Pengertian Pengelolaan atau
Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah sebuah proses atau
sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif,
sistemik, dan sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan
kurikulum yang sudah dirumuskan.
Proses manajemen kurikulum tidak lepas dari
kerjasama sosial antara dua orang atau lebih secara formal
dengan bantuan sumber daya yang mendukungnya.
Pelaksanaanya dilakukan dengan metode kerja
tertentu yang efektif dan efisien dari segi tenaga dan biaya,
serta mengacu pada tujuan kurikulum yang sudah ditentukan
sebelumnya.Prinsip Manajemen Kurikulum
1, Produktivitas,
Hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum harus
sangat diperhatikan. Output (peserta didik) harus menjadi
pertimbangan agar sesuai dengan rumusan tujuan manajemen
kurikulum.
2. Demokratisasi,
Proses manajemen kurikulum harus berdasarkan asas demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya agar dapat melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.Prinsip Manajemen Kurikulum
3. Kooperatif,
Agar tujuan dari pelaksanaan kurikulum dapat tercapai dengan
maksimal, maka perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai
pihak yang terkait.
4. Efektivitas dan efisiensi,
Rangkaian kegiatan kurikulum harus dapat mencapai tujuan dengan
pertimbangan efektif dan efisien, agar kegiatan manajemen kurikulum
dapat memberikan manfaat dengan meminimalkan sumber daya
tenaga, biaya, dan waktu.
5. Mengarahkan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah
ditetapkan.Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
(1) Manajemen Perencanaan,
Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk
tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian,
tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang
diperlukan, sistem kontrol, dan evaluasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan perencanaan akan memberikan motivasi pada
pelaksanaan sistem pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Kegiatan inti pada perencanaan adalah merumuskan isi
kurikulum yang memuat seluruh materi dan kegiatan yang dalam bidang
pengajaran, mata pelajaran, masalah-masalah, proyek-proyek yang perlu
dikerjakan
(2) manajemen pelaksanaan kurikulum,(2) manajemen pelaksanaan kurikulum,
Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum berkenaan
dengan semua tindakan yang berhubungan dengan perincian dan
pembagian semua tugas yang memungkinkan terlaksana. Manajemen
pelaksanaan kurikulum bertujuan supaya kurikulum dapat terlaksana
dengan baik. Dalam hal ini manajemen bertugas menyediakan fasilitas
material, personal dan kondisi-kondisi supaya kurikulum dapat terlaksana.
Terbagi:
1. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini langsung
ditangani oleh kepala sekolah
2. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan
ditugaskan langsung kepada para guru
(3) monitoring atau pemantauan kurikulum,
Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data
yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam
jangka waktu tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan
dalam kurikulum
4
=
iS)
ga
im
iS)
:
re
=
>
i=)
ay
g
=)
ie)
i=)
a
oO(4) penilaian, perbaikan dan evaluasi kurikulum,
Konsep penilaian, perbaikan dan evaluasi dilakukan unuk
mengetahui, diantaranya:
qi
Sejauh mana pelaku kurikulum di lapangan sudah memehami
dan menguasai kurikulum lengkap dengan semua
komponennya.
Sejauh mana efektivitas pelaksanaannya di sekolah.
Sejauh mana efektivitas penggunaan sarana penunnjang seperti
buku, alat pelajaran, alat peraga atau yang lainnya.
Sejauh mana peserta didik telah berhasil mencapai tujuan yang
telah dirumuskan.
Dampak dari pelaksanaan kurikulum.
Menganalisis dan menyajikan data untuk penentuan keputusan
mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti
4
E
iJ
aq
=
5
&
"S)
=
5
S
ey
io)
5)
@Q
5
B
=
=
=)e) Sentralisasi dan Desentralisasi Kurikulum
(1) Kekuatan dan Kelemahan Sentralisasi Pendidikan
(+) terpusatnya sistem maka pembuatan keputusan lebih cepat, pengawasan
pendidikan langsung oleh pusat, dan jaminan anggaran dari pusat.\,
(-) penyelenggaraan pendidikan di Indonesia serba seragam, serba keputusan
dari atas, melemahnya kebudayaan daerah, kualitas manusia yang robotic,
tanpa inisiatif dan kreatifitas.
(2) Kekuatan dan Kelemahan Desentralisasi Pendidikan
(+) melaksanakan demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan
mampu membangun partisifasi masyarakat sehingga melahirkan pendidikan
yang relevan, karena pendidikan benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat,
mampu menyelenggarakan pendidikan secara menfasilitasi proses belajar
mengajar yang kondusif
(-) kekurangan dari sistem ini adalah pada daerah khusus, euforia yang
berlebihan dimana wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau
golongan serta dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau
pribadi
2
i<3}
i=}
{oie}
iz
5
go
ea
i=
se)
x
fob}
i=)
es
a
e
ce
>
=
=
=
i)Peranan Manajemen Kurikulum
1. Peran Konsevatif
Peran Konservatif Kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai
budaya sebagai warisan masa lalu.
2. Peran Kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal — hal baru
sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap
potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan
sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
3. Peran Kritis dan Evaluatif
Kurikum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang
perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang
harus dimiliki anak didik.Fungsi Manajemen Kurikulum
1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
2. Fungsi Integrasi (the integrating function)
3. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
4. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
5. Fungsi Pemilihan (the selective function)
6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)