You are on page 1of 11

TUGAS 6A

PERKEMBANGAN PENDDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

EVALUASI PEMBELAJARAN (TEKNIK TES)

Dosen Pengampu : Dr. Mukhlis, M.Ag

Di Susun Oleh :

Fitriana Dewi (200101072)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

TAHUN 2020/2023
EVALUASI PEMBELAJARAN (Teknik Tes)

Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan/proses untuk menentukan nilai dari sesuatu tersebut.
Proses adanya evaluasi ialah untuk mengetahui dampak dan efektivitas
penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran. Untuk memperoleh gambaran lengkap
perlu dilakukan evaluasi baik terhadap proses maupun hasilnya. aspek yang ingin
diketahui dalam proses antara lain dampak media dan metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Sedangkan dari hasilnya, yang ingin dinilai ketercapaian
kompetensi atau tujuan yang telah ditetapkan untuk peserta didik.1

Evaluasi belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan penilaian
terhadap individu/peserta didik guna mencapai perubahan yang positif.

Menurut Arikunto, Evaluasi adalah “ kegiatan untuk mengumpulkan informasi


tentang bekerjanya sesuatu, dan informasi tersebut selanjutnya digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.2

Pengertian Tes

Tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi bila
dibandingkan alat-alat yang lain karena penuh dengan batasan-batasan. Tes
merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan bentuk tugas atau suruhan
yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertnyaan-pertanyaan atau soal yang
harus dijawab. Adapun pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun
secara tes tulis. Tes adalah alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan,
keahlian, atau pengetahuan.

Menurut Arifin,tes adalah “ suatu teknik atau cara yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan,
pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta
didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.”3

Dari pengertian ini maka tes adalah:

1
Baharun, ‘Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah’.
2
Arikunto, S.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta,2013
3
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
a) Merupakan alat
b) Harus direncanakan
c) Berfungsi sebagai pengukur kemampuan, kecakapan dan pengetahuan anak.

Teknik tes ialah suatu teknik dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
murid dengan mempergunakan alat tes.

Fungsi Tes

Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh teknik tes, yaitu:

a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik
setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut
akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan,
telah dapat dicapai.4

Instrumen Evaluasi pembelajaran jenis tes adalah teknik yang paling umum digunakan dalam
kegiatan pengukuran.

Bentuk/Penggolongan Tes

Tes digolongkan menjadi 5 golongan diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Menurut sifatnya, tes dapat dikelompokkan menjadi:


1) Tes Verbal, Yang mana tes dengan cara ini menggunakan bahasa sebagai alat
untuk melakukan tes. Tes verbal terdiri dari:
a) Tes lisan (Oral Test)
b) Tes tulis (Written Test)
2) Tes Non Verbal Yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk
melaksanakan tes, tetapi menggunakan gambar, memberikan tugas dan
sebagainya, atau dengan tes ini tester menghendaki adnya respon dari testee bukan
berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah
laku. Jadi, respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan
atau gerakan-gerakan tertentu.

4
Anas Sudijono, “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada,
2007).,hal.67.
B. Menurut tujuannya, tes dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tes Bakat (Aptitude Test) Yaitu tes yang digunakan untuk menyelidiki bakat
seseorang. Tes bakat biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar yang
bersifat potensial.
2. Tes Intelegensi (Intellegenci Test) Yakni tes yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
3. Tes Prestasi Belajar (Achievement Test) Yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui
prestasi seseorang murid dari mata pelajaran yang telah diberikan. Sehingga dengan
adanya tes hasi belajar ini, guru bisa mengetahui apakah pelajaran yang telah
diberikan mencapai tujuan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
4. Tes Diagnostik (Diagnostic Test) Yaitu tes yang digunakan untuk menggali kelmahan
atau problem yang dihadapi murid, terutama kelemahan yang dialami murid saat
belajar. Tes diagnostik biasanya dilakukan dengan cara lisan, tertulis, perbuatan atau
kombinasi dari ketiganya. Berdasarkan nama tes tesebut (diagnose = pemeriksaan),
maka jika hasil “pemeriksaan” itu menunjukkan bahwa tingkat pengausaan peserta
didik yang sedang “diperiksa” itu termasuk rendah, harus diberi bimbingan secara
khusus agar mereka dapat diperbaiki tingkat penguasaanya terhadap mata pelajaran
tertentu.
5. Tes Sikap (Atitude Testt) Yaitu tes untukmengetahui sikapa seseorang murid terhadap
sesuatu.
6. Tes Minat Yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui minat murid terhadap hal-hal
yang disukai. Sehingga melalui tes ini dapat diketahui apa yang disukai murid.

C. Menurut pembuatannya, tes dapat dikelompokkan menjadi:


1. Tes Terstandar (Standard Direct Test) Tes standar atau tes yang dibakukan
mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya.
Tes standar bisa membandingkan kemampuan murid dengan murid yang lain pada
usia atau level yang sama dan dalam kasus perbandingan ini dilakukan ditingkat
nasional. Biasanya tes ini dibuat oleh sekelompok(tim) yang ahli di bidang
pembuatan tes.
2. Tes Buatan Guru (Teacher Made Test) Tes buatan guru cenderung difokuskan pada
tujuan instruksional untuk kelas tertentu. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat
oleh guru untuk kepentingan prestasi belajar.
D. Menurut bentuk soalnya, tes dikelompokkan menjadi:
1. Tes Uraian (Essay Test) Yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga
memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan uraian.
Bentuk tes ini terdiri dari:

a) Uraian Bebas (Free Essay Test)

b) Uraian Terbatas (Limited Essay Test)

2. Tes Objektif (Objective Test) Yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa,
sehingga memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas
dengan uraian. Berdasarkan cara mengerjakan tes objektif, maka dikelompokkan
menjadi:
a) Variasi, yang mana testee harus mensuplai jawabannya sehingga hampir tidak
berbeda dengan essay test. Misalnya bentuk:
1. Completion Test (melengkapi)
2. The Short Answer (jawaban singkat)
b) Variasi. Yang mana testee hanya memilih diantara jawaban yang telah
disediakan bersama soalnya. Pada variasi ini ada lima bentuk tes, dimana
tester harus:
1) Menyatakan apakah pernyataan itu benar atau salah (true false)
2) Memilih jawaban yang lain benar (the best answer)
3) Menjodohkan dua rentetan kata-kata yang tersedia sesuai dengan jawaban
yang benar (matching test)
4) Memilih diantara alternatif-alternatif jawaban yang disediakan untuk
setiap soal (multiple choice) – (pilihan berganda)
5) Mengelompokkan jawaban yang sesuai dengan klasifikasi masing-masing
(classification).
E. Ditinjau dari objek yang dites, maka tes dikelompokkan menjadi:
1) Tes Individual Yaitu suatu tes yang dalam pelaksanaannya memerlukan waktu
yang cukup panjang.
2) Tes Kelompok Yaitu tes yang dilakukan terhapa beberapa murid dalam waktu
yang sama.5

5
Mulyadi, “Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di Sekolah” ,
(Malang:UIN-Maliki Press, 2010), hal 57- 60
JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN (TES TULIS) YANG DIGUNAKAN :

Adapun jenis tes tulis yang dipilih atau digunakan adalah bentuk tes tulis pilihan berganda
(multiple choice).

Materi : Mari Hidup Sederhana

Kelas/ Semester : V/2

TES TULIS PILIHAN BERGANDA

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8 Memahami makna sederhana dalam 3.8.1 Menjelaskan makna sederhana dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.8.2 Memberi contoh makna sederhana
dalam kehidupan sehari-hari.

Butir Soal

A. PILIHAN GANDA
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada
pilihan a,b,c, atau d.
1. Diantara sikap hidup sederhana adalah sebagai berikut, kecuali..

A. Tidak pamer

B. Suka berbagi

C. Hemat

D. Boros

2. Berbelanja sesuai kebutuhan adalah salah satu contoh hidup sederhana,


Mendahulukan keinginan daripada kebutuhan termasuk sikap…

A. Hemat

B. Boros

C. Ikhlas

D. Sabar
3. Sederhana artinya tidak bermewah-mewahan juga tidak…

A. Kikir

B. Malas

C. Belanja

D. Sekolah

4. Orang yang hidup sederhana selalu…rezeki yang telah diberikan Allah

A. Tidak Percaya

B. Menolak

C. Mensyukuri

D. Mengingkari

5. Hidup tidak berlebih-lebihan adalah orang yang mengamalkan hidup…

A. Ikhlas

B. Peduli

C. Perhatian

D. Sederhana

6. Orang yang sederhana selalu merasa…

A. Miskin

B. Sedih

C. Kurang

D. Cukup

7. Islam melarang kita untuk hidup…

A. Berhura-hura

B. Sederhana
C. Ikhlas

D. Bijaksana

8. Perilaku hidup sederhana disebut…

A. Hemat

B. Ikhlas

C. Boros

D. Berlebih-lebihan

9. Rina membeli tas seharga Rp 100.000, padahal orang tuanya mampu membelikan tas
yang lebih mahal dari itu. Namun Tasya memilih membeli tas tersebut dan menabung.
Sikap Tasya mencerminkkan sikap hidup

A. Mewah

B. Sederhana

C. Boros

D. Disiplin

10. Salah satu ciri hidup sederhana adalah…

A. Gemar jajan

B. Gemar bermain

C. Gemar berbelanja

D. Gemar menabung
Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian :

No. Jawaban Skor Nilai

1. D 1

2. B 1

3. A 1

4. C 1
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
5. D 1 Nilai = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

6. D 1

7. A 1

8. A 1

9. B 1

10. D 1

Skor Maksimal 10

TES TULIS URAIAN :

Butir Soal :

1. Jelaskanlah Cara Hidup Sederhana Yang Dicontohkan Oleh Nabi Muhammad SAW ?
2. Apa Keuntungan Orang Yang Hidup Sederhana? Jelaskan.
3. Mengapa Allah SWT Menyatakan Bahwa Orang Yang Pemboros Adalah Saudara
Setan? Jelaskan!
4. Apa Ciri-Ciri Orang Yang Hidup Sederhana? Jelaskan !
5. Berikan contoh dalam kehidupan sehari hari terkait dengan pola hidup tidak
sederhana !?
Petunjuk Penskoran :

Setiap soal benar mendapat skor 20 dengan rumus sebagai berikut :

𝑆𝑘𝑜𝑟
× 100 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Contoh : Jumlah soal 5 dikali skor setiap soal 20 jadi skor tertinggi adalah 100.

Apabila siswa 4 item soal ynag benar maka ia mendapat nilai akhir adalah 80.

80
× 100 = 80
100

Kunci Jawaban Soal Essay :

1. Cara hidup sederhana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW adalah hidup yang
bersahaja, tidak boros dan bermewah-mewah namun tidak lantas pula menjadi bakhil
atau kikir. Rasulullah melarang kita boros dan menyia-nyiakan harta namun melarang
keras mereka yang jadi kikir bagi orang lain serta diri sendiri.
2. Keuntungan orang hidup sederhana
• Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan ajaran agama atau
perintah Allah SWT, dan orang tersebut akan mendapat pahala.
• Orang yang hidup sederhana berarti mampu melawan godaan setan yang
mendorong hidup boros.
• Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati, dan disenangi oleh banyak
orang.
• Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa penyakit resah dan gelisah.
• Orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.
3. Alasan mengapa Allah SWT menyatakan bahwa orang pemboros adalah saudara setan
karena pemboros dan setan sama-sama mengikari nikmat yang Allah SWT berikan.
4. Ciri-ciri orang yang hidup sederhana tidak bermewah-mewahan namun tidak pula
kikir, mementingkan kebutuhan hidup daripada keinginan hidup, serta tidak gemar
menyia-nyiakan harta berdasarkan hawa nafsu semata.
5. -Membeli barang yang tidak diperlukan,
-Berlebihan dalam ibadah ( berwudhu),
-Berlebihan dalam makan dan minum dll.
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono,(2007) “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo


Persada.

Arikunto,(2013) S.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Baharun, ‘Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di
Madrasah’.
Mulyadi,(2010)“Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di
Sekolah”, Malang:UIN-Maliki Press.

You might also like