Teori Entitas (Kesatuan Usaha)
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada
teori proprietary. Kenyataan menunjukan bahwa perkembangan kegiatan
usaha menyebabkan perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendir|
terpisah dari identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat pemisahan antara
kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan
demikian transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan
adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap
bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik,
Teori entitas didasarkan atas persamaan akuntansi:
Cees Arloiiictes ai teh
Ee Pact
atau & =. 2
TeU@rieees tic
Elemen yang ada pada sisi kanan persamaan sering disebut liabilitas,
tetapi sesungguhnya adalah ekuitas dengan hak yang berbeda di dalam
perusahaan. Perbedaan utama antara liabilitas dan ekuitas pemilik adalah
hak kreditur dapat dinilai secara independen dari penilaian yang lain jika
perusahaan dalam keadaan dilikuidasi, sedangkan hak pemegang saham
atau pemilik diukur dari penilaian aset yang diinvestasikan ditambah laba
yang diinvestasikan kembali. Namun demikian, hak pemegang saham
untuk menerima dividen dan bagian aset jika dilikuidasi adalah hak
sebagai pemegang saham bukan hak sebagai pemilik aset khusus.
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk
perseroan terbatas (corporate), tetapi juga relevan untuk perusahaan lain
yang memiliki eksistensi yang terpisah dari individu pemilik. Teori int
sangat relevan untuk penyususnan laporan keuangan konsolidasi.
walaupun dalam kaitan ini entitas ekonomi lebih relevan sebagai entitas
akuntansi dibandingkan entitas legalnya
Perbedaan antara teori pro
Prietary dan teori entitas menimbulkat
petals dalam melakukan penilaian aset, Dengan teori proprietary, aset
Sl ee hala Rekarang oleh karena ekuitas pemilik dianggaP
‘ ue ersth. Dengan teoy idak
berhubungan dengan nilai sek rl entitas perusahaan_ tidal
. U Sekarang oleh ky; h
kunta as penpe! arena pet adalal
akuntabilitas pengelolaan aset kepada pemilik i a saham
eB:Dengan demikian dasar pengukuran yang relevan adalah
1 cost.
2 versi teor! entitas, yaitu
yainny@
pistoric®
Ada
versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional perusahaan beroperasi untuk
pemegang ekuitas (equity holders) yaitu pihak yang memberi dana bagi
erusahaan. Dengan demikian perusahaan harus melaporkan status
asi dan konsekuens iinvestasi yang dilakukan pemilik.
invest
2, Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas
namanya sendiri dan berkentingan terhadap kelangsungan hidupnya
sendiri.
Meskipun kedua pandangan diatas memusatkan perhatiannya pada
kesehatan usaha (entitas yang independen), namun pandangan tradisional
melihat pemegang ekuitas sebagai partner dalam kegiatan usaha yang
dijalankan. Sedangkan pandangan baru melihat pemegang ekuitas sebagai
pihak luar perusahaan. Oleh karena pemilik dan kreditor merupakan
pemegang ekuitas yang memberi dana, maka persamaan akuntansinya
adalah:
Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna
sebagai berikut:
Q Aset perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit
usaha
Q Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai
yang sama
Aset adalah milik perusahaan
Hutang merupakan kewajiban perusahi
Aset non monoter lebih relevan bila diu
hilai total aset sama dengan jumlah passivanya
poran laba rugi dipandang lebih
aan bukan kewajiban pemilik
kur dengan cost historis karena
(liabilitas + equitas).
Qa
Q
Q
— pendekatan entitas ini, lal
n dibandingkan posisi keuangan, alasannya: ; :
Pemegang ekuitas lebih tertarik pada alba yané merupakan hasil dari
investasi merekaPerusahaan didirikan dengan maksud mencari laba
Laba merupakan perubahan dalam aset bersih perusahaan /
Pendapatan adalah aliran masuk aset karena transaksi yang dilakukan
perusahaan
Biaya adalah cost aset atau jasa yang digunakan perusahaan dalam
rangka menghasilkan pendapatan
Laba ditahan
Menurut pandangan tradisional:
Bunga pinjaman adalah distribusi laba ditahan atas pemakaian
pinjaman modal bukan biaya bagi kreditor
Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham
Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan
ooo
Menurut pandangan baru
Kreditor dan pemegang saham dian;
iggap sebagai pihak luar. Bunga
pinjaman,
deviden dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya
perusahaankarena menurunkan jumlah ekuitas unit usaha tersebut.
Teori Ekuitas Residual
Seorang teoritis akuntansi William Pato;
ekuitas residual merupakan salah satu
entitas. Dalam pandangan teori entitas, Pemegang saham memiliki ekuitas
di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnya, tetapi pemegang saham
tidak dianggap sebagai pemilik. Paton menekankan pada hubungan khusus
residual equity holders. Perubahan da|
: lam penilaian aset, perubahan dalam
laba bersih dan laba ditahan, dan Perubahan di dalam hak pemegans
ekuitas lainnya semua tercermin di dalam residual equity pemegang saham™
biasa. Walaupun ekuitas kreditur, pemegang saham preferen, dan
pemegang saham biasa harus dikelompokan secara terpisah dan
semuanya merupakan ekuitas dalam konsep teori e
ekuitas residual merupakan pandangan ant;
entitas. Dalam pandangan ini persamaan
n (1962) menyatakan bahwa
jenis ekuitas dalam kerangka teori
Kuitas, Jadi teot!
ara teori proprit
y dan teor!
akuntansinya menjadi:
Ekultas ResidualEkuitas khusus meliputi klaim kreditur dan ekuitas pemegang saham
ren, Namun demikiam pada kasus khusus dimana kerugian begitu
gga perusahaan mengalami kebangkrutan, ekuitas pemegang
dapat hilang dan pemegang saham preferen atau pemegang
di pemegang ekuitas residual. Tujuan pendekatan ekuitas
memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang
saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi. Dalam
ysahaan going concern, nilai sekarang dari modal saham biasa
ktasi dividen di masa datang. Dividen di masa datang
tergantung dari ekspektasi total penerimaan dikurangi kewajiban
kontraktual, pembayaran kepada pemegang ekuitas khusus.
Pemegang saham biasa umunya dianggap memiliki ekuitas residual di
dalam laba perusahaan dan di dalam aset bersih pada saat likuidasi. Oleh
karena laporan keuangan umunya disusun tidak dalam rangka likuidasi,
maka informasi yang disajikan dalam kaitannya dengan ekuitas residual
harus berguana untuk memprediksi dividen masa datang bagi pemegang
saham biasa. Laporan laba rugi dan laporan laba ditahan harus
menunjukan laba yang tersedia bagi pemegang ekuitas residual setelah
semua kewajiban dipenuhi, termasuk dividen kepada pemegang saham
preferen, Ekuitas pemegang saham biasa di neraca harus dipisahkan dari
ckuitas pemegang saham preferen dan pemegang ekuitas khusus lainnya.
laporan aliran kas harus juga menunjukan kas yang tersedia bagi
Perusahaan untuk pembayaran deviden saham biasa dan tujuan lainnya.
ref!
besar sehin;
saham biasa
obligasi menja
residual adalah
pert
tergantung dari ekspe!
4. Teori Enterprise
thane enterprise suatu perusahaan merul
skope mene teori entitas, tetapi kurang te dan
aupun aplikasinya. Di dalam teor! entitas, perusahaan ipan
Seb; : . ert ;
‘agai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam rangka
gkan dalam teor!
pakan konsep yang lebih luas
rdefinisi dengan baik dalam
me
om manfaat bagi pemegang saham, sedan, a
Prise, pert i sebagai Jembaga soslé
eae ener F i banyak pihak yan6
opersi
kan dalam ikan manfaat bag!
berke.. n rangka memberikan M30 ee ee entingal
sk dan