Professional Documents
Culture Documents
A. Dasar Teori
Archimedes adalah seorang ilmuan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota
Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM.
Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, matematika. Optika, dan astromi. Ia
dijuliki sebagai bapak eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada
percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut sebagai
Hukum Arcimedes berbunyi: “setiap benda yang ada di dalam suatu fluiida maka
benda itu akan mengalami gaya benda ke atas (gaya apung) seberat Zat cair yang
dipindahkan’’ (Suriadi Ginting, 2019).
Gaya keatas atau gaya apung (Fa) adalah selisih antara berat benda ketika
diudara (Wbudara) dengan berat benda ketikater celup sebagian atau seluruhnya
dalam suatu fluida. Gaya apung adalah kemampuan suatu benda mengapung
dalam suatu benda dalam cairan ataupun fluida. Hubungan berat benda dengan
berat air yang dipindahkan ialah apa yang menentukan jika berat benda akan daat
mengapung; meskipun ukuran dan juga bentuk benda akan memiliki efek,
mereka bukan alasan utama mengapabenda mengapung ataupun tenggelam.
Gaya ke aatas terjadi karena semakin dalam zat cair, maka semakin besar
tekanan hidrostatiknya. Hal ini menyebabkan tekana pada bagian bawah lebih
besar daripada tekanan pada bagian atasnya (Sari, 2018).
melayang apabila suatu jenis benda sama dengan massa jenis zat cair (pb=f).
Karena massa jenis suatu benda dan zat cair sama, maka berlaku FA= f . Vb .
g= b . Vb . g. benda tenggelam pada saat suatu massa jenis benda lebih besar
daripada suatu massa jenis zat cair (pb > f), maka benda tersebut akan tergelam,
maka berlaku hukum Fa= wu wf. Pada benda tenggelam, seluruh volume
tercelup kedalam air (Anjasari, 2018).
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan Praktikun Fisika Dasar dengan Materi Hukum archimedes
yaitu:
1. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum archimedes
2. Membuktikan peristiwa tenggelam. Melayang, dan terapung.
E. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada saat Praktikum Fisika Dasar dengan
materi Hukum Archimedes yaitu:
A. Percoban Pertama
1. Menimbang batu di nera oHause.
2. Mengikat batu dengan benang.
3. Menimbang batu dengan neraca pegas.
4. Memasukkan atu kedalam gelas ukur yang berisi air 300 ml dan
perhatikan skala.
5. Perubahan dalam neraca pegas dan kenaikan volume air.
3
B. Percobaan Kedua
1. Mengikat telur dengan benang (sedemikian rupa agar tidak lepas).
2. Mencelupkan telur ke dalam gelas ukur/wadah bekas botol aqua (yang
telahdipotong atasnya) yang berisi air dan perhatikan peristiwa yang terjadi.
3. Menarik kembali telur.
4. Mencampurkan garam (2, 4, 6 dan 8 sendok) ke dalam gelas ukur berisi
airsedikit demi sedikit (2, 4, 6 dan 8 sendok) dan diaduk.
5. Memperhatikan peristiwa yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Hukum Archimedes Gaya Keatas dan Massa
JenisBenda
Mbenda Wudara Mair Wair F(N) Vo Vt Vb 𝜌𝑏
(kg) (N) (kg) (N) (ml) (ml) (ml) (kg/m3)
G. Pembahasan
Pada tabel hasil pengamatan mengenai hukum Archimedis, ada berbagai
pengukuran yang berbeda pada massa di air dan massa di udara. Berikut ini hasil
pengamatan hukum Archimedis:
A. Percobaan Pertama
Adapun hasil pengamatan pada percobaan pertama pada tabel yaitu hasil
pengamatan hukum archimedes gaya keatas dan massa jenis benda maka
diperoleh hasil massa jenis benda (Mb) yaitu 0,300 kg, dan berat benda diudara
diperoleh hasil sebesar 3 N, berat suatu benda pada keadaan yang sebenarnya
sama dengan berat suatu benda ketika diudara. Kemudian massa air yang
diperoleh dari hasil pengamatan percobaan pertama sebesar 0,180 kg yang
didapatkan dari hasil perhitungan berat air sebenarnya dikurangi dengan berat
gelas yang digunakan, dan ketika batu dicelupkan kedalam air maka diperoleh
berat batu sebesar 1,4 N, dan pada volume air yang akan mengalami
pertambahan dari 500 ml menjadi 640 ml. pada percobaan ini volume air
bertambah menjadi 140 ml dari jumlah yang semula atau sama dengan
0,00014 m3 diperoleh massanya sebesar 2.142,85 Kg/m3.
Pada hasil percobaan pertaman maka diperoleh dari hasil pengamatan adalah
sebagai berikut:
Diketahui:
Mbenda = 0,300 kg
Mair = 0,145 kg
Vo = 500 ml
5
Vt = 640 ml
Wudara = Mbenda x gravitasi
= 0,300 kg x 10
=3N
Vb = Vt – Vo
= 640 – 500
= 140 ml = 140x 0,000001 = 0,00014 m3
FA = ρair x gravitasi x Vb
= 1000 kg/m3 x 10 m /s2 x 0,00014 m3
= 1,4 N
Wair = Wudara - FA
= 3 – 1,4
= 1,6 N
Mbenda
Ρb = Vb
0,300
= 0,00014 = 2.142,85 kg/m3
Adapun hasil percobaan yang pertama pada tabel hasil pengamatan hukum
archimedes gaya keatas dan massa jenis benda, diketahui Mbenda = 0,300 kg,
Mair= 0,180 kg, Vo= 500 ml dan Vt= 640 ml. Untuk mencari Wudaranya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Wudara= Mbenda x gravitas yaitu 0,300 x
10 m/s2 maka akan diperoleh hasil Wudara adalah 3 N. Untuk mencari Vb dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Vb= Vt – Vo yaitu 640 ml – 500 ml maka
akan diperoleh hasil Vb adalah 0,00014 M3. Untuk mencari FA dapat dihitung
dengan menggunakan rumus FA= pair x gravitasi x Vb yaitu 1000 kg/m3 x 10
m/s2 x 0,00014 m3 maka akan diperoleh hasil FA adalah 1,4 N. Untuk mencari
Wair dapat dihitung dengan menggunakan rumus Wair= Wudara – FA yaitu 3 –
1,4 maka akan diperoleh hasil Wair adalah 1,6 N. Untuk mencari hasil akhir atau
Pb dapat dihitung dengan menggunakan rumus = Mbenda
B. Percobaan Kedua
Gambar 4. 2 sendok
garam
sumber : (Dok. Pribadi)
2 cm dari dasar permukaan air sebelumnya dan massa larutan yang diperoleh
489,94 dan volume larutan yang didapatkan 385. percobaan yang keempat
dengan menggunakan air sebanyak 400 ml, lalu ditambah dengan 6 sendok
makan garam, maka massa larutan yang diperoleh adalah 567,32 dan volume
larutan yang didapat 410, kemudian lalu memasukkan telur dengan berat
61,7596 gr kedalam air, maka pada percobaan telur mengapung diatas
permukaan air setinggi 2,1 cm dari dasar permukaan gelas. Pada percobaan yang
terakhir dengan menggunakan 400 ml air kemudian lalu ditambah dengan 8
sendok makan garam, dengan massa larutan yang didapat 589,37 dan volume
larutan yang didapat 455, lalu memasukkan telur dengan berat 70,1920 gram
kedalam air, sehingga pada percobaan yang dilakukan di dapat hasil telur
mengapung diatas permukaan air setinggi 2,4 cm dari dasar permukaan air
sebelumnya.
Pada hasil percobaan kedua maka hasil pengamatan yang di dapat adalah:
1. Percobaan pertama
Mbenda = 0,300 kg
Mair = 0,180 kg
Vo = 500 ml
Vt = 640 ml
Wudara = Mbenda x gravitasi
= 0,300 kg x 10m /s 2
=3 N
Vb = Vt – Vo
= 640 – 500
= 1,4 ml (0,00014 m3 )
FA = ρair x gravitasi x Vb
= 1000 kg/m 3 x 10 m /s 2 x 0,00014 m3
= 1,4 N
Wair = Wudara - FA
= 3 – 1,4
= 1,6 N
Mbenda 0,300 kg
Pb = Vb = 0,00014 m3
= 2.142,85 kg/m 3
8
2. Percobaan kedua
a). Percobaan dengan menggunakan 2 sendok garam
Mgaram + air = 445,94 gr
= 445,98= 1,161
384
∆p = 1,161 – 1
= 0,161 g/ cm3 = 2 g/ cm3
b). Percobaan dengan menggunakan 4 sendok garam
Mgaram + air = 489,94 gr
= 489,94= 1,194
410
∆p = 1,194 – 1
= 0,194 g/ cm3
= 2 g/cm3
c). Percobaan dengan menggunakan 6 sendok garam
Mgaram + air = 567,32 gr
= 567,32= 1,334
425
∆p = 1,334 – 1
= 0,334 g/ cm3
= 2 g/cm3
d). Percobaan dengan menggunakan 8 sendok garam
Mgaram + air = 589,37 gr
= 589,37 = 1,295
455
∆p = 1,295 – 1
= 0,295 g/ cm3
= 2 g/cm3
9
H. Kesimpulan
Telah direalisasikan alat ukur massa jenis zat cair berdasarkan hukum
Archimedes menggunakan sensor fotodioda sebagai pendeteksi kenaikan tinggi
benda terapung. Sinyal analog yang dihasilkan oleh fotodioda memiliki rentang
4,81-2,18volt, dengan pengukuran jarak 1 cm - 9 cm dan divariasikan setiap 0,2
cm. Benda apungan yang digunakan yaitu balok kayu mahoni dengan dimensi
400 cm2 dan massa 238 gram. Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian
ini adalah CAVR untuk pemrograman mikrokontroler dan hasil pengukuran
massa jenis zat cair ditampilkan pada layar LCD 16x2. Kalibrasi alat dilakukan
dengan cara membandingkan nilai massa jenis yang diperoleh dari perhitungan
massa danvolume sampel zat cair dengan menggunakan timbangan digital yang
ada pada Lab Fisika Material FMIPA Unila. Rentang pengukuran alat ini untuk
jarak adalah 1 cm – 9 cm dari permukaan benda terapung. Sedangkan volumenya
tetap yaitu 500 ml atau 0,5 liter dan memiliki batasan ketinggian zat cair dalam
wadah konstan yaitu 5 cm. Sampel zat cair yang digunakan pada penelitian ini
adalah air, minyak tanah, oli SA-E 40 dan minyak goreng. Alat ukur massa jenis
ini memiliki keakurasian sebesar 98,5% dan nilai kesalahan sebesar 3,875%.
Peristiwa tentang Hukum Archimedes dapat kita temui pada saat kitaberjalan
atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih
berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan
adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini memunculkan sebuah hukum
dikenal Hukum , yaitu : “Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka
benda akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar
berat zat cair yang dipindahkannya” Akibat adanya gaya apung, berat benda
dalam zat cair akan berkurang. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan
berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke
atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka
resultan gaya antara gaya berat dengangaya ke atas merupakan berat benda
dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak
sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol
WS
1
I. DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari. (2015). Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair
Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda.
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, 3(2).
Ginting, Suriadi. 2019. Sensor Pyrometer sebagai alat ukur Temperatur.
Yogyakarta : Univ. Andalas
Ian R, Sinclair. 2018. Sensor and Tranduser A Guide for Technicians. Great
Britain. Newres.
SARI, D. P. P. (2013). Uji coba pembelajaran ipa dengan lks sebagai penunjang
media virtual phet untuk melatih keterampilan proses pada materi
hukumarchimedes. pensa: e-jurnal pendidikan sains, 1(02).
Widodo, L., Yuliati, L., & Parno, P. (2018). Penguasaan Konsep pada Hukum
Archimedes Siswa SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 3(6), 745-750.