You are on page 1of 11

BAB 5

HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.1. HASIL PEKERJAAN


Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan Desa
Tambak Rawang, Dusun Tambak Rawang Kecamatan Sukadana Kabupaten
Kayong Utara ini telah selesai dilaksanakan dan kemudian disajikan kedalam
bentuk data dan hasil pelaksanaan pekerjaan.

1.1.1. HASIL PENGUKURAN DAN PEMETAAN TOPOGRAFI


Analisis data lapangan (perhitungan sementara) akan segera dilakukan selama
Team SURVEY masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi kesalahan
dapat segera dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil perhitungan
sementara memenuhi persyaratan toleransi yang ditetapkan dalam Spesifikasi
teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungan data defenitif kerangka dasar
pemetaan dengan menggunakan metode perataan kuadrat terkecil.
Perhitungan Poligon
Kriteria toleransi pengukuran poligon kontrol horizontal yang ditetapkan dalam
spesifikasi teknis adalah koreksi sudut antara dua kontrol azimuth = 20". Koreksi
setiap titik poligon maksimum 10" atau salah penutup sudut maksimum 30"  n
dimana n adalah jumlah titik poligon pada setiap kring. Salah penutup koordinat
maksimum 1 : 2.000. Berdasarkan kriteria toleransi diatas, proses analisis
perhitungan sementara poligon akan dilakukan menggunakan metode Bowdith
dengan prosedur sebagai berikut:
Salah penutup sudut:
n
fs = 
i=1
s1 - (n + 2) x 180 0 < 30" n
n
fs = 
i=1
s1 - (n + 2) x 180 0 < 30" n

Salah penutup koordinat:


n
fd = 
i=1
d1 - < - 1 : 2000

Dalam hal ini:


n n
fd = 
i=1
(d 1 . sin i ) 2 + 
i=1
(d 1 . Cos i ) 2

= + S i  180 0

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V- 1


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
dimana :S : sudut ukuran poligon
d : jarak ukuran poligon
i : nomor titik poligon ( i = 1,2,3, ..... n )
Proses perhitungan data definitif hasil pengukuran poligon kerangka kontrol
horizontal akan dilakukan dengan metode perataan kuadrat terkecil parameter.
Prinsip dasar perataan cara parameter adalah setiap data ukur poligon (sudut dan
jarak) disusun sebagai fungsi dari parameter koordinat yang akan dicari. Formula
perataan poligon cara parameter dalam bentuk matriks adala sebagai berikut :
V = AX-L
X = [ AT .P.A ]-1 . [ AT .P.L ]
X = X° + X
Dimana : V : matrik koreksi pengukuran
A : matrik koefisien pengukuran
X : matrik koreksi parameter
L : matrik residu persamaan pengukuran
X° : matrik harga pendekatan parameter koordinat
X : matrik harga koordinat defeinitif
P : matrik harga bobot pengukuran
Perhitungan Waterpass
Kriteria teknis pengukuran waterpass yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis
yakni tiap seksi yang diukur pulang-pergi mempunyai ketelitian 10 mm  D (D =
panjang seksi dalam km). Berdasarkan kriteria tersrbut dapat diformulasikan cara
analisis data ukur waterpass pada setiap kring sebagai berikut :
n
fh = h i < 10 mm D
i =1
dimana :
fh : salah penutup beda tinggi tiap kring waterpass
n : beda tinggi ukuran
i : nomor slag pengukuran waterpass ( i = 1,2,3....n )
Setelah dianalisis keseluruhan data waterpass kerangka kontrol vertikal memenuhi
persyaratan toleransi akan dilakukan proses perhitungan definitif dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil seperti pada poligon. Perhitungan dan
Penggambaran topografi secara garis besar mengikuti kaidah-kaidahnya antara
lain :
1. Perhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik ikat yang
dipergunakan.
2. Penggambaran titik-titik poligon akan didasarkan pada hasil perhitungan
koordinat. Penggambaran titik-titik poligon tersebut tidak boleh secara grafis.
3. Gambar ukur yang berupa gambar situasi akan digambar pada kertas milimeter
dengan skala 1: 1.000 dan interval kontur 1 m.
4. Ketinggian titik detail akan tercantum dalam gambar ukur begitu pula semua
keterangan-keterangan yang penting. Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-2


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
akan dimasukkan dalam gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik
tersebut perlu juga dicantumkan.

Gambar 5.1. Pelaksanaan Pengukuran

Gambar 5.2. Pelaksanaan Pengukuran

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-3


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
Gambar 5.3. Kondisi Struktur Atas Jembatan

Gambar 5.4. Kondisi Struktur Bawah Jembatan

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-4


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
Gambar 5.5. Hasil Pengukuran Profil Memanjang

Gambar 5.6. Hasil Pengukuran Profil Melintang

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-5


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
1.1.2. PENYELIDIKAN TANAH
Pekerjaan Survey Geoteknik ini dimaksudkan untuk mengadakan penyelidikan
sifat-sifat mekanika tanah untuk mengetahui kondisi tanah yang diperlukan. Hasil
dari survey ini harus dapat memberikan penjelasan yang cukup mengenai :
a. Daya dukung pondasi, kestabilan lereng dan tanggul, serta perhitungan
penurunan tanah (settlement).
b. Saran-saran mengenai sistem yang dipakai dengan perhitungan-
perhitungannya seperti penentuan macam pondasi dan lain-lain.
A. Lingkup Pekerjaan
1. Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi perencanaan titik-titik pengamatan dengan
penggambaran pada peta kerja (melalui konsultasi telebih dahulu dengan
Direksi), penyiapan bahan - bahan dan peralatan survey.
2. Pengumpulan dan penyelidikan parameter tanah yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan :
a. Pemboran (boring).
b. Penetration test (sondir).
3. Penyelidikan di Laboratorium.
4. Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Persyaratan Teknis :
a. Menyusun spesifikasi teknis yang diperlukan sebagai pedoman dalam tata
laksana pelaksanaan pembangunan agar prosedur dan hasil dari
pelaksanaan tidak menyimpang dari ketentuan yang disyaratkan dalam
perencanaan.
b. Menyusun pedoman dan persyaratan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pemeriksaan kualitas ( quality control) maupun uji
kelulusan (acceptance test) terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan fisik
bangunan.
B. Metoda Pelaksanaan
1. Pekerjaan Lapangan :
a. Pemboran Tanah :
Pemboran dilaksanakan dengan menggunakan mata bor Iwan biasa (Iwan
Auger) dengan diameter 10 cm dan diputar dengan tangan sampai
mencapai kedalaman maksimum 8-10 m atau sampai pada suatu lapisan
keras di mana pemboran ini diambil contoh tanah tidak terganggu
(undisturbed sample) yang selanjutnya akan diperiksa/dianalisa di
laboratorium mekanika tanah. Contoh tanah diambil pada setiap
perubahan lapisan tanah.
b. Penetration Test :
Alat yang digunakan dalam penetration test ini adalah alat penetrometer
yang berkapasitas sampai batas maksimum tekanan ujung P=300 kg/cm2

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-6


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
atau sampai pada kedalaman antara 8 – 10 m. Pembacaan tekanan ujung
tanah dilakukan pada setiap kedalaman 20 cm.
2. Penyelidikan di Laboratorium
Semua penyelidikan di laboratorium dilakukan menurut prosedur ASTM
dengan berbagai modifikasi yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
a. Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample) :
Penyelidikan terhadap contoh tanah tidak terganggu yang diambil dari
pemboran meliputi :
 Penyelidikan sifat fisik tanah :
 Kadar Tanah : D.2216-71.
 Berat jenis tanah (specific gravity) : D.854-72.
 Berat volume tanah (volume unit weight) : D.2937.
 Ruang pori total
 Ruang pori kapiler
 Atterberg limits : D.423-66 ; D.424-74 ; D.427-74.
 Gradasi butiran (grain size analysis) : D.421-72 ; D.422-72.
 Permeabilitas : D.2434-74.
 Penyelidikan sifat mekanis tanah :
 Konsolidasi : D.2435-70.
 Pengujian kompresi tiga sumbu (triaxial compression test) dengan
jenis CU test : D.2850-70.
 Kuat tekan bebas (Unconfined compression test) :D.2166-72.
b. Contoh tanah terganggu (disturbed sample) :
Penyelidikan terhadap contoh tanah terganggu yang diambil dari lubang
uji meliputi
 Penyelidikan sifat fisik tanah :
 Berat jenis tanah. : D.854-72.
 Atterberg limits : D.423-66 ; D.424-74 ; D.427-74.
Dalam hubungannya dengan perencanaan saluran drainase perlu
dilakukan uji konduktivitas hidraulis.
 Penyelidikan sifat mekanis tanah dalam hubungannya dengan
perencanaan tanggul :
 Percobaan pemadatan (compaction test) : D.698-70.
 Uji konsolidasi (consolidation test) : D.2435-70.
 Uji gaya geser langsung (direct shear test): D.3080-79.

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-7


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
1.1.3. HASIL PENYELIDIKAN TANAH
I. KONDISI SUB SURFACE
1) Titik A.1 (Abutment.1)
 Lapisan tanah lunak hingga setengah kaku (soft to medium stiff) berada
pada kedalaman 0.00 sampai 10.20 meter dengan nilai qc adalah 0-20
kg/cm2.
 Lapisan tanah setengah kaku hingga kaku (medium stiff to stiff) berada
pada kedalaman 10.40 sampai 15.00 meter dengan nilai qc adalah 20-
40 kg/cm2.
 Lapisan tanah kaku hingga keras (stiff to hard) berada pada kedalaman
15.20 sampai 16.00 meter dengan nilai qc adalah lebih dari 80 kg/cm 2.
2) Titik A.2 (Abutment.2)
 Lapisan tanah lunak hingga setengah kaku (soft to medium stiff) berada
pada kedalaman 0.00 sampai 11.00 meter dengan nilai qc adalah 0-20
kg/cm2.
 Lapisan tanah setengah kaku hingga kaku (medium stiff to stiff) berada
pada kedalaman 11.20 sampai 18.20 meter dengan nilai qc adalah 20-
40 kg/cm2.
 Lapisan tanah kaku hingga keras (stiff to hard) berada pada kedalaman
18.40 sampai 22.00 meter dengan nilai qc adalah lebih dari 80 kg/cm2.
II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dari hasil penyelidikan lapangan pada Pekerjaan Perencanaan Pembangunan
Jembatan Tambak Rawang, Dusun Tambak Rawang, Desa Gunung 9,
Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat,
berupa Sondir dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Data Sondir, diketahui :
a) Lapisan Tanah Keras di titik A.1-CPT.1 berada pada kedalaman 16,0
m.
b) Lapisan Tanah Keras di titik A.2-CPT.2 berada pada kedalaman 22,0
m.

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-8


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
Existing Jembatan Tambak Rawang
Lebar Jalan = 3,0 m
Lebar Jembatan = 4,0 m
Panjang Jembatan = 13,0 m
A.2-CPT.2 end test 22,0 m

0,40 m
Ke Kota 2,00 m 1,80 m Ke Dusun
0,50 m

A.1-CPT.1 end test 16,0 m

Gambar 5.7. Denah Lokasi Penyelidikan Tanah

2. Jika digunakan perkutan tanah menggunakan tiang persegi (rata-rata),


untuk ukuran 25x25 cm, didapat daya dukung tiang sebagai berikut :

Daya Dukung Ijin


Kedalaman
(rata-rata) Meyerhof
tiang (L)
(Ton)
0 0,000
100 1,876
200 2,311
300 3,537
400 6,389
500 5,498
600 8,795
700 7,053
800 7,976
900 11,218
1000 13,178
1100 17,181
1200 17,351
1300 20,091
1400 22,654
1500 24,931
1600 42,175
1700 26,123
1800 29,187
1900 33,966
2000 42,141
2100 48,036
2200 72,020

Catatan : Untuk lebih jelas perhitungannya dapat dilihat pada lampiran

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-9


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
3. Daya dukung ijin tanah rata-rata (allowable bearing capacity of soil) qa,
dapat ditentukan berdasarkan persamaan empiris Mayerhoff yang
didasarkan dengan nilai qc sondir qa  (1/30 – 1/40)qc, daya dukung ijin
sebagai berikut :

Kedalaman Daya Dukung


Tanah Keseimbangan Ijin Rata-
(cm) (qa) (kg/cm2) rata
Titik Sondir S.1 S.2
0 0,000 0,000 0,00
100 0,175 0,175 0,18
200 0,250 0,075 0,16
300 0,250 0,175 0,21
400 0,375 0,550 0,46
500 0,300 0,175 0,24
600 0,625 0,350 0,49
700 0,175 0,175 0,18
800 0,175 0,225 0,20
900 0,375 0,625 0,50
1000 0,400 0,750 0,58
1100 1,050 0,650 0,85
1200 0,750 0,625 0,69
1300 1,000 0,625 0,81
1400 1,050 0,750 0,90
1500 0,900 1,000 0,95
1600 3,750 1,250 2,50
1700 - 0,750 0,75
1800 - 0,875 0,88
1900 - 1,125 1,13
2000 - 1,750 1,75
2100 - 1,875 1,88
2200 - 3,750 3,75

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-10


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com
Gambar 5.8. Pelaksanaan Sondir Jembatan Tambak Rawang

Gambar 5.9. Pelaksanaan Hand Boring Jembatan Tambak Rawang

PT. BAYU PRATAMA KHATULISTIWA V-11


Email : bayupratamakhatulistiwa@hotmail.com

You might also like