You are on page 1of 75

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi Akuntansi yang disajikan dari suatu perusahaan merupakan hal

yang sangat penting bagi semua pihak, baik intern maupun ekstern perusahaan.

Informasi yang disajikan harus menampilkan kondisi yang sebenarnya agar tidak

ada pihak yang salah interpretasi atas informasi itu. Untuk mencapai hal tersebut

diperlukan suatu sistem informasi yang baik yang didukung dengan suatu Sistem

Pengendalian Intern (SPI) yang baik pula.

Menurut Romney (2006:42) SIA berfungsi untuk menyediakan pengendalian

intern yang memadai untuk mencapai tiga tujuan dasar yang meliputi: memastikan

bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat diandalkan, memastikan

bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan dengan efisien dan sesuai dengan tujuan

manajemen, serta tidak melanggar kebijakan pemerintah yang berlaku, serta

menjaga aset-aset organisasi termasuk data.

Sistem akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi

perusahaan. Sistem akuntansi itu sangat penting dimiliki dan diterapkan oleh

perusahaan karena dengan memiliki suatu sistem akuntansi yang baik maka

laporan keuangan yang dihasilkan itu dapat diandalkan, relevan, dan akurat. Hal

ini juga berlaku pada CV. Darul Ilmi Group. Perusahaan ini didirikan oleh

beberapa wanita muslimah pada tahun 2009 dan bergerak dalam bidang

distributor, jual-beli, dan jasa.

1
Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan, CV.Darul Ilmi Group

menerapkan sistem akuntansi yang masih sangat sederhana dan masih memiliki

banyak kekurangan. Hal ini terlihat dari SPI perusahaan yang kurang baik dan

prosedur pencatatan yang belum lengkap. Misalnya, karyawan bagian Customer

Service yang merangkap pekerjaan kasir dan juga sering merangkap tugas sebagai

pencatat penjualan.

Selama penelitian awal, penulis juga menemukan kesalahan pencatatan dan

berdampak terhadap ketidaksesuaian antara jumlah uang yang diterima dengan

pencatatan keuangannya. Disamping itu, masih sering terjadi banyak kesalahan

dalam sistem pengeluaran dan penerimaan kas misalnya nota yang dibuat kasir

berbeda dengan jumlah uang yang disetor dan penggunaan uang kas yang tidak

ada kuitansinya menyebabkan banyaknya data tidak tercatat.

Mengingat pentingnya Sistem Akuntansi yang memiliki suatu SPI yang baik

bagi perusahaan, maka penulis menyusun sistem akuntansi yang baik untuk

keperluan manajemen maupun keperluan administrasi perusahaan. Oleh karena

itu, penulis mengangkat judul “Perancangan Sistem Akuntansi Pada CV. Darul

Ilmi Group di Makassar”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan pada CV. Darul Ilmi Group adalah

Bagaimana penerapan sistem akuntansi yang memenuhi syarat SPI pada CV Darul

Ilmi Group

2
1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merancang sistem akuntansi yang baik

dan sesuai dengan syarat SPI untuk diterapkan pada CV. Darul Ilmi Group.

1.4. Batasan Masalah

Penulisan ini membahas tentang sistem akuntansi pokok, sistem dan prosedur

akuntansi pembelian dan pengeluaran kas, sistem dan prosedur akuntansi

penjualan dan penerimaan kas, serta sistem dan prosedur akuntansi penggajian.

1.5. Manfaat Penelitian

Dari perancangan sistem ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pihak luar yang membutuhkan:

A. Penulis

Dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan dan sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Ujung Pandang

B. Perusahaan

Dapat digunakan sebagai pedoman untuk menjalankan operasi perusahaan,

sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, dan sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaiki sistem dan prosedur akuntansi dalam

perusahaan.

C. Pembaca

Dapat menjadi referensi tambahan terkait dengan SPI bagi pihak yang ingin

melakukan penelitian selanjutnya.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Akuntansi

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya sangat

memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam

menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun

berbagai pihak di luar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang

menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen

perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa infromasi yang objektif akan

emndukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan

dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang

objektif.

Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) adalah organisasi formulir,

catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajamen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan.

Dalam sistem akuntansi, ukuran internal control membantu mencegah atau

mendeteksi gangguan dari lingkungan. Misalnya, pijakan dan penjumlahan

vertical (footing) dan penjumlahan datar (crossfooting) merupakan teknik

pembukuan umum yang digunakan untuk menyingkap kesalahan aritmatika.

4
2.2. Pengertian Sistem, dan Prosedur

Definisi sistem menurut Tata sutabri (2004:18) adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

pokok perusahaan.

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri

dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.

Kegiatan klerikal dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal

dan buku besar, kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan menulis, menggandakan,

menghitung, member kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan

membandingkan.

2.3. Unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001:3), “unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah

formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta

laporan”.

A. Formulir (form)

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan

formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam diatas secarik kertas.

Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan,

yaitu:

5
1. Sedapat mungkin memanfaatkan tembusan formulir;

2. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data;

3. Buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin;

4. Masukkan unsur internal check dalam merancang formulir;

5. Cantumkan nama formulir untuk alamat perusahaan pada formulir yang

akan digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar;

6. Cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi;

7. Beri nomor untuk identifikasi formulir;

8. Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir, jika

formulir lebar digunakan, untuk memperkecil kemungkinan salah

pengisisan;

9. Cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebuat akan diisi dengan

tulisan tangan;

10. Cantumkan nomor urtut tercetak;

11. Rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya

membubuhkan tanda v atau x atau dengan menjawab ya atau tidak, untuk

menghemat waktu pengisiannya;

12. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau

dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai atau cetaklah dengan

kertas tanpa karbon (carbonless paper);

13. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blok-

blok daerah yang logis yang berisi data yang saling terkait.

6
B. Jurnal (journal)

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama (books of original entry) yang

digunakan untuk mencatat, mengklarifikasikan dan meringkas data keuangan dan

data lainnya. Dalam jurnal, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan

menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam

laporan keuangan.

C. Buku Besar (General Ledger)

Buku besar (books of final entry) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam

jurnal. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah

untuk menggolongkan data keuangan, dipihak lain dapat dipandang pula sebaai

sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

D. Buku pembantu (Subsidiary Ledger)

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci

data keuangan yang tercantum dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu

merupakan catatan akhir akuntansi, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain

lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar

dan buku pembantu.

E. Laporan (Report)

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan managerial

yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan,

laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok

penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo

7
persediaan yang lamabat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan

keluaran sistem akuntansi.

F. Kode Rekening

Kode adalah suatu (framework) yang menggunakan angka atau huruf tau

kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang

sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan

elemen-elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi. Ada 5 metode pemberian

rekening:

1. Kode angka atau alphabet urut (numerical-or alphabetic-sequence code);

2. Kode angka blok (blok numerical kode);

3. Kode angka kelompok ( group numerical kode);

4. Kode angka decimal (decimal code);

5. Kode angka urut didahului dengan huruf (numerical sequence proceded

by an alphabetic reference).

2.4 Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menyusun Sistem

Akuntansi

Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu untuk

mempertimbangkan beberapa faktor yang penting, yaitu:

1. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, yaitu harus

mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya,

dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.

8
2. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yaitu

sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik

perusahaan.

3. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yaitu

biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan

sehingga relatif murah

2.5 Tujuan pengendalian intern dan unsur pengendalian intern

Menurut Romney (2006:192) pengendalian intern adalah proses yang

menyerap kegiatan operasi organisasi dan sebuah bagian yang utuh dari kegiatan

manajemen dasar. Menurut Tata Sutabri (2004:33) tujuan dari pengendalian intern

adalah menjaga keamanan, harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan

kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam usaha, dan membantu

kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu

Pengendalian intern terdiri dari 3 unsur penting, yaitu:

1. Pencegahan untuk menghalangi masalah sebelum masalah itu muncul;

2. Pendeteksi dibutuhkan untuk menemukan masalah secepatnya setelah

masalah itu muncul;

3. Pembetulan, yaitu mengulang pengawasan masalah yang sudah

ditemukan.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001:164) unsur pokok sistem pengendalian

intern adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas;

9
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya;

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi;

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Selain itu, menurut Romney (2006:42) SIA berfungsi utnuk menyediakan

pengendalian intern yang memadai untuk mencapai tiga tujuan dasar berikut:

1. Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat

diandalkan.

2. Memastikan bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan dengan efisien dan

sesuai dengan tujuan manajemen, serta tidak melanggar kebijakan

pemerintahan yang berlaku.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperkenalkan metode penting, yaitu:

1. Dokumentasi yang memadai atas seluruh aktifitas bisnis, dokumentasi

memungkinkan para manajer memverifikasi bahwa tanggung jawab yang

diberikan telah dilakukan dengan benar. Dokumen dan catatan yang

didesain dengan baik dapat membantu organisasi untuk secara cepat

mengidentifikasikan masalah yang mungkin muncul.

2. Pemisahan tugas yang efektif, pemisahan tugas berkenaan dengan

pembagian tanggung jawab ke beberapa pegawai atas bagian-bagian dari

sebuah transaksi. Tujuannya adalah mencegah seorang pegawai memiliki

pengendalian penuh atas seluruh aspek transaksi bisnis.

10
2.6 Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi

Tujuan Umum Pengembangan sistem akuntansi adalah:

1. Untuk menyediakan sistem informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha.

Kebutuhan pengembang baru sistem akuntansi terjadi jika perusahaan

baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang

berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada. Sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan

manajemen, baik dalam hal mutu, ketetapan penyajian maupun struktur

informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan karena

perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi

untuk dapat menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih

baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai

dengan tuntutan kebutuhan manajemen.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.

Akuntansi merupakan alat pertanggung jawaban kekayaan suatu

organisasi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk

memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga

pertanggung jawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat

dilaksanakan dengan baik. Pengembangan sistem akuntansi dapat pula

ditujukan untuk memperbaiki pengecekan intern agar informasi yang

dihasilkan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.

11
4. Untuk mengutangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk

menghemat biaya informasi yang merupakan barang.

Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama

berikut ini:

1. Analisis sistem

Dalam tahap ini, analis sistem membantu pemakai informasi dalam

mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk

melaksanakan pekerjaannya. Analisis sistem harus memperoleh

informasi yang sebenarnya diperlukan oleh pemakai informasi dalam

tahap analisis sistem ini, karena jenis informasi yang diperlukan oleh

pemakai informasi inilah yang menjadi dasar untuk melangkah ke tahap

desain dan implementasi sistem.

2. Analisis pendahuluan

Dalam analisis pendahuluan, analisis sistem mengumpulkan informasi

untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan

kliennya. Untuk ini analisis sistem harus membuat work sheet atau check

sheet untuk mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisis

pendahuluan tersebut

3. Implementasi sistem

Implementasi sistem adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi,

pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem,

pengujian sistem yang baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk

12
membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat

dilaksanakan secara operasional. Puncak segala kegiatan pengembangan

dan perancangan sistem informasi adalah terletak pada tahap

implementasi.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan penulis, yaitu:

A. Penelitian lapangan (Field Research).

Penelitian lapangan adalah suatu bentuk penelitian dengan mengadakan

observasi dengan wawancara dengan pihak perusahaaan

B. Penelitian Pustaka (Library Research).

Penelitian pustaka adalah suatu bentuk penelitian dengan memperoleh

informasi pada literatur yang mendukung perancangn ini.

3.2 Jenis Data

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang berasal

dari perusahaan dan luar perusahaan

A. Data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan berupa hasil

wawancara langsung dengan pihak perusahaan.

B. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh dengan mengumpulkan bahan dari penelitian

pustaka yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis, yaitu:

14
A. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak personalia

dalam perusahaan.

B. Observasi

Yaitu pengamatan pada objek penelitian sehingga data yang berkaitan

langsung dengan apa yang akan dibahas dapat digunakan sebagai bahan

penyusunan tugas akhir

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode diskriftif kualitatif yaitu

dengan mengklasifikasikan dan menganalisis data informasi yang diperoleh,

kemudian menyusun sebuah perancangan sistem pembelian, penjualan,

penerimaan dan pengeluaran kas serta sistem penggajian sesuai dengan Sistem

Pengendalian Intern (SPI) yang meliputi: Struktur organisasi yang memisahkan

tanggung jawab secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan

memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya, praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

15
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat dan Lokasi Perusahaan

CV. Darul Ilmi Group merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

perdagangan barang dan jasa yang meliputi distributor ponsel qur’an RAZTEL

dan aksesorisnya, Herbal, Al qur’an, Buku Islami, Parfum non alkohol lokal dan

import, Dealer Pulsa Elektrik All Operator.

CV.Darul Ilmi Group didirikan pada bulan November 2008 oleh Ibu Muliati

Idrus S.Pd berdasarkan akte notaris No.4 oleh Almawaty Nurdin,S.H.,M.Kn

Notaris dan PPAT Kota Makassar Yang berkedudukan di Jl. Abdullah Daeng

Sirua No. 73, Makassar.

4.2 Kegiatan Usaha

Jenis kegiatan yang sudah beroperasi sampai dengan tahun 2010 ada

beberapa bidang yaitu:

A. Pelayanan Dealer Pulsa Elektrik All Operator

Pelayanan ini merupakan salah satu bidang usaha yang menawarkan kepada

konsumen yang ingin menjual pulsa elektrik All Operator dan juga menyediakan

pelayanan penjualan pulsa yang bekerjasama dengan perusahaan swasta Medina

PULSA.

B. Pelayanan Jasa Warnet Muslimah

Pelayanan ini merupakan pelayanan yang menyediakan fasilitas bagi para

muslimah yang berkeinginan untuk menggunakan fasilitas internet seperti

16
browsing, download dan lainnya. Disamping itu, pelayanan ini menyediakan

fasilitas printing, burning, dan rental.

C. Pendistribusian Al qur’an buku dan Herbal

Merupakan sebuah pelayanan pendistribusian Al qur’an (dengan terjemahan

maupun tanpa terjemahan), buku-buku islami dan herbal seperti habbatusauda,

sari kurma, minyak zaitun, madu dan lainnya

D. Pendistribusian Ponsel Qur’an

Merupakan pelayanan pendistribusian ponsel Alqur’an yang merupakan

Authorized Dealer resmi dari PT. Raztel Solusindo Telematika dan juga

memberikan pelayanan service dan penjualan sparepart dari ponsel Raztel

tersebut.

4.3 Perancangan Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

BAG.PEMASARA N BAG.KEUANGAN BAG. ADM DAN UMUM BAG.GUDANG

PENJUALAN KASIR

PEMBELIAN AKUNTANSI

HELPER

17
4.4 Uraian tugas

Adapun fungsi dan tanggung jawab struktur organisasi pada CV Darul Ilmi

Group adalah sebagai berikut :

A. Direktur

1. Mengawasi dan mengkoordinir semua bagian yang terkait dalam

perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjalan lancar;

2. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan;

3. Mengembangkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai;

4. Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan sebagai wakil

perusahaan.

B. Wakil Direktur

Membantu direktur dalam menajalankan perusahaan

C. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran terbagi atas 2 bagian. Kedua bagian tersebut adalah:

1. Penjualan: bertanggung jawab terhadap seluruh masalah penjualan dan

membuat laporan penjualan.

2. Pembelian: bertanggung jawab terhadap seluruh masalah pembelian baik

kredit maupun tunai dan membuat laporan pembelian.

D. Bagian Keuangan

Bagian keuangan terbagi atas 2 bagian. Kedua bagian tersebut adalah:

1. Kasir: bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas,

membuat laporan kas kecil dan menangani masalah pembayaran

pelanggan;

18
2. Akuntansi: bertanggung jawab terhadap data keuangan perusahaan,

membuat laporan pembukuan terhadap seluruh transaksi yang terjadi

dalam perusahaan.

E. Bagian Administrasi dan Umum

Fungsi dan tugas bagian andministrasi dan umum adalah sebagai berikut:

1. Menangani penggajian karyawan;

2. Membuat daftar hadir karyawan;

3. Memberikan pertanggungjawaban kepada atasan apabila ada karyawan

yang berhalang masuk kantor.

F. Bagian Gudang

Bagian gudang bertanggung jawab atas semua persediaan yang ada digudang,

melaporkan bila ada persediaan yang rusak atau telah habis dipakai, mengontrol

keluar masuknya barang dan membuat kartu gudang.

G. Helper

Tugas dari helper adalah:

1. Membantu setiap bagian dalam perusahaan dalam melaksanakan aktivitas

perusahaan;

2. Menyiapakan semua kebutuhan yang dibutuhkan dalam menjalankan

aktivitas perusahaan;

3. Bertanggungjawab atas kebersihan perusahaan.

19
4.5 Sistem Akuntansi Pokok

A. Periode akuntansi

Periode akuntansi CV. Darul Ilmi Group dimulai pada tanggal 1 Januari dan

berakhir pada 31 Desember untuk setiap tahunnya.

B. Kebijakan Akuntansi

1. Dasar Pencatatan

Dasar pencatatan yang digunakan oleh CV. Dasrul Ilmi Group adalah

accrual basic, yaitu pencatatan dilakukan pada saat terjadinya transaksi.

2. Kas Kecil

Kas kecil diselenggarakan dengan menggunakan metode dana tetap

(imprest method), dengan jumlah kas Rp. 500.000,00 dan saldo minimal

pengisian kembali Rp.100.000,00.

3. Penyusutan

Penyusutan aktiva tetap perusahaan menggunakan metode garis lurus.

4.6 Perancangan Akuntansi Pokok

A. Perancangan formulir

Formulir dokumen pada dasarnya merupakan wujud fisik rekaman transaksi

perusahaan.Formulir merupakan alat untuk menetapkan tanggung jawab karena di

dalam formulir selalu tersedia ruang khusus yang menjelaskan tentang pihak yang

melaksanakn dan menyetujui dilakukannya transaksi bersangkutan. Formulir yang

digunakan oleh CV Darul Ilmi Group adalah sebagai berikut:

1. Formulir pada bagian pembelian

a. Surat Permintaan Pembelian (SPP)

20
Formulir ini digunakan oleh bagian gudang untuk melakukan

permintaan barang kebagian pembelian untuk melakukan pembelian

barang dengan jenis, jumlah dan mutu sesuai dengan surat tersebut.

Formatnya seperti dibawah ini:

Gambar 4.2

Surat Permintaan Pembelian (SPP)

             

     
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  SURAT PERMINTAAN PEMBELIAN  
   
  Nama Spesifikasi Kuantitas Keterangan  
             
             
             
             
             
             
   
  Bagian Gudang  
   
(…………………..)
         

b. Surat Order Pembelian (SOP)

Formulir ini digunakan oleh bagian pembelian untuk memesan barang

kepada pemasok. Formatnya seperti dibawah ini:

Gambar 4.3

21
Surat Order Pembelian (SOP)

               
     
 

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar
Telp.0411-443199,0411-2850563 No:
e-mail: darulilmi@ymail.com Tanggal:
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  SURAT ORDER PEMBELIAN  
  N Nama Spesifikas Kuantita  
Harga Diskon Total harga
  o Barang i s  
                   
                   
                   
                   
                   
                   
   
  Bagian Pembelian  
   
(…………………..)
             

c. Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH)

Surat ini dibuat dan digunakan oleh bagian pembelian untuk meminta

penawaran harga atas barang yang akan dibeli dalam jumlah besar

kepada pemasok. Formatnya adalah seperti dibawah ini:

Gambar 4.4

22
Surat Permintaan Penawaran Harga

             
 
   

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  SURAT PERMINTAAN PENAWARAN HARGA  
   
Nama Barang Spesifikasi Kuantitas Harga yang diinginkan Keterangan
   
             
             
             
             
             
   
  Bagian Pembelian  
   
(…………………..)
         

d. Laporan Penerimaan Barang (LPB)

Formulir ini dibuat dan digunakan oleh bagian gudang yang untuk

melaporkan setiap penerimaan barang dari pemasok. Formatnya

seperti dibawah ini:

Gambar 4.5

23
Laporan Penerimaan Barang (LPB)

           
   

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  LAPORAN PENERIMAAN BARANG PEMBELIAN  
   
No Nama Barang Kuantitas Spesifikasi Total harga
   
               
               
               
               
               
               
   
  Bagian Gudang  
   
  (…………………..)  
   
   
         

e. Kartu Gudang

Catatan ini dibuat dan digunakan oleh bagian gudang yang hanya

berisi kuantitas barang yang tersimpan di gudang beserta mutasinya.

Formatnya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.6

24
Kartu Gudang

                   
   

     
  JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar    
  Telp.0411-443199,0411-2850563    
  e-mail: darulilmi@ymail.com    
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  KARTU GUDANG  
  NO KODE:                
  Nama barang:            
  Spesifikasi:                
  Diterima   Dipakai Sisa  
  Tgl No.bukti Kuantitas Tgl No.bukti Kuantitas Kuantitas ket  
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   

2. Formulir pada bagian penjualan

a. Faktur Penjualan Tunai (FPT)

Formulir yang digunakan untuk mencatat setiap penjualan tunai

berdasarkan order penjualan. Formatnya seperti tabel dibawah ini:

Gambar 4.7

25
Faktur Penjualan Tunai (FPT)

             
     

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  Member/Non Member:
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  FAKTUR PENJUALAN TUNAI  
   
No Nama Barang Kuantitas Harga Diskon Total harga
   
                 
                 

                 
                 
                 
                 
   
  Pelanggan Bagian penjualan  
   
  (…………………..) (………………………....)  
   
           

b. Kuitansi

Kuitansi ini dibuat oleh bagian penjualan dan diberikan kepada

pelanggan sebagai bukti atas pembelian barang yang dilakukan oleh

pelanggan. Formatnya seperti tabel dibawah ini:

Gambar 4.8

Kuitansi

26
             
   
 

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com      
  Kuitansi  
  Uang sejumlah:    
  Terbilang:    
 
     
  Pembayaran buku:   Nama:    
  Pembayaran herbal:   No.Member:    
  Pembayaran Lain-lain:      
  Jumlah      
 
     
Telah diterima
  oleh, Yang menyetor,    
  Bagian Penjualan Pelanggan    

       
 

  (………………………….)     (…………………………..)  
               

3. Formulir pada bagian penggajian

a. Daftar Hadir Karyawan (DHK)

Dokumen ini digunakan untuk mencatat karyawan masuk bekerja

setiap hari, dan digunakan sebagai bahan perhitungan gaji pada akhir

bulan. Formatnya seperti tabel dibawah ini:

Gambar 4.9

Daftar Hadir Karyawan (DHK)

27
               
   

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar    
Telp.0411-443199,0411-2850563    
e-mail: darulilmi@ymail.com    
toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com        
Daftar Hadir Karyawan  
Hari/Tgl:            
Kode
Nama Jam masuk Jam keluar TTD Ket
No. karyawan  
             
             
             

             

          Adm dan Umum  

     
          (………………………..)  
               

b. Daftar Gaji Karyawan (DGK)

Dokumen ini berisi sejumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi

potongan-potongan berupa hutang karyawan dan sebagainya.

Formatnya seperti tabel dibawah ini:

Gambar 4.10

Daftar Gaji Karyawan

28
                   
   

     
  JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar    
  Telp.0411-443199,0411-2850563    
  e-mail: darulilmi@ymail.com    
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com          
  Daftar Gaji Karyawan  
Hutang
No. Nama Jumlah Jam Kerja Gaji Pokok Tunjangan Jumlah gaji Gaji bersih
  Karyawan  
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
    Adm dan umum    
       
(………………………..)
               
                   

4. Formulir pada bagian pengeluaran kas

a. Bukti Kas Keluar (BKK)

Formulir ini dibuat dan digunakan oleh bagian akuntansi sebagai bukti

setiap pengeluaran kas. Bukti kas keluar dibuat sebanyak 2 rangkap

yang didistribusikan ke bagian kasir. Formatnya sebagai berikut:

Gambar 4.11

Bukti Kas Keluar (BKK)

29
         
     

     
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  BUKTI KAS KELUAR  
  Dibayar kepada:        
  Jumlah uang:        
  Untuk keperluan        
   
No Tanggal Keterangan Jumlah
   
             
             
   
  Dicatat Disetujui  
  Bagian akuntansi Bagian Keuangan  
   
  (…………………..) (……………….....)  
   
   
       

b. Surat Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (SPPKK)

Formulir ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk

menggunakan dana kas kecil pada pemegang dana kas kecil.

Formatnya seperti table berikut:

Gambar 4.12

30
Surat Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (SPPKK)

       
     
 

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  SURAT PERMINTAAN PENGELUARAN KAS KECIL  
   
DICATAT DISETUJUI DIMINTA OLEH
   
           
           
           
           
 

         
           
   
  Jumlah:  
  Terbilang:  
  Keterangan:  
         

c. Bukti Pemakaian Kas Kecil (BPKK)

Formulir ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan dana kas kecil yang digunakannya.

Formatnya seperti table berikut ini:

Gambar 4.13

31
Bukti Pemakaian Kas Kecil (BPKK)

         
     

     
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  BUKTI PEMAKAIAN DANA KAS KECIL  
  Jumlah yang dibayar:        
Jumlah yang
  dikeluarkan:        
  Jumlah yang tersisa:        
   
No Tanggal Keterangan Jumlah
   
             
             
             
             
   
  Disetujui oleh Dibuat oleh  
Kasir Pemakai Dana

   
   
(…………………..) (………………….....)

     

d. Surat Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (SPPKKK)

Formulir ini digunakan oleh pemegang dana kas kecil jika ingin

melakukan pengisian kembali dana kas kecil kepada bagian akuntansi

untuk dibuatkan bukti kas keluar. Formatnya seperti tabel berikut:

Gambar 4.14

32
Permintaan Pengisian kembali Kas Kecil (SPKKK)

       
   

     
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563  
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  took online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  PERMINTAAN PENGISIAN KEMBALI KAS KECIL  
   
TANGGAL KETERANGAN JUMLAH
   
           
           
           
 

         
           
           
           
  Dibukukan Oleh Dibayar Oleh Disetujui Oleh  
 

       
  (……………………...) (…………………….) (………………………)  
 
 
       

5. Formulir pada bagian penerimaan kas

a. Bukti permintaan dan pengeluaran barang dari gudang (BPPBG)

Dokumen ini dibuat oleh bagian gudang untuk melaporkan jenis

barang yang keluar dari gudang. Formatnya seperti tabel berikut:

Gambar 4.15

Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang dari Gudang (BPPBG)

33
           
     

 
   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG DARI GUDANG  
  Jumlah barang yang Jumlah barang  
No Nama Barang keterangan
  diminta yang dikeluarkan  
               
               

               
               
   
  Bagian gudang  

   
  (…………………..)  
   

b. Faktur Penjualan Tunai (FPT)

Formulir yang digunakan untuk mencatat setiap penjualan tunai

berdasarkan order penjualan. Formatnya seperti tabel dibawah ini:

Gambar 4.16

Faktur Penjualan Tunai (FPT)

             
   

34
 

   
JL. Abd. Daeng Sirua No.73 Makassar No:
Telp.0411-443199,0411-2850563 Tanggal:
e-mail: darulilmi@ymail.com  Member/Non Member:
  toko online: darulilmiagencymakassar.blogspot.com    
  FAKTUR PENJUALAN TUNAI  
  Nama  
No Kuantitas Harga Diskon Total harga
  Barang  
                 
                 

                 
                 
                 
                 
   
  Pelanggan Bagian penjualan  
   
  (…………………..) (………………………....)  
   
   
   
           

B. Perancangan klasifikasi dan kode rekening neraca

Untuk pengklasifikasian kode rekening pada CV. Darul Ilmi Group, maka

penulis menggunakan kode angka desimal. Kode angka desimal memberi kode

angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10

subkelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum 10 golongan yang

35
lebih kecil daei sub kelompok tersebut. Pemberian kode dengan angka desimal ini

memiliki karakterisitik sebagai berikut:

a. Rekening diberi kode dengan angka yang berurutan, dari angka kecil ke

angka besar;

b. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Klasifikasi besar memiliki

jumlah angka yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan klasifikasi

rinciannya;

c. Perluasan klasifikasi pada suatu rekening dilakukan dengan maksimum

pemecahan tidak lebih dari 10. Pemberian kode perluasannya dilakukan

dengan menambahkan 1 angka di sebelah kanannya.

1. Klasifikasi dan Kode Rekening Neraca

1 Aktiva

11 Aktiva Lancar

111 Kas/Bank

1111 Kas

1112 Kas bank-Mandiri

1113 Kas Kecil

112 Piutang

1121 Piutang Usaha

12 Aktiva Tetap

121 Harga Perolehan aktiva Tetap

1211 Tanah

1212 Gedung

36
1213 Mebel dan Peralatan Kantor

122 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

1221 Akumulasi Penyusutan Mebel dan

Peralatan kantor

1222 Akumulasi Penyusutan Gedung

2 Hutang

21 Hutang Lancar

2111 Hutang Usaha

22 Hutang Jangka Panjang

2211 Hutang Bank

3 Modal

3111 Modal

3112 Prive

2. Klasifikasi dan Kode Rekening Laba Rugi

4 Pendapatan

41 Pendapatan Usaha

4111 Pendapatan Jasa

5 Biaya

51 Biaya Usaha

5211 Biaya gaji

5212 Biaya Transportasi

5213 Biaya Penyusutan Gedung

37
5214 Biaya Penyusutan Mebel dan Peralatan

Kantor

5215 Biaya Listrik, air dan Telepon

5216 Biaya Angkut

5217 Biaya Iklan

5218 Biaya Lain-lain

6 Pendapatan dan Biaya Lain

61 Biaya Lain

6111 Biaya Bunga

62 Pajak Penghasilan

6211 Pajak Penghasilan (PPh) Perusahaan

63 Laba Rugi

6411 Laba Rugi

3. Klasifikasi dan Kode Rekening Laba Rugi

1111 Kas

Debet : Transaksi Penerimaan Kas

Kredit : Transaksi Pengeluaran Kas

1112 Kas bank-Mandiri

Debet : Transaksi Penerimaan Kas di Bank (setoran)

Kredit : Transaksi Pengeluaran Kas di Bank (penarikan)

1113 Kas Kecil

Debet : Jumlah kas besar yang disisihkan ke dalam kas kecil

38
Kredit : Jumlah kas kecil yang ditarik kembali ke kas besar jika kas kecil

tidak diperlukan lagi dan jumlah kas kecil yang telah dipakai pada akhir

periode

1121 Piutang Usaha

Debet : Tagihan yang timbul dari penjualan barang

Kredit : Penerimaan pelunasan tagihan dan penghapusan piutang dagang

1211 Tanah

Debet : Harga perolehan tanah yang dibeli

Kredit : Harga perolehan tanah yang dijual

1212 Bangunan

Debet : Harga perolehan bangunan yang dibeli atau dibangun atau

pengeluaran modal yang berhubungan dengan gedung

Kredit : Harga perolehan bangunan yang dijual atau dinyatakan tidak

dipakai

1213 Mebel dan Peralatan Kantor

Debet : Harga perolehan mebel dan peralatan kantor

Kredit : Harga perolehan mebel dan perolehan yang dijual atau dinyatakan

tidak dipakai

1221 Akumulasi Penyusutan Mebel dan Peralatan Kantor

Debet : Jumlah akumulasi penyusutan mebel dan peralatan kantor yang

telah dijual atau dinyatakan tidak dipakai

39
Kredit : Biaya penyusutan mebel dan peralatan kantor dalam suatu

periode akuntansi

1222 Akumulasi Penyusutan Bangunan

Debet : Jumlah penyusutan bangunan yang talah dijual atau dinyatakan

tidak terpakai

Kredit : Biaya penyusutan bangunan dalam satu periode akuntansi

2111 Hutang Usaha

Kredit : Transaksi yang timbul dari pembelian kredit barang atau jasa

Debet : Pelunasan kewajiban tersebut dan retur pembelian

3111 Modal

Kredit : Jumlah nominal modal pada saat pendirian usaha dan penutupan

rekening rugi/laba

Debet : Penutupan rekening prive atau rugi laba

3112 Prive

Kredit : Jumlah pengambilan aktiva yang digunakan untuk keperluan

pribadi

Debet : Penutupan rekening modal

4111 Pendapatan Jasa

Kredit : Hasil yang diperoleh perusahaan dari penjualan jasa

Debet : Penutupan rekening rugi laba

5211 Biaya gaji

Debet : Biaya gaji dalam suatu periode akuntansi

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

40
5212 Biaya Transportasi

Debet : Biaya transportasi dalam rangka operasional perusahaan

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

5213 Biaya Penyusutan Bangunan

Debet : Biaya penyusutan bangunan yang terjadi atau menjadi beban

dalam suatu periode akuntansi

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

5214 Biaya Penyusutan Mebel dan Peralatan Kantor

Debet : Biaya penyusutan mebel dan peralatan kantor yang terjadi dalam

periode akuntansi

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

5215 Biaya Listrik, air dan Telepon

Debet : Biaya listrik, air dan telepon yang dibayar dalam rangka

operasional perusahaan

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

5216 Biaya Angkut Penjualan

Debet : Biaya angkut penjualan dalam rangka operasional perusahaan

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

5218 Biaya Iklan

Debet : Biaya iklan dalam rangka operasional perusahaan

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

5219 Biaya Lain-lain

Debet : Biaya lain-lain yang menjadi beban selama periode akuntansi

41
Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

6111 Biaya Bunga

Debet : Biaya bunga

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

6411 Laba Rugi

Debet : Laba rugi

Kredit : Penutupan ke rekening laba rugi

4. Perancangan jurnal

Perusahaan mengarsipkan setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan

ke dalam beberapa jurnal, antara lain:

a. Jurnal Umum

Catatan yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat setiap

transaksi yang tidak termasuk kedalam jurnal khusus. Formatnya

dapat dilihat pada table berikut:

Gambar 4.17

Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit

42
b. Jurnal Penerimaan Kas

Catatan yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat

transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai. Formatnya dapat dilihat

pada table berikut:

Gambar 4.18

Jurna Penerimaan kas

Halaman:
JURNAL PENERIMAAN KAS

Debet Kredit Lain-lain di Kredit


Tanggal Keterangan Ref.
Kas Piutang Usaha Penjualan No.Rek Jumlah

c. Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat

pengeluaran yang dilakukan dengan bukti kas keluar. Formatnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.19

Jurnal Pengeluaran Kas

Halaman:

43
JURNAL PENGELUARAN KAS
Debet Lain-lain di debet Kredit Lain-lain di Kredit
Tanggal Keterangan Ref. No.
Hutang jumlah Kas No.Rek Jumlah
Rek

d. Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan

dan yang merupakan satu kesatuan tersendiri. Formatnya dapat dilihat

pada table berikut:

Gambar 4.20

Buku Besar

               
  BUKU BESAR  
   
  Nama Rekening: No. Rekening:  
   
  Saldo  
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
  Debet Kredit  
                 
                 
                 

e. Buku Pembantu

Buku pembantu yang digunakan adalah buku pembantu piutang.

Formatnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.21

Buku Pembantu

                   

44
  BUKU PEMBANTU  
Kod
  e :  
  Nama :  
  Alamat :  
  Saldo  
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit
  Debet Kredit  
                   
                   
                   
                   

f. Buku Kas Kecil

Buku ini digunakan untuk pemegang dana kas kecil untuk mencatat

penerimaan dan pengeluaran kas kecil yang dilakukannya. Formatnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.22

Buku Kas Kecil

                 
  BUKU KAS KECIL
   
   
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
   
                 
                 
                 

45
                 

C. Perancangan Sistem Akuntansi

1. Sistem Pembelian

a. Dokumen yang digunakan

i. Surat permintaan pembelian

Dokumen ini dibuat dan diisi oleh bagian gudang untuk meminta

bagian pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis dan

jumlah barang yang tercantum pada SPP.

ii. Surat order pembelian

Dokumen ini digunakan oleh bagian pembelian untuk memesan

barang ke pemasok.

iii. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini digunakan oleh bagian gudang untuk melaporkan

barang yang diterima dari pemasok

iv. Surat permintaan penawaran harga

Dokumen ini digunakan oleh bagian pembelian untuk meminta

penawaran harga barang kepada pemasok dalam jumlah yang besar

v. Surat penawaran harga

Dokumen ini diterima dari pemasok yang digunakan oleh bagian

pembelian untuk membuat perbandingan harga.

vi. Kartu gudang

Catatan ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat jumlah

persediaan yang adada di perusahaan.

46
b. Catatan akuntansi yang digunakan

i. Jurnal pembelian

Catatan ini digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat

transaksi pembelian

ii. Buku besar

Catatan ini merupakan catatan terakhir data laporan keuangan

karena menampung ringkasan data yang sudah diklarifikasikan,

yang berasal dari jurnal

iii. Laporan pembelian

Catatan ini digunakan oleh bagian pembelian untuk mencatat jenis

dan jumlah produk yang dibeli selama satu bulan

c. Unit organisasi yang terkait dan uraian kegiatannya

i. Bagian gudang

 Membuat SPP sebanyak dua lembar yang didistribusikan antara

lain:

- SPP lembar pertama diberikan ke bagian pembelian

-SPP lembar kedua diarsipkan permanen berdasarkan nomor

 Menerima SOP lembar kedua dari bagian pembelian dan faktur

bersama barang dari pemasok;

 Memeriksa dan mencocokkan barang antara SOP lembar kedua

dengan faktur dan barang dari pemasok;

 Membuat laporan penerimaan barang sebanyak dua lembar yang

didistribusikan antara lain:

47
-LPB lembar pertama, faktur bersama barang diberikan

kebagian pembelian

-LPB lembar kedua diberikan kebagian akuntansi

 Mencocokkan barang yang tercantum pada SPP dan SOP lembar

kedua yang diarsipkan permanen berdasarkan nomor, kemudian

mengisi kartu gudang.

ii. Bagian pembelian

 Menerima SPP lembar pertama dari bagian gudang;

 Membuat SPPH yang dikirm ke pemasok dan membuat

perbandingan harga berdasarkan SPH yang diterima dari

pemasok;

 Membuat SOP sebanyak tiga lembar yang didistrubusikan antara

lain:

-SOP lembar pertama diberikan ke pemasok

-SOP lembar kedua diberikan kembali ke bagian gudang

-SOP lembar ketiga diarsipkan sementara berdasarkan nomor

 Menerima LPB lembar pertama dan faktur dari bagian gudang;

 Memeriksa dan mencocokkan SOP lembar ketiga dan SPP

lembar pertama dengan LPB lembar pertama dan faktur;

 Mengisi laporan pembelian;

 Mengarsip permanen berdasarkan nomor LPB lembar pertama

dan faktur diberikan ke bagian akuntansi.

iii. Bagian akuntansi

48
 Menerima LPB lembar kedua dari bagian gudang dan faktur

dari baguan pembelian;

 Mencocokkan LPB dengan faktur;

 Mencatat transaksi pembelian dalam jurnal pembelian dan buku

besar;

 Mengarsipkan permanenn LPB lembar kedua dan faktur

berdasarkan nomor.

d. Sistem pengendalian Intern

i. Organisasi

 Bagian pembelian terpisah dari bagian gudang dan akuntansi;

 Transaksi pembelian dilakukan oleh bagian gudang, bagian

pembelian dan bagian akuntansi sehingga transaksi dapat

dilakukan secara lengkap oleh beberapa bagian.

ii. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

 SPB dan LPB diotorisasai oleh bagian gudang;

 SOP diotorisasi oleh bagian pembelian.

iii. Praktek yang sehat

 SPP bernomor urut tercetak dan pemakaiannnya

dipertanggungjawabkan oleh bagian gudang;

 SOP bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh bagian pembelian;

 Barang hanya dapat diterima oleh bagian gudang apabila telah

menerima SOP dari bagian pembelian.

49
e. Bagan alir dokumen pembelian

Bagan alir dokumen sistem pembelian disajikan sebagai berikut:

50
51
2. Sistem Penjualan

a. Dokumen yang digunakan

i. Faktur

Faktur merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian pemasaran

dan digunakan sebagai dasar untuk mencatat terjadinya penjualan.

ii. Kuitansi

52
Dokumen ini digunakan oleh perusahaan sebagai bukti kas masuk

b. Catatan akuntansi yang digunakan

i. Jurnal Penjualan

Catatan yang digunakan untuk mencatat banyaknya penjualan yang

terjadi selama periode tertentu

ii. Laporan penjualan

Laporan yang digunakan untuk mencatat banyaknya penjualan

yang terjadi pada hari tersebut

iii. Buku Besar kas

Merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

berhubungan dengan kas

iv. Buku Besar piutang

Merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

berhubungan dengan piutang

c. Unit organisasi yang terkait dan uraian kegiatannya

i. Bagian Pemasaran

 Membuat atau menerima order dari pelanggan;

 Meminta otorisasi atas order dari manajer pemasaran;

 Order yang disetujui yang dibuatkan faktur sebanyak tiga

lembar sedangkan order yang ditolak tidak diproses lebih lanjut;

 Mengirimkan faktur lembar pertama, kedua dan ketiga ke kasir;

 Melakukan pencatatan dalam laporan penjualan berdasarakan

faktur lembar ketiga dari bagian kasir;

53
 Mengarsipkan faktur lembar ketiga secara permanen berdasar

nomor urut.

ii. Bagian Kasir

 Menerima faktur lembar pertama kedua dan ketiga dari bagian

pemasaran;

 Membuat kuitansi sebanyak 3 lembar;

 Mengirimkan kuitansi dan faktur lembar pertama ke pelanggan;

 Mengirimkan kuitansi dan faktur lembar kedua ke bagian

keuangan dan akuntansi;

 Mengirimkan faktur lembar ketiga ke bagian pemasaran;

 Mengarsipkan secara permanen kuitansi lembar ketiga.

iii.Bagian Keuangan dan Akuntansi

 Menerima kuitansi dan faktur lembar kedua dari bagian kasir;

 Membandingkan dan mencatat jurnal penjualan dan buku

pembantu piutang, buku besar kas, buku besar piutang dan buku

besar pendapatan;

 Mengarispkan kuitansi dan faktur lembar kedua secara

sementara.

d. Sistem pengendalian Intern

i. Organisasi

 Bagian keuangan dan akuntansi harus terpisah dari bagian

pemasaran.

 Bagian kasir harus terpisah dari bagian keuangan dan akuntansi.

54
 Transakasi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh beberapa

fungsi yang berbeda.

ii. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

 Penerimaan order dari pelanggan diotorisasi oleh manajer

pemasaran.

 Persetujuan kredit diotorisasi oleh manajer pemasaran dengan

memberi paraf padsa surat order.

iii.Praktek yang sehat

 Dokumen yang digunakan bernomor urut tercetak dan

penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh bagian yang

bersangkutan

 Rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrolnya di buku

besar setiap sebulan sekali

e. Bagan alir dokumen penjualan

Bagan alir dokumen sistem penjualan disajikan sebagai berikut:

55
3. Sistem Penggajian

a. Dokumen yang digunakan

i. Daftar Hadir Karyawan

Dokumen ini digunakan untuk mencatat karyawan yang masuk

setiap hari.

ii. Daftar Gaji Karyawan

56
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan dikurangi

potongan-potongan berupa hutang karyawan, iuran dan sebagainya.

iii. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini digunakan sebagai perintah bagi bagian kasir untuk

mengisi cek sebesar jumlah rupiah yang tercantum pada documen

tersebut, dan mengirimkannya kepada orang yang namanya

tercantum dalam bukti kas keluar.

b. Catatan akuntansi yang digunakan

i. Jurnal Pengeluaran kas

Jurnal ini digunakan untuk mencatat trasnsaksi pengeluaran kas

yang dilakukan oleh perusahaan dengan mempergunakan cek

akibat adanya pembayaran gaji karyawan.

ii. Buku Besar Biaya gaji

Merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

berhubungan dengan biaya gaji.

iii. Buku Besar kas

Merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

berhubungan dengan kas.

c. Unit organisasi yang terkait dan uraian kegiatannya

i. Bagian Administrasi dan Umum

 Membuat daftar hadir karyawan;

57
 Membuat daftar gaji karyawan;

 Meneruskan daftar gaji karyawan ke bagian keuangan dan

akuntansi;

 Mengarsipkan daftar hadir karyawan secara permanen;

 Menerima daftar gaji karyawan dari bagian kasir;

 Mengarsipkan daftrar gaji karywan secara permanen.

ii. Bagian Keuangan dan Akuntansi

 Menerima daftar gaji karyawan dari bagian admin dan umum;

 Membuat BKK dua lembar;

 Menyerahkan BKK dua lembar;

 Menyerahkan BKK lembar pertama dan kedua, DGK ke bagian

kasir;

 Menerima BKK lembar pertama dari bagian kasir;

 Mencatat dalam jurnal pengeluaran kas, buku besar kas, dan

buku besar biaya gaji;

 Mengarsipkan BKK lembar pertama secara permanen

berdasarkan nomor urut.

iii. Bagian Kasir

 Menerima BKK lembar pertama dan kedua, DGK dari bagian

keuangan dan akuntansi mengisi dan meminta tanda tangan atas

cek;

 Mencairkan cek;

58
 Membayar gaji serta meminta tanda tangan pada daftar gaji

karyawan;

 Mengirimkan BKK lembar pertama ke bagian keuangan dan

akuntansi;

 Mengirimkan DGK ke bagian administrasi dan umum;

 Mengarsipkan BKK lembar kedua secara permanen berdasarkan

nomor urut.

d. Sistem pengendalian Intern

i. Organisasi

 Bagian administrasi dan umum terpisah dari bagian kasir.

 Bagian keuangan dan akuntansi harus terpisah dari bagian kasir.

ii. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

 Setiap orang yang tercantum namanya dalam daftar gaji

karyawan, harus memiliiki surat keputusan pengangkatan dari

direksi.

 Setiap perubahan gaji harus didasarkan pada surat keputusan

direktur.

 Setiap pemotongan gaji dan honor, harus didasarkan atas

potongan yang diotorisasi oleh bagian administrasi dan umum.

 Daftar hadir karyawan harus diotorisasi oleh bagian administrasi

dan umum.

 Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh

bagian keuangan dan akuntansi.

59
iii. Praktek yang sehat

 Pengisian daftar hadir karyawan harus diawasi oleh bagian

administrasi dan umum.

 Pembuatan daftar gaji karyawan diverifikasi kebenaran dan

ketelitiannya oleh bagian keuangan dan akuntansi sebelum

dibuatkan bukti kas keluar.

e. Bagan alir dokumen penggajian

Bagan alir dokumen sistem penggajian disajikan sebagai berikut:

60
4. Sistem Penerimaan kas

a. Dokumen yang digunakan

i. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan oleh bagian penjualan untuk merekam

berbagai informasi yang diperlukan sehubungan dengan transaksi

penjualan tunai.

61
ii. Bukti permintaan dan pengeluaran barang dari gudang

Dokumen ini dibuat oleh bagian gudang untuk melaporkan jenis

barang yang keluar dari gudang.

b. Catatan akuntansi yang digunakan

i. Jurnal penerimaan kas

Catatan akuntansi ini digunakan oleh bagian akuntansi untuk

mencatat transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai.

ii. Jurnal umum

Catatan akuntansi ini digunakan ole bagian akuntansi untuk

mencatat transaksi yang tidak termasuk dalam jurnal khusus.

iii. Kartu gudang

Catatan ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat

persediaan barang yang disismpan dalam gudang.

c. Unit organisasi yang terkait dan uraian kegiatan

i. Bagian penjualan

 Menerima order dari pembeli;

 Membuat FPT sebanyak 3 lembar yang didistribusikan antara

lain:

-FPT lembar pertama diserahkan ke kasir

-FPT lembar kedua diserahkan ke pembeli

-FPT lembar ketiga diarsipkan permanen oleh bagian penjualan

berdasarkan nomor

62
 Membandingkan FPT lembar pertama dan FPT lembar kedua

dari pembeli;

 Menyerahkan barang ke pembeli beserta FPT lembar ke dua;

 FPT lembar pertama diserahkan ke bagian akuntansi.

ii. Bagian kasir

 Menerima FPT lembar pertama dari bagian penjualan;

 Menerima uang dan mencap lunas pada FPT;

 Menyerahkan FPT lembar pertama ke bagian penjualan.

iii. Bagian gudang

 Menyerahkan barang yang dibutuhkan bagian penjualan;

 Membuat dan mengisi BPPBG sebanyak dan mengarsipkannya

secara permanen, kemudia mencatatnya di bagian gudang;

 Bagian akuntansi;

 Menerima FPT lembar pertama dari bagian penjualan;

 Mencatatnya ke dalam jurnal umum, jurnal penjualan, dan jurnal

penerimaan kas.

d. Sistem pengendalian intern

i. Organisasi

 Bagian penjualan terpisah dari kasir

 Bagian kasir terpisah dari akuntansi, dan gudang

 Transaksi penjualan tunai dilakukan oleh bagian penjualan,

kasir, gudang, dan akuntansi

63
ii. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

 Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh bagian penjualan

dengan menggunakan FPT

 Penerimaan kas diotorisasi oleh kasir dengan memberikan cap

lunas pada FPT

 Pencatatan dalam jurnal diotorisasi oleh bagian akuntansi

iii. Praktek yang sehat

 FPT bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh bagian penjualan

 BPPBG bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh bagian gudang

 Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor

seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau dengan transaksi

penjualan tunai berikutnya.

e. Bagan alir dokumen penerimaan kas

Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas disajikan sebagai berikut:

64
65
5. Sistem Pengeluaran kas

a. Dokumen yang digunakan

i. Bukti kas keluar

Dokumen ini digunakan sebagai perintah bagi kasir untuk

memberikan uang sebesar jumlah yang tercantum pada dokumen

tersebut.

66
ii. Surat permintaan pemakaian dana kas kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta

sejumlah uang kepada pemegang kas kecil

iii. Bukti pemakaian kas kecil

Dokumen ini dibuat dibuat oleh pemakain kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan pemakaian kas kecil yang dilakukannya

iv. Surat permintaan dan pengisian kembali dana kas kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang kas kecil untuk meminta

pengisan kembali kas kecil apabila saldo kas kecil mendekati

jumlah Rp.100.000,00

b. Dokumen akuntansi yang digunakan

i. Jurnal pengeluaran kas

Jurnal ini digunakan untuk pengeluaran kas yang dilakukan dengan

bukti kas keluar Jurnal umum.

ii. Buku kas kecil

Jurnal ini digunakan oleh bagian yang memegang kas kecil untuk

mencatat mutasi yang terjadi pada kas kecil

c. Unit organisasi yang terkait dan uraian kegiatan

i. Pembentukan dana kas kecil

(1) Bagian akuntansi

 Membuat BKK sebanyak dua lembar yang diserahkan ke

kasir;

67
 Menerima BKK sebanyak dua lembar yang diserahkan ke

kasir;

 Menerima BKK lembar kedua dari kasir;

 Mencatat BKK dalam jurnal pengeluaran kas;

 Mengarsipkan permanen BKK berdasarkan nomor.

(2) Bagian Kasir

 Menerima BKK sebanyak dua lembar dari bagian

akuntansi;

 Mengisi dan menandatangani BKK;

 Memberi cap lunas pada BKK;

 BKK lembar kedua diserahkan ke bagian akuntansi;

 Mengarsipkan permanen BKK lembar pertama berdasarkan

nomor.

ii. Pemakaian dana kas kecil

(1) Pemakai dana kas kecil

 Membuat PPKK sebanyak 2 lembar dan diserahkan ke

kasir;

 Menerima PPKK lembar pertama dan mengarsipkan setelah

mengeluarkan uang;

 Membuat BPKK satu lembar;

 Menyerahkan BPKK ke kasir.

(2) Bagian Kasir

68
 Menerima PPKK sebanyak dua lembar dari pemakai dana

kas kecil yang didistribusikan antara lain:

-Lembar pertama diberikan ke pemakai dana kas kecil

-Lembar kedua diarsipkan

 Menyerahkan uang ke pemakai dana kas kecil;

 Menerima BPKK dari pemakai kas kecil;

 Memeriksa pertanggungjawaban pemakai dana kas kecil;

 BPKK diarsipkan sementara berdasarkan nomor.

iii. Pengisian kembali dana kas kecil

(1) Bagian kasir

 Membuat permintaan pengisian kembali dana kas kecil;

 Menyerahkan PPKKK dan BPKK ke bagian akuntansi;

 Menerima BKK dua lembar, PPKKK dan BPKK dari

bagian akuntansi;

 Mengisi dan menandatangi BKK;

 BKK lembar kedua diarsipkan permanen berdasarkan

nomor;

 BKK lembar pertama, PPKKK dan BPKK diberikan

kebagian akuntansi;

 Bagian akuntansi;

 Menerima PPKKK dan BPKK dari kasir;

 Membuat BKK sebanyak dua lembar yang diserahkan ke

kasir bersama PPKKK dan BPKK;

69
 Menerima BKK lembar pertama, PPKKK dan BPKK dari

kasir;

 Mencatat BKK dalam jurnal pengeluaran kas dan memberi

cap lunas;

 BKK lembar pertama diarsipkan permanen bersama dengan

PPKKK dan BPKK berdasarkan nomor.

d. Sistem pengendalian intern

i. Organisasi

 Bagian kasir terpisah dari bagian akuntansi

 transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak dilaksanakan

oleh 1 bagian saja

ii. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

 Pengeluaran dan kas kecil harus diotorisasi oleh pejabat yang

berwenang

 Pencatatan dalam buku kas kecil didasarkan pada dokumen yang

telah diberi cap lunas

iii. Praktek yang sehat

 Saldo kas ditangan harus dilindungi dari kemungkinan

pencurian

 Dokumen harus diberikan cap lunas setelah melakukan

pengeluaran kas

e. Bagan alir dokumen pengeluaran kas

Bagan alir dokumen sistem pengeluaran kas disajikan sebagai berikut:

70
71
72
73
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, penulis telah merancang prosedur sistem akuntansi

pokok, prosedur dan sistem akuntansi pembelian dan pengeluaran kas, penjualan

dan penerimaan kas serta prosedur dan sistem akuntansi penggajian yang sesuai

74
dengan standar SPI yang memudahkan pihak perusahaan menjalankan kegiatan

usahanya. Perancangan sistem akuntansi ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang sangat besar kepada perusahaan seperti memberikan laporan

keuangan yang dapat diandalkan, relevan, dan akurat, memberikan garis

wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara setiap bagian, meminimalisir

terjadinya penyimpangan, memberikan rasa aman terhadap kekayaan perusahaan

dan penggunaan formulir yang lebih efektif dan efisien.

5.2 Saran

Kami menyarankan kepada CV Darul Ilmi Group untuk menerapkan prosedur

dan sistem akuntansi pokok, prosedur dan sistem akuntansi pembelian dan

pengeluaran kas, prosedur dan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas

serta prosedur dan sistem akuntansi penggajian yang telah penulis rancang dengan

terus melakukan kontrolosasi guna menghasilkan informasi akuntansi yang

mendukung peningkatan kinerja guna mencapai maksud dan tujuan perusahaan.

75

You might also like