You are on page 1of 42

MODUL II

RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL

Supandi (121130025)
Asisten : Melanie Putri S (120130034)
Tanggal Percobaan : 16/03/2023
EL2102_2_E-6_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak—Pada percobaan kedua ini yaitu modul II. LANDASAN TEORI
rangkaian penguat operasional ,praktikan diberikan
empat kali percobaan yang dimana percobaan itu Sejarah Op-Amp
mengenai rangkaian penguat inverting,Non
inverting,Summer dan Integrator.Dari percobaan tersebut Sebelum memasuki pembahasan tentang rangkaian Op Amp
itu praktikan diperintahkan untuk mencari nilai dari kita bahas terlebih dahulu sejarah mengenai Penguatan
masing-masing resistor 1k ohm, 10k ohm, 100k ohm Operasional, sebenarnya sudah mulai digunakan sejak dahulu
didapatkan hasil pengukurannya di Osiloskop dengan kala. Lebih tepatnya yakni mulai tahun 1940. Namun, istilah
mencatat Vrms sebagai bukti bahwa sudah melakukan penguatan operasional atau Op-Amp sendiri baru
pengukuran pada setiap percobaan yang dilakukan oleh dipopulerkan pada tahun 1947. Pada saat itu, seorang ilmuan
praktikan tersebut. bernama Jhon Ragazzini membuat percobaan ilmiah. Yakni
dengan memanfaatkan vacum tube (tabung hampa udara).
Kata Kunci— Rangkaian penguat opersional jenis Op Penguatan operasional yang dibuat oleh Jhon Ragazzini
Amp kurang lebih memiliki ukuran 3.8 × 5.4 × 10.4 cm. Kemudian,
alat tersebut harus dioperasikan pada tegangan 300 volt untuk
dapat beroperasi.
I. PENDAHULUAN

Pada modul kedua ini kita sedikit membahas rangkaian Operational Amplifier (Op Amp)
penguat operasional yang mana rangkaian yang dibahas serta
Operational Amplifier,sering disingkat dengan sebutan Op
diperaktikan itu berdaya rendah atau (Low power)rangkaian
Amp, merupakan komponen yang penting dan banyak
tersebut yaitu rangkaian Op Amp dengan IC 741 yang
digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low
digunakan pada pengukuran yang dilakukan oleh praktikan
power)[1]. Istilah operational merujuk pada kegunaan op amp
dengan beberapa gambar rangkaian opersional yang diberikan.
pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi aritmetik
pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada
Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah :
rangkaian.Adapun beberapa pengertian lain Op-Amp adalah
komponen elektronika yang berbentuk IC linear serta
1. Dapat menyusun rangkaian pada breadboard
berfungsi untuk penguat sinyal listrik. Perangkat elektronika
yang satu ini tersusun dari beberapa komponen pembentuk.
2. Memahami penggunaan operational amplifier
Diantaranya yaitu kapasitor, dioda, transistor, dan juga
resistor. Beragam komponen pembentuk yang terdapat pada
3. Dapat menggunakan rangkaian-rangkaian standar
Op-Amp, berkerja dengan cara saling terhubung sehingga
operational amplifier pada komputasi analog sederhana
akan terintergrasi serta dapat menciptakan gain yang kuat.
Operational Ampilfier pada umumnya dibuat dalam bentuk IC
(Integrated Circuit)[3]. Op amp digambarkan secara skematik
seperti pada Gambar 1-1.
Op-Amp, kawan-kawan bisa memperhatikan gambar 1-2
berikut ini :

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa Operational Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741
Ampilfier dilambangkan dengan simbol yang berbentuk
segitiga sama kaki. Dimana pada bagian alas segitiga yakni
bagian kanan dan kirinya terdapat sinyal input. Yakni dua
garis sinyal input inverting dan juga non inverting. Selain itu
gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi
catu daya pada op amp. Simbol ”-” menunjukkan inverting
input dan ”+” menunjukkan non-inverting input. Koneksi ke
catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan dalam
diagram, namun harus dimasukkan pada rangkaian yang Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu
sebenarnya. pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset
null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan
Adapun fungsi Op-Amp, diantaranya yaitu : sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk
memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua input
 OP-Amp berfungsi untuk memperkuat sinyal. bernilai nol. IC LM741 berisi satu buah Op-Amp, terdapat
 Buffer sinyal. banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-Amp
 Berfungsi sebagai sensor. dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik
 Digunakan sebagai penguat. yang sangat mirip dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis
 Mengkonversikan sinyal analog ke digital. rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat batasan-
 Sebagai filter aktif. batasan penting yang perlu diperhatikan.
 Memperkuat volume suara.  Pertama, tegangan maksimum power supply tidak
 Instrumentasi. boleh melebihi rating maksimum, karena akan
 Mengatur tegangan dan lain sebagainya. merusak IC.
 Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya
Ada 2 prinsip kerja Op-Amp, diantaranya adalah: satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power
supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari
 Apabila dalam sebuah operasional amplifier tegangan suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah
input inverting dan non inverting bernilai sama, maka ±13V.
output yang dihasilkan nilainya adalah nol.  Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp
 Namun apabila kedua input memiliki nilai berbeda, memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa
maka output yang terdapat pada Op-Amp akan resistansi beban yang ditambahkan pada output op
menghasilkan nilai tertentu. amp harus cukup besar sehingga pada tegangan
output maksimum, arus output yang mengalir tidak
 Karakteristik Op-Amp melebihi batas arus maksimum.

Pada Op-Amp, faktor penguat (gain) yang dihasilkan oleh


perangkat tersebut ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa III. METODOLOGI
hal. Diantaranya yaitu dipengaruhi oleh adanya resistor
eksternal. Dimana resistor eksternal sendiri letaknya terdapat A. Alat dan Bahan
pada inverter input dan output. Jadi, ketika terjadi konfigurasi
1. Power Supply DC (2 buah)
dengan umpan balik negatif (Negative Feedback), hal ini
2. Generator Sinyal (1 buah)
menyebabkan gain (penguatan) akan berkurang. Ketika gain
3. Osiloskop (1 buah)
berkurang, maka tegangan dapat diukur dan juga dikendalikan.
4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
Dan tentu saja timbulnya noise yang berlebihan pun dapat
5. Kabel BNC – BNC (1 buah)
dicegah. Untuk memahami lebih jauh mengenai karakteristik
6. Kabel 4mm – 4mm (max. 5 buah)
7. Kabel 4mm – jepit buaya (max. 5 buah)
8. Multimeter Digital (2 buah)
9. Breadboard (1 buah)
10. Kabel jumper (1 meter)
11. IC Op Amp 741 (7 buah)
12. Kapasitor 1 nF (1 buah)
13. Resistor 1 kΩ (6 buah)
14. Resistor 1,1 kΩ (2 buah) Catatlah hasil dari Lanjut atur generator
15. Resistor 2,2 kΩ (7 buah) keluaran tersebut di sinyal dengan
16. Resistor 3,3 kΩ (4 buah) table yang sudah menyeting Vrmsnya
disiapkan sesuai dengan modul
B. Langkah Kerja

 Rangkaian Penguat Non-Inverting

Pasang input tegangan Pengukuran terus


Susun rangkaian diulang ulang sampai
DC dari power supply
penguat operational percobaan kedua
sebesar +12 V ke pin 7
amplifier seperti selesai
dan -12 V ke pin 4
gambar diatas
LM741.

 Rangkaian Summer
Untuk negatif OP AMP Sambungkan resistor
dipasangkan 1000 ohm 3300,2200,2200,2200
ke ground dan dan 3300 ohm secara
Selanjutnya masuk ke Menggunakan tiga
ditambah 1000 seri dan dihubungkan
percobaan ketiga yang resistor R1,R2,R3
ohm secara pararel ke ke kutub +12 Volt dan dimana rangkaiannya dibuat dengan parallel
titik tegangan output. -12 Volt (Titik akan sama dengan yang satu restornya sebagai
percobaan kedua Rp

Sambungkan kutub
Siapkan multimeter positif
atau voltmeter untuk multimeter/voltmeter
mengukur tegangan ke titik yang diukur Selanutnya copot Catat hasil keluarannya
input dan output. dan negatif semua rangkiaian ditabel percobaan
multimeter/voltmeter dibreadboard ketiga

Ukur tegangan input Ukur tegangan input


dan output titik B, catat dan output titik A, catat  Rangkaian Integrator
nilai pengukuran nilai pengukuran
tegangan output tegangan output Setelah itu stel
Terakhir rangkaian
dan input. dan input. resistor dan kapasitor pengaturan gelombang
di breadboard sama sinyalnya ke square
seperti rangkaian lalu setingg voltage
sebelumnya low dan voltage hight
un
Ukur tegangan input Ukur tegangan input
dan output titik D, catat dan output titik C, catat
nilai pengukuran nilai pengukuran
tegangan output tegangan outputdan Untk gelombang Percobaan selesai,Lalu
dan input. input. . frekuensi digunakan semua alat dan bahan
1000 Hz dengan 2 yang digunakan
Vpp, Catat hasil yang dikembalikan seperti
IV. HASIL DAN ANALISIS
diperoleh tersebut semulanya

 Rangkaian Penguat Inverting A. Rangkaian Penguat Non-Inverting

Tabel 1. Data Percobaan 1. Rangkaian penguat non-inverting


Rf VIN (VRMS) VOUT
Pada percobaan kedua
Rangkaian yang
sama seperti percobaan
digunakan sama seri
satu hanya berbeda
dan paralel
pada Vinnya
Pengukuran Perhitungan
0,5 50 mV 0,55 V
1K 1 103 mV 1,1 V
1,5 187 mV 1,65 V
0,5 127 mV 1V
10K 1 258 mV 2V Gambar 5.4 Percobaan 4
1,5 384 mV 3V
0,1 357 mV 5,5 V
100K 1 657 mV 11 V
1,5 936 mV 16,5 V

Gambar 6.5 Percobaan 5

Gambar 2.1 Percobaan 1

Gambar 7.6 Percobaan 6

Gambar 3.2 Percobaan 2

Gambar 8.7 Percobaan 7

Gambar 4.3 Percobaan 3


digunakan pada saat pengukuran sehingga membuat selisih
angka yang cukup besar. Dikarenakan praktikan lupa dengan
nilai RG yang digunakan mengakibatkan nilai dari pengukuran
dan percobaan pada tabel satu sangat berbeda.
Gambar 9.8 Percobaan 8
B. Rangkaian Penguat Inverting

Tabel 2. Data Percobaan 2 Rangkaian penguat Inverting

Rf VIN (VRMS) VOUT


Pengukuran Perhitungan
0,5 946 mV
1K 1 952 mV
1,5 1,46 V
0,5 4,67 V
10K 1 8,49 V
1,5 9,4 V
0,1 10,5 V
Gambar 10.9 Percobaan 9 100K 1 10,4 V
1,5 10,4 V
Perhitungan

RF
VOUT = ( 1 + ) x VIN
RG
 Untuk 1K ohm
1000
VOUT = ( 1 + ) x 0,5 = 0,55 V
100000
1000
VOUT = ( 1 + ) x 1 = 1,1 V
10000
1000
VOUT = ( 1 + ) x 1,5 = 1,65 V
10000
 Untuk 10K ohm
10000 Gambar 2.1 Percobaan 1
VOUT = ( 1 + ) x 0,5 = 1
10000
10000
VOUT = ( 1 + )x1=2
10000
10000
VOUT = ( 1 + ) x 1,5 = 3
10000
 Untuk 100k ohm
100000
VOUT = ( 1 + ) x 0,5 = 5,5
10000
100000
VOUT = ( 1 + ) x 1 = 11
10000
100000
VOUT = ( 1 + ) x 1,5 = 16,5 Gambar 2.2 Percobaan 2
10000
Analisis:

Dari perhitungan dan Pengukuran pada tabel 1 di atas, telah


didapatkan sedikit perbedaan nilai yang dikeluarkan oleh alat
dan nilai yang di uji secara perhitungan. Hal ini dapat dilihat
pada saat pengukuran pada percobaan 1, didapatkan pada
perhitungan 0,55 V sedangkan pada pengukuran didapatkan
nilai sebesar 50mV , hal ini menandakan terdapat perbedaan di
angka yg cukup signifikan , hal ini kemungkinan terjadi
dikarenakan praktikan yang lupa dengan nilai RG yang
Gambar 2.7 Percobaan 7

Gambar 2.3 Percobaan 3

Gambar 2.8 Percobaan 8


Gambar 2.4 Percobaan 4

Gambar 2.5 Percobaan 5 Gambar 2.9 Percobaan 9

Perhitungan :
RF
VOUT = -( ) x VIN
R1
 Untuk 1 k ohm
1000
-( ) x 0,5 = -0,5 V
1000
1000
-( ) x 1 = -1 V
1000
1000
-( ) x 1,5 = -1,5 V
1000
Gambar 2.6 Percobaan 6  Untuk 10k ohm
10000
-( ) x 0,5 =
1000
10000
-( )x1=
1000
10000
-( ) x 1,5 =
1000
 Untuk 100k ohm
100000
-( ) x 0,5 =
1000
100000
-( )x1=
1000
100000
-( ) x1,5 =
1000
Analisis:

Dari perhitungan dan Pengukuran pada tabel 1 di atas, telah


didapatkan sedikit perbedaan nilai yang dikeluarkan oleh alat
dan nilai yang di uji secara perhitungan. Hal ini dapat dilihat
pada saat pengukuran pada percobaan 1, didapatkan pada
perhitungan -0,5 V sedangkan pada pengukuran didapatkan Gambar 3.2 Percobaan 2
nilai sebesar 946 , hal ini menandakan terdapat perbedaan di
angka yang cukup signifikan , hal ini kemungkinan terjadi Perhitungan :

( RF ¿ x 2 )+( ¿ x 1)
dikarenakan praktikan yang lupa dengan nilai R f yang RF
digunakan pada saat pengukuran sehingga membuat selisih VOUT = -¿+
angka yang cukup besar. Dikarenakan praktikan lupa dengan R2 R3
nilai Rf yang digunakan mengakibatkan nilai dari pengukuran
dan percobaan pada tabel satu sangat berbeda. Selain itu juga  Untuk percobaan 1
terdapat perbedaan tanda plus minus, hal ini kemungkinan
terjadi dikarenakan terdapat kesalahan terhadap
penyambungan kabel positif dan negative pada rangkaian,
pada percobaan kedua ini juga terdapat kesalahan pada IC
( 1000
-
1000
¿ x 1) (
1000
+
10000
¿ x 2 )+ (
1000
100000
¿ x 1) = -1,21V

yang digunakan, sehingga perlu di ganti dari IC yang  Untuk percobaan 2


digunakan pada percobaan 1, hal ini dikarenakan kesalahan
pada keluaran sinyal yang ditampilkan pada generator sinyal
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
− ( 100000
1000
¿ x 1) (+
1000
1000
¿ x 2 )+ (
1000
10000
¿ x 1) =-2,11V

C.Rangkaian Penguat Summer


Analisis:
R VIN (VRMS) VOUT
Pengukuran Perhitungan Dari perhitungan dan Pengukuran pada tabel 3 di atas, telah
R1 1k 1,732 1,09 V didapatkan perbedaan nilai yang cukup signifikan dari yang
R2 10k dikeluarkan oleh alat dan nilai yang di uji secara perhitungan.
R3 100k Hal ini dapat dilihat pada saat pengukuran pada percobaan 1,
didapatkan pada perhitungan -1,21 V sedangkan pada
R1 100k 1,732 957 mV
pengukuran didapatkan nilai sebesar 1,09 V , hal ini
R2 1k
menandakan terdapat perbedaan di angka yang cukup
R3 10k
signifikan , hal ini kemungkinan terjadi dikarenakan praktikan
yang lupa dengan nilai Rf yang digunakan pada saat
pengukuran sehingga membuat selisih angka yang cukup
besar. Dikarenakan praktikan lupa dengan nilai Rf yang
digunakan mengakibatkan nilai dari pengukuran dan
percobaan pada tabel satu sangat berbeda. Selain itu juga
terdapat perbedaan tanda plus minus, hal ini kemungkinan
terjadi dikarenakan terdapat kesalahan terhadap
penyambungan kabel positif dan negative pada rangkaian

D.Rangkaian Integrator

Gambar 3.1 Percobaan 1


maka output op amp akan memberikan tegangan
output.

VI. REFERENSI

[1] A.K.Charles, S.N.O Matthew, Fundamentals of Electric


Circuits(Fourth Edition), Chapter 5, United States, 2009.

Gambar 4.1 Percobaan 600 Hz


Gambar 4.2 Percobaan 3k Hz

Gambar 4.3 Percobaan 6k Hz

Analisis:

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar


nilai dari frekuensi yang diberikan maka nilai dari Vrms
output akan semakin kecil , dan juga nilai dari kotak/titik yang
memuat dari puncak ke lembah dari gelombang akan berbeda
beda. Dan juga dapat diliat bahwa bentuk sinyal dari masing-
masing frekuensi berbeda-beda.

V. SIMPULAN

1. OP-AMP memiliki peranan yang sangat penting


dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat diliat dari
penggunaan OP-AMP sebagai: penguat penjumlah,
pengikut tegangan, penguat terintegrasi, dan
diferensial amplifier.
2. Op Amp dapat berfungsi sebagai penguat membalik
(inverting) dan tidak membalik (non-inverting) serta
sebagai penguat diferensial.
3. Op Amp memiliki prinsip kerja yaitu, dengan
membandingkan kedua input (input inverting dan
input non-inverting), apabila didapatkan nilai kedua
input bernilai sama maka output op amp bernilai nol
dan jika terdapat perbedaan nilai input dari keduanya
[2]

VII. Dewantara, D. (2021). "TEORI DASAR AMPLIFIER". "TEORI DASAR AMPLIFIER".


[3] Nuryanto, L. E. (2017). Penerapan Dari OP-AMP (Operational Amplifier). Penerapan Dari OP-AMP (Operational
Amplifier).
Lampiran

Data pengukuran :

You might also like