1. The document discusses six types of rice stem borers in Indonesia: yellow, white, striped, black-headed, shiny, and pink stem borers. It describes their identification characteristics and the damage symptoms they cause.
2. Methods to control rice stem borers include synchronized planting, improved soil management, crop rotation, and physical/mechanical controls such as collecting egg masses.
3. Other rice pests mentioned are rats, brown planthoppers, whiteflies, grayak caterpillars, and rice gall midges, along with their identification, damage symptoms, and control methods.
1. The document discusses six types of rice stem borers in Indonesia: yellow, white, striped, black-headed, shiny, and pink stem borers. It describes their identification characteristics and the damage symptoms they cause.
2. Methods to control rice stem borers include synchronized planting, improved soil management, crop rotation, and physical/mechanical controls such as collecting egg masses.
3. Other rice pests mentioned are rats, brown planthoppers, whiteflies, grayak caterpillars, and rice gall midges, along with their identification, damage symptoms, and control methods.
1. The document discusses six types of rice stem borers in Indonesia: yellow, white, striped, black-headed, shiny, and pink stem borers. It describes their identification characteristics and the damage symptoms they cause.
2. Methods to control rice stem borers include synchronized planting, improved soil management, crop rotation, and physical/mechanical controls such as collecting egg masses.
3. Other rice pests mentioned are rats, brown planthoppers, whiteflies, grayak caterpillars, and rice gall midges, along with their identification, damage symptoms, and control methods.
Tanaman Padi 1. PENGGEREK BATANG ADA 6 JENIS PENGGEREK BATANG PADI
1. PENGGEREK BATANG PADI KUNING (PBPK)
2. PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (PBPP) 3. PENGGEREK BATANG PADI BERGARIS (PBPB) 4. PENGGEREK BATANG PADI KEPALA HITAM (PBKH) 5. PENGGEREK BATANG PADI BERKILAT (PBBk) 6. PENGGEREK BATANG PADI MERAH JAMBU (PBMj) Ciri ciri GEJALA KERUSKAN • Kelompok telur diletakkan pada bermukaan atau pelepah daun • Kerukan timbul karena kecuali PBPMj ,kelompok telur batang di digerek oleh larva diletakkan diantara pelepah dan hgga putus. batang • Pada fase vegetati disebut • PBPB dan PBKH susunannya Sundep dengan ciri matinya seperti-sisik tunas tanaman padi • PBPK dan PBPP ditutupi ditutupi • Pada fase generatif disebut bulu bulu halus “beluk” dengan ciri malai/ buah padi berwarna putih/ hampa • Tanda tertentu ditunjukkan oleh adarva'larva dalam batang Pengendalian : A Pengaturanpola tanam : B. rangendalian secara fisik dan mekanis :
• Tanam serentak • Pengumpulan kelompok telur
• Pengolahan tanah yg lebih dipersemaian dan di pertanaman dan baikPergiliran tanaman dengan dimasukan pada bumbung bambu tanaman yg bukan padi untuk • Pemasangan lampu perangkap memutus daur hidup • Memotong batang padi waktu panen • Semai Secara berkelompok serendah mungkin sampai Untuk memudahkan permukaan tanah Pengumpulan kelompok telur 2. Tikus sawah Ciri ciri : • Bagian punggung berwarna coklat muda berbecak hitam, perut dan dada putih • Panjang kepala dengan badan 130-210mm, ekor 120-200mm dan tungkai 34-43mm • Jumlah puting susu tikus betina 12 buah • Jumlah anak berkisar 2-18 ekor/induk/kelahiran • Masa bunting berlangsung 19-23 hari >2 hari setelah melahirkan tikus betina mampu kawin lagi • Tikus jantan siap kawin umur 60 hari dan betina 28 hari • Satu pasang tikus dalam setahun bisa menjadi >100ekor Gejala kerusakan Pengendalian • Tikus makan gabah/benih yang • Penanaman secara serentak agar masa baru di pesemaian perkembangan tikus menjadi singkat • Tikus memotong atau mencabut • mengurangi ukuran pematamg sawah <30cm bibit Yang baru tanam, sehingga • Sanitasi lingkungan pertanaman dan tempat banyak rumpun mati atau hilang persembunyian tikus • Pada tanaman bunting/berbuah • Pemasangan pagar plastik dan bubu perangkap baik tikus memakan malai persemaian atau pertanaman perangkap • Tikus aktif merusak pada malam hari dengan ciri khas potongan 45 • Pemanfaatan musuh alami predator derajat • Gropyokan dan pembongkaran saramg tikus • Pada kepadatan rendah serangan • Pengumpanan beracun dengan rodentisida bersifat acak terutama pada bagian antikuagulan tengah petakan sawah • Pengemposan dengan belerang/karbit pada saat fase generatif 3. WERENG BATANG COKLAT (WBC) Ciri ciri • Ukuran serangga jantan 2-3 mm, betina 3-4 mm • Berwarna coklat muda/tua, berbintik hitam pada pertemuan sayap depan • Serangga dewasa terdiri dari dua tipe, sayap panjang(makroptera) dan sayap pendek (brakiptera) • Serangga sangat tertarik cahaya lampu • Umur serangga dewasa 18-28 hari • Telur berwarna putih seperti buah pisang,berkelompok, 8-16 butir/kelompok diletakan dalam janngan pelepah daun Serangga betina mampu menqhasilkan 100-600 butir telur dengan stadium telur 7-10 harl • Stadium nimpa mengalami 5 instar dengan lamanya 12-15 hari Gejala kerusakan : Penanggulangannya : • Penanaman varietas tahanPergiliran • Serangga dewasa dan nimfa varietas tahan menghisap cairan tanaman • Diusahakan pesemaian jauh dari lampu dan sumber serangan • Tanaman menjadi kuning hingga • Tanam serentak pada areal yang luas seperti terbakar (hopper burn) • Pergiliran tanaman dengan tanaman • Wereng coklat dapat mengeluarkan bukan padi • Menghindari penggunaan pupuk N cairan madu yang dapat ditumbuhi berlebihan cendawan jelaga • Menanam varietas berumur pendek • Wereng coklat dapat menularkan virus untuk membatasi perkembangan populasi penyakit kerdil rumput dan kerdil • Memanfaatkan musuh alami dan hampa predator • Aplikasi insektisida dengan memperhatikan perbandingan antara wereng coklat dengan musuh alami 4. Hama putih • Ngengat muncul dan aktif pada malam hari
Ciri ciri : • 1 ekor mampu bertelur
hingga 50 butir telur • Larva membuat • Menyengat berwarna putih , panjang sayap 6 mm, sayap 15 mm gulungan dari daun yang • Telur bulat berwarna kuning muda di potong dan tinggal • Larva instar 1 berwarna krem, instar 2 didalamnya berwana hijau • Stadium larva 20 hari • Ukuran larva 1.2mm, maksimum 14mm dengan 5 instar • Pupa berwarna krem dan menjadi putih menjelang menjadi ngengat Gejalanya : Penanggulannya : • Pengeringan • Kerusakan terjadi sampai persemaian dan umur <6 minggu persawahan yang • Larva memakan seluruh terserang selama 5-7 jaringan sampai tinggal hari (jika kulit arinya (epidermis) memungkinkan) • Akibat serangannya daun • Mengumpulkan dan berwarna putih kering memusnahkan larva dan pucuk daun terlihat dan pupa bekas potongan 5. Ulat Grayak • Ngengat berwarna hitam kelabuSayap depan berwarna coklat kelabu dilengkapi bercak coklat gelap dan kuning gelap • Telur diletakkan secara berkelompok (100 butir) pada permukaan bawah daun padi dan ditutupi sisik berwarna kelabu • Pada siang hari larva bersembunyi pada patahan daun/rumpun padi Stadium larva 22 hari terdiri dari • Pupa terbentuk dalam tanah Gejala kerusakannya • Larva yang baru muncul sangat aktif bergerak sambil makan dengan cara meraut bagian hijau daun pada ujung daun • Selain makan daun, juga memotong angkal batang tanaman muda dan tangkai malai • Kerusakan berat biasanya terjadi setelah Pengendalian periode kering yang cukup lama yang diikuti hujan besar • Mémbuat persemaian jauh dari tanaman inang , sanitasi gulma dari pertanaman • Pengolahan tanah yang baik • Pengumpulan dan pemusnahan ulat • Aplikasi insektisida hanya efektif pada saat larva masih stadium instar awal 6. Walang Sangit Ciri Ciri • Siklus hidup walang sangit berlangsung selama 35-56 hari, bertelur 200-300 butir • Nimfa ramping, warna hijau terang, berubah coklat abu-abu • Imago berwarna coklat, panjang 14-17mm bersayap • Aktif pada pagi dan sore hari, siang bersembunyi • Mengeluarkan bau yang khas bila terganggu Kerusakan Pengendalian • Penanaman serentak • Walang sangit terutama pada saat fase menyerang padi fase matang susu masuk susu dengan • Sanitas tanaman menghisap cairan biji inangpengumpulan serangga padi dengan menggunakan alat • Bekas tusukan berupa perangkap bercak putih diingkari • Aplikasi insektisida bila warna coklat muda kepadatan populasi walang • Bulir jadi rusak dan sangit > 10 ekor/20 rumpun hampa pada saat bulir belum keras