You are on page 1of 5

RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH

JalanJenderalSudirman No.27-29 Telepon41454 Fax. (0651) 42754


Email :
Banda Aceh

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH


BANDA ACEH
NOMOR : 066/PER/DIR/RSTF/I/2022

TENTANG
PELAYANAN BEDAH
DI RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan


pasien di Instalasi Bedah Rumah Sakit Teungku Fakinah, maka
diperlukan adanya Kebijakan Pelayanan Bedah ;
b. Bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a perlu menetapkan dalam suatu
peraturan;
Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentangKesehatan;
3. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/MENKES/PER/III/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit;
5. Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun
2012;
6. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Banda Aceh Nomor 04 Tahun 2018 Tentang Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit Teungku Fakinah Banda Aceh;
7. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Teungku Fakinah Nomor:
365/YTF/KEP/XII/2017, tanggal 09 Desember 2017 tentang
Pengangkatan dr. Muhammad Iqbal Saputra sebagai Direktur, periode 1
Januari 2018 – hingga berakhir kerjasama Pemerintah Aceh dengan
Yayasan Teungku Fakinah;
8. Keputusan Direktur Rumah Sakit Teungku Fakinah Nomor:
1581/SK/DIR/RSTF/IX/2016 Tentang Visi, Misi, Falsafah, Nilai, Motto,
Tujuan, dan Komitmen RS Teungku Fakinah Banda Aceh;
9. Keputusan Direktur Rumah Sakit Teungku Fakinah Nomor :
047/SK/DIR/RSTF/IV/2021 Tentang Penetapan Struktur Organisasi
RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH
JalanJenderalSudirman No.27-29 Telepon41454 Fax. (0651) 42754
Email :
Banda Aceh

Rumah Sakit Teungku Fakinah Banda Aceh;

MEMUTUSKAN
Menetapka :
n

PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PELAYANAN BEDAH DI


RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH.
KEDUA : Memberlakukan Kebijakan Pelayanan Bedah Di Rumah Sakit Teungku
Fakinah Banda Aceh sebagaimana terlampir dalam peraturan ini.
KETIGA : Peraturan pelayanan Bedah ini dilaksanakan staf yang berwenang dan
berkompeten di bidangnya yang ditetapkan direktur Rumah Sakit Teungku
Fakinah Banda Aceh.
KEEMPAT : Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banda Aceh


Pada tanggal : 24 Januari 2022

RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH


BANDA ACEH
DIREKTUR,

dr. MUHAMMAD IQBAL SAPUTRA, MKM


RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH
JalanJenderalSudirman No.27-29 Telepon41454 Fax. (0651) 42754
Email :
Banda Aceh

Lampiran Peraturan Direktur


RS TeungkuFakinahBanda Aceh
Nomor : 066/PER/DIR/RSTF/I/2022
Tentang : Kebijakan Pelayanan Kamar
Operasi

KEBIJSAKAN PELAYANAN KAMAR OPERASI


DI RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH

1. Pelayanan Kamar Operasi mempunyai visi, misi yang mengacu pada visi dan misi rumah
sakit.
2. Pelayanan di kamar operasi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam, sesuai dengan jadwal dinas yang telah
ditentukan itu sift pagi, siang, dan sift malam.
4. Kamar operasi dipimpin oleh kepala instalasi kamar operasi yang memenuhi syarat yang
telah ditentukan.
5. kamar operasi dipimpin oleh Dokter Spesialis Bedah Umum.
6. Semua perawat dan petugas yang bertugas di kamar operasi wajib mempunyai latar
belakang pelatihan, pendidikan baik internal dan eksternal.
7. Setiap petugas atau staf kamar bedah wajib mengikuti pelatihan yang sudah diprogramkan
oleh SDM.
8. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak pasien.
9. Penyediaan tenaga di kamar operasi harus mengacu kepada pola ketenagaan.
10. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan informasi/penyuluhan
mengenai prosedur yang akan dijalani khususnya prosedur tindakan pembedahan.
11. Pelaksanaan persiapan tindakan operasi elektif, dilakukan 1 hari sebelum pasien menjalani
operasi, untuk mencegah terjadi kesalahan, untuk pasien darurat persiapan dilakukan segera
sesuai dengan standar prosedur operasional.
12. Dokter operator bedah harus melaksanakan assesmen prabedah sebelum diputuskan
dilakukan tindakan pembedahan.
13. Pendaftaran pasien operasi elektif dilakukan 1 hari sebelum operasi untuk menyiapkan
kelengkapan sebelum operasi antara lain yaitu, informed consent operasi dan pembiusan,
pembiayaan dan konfirmasi untuk jadwal operasi dengan dokter anestesi, dokter operator
dan jadwal kamar operasi.
14. Setiap pasien yang ada dikamar operasi dilakukan identifikasi dan serah terima meliputi :
 Jenis operasi : elektif dan cito
 Lokasi yang akan dioperasi
 Informed consent
15. Informed consent atau persetujuan pembiusan dari pasien yang akan dilakukan tindakan
pembiusan dan pembedahan harus ada secara tertulis karena menyangkut legalitas yang
dilakukan dokter anestesi.
RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH
JalanJenderalSudirman No.27-29 Telepon41454 Fax. (0651) 42754
Email :
Banda Aceh

16. Penandaan area operasi harus dilakukan oleh operator bedah, pada kasus operasi sisi
(laterality), struktur multiple (jaritangan, jarikaki), atau level multiple (tulang belakang).
17. Pembersihan area operasi dilakukan dengan menggunakan clorhexidine 4 % dan dibilas
dengan aquadest steril setelah pasien dalam pengaruh obat bius dilakukan untuk
meminimalkan terjadinya kontaminasi bakteri dan infeksi luka operasi.
18. Checklist keselamatan pasien adalah suatu program dalam upaya menurunkan komplikasi
pembedahan dan anestesi. Cheklist keselamatan pasien terdiri dari sign in, time out dan sign
out dilakukan pada setiap pasien yang dilakukan pembedahan, dilakukan oleh sirkuler.
19. Bila ada tindakan perluasan tindakan operasi, operator harus memberikan informasi kepada
penanggung jawab pasien (keluarga) sebelum perluasan operasi dilakukan dan penanggung
jawab pasien harus menandatangani informed consent.
20. Pengaturan jadwal operasi dibedakan menjadi operasi elektif (non urgent) dan operasi cito
(non urgent).
21. Penundaan operasi karena perubahan jadwal dari operator, perubahan kondisi pasien harus
segera di informasikan pada pasien dan keluarga.
22. Pembatalan operasi karena perubahan jadwal dari operator, perubahan kondisi pasien harus
segera di informasikan pada pasien dan keluarga.
23. Laporan operasi harus ditulis oleh dokter operator bedah secara lengkap sesuai dengan
lembar yang sudah tersedia dan disimpan dalam rekam medik pasien.
24. Penghitungan kasa dan instrument dilakukan sebelum penutupan lapisan peritonium, bila
terdapat ketidak sesuaian penghitungan kasa dan instrument sebelum dan sesudah operasi
maka dilakukan penghitungan ulang sebelum sayatan operasi ditutup.
25. Cucitangan bedah wajib dilakukan sebelum tindakan operasi, lama cucitangan bedah ± 3-5
menit, untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi atau infeksi luka operasi, setelah itu
dilakukan pemakaian jass teril dan dilanjutkan dengan pemakaian sarung tangan steril oleh
setiap orang yang ikut dalam tindakan pembedahan.
26. Pembersihan instrument dan pencucian instrument pasca pembedahan dilakukan dengan
prinsip 40 cc ( 2 stroke ) detergent enzimatik, 2 liter air suhu kamar direndam selama 15
menit dan dilakukan oleh perawat kamar operasi yang bertugas di CCSD setelah operasi
selesai.
27. Persiapan bahan untuk pemeriksaan patologi anatomi ( PA ) dilakukan sebelum operasi yang
diperkirakan nanti membutuhkan pemeriksaan patologi anatomi dan setelah operasi
specimen dikemas dengan aman dan diberitahukan kepadapasien ( bila memungkinkan )
atau keluarga pasien.
28. Penutupan luka operasi dilakukan segera setelah penutupan lapangan operasi dan
pembersihan daerah operasi untuk mencegah terjadinya infeksi. Pada setiap pasien operasi
yang terdapat luka insisi, harus ditutup. Luka operasi ditutup dengan menggunakan tule/
chloramphenicol zalf dan kassa steril lalu di plester, sehingga luka operasi tetap bersih dan
mencegah terjadi infeksi luka operasi.
RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH
JalanJenderalSudirman No.27-29 Telepon41454 Fax. (0651) 42754
Email :
Banda Aceh

29. Alur untuk instrument dan linen kotor setelah operasi ialah instrument dan linen kotor
setelah dipakai operasi ditempatkan di tempat linen kotor dan setelah operasi sirkuler akan
mengambil dan mengecek kembali instrument dan linen yang mungkin tertinggal.
30. Pembersihan ruang operasi terbagi menjadi 5 : pembersihan sebelum, selama, setelah
pembedahan, pembersihan akhir dan mingguan (bongkar ruang operasi).
31. Bila terjadi kecelakaan/kegagalan dari tindakan operasi yang dimaksud, hal tersebut
dilaporkan kepada Wakil Direktur Pelayanan untuk tindak lanjut.
32. Bila terjadi bencana/hospital disaster plan, instalasi kamar operasi siap untuk berperan
didalam penanggulangannya
33. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satubulan sekali.
34. Setiap minggu instalasi kamar operasi membuat laporan kegiatan operasi yang dilaporkan
pada rapat manajer dan setiap bulannya membuat laporan untuk rapat kerja.
35. Pemeliharaan alat medis kamar operasi yang terdiri : set operasi ( set app besar dan kecil, set
sc, set hernia/lap.kecil, lap besar, alat jahit, set kuretase, set ortophedi, set minor, set tht)
dilakukan oleh perawat kamar operasi bila diperlukan kerjasama dengan tehni siluar,
sedangkan suction ( atmos, clement ), mesincauter ( force FX, ), lampu operasi ( medilux
600, Taiwan ), meja operasi ( US army ), lampu ultraviolet, meja instrument dan mayo
dilakukan pengecekan secara teratur oleh BPS serta dilakukan kalibrasi secara rutin.
36. Penggunaan alat medis kamar operasi yang terdiri : suction ( atmos, clement ), mesin cauter
( force FX, ), lampu operasi ( medilux 600, Taiwan ), meja operasi ( US army, ), lampu
ultraviolet digunakan oleh perawat kamar operasi sesuai dengan standar prosedur
operasional.
37. Prosedur transfer pasien dari kamar operasi ke perawatan, dimana pasien memerlukan
perawatan intesif .
38. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
39. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi selalu dijalankan.

Ditetapkan di : Banda Aceh


Pada tanggal : 24 Januari 2022

RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH


BANDA ACEH
DIREKTUR,

dr. MUHAMMAD IQBAL SAPUTRA, MKM

You might also like