You are on page 1of 15

MAKALAH

PENTINGNYA PEMAHAMAN K-3 DALAM MENGURANGI POTENSI SUMBER BAHAYA DI


LABORATORIUM BAGI TENAGA ATLM

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Keselamatan Kesehatan Kerja

Dosen Pengampu : Ichsan Hadipranoto, M.KKK

Disusun Oleh:

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

1
2021

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir makalah dengan judul
“Instrumentasi Laboratorium dalam Pemeriksaan Protozoa pada Air Kolam” yang disusun
sebagai pemenuhan tugas akhir mata kuliah instrumentasi dasar semester 1 Program Sarjana
Terapan Teknologi Laboratorium Medik Poltekkes Semarang.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir makalah penulisan tidak


terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya. Maka dari itu, pada
kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Roni Afriansya, S.T., M.Si. Selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan makalah
ini, serta sebagai dosen koor mata kuliah instrumentasi dasar semester satu prodi S.Tr
TLM yang telah memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait
penulisan makalah ini.
2. Widodo, SST., M.Si, Devi Etivia Purlinda, SST., M.Si, dan Adita Puspitasari, S.KM,
M.Epid. Selaku dosen pengampu mata kuliah instrumentasi dasar semester satu prodi
S.Tr TLM.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan tiada henti kepada penulis.
4. Teman-teman angkatan 4 S.Tr TLM yang telah memberikan motivasi dan dukungan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini baik dari segi isi dan penyampai
an masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu dengan kerendahan hati, penulis mohon mas
ukan baik berupa kritikan maupun saran. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabil
a terdapat kata-kata dalam penulisan makalah ini yang kurang berkenan. Sekian dan terima ka
sih.

Blitar, 25 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................3

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4

1.3 Tujuan...........................................................................................................................4

1.4 Manfaat.........................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6

2.1 Intrumentasi ................................................................................................................6


2.2 Laboratorium...............................................................................................................6
2.3 Protozoologi................................................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................8

3.1 Instrumentasi yang Terdapat di Laboratorium Protozoologi pada Pemeriksaan Air


Kolam..........................................................................................................................8
3.2 Prosedur dengan Menggunakan instrumentasi Protozoologi di Laboratorium pada
Pemeriksaan Air Kolam...............................................................................................9
3.3 Pentingnya Pemahaman Prosedur, Penyimpanan, dan Penerapannya bagi Tenaga
ATLM.........................................................................................................................11

BAB IV PENUTUP....................................................................................................................12

4.1 Simpulan...................................................................................................................12
4.2 Saran.........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instrumentasi diartikan sebagai alat-alat yang digunakan untuk melakukan
penelitian sesuai dengan prosedur, hal tersebut sejalan dengan pendapat ahli Djaali
(2000: 9) yang menyatakan bahwa secara umum yang dimaksud dengan instrumen
adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variabel. Dengan itu, instrumentasi laboratorium diartikan sebagai alat-
alat yang dilakukan untuk pemeriksaan di laboratorium.
Mengenal laboratorium, terdapat laboratorium protozologi yang secara khusus
digunakan sebagai tempat untuk melakukan pemeriksaan penyakit atau lainnya yang
berhubungan dengan protozoa. Protozoa merupakan organisme bersel satu, eukariotik
dengan inti yang dikelilingi oleh membran (selaput). Protozoa dapat ditemukan di
saluran pencernaan terutama Entamoeba histolytica, Giardia
lamblia, Cryptosporidium sp. dan Cyclospora cayetanensis.
 Dari banyaknya jenis protozoa yang terdapat pada saluran pencernaan terutama
di usus yang dapat mengganggu kesehatan dan perlu instrumentasi dalam
pemeriksaan, penulis tertarik mengangkatnya dalam makalah dengan judul
“Instrumentasi Laboratorium dalam Pemeriksaan Protozoa pada Air Kolam” dengan
tujuan dapat dijadikan pemahaman lebih dalam seputar instrumentasi di laboratorium
protozologi.
1.1 Rumusan Masalah
1.2.1 Jelaskan instrumentasi yang terdapat di laboratorium protozologi ?
1.2.2 Jelaskan prosedur dengan menggunakan instrumentasi protozoologi di
laboratorium pada pemeriksaan air kolam ?
1.2.3 Jelaskan pentingnya pemahaman prosedur, penyimpanan, dan penerapannya
bagi tenaga ATLM?

4
1.2 Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui instrumentasi yang terdapat di laboratorium protozologi pada


permeriksaan saluran pencernaan instrumentasi yang terdapat di laboratorium
protozologi pada permeriksaan saluran pencernaan
1.3.2 Mengetahui cara penyimpanan media cair yang baik dan benar dalam mencegah
terjadinya kontaminasi mikroba.
1.3.3 Mengetahui pentingnya pemahaman prosedur, penyimpanan, dan penerapannya
bagi tenaga ATLM.

1.3 Manfaat
1.4.1 Bagi Instansi Kesehatan
Dapat dijadikan gambaran dan bahan referensi dalam memahami prosedur
instrumentasi laboratorium protozologi.
1.4.2 Bagi Tenaga Pendidikan
Dapat dijadikan bahan referensi sebagai salah satu bahan ajar, dan
mempermudahkan mahasiswa dalam memahami materi.
1.4.1 Bagi Penulis
Dapat dijadikan bahan referensi dan pertimbangan untuk penelitian setelahnya.

5
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

2.1 Instrumentasi

Instrumentasi merupakan sebuah rangkaian alat yang digunakan untuk melakukan


penelitian atau pekerjaan sebagai penunjuk supaya pekerjaan dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Instrumentasi ditujukan pada pengukuran, pengontrol, penunjuk (indicator),
pencatat (recorder) dan pemberi tanda bahaya (alarm). Dimana secara umum,
instrumentasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu instrumentasi yang bekerja secara
manual, dan otomatis.

Instrumentasi yang bekerja secara manual, diartikan sebagai instrumentasi yang


membutuhkan manusia untuk mengendalikan secara keseluruhan, dan termasuk ke dalam
sistem yang ekonomis karena tidak membutuhkan begitu banyak instrumentasi dan
instalasi. Akan tetapi, instrumentasi manual berpotensi tidak praktis karena tidak terlepas
dari kesalahan. Sedangkan instrumentasi otomatis, diartikan sebagai instrumentasi yang
membutuhkan manusia dalam mengendalikan beberapa instrumen, dan dapat menjadikan
pekerjaan lebih efisien. Instrumentasi sering dijumpai pada bidang kimia, elektronik,
kedokteran dan termasuk di dalamnya laboratorium.

2.2 Laboratorium
Laboratorium berasal dari kata laboratory yang memiliki pengertian yaitu : (1)
tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains
atau melakukan pengujian dan analisis (is a place equipped for experimental study in a
science or for testing and analysis) , (2) bangunan atau ruangan yang dilengkapi
peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran
bidang sains (a building or room equipped for conducting scientific research or for
teaching practical science), (3) tempat memproduksi bahan kimia atau obat (a place
where chemicals or medicines are manufactured), (4) tempat kerja untuk
melangsungkan penelitian ilmiah ( a workplace for the conduct of scientific research),
(5) ruang kerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi

6
sains (kimia, fisika, biologi, dsb.) (the workplace a saintist also a place devoted to
experiments in any branch of natural science , as chemistry, physics, biology etc).
Laboratorium dijadikan sebagai tempat untuk melakukan penelitian, pengukuran,
dan percobaan yang berhubungan ilmu sains, dan lain-lain, serta digunakan sebagai
tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, termasuk juga di dalamnya seputar
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang membantu dalam mengetahui jawaban secara
kuantitatif maupun kualitatif.
Menurut Sudaryanto menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu
sebagai (1) sumber belajar, artinya laboratorium digunakan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik atau
melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, yang meliputi metode pengamatan dan
metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, yaitu tempat dilakukannya berbagai
penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah.
2.3 Protozologi
Protozoologi merupakan bagian dari cabang ilmu yang mempelajari tentang
protozoa meliputi berbagai jenis parasit dari jenis amoeba, protozoa, jamur dan lainnya
yang dapat diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mikroskop. Protozoa
merupakan organisme eukariotik uniselular yang memiliki peran penting dalam
ekosistem. Protozoa yang bersifat parasit pada manusia dapat digolongkan ke dalam
kelompok amoeba, flagellata, dan sporozoa. Ketiga kelompok protozoa tersebut
memiliki morfologi dan karakteristik yang berbeda satu sama lain, sehingga identifikasi
spesies berdasarkan morfologi dan karakteristik merupakan hal yang penting dalam
diagnosis penyakit akibat protozoa parasit.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Instrumentasi yang Terdapat di Laboratorium Protozologi pada Pemeriksaan


Air Kolam

Instrumentasi diartikan sebagai rangkaian alat yang digunakan dalam melakukan


penelitian. Instrumentasi sering dihubungkan dengan dunia medis, termasuk di dalamnya
laboratorium. Di antara laboratorium terdapat laboratorium protozoologi yang secara
khusus digunakan sebagai tempat untuk melakukan penelitian seputar protozoa, jamur,
dan amoeba yang termasuk ke dalam jenis parasit. Adapun instrumentasi atau alat-alat
yang sering dijumpai terkhusus pada pemeriksaan air kolam di laboratorium meliputi:

No. Gambar Keterangan Fungsi


1.
Memperbesar benda berukuran
kecil dengan dilengkapi lensa
Mikroskop
okuler, lensa objektif dan lain-lain.

2.
Sebagai tempat untuk meletakkan
Objek gelas sampel untuk di analisa pada
mikroskop.

3.
Penutup objek gelas yang telah di
Deck glass
letakkan sampel.

8
5.
Pipet tetes Untuk memindahkan sampel dari
pot sampel ke objek gelas untuk di
teliti.

6.

Gelas beaker Untuk meletakkan sampel yang


akan di teliti.

7.
Kertas tisu Pembersih atau merapikan sampel
yang akan di teliti pada objek gelas.

3.2 Prosedur dengan Menggunakan Instrumentasi Protozoologi pada

Pemeriksaan Air Kolam di Laboratorium

Dalam melakukan penelitian di laboratorium terdapat Standart Operasional Prosedur

(SOP) yang berhubungan dan tidak terlepas dari alat-alat di laboratorium. Hal tersebut

juga termasuk di laboratorium protozoologi yang berpusat pada penelitian seputar

protozoa, jamur, dan amoeba. Adapun prosedurnya meliputi:

9
1.
Persiapkan alat & bahan yang dibutuhkan,
meliputi: sampel air kolam, kertas tisu, objek
gelas, cover gelas, gelas beaker, pipet dan
mikroskop.

2.

Masukkan sampel air kolam ke dalam kaca


objek.

3.

Tutup kaca objek menggunakan cover glass..

4.

Letakkan media yang akan diamati di atas


mikroskop.

10
5. Lakukan pengamatan protozoa menggunakan
mikroskop, di mulai dengan pembesaran
terkecil hingga protozoa tampak jelas.

3.3 Tujuan Pemahaman Prosedur, Penyimpanan, dan Penerapannya bagi Tenaga


ATLM

Standart Operasional Prosedur (SOP) merupakan aturan, tata cara, atau pedoman
yang terdapat pada laboratorium dan digunakan sebagai petunjuk tenaga laboran dalam
melakukan pekerjaan. Dari hal itu, dapat diartikan bahwa SOP berisikan sikap para
pengguna supaya dapat menciptakan lingkungan yang efektif. Hal tersebut sependapat
dengan Mustafa (2021), yaitu :

a. Memperlancar petugas laboran dalam bekerja,


b. bagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan,
c. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak,
d. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja,
e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.

Dalam laboratorium protozoologi SOP ditujukan sebagai aturan dalam melakukan


penelitian seputar protozoa. Dilihat dari sini, SOP penting dipahami dan dilakukan oleh
tenaga laboran dalam bekerja. Selain untuk menjaga diri dari terkena zat kimia berbahaya
SOP yang digunakan sesuai prosedur juga dapat mencegah kegagalan dalam pratikum
akibat media yang digunakan terkontaminasi atau tidak steril dari mikroba lain yang tidak
dibutuhkan. Hal tersebut juga berlaku dalam penyimpanan media, dimana pH, kebersihan,
dan kerapatan perlu disesuaikan termasuk juga lama maksimal penyimpanan yang
menurut ISO 11133 “Penyimpanan dilakukan sekitar 1-2 minggu untuk media cawan, dan 1
bulan untuk penyimpanan di botol”.

11
BAB IV

PENUTUP
4.1 Simpulan

Instrumentasi merupakan alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan yang sering


dihubungkan dengan dunia medis, termasuk di dalamnya laboratorium. Dari laboratorium
terdapat laboratorium yang secara khusus membahas seputar protozoa atau disebut
laboratorium protozoologi. Dalam laboratorium protozoologi terdapat alat-alat instrumen
yang sering dijumpai meliputi: objek gelas, cover glass, pipet, gelas beaker, pot sampel,
mikroskop atau lebih tepatnya dijumpai pada pemeriksaan air kolam. Terlepas dari itu,
terdapat pula Standart Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi panduan dalam
melakukan pekerjaan di laboratorium.

4.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menemukan beberapa masalah yang dirasa
memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat penulis menyarankan ;
3.2.1 Bagi instansi kesehatan, terkhusus ATLM dapat memahami keseluruhan
instrumentasi pada penelitian protozoa dengan baik dan benar sesuai yang
terjadi di lapangan begitu juga dengan Standart Operasional Prosedur (SOP).
3.2.2 Bagi penulis lainnya, dapat mengembangkan kemampuannya dalam menulis
yang disertai dengan data yang relevan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gonoveva F. Esteban, d. T. (2020). Ecology of Protozoa The Biology og Free-LIving Phagotrophic Protists .
Denmark: The Registered Company Springer Nature Switzerlan.

Mikroba, T. A. (2011). Penuntun Pratikum Biosistematika Mikrobiologi BM-3106. Bandung: Sekolah Ilmu dan
Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung.

Sri Maya, d. N. (2020). Zoologi Invetebrata. Bandung: Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung.

Sujaya, I. N. (2017). Penuntun Pratikum Mikrobiologi. Bali: Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Udayana .

Sukabumi, L. I.-B. (2020, Desember). Praktikum Pengamatan Protozoa pada Air Kolam / Air Sawah Biologi Kelas
X. Diambil kembali dari YouTube: https://youtu.be/jVKJvy3Um84

Uli, M. (2018). Identifikasi Protozoa dan Pengukuran Parameter Kimia pada Air Kolam Renang. Medan: Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Diambil kembali dari
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/buku%20metode%20analisis
%20biologi%20tanah/02-14ginting_protozoa.pdf

Wahyuni, I. R. (2020). Dasar-Dasar Pratikum Mikrobiologi . Jawa Tengah: CV. Pena Persada.

Yusmaniar, W. d. (2017). Mikrobiologi dan Parasitologi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Edisi Tahun 2017.

iv
v

You might also like