Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kompetisi Kognitif
Makalah Kompetisi Kognitif
KOMPETENSI PEDAGOGIK
Disusun Oleh :
DIO PRASETYO
NIM. 0101201107
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di
buat untuk membantu mahasiswa memahami materi Mata Kuliah Umum Bahasa
Indonesia tentang Kompetensi Pedagogik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat di perlukan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam makalah ini masih banyak
kesalahan.Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca,
serta menjadi pintu gerbang ilmu pengetahuan khususnya Mata Kuliah Umum
Pendidikan Kewarganegaraan.
A. Latar Belakang
Berbagai permasalahan yang timbul dalam suatu pendidikan salah
satunya timbul dari mutu dan kualitas pendidikan itu sendiri. Baik itu
pendidik, sistem ataupun peserta didiknya. Semua itu merupakan suatu
sistem fungsional yang akan terus berjalan beriringan dan tidak akan bisa
berjalan apabila salah satu dari ketiga itu tidak ada. Mutu pendidikan yang
baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang berkualitas, kreatif dan
produktif. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya
proses pembelajaran yang baik pula (mulai dari perencanaan, pelaksanaan
maupun evaluasi). Sebagai dampaknya Guru yang merupakan peran sentral
dalam proses pembelajaran sudah sewajarnya dituntut untuk lebih
professional dalam menjalankan fungsinya. Selain hal tersebut, perubahan
dan perkembangan masyarakat yang semakin maju juga menuntut profesi
guru menyesuaikan diri dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah salah satu di
antara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang palingstrategis, sebab
gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam terjadinya
prosesbelajar mengajar.
Kompetensi Pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
empat kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi
Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses
pembelajaran peserta didik. Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2006) telah
merumuskan secara substantif kompetensi pedagogik yang mencakup
kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Sehingga seorang guru harus mempunyai salah satu dari 4 kompetensi itu
yaitu kompetensi pedagogik yang akan saya uraikan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Dalam rumusan makalah ini saya akan membahas beberapa hal
mengenai:
1. Apa pengertian kompetensi ?
2. Apa pengertian kompetensi pedagogik ?
3. Apa sajakah aspek-aspek kompetensi pedagogik ?
4. Apa sajakah syarat-syarat kompetensi pedagogik ?
5. Bagaimana cara mengelola pembelajaran ?
A. Pengertian Kompetensi
Menurut Direktor Tenaga Kependidikan Depdiknas kompetensi juga
dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan. Dan nilai-nilai dasar
yang direfleksiskan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan
demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan
kualiatas guru yang sebanarnya. Kompetensi dapat diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilam dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan
perilaku-perilaku kognitif, efektif dan pskimotorik dengan sebaik-baiknya.
Menurut kamus umum bahasa indonesia (WJS. Purwadarminta)
Kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan
atau kecakapan. Sementara itu, menurut Kepmendiknas nomor 45 tahun
2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.
Untuk program SI salah satunya dikenal adanya”sepuluh kompetensi
guru” yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru, sepuluh
komptensi guru itu meliputi: menguasai bahan, mengolola progaram belajar-
mengajar, mengelola kelas, menggunakan media sumber, menguasai
landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi
siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenai fungsi dan program layanan
bimbingan dan penyuluhan mengenal dan menyelenggarkan administrasi
sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil peneliatian pendidikan
guna keperluan pengajaran. Dari kesepuluh itu juga merupakan bagian yang
ada dalam kompetensi pedagogik yang harus dimiliki seorang guru.
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 2007 tentang Guru,
dinyatakan bahwasanya kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi
komepetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu
kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung. Lebih lanjut Gordon dan Mulyasa, (2005) merinci beberapa
aspek yang ada dalam konsep kompetensi yakni, Pengetahuan (Knowledge),
Pemahaman (Understanding), Kemampuan (Skill), Nilai, Sikap dan Minat
(Interest). Untuk lebih lanjutnya akan disampaikan pembahasannya dalam
sub bab masing-masing.
3. Pengembangan kurikulum/silabus
Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum
pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik
lingkungan sekolah.
4. Perancangan pembelajaran
Perancangan pembelajaran merupakan kegiatan awal guru
dalam rangka mengidentifikasi dan menginventarisasi segala
komponen dasar yang akan digunakan pada saat pelaksanaan
pembelajaran. Sedikitnya ada tiga kegiatan yang mendukung
perancangan pembelajaran ini, yaitu identifikasi kebutuhan,
perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.
- Identifikasi kebutuhan
Tahap ini merupakan tahap dimana guru melibatkan peserta
didik dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan belajar, sumber-
sumber yang mendukung kegiatan belajar, hambatan yang
mungkin dihadapi serta hal lainnya. Identifikasi kebutuhan
bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta
didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari
kehidupan dan mereka merasa memilikinya.
- Perumusan kompetensi dasar.
Kompetensi merupakan komponen utama yang harus
dirumuskan dalam pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan
memberi petunjuk yang jelas pula terhadap materi yang harus
dipelajari, penetapan metode dan media pembelajaran serta
dalam memberi petunjuk penilaian. Dengan dirumuskannya
kompetensi yang akan dicapai peserta didik, diharapkan
penilaian pencapaian kompetensi yang kelak akan dilakukan
bersifat objektif, berdasarkan kinerja peserta didik, dengan
mengacu pada penguasaan mereka terhadap suatu kompetensi
sebagai hasil belajar.
- Penyusunan program pembelajaran.
Kegiatan ini merupakan tahap selanjutnya sebelum menyusun
Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP). RPP itu sendiri
adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang
akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan
RPP inilah seorang guru diharapkan bisa menerapkan
pembelajaran secara terprogram. Supaya RPP yang disusun bisa
efektif dan efisien maka perlu dilakukan kegiatan yang
mendukung berikut:
1. Melakukan pemetaaan kompetensi per unit.
2. Melakukan analisis alokasi waktu, dan
3. Menyusun program tahunan dan semester.
5. Pelaksanaan pembelajaran
Guru memiliki perencangan sistem pembelajaran yang
memanfaatkan sumber daya yang ada direncanakan secara strategis,
termasuk antisifasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari
skenario yang direncanakan.Umumnya pembelajaran menyangkut tiga
hal: pre tes, proses, dan post tes , sebagai berikut:
- Pre tes (tes awal).
Pre tes memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran, yang berfungsi antara lain:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar,
dengan pre tes maka pikiran mereka terfokus pada soal
yang harus dikerjakan.
2) Untuk mengetahui kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara
membandingkan hasil pre tes dengan post tes.
3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki
peserta didik mengenai kompetensi dasar yang akan
dijadikan topik dalam proses pembelajaran.
- Proses
Proses adalah sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan
efektif apabila seluruh pesera didik terlibat secara aktif, baik
mental, fisik maupun sosial. Kualitas pembelajaran dan
pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi
proses dan hasil.
- Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan
post test, post test memiliki banyak kegunaan terutama dalam
melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi post test antara lain :
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara
individu maupun kelompok.
2) Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan-tujuan
yang dapat dikuasai anak didik dan tujuan-tujuan yang
belum dikuasai anak didik. Bagi anak yang belum
menguasai tujuan pembelajaran perlu diberikan
pengulangan (remedial teaching).
3) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti
kegiatan remedial maupun yang perlu diberikan
pengayaan.
D. SYARAT-SYARAT PEDAGOGIK
1. Kedewasaan
Langeveld berpendapat seorang pendidik harus orang dewasa,
sebab hubungan antara anak dengan orang yang belum dewasa tidak
dapat menciptakan situasi pendidik dalam arti yang sebenarnya.
2. Identifikasi norma
Artinya menjadi satu dengan norma yang disampaikan kepada
anak,misalnya pendidikan agama tidak akan berhasil diberikan oleh
orang yang sekedar tahu tentang agama tetapi tidak menganut agama
yang diajarkan tersebu, di sinilah letak keistimewaan pekerjaan
mendidik,dimana mendidik anak itu tidak hanya sekedar persoalan
teknis saja menguasai bahan atau cara menyampaikan saja,Tetapi juga
persoalan batin dalam arti pendidik harus menjadi satu dengan norma
yang disampaikan kepada anak didik.
3. Identifikasi dengan anak artinya pendidik dapat menempatkan diri
dalam kehidupan anak,hingga usaha pendidikan tidak bertentangan
dengan kodrat anak.
4. Knowledge mempunyai pengetahuan yang cukup perihal pendidikan
5. Skill mempunyai keterampilan mendidik
6. Attitude mempunyai sikap jiwa yang positif terhadap pendidikan
A. Kesimpulan
Kompetensi pedagogik itu adalah kemampuan pemahaman tentang
peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang
psikologi perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik
meliputi kemampuan merancang pembeljaran, mengeplementasikan
pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan
secara berkelanjutan.
Aspek ini diartikan bahwasanya kompetensi pedagogik guru
merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik
yang sekurang-kurangnya meliputi:
1. Pemahaman landasan atau wawasan kependidikan
2. Pemahaman terhadap peserta didik.
3. Pengembangan kurikulum/silabus
4. Perancangan pembelajaran
5. Pelaksanaan pembelajaran
6. Evaluasi hasil belajar
7. Pengembangan peserta didik.
Guru dalam kompetensi pedagogik memiliki syarat-syarat setidaknya
seperti berikut:
1. Kedewasaan
2. Identifikasi norma
3. Identifikasi dengan anak
4. Knowledge
5. Skill
6. Attitude
Seorang guru harus mempunyai kemampuan mengelola
pembelajaran,antara lain:
1. Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta
memperkirakan cara pencapaiannya.
2. Pelaksanaan
3. Pengendalian atau evaluasi bertujuan untuk menjamin kinerja yang
dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Jamarah, Syaiful Dan Aswan Zain.2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Kunandar.2007.Guru professional Implementasi Tingkat satuan pendidikan
(KTSP) dan sukses dalam sertifikasi Guru. Jakarta: rajawali Press
Kunandas.2007. Profesional implementasi KTSP. Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada
Mulyasa E.2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Jakarta:PT Rosda
Karya, 2008
Muslich, Masnur.2007.KTSP:Dasar Pemahaman dan Pengembangan.Jakarta:
Bumi Aksara
Sabri, Alisuf.1998. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Sabri, Alisuf.2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Suwarno.2002. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta
Yunus, abu bakar.2009. Profesi Keguruan. Surabaya: IAIN Sunan Ampel
UU No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
PP No 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.