Leading and Managing Effectively During Uncertain, Disruptive Times
AN INTEGRATIVE APPROACH TO CHANGE
The Role of Responsible Leadership in Taming Wicked Change Paths Dalam teks ini disimpulkan bahwa terdapat tiga pelajaran penting bagi top dan middle managers untuk menghadapi perubahan organisasi yang sulit dan kompleks. Pelajaran pertama adalah tentang pentingnya memandang perubahan sebagai sebuah jalur atau proses daripada sekadar masalah yang terisolasi. Pelajaran kedua menekankan pentingnya kepemimpinan yang bertanggung jawab secara integratif untuk mengatasi masalah perubahan organisasi yang sulit, dan pelajaran ketiga menekankan pentingnya menyadari tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh manajer dalam mengatasi masalah perubahan organisasi yang sulit. Oleh karena itu, organisasi dan manajer harus berupaya mengembangkan keterampilan yang diperlukan, seperti berpikir konvergen dan divergen, dan meningkatkan kecerdasan emosional. Selain itu, interaksi antara top dan middle managers juga penting untuk mendapatkan dukungan yang luas di dalam organisasi dalam menghadapi perubahan.
UNDERSTANDING THE POTENTIAL OF LEADERSHIP FOR CHANGE WITH
EMPIRICAL WISDOM Teks tersebut menyimpulkan bahwa seorang pemimpin dapat mengembangkan karisma integralnya dengan bekerja dengan kredibilitas, komitmen, dan keberanian di organisasi. Karya- karya fiksi atau legenda telah mempengaruhi proses transformasi manusia dan menganalisis kekuatan keyakinan, etika, dan psikologi positif, serta memperkuat keterkaitan antara praktik kepemimpinan zaman dulu dan sekarang. Cerita rakyat yang didasarkan pada akreditasi kepemimpinan yang bijaksana dapat membantu mengidentifikasi potensi dalam seorang pemimpin dan memberikan peluang tambahan untuk mempelajari mekanisme perubahan. Sebuah pola pikir rasional dan kebajikan intelektual memiliki aspek yang berharga dalam mengkategorikan karakter seorang pemimpin perubahan. Oleh karena itu, cerita kuno dan umum terbukti bermanfaat untuk mengidentifikasi perspektif perubahan dengan pendekatan kebijaksanaan yang unik, yang juga memperkaya prinsip-prinsip kepemimpinan lebih lanjut. INSIGHTS FROM STATE-OWNED ENTERPRISES TRANSITIONING TO THE MARKET MODE Lessons for Organizational Transformations Teks tersebut membahas tentang bagaimana organisasi pasar bebas menghadapi tekanan untuk bertransformasi. Sejak krisis keuangan global pada tahun 2009, banyak negara mengalami krisis ekonomi yang mendorong terjadinya pertanyaan fundamental tentang manfaat kapitalisme Anglo-Saxon yang tidak terkendali dan ekonomi pasar yang terlalu sedikit diatur. Pemimpin nasionalis "kita/kami terlebih dahulu" di berbagai negara juga menuntut perusahaan untuk memenuhi kepentingan nasional mereka. Teks tersebut juga membahas tentang solusi dari masalah ini, yaitu organisasi In-Between yang dapat mencapai fleksibilitas yang tidak mungkin didapatkan jika mereka menerima pengawasan atau menolaknya dengan tegas. Organisasi semacam ini dapat menyeimbangkan permintaan publik untuk pengendalian sambil menyediakan barang dan jasa dengan cara yang adil. Selain itu, teks juga membahas Cooperatives yang dianggap sebagai organisasi yang cocok untuk menggantikan perusahaan publik. Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh pemimpin organisasi semacam itu adalah mencari posisi stabil dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dan masyarakat.
ANOTHER RESILIENCE TEST?
The Lebanese Leadership and Human Response during Covid-19 Kesimpulan dari pembahasan tentang Lebanon adalah adanya beberapa pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan terkait penanganan krisis Covid-19 oleh pemerintah, dampaknya terhadap sektor pekerjaan, pengaruhnya terhadap jaringan sosial masyarakat, evaluasi kesehatan mental penduduk, dan apa yang bisa pemimpin lakukan dengan lebih baik dalam menghadapi pandemi di negara berkembang. Kepemimpinan yang tangguh dan tahan bencana sangat penting dalam menghadapi krisis seperti Covid-19, dan dalam hal ini, resilensi dan kepemimpinan yang tangguh harus dikaitkan dengan persiapan menghadapi bencana. Pembahasan ini juga menunjukkan bahwa dalam menghadapi pandemi, ketahanan terkait dengan harapan, optimisme, dan sikap positif, dan ketika seorang pemimpin mengelola krisis dengan efisien, ia akan mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari masyarakat. Oleh karena itu, dalam menghadapi pandemi, kepemimpinan yang tangguh dan tahan bencana sangat penting. AN ANATOMY OF SELF-LEADERSHIP A Key to Workplace Well-being, Growth, and Change Teks tersebut membahas mengenai konsep self-leadership atau kepemimpinan diri dan bagaimana cara mencapainya. Self-leadership merupakan kemampuan individu untuk memimpin diri sendiri dengan menggunakan intelektual dan kemauan yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai pertumbuhan karakter yang positif yang berdampak baik pada lingkungan kerja dan memberikan manfaat bagi rekan kerja dan klien. Self-leadership juga membutuhkan pengembangan dan penerapan kecerdasan emosional, disiplin, kemauan, dan orientasi pada yang baik secara sengaja. Meskipun self-leadership bukan pengganti kepemimpinan eksternal, namun tanpa self-leadership, pengaruh eksternal sulit untuk memberikan perubahan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap tingkat self-leadership anggota komunitas atau tempat kerja dan mencari cara untuk memperkayanya. Teks tersebut juga menyajikan contoh analisis SWOT self-leadership dan strategi pengembangan diri untuk mencapai tujuan tersebut. Tekst juga menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai self-leadership untuk memahami peran pengalaman pribadi, gender, dan usia dalam pengembangan kompetensi self- leadership.
LEADERSHIP AND CHANGE IMPLICATIONS OF FREEDOM IN
THE AGE OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE Dalam teks tersebut disampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah beberapa aspek ekonomi dan sosial. Para pasien Covid Long Haulers memiliki kecenderungan untuk menghindari kecepatan dan beban mental, sehingga menjadi preferensi bagi mereka untuk minimalisme, istirahat, dan relaksasi. Konsep ekonomi minimalisme telah muncul dan akan menuntut pengembangan hukum dan kebijakan yang lebih tepat dalam menggambarkan tren tenaga kerja dan memberikan arahan kepemimpinan yang lebih baik. Perusahaan juga harus memperhatikan kesehatan karyawan dan memantau kondisi kesehatan mereka. Selain itu, pandemi juga memunculkan tren deurbanisasi, yang membuat banyak orang memilih untuk tinggal di luar kota dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar ruangan. MANAGEMENT STRATEGIES FOR TECHNOLOGY CHANGE Secara ringkas, terdapat empat strategi manajemen perubahan untuk menghadapi perubahan teknologi, yaitu komunikasi, pelatihan, dukungan manajemen, dan ketersediaan sumber daya teknologi. Untuk mengimplementasikan strategi-strategi tersebut, manajer harus membuat rencana dan terus berkomunikasi mengenai perubahan yang akan terjadi, memberikan dukungan manajerial, dan memberikan pelatihan bagi karyawan agar dapat beralih ke prosedur baru. Evaluasi yang realistis dan umpan balik yang memadai juga diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, perusahaan harus menyediakan sumber daya teknis yang cukup dan mendukung teknologi baru yang diterapkan serta mengintegrasikan layanan IT internal dalam perencanaan dan pelaksanaan perubahan. Dalam menghadapi resistensi, manajemen juga perlu memberikan dukungan dan menjaga komunikasi yang positif, serta merayakan kemajuan yang dicapai selama implementasi perubahan.