You are on page 1of 5

MODUL I

RANGKAIAN RESONANSI, FAKTOR DAYA


DAN KOREKSI DAYA.
3. A

FERDINANDUS SIPANGKAR(121130028)
Asisten : Levi (118130xxx)
Tanggal Percobaan : xx/xx/2021
EL2102_B-12_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

4. A
Abstrak— Pada praktikum modul kali ini, praktikan akan
membahas suatu komponen yang sangat diperlukan dalam
2. LANDASAN TEORI
suatu sistem mikrokontroller, komponen ini nantinya akan
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. ADC ini
juga memiliki 2 jenis karakteristik prinsip, yaitu A. Operational Amplifier (Op Amp)
kecepatan sampling, dan juga resolusi. Kecepatan Jelaskan informasi valid mengenai pengertian di atas.
sampling ADC nantinya akan memberikan pernyataan Misalnya membahas tentang Op Amp, maka jelaskan tentang
mengenai berapa banyak sinyal analog yang akan Op Amp. Makin detail makin bagus. Jangan lupa berikan sitasi
dikonversikan menjadi sinyal digital pada waktu tertentu, di akhir kalimat jika mengutip dari suatu sumber. Contoh
dengan satuan sample per second (SPS). Resolusi ADC sitasi “Op Amp adalah rangkaian yang berfungsi sebagai \
nantinya akan menentukan “nilai dari ketelitian nilai hasil
dari konversi ADC”. Prinsip kerja dari ADC sendiri
adalah akan mengkonversi sinyal yang awalnya digital pencvguat [1].”, artinya sitasi ini mengutip dari sumber yang
menjadi ke bentuk besaran yang menunjukkan rasio ada pada poin pertama di BAB VI Referensi.
perbandingan sinyal dari input dan juga tegangan
referensi. Praktikum kali ini terdiri dari 2 percobaan, B. IC Op Amp 741
percobaan pertama adalah pengukuran suhu dengan Sensor
Suhu LM35DZ, dan yang kedua yaitu pengukuran intensitas
cahaya dengan Sensor cahaya LDR. Praktikan diharapkan
dengan adanya praktikum kali ini akan memahami tentang
ADC (Analog-to-Digital Converter).
Kata Kunci— Resonansi Seri, Resonansi Paralel, V input,
V Output.

1. PENDAHULUAN

Pada Praktikum Modul kali ini akan membahas mengenai


Rangkaian Resonansi, Faktor Daya, dan Koreksi Daya.

Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah :

1. Tuliskan poin poin tujuan dari modul 1


2. A
C.
B. Mengukur tegangan OUTPUT LDR
D.Rangkaian Standar Op Amp
Start
E.

F.

G.

H. Input V ADC

I.

J.

K.
Konversi hasil ADC ke BCD lalu ubah BCD ke
ASCL

3. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


Didapat nilai suhu
1. Starter-kit AVR DT-Combo)
2. USBasp
3. PC/Laptop
4. Code Vision AVR
5. Khazamma Programmer
6. Hyper Terminal
Tampilan di hyper terminal
B. Langkah Kerja

A. Pengukuran Suhu dengan LM35DZ

Siapkan alat dan Bahan yang dibutuhkan.

Buatlah rangkaian untuk mengukur suhu


menggunakan LM35DZ seperti pada modul

Masukkan Code Programman pada CV AVR

Jika berhasil, amati hasil dan tulis BCP.


4. 23 −3 −3
1,914 x 10 5,69 x 10 −5
W = + + 1,04 x 10 0,000815 x
A. Rangkaian Penguat Non-Inverting
2 2
0,00045
= 0,000959
Tabel 1. Rangkaian penguat non-inverting <--- Contoh Caption
No Tegangan (V) Arus(I) C. Transformator dengan beban (Paralel)
VIN VOUT IIN IOUT
1 PIN = POUT
2 VIN = VOUT
Perhitungan : 5,8 x 0,008154 = 1,9 x 0,00045
0,00647212 = 0,00068
A. Transformator tanpa beban M1 = 3,13 10−5
L1 =
N . μ 0. π 2 = 2202 .1,26 . 10−6 .3,14 . 0,022 = −3
1,914 x 10 5,69 x 10
−3
−5
l 0,04 W = + + 3,13 x 10 0,000815 x
2 2
1,914−3 0,00045
= 0,000959
L2 =
N . μ 0. π 2 = 122 .1,26 . 10−6 .3,14 . 0,022 = 5,69 x
M2 = 1,04 10−4
l 0,04
10
−6 1,914 x 10−3 5,69 x 10−3
W = + + 1,04 x 10−5 0,000815 x
K = 0,3 2 2
0,00045
M1 = k√ L1. L2 = 0,000959

=0,3 1,914 x 10−3 x 5,69 x 10−6  VIN x IIN = VOUT x IOUT
=3,13 x 10−5 7,7 x 0,0002 = 0,416 x 0,00005
K=1 3,14 x 10−4 = 2,08 x 10−6
M2 = k√ L1. L2 M1 = 3,13 10−5
=1 √ 1,914 x 10 −3 −6
x 5,69 x 10 W =
−3
1,914 x 10
+
5,69 x 10
−3
+ 3,13 x 10
−5
0,000815 x
= 1,04 x 10 −4
2 2
0,00045
B. Transformasi dengan beban (Seri). = 0,000959
PIN = POUT M2 = 1,04 10−4
VIN = VOUT 1,914 x 10−3 5,69 x 10−3
6,72 X 0,008154 = 1,63 X 0,00045 W = + + 1,04 x 10−5 0,000815 x
2 2
5,476 x 10−3 = 1,32845 x 10−3 0,00045
M1 = 3,13 10−5 = 0,000959

1,914 x 10−3 5,69 x 10−3 +


W = + 3,13 x 10−5 0,000815 x
2 2
0,00045
= 0,000959
M2 = 1,04 10−4
−3 −3
1,914 x 10 5,69 x 10 −5
W = + + 1,04 x 10 0,000815 x
2 2
0,00045
= 0,000959
 VIN x IIN = VOUT x IOUT
7,7 x 0,0002 = 0,416 x 0,00005
3,14 x 10−4 = 2,08 x 10−6
M1 = 3,13 10−5
1,914 x 10−3 5,69 x 10−3 + −5
W = + 3,13 x 10 0,000815 x
2 2
0,00045
= 0,000959
M2 = 1,04 10−4
B.

C.

D.

E.

F.

G.

H.

I.

5. SIMPULAN

6. Simpulan poin 1
7. Simpulan poin 2
8. Simpulan poin 3
9. Simpulan poin 4
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

17. REFERENSI

[1] A.K.Charles, S.N.O Matthew, Fundamentals of Electric


Circuits(Fourth Edition), Chapter 5, United States, 2009.

Di referensi berisi sumber yang digunakan pada laporan. Poin


“[1]” merupakan sistasi yang disisipkan di kalimat materi
yang dibahas.
Lampiran

Data pengukuran :

Lampiran merupakan data tambahan mengenai percobaan, gambar tidak perlu dibuat Caption. Minimal, di
lampiran harus ada foto data di BCP agar memperkuat bukti telah melakukan percobaan.

You might also like