Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
A. Identitas Klien
Nama : Nn. “A”
Umur/Tanggal Lahir : 30 Tahun/21-04-1991
Jenis kelamin : Perempuan
Agama/Keyakinan : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Alamat : Endrekang
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Bidan
Nomor RM : 176528
Tanggal MRS : 24 Maret 2021
Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2021
Rencana Terapi :
1. IVFD RL 20 tetes/menit
2. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
3. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. “N”
Usia : 54 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Ibu Kandung Klien
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Kurang lebih 3 hari sebelum klien masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri
pada perut kanan bawah tembus hingga belakang, karena nyeri yang dirasakan
Kalosi untuk mendapatkan rujukan berobat ke Rumah Sakit Fatima Makale pada
Pada saat dikaji pada tanggal 25 Maret 2021, Klien mengatakan ada luka
bekas operasi perut kanan bawah, klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
perut kanan bawah, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk yang sifatnya hilang
timbul dengan durasi waktu 2-3 menit dengan skala nyeri 5 (0-10). Klien mengatakan
kurang nafsu makan, Klien mengatakan porsi makan yang di habiskan hanya ¼ porsi,
klien mengatakan cemas akan keadaan yang dialami sekarang ini (cemas terhadap
luka bekas operasinya jika bernanah atau jahitannya terbuka). Keluhan bertambah
berat apabila klien melakukan aktivitas dan akan terasa ringan apabila klien
beristirahat. Kondisi ini membuat klien tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
2. Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus
G1
G2
?7 ? ? ? ?
54
64
G3 38 35 23
37 34 27
30
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Menikah
: Keturunan
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
1. Tanda-Tanda Distress : Gelisah, Cemas
2. Penampilan Dihubungkan dengan Usia : Sesuai dengan usia dan jenis kelamin
klien
3. Ekspresi Wajah : Meringis
4. Bicara : Klien mampu berbicara dengan lancar
5. Tinggi Badan dan Berat Badan : 155 cm, Berat badan sebelum sakit :
50 Kg , Berat badan saat sakit : 47 Kg
Lingkar Lengan : 23,8 cm
B. Tanda-Tanda Vital
1. TD : 90/70 mmHg
2. N : 88 x/menit
3. S : 36,7°C
4. P : 22 x/menit
C. Sistem Pernapasan
1. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, septum lurus,tidak ada
polip, tidak ada sekret yang berlebihan, tidak ada epistaksis.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Dada
Inspeksi :Bentuk dada normo chest dengan perbandingan anterior
posterior dengan transversal 2:1, pergerakandada sesuai dengan
irama pernapasan, tidak menggunakan otot bantu pernapasan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi lapang paru sonor
Auskultasi : Suara napas vesikuler
D. Sistem Cardiovaskuler
Inspeksi : Tidak terdapat sianosis pada kuku, kulit dan bibir,
CRT < 2 detik
Palpasi : Irama jantung teratur, nadi 90 x / menit
Auskultasi : Bunyi Jantung:
S1 (lup) : penutupan katub mitral dan trikuspidalis ICS 4dan 5
S2 (dup): penutupan katup pulmonalis dan aorta ICS 2 dan 3
E. Sistem Pencernaan
1. Sklera tidak ikterus, bibir lembab dan tidak terkelupas, dan tidak ada labioskizis
2. Mulut : Tidak ada perdarahan gusi, tidak ada stomatitis dan
palatoskizis
3. Gaster : Tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, klien merasa mual
4. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat asites, permukaan perut datar, terdapat luka
post operasi pada perut kanan bawah, terdapat luka jahitan,
luka kering, tidak ada pus, tidak bengkak
Auskultasi : Peristaltik usus 10 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada luka post operasi perut kanan
bawah, abdomen terasa lunak, tidak ada pembesaran hepar
5. Anus : Tidak dilakukan pengkajian
F. Sistem Indera
1. Mata
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, sklera berwarna putih, refleks
cahaya, isokor
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2. Hidung
Inspeksi : Septum lurus, tidak ada polip,sekret tidak berlebihan, tidak ada
epistaksis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus
3. Telinga
Inspeksi : Daun telinga simetris kiri dan kanan, terdapat sedikit serumen
pada canal auditorius
Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
G. Sistem Saraf
1. Fungsi Serebral
a. Status Mental dan Orientasi
Status mental dan orientasi klien baik, dibuktikan dengan klien mampu
membedakan pagi, siang, dan malam, mampu membedakan perawat, dokter,
dan pasien lain di sekitarnya, serta mengetahui bahwa dirinya sedang berada di
RS.
b. Kesadaran : Composmentis GCS 15 (E: 4, M : 6, V : 5)
c. Bicara : Pengucapan jelas
2. Fungsi Cranial
a. Nervus I (Olfaktorius)
Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan jeruk
b. Nervus II (Optikus)
Klien dapat melihat ke segala arah dengan jelas.
c. Nervus III, IV,VI(Okulomotorius, Troklearis, Abducen) :
Klien dapat mengangkat kelopak mata atas, pupil isokor, dapat menggerakkan
bola mata ke bawah dan ke dalam
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensorik : Klien dapat merasakan sensasi usapan pada wajah
Motorik : Kontraksi otot masester dan temporal (+) saat
mengunyah
e. Nervus VII (Facialis)
Sensorik : Klien dapat merasakan manis, asam dan asin pada
bagian lidah
Motorik : Gerakan wajah saat tersenyum simetris
f. Nervus VIII (Vestibulocochlearis)
Klien dapat mendengar suara dengan berbisik
g. Nervus IX (Glossofaringeus)
Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah, dapat menelan
h. Nervus X (Vagus)
Klien dapat mengunyah dan pergerakannya simetris
i. Nervus XI (Accesorius)
Otot Sternokledomastadeus : Klien dapat menoleh ke kiri dan ke
Kanan
Trapesius :Klien tidak dapat mengangkat bahu
kanan saat ditahan
j. Nervus XII (Hipoglossus)
Posisi lidah simetris, lidah dapat di gerakkan ke atas, bawah, kiri dan ke kanan
3. Fungsi Motorik
a. Massa otot kenyal
b. Tonus otot kiri (+), tonus otot kanan (+)pada ekstremitas atas, tonus otot kaki
kanan(+), tonus otot kakai kiri (+) pada ekstremitas bawah
c. Kekuatan otot 5 5
5 5
4. Fungsi sensorik
Suhu : Klien dapat membedakan antara panas dan dingin pada
kedua tangan dan kedua kaki
Nyeri : Klien dapat merasakan nyeri pada kedua tangan dan
kedua kaki
5. Fungsi Cerebellum : Klien dapat berkoordinasi
6. Iritasi Meningen : Tidak ada kaku kuduk
A. Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala : Bentuk kepala mesochepal, gerakan dapat digerakkan
keatas/kebawah, menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak
ada nyeri tekan.
2. Vertebra : Skoleosis, lordosis, kiposis tidak ada.
3. Lutut : Tidak ada bengkak, tidak kaku.
4. Kaki : Tidak terdapat edema pada kedua tungkai kaki
5. Tangan : Tidak ada bengkak, dapat di gerakan tanpa ada nyeri,
terpasang infus RL 20 tetes per menit pada tangan kiri,
dapat mengangkat bahu kiri dan kanan.
B. Sistem Integumen
1. Rambut : Rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut, tidak ada
ketombe, penyebaran merata.
2. Kulit : Kulit sawo matang, lembab, tidak ada bekas luka
bakar.
3. Kuku :Warna putih pucat, tidak mudah patah, bersih
dan pendek, CRT<2 detik.
C. Sistem Endokrin
1. Tidak ada pembesaran pada Kelenjar Tiroid
2. Eksresi urine tidak berlebihan, tidak ada polidipsi dan polyphagi
3. Suhu tubuh 36,9ºC, tidak ada keringat yang berlebihan.
4. Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut.
D. Sistem Perkemihan
1. Tidak ada edema palpepra
2. Tidak ada distensi kandung kemih
3. Nocturia: klien mengatakan tidak sering BAK pada malam hari, Dysuria: klien
mengatakan tidak nyeri saat BAK, tidak ada riwayat kencing batu
E. Sistem Reproduksi
1. Payudara : Tidak dikaji (Klien tidak bersedia)
2. Labia mayora dan minora : Tidak dikaji (Klien tidak bersedia)
F. Sistem Imun
1. Tidak ada Alergi
2. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cuaca tidak ada
3. Klien tidak pernah transfusi darah
HCT 38,8 35 - 49 %
MCV 82,2 80 - 100 fL
MCH 28 26 - 34 pg
MCHC 34 32 – 36 g/dL
Limfosit% 30,8 18 – 42 %
MXD% 5,9 3 – 16 %
NEUTROFIL% 63,3 50 – 70 %
RDW 42,5 37 – 50 %
P-LCR 18,4 15 – 25 %
Waktu Perdarahan/BT
Waktu Pembekuan/CT
VII. TERAPI
1. IVFD RL 20 tetes/menit
2. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
3. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
4. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Pemenuhan Sehari-
No Sebelum Sakit Saat Sakit
Hari
1. NUTRISI
A. Makanan
- Jenis Nasi, sayur, ikan, Bubur, sayur,
makanan daging ikan, tempe
- Porsi 1 Porsi 1/4 Porsi
- Makanan Ikan Tidak ada
kesukaan
- Makanan Tidak ada Tidak ada
pantangan
- Nafsu makan Baik Kurang
baik
- Cara makan Mandiri Mandiri
B. Minum
Air putih, teh, susu Air putih
- Jenis
minuman 6-8 gelas 6-7 gelas
- Frekuensi Mandiri Mandiri
- Cara minum
Masalah : Tidak ada Ada
2. ELIMINASI
A. BAB
- Frekuensi 1-2 kali/hari 1-2 kali/hari
- Penggunaan Tidak ada Tidak ada
pencahar
- Waktu Pagi hari Tidak teratur
- Bau, Bau khas Bau khas
- Konsistensi Lunak Lunak
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Kolostomy Tidak ada Tidak ada
- Konstipasi Tidak ada Tidak ada
- Diare Tidak ada Ada
- Cara Mandiri Mandiri
pengeluaran
B. BAK
- Frekuensi Tidak menentu Tidak menentu
- Warna Kuning Kuning
- Bau Bau khas Bau khas
4. KEBERSIHAN
DIRI
- Mandi 2 kali sehari 1 kali dalam 2
hari
- Gosok gigi 2 kali sehari 1 kali sehari
- Pemeliharaan 1 kali seminggu 1 kali selama
kuku dirawat
- Pemeliharaan 3 kali sehari 1 kali selama
rambut dirawat
Mandiri
- Cara melakukan
Mandiri
Masalah : Tidak ada Tidak ada
5. AKTIVITAS/
LATIHAN
A. Olahraga
- Jenis Tidak ada Tidak ada
- Frekuensi Tidak menentu Tidak ada
B. Kegiatan Membaca, nonton Tidak ada
diwaktu luang TV
C. Cara melakukan Mandiri Tidak ada
Masalah : Tidak ada Tidak ada
DATA FOKUS
(CP 1 A)
Nama klien : Nn “A”
No. RM : 176528
ANALISA DATA
( CP I B)
Nama klien : Nn “A”
No. RM : 176528
DS : Bendungan mukus
DO :
Appendisitis
1. Ekspresi wajah meringis
2. Terdapat nyeri tekan pada
Appendiktomi
luka post operasi
3. Terdapat luka post operasi
pada perut kuadran kanan Pengeluaran mediator kimia
oleh sel – sel radang
bawah
(histamin,bradikinin)
4. Skala nyeri 5 (0-10)
5. TTV: Merangsang nociceptor
Nyeri Akut
2. DS : Appendiktomi Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
1. Klien mengatakan
Kebutuhan Tubuh
kurang nafsu makan Peningkatan tekanan intra abdomen
2. Klien mengatakan porsi
makan yang di habiskan
Tekanan pada area lambung
hanya ¼ porsi
DO :
Merangsang Nervus X (Vagus)
1. Makanan yang
dihabiskan hanya ¼
Medulla Oblongata (trigersson)
porsi
2. BB sebelum sakit 50 kg
BB saat sakit 47 kg Mual muntah
3. Lingkar lengan 23,8 cm
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
3. DS : Appendiktomi Ansietas
DO :
Ansietas
1. Klien gelisah
2. Klien cemas
bawah
2. Terdapat luka jahitan Proteksi kurang
3. Tidak ada pus
4. Tidak bengkak Invasi bakteri
5. TTV:
a. TD: 90/70 mmHg
Resiko Infeksi
b. N : 88 x/menit
c. S : 36,7°C
d. P : 22 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP 2)
Nama klien : Nn “A”
No. RM : 176528
No. RM : 176528
No. RM : 176528
IV 10.00 1. Mengkaji faktor yang dapat Rabu, 24 Maret 2021, Pukul 14.00
meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi S:
Hasil : Memegang luka tanpa Klien mengatakan ada luka bekas
cuci tangan dan operasi perut kanan bawah
membersihkan luka tanpa
alat steril O:
10.35 11. Terdapat luka post operasi
2. Memantau tanda dan gejala
infeksi pada perut kanan bawah
Hasil : tidak ada tanda-tanda
infeksi (rubor, kalor, dolor, 12. Luka jahitan
tumor dan fungsio laesa) 13. Luka kering
11.00 3. Menginstruksikan untuk
menjaga hygiene personal 14. Tidak ada pus
untuk melindungi tubuh 15. Tidak bengkak
terhadap infeksi
Hasil : klien mengerti apa 16. TTV:
yang diajarkan dan mau TD :100/70 mmHg
melakukannya
N : 90 x/menit
12.00
4. Memberikan terapi antibiotik S : 36,7°C
bila diperlukan P : 22 x/menit
Hasil : Klien diberi terapi
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV A: Resiko Infeksi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji faktor yang dapat
meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi
2. Memantau tanda dan gejala
infeksi
3. Menginstruksikan untuk
menjaga hygiene personal untuk
melindungi tubuh terhadap
infeksi
4. Memberikan terapi antibiotik
bila diperlukan
Kamis, I 07.00 1. Mengkaji tingkat nyeri Kamis, 25 Maret 2021, Pukul 14.00
25 secara komprehensif dimulai S:
Maret dari lokasi, karakteristik, Klien mengatakan nyeri pada luka
2021 durasi, frekuensi, kualitas,
bekas operasi perut kanan bawah,
intensitas dan penyebab
Hasil : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti
nyeri pada luka bekas tertusuk-tusuk yang sifatnya hilang
operasi perut kanan bawah, timbul dengan durasi waktu 2-3
nyeri yang dirasakan seperti menit dengan skala nyeri 3 (0-10)
tertusuk-tusuk yang sifatnya O:
hilang timbul dengan durasi 1. KU Lemah
waktu 2-3 menit dengan 2. Ekspresi wajah meringis
07.20 skala nyeri 3 (0-10) 3. Terdapat nyeri tekan pada luka
2. Mengobservasi TTV post operasi
Hasil : TTV 4. Terdapat luka post operasi pada
TD : 90/70 mmHg perut kanan bawah
N : 88 x/menit 5. Skala nyeri 3 (0-10)
S : 36,7°C 6. TTV
07.35 P : 22 x/menit TD : 90/70 mmHg
3. Mengajarkan teknik N : 88 x/menit
nonfarmakologis (relaksasi S : 36,7°C
napas dalam). P : 22 x/menit
Hasil : klien mengerti apa
yang diajarkan dan mampu A: Nyeri
07.45 mempraktekannya
P : Intervensi dilanjutkan
4. Menganjurkan untuk
1. Mengkaji tingkat nyeri secara
istirahat yang adekuat untuk
komprehensif dimulai dari
mengurangi nyeri dengan lokasi, karakteristik, durasi,
memberikan posisi nyaman frekuensi, kualitas, intensitas
Hasil : klien diberi posisi dan penyebab
terlentang dan klien merasa 2. Mengobservasi TTV
08.00 nyaman dengan posisi 3. Mengajarkan teknik
tersebut nonfarmakologis (relaksasi
5. Memberikan analgesik napas dalam).
sesuai indikasi 4. Menganjurkan untuk istirahat
Hasil : Ketorolac 30 mg/8 yang adekuat untuk mengurangi
jam/IV nyeri dengan memberikan posisi
nyaman
5. Memberikan analgesik sesuai
indikasi
IV 09.50 1. Mengkaji faktor yang dapat Kamis, 25 Maret 2021, Pukul 14.00
meningkatkan kerentanan S:
terhadap infeksi Klien mengatakan ada luka bekas
Hasil : Memegang luka tanpa
operasi perut kanan bawah
cuci tangan dan
membersihkan luka tanpa O:
alat steril 1. Terdapat luka post operasi
10.00 2. Memantau tanda dan gejala
infeksi pada perut kanan bawah
Hasil : tidak ada tanda-tanda 2. Luka jahitan
infeksi (rubor, kalor, dolor,
tumor dan fungsio laesa) 3. Luka kering
10.10
3. Menginstruksikan untuk 4. Tidak ada pus
menjaga hygiene personal
untuk melindungi tubuh 5. Tidak bengkak
terhadap infeksi 6. TTV:
Hasil : klien mengerti apa
yang diajarkan dan mau
melakukannya TD :100/70 mmHg
12.00 N : 90 x/menit
4. Memberikan terapi antibiotik
bila diperlukan S : 36,7°C
Hasil : Klien diberi terapi P : 22 x/menit
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
A: Resiko Infeksi
P : Intervensi dilanjutkan
5. Mengkaji faktor yang dapat
meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi
6. Memantau tanda dan gejala
infeksi
7. Menginstruksikan untuk
menjaga hygiene personal untuk
melindungi tubuh terhadap
infeksi
8. Memberikan terapi antibiotik
bila diperlukan
Jumat, I 07.00 1. Mengkaji tingkat nyeri Jumat, 26 Maret 2021, Pukul 14.00
26 secara komprehensif dimulai S:
Maret dari lokasi, karakteristik, Klien mengatakan nyeri pada luka
2021 durasi, frekuensi, kualitas,
bekas operasi sudah berkurang
intensitas dan penyebab
Hasil : Klien mengatakan dengan skala nyeri 1(0-10)
nyeri pada luka bekas O:
operasi sudah berkurang 1. Keadaan umum baik
2. Ekspresi wajah tenang
dengan skala nyeri 1 (0-10)
07.10 3. Skala nyeri 1 (0-10)
2. Mengobservasi TTV 4. TTV
Hasil : TTV TD:100/70 mmHg
TD : 100/70 mmHg N : 82 x/menit
N : 82 x/mnt S : 36,6°C
S : 36,6°C P : 20 x/menit
07.20 P : 20 x/mnt
3. Mengajarkan teknik A : Nyeri Teratasi
nonfarmakologis (relaksasi
P : Pertahankan intervensi
napas dalam).
Hasil : klien mengerti apa
yang diajarkan dan mampu
07.30 mempraktekkannya
4. Menganjurkan untuk
istirahat yang adekuat untuk
mengurangi nyeri dengan
memberikan posisi nyaman
Hasil : klien diberi posisi
terlentang dan klien merasa
08.00 nyaman dengan posisi
tersebut
5. Memberikan analgesik
sesuai indikasi
Hasil : Ketorolac 30
mg/8jam/IV