You are on page 1of 8

Materi 2. Optimasi Ekonomi 7 Materi 2.

Optimasi Ekonomi 8

Materi Contoh: TR = $1.50 x Q

2 OPTIMASI EKONOMI
Q TR
1 1.50 Tabel Fungsi Revenue (TR)
2 3.00 Asumsi:
3 4.50 (1) Price (P) adalah konstan
ƒ Maksimisasi Laba dan Maksimisasi Nilai Perusahaan 4 6.00
(2) TR = P x Q
ƒ Hubungan antara Nilai Total, Rata-Rata dan Marginal 5 7.50
(3) Q jumlah unit yang dijual
ƒ Konsep Turunan (Derivatif) untuk Nilai Marginal
ƒ Konsep Matematis Kalkulus Diferensial untuk Optimasi Ekonomi
c. Grafik
ƒ Optimasi Multivariat
Ketika P = $ 1.50, kenaikan satu
ƒ Optimasi Terkendala
unit dalam jumlah yang dijual akan

MAKSIMISASI LABA DAN MAKSIMISASI NILAI PERUSAHAAN meningkatkan pendapatan total


sebesar $1.50.
Tujuan Utama manajemen adalah maksimisasi nilai perusahaan.

Untuk jangka pendek, maksimisasi nilai perusahaan adalah maksimisasi laba.


Laba = Total Revenues – Total Costs
S = TR – TC

Total Revenue (TR) didapatkan dengan hasil perkalian antara harga produk dengan
kuantitas penjualan, yakni:
TR = P x Q atau TR = f (Q); dimana P konstan. HUBUNGAN ANTARA NILAI TOTAL, RATA-RATA DAN MARGINAL

Harga (P) dan variabel Q, hubungan fungsional dapat ditunjukkan dengan cara: Hubungan Nilai Total, Nilai Rata-Rata dan Nilai Marginal sangat penting dipahami dalam
analisis optimisasi ekonomi
a. Persamaan
TR = f (Q) atau TR = P x Q; dimana P konstan sebesar $1.50, maka
Nilai Total adalah nilai yang diperoleh dalam suatu variabel terikat karena suatu nilai
TR = $1.50 x Q
variabel bebas.

Nilai Rata-Rata adalah nilai total dibagi dengan jumlah dalam variabel bebas.
o Pendapatan Rata-Rata adalah Nilai Pendapatan Total dibagi kuantitas yang terjual.
o Laba Rata-Rata adalah Nilai Laba Total dibagi kuantitas terjual.
o Biaya Rata-Rata adalah Nilai Biaya Total dibagi dengan kuantitas yang diproduksi.
b. Tabel
Materi 2. Optimasi Ekonomi 9 Materi 2. Optimasi Ekonomi 10

Selain dalam bentuk tabel di atas, hubungan antara nilai laba total, nilai laba rata-rata dan
Nilai marginal adalah perubahan dalam variabel terikat sebuah fungsi yang berkaitan laba marginal dapat dilihat dalam Gambar 2.2.
dengan perubahan satu unit dalam salah satu variabel bebas.
o Misalnya, Pendapatan Total (Total Revenue) merupakan fungsi dari kuantitas terjual
pada harga tertentu.
Variabel terikat-nya adalah Pendapatan Total, dan variable bebas-nya adalah kuantitas
terjual.
Pendapatan marginal adalah perubahan dalam Total Revenue akibat kuantitas terjual
berubah sebesar 1 unit.
o Misalnya, Total Laba merupakan fungsi dari kuantitas terjual pada harga tertentu.
Variabel terikat-nya adalah Total Laba, dan variable bebas-nya adalah kuantitas terjual.
Laba marginal adalah perubahan dalam Total Laba akibat kuantitas terjual berubah
sebesar 1 unit.
o Misalnya, Total Biaya merupakan fungsi dari kuantitas produksi pada tingkat biaya
tertentu.
Variabel terikat-nya adalah Total Biaya, dan variable bebas-nya adalah kuantitas
produksi.
Biaya marginal adalah perubahan dalam Total Biaya akibat kuantitas produksi
berubah sebesar 1 unit.

Berikut dalam Tabel 2.1., contoh hubungan antara Nilai Total, Nilai Marginal dan Nilai
Rata-Rata

Tabel 2.1.
Hubungan antara Laba Total, Laba Marginal dan Laba Rata-Rata
Unit output Laba Total Laba Marginal (MS) Laba Rata-Rata
(Q) (Sa) atau ('Sb) (Sa)

0 $0 $0 -
1 19 $19 = ($19 – $0) $19 = $19/1 unit Q
2 52 $33 = $52-$19 26 = $52/2 unit Q
3 93 $41 31
4 136 $43 34
5 210 $74 42
6 217 $7 36
7 208 ($9) 30
Sumber: Pappas, 1995.
KONSEP TURUNAN (DERIVATIF) UNTUK NILAI MARGINAL
Materi 2. Optimasi Ekonomi 11 Materi 2. Optimasi Ekonomi 12

TEKNIK MATEMATIS KALKULUS DIFERENSIAL UNTUK OPTIMASI


Laba marginal adalah perubahan EKONOMI
dalam variabel terikat (laba) akibat
perubahan variabel bebas (kuantitas Untuk analisis optimasi ekonomi, digunakan teknik Derivatif Pertama dan teknik Derivatif
terjual) sebesar satu unit. (Lihat kedua.
gambar 2.3).
TEKNIK DERIVATIF PERTAMA
Tujuan: Untuk mengetahui nilai maksimum atau minimum

Nilai marginal Y = 'Y


'X Fungsi umum: Y = f(x) diderivasi menjadi Y’ = dY/dX
Atau dalam konsep marginal, MY = dY/dX

Dalam gambar 2.4., ditunjukkan


Rumus Fungsi Diferensial
bahwa Nilai Derivatif digunakan
1. Fungsi konstanta
untuk mengukur kemiringan
Y = k, dY/dX = 0
kurva.
Cth, Y = 303; dY/dX = 0
Nilai derivatif ini merupakan Cth: Y = 4Z25
konsep mengukur Nilai dY/dX = 0
Marginal. Laba marginal
merupakan nilai derivatif dari 2. Fungsi Pangkat
Laba Total. Y = aXb
dY/dX = Y’ = b.a.Xb-1
Marginal Profit = MS = d S cth: Y = 74X2
dQ dY/dX = 2 * 74X 2-1
= 148 X
cth: Y = 4X25
Marginal Revenue merupakan nilai derivatif dari Total Revenue. dY/dX = 25 * 4X 25-1
Marginal Revenue = MR = dTR = 100 X24
dQ

Marginal Cost merupakan nilai derivatif dari Total Cost. 3. Fungsi Penjumlahan dan Pengurangan

Marginal Cost = MC = dTC Misalkan, U = g(x) dan V = h(x)


dQ Y=U+V
Y’ = U’ + V’ atau dY = dU + dV
dX dX dX
Materi 2. Optimasi Ekonomi 13 Materi 2. Optimasi Ekonomi 14

cth: Y = 4X25 +10X2 Cth:


25-1 2-1
dY/dX = (25 * 4X ) + (2 * 10 X ) Fungsi laba
24
= 100 X + 20 X S = -10.000 + 400Q – 2Q2
8 2
cth: Y = 10X - 10X MS = 400 – 4Q
dY/dX = (8 * 10X 8-1 ) - (2 * 10 X 2-1) Laba maksimal bila MS=0
= 80 X7 - 20 X MS = 400 – 4Q = 0
4Q = 400
4. Fungsi Perkalian
Q = 100
Y=U*V
Laba maksimal bila terjual
Y’ = U’V + UV’
100 unit output.

cth: Y = 4X25 10X2


U = 4X25 V= 10X2
dU/dX = 25*4X25-1 dV/dX = 2 * 10X2-1
24
= 100 X = 20 X
dY/dX = U’V + UV’
= (100 X24)( 10X2) + (4X25)( 20 X)
= 1000 X26 + 80 X26
= 1080 X26

5. Fungsi Pembagian
Y=U Y’ = U’V – UV’
V V2

6. Fungsi dari suatu fungsi


TEKNIK DERIVATIF KEDUA
Y = f (X)
Tujuan: Membedakan nilai maksimasi dengan minimasi
U = g(X) Cth: Laba total ditetapkan dengan persamaan:

dY = dY * dU S = a – bQ + cQ2 – dQ3
dX dU dX

Nilai Optimum tercapai bila Nilai Marginal adalah samadengan Nol. Derivatif pertama menunjukkan laba marginal

ƒ Laba (S) maksimum bila MS=0 dS = MS = b + 2cQ – 3dQ2


dQ
ƒ TR maksimum bila MR=0
Derivatif kedua merupakan turunan dari laba marginal
ƒ TC minimum bila MC = 0
d2 S = MS = 2c – 6dQ
Materi 2. Optimasi Ekonomi 15 Materi 2. Optimasi Ekonomi 16

dQ2 dQ dQ2 dQ
2
Pada keluaran Q = 4, d S = MS = 700 – 50(4) = 500
Pada gambar 2.6 di samping, dQ2 dQ
fungsi laba
Pada keluaran Q = 24, d2 S = MS = 700 – 50(24) = -500
2
S = a – bQ + cQ – dQ 3
dQ2 dQ
Karena nilai derivatif kedua negatif pada keluaran Q = 24, maka fungsi laba
Laba marginal akan maksimal pada tingkat output 24 unit, yang ditunjukkan pada titik B
2 dalam gambar di atas.
dS = MS = b+2cQ–3dQ
dQ

OPTIMASI MULTIVARIAT
Untuk mencapai laba
maksimal, MS = 0 Dalam praktek bisnis, jarang sekali suatu fenomena terjadi disebabkan hanya oleh satu
2
b+2cQ–3dQ = 0 faktor penyebab saja. Misalnya saja, penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
Dalam gambar di samping, harga, promosi, kualitas produk, kemudahan diperoleh (jumlah oulet), pendapatan
tampak bahwa pada nilai MS konsumen, dan sebagainya.
= 0, maka laba total ada Dalam kondisi ini, optimasi multivariat dapat digunakan untuk menemukan titik optimal di
pada nilai A dan B suatu fungsi yang melibatkan tiga variabel atau lebih.
Caranya dengan derivasi parsial.
Derivatif kedua digunakan
untuk menentukan apakah Mis: Penjualan produk (Q) ditentukan oleh fungsi dari variabel harga (P) dan periklanan

nilai A dan B adalah maksimum (bila nilai berdasarkan derivatif kedua adalah negatif) atau (A)

minimum (bila nilai tsb positif). Q = f (P, A)


Derivatif parsial dari fungsi di atas adalah:
1. Parsial dari Q terhadap harga, dQ/dP
2. Parsial dari Q terhadap iklan, qQ/dA
Cth: Laba total = S = -3000 – 2400Q + 350Q2 – 8,33Q3
Maksimisasi nilai tercapai bila semua derivatif parsial order pertama sama dengan
Laba marginal = dS = -2400 + 700Q – 25Q2
dQ nol.
1. Parsial dari Q terhadap harga, dQ/dP = 0
Laba dimaksimumkan bila nilai MS = -2400 + 700Q – 25Q2 = 0
2. Parsial dari Q terhadap iklan, qQ/dA = 0
Sehingga laba KEMUNGKINAN bisa maksimum pada salah satu dari dua titik
berikut: 4 dan 24.
Cth kasus: Penjualan produk (Q) ditentukan oleh fungsi dari variabel harga (P) dan
periklanan (A) dengan persamaan berikut:

Untuk menentukan nilai maksimumnya, kita gunakan turunan kedua.


d2 S = MS = 700 – 50Q
Materi 2. Optimasi Ekonomi 16 Materi 2. Optimasi Ekonomi 17

dQ2 dQ Q = 3200 – 50P + 39A + 0,25PA – 0,1A2


2 Derivatif parsial dari Q
Pada keluaran Q = 4, d S = MS = 700 – 50(4) = 500
dQ2 dQ terhadap P,
2 dQ/dP = -50 + 0,25A = 0
Pada keluaran Q = 24, d S = MS = 700 – 50(24) = -500
dQ2 dQ 0,25A = 50
Karena nilai derivatif kedua negatif pada keluaran Q = 24, maka fungsi laba A = 200
akan maksimal pada tingkat output 24 unit, yang ditunjukkan pada titik B Derivatif parsial dari Q
dalam gambar di atas. terhadap A
dQ/dA=39+0,25P–0,2A=0
OPTIMASI MULTIVARIAT 39 + 0,25P – 0,2 (200) =0
0,25P = 1
Dalam praktek bisnis, jarang sekali suatu fenomena terjadi disebabkan hanya oleh satu
P=4
faktor penyebab saja. Misalnya saja, penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
harga, promosi, kualitas produk, kemudahan diperoleh (jumlah oulet), pendapatan
Jadi, persamaan itu akan
konsumen, dan sebagainya.
maksimalkan penjualan
Dalam kondisi ini, optimasi multivariat dapat digunakan untuk menemukan titik optimal di
pada tingkat 4 unit
suatu fungsi yang melibatkan tiga variabel atau lebih.
harga dan 200 unit iklan.
Caranya dengan derivasi parsial.

Mis: Penjualan produk (Q) ditentukan oleh fungsi dari variabel harga (P) dan periklanan
(A)
Q = f (P, A)
Derivatif parsial dari fungsi di atas adalah:
1. Parsial dari Q terhadap harga, dQ/dP
2. Parsial dari Q terhadap iklan, qQ/dA
Maksimisasi nilai tercapai bila semua derivatif parsial order pertama sama dengan
nol.
OPTIMASI TERKENDALA
1. Parsial dari Q terhadap harga, dQ/dP = 0
2. Parsial dari Q terhadap iklan, qQ/dA = 0
Umumnya, perusahaan tidak akan bisa mengoptimalkan laba, tingkat output atau biayanya.
Cth kasus: Penjualan produk (Q) ditentukan oleh fungsi dari variabel harga (P) dan Perusahaan biasanya beroperasi dalam kondisi keterbatasan atau adanya kendala-kendala
periklanan (A) dengan persamaan berikut: tertentu yang menyebabkannya tidak dapat mencapai posisi optimal.
Secara umum, masalah optimasi terkendala dikelompokkan:
x Masalah maksimisasi: laba, penerimaan, atau output; Tunduk pada kendala sumberdaya.
x Masalah minimasi: biaya, risiko; Tunduk pada kendala kuantitas atau kualitas output.
Materi 2. Optimasi Ekonomi 18 Materi 2. Optimasi Ekonomi 19

Teknik langrange untuk memecahkan masalah optimasi yang dibatasi merupakan sebuah
Pemecahan optimisasi terkendala dengan cara: prosedur yang mengharuskan optimisasi sebuah fungsi yang menggabungkan fungsi tujuan
x Cara Substitusi: Jika persamaan kendala/batasan tidak rumit, kita dapat memecahkan semula dengan kondisi-kondisi kendala.
persamaan batasan tersebut untuk salah satu variabel keputusan, lalu mensubstitusikan Contoh: Fungsi Tujuan: Minimumkan TC = 3X2+6Y2–XY dengan Kendala: X+Y=20
variabel tersebut dalam fungsi tujuan, yaitu fungsi yang ingin dimaksimumkan atau o Bawalah semua bagian ke sisi kanan tanda sama dengan, diperoleh:
diminimumkan. 0 = 20 – X – Y
o Cara lagrange: Jika persamaan kendala/batasan rumit, gunakan persamaan
lagrange. o Kalikan bentuk batasan dengan faktor tidak diketahui O, dan menambahkan
hasilnya ke fungsi tujuan:
L
1. Cara Substitusi TC = 3X2 + 6Y2 – XY + O(20 – X – Y)
Contoh: Perusahaan menghasilkan produknya di 2 lini, yakni lini X dan Y.
Fungsi biaya total: TC = 3X2 + 6Y2 – XY o Turunankan secara parsial untuk mencari variabel X, Y dan O
Manajemen menetapkan kombinasi biaya X dan Y yang terkecil dengan dikenakan kendala dLTC = 6X – Y – O = 0 ....... persamaan (1)
keluaran total produk harus sebanyak 20 unit. dX
Jawab: Fungsi Tujuan: Minimumkan TC = 3X2 + 6Y2 – XY dLTC = 12Y – X – O = 0 ....... persamaan (2)
dY
Kendala: X + Y = 20
dLTC = 20 – X – Y = 0 ....... persamaan (3)
o Substitusikan nilai X ke dalam fungsi tujuan: X = 20 – Y dO
TC = 3 (20 – Y)2 + 6Y2 – (20-Y)Y
= 1200 – 140Y + 10Y2
o Dengan mengeliminasi persamaan (1) dan (2), didapatkan
o Minimisasi biaya saat dTC/dY = 0
7 X – 13Y = 0 ....... persamaan (4)
dTC/dY = -140 + 20Y = 0
Y=7
o Persamaan 3 dan 4:
o Substitusikan Y = 7 ke dalam persamaan kendala: X + Y = 20
(20 – X – Y = 0) X 7 140 – 7X – 7Y = 0
X + 7 = 20
7 X – 13Y = 0 7 X – 13Y = 0 (-)
X = 13
140 = 20 Y
o Jadi produksi pada X sebesar 13 unit dan Y sebesar 7 unit adalah kombinasi biaya
Y=7
terendah untuk pembuatan total 20 unit keluaran.
o Substitusikan Y = 7 pada persamaan (3), didapatkan X = 13.
o Biaya produksinya adalah:
o Substitusikan Y = 7 dan X = 13 pada persamaan (1) untuk mendapatkan nilai O
TC = 3X2 + 6Y2 – XY
6 (13) – 7 – O = 0
= 3 (13)2 + 6(7)2 – (13)(7) = 710.
O = + 71
o O sebagai biaya marginal di 20 unit keluaran. Jadi, jika hanya produksi 19 unit,
2. Metode Pengali Lagrange
biaya total akan berkurang 71 unit. Jika keluaran 21 unit, biaya total akan
Metode ini akan sangat berguna bila kondisi kendala terlalu banyak atau terlalu kompleks.
bertambah 71 unit.
Materi 2. Optimasi Ekonomi 20

Studi Kasus
DJakarta Lamp (DL) merancang dan memproduksi lampu kristal yang diekspor ke pasaran
internasional. Sebagai Manajer produksi DL, Anda mengestimasikan biaya total mengikuti
fungsi berikut ini: TC = 10000 + 40 Q + 0.002Q2
Dimana biaya akan diukur dalam US dolar, dan Q adalah jumlah lampu kristal yang
diproduksi setiap tahunnya. Karena DL hanyalah satu dari banyak produsen lampu kristal
di pasar dunia, DL dapat menjual sebanyak mungkin lampu kristal yang diproduksi dengan
harga $80 per buah.
(1) Berapakah tingkat produksi lampu kristal DL yang dapat memaksimalkan laba?
(2) Berapakah pendapatan total, biaya total, dan laba dari penjualan optimal tersebut?
(3) Pada tingkat produksi lampu kristal pada jawaban (1), setiap penambahan penjualan
lampu kristal akan menambah pendapatan total sebesar $80. Apakah Anda akan
memproduksi dan menjual satu unit tambahan tersebut?
(4) Apabila karena keterbatasan mesin, DL hanya mampu berproduksi sejumlah 9500 unit.
Tulislah fungsi Lagrangian-nya!
(5) Berapakah laba yang diperoleh dalam kondisi keterbatasan pada soal (4) tersebut?
(6) Interpretasikan makna dari nilai lagrangian yang Anda peroleh!

You might also like