Untuk Industri Keramik


ZEOLIT
1. Zeolit Alam : ditemukan dalam batuan sedimen vulkanik, batuan
piroklastik.
Ada 3 tipe :
a. Zeolit terbentuk dr aktivitas magma Sifat Fisik Kimia
akibat proses hydrothermal, mineral silikat menjadi zeolit. Pada  Warna : cerah kuning, merah, hijau, coklat, putih, abu-
daerah ini terbentuk heulandit, leumantit dan analism. Daerah yang abu
jauh terbentuk : mordenit dan klinoptilotit.  BJ : 2 - 2,4 - kekerasan : 3 - 4 skala mosh
b. Proses sedimentasi  Kilap : tanah, opaque
ada 3 lingkungan pengendapan : danau air asin, danau air tawar  Kristal : monoklin
dan marine. Bahan Zeolit bereaksi dengan air membentuk zeolit
c. Proses metamorfosa Komposisi Mineral
bahan pembentuk bereaksi dgn alumunium pd Tekanan tinggi.  Analism : Na16(AlO2)16(SiO2)32 16 H2O
Mineral yang terbentuk : heulandit, mordenit, analism dan klinoptilolit.  Modernit : Na8(AlO2)8(SiO2)40 24H2O
 Klinoptilolit: Na6(AlO2)6(SiO2)30 24H2O
2. Zeolit Sintesis :
 Kabasit: (Na2Ca)6 (Al12Si24O72) 40H2O
Natrium aluminat, natrium silikat, natrium hidroksida, kalium hidroksida,  Heulandit: (Ca4)(Al8Si28O72) 24H2O
dibentuk gel, dikristalkan padd Temperature –200C melalui proses
depolemirisasi
Kegunaan :
Umum :
1. Bidang pertanian: menetralkan tanah asam, penyerap pupuk

ZEOLIT 2. Bidang peternakan: camp pakan ternak utk meningkatkan kualitas


telur
Penambangan
3. Bidang perikanan: penyerap ammonia yg dikeluarkan ikan melalui
tambang terbuka : linggis, ganco, cangkul, bulldozer, kotoran
power shovel, dragline.
4. Bidang bangunan: camp beton, kerikil ringan, batubata ringan.
Pengolahan :
5. Bidang Industri: penjernih minyak, penyerap warna, filter industri
Pemisahan dari kotoran, peremukan, penggilingan, kertas, panel energi matahari
pengeringan, pengaktifan.
6. Bidang Lingkungan: penghilang/penyerap bau ion Ca2+, gas N2, O2,
Tempat terdapatnya : CO2 dr asap kendaraan, Tambang dalam.
Jabar : Gunung Cereme, jampang, bayah, malimping Khusus :
Jateng : Gunung muria, ajibarang, bumiayu, luk ulo
1. Untuk Pengolahan Limbah Air
Jatim : Gunung sidomulyo tulungagung, trenggalek,
pacitan 2. Rock Wool
Sumsel : Muaraenim 3. Zeolit untuk Batako
Lampung : danidar, baturaja
4. Zeolit bhn pembuat keramik
Kalbar : sanggau
Kalteng : siberung 5. Zeolit sebagai Galian Katalis Perengkah
TRASS Komposisi Kimia:
Trass SiO2 (40,76-56,20%), Al2O3 (17,48-27,95 %), Fe2O3 (7,35-
13,15%), H2O (3,35-10,70%), CaO (0,82-10,27%), MgO
Batuan induk merupakan batuan vulkanik dan tuff. Trass merupakan
(1,96-8,05%).
hasil pelapukan endapan vulkanik sebagian besar mengandung silica,
besi dan alumina dengan ikatan gugus oksida.

Sifat :
Warna : putih kemerahan, kecoklatan, kehitaman, kelabu, kekuning-
kuningan, coklat tua, coklat muda, abu-abu. Dalam keadaan sendiri
tidak mempunyai sifat mengeras, bila ditambah kapur tohor dan air
akan memiliki masa seperti semen dan tidak larut dalam air. Hal ini
disebabkan karena senyawa silica aktif dan senyawa alumina reaktif
dgn reaksi :

2Al2O3 2SiO2 + 7Ca(OH)2 ---> 3CaO2SiO2H2O +


2(2CaOAl2O3SiO22H2O)

Mengerasnya semen pezzoland lebih lambat dari Portland meski


kekuatannya bertambah terus Trass tahan terhadap agregat alkalin,
nilai penyusutan dan pemuaian kecil, kelulusan air kecil (kedap air), thn
thd asam tanah maupun air laut, sifat lentur tdk mudah retak.
Pemanfaatan:

1. Gypsum sebelum kalsinasi

GIPSUM a. Retarde semen Portland


sebagai Galian bahan baku dipakai rock gypsum yang berfungsi
sebagai Galian retarder (memperlambat pengerasan). Dalam industri
1. Gypsum sintesis dr air laut ini digunakan yang mempunyai CaSO4 tinggi, disamping itu
mengandung 42% SO3 dan berukuran 0,5-2 inchi.
air laut banyak mengandung ion SO4 = disbanding ion Ca+
(sebagian terikat oleh Mg++) maka jika kedlm larutan tersebut b. Pertanian : pupuk (land plaster) pada tanah alkalis
ditambah suatu larutan yang banyak mengandung Ca+ maka akan
terjadi pengendapan gypsum. Ca+ dapat diperoleh dari larutan Digunakan rock gypsum yang telah dihancurkan halus (-100mesh)
CaCl2 sebagai Galian buangan pabrik soda abu atau larutan sejumlah 75-90%. Biasa digunakan pada tanah alkalis untuk
Ca(OH)2 dari kapur. meningkatkan pertumbuhan tanaman, khususnya legume. Gypsum
menghasilkan sejml sulfur Bahan Galian tanaman kacang, buncis,
kacang tanag, kacang polong, mampu menangkap nitrogen bertambah
2. Gypsum sintesis dari air kawah
banyak, kalsium sulfat juga cenderung berasimilasi dgn potas tanah.
Dilakukan dgn menambah batu gamping kedalam air kawah dgn
reaksi: c. Peternakan : bahan campuran makanan ternak
CaCO3 + air kawah ---> CaSO4.2H2O
d. Pembuat warna dasar cat
3. Gypsum sintesis dari produk pembakaran batubara
e. Pengisi pada industri kertas, crayon, karet
Pembakaran batu bara sering menghasilkan SO3 yg berbahaya
namun bila gas ini disemprot dgn Ca(OH)2 mk akan menghasilkan f. Ornamen
gypsum.
SO3+Ca(OH)2 + H2O ---> CaSO4.2H2O g. Industri tekstil

4. Gypsum sintesis hasil sampingan industri Kimia


Gypsum dapat dihasilkan dari produk samping Industri asam sulfat,
asam sitrat dan asam fosfat.
Mekanik : bahannya sama dengan organik yg berbeda hanya
terjadinya perombakan dr batu gamping tsb yg kemudian
terbawa arus dan diendapkan tdk terlalu jauh dr tempat
semula

GIPSUM Kimia : tjd pd kondisi iklim dan suasana lingk tertentu dlm air
laut atau air tawar mata air dpt juga mengendapkan
batugamping krn peredaran air panas alam yg melarutkan
sebagai Galian perekat produk dan bila diinginkan permukaan yang lapisan batugamping di bawah permukaan yg kemudian
mengkilap atau bercahaya. Untuk itu gipsum digunakan bersama lempung diendapkan di permukaan.
dan talk. Gipsum tidak lebih dr 4% kalsium sulfat, kandungan besi rendah.
Terdapatnya:
Komposisi:
1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya)
CaCO4 : 77,42%, CaCO3 : 1,45%, Fe2O3+Al2O3 : 0,12%, Si2O3: 0,34%, 2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten)
NaCl : 0,26 %, MgO: 0%
3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang)
2. Gypsum Yang Dikalsinasi 4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu)
Industri keramik, patung, setakan, fluks gelas, plastik, penggosok granit, 5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng)
plester dental, autopaedik plater, utk wallpaper, plaster of paris, 6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)
compressed plaster yang digunakan pada dinding penyekat langit-langit
genteng. Terjadi secara organik, mekanik atau secara kimia. 7. Nusa tenggara (timor, sumbawa)
8. Maluku
Organik : pengendapan binatang karang/cangkang siput, foraminifera,
9. Papua (kotabaru)
koral/kerang
Pengolahan :
- berwujud bongkahan
- digiling halus
- dipanaskan/dibakar/ kalsinasi
GIPSUM
Kegunaan :

1. Batu bangunan : dipakai untuk pondasi jalan, rumah, bendungan.


Biasanya dipakai Bahan Galian Gamping yg keras dan pejal berhablur
halus dan mempunyai daya tekan 800-2500 kg/cm2.

2. Bahan bangunan

syarat : CaO+ MgO min 95 %, SiO2+Al2O3 + Fe2O3 max 5%, CO2 3


%, 70 % lolos ayakan 0,85 mm.

3. Industri kaca : berfungsi sebagai Galian fluks dgn kadar 0,96%


SiO2, 0,04 Fe2O3, 0,14 % Al2O3, 0,15% MgO, 55,8% CaO

4. Industri bata silika

Syarat: 90% CaO, max 4,5% MgO, maks 1,5% Fe2O3+Al2O3, maks
55,8% CO2

5. Industri semen :

syarat: 50-55% CaO, maks 2% MgO, viskositas 3200 cp (40% H2O),


2,47 % Fe2O3, 0,95% Al2O3
Sifat Bentonit:

NATRIUM BENTONIT 1. Komposisi dan jenis mineral dpt diketahui dengan


pengujian difraksi sinar x

Mengandung relatif banyak ion Na+ dibandingkan ion 2. Sifat kimia, dengan alvalisis sifat kimia tidak langsung
Ca++ dan Mg++, kandungan Na2O>2%, sering dipakai dapat menentukan kualitas bentonit (hanya sebagai Galian
sebagai Galian. bahan tambahan cat, tinta cetak, pencegah pembanding saja sebab komp hampir sama dengan illit
kebocoran pada dam, Lumpur pemboran. Mempunyai maupun kaolinit)
pengembangan yang besar bila ditambah air sehinga 3. Sifat teknologi, erat kaitannya dgn pemanfaatannya
dalam suspensi akan menambah kekentalan pH= 8,5-9,8 seperti : sifat pemucatan, plastis, suspensi, mengikat dan
Daya tukar ion akan cukup besar, sering dipakai: melapisi

Bahan penyerap, industri farmasi, zat pemutih, katalisator, 4. Pertukaran ion, sifat ini menentukan jml air (uap air) yg
perekat, pasir cetak, perekat briket bb, campuran pakan dpt diserap bentonit. Hal ini disebabkan krn struktur kisi2
ternak. krismin montmorilonit serta adanya unsur (ion+Kation) yg
mudah tertukar maupun menarik air. Kation / ion Na
mempunyai daya serap air > Mg, Ca, K dan H. Mk jk
dimasukan ke dlm air akan mengembang dan membentuk
larutan koloid. Bila air dikeluarkan akan membentuk masa
yg kuat, liat dan keras serta tdk tembus air disamping itu
bersifat lembab atau thn thd reaksi kimia. Karena itulah
bentonit digunakan dlm pemboran sebab bentonit melapisi
dinding dan mampu menahan rembesan air.
NATRIUM BENTONIT 4. Rheologi

Apabila bentonit dicampur dgn air dan dikocok mk akan mjd


Sifat Fisis Bentonit agar-agar, namun bila didiamkan akan mengeras spt semen
(tiksotropi)
1. Kapasitas pertukaran kation/cation excange capacity
5. Sifat mengikat dan melapisi
Karena struktur kisi-kisi montmorilonit ion dan kation yang mudah tertukar dan
menarik air (ion Na) menyebabkan bentonit segar mengembang bila Kemampuan bentonit mengikat bijih/logam dan mat lai
dimasukan dalam air, semakin tinggi harga cec maka mutu semakin baik dan membuat bentonit dpt digunakan utk pengikat pellet
bentonit ini dapat digunakan untuk menyumbat kebocoran dan pemboran. konsentrat/ bijih, pelekat cetakan logam
2. Daya serap 6. sifat plastis:
Adanya ruang pori antar ikatan min lempung serta ketidakseimbangan muatan Digunakan sebagai Galian pencampur keramik maupun dempul
listrik dlm ion2nya mk bentonit dapat digunakan sebagai Galian penyerap kayu.
berbagai keperluan.
7. Komposisi Kimia Standar
3. Luas permukaan
55,40% SiO2, 20,10% Al2O3, 3,7% Fe2O3, 0,49% CaO,
Biasa dinyatakan sebagai Galian jumlah luas permukaan kristal/ butir bentonit 2,49% MgO, 2,76% Na2O3, 0,60% K2O, 13,5 % habis
yang berbtk tepung setiap gram berat (m2/gr). makin luas makin besar zat yg terbakar
melekat, mk bentonit dpt dipakai sebagai Galian pembawa dlm insektisida,
pengisi kertas, plastik.
NATRIUM BENTONIT
Penyebaran Bentonit
Jabar : karangnunggal, manonjaya, kowalu (tasikmalaya).
Sukabumi, subang, bojong manik

Jateng: sangiran, sragen, wonosegoro, smg

DIY : Manggulan

Jatim: Pacitan, trenggalek, mlg, ponorogo, tulungagung

Sumut: pangkalan brandan, sumalungun

Sumsel: Muara Tiga

Sulut : Manado

Kalteng : Barito putera


Teknik Penambangan

BATUGAMPING
 Teknik Side Hill Type & Metode Gophering “mengikuti jalur
yg dibongkar)

 Dengan peledakan

Dibagi 2 :  Mengggunakan A2B (skala besar), alat sederhana (skala


kecil)
1. Non Klastik :Koloni binatang laut “gamping koral” penyusun
utama adalah koral  Bila batugamping tidak keras, digunakan lubang tembak
diisi lempung lalu air.
2. Klatik :Hasil rombakan batu gamping akibat erosi, transportasi,
sortasi & sedimentasi
Lokasi
Sifat Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sumsel, Lahat
Secara kimia terdiri kalsium karbonat &
magnesium/gamping dolomitan. Pengolahan dan Pemanfaatan
Berat Jenis = 2
 Campuran bahan bangunan pebuatan pondasi, plester
Keras. Pejal & Porous
rumah, jalan
Warna Putih Susu, abu – abu muda, coklat, merah, hitam.
 Penetral keasaman tanah
· Bt. Gamping Metamorfosa menjadi marmer
 Bahan Penstabil jalan raya
· Ditemukan di gua – gua gamping
· Prosesnya air hujan mengandung CO2-àCO2  Bahan baku semen Portland
membusukkan zat organic-àmelarutkan bt. Gamping
 Bahan pemutih, penggosok, keramik, tahan api
dilalui.
CaCO3 + 2CO2 + H2O à Ca (HCO3)2 + CO2  Bahan penjernih air
DOLOMIT
Genesa
Dolomit terjadi kerena proses pelindian ataupun
peresapan unsur magnesium dari air laut kedalam
batugamping. Proses ini disebut dolomitasi yakni
perubahan dari kalsit menjadi dolomit. Disamping itu
dolomit dapat juga diendapkan tersendiri sebagai
endapan evaporit.
Kegunaan:
1. bahan tungku pemanas maupun tungku pelebur,
2. pupuk (diambil unsur Mg),
3. pengatur Ph,
4. pengembang dan pengisi dalam industri cat,
5. plastik dan kertas,
6. bahan pembuat semen,
7. sea water magnesia dan lain-lain.
KALSIT
Genesa
Kalsit terjadi karena proses penghabluran kembali larutan
batugamping akibat pengaruh air tanah, yang biasanya dapat
dijumpai pada rongga- rongga ataupun celah kekar maupun
rekahan, sehingga jumlah sedikit dan sifatnya setempat-setempat.
Kalsit dapat juga terjadi karena proses metamorfosa sentuh
atau regional pada batugamping yang diterobos oleh batuan
beku.
Kalsit banyak digunakan untuk
Kegunaan:
1. pemutih dan pengisi cat,
2. gelas,
3. palstik dan karet,
4. penetral asam dan
5. bahan pelapis kertas..
FOSFAT
Genesa
endapan fosfat ada 3:
1. Endapan permukaan: lapisan endapan fosfat batugamping klastik
2. Endapan bawah permukaan : pada rongga pada tubuh
batugamping terumbu
3. Endapan Gua
Tumpukan kotoran burung dan kelelawar yang terlarut dan
bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air
hujan dan air tanah.
Kegunaan:
• pupuk alam,
• industri detergen,
• asam fosfat dan
• industri kimia lainnya.
ONIKS
Genesa
Onik berasal dari larutan kalsium karbonat yang terendapkan
di rongga-rongga terdiri dari mineral kalsit yang berlapis-
lapis umumnya berwarna putih kekuning-kuningan dan
agak bening sehingga tembus pandang. Apabila oniks ini
mengalami metamorfosa maka akan terjadi oniks
marmer.
Kegunaan:
• Asbak,
• Lampu gantung,
• Pot kembang dan
• Bahan dekorasi lainnya.
FELDSPAR
Endapan feldspar terjadi karena proses diagenesa dari batuan piroklastik, halus,
bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan air lakustrin dan
umumnya berasosiasi dengan cekungan sedimen tersier
Feldspar digunakan sebagai flux dalam industri kramik, gelas dan kaca.
YODIUM
Yodium (iodine) adalah unsur hologen yang berat dan aktif, terdapat pada
tumbuh-tumbuhan laut dan sumber air garam, berasosiasi dengan cekungan
minyak bumi dan gas alam, serta terdapat bersama dengan bromium.
Yodium sering digunakan untuk industri kimia dan obat-obatan, emulsi fotografi,
film kertas, sebagai reagen dan bahan yodisasi garam dapur (pencegah penyakit
gondok).
MANGAN
Mangan jika diambil untuk keperluan industri, misalnya untuk pembuatan batu
batere, mangan tersebut termasuk bahan galian industri, bisanya endapan mangan
terbentuk melalui beberapa proses seperti hidrotermal, metamorfik, sedimentasi
dan residu. Endapan mangan sedimenter yang terdapat sebagai mangan oksida
dan berasisiasi dengan kegiatan vulkanis dan batuan yang bersifat basa.
Kegunaan mangan diantaranya adalah industri kimia, abterai kering, korek api,
gelas, cat serta pupuk.
C. Kelompok Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Gunung Api
Kegiatan Gunung Api menghasilkan material lepas bersifat asam sampai basa, yang
berukuran debu sampai bongkah, semuanya berasal dari magma. Bahan-baha ini
melalui berbagai proses geologi, dalam kurun waktu tertentu akan berubah menjadi
berbagai jenis bahan galian industri.
PERLIT
Perlit terbentuk karena pembekuan tiba-tiba dari magma asam yang mengandung
massa gelas berupa sill, retas, lelehan atau aliran, berumur kuarter sampai tersier.
Perlit banyak digunakan sebagai bahan pengosok, bahan isolasi temperatur tinggi dll
OBSIDIAN
Terbentuknya obsidian sama dengan perlit, namun tanpa dipengaruhi oleh faktor
tekanan dan suasana basah, kegunaan juga sama dengan perlit.

Perlit
obsidian
BATUAPUNG
Batuapung terjadi manakala magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan
dengan udara luar. Buih gas alam yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan
keluar pada saat magma membeku secara tiba-tiba. Batuapung umumnya terdapat
sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas dan fragmen dalam fraksi gunung api
dari kuarter sampai tersier muda. Kegunaan batuapung bahan pengosok, bahan bagunan
konstruksi ringan, penyerap dan saringan dll.
BELERANG
Belerang atau sulfur ditemukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai belerang alam dan
sebagai persenyawaan sulfida logam. Belerang alam terdapat dalam bentuk kristal yang
adakalanya bercampur dengan lumpur. Endapan belerang ini terbentuk sebagai akibat
kegiatan solfatara, fumarola atau akibat dari gas-gas dan larutan yang mengandung
belerang, hingga keluar dari perut bumi. Belerang selalu berkaitan dengan gunungapi yang
masih aktif. Belerang digunakan untuk industri kimia, bahan peledak dll.
KAYU TERKERSIKKAN
Sebaran kayu yang terkersikkan berkaitan dengan debu gunung api kuarter hinga tersier,
bahan galian ini bagus untuk batu hias.
OPAL
Opal terjadi dari larutan silika koloid (agar-agar silika) yang berasal dari batuan
piroklastik basaltik. Larutan agar-agar silika selanjutnya terendapkan dalam pori,
rongga atau rekahan batuan yang bersifat kedap air, Opal biasanya digunakan
untuk batu permata
D. Kelompok Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Instrusi Plutonik
Batuan Asam dan Ultra Basa

GRANIT DAN GRANODIORIT


Batuan ini terjadi karena pembekuan magma bersifat asam, yang biasanya
berbentu sill, korok ataupun batolit. Warna batuan granit dan granodiorit sangat
beragam tergantung dari komposisi mineral pembentuk batuannya, dapat merah
hati, merah bata, abu-abu muda hingga putih. Batuan ini digunakan untuk bahan
bangunan dan batu hias
FELSPAR
Mineral ini terbentuk karena proses kristalisasi pada fasa pembekuan magma
bersifat asam dengan kadar silika yang tinggi, mineral ini biasanya berasosiasi
dengan granit pegmatit yang dapat digunakan untuk industri keramik serta industri
karet dan cat (sebagai bahan pengisi).
BAUKSIT
Bauksit terjadi karena proses pelapukan/lateritisasi batuan induk yang
mengandung aluminium seperti granit, Bauksit digunakan sebagai bahan dasar
aluminium dan berbagai bahan dasar industri kimia
MIKA
Mika adalah nama golongan ari mineral-mineral hyrous potassium aluminium
silicate yang bersifat kompleks dan berbeda-beda dalam komposisi kimia dan
sifat fisiknya. Mika dapat terbelah-belah dalam lembaran-lembaran tipis, liat,
fleksibel, elastis dan sukar terbakar. Contoh mineral mika adalah muscovit dan
flogopit.
Mika digunakan dalam industri mesin dan kelistrikan.
GABRO DAN PERIDOTIT
Gabro dan peridotit terbentuk dari pembekuan magma yang bersifat ultra
basa, berwarna gelap, hijau kehitaman hingga hitam legam. Kegunakan
gabro dan peridotit adalah untuk batu hias atau sebagai ornamen
ASBES
Asbes termasuk kelompok mineral berserabut terdiri dari mineral kristosil, amosit
dll, jenis asbes yang banyak diproduksi adalah asbes yang tersusun dari mineral
krisotil, asbes terbentuk karena proses metamorfosa (proses serpentinisasi)
batuan yang berkomposisi basa – Ultra basa, misal gabro dan peridotit, kegunaan
asbes adalah untuk kain tahan api, bahan bagunan (atap) kertas, palstik dan
insdustri kimia lainnya.
E. Kelompok Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Residu Dan Endapan
Letakan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya endapan residu,
diantaranya adalah :
-Terdapat batuan yang menjadi sumber
-Iklim tropika lembab, sehingga pelapukan kimiawi berjalan lebih dominan
-Berelief rendah, sehingga residu yang tertinggal tidak terkikis lagi
-Media trasportasi tidak terlalu cepat, sehingga dibutuhkan daerah yang landai

LEMPUNG
Lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses
pelapukan batuan beku dan diketemukan disekitar batuan induknya, sehingga
mutunya lebih baik dari lempung letakan. Lempung residu baik digunakan
sebagai keramik, struktur bata, genteng dan grabah.
PASIR KUARSA
Pasir kuarsa letakan merupakan pasir kuarsa lepas yang umumnya berasosiasi
dengan endapan aluvial, terjadi karena rombakan asal seperti granit, granodiorit
dan dasit, kegunaan untuk industri plastik, optik, keramik dll
ZIRKON
Zirkon merupakan mineral imbuhan pada batuan beku terutama batuan beku dalam yang
kaya akan sodium seperti granit dan syenit. Zirkon letakan diendapkan bersama-sama
dengan pasir kuarsa pantai maupun pasir kuarsa sungai. Zirkon digunakan untuk bahan
refraktoris karena mempunyai titik lebur 2.430 derajat celsius.
INTAN
Kristal Intan terbentuk bersama dengan pembentukan batuan ultra basa
seperti peridotit dan kimberlite. Kristalisasi pada kimberlite pipe terbentuk
pada kedalaman 6 mil (95 km) dibawah permukaan bumi dan temperatur
1500 – 2000 derajat celsius. Di Indonesia intan terdapat bersama-sama
dengan pasir kuarsa. Intan ini digunakan untuk batu permata, pengosok dan
pemotong (pada mata bor, mata gergaji).

You might also like