You are on page 1of 5

Bentuk Perjanjian Dalam Perjanjian Lama (V. M.

Siringo-ringo) 2019

BENTUK PERJANJIAN DALAM PERJANJAN LAMA

V. M. Siringo-ringo (vmsiringorongo@gmail.com)
Dosen STT Sumatera Utara

Abstrak
‚Perjanjian‛ adalah merupakan berita Alkitab yang paling urgent. Karena itu tidak
ada hubungan Allah dengan manusia tanpa perjanjian. Perjanjian lebih dahulu
diikat oleh Allah dengan umat manusia di Taman Eden selaku umat sekutu-Nya,
walaupun istilah ‚perjanjian‛ tidak selamanya dipergunakan. Maka dalam karya
Kata Kunci :
ini, penulis menguraikan tentang perjanjian, yang dimulai dari perjanjian kepada
Perjanjian Lama
Adam, Nuh, Abram, Israel, Daud dan diakhiri dengan Perjanjian yang baru. Tapi
untuk memahami semuanya itu dibicarakan lebih dahulu tentang ‚latar belakang
perjanjian, istilah yang dipergunakan‛ kemudian diakhiri dengan ‚penutup.‛

Pendahuluan kekeluargaan, dari dunia hukum peradilan,


Perjanjian merupakan istilah yang sentral dari dunia pertanian dan pertanaman, dari
dalam Perjanjian Lama (PL). Bila kita kenegaraan. Istilah ini menyatakan hubungan
memperhatikan berita Alkitab, mulai dari antar manusia.Perjanjian begitu menonjol
Kejadian sampai Maleaki (bahkan sampai dalam hukum meliter atau atau bangsa. Siasat
‘Wahyu’) semuanya berisi perjanjian. Sehingga meliter pada zaman kuno selalu bertujuan
Alkitab pun disebut ‚Perjanjian Lama‛ dan akan mem-bumi hanguskan dan
‚Perjanjian Baru.‛Tidak ada dalam berita menghancurkan luluhkan seluruh tentara dan
Alkitab yang lepas dari seluruh masyarakat dari pada musuh (bd.
‚perjanjian.‛Berhubung karena PperjanjianP 1Sam 15:3; lih. Ul 2:34; 3:6; 7:2; 12:15-17; 20:16-
merupakan hal pokok dalam berita Alkitab, 17). Di samping siasat dan kebijaksanaan
maka dalam hal ini dibicarakan mengenai meliter ini ada kekecualian, yaitu bukan selalu
‘latar belakang perjanjian itu, istilah perjanjian, dan setiap bangsa yang dikalahkan
jenis-jenis perjanjian,’ dan diakhiri dengan dihabiskan sampai orang yang terakhir.
‘kesimpulan.’ Menurut G. E. Ringht & A. de Sehingga bangsa yang menang kadang-
Kuyper, pada awalnya istilah ‚perjanjian‛ kadang menjamin kehidupan jasmani bangsa
berlatar bela- kang sosial yang lazim yang kalah sebagai anugrah yang luar biasa
dipergunakan dalam hubungan kehidupan (bd. Yos 9; 1Sam 11:1-3). Karena itu, di Timur
masyarakat sehari-hari, terutama bagi manusia Tengah bahwa gagasan mengenai ‚perjanjian‛
yang hidup dalam alam pengembaraan. Sejak merupakan sarana sangat penting untuk
dulu kala di sana terda- pat banyak mengatur tingkah laku antar bangsa-bangsa,
‚perjanjian‛ sebagai persepakatan atau terutama di bidang hubungan international.
persetujuan yang sah antara orang dan
golongan orang-orang, dan perjanjian itu Lebih lanjut William Dyrness menerangkan,
harus ditaati agar tercapai kehidupan bersama bahwa sejak satu generasi yang lalu wawasan
yang rukun. Hal yang sejajar juga dikatakan yang luas dari hukum Timur dan perjanjian-
oleh Walter Lempp, bahwa istilah ‚perjanjian‛ perjanjian diselidiki dengan tujuan untuk
adalah suatu istilah dari bermacam-macam menemukan konteks bagi pengertian PL
lapangan kehidupan manusia yaitu dari mengenai perjanjian. Dari semula sudah

Jurnal Pendidikan Religius Volume 1 nomor 1 Edisi April Tahun 2019


27
Bentuk Perjanjian Dalam Perjanjian Lama (V. M. Siringo-ringo) 2019

terlihat bahwa gagasan mengenai perjanjian kasihnya, kesetiaannya,‛ tidak lebih dari pada
merupakan sarana yang sangat penting untuk itu (James L. Garlow).
mengatur tingkah laku antara bangsa-bangsa,
terutama di bidang hubungan international. Pernyataan ‚perjanjian‛ dikatakan dalam
Karena yakin benar bahwa bangsa Het Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia
mencerminkan tradisi hukum purbakala yang itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
lama dan beraneka ragam, maka diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
G.E.Mendenhall mempelajari fakta-fakta diciptakan-Nya mereka.Allah menciptakan
kekuasaan raja Het menjelang akhir Zaman manusia lelaki dan perempuan, kedua jenis itu
Perunggu (1400-1200 SM) merupakan suatu mewakili Allah di bumi dan menjadi agen-
cara memberi keterangan mengenai gagasan agen atau alat Allah untuk melaksanakan
Alkitab tentang perjanjian. Suatu fakta kekuasaan. Pernyataan maksud perjanjian
kekuasaan raja adalah dasar formal diterangkan dalam Kejadian 2:16-17. Dalam
kerajaan.Fakta itu menguraikan syarat-syarat ayat-ayat ini dijelaskan tentang perjanjian
hubungan antara pemerintahan Het dengan yang dituntut oleh Allah kepada Adam, tetapi
para jajahannya (kelompok bangsa lebih kecil) di ayat 17 firman perjanjian dinyatakan begitu
berjanji setia kepada kerajaan itu.Raja itu tegas: Tetapi pohon pengetahuan tentang yang
menjanjikan perlindungan kepada suatu baik dan jahat itu, janganlah kau makan buah-nya,
bangsa sebagai ganti dukungan dan upeti sebab pada hari engkau memakannya, pastilah
mereka.Inilah merupakan pilihan satu-satunya engkau mati.Ini adalah firman perjanjian yang
bagi banyak bangsa yang terperangkap di mengatur tindakan manusia (Hos 6:7). Dalam
antara kekuatan-kekuatan lebih besar dan hal ini, Herman Bavinck berkata: ‚Jikalau
fakta itu memberikan kepada mereka dilihat dari segi hakekat peristiwa, hukum
keamanan. yang Allah berikan kepada Adam adalah
perjanjian; maksudnya itu adalah perjanjian
Pada masa PL ada dua macam fakta perjanjian bahwa Adam akan mendapat hidup kekal jika
atau kesepakatan yaitu ‘parity treaty’ dan hanya taat.‛ Di bawah hukum perjanjian
‘suzerain treaty/covenant.’Parity treaty adalah tindakan pemulihan tidak ada walaupun
suatu perjanjian yang diikat oleh dua pihak bertobat. Pertobatan hanya ada di dalam
yang sama. Tetapi ‘suzerain covenant’ adalah perjanjian kasih karunia (Yane Sun Park).
suatu perjanjian yang diikat oleh dua pihak
yang tidak setara, yaitu satu pihak yang Perjanjian baru ini didirikan oleh Allah, karena
kedudukannnya lebih tinggi dengan seorang perjanjian Allah dengan Israel telah dilanggar
yang kedudukannya lebih rendah.Dalam dan dirombak oleh Israel.Tapi, menurut nabi
perjanjian seperti ini yang dituntut dari pihak Yeremia, Allah tidak memutuskan hubungan
yang lebih rendah hanyalah ‚dirinya, dengan umat perjanjian-Nya di tengah-tengah
kasihnya, kesetiaannya, komitmennya.‛ Tidak kehancuran tanda-tanda lahiriah janji-janji
ada yang lain, selain dari pada itu. Maka Allah menjelang masa pembuangan. Karena
perjanjian Tuhan dengan manusia bukanlah suatu saat Allah akan mengadakan perjanjian
‘parity treaty’ (perjanjian kesetaraan), baru, baru dalam arti bukan seperti perjanjian
melainkan ‘suzerein covenant’ (perjanjian antara sebelumnya yang telah diingkari para leluhur
kedudukannya lebih tinggi de- ngan yang (Yer 31:32). Dan isi dari pada perjanjian baru
kedudukannya lebih rendah); antara seorang ini adalah berupa pengampunan dosa,
Raja (Tuhan) yang memiliki segala-galanya penjelmaan kemauan Allah dalam hati
dan manusia, yang tidak memiliki apa-apa. manusia, pengenalan Allah oleh Israel.
Dari manusia hanya diminta ‚dirinya, Perjanjian ini berisikan pembaharuan seluruh
manusia dan seluruh ciptaan (Yes 43:18-19a;

28
Jurnal Pendidikan Religius Volume 1 nomor 1 Edisi April Tahun 2019
Bentuk Perjanjian Dalam Perjanjian Lama (V. M. Siringo-ringo) 2019

Why 21:5). Menurut William Dyrness, sifat perjanjian khusus dan terbatas (partikelir),
dasar perjanjian baru ini adalah (1) Perjanjian sedikit-dikitnya untuk sementara waktu, tapi
itu menjadi nyata ‚sesudah waktu itu‛ (Yer perjanjian baru itu adalah suatu perjanjian
31:33) yaitu sesudah tindakan penebusan lain universal, sebumi, semanusia (Walter Lemp).
yanag Allah kerjakan, yang dilukiskan Dalam masa perjanjian baru ini, perintah
terdahulu sebagai karya pembangunan dan Tuhan dituliskan ‚dalam hati manusia‛ bukan
pengumpulan (Yer 31:4,10, 16). (2) Salah satu pada loh-loh batu seperti perjanjian Sinai (Ul
fungsinya ialah menaruh Taurat dalam batin 6:6).Maka, manusia masa depan yang setia ini
manusia. Tindakan ini ditafsirkan sebagai akan berbeda dengan angkatan jahat seperti
mengenal Tuhan (Yer 31:34). (3) Kedudukan zaman nabi Yeremia, yang loh hatinya terukir
baru di hadapan Allah adalah bagi setiap dengan dosa (Yer 17:1) dan tabiat jahatnya
orang (mereka semua, besar kecil, Yer 31:34), telah berakar (bd. Yer 13:23). Perjanjian baru
tidak hanya para nabi dan para imam. (4) ini memuat janji bahwa Allah tidak akan lagi
Hubungan baru itu meliputi pengampunan menolak umat-Nya atau membuat mereka
dosa (Yer 31:34). Dosa akan ditindak dengan tidak lagi menjadi satu bangsa. Janji ini dapat
cara yang menentukan dan tidak akan diingat diandalkan, seperti hukum-hukum alam yang
lagi. tidak berobah dan fakta bahwa alam semesta
yang luas tak terbatas tidak mungkin terukur
Sedangkan menurut Roy B.Zuck, perjanjian atau terselidiki oleh manusia terbatas (Yer
baru ini dengan tegas dibedakan dari 31:35-37). Ini dikarenakan bahwa dalam
perjanjian lama yang dibuat Israel pada masa perjanjian baru, keselamatan merupakan
keluaran. Berulang-ulang nabi Yeremia mene- realisasi dari kasih karunia Allah yang telah
kankan tipe antitesis ini dalam pesannya: dinyatakan sebelumnya, tetapi sekarang
orang tidak lagi mengatakan…melainkan…; tidak direalisasikan: Aku akan menjadi Allahmu, dan
akan berkata lagi…melainkan(Yer 3:16; 23:7-8; kamu akan menjadi umat-Ku. Perjanjian baru
31:29; bd 16:14-15). Maka nabi Yeremia membawa hubungan ketingkat tertinggi, dan
berupaya memperbaiki nilai-nilai yang tak akan ada lagi perluasan dan pemerkayaan
bengkok dan berbagai pendukung keagamaan yang lebih lanjut dari apa yang telah dicapai
Israel. Nabi Yehezkiel juga mempergunakan oleh perjanjian baru itu. Darah Yesus Kristus
formula yang sama: Kamu tidak akan menjamin isinya.Yesus Kristus.
mengucapkan…lagi(Yeh 18:3 dst), untuk
Simpulan dan Saran
maksud memperkenalkan rumusan-rumusan
Istilah ‚perjanjian‛ pada awalnya berlatar
yang digunakan oleh Israel sebagai suatu
belakang sosial yang biasa dipergunakan
bentuk sumpah atau pernyataan keagamaan
dalam hubungan kehidupan masyarakat
yang hanya menekankan satu aspek dari
sehari-hari, terutama dalam alam
seluruh pengajaran. Perjanjian baru yang
pengembaraan. Istilah ‚perjanjian‛ biasa
dinubuatkan ini dinyatakan dalam Yesus
dipergunakan dalam kekeluargaan, peradilan,
Kristus yang disaksikan dalam PB (Ibr 9:16-22;
pertanian dan pertanaman serta
7:22; 8:6, 8-12; 12:24; 2Kor 5:6).Matius (26:28)
keagamaan.Kemudian istilah ‚perjanjian‛ ini
mengemukakan ‚darah perjanjian‛ (bd. Kel
diambilalih dan dipergunakan menjadi istilah
24:8; Zak 9:11). Darah perjanjian mengingatkan
‚theologia‛ untuk menyatakan hubungan
kita kepada kurban kematian Yesus Kristus
istimewa antara Allah dan umat-Nya.Dengan
yang dibutuhkan untuk menguduskan orang
demikian, ‚perjanjian‛ bukan lagi untuk
yang masuk ke dalam perjanjian baru itu.
mengungkapkan perjanjian dua pihak yang
sederajat, tetapi mengungkapkan perjanjian
Perjanjian Allah dengan Abraham, dengan
dua pihak yang berbeda yaitu pihak Allah
Israel dan raja Daud adalah merupakan

29
Jurnal Pendidikan Religius Volume 1 nomor 1 Edisi April Tahun 2019
Bentuk Perjanjian Dalam Perjanjian Lama (V. M. Siringo-ringo) 2019

yang jauh lebih tinggi derajatnya dengan dengan Nuh ini disebut juga ‚perjanjian
manusia sebagai pihak yang paling rendah; 2) alam,‛ karena Allah berjanji tidak lagi
Istilah ‚perjanjian‛ dalam bahasa Ibrani mendatangkan bencana alam berupa air bah.
disebut berit,pertama kali, muncul dalam Tanda perjanjian adalah ‚pelangi.‛Tanda ini
Kejadian 6:18 yang dinyatakan kepada Nuh. merupakan jaminan atas perjanjian Allah, di
Walaupun para ahli belum sepaham tentang mana musim terus berlangsung selama sejarah
maksud dari kata itu, namun semua cocok manusia masih ada. Dan Allah berjanji tidak
pemakaian kata itu dalam PL. Maka perjanjian akan mengutuki bumi lagi. Perjanjian ini
dimaksud dalam PL adalah bersifat suzerain berifat universal dan kekal.
treaty/covenantyaitu suatu perjanjian yang
diikat oleh dua pihak yang tidak setara, yaitu Perjanjian Allah dengan Abraham. Perjanjian
pihak yang kedudukannya lebih tinggi dengan Allah dengan Abraham dinyatakan dalam
kedudukannya lebih rendah. Dalam hubungan Kejadian 15 dan 17, tapi dasarnya ada dalam
perjanjian ini ada tiga kata kerja yang dipakai Kejadian 12:1-3 ketika Allah memangil
yaitu kata karatmenunjukkan suatu peresmian Abraham keluar dari negerinya. Isi perjanjian
yang hikmad menurut upacara yang lazim; kepada Abraham bahwa keturunannya akan
dan kata ‘qum’ untuk menyatakan kegenapan menjadi bangsa besar, mewarisi tanah Kanaan,
dari apa yang telah dijanjikan; serta kata dan membawa berkat kepada seluruh dunia.
natanmenunjuk pada ikatan perjanjian sebagai Perjanjian ini bersifat kekal dan tanpa syarat.
bentuk hubungan tetap antara kedua pihak Perjanjian ini juga diteguhkan kepada Ishak
yang bersangkutan; 3) mengenai jenis-jenis dan Yakub dalam Kejadian 26:2-5 dan 35:11-
perjanjian ini, para ahli masih belum seragam, 12. Tanda perjanjian ini adalah ‚sunat‛ yang
namun dalam karya ini dinyatakan ada enam menjadi lambang pengudusan hidup mereka.
jenis yaitu: ‚Perjanjian Allah dengan Adam,
Perjanjian Allah dengan Nuh, Perjanjian Allah Perjanjian Allah dengan Israel. Perjanjian ini
dengan Abraham, Perjanjian Allah dengan disebut juga perjanjian Allah dengan Musa
Israel, Perjanjian Allah dengan Daud, dan atau perjanjian Allah di Sinai (perjanjian
Perjanjian Allah yang baru.‛ Sinai).Perjanjian ini meneguhkan Israel sebagai
umat Allah, dan mensahkannya dengan
Perjanjian Allah dengan Adam. Walaupun ‚darah perjanjian.‛ Isi perjanjian adalah
istilah perjanjian tidak disebutkan di ‚hokum‛ atau thora, sedangkan inti perjanjian
sini,tetapi, tidak dapat dipungkiri Allah adalah ‛kesepuluh‛ hukum. Yang menjadi
mengikat perjanjian dengan Adam yang tanda perjanjian adalah ‚sabat.‛Dengan
berhubungan dengan penciptaan manusia perjanjian ini, Israel dipanggil masuk dalam
menurut ‚gambar‛ dan ‚rupa‛ Allah, yaitu hubungan khusus dengan Allah. Hubungan
yang menjamin kehidupan manusia sebagai ini dilukiskan dengan tiga cara yakni menjadi
hamba, pelayan dan menteri Allah; di mana ‚harta kesayangan Allah di antara segala
manusia ditempatkan sebagai wakil Allah bangsa, menjadi kerajaan imam, dan bangsa
untuk menguasai semua ciptaan. Dan maksud yang kudus.‛ Bila umat melanggar perjanjian-
perjanjian ini diterangkan dalam Kejadian Nya, maka Israel akan kehilangan kedudukan.
2:16-17 di mana manusia tidak diperkenan
untuk memakan buah pengetahuan baik dan Perjanjian Allah dengan Daud. Perjanjian ini
jahat itu. dinyatakan dalam 2Samuel 7 dengan
duplikatnya 1Tawarikh 17 dan penafsirannyaa
Perjanjian Allah dengan Nuh. Kepada Nuhlah, dalam Mazmur 89.Perjanjian Allah dengan
Allah pertama kali menyatakan istilah Daud ini bersifat Mesianis, tetapi seperti kata
‚perjanjian‛ (Kej 6:18). Perjanjian Allah Mendenhall, ‚Di dalam Daud, janji kepada

30
Jurnal Pendidikan Religius Volume 1 nomor 1 Edisi April Tahun 2019
Bentuk Perjanjian Dalam Perjanjian Lama (V. M. Siringo-ringo) 2019

bapa leluhur dipenuhi dan


diperbaharui.‛Dalam perjanjian Allah dengan
Daud,ditambah suatu unsur yang baru yaitu
kerajaan atau tahta.Kepada Daud diberikan
wilayah atau negeri dan kuasa memerintah
wilayah tersebut. Kerajaan Daud dikokohkan
melalui garis keturunan: Seorang anak laki-laki
akan lahir bagimu…dialah yang akan menjadi
anak-Ku, dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku
akan mengokohkan tahta kerajaannya atas Israel
sampai selama-lamanya (1Taw 22:9-10).

Perjanjian baru. Perjanjian baru ini, hanya


ditemui dalam Yeremia 31:31-34, walaupun
nas-nas merujuk ke arah itu tersebar luas
dalam PL. Dalam perjanjian ini berisikan
pembaharuan seluruh manusia dan seluruh
ciptaan (Yes 43:18-19a) Adapun sifat dasar
perjanjian baru ini adalah ‘nyata sesudah itu,
ditaruhkan dalam batin manusia, menjadi
kedudukan baru di hadapan Tuhan, hubungan
baru meliputi pengampunan.’ Perjanajian baru
ini diwujudkan dalam Yesus Kristus, dan
mengingatkan kita pada kematian Yesus
Kristus untuk menguduskan oraang masuk
perjanjian baru itu.Dalam perjanjian baru ini,
perintah Tuhan dituliskan dalam ‘hati
manusia.’Perjanjian baru ini membawa
hubungan tertinggi dan terkaya.

Daftar Pustaka

Dyrness, William (1993).Tema-tema Teologi


Perjanjian Lama, Malang: PGM
Garlow, James L (tth). Perjanjian, Batam
Center: Gospel Press
Lempp, Walter (1968).Tafsiran Kejadian 2 (5:1
12:3), Jakarta: BPK
Park, Yane Sun (2002).Tafsiran Kitab Kejadian,
Batu: YPPII.
Wright, G.E & Kuyper, A. de (1967). Perjanjian
Lama Terhadap Sekitarnya, Jakarta: BPK.
Zuck, Roy B (2002). Theologia Alkitabiah
Perjanjian Lama, Malang: PGM

31
Jurnal Pendidikan Religius Volume 1 nomor 1 Edisi April Tahun 2019

You might also like