You are on page 1of 4

NAMA : ALYA AMALIAH SYAM

NIM/KEAS : 200606502001/A

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan ialah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan

sekumpulan manusia yang diwariskan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya melalui

pengajaran, pelatihan dan penelitian. Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut

dengan Education dimana secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin,

yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E yang artinya perkembangan dari dalam

keluar, dan Duco yang artinya sedang berkembang. Sehingga secara etimologis arti

pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik

agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis

dalam berpikir.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan kejuruan yang setara dengan

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dalam penyelenggaraannya dimaksudkan untuk

mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Misi

yang diemban oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengajarkan pengetahuan untuk

penguasaan profesi serta mengadakan berbagai macam praktik keterampilan sesuai dengan jurusan

masing-masing yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Penguasaan profesi dan berbagai

macam praktek tersebut bertujuan untuk menciptakan tenaga-tenaga yang terampil, mempunyai

keahlian dan mampu bersaing di dunia kerja.


SMKN 7 Makassar merupakan salah satu bentuk pendidikan yang bersifat formal dengan

berbagai program keahlian dan kompetensi keahlian. Salah satu kompetensi keahlian yang ada

ialah Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) dan dalam jurusan tersebut siswa perkantoran

lebih dikenal dengan keterampilan mengetik 10 jari alasannya ialah hanya di jurusan perkantoran

keahlian itu diajarkan.

Kompetensi dasar tersebut dimaksudkan agar peserta didik mempunyai keterampilan

mengetik dengan cepat dan tepat. Menggunakan sistem mengetik 10 jari buta. Keterampilan

mengetik peserta didik nantinya dibutuhkan dalam dunia kerja, terutama untuk pekerjaan kantor

yang menurut George R. dalam Wahyuni (2017) bahwa “persentase terbesar pekerjaan kantor

adalah mengetik (typing) yaitu sebesar 24,6%”.Besarnya persentase menunjukkan bahwa

keterampilan mengetik sistem 10 jari buta merupakan hal yang penting untuk dimiliki siswa

sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Proses pengetikan yang terhambat akan menjadikan

pekerjaan-pekerjaan lainnya menjadi terhambat pula. Sekolah Menengah Kejuruan yang

merupakan satuan pendidikan pencetak lulusan yang siap bekerja, diharapkan mampu

menghasilkan peserta didik yang menguasai keterampilan mengetik sistem 10 jari buta khususnya

untuk kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran. Hasil belajar berupa keterampilan mengetik

sistem 10 jari buta dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal berasal dari dalam diri perserta didik itu sendiri, sedangkan faktor eksternal

berasal dari luar diri peserta didik. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang

mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, sebab motivasi belajar dapat mendorong peserta didik

untuk melakukan kegiatan belajar dan berlatih. Motivasi belajar yang tinggi dari setiap peserta

didik diharapkan dapat membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran berupa keterampilan

mengetik sistem jalan 0 jari buta. Sebagian besar siswa hanya berlatih mengetik sistem 10 jari buta

ketika mata diklat Otomasi Perkantoran berlangsung. Beberapa siswa beranggapan bahwa
mengetik dengan sistem 10 jari buta merupakan hal yang sulit sehingga motivasi belajar dan

berlatih mengetik siswa pun menjadi rendah.

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah penggunaan media

pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata diklat. Media pembelajaran merupakan alat

penunjang atau alat bantu yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk

memperjelas dan mempermudah dalam penyampaian pesan oleh guru kepada peserta didik

sehingga dapat membangun kondisi belajar kondusif serta membuat peserta didik mampu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Guru mata pelajaran OTKP di SMKN 7 Makassar

menggunakan media pembelajaran Typing Tutor selama kurang lebih 5 tahun untuk melatih peserta

didik dalam pembentukan keterampilan mengetik sistem 10 jari buta. typing tutormerupakan

sebuah aplikasi di dalam komputer yang dapat digunakan untuk mengedit atau mengetik naskah.

Typing Tutor memiliki tampilan dan pilihan menu yang sederhana, sehingga dengan media tersebut

diharapkan siswa dapat fokus dalam berlatih mengetik sistem 10 jari buta.

Kenyataannya berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 17 April

2023, mata pelajaran mengetik 10 jari hanya diajarkan di bangku kelas X namun pada saat kelas

XII siswa akan dihadapkan dengan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dimana mengetik 10 jari

masuk dalam kategori ujian dan dari pihak sekolah akan melakukan pelatihan atas dasar

permintaan siswa, juga keputusan guru agar siswa mampu serta siap menghadapi UKK.

Merujuk pada uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Efektivitas

Pelaksanaan Pelatihan Typing Dalam Menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Pada Kelas

XII Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran di SMKN 7 Makassar.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Pelatihan Typing Tutor Siswa Kelas XII

Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran di SMKN 7 Makassar?”

C. Tujuan Penelitian

Secara rinci tujuan penelitian ini “Ialah Mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Pelatihan

Typing Tutor Siswa Kelas XII Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran di SMKN 7 Makassar?

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menjadi bahan informasi dan referensi bagi peneliti, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya tentang proses pelaksanaan pelatihan typing tutor.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan dan pengembangan pengetahuan keterampilan dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa.

You might also like