Professional Documents
Culture Documents
Mkalah Psikologi Klompok 13-1
Mkalah Psikologi Klompok 13-1
Jamiyatun 22251138P
Sunarmi 222511P
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, serta tepat pada waktunya yang
berjudul "PERAN DAN TANGGUNGJAWAB PASANGAN DAN KELUARGA
TERHADAP KESEHATAN MENTAL PEREMPUAN".
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat mengenai informasi
yang disampaikan kepada para pembaca dan terutama para penulis makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu setiap kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen pengajar
yang bersifat membangun akan selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan ikut serta dalam penulisan makalah ini, semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................4
2.1 Kesehatan Mental Pada Perempuan...................................................4
BAB I
1
PENDAHULUAN
Bahaya self diagnosis bisa berdampak sangat buruk kepada seseorang dengan
gejala gangguan mental. Karena akan menyebabkan salah diagnonis dan bisa
membuat gangguan yang sebenarnya dialami tidak terdeteksi dan menyebabkan
gangguan tersebut semakin parah karena diagnosis yang salah. Itulah mengapa
sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. selain untuk
mendapat diagnosis yang tepat penderita gangguan kesehatan mental dapat
dengan leluasa menceritakan apa telah dialami. Hal ini sangat membantu
penderita untuk lebih tenang.
2
Terganggunya kesehatan mental merupakan masalah yang sejak dulu hingga
sekarang masih jarang mendapat perhatian dan penanganan yang serius. Karena
banyak masyarakat yang belum mengetahui bahaya terganggunya kesehatan
mental membuat penderita takut untuk berbicara dan mengungkapkan apa yang
sedang dialami. Kebanyakan penderita dari kalangan remaja dewasa. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan tahun 2018 mencatat ada
lebih dari 19 juta penduduk Indonesia khusunya di Bandung yang berusia 15
tahun keatas yang mengalami gangguan mental.
Dalam lingkungan masyarakat saat ini masih sangat tabu akan pentingnya
kesehatan mental bagi remaja karena masyarakat masih menganggap bahwa orang
yang mengalami gangguan kesehatan mental sudah pasti gila. Kurangnya
kepedulian dari lingkungan sekitar inilah yang membuat para penderita gangguan
kesehatan mental menjadi takut untuk bercerita dan bahkan bisa membuat
gangguan yang dialami semakin parah. Penderita gangguan kesehatan mental
bukan berarti gila. Kurang kepedulian orang terdekat juga membuat sangat sedikit
penderita yang sadar bahwa mereka memerlukan dokter atau penanganan
profesional serta dukungan dari lingkungan sekitar agar penderita dapat
berkembang dan menyalurkan apa yang ia rasakan tanpa harus membawa dampak
buruk bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar. Karena apabila dibiarkan
tanpa mendapat penanganan prfesional akan sangat berdampak buruk bagi
penderita gangguan kesehatan mental bahkan bisa membuat penderita merasa
tidak berharga dan memutuskan untuk megakhiri hidup. Pada tahun 2012 bunuh
diri menempati posisi kedua penyebab kematian tertinggi di dunia, dalam kasus
ini terjadi pada usia remaja, sepeeti yang pernah disebutkan oleh World Health
Organization ( dalam The Asian Parent).
3
1.2 Rumusan Masalah
a. Konsep Kesehatan mental pada Perempuan
b. Pengaruh Aspek Psikis terhadap Kesehatan Mental Perempuan
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu memberikan pendidikan serta peran keluarga dalam kesehatan
mental pada perempuan demi tercapainya derajat kesehatan
b. Tujuan Khusus
1. Memenuhi tugas pembuatan makalah
2. Mendiskusikan tentang peran keluarga dalam kesehatan mental pada
perempuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
definitif mengartikan pengertian dari mental, tetapi Secara etimologi kata “
mental ” berasal dari bahasa Yunani, yang memiliki pengertian hamper sama
dengan pengertian psyche, artinya psikis, jiwa atau kejiwaan.
6
dari kemungkinan timbulnya kerusakan mental atau malajudjusment. Jadi,
kesehatan mental adalah aspek terpenting dalam kehidupan seseorang.
terutamayanngterjadiadiamasaalalunya.Pengalamanawalainiaadalahameru
pakanabagianapentingadanabahkan
asangatamenentukanabagiakondisiamentalaindiv iduadiakemudian hari.a
7
Gangguan kesehatan mental menurut psikologi, ada hubungannya
dengan stress atas kegiatan Anda sendiri. Kondisi ini dianggap tidak
normal dalam perkembangan manusia. Berikut ini beberapa aspek psikis
yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental Anda:
• Psikosomatik
Penyakit ini biasanya memiliki ciri-cri pada kelainan atau keluhan
pada tubuh Anda yang dapat disebabkan dari berbagai faktor emosional
yang sukar untuk disembuhkan seperti sulit untuk tidur karena banyaknya
masalah yang Anda hadapi, hilang nafsu makan, dan adanya makan yang
terlalu berlebihan.
• Kelainan kepribadian
Biasanya para penderita penyakit ini akan sulit untuk beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya. Semisal biasanya emosi para penderita ini
akan mudah naik atau “meledak”.
• Retardasi mental
Gangguan ini merupakan gangguan yang menyerang pada sistem
perkembangan jiwa Anda atau lebih tepatnya keterlambatan dalam
perkembangan jiwa Anda, contohnya Anda akan sulit memahami ilmu
pengetahuan atau kata-kata baru yang baru Anda pelajari, dan sulit untuk
memahami hal-hal baru.
• Rasionalisasi
Biasanya pada si penderita ini akan mengalami adanya gangguan
kesehatan mental berapa gangguan kejiwaan yang sering memutarbalikkan
fakta dari ego diri Anda sendiri yang nantinya dapat mengakibatkan
kepercayaan diri Anda hilang.
• Neurosis
Neurosis merupakan gangguan jiwa yang dapat menyerang si
penderitanya dalam keadaan sadar, dengan tingkah laku yang aneh dan
susunan syaraf yang dapat merusak sistem motorik Anda.
Anda dapat mengetahui ciri-ciri penderita neuross ini antara, sering
mengalami kecemasan, menimbulkan konflik, dan adanya kerusakan pada
8
aspek kepribadian Anda, phobia, serta gangguan pencernaan. Seseorang
yang terkena neurosis mengetahui bahwasanya bahwa jiwanya terganggu,
baik disebabkan gangguan jasmani dan jiwanya sendiri.
• Psikosis
Gangguan ini sudah sulit untuk diobati karena sudah menyerang pada
kondisi menyeluruh psikis atau kejiwaan Anda.
• Kekurangan gizi
• Penurunan berat badan
9
• Amenore (kondisi di mana wanita yang seharusnya
mendapat menstruasi tetapi tidak mengalami menstruasi) pada wanita
• Ketidakseimban gan elektrolit yang disebabkan muntah oleh diri
sendiri.
• Keluasan ( generality )
Dimensi yang satu ini ada kaitannya dengan penguasaan diri Anda
terhadap bidang atau tugas pekerjaan Anda. Anda bisa menyatakan diri
Anda yang memiliki Self Efficacy pada sebagian aktivitas Anda, Jika
Anda memiliki Self Efficacy yang tinggi makan Anda akan mampus
menguasai beberapa bidang sekaligus untuk menyelesaikan suatu tugas.
10
Jika diri Anda memiliki Self Efficacy yang rendah hanya menguasai
sedikit bidang yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
• Kekuatan ( strength )
Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau
kemantapan diri Anda terhadap keyakinan Anda sendiri . Self Efficacy
menunjukkan bahwa tindakan yang Anda lakukan akan memberikan hasil
yang sesuai dengan yang Anda harapkan. Self Efficacy menjadi dasar diri
Anda dalam melakukan usaha yang keras, bahkan ketika menemui
hambatan sekalipun.
1. Peran Self
Efficacy
Menurut pendapat Bandura pada tahun
1997 Self Efficacy atau efikasi diri akan memengaruhi
bagaimana Anda
merasakan, berpikir, memotivasi diri Anda sendiri, dan bertingkah
laku. Berikut ini merupakan peran efikasi diri yang perlu Anda
ketahui:
• Tindakan individu
Efikasi diri menentukan kesiapan diri
Anda dalam merencanakan apa yang harus Anda lakukan
kedepannya.
• Usaha
Efikasi diri merupakan bentuk cerminan dari besar upaya
yang telah adalah lakukan untuk mencapai tujuan dengan usaha
Anda sendiri.
11
akan mudah dalam mengembalikan kepercayaan diri Anda setelah
mengalami dalam kegagalan.
• Pola pikir
Pola pikir Anda dengan efikasi diri tinggi tidak akan
mudah terpengaruh dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar
Anda.
12
merupakan sejenis gangguan mental yang menyerang kepercayaan diri
seseorang.
• Kompetisi
13
Dengan adanya kompetisi maka akan ada tantangan yang masuk
kedalam diri Anda. Dengan semakin kuatnya tantangan, maka Anda
akan semakin berusaha untuk melakukan yang terbaik. Hal ini akan
memicu diri Anda untuk lebih berusaha dan lebih menghargai serta
menilai diri Anda secara positif dalam menghadapi tantangan.
Kompetensi juga memiliki pengaruh atau dampak yang cukup kuat
dalam Self-Esteem Anda. Ketika Anda mampu untuk menguasai dan
dapat belajar berbagai macam kompetensi yang ada, sudah jelas anda
akan secara otomatis menerima peningkatan penilaian diri Anda
sendiri. Pastinya hal ini akan meningkatkan self esteem yang dimiliki
oleh dirinya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
kesehatan Perempuan tidak hanya meliputi kesehatan fisik. Menurut World
Health Organization definisi sehat adalah kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan. Komponen-komponen tersebut jika selaras membuat seseorang bisa
dikatakan sehat. Namun, apabila salah satu dari komponen tersebut mengalami
kerusakan maka bisa dikatakan sakit. Bukan hanya sakit dalam bentuk fisik,
mental pun dapat sakit atau terganggu.
Gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh seseorang sangat
beragam yaitu, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, gangguan psikotik,
gangguan suasana hati, gangguan makan, gangguan pengendalian impils dan
kecanduan, gangguan obesif kompulsif (OCD, gangguan stress pascatrauma
(PTSD).
Untuk mengetahui seseorang mengalami gangguan kesehatan mental
membutuhkan diagnonis dari psikiater atau psikolog, karena gelaja dan penyebab
kurang bisa dipahami dengan baik oleh orang awam dan membutuhkan
pengobatan khusus seperti obat-obatan dan juga terapi.
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan ini masi banyak kekurangan,
karena kurangnya referensi Dan pengetahuan Pada saat pembuatan makalah ini,
kami sebagai penulis Mengharapkan kritik dan saran Membangun diri pembaca
Agar kami dapat membuat makalah Yang lebih baik lagi. Demikian makalah ini
kami buat Untuk menambah Pengetahuan dan informasi yang dapat Berguna bagi
kepentingan bersama.
15
DAFTAR PUSTAKA
Maritalia. 2017. Asuhan kebidanan pada inu nifas. Yogyakarta: Gosyen Publishin
gMarmi. 2017. Asuhan kebidanan pasa masa nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Maryunani. 2016. Manajemen kebidanan. Jakarta: TIM Nugroho dkk. 2015. Buk
u ar asuhan kebidanan 3 nifas. Yogyakarta: Nuha MedikaPitriani, Risa dan Andriy
ani, Rika. 2015. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
(Askeb III). Yogyakarta : DEEPUBLISH
Prawirohardjo, 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Sarwono PrawirohardjoR
ohmin, 2017. Faktor resiko yang mempengaruhi lama peyembuhan luka perineum
pada ibu post partum. Jurnal Kesehatan, Vol 8, No.3
Rukiyah dan Yulianti. 2018. Buku ajar asuhan kebidanan pada iu nifas. Jakarta:TI
Sulistyawati. 2015. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta: C.V
Andi Offset
Sukarni dan Sudarti. 2014. Patologi kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatesresi
ko tinggi. Yogyakarta: Nuha Medika
Walyani dan Purwoastuti. 2015. Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui
Yogyakarta: Pustaka Baru pres
16