Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum 3 Argentometri - RSTH
Laporan Praktikum 3 Argentometri - RSTH
KUANTITATIF
TITRASI ARGENTOMETRI
Dosen pengampu :
apt. Embriana Dinar P., S.Farm., M.Farm
Disusun Oleh :
Resti Hanifah
122020046
Semester II
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
DASAR TEORI ............................................................................................................................. 2
A. Reaksi Pengendapan Titrasi Argentometri .......................................................................... 2
B. Penentuan Titik Akhir Titrasi .............................................................................................. 4
BAB III........................................................................................................................................... 6
METODE PENELITIAN ............................................................................................................. 6
A. Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 6
B. Prosedur Kerja ..................................................................................................................... 7
BAB IV ........................................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................................... 8
A. Hasil ..................................................................................................................................... 8
B. Perhitungan .......................................................................................................................... 8
C. Reaksi Zat .......................................................................................................................... 10
D. Pembahasan........................................................................................................................ 10
BAB V .......................................................................................................................................... 13
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14
LAMPIRAN................................................................................................................................. 15
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode titrasi pengendapan atau dikenal juga dengan metode titrasi
argentometri. Pembahasan diawali dengan materi terkait kelarutan, faktor-
faktor yang mempengaruhi kelarutan, reaksi pengendapan, jenis-jenis indikator
dalam titrasi pengendapan. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan
beberapa metode dalam titrasi pengendapan seperti metode titrasi Fajans, Mohr
dan Volhard.
Analisa dengan metode titrasi pengendapan telah banyak dimanfaatkan
seperti dalam menganalisa salinitas dari air melalui penentuan kadar ion klorida
yang terdapat di dalamnya. Untuk mengetahui zat-zat pencemar yang terdapat
dalam air juga dapat dilakukan analisa dengan menggunakan metode ini. Dalam
bidang Kesehatan dan farmasi, metode pengendapan dapat digunakan dalam
penentuan kadar suatu sediian obat seperti penentuan kadar amonium klorida,
penentuan kadar efedrin, penentuan papaverin dan sediaan obat lainnya.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami metode analisis secara kuantitatif dengan
metode Argentometri.
1
BAB II
DASAR TEORI
2
(AgNO₃) tersebut akan dititrasi dengan larutan standar ion tiosianat(SCN⁻).
Setelah titik ekivalen berlangsung, penambahan ion tiosianat(SCN⁻) ini
akan bereaksi dengan indikator Fe(III) membentuk ion kompleks yang
berwarna merah. Dan saat perubahan warna inilah titrasi harus segera
dihentikan karna sudah mencapai titik akhir titrasi.
c) Metode Fajans
Pada titrasi argentometri menggunakan metode Fajans ini
menggunakan indikator yang disebut dengan indikator adsorpsi. Indikator
adsorpsi ini merupakan senyawa organik yang dapat berubah warnanya jika
teradsorpsi pada permukaan endapan.
Titrasi tersebut menunjukkan proses adsorpsi dengan menggunakan
indikator yang bermuatan negatif seperti fluoroscein(Fl⁻). Saat sebelum
tercapai titik ekivalen larutan tersebut memiliki Cl⁻ yang berlebih , sehingga
indikator fluoroscein(Fl⁻) tidak teradsorpsi pada permukaan endapan yang
menyebabkan permukaan endapan masih diselimuti oleh ion Cl⁻ yang bebas
akibatnya antara endapan dengan Fl⁻ saling tolak menolak.
Endapan akan bersifat netral pada saat titik ekivalen berlangsung,
karena pada saat titik ekivalen berlangsung ion Cl⁻ maupun Ag⁺ tidak ada
lagi dipermukaan endapan. Hilangnya kedua ion tersebut akibat adanya
reaksi yang berlangsung. Penambahan sejumlah kecil ion Ag⁺ pada saat
setelah titik ekuivalen berlangsung akan menyebabkan lebihnya jumlah
muatan ion Ag⁺ didalam larutan tersebut, sehingga pada permukaan
endapan hanya terdapat ion Ag⁺ dan Fl⁻. Ion Fl⁻ akan teradsopsi pada
permukaan endapan melalui gaya elektrostatis. Gaya elektrostatis
merupakan gaya yang timbul yang memiliki muatan listrik statik. Jika
muantan yang dimiliki sama atau sejenis maka akan saing tolak menolak
tetapi jika muatan yang dimiliki berlawanan jenis maka akan saling tarik
menarik. Adanya ion Fl⁻ yang teradsorpsi ini mengakibatkan terjadinya
perubahan warna indikator.
3
B. Penentuan Titik Akhir Titrasi
Berikut merupakan penentuan titik akhir titrasi:
a) Pembentukan Suatu Endapan Berwarna
Sebagai contoh pada metode Mohr untuk penetapan klorida dan bromide.
Larutan kalium kromat ditambahkan sedikit pada suatu larutan netral dari
ion klorida dengan larutan perak nitrat. Penambahan sedikit larutan kalium
kromat ini berfungsi sebagai indikator pada larutan tersebut. Saat titik akhir
titrasi berlangsung ion kromat dengan ion perak akan membentuk endapan
perak kromat yang berwarna merah. Dalam titrasi menggunakan metode
Mohr ini hendaknya dilakukan pada suasana yang netral atau sedikit basa
yaitu pH sekitar 6,59.
b) Pembentukan Suatu Senyawaan Berwarna yang dapat Larut
Metode Volhard digunakan sebagai contoh dalam prosedur ini, titrasi
dengan adanya perak yaitu asam nitrat bebas dengan larutan standar kaliun
atau ammonium tiosianat dan sebagai indikatornya digunakan Fe³⁺. Saat
penambahan larutan standar tiosianat awalnya akan menghasilkan endapan
perak klorida. Kelebihan larutan tiosianat akan dapat menghasilkan larutan
kompleks yang berwarna coklat kemerahan.
Reaksinya : Ag⁺ + SCN⁻ → AgSCN
Fe³⁺ + SCN⁻ → FeSCN²⁺
Metode ini dapat juga digunakan untuk penetapan klorida, bromide dan
iodide dalam larutan asam. Ditambahkan secara berlebih larutan standar
perak nitrat dan kelebihannya dititrasi lagi dengan larutanm standar
tiosianat.
Reaksi : Ag⁺ + Cl⁻ → AgCl
Ag⁺ + SCN⁻ → AgSCN
4
c) Penggunaan Indikator Adsorpsi
Dinamakan indikator adsorpsi karena pada saat terjadi titik ekuivalen,
indikator itu diserap(diadsorpsi) oleh permukaan endapan tersebut dan
selama proses itu suatu larutan akan mengalami perubahan dalam indikator
yang menimbulkan adanya perubahan warna pada larutan tersebut. Zat yang
digunakan yaitu zat-zat warna asam seperti, fluoresein yang digunakan
sebagai garam natriumnya. Pada titrasi menggunakan perak klorida dengan
larutan perak nitrat, perak klorida akan mengendap dan terjadi proses
adsorpsi oleh ionion klorida dan ion fluoresein akan membentuk senyawa
yang kompleks dari perak yang berwarna merah jambu.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
B. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan titer AgNO₃ 0,1 N
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
M = 𝑀𝑟 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)
0,1 𝑁 𝑥 169,87 𝑥 1 𝐿
Gram = 1
7
BAB IV
A. Hasil
A. Pembekuan Larutan Liter
Replikasi Bobot Volume Perubahan warna
Sebelum Sesudah
I 100 mg 23 ml Kuning bening Merah bata
pekat
II 100 mg 20,4 ml Kuning bening Merah bata
III 100 mg 23,6 ml Kuning bening Merah bata
B. Kadar Sampel
Replikasi Bobot Volume Perubahan warna
Sebelum Sesudah
I 200 mg 27,8 ml Kuning bening Merah bata
pucat
II 201 mg 27,2 ml Kuning bening Kuning
kunyit
III 204 mg 26,6 ml Kuning bening Merah bata
B. Perhitungan
Pembekuan Larutan
Rumus Mr
Mr AgNO₃ = (Ar Ag x 1 ) + (Ar N x 1) + (Ar O x 3)
= (47 x 1) + (7 x 1) + (8 x 3)
= 78
8
100 𝑚𝑔 100 𝑚𝑔 100 𝑚𝑔
N₁ = x2 N₂ = 78 𝑥 20,4 x 2 N₃ = 78 𝑥 23,6 x
78 𝑥 23
2
100 𝑚𝑔 100 𝑚𝑔 100 𝑚𝑔
= x2 = x2 = x2
1.794 1.591,2 1.840,8
= 0,1152 N
Kadar Sampel
Mr K₂CrO₄ = (Ar K x 2) + (Ar Cr x 1) + (Ar O x 4)
= (19 x 2) + (24 x 1) + (8 x 4)
= 38 + 24 + 32
= 94
= 2.593,0 %
9
C. Reaksi Zat
Reaksi kimia yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ion halida (Cl-
, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari
perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX).
D. Pembahasan
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat
dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam
proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka
disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Dasar analisa kuantitatif dengan metode argentometri yaitu merupakan
suatu titrasi ion perak dan ion-ion hidrogen. Titrasi argentometri adalah
titrasi dengan menggunakan larutan perak nitrat sebagai titran, dimana
terbentuk garam perak yang sukar larut. Pada analisa argentometri ada
bebeapa cara pengendapan yang dikenal yaitu Mohr. Volhard, dan Fajans.
Percobaan pertama yaitu pembakuan larutan AgNO.. Pembakuan
larutan AgNO3 bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan AgNO3
agar dapat dijadikan. larutan baku. Pertama ditimbang 100 mg padatan
NaCl dengan timbangan analitik. Kemudian dimasukkan larutan AgNO,
ke dalam buret sampai tanda batas 0. Lalu dimasukkan padatan NaCl yang
telah ditimbang ke kedalam gelas kimia dan ditambahkan 10 ml aquades
yang sebelumnya telah di ukur pada gelas ukur, kemudian campuran
tersebut diaduk sampai homogen dan ditambahkan K₂CrO₄, I mL.
Indikator K₂CrO₄, digunakan karena K₂CrO₄, dapat berlangsung pada
suasana netral dan nilai Ksp. Selanjutnya dimasukkan larutan ke dalam
10
Erlenmeyer dan. terakhir dititrasi larutan tersebut sampai titik akhir titasi.
Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya larutan merah bata.
11
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pembakuan larutan AgNO3 bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
larutan AgNO3 agar dapat dijadikan larutan baku.
2. Pada titrasi argentometri kali ini digunakan metode mohr karena
menggunakan K₂CrO₄ sebagai indikatornya.
3. Titik akhir titrasi penentuan kadar thiamin HCI ditandai dengan
terbentuknya larutan merah bata dan endapan perak.
4. Metode yang dipakai dalam titrasi argentometri salah satunya dapat
ditentukan berdasarkan dari jenis indikator yang digunakan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada praktikan adalah praktikan
diharapkan lebih fokus, teliti, dan tertib, saat proses praktikum berlangsung
agar praktikum dapat terlaksana dengan baik tanpa kendala. Praktikan juga
diharapkan untuk lebih banyak membaca dan memahami literature terkait
dengan materi praktikum untuk menambah wawasan dan pemahaman
mengenai materi titrasi argentometri.
13
DAFTAR PUSTAKA
apt. Embriana Dinar P., S.Farm., M.Farm. (2023). Kimia Analisis Kualitatif Dan
Kuantitatif. Modul Praktikum, 21-22.
Jamilatur Rohmah, M.Si. & Chylen Setiyo Rini, M.Si. . (2020). Buku Ajar Kimia
Analisis . Sidoarjo .
14
LAMPIRAN
15