Professional Documents
Culture Documents
Putusan 400 PDT.G 2020 PN SMG 20230315210616
Putusan 400 PDT.G 2020 PN SMG 20230315210616
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
a
Nomor : 400 / Pdt.G/ 2020/PN. Smg
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara perdata gugatan pada tingkat pertama telah menjatuhkan
do
gu
putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
In
WAHYU ISKANDAR d/h POEI TJIN HWA; Pekerjaan : Wiraswasta, bertempat
A
tinggal di jalan Basuki Rachmat No.4 Rt-002 Rw-012 Kelurahan
Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, selanjutnya disebut
ah
lik
sebagai PENGGUGAT I ;
am
ub
Ny.JAUW KING HWA; Pekerjaan: ibu rumah tangga, bertempat tinggal di jalan
Basuki Rachmat No.4 Rt-002 Rw-012, Kelurahan Kerten, Kecamatan
Laweyan, Kota Surakarta, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
ep
k
II ;
ah
si
I KETUT DHARMA SUSILA,SH. Advocaat & Pengacara di
Semarang, berkantor di jalan Beton Mas Utara No.208 Semarang,
ne
ng
do
tertanggal 15 September 2020;
gu
Melawan
In
A
lik
ub
Toko Pedia Care Tower 3 Ciputra International, Lantai 19, Suite 19-01,
Jl Lingkar Luar Barat No 101, Jakarta Barat, berdasarkan surat kuasa
ah
TERGUGAT I;
M
#24-01, Singapore 049909, dalam hal ini diwakili oleh Takuya Kasai, Direktur,
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
S.H.,M.Kn, Dkk.,beralamat di Toko Pedia Care Tower 3 Ciputra International, Lan
a
tai 19, Suite 19-01, Jl Lingkar Luar Barat No 101, Jakarta Barat, berdasarkan
si
surat kuasa khusus tertanggal 17 Maret 2021, dengan tanda tangan Notarial
Certificate dari Takuya Kasai tertanggal 17 Maarch 2021 dari Yamshita Terutoshi,
ne
ng
Notary Shibuya Notary Office dan terdapat Pengesahan tanda tangan Sdr.
Tanaka Toshie, Official Ministry of Foreign Affair ( Consular Service Division) oleh
do
gu
Kedutaan Besar Republik
0717/KONS/LG/III/2021yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;
Indonesia Tokyo-Jepang Nomor
In
A
Pengadilan Negeri tersebut,
- Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan .
ah
lik
- Setelah mendengar kedua belah yang berperkara .
- Setelah memperhatikan alat bukti yang di ajukan oleh para pihak.
am
ub
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
ep
k
R
di bawah regester perkara Nomor 400/Pdt.G/2020/PN.Smg., telah
si
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
Akta Notaris Santy Ekawati Santoso, S.H. No.21 tanggal 29 Agustus 2019;
3. Bahwa kemudian berdasarkan Akta Notaris Santy Ekawati Santoso, S.H.
ah
ub
(MHI);
5. Bahwa PT.BMJ disamping sebagai pemegang Agen Tunggal MHI, juga
ka
ep
yang selanjutnya guna mudahnya akan selalu disebut sebagai HSBC LTD
on
memberi bantuan pinjaman kredit kepada PT.BMJ pada tahun 2009 dan PT.
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disebut sebagai PT.DBS memberi pinjaman kredit kepada PT.BMJ pada
a
tahun 2014;
si
8. Bahwa berselang beberapa tahun kemudian karena tidak ada kesepahaman
dalam pengerjaan proyek-proyek pembangkit listrik yang dikerjakan oleh
ne
ng
PT.BMJ dengan dana yang dikucurkan oleh HSBC LTD dan PT. DBS , maka
kemudian pinjaman PT.BMJ pada HSBC LTD dan pada PT. DBS . sebagai
do
gu piutang HSBC LTD dan PT.DBS. terhadap PT.BMJ tersebut di atas dijual
kepada Asian Energy Hydro Power PTE.LTD. (Tergugat-II) pada tahun 2016
dengan Akta PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG tanggal 29 Desember
In
A
2016 No.57 yang dibuat oleh dan dihadapan Dedy Syamri, S.H. Notaris di
Jakarta Selatan,
ah
lik
9. Bahwa kemudian dibuat pula AKTA PERJANJIAN PENGALIHAN HAK ATAS
PIUTANG (CESSIE) tanggal 09 Januari 2017 No.1 yang dibuat oleh dan
am
ub
dihadapan Dedy Syamri,SH. Notaris di Jakarta Selatan;
10. Bahwa secara hukum setelah piutang HSBC LTD dan PT.DBS. terhadap
PT.BMJ tersebut di atas dijual kepada Asian Energy Hydro Power PTE.LTD.
ep
k
R
dihadapan Dedy Syamri,SH. Notaris di Jakarta Selatan, maka secara hukum
si
sejak saat itu putuslah hubungan hukum PT.BMJ dengan HSBC LTD serta
ne
ng
do
gu
kepada Asian Energy Hydro Power pada tanggal 09 Januari 2017 No.1
yang dibuat oleh dan dihadapan Dedy Syamri,SH. Notaris di Jakarta Selatan,
In
A
bukankah piutang HSBC LTD dan PT.DBS sudah dijual kepada Asian Energy
Hydro Power PTE.LTD (Tergugat-II) pada tanggal 29 Desember 2016;
ah
12. Bahwa kemudian atas penjualan piutang HSBC LTD dan PT.DBS kepada
lik
ub
ep
secara notariil pada tanggal 19 Februari 2018 No.14 yang dibuat oleh dan
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14. Bahwa kemudian AKTA PENANGGUNGAN PERORANGAN tanggal 19
a
Februari 2018 No.14 yang dibuat oleh dan dihadapan Suyanto,SH Notaris di
si
Semarang, yang selanjutnya guna mudahnya akta tersebut di atas disebut
sebagai AKTA SENGKETA ;
ne
ng
15. Bahwa setelah dibuatnya PERJANJIAN PINJAMAN YANG DAPAT
DIKONVERSI DENGAN UTANG POKOK SAMPAI DENGAN US$5.000.000.
do
gu pada tanggal 14 Februari 2018,.tidak hanya Para Penggugat oleh Tergugat-II
di suruh membuat AKTA PENANGGUNGAN PERORANGAN, juga menyuruh
pemegang saham PT.BMJ lainnya;
In
A
16. Bahwa kemudian AGUS BUDIHARTO selaku Direktur dan pemegang 40%
saham PT.BMJ juga disuruh oleh Tergugat-II untuk membuat AKTA
ah
lik
PENANGGUNGAN PERORANGAN No.41 tanggal 14 Februari 2018 yang
dibuat oleh dan dihadapan Dedy Syamri,SH. Notaris di Jakarta Selatan;
am
ub
17. Bahwa juga ISKANDAR POEJIONO selaku Komisaris dan pemegang 40%
saham PT.BMJ juga disuruh oleh Tergugat-II untuk membuat AKTA
PENANGGUNGAN PERORANGAN No.42 tanggal 14 Februari 2018 yang
ep
k
R
disebutkan dengan jelas berapa besaran kewajibannya untuk menanggung
si
hutang PT,BMJ terhadap Tergugat-II;
ne
ng
19. Bahwa dalam AKTA SENGKETA tersebut tidak disebutkan dengan jelas
berapa besaran kewajiban Penggugat-I selaku pemegang 20 % saham
(1000 saham) PT.BMJ untuk menanggung hutang PT.BMJ terhadap
do
gu
Februari 2018;
20. Bahwa oleh karena tidak disebutkannya dengan jelas kewajiban Penggugat
ah
ub
ep
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat-II, dan tidak menyebutkan dengan jelas dan pasti berapa besaran
a
tanggung jawab Para Penggugat atas utang tersebut sebagai suatu pokok
si
persoalan tertentu sebagaimana disebutkan dalam pasal 1320 butir c
KUHPerdata di atas, sehingga menjadikan AKTA SENGKETA cacat hukum;
ne
ng
23. Bahwa Penggugat-I sebagai pemegang 20% saham (1000 saham) PT.BMJ
apakah layak dan adil secara hukum dibebankan untuk menanggung seluruh
do
gu utang PT.BMJ terhadap Tergugat-II sebesar US$5.000.000.- ?
In
24. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 18.1 Akta Penanggungan Perorangan
A
No.14 tanggal 19 Februari 2018 tentang DOMISILI HUKUM menyebutkan
bahwa setiap tindakan hukum atau proses hukum yang timbul dari atau
ah
lik
terkait dengan Akta ini dapat diajukan kepada Pengadilan Negeri
Semarang;
am
ub
Bahwa berdasarkan semua uraian-uraian tersebut di atas, maka
dengan segala kerendahan hati Para Penggugat mohon kepada Bapak KETUA
ep
k
R
Negeri Semarang di Semarang dan selanjutnya menjatuhkan keputusan yang
si
seadil adilnya sebagai berikut:
ne
ng
MEMUTUSKAN :
do
PRIMAIR :
gu
lik
ub
atau:
SUBSIDAIR:
ka
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Thomasyadi, S.H.,M.Kn, Dkk berdasarkan surat kuasa tertanggal 13 Januari
a
2021 dan Tergugat II hadir kuasanya bernama Andreas Hartono,
si
S.H.,LL.M.,MCIArb. dan Sheila Thomasyadi, S.H.,M.Kn, Dkk berdasarkan surat
kuasa khusus tertanggal 17 Maret 2021;
ne
ng
Menimbang bahwa selanjutnya dengan memperhatikan ketentuan
dalam Perma No. 1 Tahun 2016 majelis hakim Pengadilan Negeri Semarang
do
gu
telah mengusahakan perdamaian di antara kedua belah pihak dengan menunjuk
hakim mediator bernama, Kadarwoko, SH.MH namun demikian berdasarkan
laporan Hakim Mediator tersebut kepada Majelis telah ternyata kedua belah
In
A
pihak tidak berhasil di damaikan, sehingga pemeriksaan perkara ini di lanjutkan
dengan membacakan surat gugatan Para penggugat tersebut di atas dan
ah
lik
penggugat menyatakan tetap pada gugatannya yang telah di bacakan tersebut .
Menimbang bahwa atas gugatan penggugat tersebut, Tergugat I
am
ub
dan Tergugat II melalui kuasanya telah mengajukan jawaban secara tertulis
tertanggal, 28 Juni 2021 yang pada pokoknya sebagai berikut :ep
k
A. DALAM EKSEPSI
ah
si
I. PARA PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING (GEMIS
AANHOEDANIGHEID) DALAM PERKARA SEHINGGA GUGATAN
ne
A QUO
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Alasan-alasan tersebut kami uraikan di bawah ini.
a
2. Kami mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Para
si
Penggugat melalui Kuasa Hukumnya, Sdr. I Ketut Dharma Susila, S.H.
mengajukan Gugatan a quo SETELAH Majelis Hakim Pengadilan Niaga
ne
ng
Semarang mengeluarkan Putusan PKPU No. 28/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Smg. tertanggal 14 September 2020 (“Putusan PKPU”),
do
gu yaitu pada tanggal 17 September 2020 tapi Para Penggugat maupun
Kuasa Hukumnya tidak mendapat persetujuan dari Tim Pengurus PKPU
untuk mengajukan Gugatan a quo sebagaimana yang diatur dalam Pasal
In
A
243 ayat (3) UU Pailit.
3. Amar Putusan PKPU berbunyi sebagai berikut:
ah
lik
“M E N G A D I L I :
1. …;
am
ub
2. …;
3. Menyatakan Para Termohon PKPU:
3.1. Termohon PKPU I : PT Berkat Manunggal
ep
Jaya,
k
si
Berada dalam keadaan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) Sementara dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Manunggal Jaya (”PT BMJ”) kepada Tergugat II. Oleh karena itu jelas
bahwa pelaksanaan Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 terkait dengan
ah
harta kekayaan sehingga berdasarkan Pasal 243 ayat (3) UU Pailit maka
R
Gugatan a quo.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Namun pada kenyataannya, Penggugat I maupun Kuasa Hukumnya tidak
a
mendapat persetujuan dari Tim Pengurus PKPU untuk mengajukan
si
Gugatan dan berperkara dalam Gugatan a quo.
7. Sehubungan dengan tidak ada persetujuan dari Tim Pengurus PKPU
ne
ng
kepada Penggugat I untuk mengajukan gugatan dan berperkara dalam
masa PKPU, Majelis Hakim Perkara No. 3/Pdt.Sus-Gugatan Lain-
do
gu lain/2021/PN.Smg. jo. No. 28/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Smg. (“Perkara
GLL No. 3”), dimana Penggugat I juga merupakan salah satu penggugat
dalam Perkara GLL No. 3 tersebut, telah menegaskan sikap dalam
In
A
Putusannya No. 3/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2021/PN.Smg. jo. No.
28/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Smg. tertanggal 16 Maret 2021 (“Putusan
ah
lik
GLL No. 3”) yang memutus menolak gugatan Perkara GLL No. 3 atas
pertimbangan-pertimbangan hukum sebagai berikut:
am
ub
Paragraf kedua dan ketiga, halaman 50 Putusan GLL No. 3
si
sepersetujuan pengurus.
Menimbang bahwa kemudian kemudian apabila
secara fakta dihubungkan keberadaan Debitur dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
“M E N G A D I L I :
es
…
M
…
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada hari SENIN, tanggal 15 Maret 2021, oleh kami, Yogi
a
Arsono, S.H., Kn., M.H., sebagai Hakim Ketua, Aloysius P
Bayuaji, S.H., M.H., dan Muhamad Yusuf, S.H., M.H…”
si
8. Kami mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Majelis
ne
ng
Hakim dalam perkara a quo juga merupakan Majelis Hakim dalam
Perkara GLL No. 3.
9. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka jelas bahwa Penggugat I
do
gu maupun Kuasa Hukumnya tidak mempunyai kapasitas atau legal standing
untuk mengajukan Gugatan a quo dan berperkara.
In
A
10. Selanjutnya pada tanggal 16 April 2021, Majelis Hakim Pengadilan Niaga
Semarang telah mengeluarkan Putusan Pailit yang pada intinya memutus
ah
lik
BMJ, Sdr. Agus Budiharto dan Sdr. Iskandar Poejiono (Dalam Pailit)
berada dalam keadaan pailit beserta segala akibat hukumnya. Amar
am
ub
Putusan Pailit kami kami kutip sebagai berikut:
ep
“M E N G A D I L I :
k
1. …;
2. …
ah
si
Jaya, Agus Budiharto, Iskandar Poejiono, dan Wahyu
Iskandar, dalam keadaan pailit dengan segala akibat
hukumnya;
ne
ng
1. …
2. Mengangkat sebagai para Kurator:
a. Sdr. Dr. Dedy Ardian Prasetyo,S.H., LL.M., Kurator dan
do
gu
Pengurus...
b. Sdr. Sahat Marulitua Sidabukke, S.H., LL.M., Kurator dan
Pengurus...
In
A
lik
Pengurus...”
11. Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 23 UU Pailit maka demi hukum, suami
atau istri dari debitor pailit yang menikah dalam persatuan harta juga
m
ub
ep
es
12. Dalam perkara a quo, Penggugat II adalah istri dari Penggugat I yang
M
menegaskan bahwa suami atau istri yang menikah dalam persatuan harta
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
harus mendapat persetujuan pasangannya untuk melakukan tindakan
a
hukum terkait harta bersama (gono gini), sebagai berikut:
si
“Mengenai harta bersama, suami atau isteri dapat
ne
ng
bertindak atas persetujuan kedua belah pihak”
do
gu Februari 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Suyanto, S.H. (“Akta
Penjaminan Pribadi No. 14/2018”) menunjukkan bahwa Penggugat I
In
A
sebagai suami yang menikah dalam persatuan harta telah memperoleh
persetujuan istrinya (in casu Penggugat II) untuk melakukan tindakan
ah
hukum terkait harta bersama (gono gini), yaitu untuk menjadi penjamin
lik
utang, sebagai berikut:
“1.- tuan POEI TJIN HWA (WAHYU ISKANDAR), lahir di…
am
ub
…
-menurut keterangannya suami dari- dan dalam hal ini
telah diberi persetujuan oleh isterinya, yaitu nyonya
JAUW KING HWA,... berdasarkan Surat Pernyataan tanggal
ep
k
si
dengan penerus alas hak, penerima pengalihan yang
diizinkan, dan ahli waris yang sah akan selanjutnya di dalam
ne
ng
do
gu
pailit diucapkan.”
ub
ep
18. Namun dalam perkara a quo, Para Penggugat BUKAN Tim Kurator PT
BMJ, Agus Budiharto, Iskandar Poejiono dan Wahyu Iskandar (Dalam
ah
yang intinya Para Penggugat telah menjamin dengan hartanya atas utang
ng
PT BMJ kepada Tergugat II. Oleh karena itu jelas bahwa pelaksanaan
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk berperkara melainkan Tim Kurator yang seharusnya mengajukan
a
Gugatan dan berperkara.
si
19. Hal tersebut ditegaskan dalam ketentuan Pasal 28 UU Pailit yang
mengatur bahwa kurator mengambil alih perkara atau gugatan yang
ne
ng
diajukan oleh debitor. Pasal tersebut kami kutip sebagai berikut:
do
gu “(1) Suatu tuntutan hukum yang diajukan oleh
Debitor dan yang sedang berjalan selama kepailitan
berlangsung, atas permohonan tergugat, perkara harus
ditangguhkan untuk memberikan kesempatan kepada
In
A
tergugat memanggil Kurator untuk mengambil alih
perkara dalam jangka waktu yang ditentukan oleh
hakim.
ah
lik
tersebut maka tergugat berhak memohon supaya
perkara digugurkan,...”
am
ub
20. Mahkamah Agung R.I. dalam Putusan No. 250 K/AG/2018 jo. Putusan No.
144/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. jo. No. 1647/Pdt.G/2016/PA.Bgr. tertanggal 28
ep
k
R
mengajukan gugatan yang terkait harta pailit. Kurator adalah pihak yang
si
berwenang untuk mengajukan gugatan terkait harta pailit dari debitor
ne
ng
do
gu
17/Pdt.Sus-PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 28
April 2016, yang sekarang dibawah kekuasan Kurator
(Tergugat IV), maka segala bentuk pengurusannya
ah
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
21. Berdasarkan seluruh ketentuan hukum dan putusan di atas maka jelas
si
bahwa dalam Gugatan a quo, Para Penggugat selaku Debitor Pailit tidak
mempunyai kapasitas atau legal standing untuk berperkara.
ne
ng
22. Ahli Hukum M Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul ‘Hukum
Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian
do
gu dan Putusan Pengadilan’ halaman 438 pada intinya menyatakan bahwa
gugatan tidak dapat diajukan oleh orang yang tidak mempunyai kapasitas
In
untuk menggugat. Doktrin tersebut kami kutip sebagai berikut:
A
“Yang bertindak sebagai penggugat , bukan
ah
lik
mempunyai hak dan kapasitas untuk menggugat.
Dalam kuasa yang demikian, penggugat tidak
memiliki persona standi in judicio di depan PN atas
am
ub
perkara tersebut.
...
Dalam hal demikian, tergugat dapat mengajukan
exceptio in persona, atas alasan diskualifikasi in
ep
k
si
23. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas serta demi
ne
ng
do
agar berkenan memutus perkara a quo sejalan dengan amar Putusan GLL
gu
lik
ub
ka
24. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
ep
Penjaminan Pribadi No. 14/2018 yang dibuat antara Para Penggugat dan
ng
Tergugat II.
on
26. Namun demikian, Para Penggugat menarik Sdr. Jati Andrianto dalam
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam kapasitasnya sebagai penerima kuasa dari Tergugat II pada Akta
a
Penjaminan Pribadi No. 14/2018. Hal ini kami kutip sebagai berikut:
si
Halaman 2 Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018:
ne
ng
“-tuan JATI ANDRIANTO, lahir di…;
-menurut keterangannya, penghadap tersebut dalam hal
ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa tertanggal enam
do
gu (6) Februari duaribu delapanbelas (2018), yang aslinya
dilekatkan pada minuta akta ini, selaku kuasa dari- dan
oleh karena itu sah mewakili Direksi untuk dan atas nama
ASIAN ENERGY HYDRO POWER PTE. LTD.,...”
In
A
27. Pasal 1792 dan 1806 KUH Perdata menegaskan bahwa seorang
ah
lik
penerima kuasa hanya wakil dari pemberi kuasa untuk melaksanakan
kewenangan sebatas yang tercantum dalam surat kuasa. Penerima kuasa
am
ub
tidak bertanggungjawab secara pribadi atas hal-hal yang terjadi diluar
kewenangan dalam surat kuasa. Ketentuan hukum tersebut kami kutip
sebagai berikut:
ep
k
si
yang menerimanya, untuk atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan.”
Pasal 1806 KUH Perdata
ne
ng
do
gu
lik
pribadi. Oleh karena itu, Para Penggugat telah salah dan keliru mengajukan
Gugatan a quo terhadap Tergugat I (error in persona). Lagipula, Akta
m
ub
29. Ahli hukum M. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata
ah
ng
sebagai berikut:
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagai tergugat untuk melunasi pembayaran adalah B.
a
Gugatan yang demikian, salah dan keliru karena tidak tepat
orang yang didudukan sebagai tergugat.”
si
Dalam hal ini, pihak dalam Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 adalah
ne
ng
Para Penggugat dan Tergugat II, BUKAN Tergugat I.
do
gu
30. Selanjutnya, M. Yahya Harahap dalam buku yang sama, halaman 113
menyatakan bahwa gugatan yang mengandung error in persona adalah
In
gugatan yang cacat formil sehingga harus dinyatakan tidak dapat
A
diterima. Doktrin tersebut kami kutip sebagai berikut:
“Seperti yang dijelaskan terdahulu, kekeliruan pihak
ah
lik
mengakibatkan gugatan cacat error in persona
(kekeliruan mengenai orang). Cacat yang ditimbulkan
kekeliruan itu, berbentuk diskualifikasi (salah orang yang
am
ub
bertindak sebagai penggugat). Dapat juga berbentuk,
salah pihak yang ditarik sebagai tergugat (gemis
aannhoedarmingheid) atau mungkin juga berbentuk
plurium litis consortium (kurang pihak dalam gugatan).
ep
Bentuk kekeliruan apa pun yang terkandung dalam
k
si
mengandung cacat formil;
Akibat lebih lanjut, gugatan harus dinyatakan
ne
ng
do
gu
cacat formil error in persona dan dinyatakan tidak dapat diterima. Hal ini
kami kutip sebagai berikut:
ah
lik
ub
32. Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 1260 K/Sip/1980 tertanggal 31 Maret
R
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karena gugatan diajukan terhadap penerima kuasa secara pribadi.
a
Kaidah hukum tersebut kami kutip sebagai berikut:
si
“Gugatan tidak dapat diterima karena ditujukan terhadap
kuasa dari pada Ny. Sukarlin, sedang seharusnya digugat
adalah adalah Ny. Soekarlin pribadi”
ne
ng
33. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
Gugatan Para Penggugat mengandung cacat formil karena Para
do
gu Penggugat telah salah dan keliru mengajukan Gugatannya terhadap
Tergugat I (error in persona). Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis
Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa Gugatan Para Penggugat tidak
In
A
dapat diterima.
ah
lik
III. SSURAT KUASA PARA PENGGUGAT TIDAK SAH SEHINGGA
GUGATAN PARA PENGGUGAT PATUT DINYATAKAN TIDAK DAPAT
am
ub
DITERIMA
34. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
ep
k
R
Surat Kuasa tertanggal 15 September 2020 tersebut diberikan oleh pihak
si
yang tidak mempunyai kapasitas atau tidak berwenang untuk melakukan
ne
ng
do
gu
ub
ep
yaitu Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 yang menjamin utang PT BMJ
kepada Tergugat II dengan harta Para Penggugat sebagaimana yang kami
ah
uraikan sebelumnya.
R
37. M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Meskipun pada mulanya seseorang mempunyai
a
kedudukan dan kapasitas penuh bertindak untuk dan atas
namanya sendiri,….tetapi kemudian kedudukan dan
si
kapasitas itu dicabut atau dikesampingkan oleh
peraturan perundang-undangan, dengan sendirinya
menurut hukum, HILANG HAK DAN WEWENANGNYA
ne
ng
melakukan tindakan hukum atas namanya…”
do
gu
38. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Pasal 243 ayat (3)
UU Pailit mensyaratkan bahwa debitur tidak boleh mengajukan gugatan
dan berperkara apabila tidak ada persetujuan dari pengurus PKPU.
In
A
Dengan demikian, jelas bahwa Para Penggugat tidak mempunyai
kapasitas dan kewenangan untuk melakukan tindakan hukum, termasuk
ah
lik
untuk memberikan surat kuasa, mengajukan gugatan dan berperkara
apabila tidak ada persetujuan dari Tim Pengurus PKPU.
am
ub
39. Sehubungan dengan hal tersebut, Majelis Hakim Perkara GLL No. 3 yang
juga adalah Majelis Hakim perkara a quo telah menegaskan sikap bahwa
syarat formal dalam kedudukan atau kapasitas penggugat tidak
ep
k
R
pertimbangan Putusan GLL No. 3 sebagai berikut:
si
ne
ng
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
40. Selanjutnya, M. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata
a
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
si
Pengadilan”, halaman 437 dan 438 menegaskan bahwa surat kuasa TIDAK
SAH apabila diberikan oleh orang yang tidak mempunyai kapasitas atau
ne
ng
tidak berwenang. Doktrin tersebut kami kutip sebagai berikut:
do
gu “Dasar umum pemberian kuasa, harus diberikan, dibuat, dan
ditandatangani oleh orang yang berwenang
itu....Eksepsi dibenarkan MA dengan menyatakan SURAT
untuk
In
A
DIBERIKAN DAN DITANDATANGANI OLEH ORANG YANG
TIDAK BERWENANG.”
41. Lebih lanjut, M. Yahya Harahap dalam buku yang sama, halaman 21 pada
ah
lik
intinya menyatakan bahwa gugatan yang diajukan oleh kuasa yang
menggunakan surat kuasa tidak sah adalah gugatan yang cacat formil,
am
ub
sebagai berikut:
42. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
R
si
Surat Kuasa Para Penggugat adalah surat kuasa tidak sah karena
diberikan oleh Para Penggugat yang tidak memiliki kapasitas atau tidak
ne
ng
do
gu
lik
DITERIMA
m
ub
43. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
ka
Penjamin Pribadi No. 14/2018 yang dibuat dihadapan Notaris Suyanto, S.H.
es
ng
45. Para Penggugat juga mempermasalahkan piutang Bank HSBC dan Bank
on
DBS kepada PT BMJ (Dalam Pailit) dan keabsahan Akta Perjanjian Jual
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Beli Piutang No. 57 tertanggal 29 Desember 2016 yang dibuat dihadapan
a
Notaris Dedy Syamri, S.H.
si
46. Namun demikian, Para Penggugat tidak mengikutsertakan Notaris
Suyanto, S.H., PT BMJ (Dalam Pailit), Bank HSBC, Bank DBS dan Notaris
ne
ng
Dedy Syamri, S.H. sebagai Tergugat atau Turut Tergugat dalam
Gugatannya. Padahal pihak-pihak tersebut adalah pihak yang
do
gu dipermasalahkan oleh Para Penggugat dan/atau mempunyai keterkaitan
langsung dengan hal-hal yang dipermasalahkan oleh Para Penggugat.
47. Ahli hukum M. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata
In
A
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
Pengadilan”, halaman 439 menyatakan sebagai berikut:
ah
lik
“…Dengan demikian, oleh karena pihak ketiga tersebut
tidak ikut digugat, gugatan dinyatakan mengandung cacat
am
ub
plurium litis consortium.”
48. M. Yahya Harahap dalam buku yang sama, halaman 112 dan 113
ep
menegaskan bahwa gugatan yang kurang pihak adalah gugatan yang cacat
k
si
“Bentuk error in persona yang lain disebut plurium litis
consortium. Pihak yang bertindak sebagai penggugat
ne
ng
do
gu
pihaknya.
Seperti yang dijelaskan terdahulu, kekeliruan pihak
mengakibatkan gugatan cacat error in persona
ah
lik
ub
49. Pendapat para ahli hukum di atas didukung oleh sikap Mahkamah Agung
ng
yang terkait erat dengan perkara harus ditarik sebagai pihak dalam
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan perkara adalah gugatan yang cacat hukum karena kurang pihak
a
sehingga pengadilan menyatakan tidak dapat menerima gugatan tersebut.
si
Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 2872 K/Pdt/1998 tertanggal
29 Desember 1998 sebagaimana dalam buku M. Ali Boediarto,
ne
ng
S.H. yang berjudul “Kompilasi Kaidah Hukum Putusan Mahkamah
Agung tentang Hukum Acara Perdata Masa Setengah Abad”,
do
gu halaman 62
In
A
kaitannya dengan gugatan tersebut seharusnya ditarik
masuk sebagai salah satu pihak dalam gugatan
tersebut. Bila hal ini tidak dilakukan, maka gugatan
ah
lik
CONSORSIUM”, sehingga gugatan semacam ini oleh
hakim harus dinyatakan “tidak dapat diterima”.”
am
ub
Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 1642 K/Pdt/2005 tertanggal
27 Februari 2009
ep
k
si
menggugat yang lain-lain itu maka subjek gugatan
menjadi tidak lengkap...
...
ne
ng
do
persona/kesalahan subjek hukum maka gugatan tidak
gu
Januari 1976
ah
lik
ub
ep
50. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
Gugatan a quo mengandung cacat formil karena Gugatan kurang pihak
ah
dapat diterima.
ng
on
gu
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
51. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
do
gu Verklaard) karena Gugatan kabur (Obscuur Libel). Hal ini karena:
a. Hubungan hukum antara Para Penggugat dengan Tergugat I dan
Tergugat II dalam Gugatan tidak jelas.
In
A
b. Gugatan memuat dasar fakta (feitelijke grond) yang tidak jelas.
c. Dalil-dalil Gugatan Para Penggugat saling bertentangan.
ah
lik
A. HUBUNGAN HUKUM ANTARA PARA PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT I DAN
am
ub
TERGUGAT II DALAM GUGATAN TIDAK JELAS
52. Para Penggugat mengajukan Gugatan terhadap Tergugat I tapi Para
Penggugat sama sekali tidak menjelaskan hubungan hukum antara Para
ep
k
R
alamat Tergugat I pada halaman 1 Gugatan, Para Penggugat bahkan sama
si
sekali tidak menyebut tentang Tergugat I dalam posita Gugatannya.
ne
ng
do
gu
Gugatannya.
54. Ahli hukum M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya yang berjudul
ah
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
56. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
a
Gugatan a quo kabur atau tidak jelas (obscuur libel). Oleh karena itu, sudah
si
sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa Gugatan
Para Penggugat tidak dapat diterima.
ne
ng
B. GUGATAN MEMUAT DASAR FAKTA (FEITELIJKE GROND) YANG TIDAK JELAS
do
gu
57. Para Penggugat pada butir 8 s.d. 12, halaman 3 Posita Gugatannya juga
mempermasalahkan mengenai piutang Bank HSBC dan Bank DBS kepada
PT BMJ dan disangkutpautkan dengan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang
In
A
No. 57 tertanggal 29 Desember 2016 dan Akta Penjamin Pribadi No.
14/2018.
ah
lik
58. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa TIDAK ADA
RELEVANSI antara piutang-piutang kedua bank tersebut dengan Akta
am
ub
Penjamin Pribadi No. 14/2018. Akta Penjamin Pribadi No. 14/2018 untuk
menjamin utang PT BMJ kepada Tergugat II sehubungan dengan pinjaman
modal dalam Akta Pinjaman Yang Dapat Dikonversi dengan Utang Pokok
ep
k
R
Gugatannya sangat membingungkan dan tidak jelas sehingga
si
mengakibatkan dasar fakta (feitelijke grond) dalam Gugatan menjadi kabur
ne
ng
do
gu
lik
ub
61. Mahkamah Agung R.I. dalam Putusannya No. 195 K/AG/1994 tertanggal
ah
menerima gugatan yang kabur (obscuur libel). Hal ini kami kutip sebagai
on
berikut:
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libel),
a
maka Hakim menurut hukum acara, seharusnya
memberikan putusan bahwa gugatan tersebut
si
dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan.”
ne
ng
62. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas terbukti
bahwa Gugatan a quo kabur atau tidak jelas (obscuur libel) karena dasar
fakta (feitelijke grond) Gugatan tidak jelas. Oleh karena itu, sudah
do
gu sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa Gugatan
Para Penggugat tidak dapat diterima.
In
A
C. DALIL-DALIL GUGATAN SALING BERTENTANGAN
ah
63. Para Penggugat pada butir 22, halaman 4 Posita Gugatannya seolah-olah
lik
menyatakan tidak mengetahui jumlah tanggung jawabnya kepada Tergugat
II berdasarkan Akta Penjamin Pribadi No. 14/2018.
am
ub
64. Namun demikian, Para Penggugat pada butir 23, halaman 4 Posita
ep
Gugatannya mendalilkan dengan jelas bahwa jumlah tanggung jawab
k
si
“…menanggung seluruh utang PT.BMJ terhadap
ne
ng
do
65. Dalil-dalil Gugatan Para Penggugat tidak konsisten dan saling
gu
lik
ub
pengadilan tidak dapat menerima gugatan yang memuat dalil yang saling
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
67. Pendapat ahli hukum tersebut dikuatkan oleh Mahkamah Agung R.I.
a
dalam Putusan No. 3097 K/Sip/1983 tertanggal 26 Maret 1987 yang kaidah
si
hukumnya dikutip oleh M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul
“Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
ne
ng
Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, halaman 62, sebagai berikut:
do
gu “suatu gugatan yang dalil satu dengan dalil yang
lainnya mengandung pertentangan
dinyatakan gugatan tidak dapat diterima”
haruslah
In
A
68. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
Gugatan a quo kabur atau tidak jelas (obscuur libel). Oleh karena itu, sudah
ah
lik
sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa Gugatan
Para Penggugat tidak dapat diterima.
am
ub
B. DALAM POKOK PERKARA
ep
k
si
PENGGUGAT PATUT DITOLAK
ne
ng
69. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak
do
Gugatan Para Penggugat karena Para Penggugat sudah tidak memiliki
gu
70. Pada tanggal 16 April 2021, Majelis Hakim Pengadilan Niaga Semarang
telah mengeluarkan Putusan Pailit yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
ah
lik
“M E N G A D I L I :
1. …;
m
ub
2. …;
3. Menyatakan Para Termohon PKPU:PT Berkat
ka
4. …”
R
es
M
71. Berdasarkan Putusan Pailit maka Penggugat I saat ini sudah dalam
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk menguasai dan mengurus harta kekayaannya berdasarkan Pasal
a
24 ayat (1) dan Pasal 21 UU Pailit yang kami kutip sebagai berikut:
si
Pasal 24 ayat (1) UU Pailit
ne
ng
“Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk
menguasai dan mengurus kekayaannya yang
do
gu termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan
pernyataan pailit diucapkan.”
In
Pasal 21 UU Pailit
A
lik
saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala
sesuatu yang diperoleh selama kepailitan.”
am
ub
72. Oleh karena Penggugat I secara hukum telah kehilangan hak dan tidak
berwenang untuk menguasai dan mengurus harta kekayaannya maka
ep
kedudukan Penggugat I sebagai salah satu debitor pailit berada dibawah
k
si
“Menimbang bahwa dengan terbuktinya Penggugat
ne
ng
do
PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. Tanggal 28 April 2016,
gu
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
73. Selanjutnya, suami atau ISTRI dari debitor pailit yang menikah dalam
a
persatuan harta demi hukum juga berada DALAM KEADAAN PAILIT. Hal
si
ini diatur secara tegas dalam Pasal 23 UU Pailit yang kami kutip sebagai
berikut:
ne
ng
“Debitor Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
dan Pasal 22 meliputi istri atau suami dari Debitor
do
gu Pailit yang menikah dalam persatuan harta.”
In
74. Dalam Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018, Penggugat II selaku istri dari
A
Penggugat I telah memberikan persetujuan kepada Penggugat I untuk
menjadi penjamin utang PT BMJ. Hal ini kami kutip sebagai berikut:
ah
lik
Halaman 1 Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018
am
ub
“1.- tuan POEI TJIN HWA (WAHYU ISKANDAR),…
si
bermaterai cukup, aslinya dilekatkan pada minuta akta
ini;
- keduanya Warga Negara Indonesia (bersama-sama
ne
ng
do
gu
75. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka jelas bahwa Para Penggugat
menikah dalam persatuan harta. Dengan demikia, Penggugat II juga
In
A
lik
ub
Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) UU Pailit maka seluruh tuntutan hak atau
ep
es
oleh....Kurator.”
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
77. Dengan demikian, apabila debitor pailit sedang berperkara selama proses
a
kepailitan berlangsung maka berdasarkan Pasal 28 ayat (1) UU Pailit,
si
majelis hakim harus menangguhkan perkara agar tergugat dapat
memanggil kurator untuk mengambil alih perkara. Pasal tersebut kami
ne
ng
kutip sebagai berikut:
“Suatu tuntutan hukum yang diajukan oleh Debitor dan
yang sedang berjalan selama kepailitan berlangsung,
do
gu atas permohonan tergugat, perkara harus
ditangguhkan untuk memberikan kesempatan kepada
tergugat memanggil Kurator untuk mengambil alih
In
perkara dalam jangka waktu yang ditentukan oleh
A
hakim.”
ah
lik
78. Dalam hal ini, Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya telah
menyampaikan Surat No. 258/ASP/SH/V/2021 tertanggal 24 Mei 2021
am
ub
kepada Tim Kurator yang pada intinya memohon kepada Tim Kurator untuk
dapat mengambil alih perkara a quo.
79. Kami juga telah menyampaikan Surat No. 260/ASP/SH/V/2021 tertanggal
ep
k
25 Mei 2021 kepada Majelis Hakim perkara a quo yang pada intinya
memohon kepada Majelis Hakim agar menangguhkan perkara guna
ah
R
memanggil Tim Kurator untuk mengambil alih perkara a quo.
si
80. Berdasarkan seluruh uraian di atas maka sudah jelas bahwa Gugatan
ne
ng
do
gu
Para Penggugat.
In
A
lik
ub
ka
81. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
82. Pada tanggal 14 September 2020, Majelis Hakim Pengadilan Niaga
a
Semarang telah mengeluarkan Putusan PKPU yang amarnya berbunyi
si
sebagai berikut:
ne
ng
“M E N G A D I L I :
1. …;
2. …;
do
gu 3. Menyatakan Para Termohon PKPU:
3.1. Termohon PKPU I : PT Berkat Manunggal
Jaya,
3.2. Termohon PKPU II : Sdr. Agus Budiharto,
In
A
3.3. Termohon PKPU III : Sdr. Iskandar Poejiono,
3.4. Termohon PKPU IV : Sdr. Wahyu Iskandar,
Berada dalam keadaan Penundaan Kewajiban
ah
lik
Pembayaran Utang (PKPU) Sementara dengan
segala akibat hukumnya selama jangka waktu
paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak
am
ub
tanggal diucapkannya putusan perkara Permohonan
PKPU a quo Dengan segala akibat hukumnya
4. …
Demikian diputuskan dalam sidang
ep
permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
k
si
ne
83. Mohon perhatian Majelis Hakim bahwa Penggugat I mengajukan Gugatan
ng
do
gu
Putusan PKPU.
84. Berdasarkan Pasal 243 ayat (3) UU Pailit, debitor PKPU tidak dapat
In
menjadi penggugat tanpa persetujuan dari pengurus. Hal ini kami kutip
A
sebagai berikut:
ah
lik
ub
persetujuan pengurus.”
ka
85. Namun dalam hal ini perkara a quo menyangkut harta kekayaan dari
ep
salah satu dari debitor PKPU (in casu Penggugat I), yaitu Akta Penjaminan
ah
ng
86. Sehubungan dengan gugatan yang diajukan oleh debitur PKPU tapi tanpa
on
persetujuan dari pengurus PKPU maka Majelis Hakim Perkara GLL No. 3,
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
GLL No. 3 tersebut, telah menegaskan sikap menolak gugatan Perkara GLL
a
No. 3 atas pertimbangan-pertimbangan hukum sebagai berikut:
si
Paragraf kedua dan ketiga, halaman 50 Putusan GLL No. 3
ne
ng
“Menimbang bahwa menurut Majelis
mengenai kedudukan Debitor PKPU dalam
do
gu melaksanakan hak keperdataannya,
sebagaimana diatur dalam Pasal 243 ayat (3) UU
adalah
In
mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta
A
kekayaannya harus sepersetujuan pengurus.
Menimbang bahwa kemudian apabila secara
fakta dihubungkan keberadaan Debitur dallam pasal
ah
lik
243 (3) UU Kepailitan dan PKPU tersebut dengan fakta
selainnya dari alat bukti yang diajukan oleh Kuasa Para
Penggugat yakni P-1 vide P- 10 dan alat bukti saksi
am
ub
yang menerangkan dibawah sumpah yakni saksi Siti
Yulaikah telah ternyata TIDAK ADA SATUPUN YANG
BERFAKTA PARA PENGGUGAT selaku Debitor
PKPU adalah terdapat persetujuan TERGUGAT
ep
selaku Tim Pengurus PKPU dalam mengajukan
k
Gugatan;”
ah
si
“Menimbang bahwa dengan TIDAK TERPENUHINYA
ne
ng
do
gugatan dari Para Penggugat tersebut HARUSLAH
gu
DITOLAK;”
“M E N G A D I L I :
…
ah
lik
ub
87. Kami mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Majelis
es
M
Hakim dalam perkara a quo juga merupakan Majelis Hakim dalam Perkara
ng
GLL No. 3.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
88. Berdasarkan seluruh uraian di atas serta demi kepastian hukum agar tidak
a
terdapat putusan-putusan yang saling bertentangan maka kami mohon
si
kepada Majelis Hakim Yang Terhormat agar berkenan memutus perkara a
quo sejalan dengan amar Putusan GLL No. 3 atau menyatakan menolak
ne
ng
Gugatan Para Penggugat bertentangan dengan Pasal 243 ayat (3) UU
Pailit.
do
gu
89. VIII . GUGATAN PARA PENGGUGAT DIAJUKAN TERHADAP
Kami TERGUGAT I TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN HUKUM
In
YANG
A
DENGAN PARA PENGGUGAT SEHINGGA GUGATAN PATUT
DITOLAK
ah
lik
mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak Gugatan
Para Penggugat karena Para Penggugat tidak memiliki hubungan hukum
am
ub
dengan Tergugat I.
90. Para Penggugat dalam Gugatannya mempermasalahkan Akta
Penjaminan Pribadi No. 14/2018 yang dibuat antara Penggugat I
ep
k
si
Sdr. Jati Andrianto (in casu Tergugat I) dalam kapasitas PRIBADI. Hal ini
tercantum pada halaman 1 Gugatan Para Penggugat yang kami kutip
ne
ng
sebagai berikut:
do
“Bahwa Para Penggugat bersama ini berkehendak
gu
lik
KUASA dan BUKAN sebagai pribadi. Hal ini tercantum dalam butir 2,
halaman 1 Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 yang kami kutip sebagai
ah
berikut:
es
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
92. Pasal 1792 dan 1806 KUH Perdata menegaskan bahwa seorang
si
penerima kuasa hanya wakil dari pemberi kuasa untuk melaksanakan
kewenangan sebatas yang tercantum dalam surat kuasa. Penerima kuasa
ne
ng
tidak bertanggungjawab secara pribadi atas hal-hal yang terjadi diluar
kewenangan dalam surat kuasa. Ketentuan hukum tersebut kami kutip
do
gu sebagai berikut:
Pasal 1792 KUH Perdata
In
A
“Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan
mana seorang memberikan kekuasaan kepada
ah
lik
namanya menyelenggarakan suatu urusan.”
am
ub
1 Pasal 1806 KUH Perdata:
“Si kuasa yang telah memberitahukan secara sah
tentang hal kuasanya kepada orang dengan siapa ia
ep
mengadakan suatu perjanjian ke dalam kedudukannya
k
si
untuk itu.”
ne
ng
93. Selain itu, kami sampaikan bahwa dalam hal pemberian kuasa maka
penerima kuasa yang telah menyampaikan isi kuasanya tidak bertanggung
do
jawab atas hal-hal yang terjadi di luar batas kuasa itu. Hal ini sejalan
gu
lik
Halaman 1-2
ub
ng
on
gu
Halaman 21
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Kuasa adalah kewenangan yang diberikan oleh
a
pemberi kuasa kepada penerima kuasa untuk
melakukan tindakan hukum atas nama pemberi kuasa.”
si
Halaman 49
ne
ng
“Penerima kuasa yang telah memberitahukan isi
kuasanya kepada pihak lawan tidak bertanggung jawab
tentang apa yang terjadi di luar batas kuasa itu kecuali
do
gu penerima kuasa kemudian secara pribadi mengikatkan
diri atas tindakan di luar batas kuasanya (Pasal 1806
KUHPerdata).”
In
A
94. Dalam hal ini, Tergugat I hanya bertindak dalam kapasitasnya sebagai
ah
lik
penandatanganan Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018.
95. Berdasarkan seluruh uraian di atas maka jelas bahwa Gugatan Para
am
ub
Penggugat tidak berdasar karena tidak ada hubungan hukum antara Para
Penggugat dengan Tergugat I dalam perkara a quo. Oleh karena itu, sudah
ep
sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menolak Gugatan Para
k
Penggugat.
ah
si
96. VIII. K
ne
ng
do
gu
lik
Notaris.
97. Para Penggugat dalam butir 20, halaman 4 Posita Gugatannya
m
ub
98. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa dalil-dalil Para
R
Penggugat tersebut keliru dan tidak berdasarkan hukum. Hal ini karena
es
ng
berikut:
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
a
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
R
3. suatu hal tertentu;
si
4. suatu sebab yang halal.”
ne
ng
Pemenuhan syarat-syarat tersebut kami jelaskan di bawah ini.
do
gu
A.
99.
SEPAKAT MEREKA YANG MENGIKATKAN DIRINYA.
Pasal 1320 angka 1 KUH Perdata mengatur bahwa suatu perjanjian harus
In
A
didasari oleh kesepakatan dari masing-masing pihak yang mengikatkan
dirinya. Dalam hal ini, Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 telah
memenuhi syarat Pasal 1320 angka 1 KUH Perdata karena Penggugat I
ah
lik
dan Tergugat II melalui kuasanya (in casu Tergugat I) telah memberikan
pernyataan kehendak secara tertulis dalam akta otentik, yaitu Akta
am
ub
Penjaminan Pribadi No. 14/2018 yang dibuat dihadapan Notaris Suyanto,
S.H.
ep
100. J. Satrio dalam bukunya yang berjudul “Hukum Perjanjian”, halaman 128
k
si
sebagai berikut:
Halaman 128
ne
ng
do
gu
Halaman 129
“Kehendak seseorang baru nyata bagi pihak lain, kalau
In
A
lik
ub
cara, salah satunya yaitu dengan membuat akta otentik. Hal ini
ka
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
101. Dalam perkara a quo, Penggugat I telah menyepakati melalui pernyataan
kehendak secara tertulis dalam akta otentik, yaitu Akta Penjaminan Pribadi
No. 14/2018.
am
ub
102. Majelis Hakim Yang Terhormat, kami sampaikan kembali bahwa Akta
ep
k
R
Perdata yang kami kutip sebagai berikut:
si
ne
ng
do
gu
Hal tersebut juga telah diakui oleh Para Penggugat dalam butir 13,
In
A
lik
ub
103. Pasal 1870 KUH Perdata menegaskan bahwa akta otentik mempunyai
ka
on
104. Kami sampaikan bahwa Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 merupakan
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa sifat dari penjaminan pribadi adalah accessoir (perjanjian ikutan)
a
dan tidak dapat berdiri sendiri. Hal ini kami kutip sebagai berikut:
si
“Tiada penanggungan jika tidak ada suatu perikatan
ne
ng
pokok yang sah.
...”
105. Dalam perkara a quo, Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 merupakan
do
gu perjanjian accessoir (perjanjian ikutan) atas Perjanjian Pinjaman Yang
Dapat Dikonversi Dengan Utang Pokok Sampai Dengan USD 5,000,000.
Hal ini secara tegas diatur dalam Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018
In
A
yang kami kutip sebagai berikut:
ah
lik
Halaman 2 Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018
“Bahwa:
A. Perjanjian Pinjaman yang Dapat Dikonversikan
am
ub
hingga senilai US$ 5.000.000 (lima juta Dollar
Amerika Serikat) tanggal empatbelas (14)
Februari duaribu delapanbelas (2018) (termasuk
ep
amandemen, perubahan, variasi dan tambahan
k
si
dan antara (i) PT Berkat Manunggal Jaya sebagai
Penerima Pinjaman, (ii) Asian Energy Hydro Power
ne
ng
do
gu
tersebut.”
ah
lik
ub
es
M
106. Berdasarkan seluruh uraian di atas dan karena Akta Penjaminan Pribadi
ng
No. 14/2018 adalah akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian yang
on
sempurna maka jelas bahwa syarat dalam Pasal 1320 KUH Perdata angka
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1 telah terpenuhi karena Penggugat I telah memberikan pernyataan
a
kehendak secara tegas melalui Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018.
si
B. KECAKAPAN UNTUK MEMBUAT SUATU PERIKATAN
ne
ng
107. Pasal 1320 angka 2 mensyaratkan adanya kecakapan para pihak untuk
membuat suatu perikatan. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat
do
gu bahwa pada saat Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 dibuat, yaitu pada
tanggal 19 Februari 2018, ketentuan ayat ini sudah terpenuhi karena
In
Penggugat I, Tergugat I sebagai kuasa dari Tergugat II dan Tergugat II
A
cakap untuk membuat suatu perikatan dan Penggugat I telah memperoleh
persetujuan dari Penggugat II selaku istrinya yang menikah dalam
ah
lik
persatuan harta. Hal tersebut terbukti dengan adanya Surat Pernyataan
tertanggal 7 Februari 2018 sebagaimana tercantum dalam Akta Penjaminan
am
ub
Pribadi No. 14/2018
108. Selanjutnya, Pasal 1329 KUH Perdata menyatakan bahwa pada dasarnya
ep
k
R
“Setiap orang adalah cakap untuk membuat perikatan-
si
perikatan, jika ia oleh undang-undang tidak dinyatakan
tak cakap.”
ne
ng
109. Pasal 1330 KUH Perdata menyebutkan kategori orang yang dianggap
do
tidak cakap untuk membuat perjanjian sebagai berikut:
gu
ub
110. Terkait syarat kecakapan yang pertama. Pasal 330 KUH Perdata
ka
menyatakan secara tegas bahwa mereka yang belum dewasa adalah orang
ep
yang belum genap berumur 21 tahun dan belum menikah. Hal tersebut
ah
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
111. Selanjutnya, terkait syarat kecakapan yang kedua. Berdasarkan ketentuan
a
terkait pengampuan yang diatur dalam Pasal 436 jo. 446 KUH Perdata
si
maka jelas bahwa para pihak yang menandatangani Akta Penjaminan
Pribadi No. 14/2018 tidak berada dibawah pengampuan pada saat
ne
ng
pembuatan akta tersebut. Pengampuan harus diputus/ditetapkan terlebih
dahulu dalam suatu putusan/penetapan pengadilan negeri. Pasal-pasal
do
gu tersebut kami kutip sebagai berikut:
Pasal 436 KUH Perdata
“Segala permintaan akan pengampuan, harus
In
A
dimajukan kepada Pengadilan Negeri, yang mana
dalam daerah hukumnya orang yang dimintakan
pengampuannya berdiam.”
ah
lik
Pasal 446 KUH Perdata
am
ub
“Pengampuan mulai berjalan terhitung semenjak
putusan atau penetapan diucapkan.”
ep
112. Lebih lanjut, terkait syarat kecakapan yang ketiga. Syarat ini tidak relevan
k
si
Lagipula, Pasal 108 KUH Perdata yang merupakan penjelasan dari syarat
kecakapan yang ketiga sudah dikesampingkan dalam Surat Edaran
ne
ng
do
gu
113. Dalam Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018, para pihak yang terlibat
dalam perjanjian adalah Tergugat II yang diwakili oleh Tergugat I serta
In
A
Penggugat I dan Penggugat II selaku istri dari Penggugat I. Hal ini kami
kutip sebagai berikut:
ah
lik
ub
…”
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
114. Berdasarkan Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 maka jelas bahwa
si
Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat I selaku kuasa dari Tergugat II
merupakan pihak yang cakap hukum karena para pihak merupakan orang
ne
ng
yang telah dewasa dan tidak sedang dibawah pengampuan pada saat
penandatanganan akta tersebut sehingga berhak dan berwenang untuk
do
gu menandatangani Akta Penjaminan
Penggugat I telah mendapatkan persetujuan dari pihak Penggugat II selaku
Pribadi No. 14/2018. Bahkan,
In
istrinya yang menikah dalam persatuan harta.
A
115. Selanjutnya, Tergugat II merupakan suatu perusahaan yang didirikan
menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Singapura sehingga
ah
lik
berhak untuk melakukan tindakan hukum atau menjadi subjek hubungan
hukum.
am
ub
116. Berdasarkan seluruh uraian di atas dan karena Akta Penjaminan Pribadi
No. 14/2018 adalah akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian yang
sempurna maka jelas bahwa syarat dalam Pasal 1320 angka 2 KUH
ep
k
Perdata telah terpenuhi karena para pihak dalam Akta Penjaminan Pribadi
ah
No. 14/2018 adalah pihak yang cakap hukum pada saat penandatanganan
R
si
akta tersebut dan oleh karena itu berhak untuk melakukan tindakan hukum
atau menjadi subjek dalam suatu hubungan hukum.
ne
ng
do
117. Pasal 1320 angka 3 KUH Perdata hanya mensyaratkan adanya suatu hal
gu
tertentu dalam perjanjian. Dalam hal ini, Akta Penjaminan Pribadi No.
14/2018 telah memenuhi unsur ‘suatu hal tertentu’ karena jelas dan sudah
In
A
lik
ub
berikut:
ka
ng
…”
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
119. J. Satrio dalam bukunya “Hukum Perjanjian” halaman 293 s.d. 294
si
menguraikan lebih rinci atas syarat ‘suatu hal tertentu’ yang diatur dalam
Pasal 1333 dan 1334 KUH Perdata, yaitu yang dimaksud dengan ‘suatu hal
ne
ng
tertentu’ dalam perjanjian adalah ditentukan jenis prestasi yang
merupakan pokok perjanjian tersebut, misalnya untuk memberikan
do
gu sesuatu, untuk melakukan atau untuk tidak melakukan sesuatu. Hal ini
kami kutip sebagai berikut:
In
“Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "hal
A
tertentu," kita perlu melihat kepada Pasal 1333 dan
1334,….
ah
lik
Dalam Pasal 1333 dikatakan, bahwa suatu persetujuan
harus mempunyai sebagai pokok suatu benda (zaak)
yang paling sedikit ditentukan jenisnya.
am
ub
Objek perjanjian adalah prestasi yang menjadi pokok
perjanjian yang bersangkutan. Ia merupakan suatu
perilaku (handeling) tertentu, bisa berupa memberikan
ep
sesuatu, melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
k
si
Zaak dalam arti seperti ini hanya mungkin untuk
perjanjian yang prestasinya adalah untuk
memberikan sesuatu; bagi perjanjian untuk
ne
ng
do
menjadi pokok perjanjian.”
gu
120. Dalam hal ini Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 telah secara jelas dan
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Pinjaman
a
yang Dapat Dikonversikan; dan
R
b) mengikatkan diri kepada Pemberi Pinjaman bahwa
si
apabila dan setiap saat Penerima Pinjaman tidak
melakukan pembayaran atau melepaskan atau
ne
ng
melaksanakan secara tepat waktu seluruh atau
suatu bagian dari Kewajiban-Kewajiban yang
Dijamin berdasarkan Perjanjian Pinjaman yang
do
gu Dapat Dikonversikan, Penanggung secara
tanggung renteng dengan Penerima pinjaman dan
Penanggung Lain segera setelah menerima
In
permintaan tertulis (“Permintaan)” harus membayar
A
atau melepaskan jumlah yang belum dibayar
atau melaksanakan Kewajiban-Kewajiban yang
ah
lik
Dijamin yang belum dilaksanakan tersebut.”
ub
“Dalam hal Penanggung gagal untuk membayar
Kewajiban-Kewajiban yang Dijamin secara penuh
ep
dan/atau dalam waktu sebagaimana ditentukan di
k
si
Pinjaman berhak untuk menuntut, bunga atas setiap
jumlah yang belum dibayar dengan tingkat suku
bunga yang diatur di dalam Perjanjian Pinjaman yang
ne
ng
do
gu
“”…
Kewajiban-Kewajiban yang Dijamin” berarti semua
kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab pada saat
ah
ub
ep
121. J. Satrio dalam bukunya “Hukum Perjanjian” halaman 296 s.d. 297
ah
jumlahnya dapat ditentukan dikemudian hari. Hal ini kami kutip sebagai
ng
berikut:
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Prestasi tersebut harus tertentu, atau paling sedikit
a
ditentukan jenisnya (pasal 1333 ayat 1). Kalau
objeknya tidak tertentu, bagaimana orang dapat
si
menuntut pemenuhan haknya dan melunasi
kewajibannya?
ne
ng
Seperti yang dikatakan di atas, benda tersebut tidak
perlu sejak semula harus secara individual tertentu,
juga jumlahnya tidak harus sejak semula sudah
do
gu tertentu, asal jenisnya sudah ditentukan dan asal
dikemudian hari jumlah tersebut bisa ditentukan
atau dihitung (pasal 1333 ayat 2 B.W.). Dengan
demikian syaratnya adalah bahwa paling tidak:
In
A
a. Jenis zaak harus tertentu dan
b. Jumlahnya dapat ditentukan (dikemudian
ah
lik
hari).“
am
122. Berdasarkan ketentuan hukum dan pendapat para ahli tersebut maka
ub
jelas bahwa tidak ada keharusan untuk mencantumkan dengan spesifik
nominal kewajiban Penggugat I sebagai penjamin utang dalam Akta
ep
k
R
Penjaminan Pribadi No. 14/2018, yaitu: kewajiban dari Penggugat I untuk
si
menjamin dan membayar kewajiban utang PT BMJ kepada Tergugat II
ne
ng
do
gu
123. Berdasarkan seluruh uraian di atas dan karena Akta Penjaminan Pribadi
No. 14/2018 adalah akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian yang
In
A
sempurna maka jelas bahwa Gugatan Para Penggugat keliru dan tidak
berdasar karena objek perjanjian dari Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018
sudah jelas dan sudah ditentukan. Dengan demikian, Akta Penjaminan
ah
lik
Pribadi No. 14/2018 telah memenuhi syarat dalam Pasal 1320 angka 3
KUH Perdata.
m
ub
ep
124. Pasal 1320 angka 4 KUH Perdata mensyaratkan ‘suatu sebab yang halal’
dalam perjanjian. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa
ah
Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 telah memenuhi ketentuan ini tujuan
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
125. Pasal 1335 jo. Pasal 1336 jo. Pasal 1337 KUH Perdata mengatur bahwa
a
suatu sebab dilarang apabila hal tersebut dilarang oleh undang-undang
si
atau apabila berlawan dengan kesusilaan. Perjanjian yang tidak memiliki
sebab atau dibuat karena sebab yang palsu atau terlarang adalah
ne
ng
perjanjian yang tidak mempunyai kekuatan. Hal tersebut kami kutip sebagai
berikut:
do
gu Pasal 1335 KUH Perdata
In
A
mempunyai kekuatan.”
lik
“Suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh
undang-undang, atau apabila berlawan dengan
am
ub
maka suatu perjanjian tidak boleh
ep
k
R
ketertiban umum. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hardijan Rusli,
si
S.H. dalam bukunya yang berjudul ‘Hukum Perjanjian Indonesia dan
ne
ng
do
adalah:
gu
lik
127. Dalam perkara a quo, Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 adalah
perjanjian jaminan pribadi dari Penggugat atas pembayaran utang PT BMJ
m
ub
kepada Tergugat II yang timbul dari Perjanjian Yang Dapat Dikonversi US$
5.000.000,-. Hal ini kami kutip sebagai berikut:
ka
ep
5.000.000,-…”
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 1.1 Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018
R
si
“”…
ne
ng
Kewajiban-Kewajiban yang Dijamin” berarti semua
kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab pada saat
ini dan di masa yang akan datang (baik aktual
maupun akan ada di masa yang akan datang dan
do
gu baik terutang secara tanggung renteng atau dalam
kapasitas lain apa pun juga) dari setiap Obligor
kepada Pemberi Pinjaman berdasarkan setiap
In
Dokumen-Dokumen Pembiayaan.
A
…”
ah
lik
128. Dalam hal ini perjanjian penjaminan utang merupakan sebab yang tidak
dilarang bahkan diatur secara khusus dalam Pasal 1820 s.d. 1850 KUH
am
ub
Perdata. Berikut ini kami kutip ketentuan yang relevan:
Pasal 1820 KUH Perdata ep
“Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
k
si
Pasal 1825 KUH Perdata
ne
ng
do
bahkan terhitung biaya-biaya gugatan yang dimajukan
gu
129. Berdasarkan seluruh uraian di atas dan karena Akta Penjaminan Pribadi
ah
lik
No. 14/2018 adalah akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian yang
sempurna maka jelas bahwa Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 telah
memenuhi syarat dalam Pasal 1320 angka 4 KUH Perdata.
m
ub
ep
uraian di atas maka jelas bahwa Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 telah
memenuhi seluruh syarat dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Oleh karena itu,
ah
berdasarkan Pasal 1338 KUH Perdata maka Akta Penjaminan Pribadi No.
R
Para Penggugat dan Tergugat II. Pasal tersebut kami kutip sebagai berikut:
ng
on
membuatnya.”
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
131. Oleh karena itu maka jelas bahwa Gugatan Para Penggugat keliru dan
si
tidak berdasar. Sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat
menolak Gugatan Para Penggugat.
ne
ng
IX. GGUGATAN PARA PENGGUGAT BERTENTANGAN DENGAN
do
gu PASAL 163 HIR DAN PASAL 1865 KUH PERDATA KARENA
TIDAK DIDUKUNG OLEH ALAT BUKTI APAPUN SEHINGGA
In
A
GUGATAN PARA PENGGUGAT PATUT DITOLAK
ah
lik
132. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat menolak Gugatan Para
am
ub
untuk membuktikan dalil-dalil Gugatannya.
133. Pasal 163 HIR secara tegas menyatakan bahwa:
ep
k
si
hak itu atau adanya kejadian itu”.
ne
ng
do
sesuatu hak, atau, guna meneguhkan haknya sendiri
gu
Berdasarkan ketentuan Pasal 163 HIR dan Pasal 1865 KUH Perdata di
ah
lik
ub
sah.
ka
135. Namun Para Penggugat tidak menyampaikan alat bukti apapun untuk
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
USD. 5,000,000 sebagaimana yang kami uraikan pada Poin V Bagian
a
Eksepsi dari Jawaban ini.
si
136. Ketentuan Pasal 163 HIR dan Pasal 1865 KUH Perdata merupakan
ketentuan yang BERSIFAT MEMAKSA dan seharusnya wajib dipenuhi dan
ne
ng
dipatuhi oleh Para Penggugat. Akan tetapi, Para Penggugat justru terbukti
melanggar ketentuan-ketentuan yang bersifat memaksa ini.
do
gu
137. Gugatan Para Penggugat jelas bertentangan dengan ketentuan Pasal 163
HIR dan Pasal 1865 KUH Perdata, dengan demikian, sudah sepatutnya
Majelis Hakim Yang Terhormat menolak Gugatan Para Penggugat untuk
In
A
seluruhnya.
ah
lik
atas maka dengan ini Tergugat I dan Tergugat II memohon kepada Majelis Hakim
pada Pengadilan Negeri Semarang Yang Terhormat agar berkenan memberikan
am
ub
putusan sebagai berikut:
ep
MENGADILI:
k
ah
I. DALAM EKSEPSI
R
si
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk
seluruhnya.
ne
ng
do
gu
lik
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aquo et bono).
m
ub
Juli 2021 Replik Penggugat dan Duplik Tergugat sebagaimana terlampir dalam
R
berkas perkara yang untuk menyingkat redaksi harus di pandang sebagai telah
es
ng
telah mengajukan bukti surat telah di cocokan dengan aslinya /copy dan telah di
beri materai cukup berupa :
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Fotokopi dari fotokopi Akta Perjanjian Pinjaman yang dapat dikonversi
a
dengan utang pokok sampai dengan US$5.000.000 (lima juta dolar) tanggal
si
14 Februari 2018 antara PT. Berkat Manunggal Jaya (Agus Budiharto,
Iskandar Pejiono dan Wahyu Iskandar/Penggugat I) dengan Tergugat II,
ne
ng
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-1;
2. Asli dan Foto copy Akta Penanggungan perorangan No. 14 tangggal 19
do
gu Februari 2018 yang dibuat oleh dan dihadapan Suyanto, S.H Notaris di
Semarang, tentang penanggungan hutang sebesar US$5.000.000 (lima juta
dollar Amerika) antara Penggugat dengan Tergugat, selanjutnya pada
In
A
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2;
3. Asli dan Foto copy Akta Penanggungan perorangan No. 41 tangggal 14
ah
lik
Februari 2018 yang dibuat oleh dan dihadapan Dedy Syamri, S.H Notaris di
Jakarta Selatan, tentang penanggungan hutang sebesar US$5.000.000
am
ub
(lima juta dollar Amerika) antara Para Tergugat dengan Agus Budiharto,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tandai P-3;
4. Asli dan Foto copy Akta Penanggungan perorangan No. 14 tangggal 19
ep
k
Februari 2018 yang dibuat oleh dan dihadapan Dedy Syamri, S.H Notaris di
Jakarta Selatan, tentang penanggungan hutang sebesar US$5.000.000
ah
R
(lima juta dollar Amerika) antara Penggugat dengan Iskandar Poejiono,
si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tandai P-4;
ne
ng
5. Asli dan Fotokopi Akta Notaris No. 21 tanggal 29 Agustus 2019 Tentang
Risalah Rapat yang menunjukkan Penggugat-I sebagai pemegang 20%
saham PT. Berkat Manunggal Jaya, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
do
gu
ub
ep
es
2. Printout dan fotokopi dari laman JDIH BPK-RI Lampiran Peraturan Menteri
on
Luar Negeri No. 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/139346/permenlu-no-3-tahun-2019).
a
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 2;
si
3. Asli dan fotokopi dari Buku M. Yahya Harahap “Hukum Acara Perdata
Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
ne
ng
Pengadilan” halaman 24-25 (Jakarta: Sinar Grafika, 2005). selanjutnya
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 3;
do
gu4. Asli dan fotokopi dari Putusan No. 28/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Smg.
tertanggal 14 September 2020 (“Putusan PKPU”), selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 4;
In
A
5. Printout dan fotokopi dari Tangkapan layar Sistem Informasi Penelusuran
Perkara Pengadilan Negeri Semarang tertanggal 28 Juni 2021
ah
lik
(http://sipp.pn-semarangkota.go.id/list_perkara/search ). selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 5;
am
ub
6. Asli dan fotokopi Akta Penanggungan perorangan No. 14 tanggal 19
Februari 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Suyanto, S.H (Akta
Penjaminan Pribadi No. 14/2018), selanjutnya pada fotokopi bukti surat
ep
k
R
28/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Smg. tertanggal 14 September 2020 (“Putusan
si
PKPU”). selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan
ne
ng
II - 7;
8. Asli dan fotokopi Putusan No. 3/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2021/PN.Smg.
jo. No. 28/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Smg. tertanggal 16 Maret 2021.
do
gu
(“Putusan GLL No. 3”), selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda T. I dan II - 8;
In
A
9;
lik
ub
dan II - 10;
11. Fotokopi dari fotokopi Putusan No. 1647/Pdt.G/2016/PA.Bgr. tertanggal 28
ka
ep
Februari 2017, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda
T. I dan II - 11;
ah
12. Asli dan fotokopi dari Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara
R
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 12;
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Putusan Pailit PT. Berkat Manunggal Jaya, Agus Budiharto, Iskandar
a
Poejiono, dan Wahyu Iskandar (Dalam Pailit) dan Pencabutan Gugatan No.
si
400/Pdt.G/2020/PN.Smg, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda T. I dan II – 13;
ne
ng
14. Asli dan fotokopi Akta Penjaminan Pribadi No, 14/2018, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 14;
do
gu15. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan”, halaman 112 (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), selanjutnya pada
In
A
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 15;
16. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
ah
lik
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan”, halaman 113. selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
am
ub
diberi tanda T. I dan II - 16;
17. Printout dan fotokopi dari laman Mahkamah Agung Putusan No.
27/Pdt.G/2017/PN.Kag. tertanggal 28 Maret 2018. selanjutnya pada
ep
k
R
K/Sip/1980 tertanggal 31 Maret 1982, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
si
tersebut diberi tanda T. I dan II - 18;
ne
ng
19. Asli dan fotokopi (Putusan PKPU). selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda T. I dan II - 19;
20. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
do
gu
halaman 50 dan 51). selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
lik
ub
ep
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 22;
23. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
ah
24. Asli dan fotokopi (Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018). selanjutnya pada
on
25. Asli dan fotokopi Replik Para Penggugat tertanggal 5 Juli 2021 selanjutnya
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 25;
a
26. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
si
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan”, halaman 439 (Jakarta: Sinar Grafika, 2005). selanjutnya pada
ne
ng
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 26;
27. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
do
gu tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan”, halaman 112 dan 113 (Jakarta: Sinar Grafika, 2005).
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 27;
In
A
28. Printout dan fotokopi dari laman Mahkamah Agung Putusan MARI No.
2872 K/Pdt/1998 tertanggal 29 Desember 1998 sebagaimana dalam buku
ah
lik
M. Ali Boediarto “Kompilasi Kaidah Hukum Putusan Mahkamah Agung
tentang Hukum Acara Perdata Masa Setengah Abad”, halaman 61 dan 62
am
ub
(Jakarta: Swara Justitia, 2005). selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda T. I dan II - 28;
29. Printout dan fotokopi dari laman Mahkamah Agung Putusan MARI No.
ep
k
R
30. Asli dan fotokopi Replik Para Penggugat tertanggal 5 Juli 2021 selanjutnya
si
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 30;
ne
ng
31. Asli dan fotokopi Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan”, halaman 448 (Jakarta: Sinar Grafika, 2005) selanjutnya pada
do
gu
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 33;
34. Buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,
m
ub
ep
36. Buku Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. “Hukum Acara Perdata
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 36;
a
37. Putusan MARI No. 3097 K/Sip/1983 tertanggal 26 Maret 1987
si
sebagaimana dalam buku M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
ne
ng
Pengadilan”, halaman 62 (Jakarta: Sinar Grafika, 2005) selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II - 37;
do
gu38. Asli dan fotokopi Putusan Pailit, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda T. I dan II – 38
39. Fotokopi dari fotokopi Putusan No. 1647/Pdt.G/2016/PA. Bgr tertanggal 28
In
A
Februari 2017, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda
T. I dan II – 39
ah
lik
40. Fotokopi dari fotokopi Putusan No. 250K/AG/2018 tertanggal 18 April 2018,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 40;
am
ub
41. Asli dan fotokopi Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 41;
42. Fotokopi dari fotokopi Surat No. 260/ASP/SH/V/2021 tertanggal 25 Mei
ep
k
2021 dan tanda terima, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
tanda T. I dan II – 42;
ah
R
43. Fotokopi dari fotokopi Surat Tim Kurator No. 087/Tim Kurator-8.Pdt.Sus-
si
Pailit/2021 Pn.Smg/VII/2021selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
ne
ng
do
gu
45. Printout dan fotokopi dari laman SIPP Pengadilan Negeri Semarang,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 45;
In
A
46. Asli dan fotokopi Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 46;
ah
47. Printout dan fotokopi dari laman Mahkamah Agung Putusan GLL No. 3,
lik
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 47;
48. Asli dan fotokopi Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018, selanjutnya pada
m
ub
ep
50. Asli dan fotokopi Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018, selanjutnya pada
es
M
51. Asli dan fotokopi Buku J. Satrio “Hukum Perjanjian” halaman 128, 129 dan
on
133 (Bandung PT Citra Aditya Bakti, 1992), selanjutnya pada fotokopi bukti
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
52. Asli dan fotokopi Buku J. Satrio “Hukum Perjanjian” halaman 293 dan 294
a
(Bandung PT Citra Aditya Bakti, 1992), selanjutnya pada fotokopi bukti
si
surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 52;
53. Asli dan fotokopi Buku J. Satrio “Hukum Perjanjian” halaman 293 dan 297
ne
ng
(Bandung PT Citra Aditya Bakti, 1992), selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda T. I dan II – 53;
do
gu54. Asli dan fotokopi Buku J. Satrio “Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan
Pribadi tentang Perjanjian Penanggungan dan Perikatan Tanggung
Menanggung” halaman 78, 79, 80 dan 84 (Bandung PT Citra Aditya Bakti,
In
A
2003), selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II
– 54;
ah
lik
55. Asli dan fotokopi Buku Hardijan Rusli, S.H, “Hukum Perjanjian Indonesia
dan Common Law” halaman 98-100 (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
am
ub
1993), selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T. I dan II
– 55;
56. Asli dan fotokopi Perjanjian pinjaman yang dapat dikonversi dengan Utang
ep
k
si
Menimbang bahwa selain alat bukti surat tersebut, pihak Tergugat I
dan Tergugat II tidak mengajukan alat bukti saksi;
ne
ng
do
gu
lik
ub
DALAM EKSEPSI
Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah
ka
es
M
ng
C. DALAM EKSEPSI
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan Gugatan
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) karena Para Penggugat tidak
do
gu
memiliki legal standing (gemis aanhoedanigheid) dalam perkara a quo. Hal ini
karena:
a. Para Penggugat mengajukan Gugatan selama masa Penundaan
In
A
Kewajiban Pembayaran Utang (“PKPU”) TANPA PERSETUJUAN
TIM PENGURUS PKPU sehingga tidak memenuhi syarat untuk
ah
lik
berperkara berdasarkan Pasal 243 ayat (3) Undang-Undang No. 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
am
ub
Pembayaran PKPU (“UU Pailit”).
b. Para Penggugat adalah DEBITOR PAILIT berdasarkan Putusan
Pengadilan Niaga Semarang No. 8/Pdt.Sus-PAILIT/2021/PN.Smg. jo.
ep
k
R
kapasitas untuk berperkara berdasarkan Pasal 24, 26 ayat (1) dan
si
28 UU Pailit.
ne
ng
do
gu
mengajukan Gugatan a quo sebagaimana yang diatur dalam Pasal 243 ayat
(3) UU Pailit.
m
ub
ep
“M E N G A D I L I :
4. …;
5. …;
ah
Jaya,
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berada dalam keadaan Penundaan Kewajiban
a
Pembayaran Utang (PKPU) Sementara dengan
segala akibat hukumnya …
si
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan
Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Semarang pada hari Senin, tanggal 14 September 2020…
ne
ng
putusan tersebut pada hari itu juga,”
do
gu berikut:
In
A
tergugat dalam perkara mengenai hak atau kewajiban
yang menyangkut harta kekayaannya TANPA
PERSETUJUAN PENGURUS.”
ah
lik
4. Para Penggugat dalam Gugatannya
mempermasalahkan mengenai Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018. Para
am
ub
Penggugat dalam akta tersebut pada intinya telah menjamin dengan hartanya
atas utang PT Berkat Manunggal Jaya (”PT BMJ”) kepada Tergugat II. Oleh
karena itu jelas bahwa pelaksanaan Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018
ep
k
terkait dengan harta kekayaan sehingga berdasarkan Pasal 243 ayat (3)
ah
si
persetujuan dari Tim Pengurus PKPU untuk mengajukan Gugatan dan
berperkara dalam Gugatan a quo.
ne
ng
do
untuk mengajukan Gugatan dan berperkara dalam Gugatan a quo.
gu
lik
(“Perkara GLL No. 3”), dimana Penggugat I juga merupakan salah satu
penggugat dalam Perkara GLL No. 3 tersebut, telah menegaskan sikap
dalam Putusannya No. 3/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2021/PN.Smg. jo. No.
m
ub
No. 3”) yang memutus menolak gugatan Perkara GLL No. 3 atas
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang menyangkut harta kekayaannya harus
a
sepersetujuan pengurus.
Menimbang bahwa kemudian kemudian apabila
si
secara fakta dihubungkan keberadaan Debitur dalam
pasal 243 (3) UU Kepailitan dan PKPU tersebut dengan
fakta selainnya dari alat bukti yang diajukan oleh Kuasa
ne
ng
Para Penggugat yakni P-1 vide P- 10 dan alat bukti saksi
yang menerangkan dibawah sumpah yakni saksi Siti
Yulaikah telah ternyata TIDAK ADA SATUPUN YANG
do
gu BERFAKTA PARA PENGGUGAT selaku Debitor PKPU
adalah terdapat persetujuan TERGUGAT selaku Tim
Pengurus PKPU dalam mengajukan Gugatan;”
In
A
Paragraf pertama, halaman 51 Putusan GLL No. 3
ah
lik
“Menimbang bahwa dengan TIDAK TERPENUHINYA
SYARAT FORMAL DALAM KEDUDUKAN PARA
PENGGUGAT yang Notabene adalah juga Para Debitur
tersebut maka menurut Majelis terhadap gugatan dari
am
ub
Para Penggugat tersebut HARUSLAH DITOLAK;”
ep
Amar Putusan GLL No. 3
k
“M E N G A D I L I :
ah
…
R
si
DALAM POKOK PERKARA
- MENOLAK Gugatan dari Kuasa Para Penggugat;
…
ne
ng
do
Arsono, S.H., Kn., M.H., sebagai Hakim Ketua, Aloysius P
gu
lik
sama dengan PT BMJ, Sdr. Agus Budiharto dan Sdr. Iskandar Poejiono
es
ng
“M E N G A D I L I :
gu
1. …;
d
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. …
a
3. Menyatakan Para Termohon PKPU:PT Berkat Manunggal
Jaya, Agus Budiharto, Iskandar Poejiono, dan Wahyu
si
Iskandar, dalam keadaan pailit dengan segala akibat
hukumnya;
3. …
ne
ng
4. Mengangkat sebagai para Kurator:
e. Sdr. Dr. Dedy Ardian Prasetyo,S.H., LL.M., Kurator dan
Pengurus...
do
gu f. Sdr. Sahat Marulitua Sidabukke, S.H., LL.M., Kurator dan
Pengurus...
g. Sdr. Jansen Kristoper Ginting, S.H. Kurator dan
In
A
Pengurus...
h. Sdr. Ahmad Dwi Nuryanto, S.H., M.H., Kurator dan
Pengurus...”
ah
lik
4. Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 23 UU Pailit maka
demi hukum, suami atau istri dari debitor pailit yang menikah dalam
am
ub
persatuan harta juga merupakan DEBITOR PAILIT. Pasal tersebut kami kutip
sebagai berikut: ep
k
si
5. Dalam perkara a quo, Penggugat II adalah istri dari
ne
ng
do
Perkawinan menegaskan bahwa suami atau istri yang menikah dalam
gu
ub
ep
terkait harta bersama (gono gini), yaitu untuk menjadi penjamin utang,
R
sebagai berikut:
es
M
…
-menurut keterangannya suami dari- dan dalam hal ini
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bawah tangan bermaterai cukup, aslinya dilekatkan pada
a
minuta akta ini;
- keduanya Warga Negara Indonesia (bersama-sama
si
dengan penerus alas hak, penerima pengalihan yang
diizinkan, dan ahli waris yang sah akan selanjutnya di dalam
Akta ini disebut sebagai “Penanggung”);…”
ne
ng
8. Dengan demikian, jelas bahwa Penggugat I dan
do
gu Penggugat II adalah suami istri yang menikah dalam persatuan harta. Oleh
karena itu maka demi hukum Penggugat II selaku istri dari Penggugat I
In
bersama-sama dengan Penggugat I adalah DEBITOR PAILIT.
A
9. Pasal 24 ayat (1) UU Pailit mengatur sebagai berikut:
ah
lik
“Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk
menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk
dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernyataan
am
ub
pailit diucapkan.”
si
menyangkut harta pailit harus diajukan oleh....Kurator.”
ne
ng
BUKAN Tim Kurator PT BMJ, Agus Budiharto, Iskandar Poejiono dan Wahyu
Iskandar (Dalam Pailit) (“Tim Kurator”). Padahal Para Penggugat dalam
do
gu
Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 terkait dengan harta pailit sehingga
Para Penggugat sendiri TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS untuk berperkara
ah
lik
ub
gugatan yang diajukan oleh debitor. Pasal tersebut kami kutip sebagai
ep
berikut:
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Dalam hal Kurator tidak mengindahkan panggilan
a
tersebut maka tergugat berhak memohon supaya
perkara digugurkan,...”
si
13. Mahkamah Agung R.I. dalam Putusan No. 250
ne
ng
K/AG/2018 jo. Putusan No. 144/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. jo. No.
1647/Pdt.G/2016/PA.Bgr. tertanggal 28 Februari 2017 menegaskan sikapnya
do
gu bahwa penggugat yang merupakan debitor pailit tidak mempunyai kapasitas
atau tidak berwenang untuk mengajukan gugatan yang terkait harta pailit.
In
Kurator adalah pihak yang berwenang untuk mengajukan gugatan terkait
A
harta pailit dari debitor pailit. Putusan tersebut kami kutip sebagai berikut:
ah
lik
Paragraf kedua, halaman 46 s.d 47 Putusan No.
1647/Pdt.G/2016/PA.Bgr.
am
ub
“Menimbang bahwa dengan terbuktinya kedudukan
harta yang disengketakan penggugat termasuk
ep
budel pailit sebagaimana dalam Putusan Nomor
k
17/Pdt.Sus-PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 28
April 2016, yang sekarang dibawah kekuasan Kurator
ah
si
yang berkaitan dengan harta dalam budel pailit
tertera dalam Putusan Nomor 17/Pdt.Sus-
PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 28 April 2016,
ne
ng
do
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UUK”)
gu
ub
ep
berperkara.
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa gugatan tidak dapat diajukan oleh orang yang tidak mempunyai
a
kapasitas untuk menggugat. Doktrin tersebut kami kutip sebagai berikut:
si
“Yang bertindak sebagai penggugat , bukan
orang yang berhak, sehingga orang tersebut tidak
ne
ng
mempunyai hak dan kapasitas untuk menggugat.
Dalam kuasa yang demikian, penggugat tidak
memiliki persona standi in judicio di depan PN atas
do
gu perkara tersebut.
...
Dalam hal demikian, tergugat dapat mengajukan
exceptio in persona, atas alasan diskualifikasi in
In
A
person, yakni orang yang mengajukan gugatan
bukan orang yang berhak dan mempunyai
kedudukan hukum untuk itu.”
ah
lik
16. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas
am
ub
serta demi kepastian hukum agar tidak terdapat putusan-putusan yang saling
bertentangan maka kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat agar
berkenan memutus perkara a quo sejalan dengan amar Putusan GLL No. 3
ep
k
atau menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima karena Para
Penggugat tidak mempunyai legal standing (gemis aanhoedanigheid) dalam
ah
R
perkara a quo.
si
ne
ng
do
gu
ub
Tergugat II.
3. Namun demikian, Para Penggugat menarik Sdr. Jati Andrianto dalam
ka
ep
Penjaminan Pribadi No. 14/2018. Hal ini kami kutip sebagai berikut:
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilekatkan pada minuta akta ini, selaku kuasa dari- dan
a
oleh karena itu sah mewakili Direksi untuk dan atas nama
ASIAN ENERGY HYDRO POWER PTE. LTD.,...”
si
4. Pasal 1792 dan 1806 KUH Perdata menegaskan bahwa seorang penerima
ne
ng
kuasa hanya wakil dari pemberi kuasa untuk melaksanakan kewenangan
sebatas yang tercantum dalam surat kuasa. Penerima kuasa tidak
do
gu bertanggungjawab secara pribadi
kewenangan dalam surat kuasa. Ketentuan hukum tersebut kami kutip
atas hal-hal yang terjadi diluar
In
sebagai berikut:
A
Pasal 1792 KUH Perdata
ah
lik
“Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain,
yang menerimanya, untuk atas namanya
am
ub
menyelenggarakan suatu urusan.”
si
suatu perjanjian dalam kedudukannya sebagai kuasa itu,
tidaklah bertanggung jawab tentang apa yang terjadi
ne
ng
do
gu
Oleh karena itu, Para Penggugat telah salah dan keliru mengajukan
Gugatan a quo terhadap Tergugat I (error in persona). Lagipula, Akta
ah
lik
ub
sebagai berikut:
es
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Gugatan yang demikian, salah dan keliru karena tidak tepat
a
orang yang didudukan sebagai tergugat.”
si
Dalam hal ini, pihak dalam Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 adalah
ne
ng
Para Penggugat dan Tergugat II, BUKAN Tergugat I.
do
gu menyatakan bahwa gugatan yang mengandung error in persona adalah
gugatan yang cacat formil sehingga harus dinyatakan tidak dapat
In
A
diterima. Doktrin tersebut kami kutip sebagai berikut:
ah
lik
mengakibatkan gugatan cacat error in persona
(kekeliruan mengenai orang). Cacat yang ditimbulkan
kekeliruan itu, berbentuk diskualifikasi (salah orang yang
am
ub
bertindak sebagai penggugat). Dapat juga berbentuk,
salah pihak yang ditarik sebagai tergugat (gemis
aannhoedarmingheid) atau mungkin juga berbentuk
plurium litis consortium (kurang pihak dalam gugatan).
ep
k
si
mengandung cacat formil;
Akibat lebih lanjut, gugatan harus dinyatakan
ne
ng
do
gu
lik
cacat formil error in persona dan dinyatakan tidak dapat diterima. Hal ini
kami kutip sebagai berikut:
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Indonesia Tahun 1953-2008 Berdasarkan Penggolongannya”, halaman 38
a
menegaskan tidak menerima gugatan yang mengandung error in persona
si
karena gugatan diajukan terhadap penerima kuasa secara pribadi.
Kaidah hukum tersebut kami kutip sebagai berikut:
ne
ng
“Gugatan tidak dapat diterima karena ditujukan terhadap
kuasa dari pada Ny. Sukarlin, sedang seharusnya digugat
do
gu adalah adalah Ny. Soekarlin pribadi”
In
10. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
A
Gugatan Para Penggugat mengandung cacat formil karena Para
Penggugat telah salah dan keliru mengajukan Gugatannya terhadap
ah
lik
Tergugat I (error in persona). Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis
Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa Gugatan Para Penggugat tidak
am
ub
dapat diterima.
ep
IV. SSURAT KUASA PARA PENGGUGAT TIDAK SAH SEHINGGA
k
DITERIMA
R
si
1. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
ne
ng
do
karena Surat Kuasa tertanggal 15 September 2020 tersebut diberikan
gu
oleh pihak yang tidak mempunyai kapasitas atau tidak berwenang untuk
melakukan tindakan hukum, termasuk untuk mengajukan gugatan dan
In
A
berperkara.
2. Para Penggugat memberikan Surat Kuasa dan mengajukan Gugatan
ah
lik
ub
sebagai berikut:
ah
PERSETUJUAN PENGURUS.”
ng
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
BMJ kepada Tergugat II dengan harta Para Penggugat sebagaimana
a
yang kami uraikan sebelumnya.
si
4. M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
ne
ng
Pengadilan”, halaman 20 menegaskan sebagai berikut:
do
gu “Meskipun pada mulanya seseorang mempunyai
kedudukan dan kapasitas penuh bertindak untuk dan atas
namanya sendiri,….tetapi kemudian kedudukan dan
kapasitas itu dicabut atau dikesampingkan oleh
In
A
peraturan perundang-undangan, dengan sendirinya
menurut hukum, HILANG HAK DAN WEWENANGNYA
melakukan tindakan hukum atas namanya…”
ah
lik
5. Mohon perhatian Majelis Hakim Yang Terhormat bahwa Pasal 243 ayat
am
ub
(3) UU Pailit mensyaratkan bahwa debitur tidak boleh mengajukan
gugatan dan berperkara apabila tidak ada persetujuan dari
pengurus PKPU. Dengan demikian, jelas bahwa Para Penggugat tidak
ep
k
R
dan berperkara apabila tidak ada persetujuan dari Tim Pengurus PKPU.
si
6. Sehubungan dengan hal tersebut, Majelis Hakim Perkara GLL No. 3
ne
ng
yang juga adalah Majelis Hakim perkara a quo telah menegaskan sikap
bahwa syarat formal dalam kedudukan atau kapasitas penggugat
tidak terpenuhi apabila penggugat tidak mendapat persetujuan dari
do
gu
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adalah terdapat persetujuan TERGUGAT selaku Tim
a
Pengurus PKPU dalam mengajukan Gugatan;
…
si
Menimbang bahwa dengan TIDAK TERPENUHINYA
SYARAT FORMAL DALAM KEDUDUKAN PARA
PENGGUGAT yang Notabene adalah juga Para Debitur
ne
ng
tersebut maka menurut Majelis terhadap gugatan dari
Para Penggugat tersebut HARUSLAH DITOLAK;”
do
gu 7. Selanjutnya, M. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
In
A
Pengadilan”, halaman 437 dan 438 menegaskan bahwa surat kuasa
TIDAK SAH apabila diberikan oleh orang yang tidak mempunyai
ah
lik
berikut:
am
ub
“Dasar umum pemberian kuasa, harus diberikan, dibuat, dan
ditandatangani oleh orang yang berwenang untuk
itu....Eksepsi dibenarkan MA dengan menyatakan SURAT
ep
KUASA yang diterbitkan direktur itu TIDAK SAH karena
k
si
8. Lebih lanjut, M. Yahya Harahap dalam buku yang sama, halaman 21
ne
ng
do
gu
lik
9. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
Surat Kuasa Para Penggugat adalah surat kuasa tidak sah karena
m
ub
diberikan oleh Para Penggugat yang tidak memiliki kapasitas atau tidak
berwenang untuk mengajukan Gugatan sehingga Gugatan a quo cacat
ka
ep
formil. Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat
menyatakan bahwa Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima.
ah
es
ng
DITERIMA
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
si
Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard) karena Gugatan kurang pihak (Plurium Litis Consortium).
ne
ng
2. Para Penggugat dalam Gugatannya mempermasalahkan keabsahan
Akta Penjamin Pribadi No. 14/2018 yang dibuat dihadapan Notaris
do
gu Suyanto, S.H. untuk menjamin utang PT BMJ (Dalam Pailit).
3. Para Penggugat juga mempermasalahkan piutang Bank HSBC dan
Bank DBS kepada PT BMJ (Dalam Pailit) dan keabsahan Akta
In
A
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 57 tertanggal 29 Desember 2016 yang
dibuat dihadapan Notaris Dedy Syamri, S.H.
ah
lik
4. Namun demikian, Para Penggugat tidak mengikutsertakan Notaris
Suyanto, S.H., PT BMJ (Dalam Pailit), Bank HSBC, Bank DBS dan
am
ub
Notaris Dedy Syamri, S.H. sebagai Tergugat atau Turut Tergugat dalam
Gugatannya. Padahal pihak-pihak tersebut adalah pihak yang
dipermasalahkan oleh Para Penggugat dan/atau mempunyai keterkaitan
ep
k
R
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
si
Pengadilan”, halaman 439 menyatakan sebagai berikut:
ne
ng
do
plurium litis consortium.”
gu
6. M. Yahya Harahap dalam buku yang sama, halaman 112 dan 113
menegaskan bahwa gugatan yang kurang pihak adalah gugatan yang
In
A
lik
ub
tergugat;
Oleh karena itu, gugatan mengandung error in
ah
pihaknya.
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
aanhoedarmigheid) atau mungkin juga berbentuk
a
plurium litis consortium (kurang pihak dalam gugatan).
Bentuk kekeliruan apa pun yang terkandung dalam
si
gugatan, sama-sama mempunya akibat hukum:
Gugatan dianggap tidak memenuhi syarat formil,
ne
oleh karena itu gugatan diskualifikasi
ng
mengandung cacat formil;
Akibat lebih lanjut, gugatan harus dinyatakan tidak
dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).”
do
gu
7. Pendapat para ahli hukum di atas didukung oleh sikap Mahkamah
In
A
Agung R.I. dalam putusan-putusannya yang menegaskan bahwa pihak
ketiga yang terkait erat dengan perkara harus ditarik sebagai pihak
ah
lik
erat dengan perkara adalah gugatan yang cacat hukum karena kurang
pihak sehingga pengadilan menyatakan tidak dapat menerima gugatan
am
ub
tersebut.
Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 2872 K/Pdt/1998 tertanggal
ep
29 Desember 1998 sebagaimana dalam buku M. Ali Boediarto,
k
si
halaman 62
ne
ng
do
gu
lik
27 Februari 2009
m
ub
...
Ketidaklengkapan dalam merumuskan subjek yang
ah
ng
Januari 1976
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“suatu gugatan yang tidak lengkap para pihaknya,
a
dengan pengertian masih terdapat orang-orang/badan
hukum lain yang harus digugat, tetapi tidak diikutkan, maka
si
gugatan yang demikian harus dinyatakan tidak dapat
diterima.”
ne
ng
8. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
Gugatan a quo mengandung cacat formil karena Gugatan kurang pihak
do
gu (Plurium Litis Consortium). Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis
Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa Gugatan Para Penggugat
In
A
tidak dapat diterima.
ah
lik
VI. GGUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)
SEHINGGA GUGATAN PATUT DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA
am
ub
1. Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan
ep
Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
k
si
Tergugat II dalam Gugatan tidak jelas.
e. Gugatan memuat dasar fakta (feitelijke grond) yang tidak jelas.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, halaman 448 menyatakan
a
sebagai berikut:
si
“…agar gugatan dianggap memenuhi syarat formil, dalil
gugatan harus terang dan jelas atau tegas (duidelijk).”
ne
ng
5. Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 52 K/Pdt.Sus/2008 tertanggal 3
do
gu September 2008 menegaskan sebagai berikut:
In
“Bahwa gugatan para Termohon Kasasi/para Penggugat
A
tidak jelas/kabur mengandung obscurium libellium
yaitu tidak menunjukkan adanya posita yang jelas
mengenai hubungan hukum antara para Termohon
ah
lik
Kasasi/para Penggugat dengan Pemohon Kasasi
I/Tergugat I dan Pemohon Kasasi II/Tergugat II”
am
ub
6. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas bahwa
Gugatan a quo kabur atau tidak jelas (obscuur libel). Oleh karena itu,
ep
sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan bahwa
k
si
E. GUGATAN MEMUAT DASAR FAKTA (FEITELIJKE GROND) YANG TIDAK JELAS
7. Para Penggugat pada butir 8 s.d. 12, halaman 3 Posita Gugatannya
ne
ng
do
gu
lik
ub
10. M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata
es
ng
gugatan yang memuat dasar fakta atau peristiwa tidak jelas adalah
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
gugatan yang mengandung cacat obscuur libel. Doktrin tersebut
a
kami kutip sebagai berikut:
si
“…posita yang dianggap terhindar dari cacat obscuur
libel, adalah surat gugatan yang jelas sekaligus
memuat penjelasan dan penegasan dasar hukum
ne
ng
(rechtelijke grond) yang menjadi dasar hubungan hukum
serta dasar fakta atau peristiwa (feitelijke grond) yang
terjadi di sekitar hubungan hukum dimaksud.”
do
gu 11. Mahkamah Agung R.I. dalam Putusannya No. 195 K/AG/1994
tertanggal 20 Oktober 1995 sebagaimana dalam buku M. Ali Boediarto
In
A
yang berjudul “Kompilasi Kaidah Hukum Putusan Mahkamah Agung
tentang Hukum Acara Perdata Masa Setengah Abad”, halaman 58,
ah
menegaskan tidak menerima gugatan yang kabur (obscuur libel). Hal ini
lik
kami kutip sebagai berikut:
am
ub
“Menghadapi surat gugatan yang kabur (obscuur libel),
maka Hakim menurut hukum acara, seharusnya
memberikan putusan bahwa gugatan tersebut
ep
dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan.”
k
ah
12. Berdasarkan seluruh uraian dan dasar hukum di atas maka jelas terbukti
R
si
bahwa Gugatan a quo kabur atau tidak jelas (obscuur libel) karena
dasar fakta (feitelijke grond) Gugatan tidak jelas. Oleh karena itu, sudah
ne
ng
do
gu
lik
14. Namun demikian, Para Penggugat pada butir 23, halaman 4 Posita
Gugatannya mendalilkan dengan jelas bahwa jumlah tanggung jawab
m
ub
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Namun pada butir 23 Posita Gugatannya, Para Penggugat dapat
a
mencantumkan dengan jelas bahwa jumlah tanggung jawabnya
si
berdasarkan Akta Penjamin Pribadi No. 14/2018 adalah sebesar seluruh
utang PT BMJ senilai USD. 5,000,000.-.
ne
ng
16. Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. dalam bukunya yang berjudul
“Hukum Acara Perdata Indonesia”, halaman 75 menegaskan bahwa
do
gu pengadilan tidak dapat menerima gugatan yang memuat dalil yang
saling bertentangan, sebagai berikut:
In
A
“arti obscuur libel itu sendiri adalah “tulisan yang tidak
terang”. Adapun yang dimaksud adalah gugatan yang
berisi pernyataan-pernyataan yang bertentangan
ah
lik
satu sama lain (Stein, 1973:94). Pada umumnya,
gugatan yang mengandung obscuur libel berakibat
tidak dapat diterimanya gugatan.”
am
ub
17. Pendapat ahli hukum tersebut dikuatkan oleh Mahkamah Agung R.I.
dalam Putusan No. 3097 K/Sip/1983 tertanggal 26 Maret 1987 yang
ep
k
si
Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, halaman 62, sebagai
berikut:
ne
ng
do
gu
membantah terhadap materi Eksepsi dari Tergugat I dan II tersebut yang untuk
selengkapnya adalah sebagaimana termuat pada Berita Acara persidangan dan
ah
lik
ub
serta kemudian dibantah oleh Penggugat I dan II pada Repliknya maka akanlah
ep
fakta sebagaimana dalih dari Kuasa Tergugat I dan II adalah terhadap status
es
personanya dari Penggugat I yakni WAHYU ISKANDAR d/h POEI TJIN HWA,
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
uasa kepada I KETUT DHARMA SUSILA,SH. Advocaat & Pengacara di
a
Semarang, mengajukan surat gugatannya tertanggal 15 September 2020 yang
si
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang di bawah regester
perkara Nomor 400/Pdt.G/2020/PN.Smg., Terhadap Tergugat I dan II tersebut
ne
ng
yang materinya pada posita gugatannya adalah berkesimpulan menyangkut
harta Para Penggugat, yaitu Akta Penjaminan Pribadi No. 14/2018 yang
do
gu
menjamin utang PT BMJ kepada Tergugat II dengan harta Para Penggugat
sehubungan dengan pinjaman modal dalam Akta Pinjaman Yang Dapat
Dikonversi dengan Utang Pokok Sampai Dengan US$5.000.000 tertanggal 14
In
A
Februari 2018;
Menimbang bahwa menurut Majelis yakni sebagaimana dipedomankan
ah
lik
dari pasal 243 ayat (3) UU No 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU telah
disebutkan secara limitatif yakni:“DEBITOR TIDAK DAPAT MENJADI
am
ub
PENGGUGAT atau tergugat dalam perkara mengenai hak atau kewajiban yang
menyangkut harta kekayaannya TANPA PERSETUJUAN PENGURUS.”,
sehinggA oleh karenanya secara fakta menjadi berimplikasi terhadap kedudukan
ep
k
R
melakukan Perbuatan hukum sepanjang menyangkut Harta Kekayaannya
si
apabila tidak ada persetujuan dari Tim Pengurus PKPU, karena kedudukannya
ne
ng
do
gu
kemudian materi Eksepsi dari Tergugat I dan II tersebut maka menurut Majelis
lik
ub
ep
dan II tersebut telah dikabulkan oleh Majelis Hakim maka terhadap materi
Eksepsi selain dan selebihnya tidaklah perlu untuk dipertimbangkan lagi secara
ah
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa dengan terungkap fakta terhadap salah satu materi
a
eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II telah dinyatakan beralasan secara
si
hukum sehingga dapat dikabulkan, maka menurut majelis hakim terhadap materi
dalam pokok perkara yang saling berbantahan tidaklah dapat menjadi
ne
ng
dipertimbangkan hal mana bersebab syarat formalitas gugatan dari Penggugat I
dan II tidaklah terpenuhi, sehingga secara mutatis mutandis materi dalam pokok
do
gu
perkaranya haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang bahwa dengan telah dinyatakan oleh Majelis Hakim gugatan
dari Penggugat I dan II tidak dapat diterima, maka terhadap Penggugat I dan II
In
A
haruslah dihukum untuk membayar beaya perkara yang timbul secara tanggung
renteng;
ah
lik
Mengingat pasal 8 RV dan pasal 243 (3) UU Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU serta ketentuan peraturan perundangan yang
am
ub
bersangkutan;
MENGADILI
ep
k
DALAM EKSEPSI
- Mengabulkan eksepsi dari Tergugat I dan II;
ah
R
DALAM POKOK PERKARA
si
- Menyatakan gugatan Penggugat I dan II tidak dapat di terima
ne
ng
do
gu
ub
pada hari, Selasa tanggal 14 September 2021 oleh Ketua Majelis Hakim tersebut
dengan di dampingi masing-masing Hakim Anggota dibantu oleh Fransisca Kiki
ka
ep
ttd ttd
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ttd
a
R
si
Esther Megaria Sitorus, SH.M.Hum
ne
ng
Panitera Pengganti
do
gu ttd
In
A
ah
lik
Perincian biaya perkara No. 400/Pdt.G/2020/PN.Smg
am
ub
- Biaya pendaftaran Rp 30.000,00
- Biaya proses Rp 50.000,00
- Biaya PNBP Rp 20.000,00
ep
k
- Pangilan Rp1.644.000,00
- Redaksi put. akhir Rp 10.000,00
ah
R
- Materai put. Akhir Rp 10.000,00
si
Jumlah Rp1.764.000,00 (Satu juta tujuh ratus enampuluh
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71