Professional Documents
Culture Documents
Laporan Tapak Sedang
Laporan Tapak Sedang
- Imam Mustafa
- Denisa Fadilah Aribah
- Luna Salsabilah Azhar
- Nadia Elfirda Karamy
- Hanifah Zalfa
- Maya Agustina
- Haifa Aulia Nugraha
- Munazilah Rohiyal Ma’ani
- Fuzianti
- Ariesta Chavia Zagita
Peruntukan Lahan
4. Peruntukan (*sesuai Peraturan Zonasi)
(Allotment)
5. Ukuran (Size) Zonasi & Tapak (Size & *minimal 28 hektar, makin besar makin bagus
Zoning)
Bentuk rasional (*menguntungkan bagi
6. Bentuk (Form)
perencana)
Jenis Tanah
RTH (*
Fasilitas Perdagangan (*
Akses jalan
22.
(Nasional/provinsi/kabupaten/kota/lingkungan)
26. Kebisingan
36. Jalan
37. SUTET
Prasarana (Utilities)
38. PDAM
Adapun untuk data panduan dalam pemilihan tapak mengacu pada beberapa dokumen yang
mendukung, diantaranya;
A. RDTR Kota Bandung
Pasal 73
(1) Rencana pengembangan jaringan air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (7) meliputi:
a. pengembangan sistem pembuangan air limbah IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Bojongsoang;
Pasal 217
Penetapan Sub SWK yang diprioritaskan penanganannya sebagaimana dimaksud pada
pasal 9 huruf f terdiri atas:
a. Pusat Seni Budaya Ujungberung dengan tema pengembangan seni budaya berbasis
masyarakat (sundapolis);
b. Zona Pasar Gedebage dengan tema pengembangan berbasis masyarakat.
Pasal 257
Tujuan Penataan Ruang SWK Gedebage sebagaimana dimaksud pada pasal 6 huruf h
yaitu Pengembangan Kawasan yang bersinergikan antara pedidikan tinggi, ekonomi
kreatif, komersial dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis, dalam mewujudkan
fungsi Pusat Pelayanan Kota (PPK) Gedebage.
Kecamatan Gede Bage termasuk kedalam ruang lingkup RDTRK Kota Bandung. RDTRK
berpedoman sebagai penyusunan RPJMD, program pengembangan wilayah, pengendalian dan
pemanfaatan ruang antar SWK dan penataan ruang kawasan investasi. SWK Gede Bage
mencngkup Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Rancasari.
1. SWK Gedebage
Tujuan Penataan Ruang SWK Gedebage sebagaimana dimaksud pada pasal 6 huruf h yaitu
Pengembangan Kawasan yang bersinergikan antara pedidikan tinggi, ekonomi kreatif, komersial
dan pusat pemerintahan berkonsep Teknopolis, dalam mewujudkan fungsi Pusat Pelayanan Kota
(PPK) Gedebage.
a) Sempadan Rel Kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b seluas kurang
lebih 8,75 (delapan koma tujuh lima) hektar.
b) Sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c seluas kurang lebih 44,45
(empat puluh empat koma empat lima) hektar.
c) Sempadan sekitar danau buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e seluas
kurang lebih 2,56 (dua koma lima enam) hektar.
d) Sub sub zona RTH Taman Unit Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
seluas kurang lebih 22,92 (dua puluh dua koma sembilan dua) hektar
Rencana Zona Pertahanan dan Keamanan sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (3) huruf h
seluas kurang 7,35 (tujuh koma tiga lima) hektar.
4. Zona Sarana PU
a) Pendidikan
6. Zona Campuran
Sub zona Campuran tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas kurang lebih
75,78 (tujuh lima koma tujuh delapan) hektar.
Subzona perdagangan dan jasa deret atau linier sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (3)
huruf b angka 3 seluas kurang lebih 138,80 (seratus tiga puluh delapan koma delapan nol) hektar.
Sub Zona Perumahan Kepadatan Sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b seluas
kurang lebih 582,58 (lima ratus delapan puluh dua koma lima delapan) hektar.
a) Peningkatan jaringan jalan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, pelebaran
ruas jalan Cimencrang.
c) Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272 ayat (1) huruf b di SWK Gedebage
terdiri dari Terminal Terpadu di Blok Cimencrang Kecamatan Gedebage dan Sub Terminal
di Blok Derwati Kecamatan Gedebage.
d) Rencana jalur kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272 ayat (1) huruf c di
SWK Gedebage, Rencana reaktivasi Jalur Kereta Api Bandung – Tanjungsari.
a) Zona Budidaya
c) Zona RTH
-
INFO BERITA
1. Sapan rawan puting beliung (https://jabar.sindonews.com/read/4044/1/rancaekek--
diterjang-puting-beliung-rumah-warga-rusak-1547204469)
2. Sapan rawan banjir setinggi 10-50 cm (https://jabar.tribunnews.com/2019/04/17/warga-
green-sukamanah-residence-rancaekek-harus-berjalan-kaki-menerobos-banjir-untuk-
sampai-ke-tps)
3. Tegalluar merupakan salah satu calon ibu kota Provinsi Jawa Barat
(https://jabar.tribunnews.com/2019/08/29/tegalluar-calon-ibu-kota-provinsi-jawa-barat-
disebut-termasuk-cekungan-bandung-dan-rawan-bencana-ini)
4. Tegal Lega rawan bencana banjir (http://www.prfmnews.com/berita.php?detail=banjir-
kabupaten-bandung-belum-surut-ini-update-terbarunya)
5. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan kawasan Gedebage
termasuk Kawasan Pemerintahan adalah faktor kebencanaan karena dapat menjadi
kendala atau limitasi dalam pengembangannya. Kawasan Gedebage memiliki potensi
terjadinya banjir dan gempa. Adanya potensi bencana banjir di Kawasan Gedebage
disebabkan oleh permukaan tanah yang relatif datar dan memiliki jenis tanah alluvial
sehingga mudah tergerus air dan dapat menyebabkan banjir dengan tingkat sedimentasi
yang tinggi. Untuk kelurahan yang sering terjadi banjir yaitu kelurahan rancabolang dan
cimencrang dengan ketinggian 50 centimeter. Selain itu Kawasan Gedebage juga
termasuk ke dalam wilayah dengan pola dan intensitas hujan rapat serta merupakan titik
lahan terendah dan merupakan pertemuan beberapa alur sungai dan memiliki daerah
tingkapan air yang luas. Di samping banjir Kawasan Gedebage memiliki potensi bencana
gempa. Hal ini dikarenakan Gedebage (umumnya seluruh Kota Bandung) merupakan
wilayah yang dikelilingi oleh sumber-sumber gempa aktif dengan intensitas relatif tinggi.
Alokasi komponen ruang, khususnya untuk industri, perkantoran dan perdagangan dinilai
masih tersebar tidak teratur dan mengisi ruang kawasan Gedebage secara acak. Hal ini
juga mengakibatkan pola ruang di Gedebage saat ini menjadi tidak jelas dan cenderung
bersampur antar komponen ruang yang ada (mix landuse).
(http://repository.unpas.ac.id/28129/3/BAB%201%20Pendahuluan%20TA
%202%20Feb.pdf)
Perbandingan luas persil terbagi menjadi 3 tipe luasan persil dengan perbandingan 1:2:3.
- Rumah tipe sedang besar = 3 perbandingannya 600
- Rumah tipe sedang sedang = 2 perbandingannya 400
- Rumah tipe sedang kecil = 1 perbandingannya 200
Dengan minimal rumah berjumlah 500 unit, maka luas persil ketiga tipe rumah sedang
adalah
1. Rumah tipe sedang besar 50 x 600 = 30000
2. Rumah tipe sedang sedang 150 x 400 = 60000
3. Rumah tipe sedang kecil 300 x 200 = 60000
Totalnya berjumlah 150000 → 15 Ha
Untuk luas persil yang dibutuhkan 55% dari 100%, sehingga
100
× 150000 m2 = 272.727, 27 m2 → 27,27 Ha
55
Dalam hal ini karena luas total tapak adalah 27,27 Ha maka dibulatkan menjadi 28 Ha.
Sedangkan untuk utilitas yang dibutuhkan sebesar 40% sehingga
40
28 x = 11,2 Ha
100
Dari hasil perhitungan kebutuhan lahan untuk utilitas sebesar 11,2 Ha. Tetapi luas tapak
keseluruhan sebesar 28 Ha yaitu lahan untuk utilitas dan luas lahan perumahan.
Tanah Waqaf 1
Individu 3
Teratur 3
Tanpa hambatan 3
Berbukit 1
Datar 3
8 Sumber Air Mata Air 1 3 2 3
Sumur 2
PDAM 3
Tidak terdapat 1
Fasilitas Terdapat salah satu pasar/modern 2
13 2 2 3
Perdagangan
Terdapat pasar modern dan tradisional 3
Tidak indah/bagus 1
Indah/bagus 3
Tidak bising 3
Pada Tabel Pembobotan Hasil Survei dapat dilihat bahwa tiap lokasi mendapatkan jumlah
nilai yang berbeda dengan nilai tertinggi ada pada Lokasi 1 yaitu Gedebage. Berdasarkan hasil
perhitungan pembobotan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dipilih adalah Lokasi 3
yaitu Desa Sukamanah, Rancaekek
5. Dokumentasi
Gambar 2. Kondisi Lahan di Seberang Tapak yang disalahgunakan sebagai tempat Pembakaran
Sampah
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2019
Gambar 2
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2019