You are on page 1of 8

CINTA DI GERBANG PESANTREN

Di pagi yang cerah dengan mentari yang bersinar terang,para alumni pondok
pesantren mengadakan reuni yang mengundang ingatan masalu mereka. Anna dan parita
berjanjian untuk datang ke reuni

Anna : ehhhh asssalamualaikum kamu udh datang parita

Parita: iya, apa kabar Anna?

Anna : Alhamdulillah, gimana keadaan ayahmu sekarang?

Parita : udah baik kok na, sekarang aku lagi ngelanjuti bisnis ayahku. Kalau kamu gimana?

Anna : Alhamdulillah juga, sekrang lagi fokus lanjut kuliah,suami kamu dimana?

Parita : suamiku nggak ikut lagi lembur na

Pharita : mas ipul, tolong siapkan makanan istimewa untuk kita ya, pokoknya yang enak-
enak

Mas ipul : siap mbak laksanakan.

Anna ; ciee pharita sudah jadi bos sekarang.

Pharita : kan aku sudah ku bilang, aku Cuma nerusin bisnis ayah ku.

Azzah : assalamualaikum, wah kalian udah disini sekarang?

Pharita & Anna : waalaikumsalam

Pharita : apa kabarrr Azzah ?

Azzah : baik, nih aku Dateng sama kakak ku Arya

Arya : hai mbak Anna, mbak pharita!

Pharita : iyyah salam kenal juga Arya

Azzah : eh iyyah tadi aku liat udah ada rumi di depan, kalian nggak janjian sama dia?

Pharita: Sama siapa dia?

Azzah : nggak tau deh, sama suaminya kayanya?

Pharita: oh berarti dia udah nikah?


Azzah : udah deh kayaknya, oh Iyah kita duluan ya dahh

Pharita & Anna : DAHHH

Rumi : ehhhhhhhhh anna, parita

Anna : iya , lama nggak ketemu apa kabar rum?

Rumi : baik , kalian gimana

Anna : Alhmdulillh baik kok

Parita : Alhamdulillah, kamu datang sama siapa rum?

Rumi : sama suamiku, ini

Adam : mbak anna,apa kabar ?

Anna : Alhamdulillah mas adam baik

Parita : loh mas adam suamimu?

Rumi : iya kita menikah 3 tahun yng lalu, yaudah aku kesna dulu ya

Setelah rumi pergi meninggalkan Anna dan Parita , anna meneteskan air mta , air
matanya berjatuhan yang mengigatkan masa lalu mereka

Saat itu mereka bercanda gurau didekat gerbang untuk menjalankan tugas dari
ustazah yakni menunggu penjual tahu datang

Pharita ; assalamulaikum anna, kamu lagi ngapain?

Anna : waalaikumsalam, ini lagi nungguin penjual tahun buat makan anak-anak pesantren.

Rumi : makanya pagi-pagi dah disini nungguin pak ahmad ternyata.

Berberapa saat kemudian seorang penjual tahun muda memarkirkansepedny di


dekat gerbang pesantren.

Pharita ; itu penjual tahunya an?

Anna : kyak yang iya deh

Rumi ; kok ganteng banget sii an?

Anna : husssss !
Pharita, rumi , dan juga ana menghampiri pedagang tahu tersebut

Adam ; permisi mbak, mau nganterin tahu pesenan bu ustazah!!

Anna : eh iya mas, pak ahmad nya kemana mas?

Adam ; oh, itu bapak saya lagi cidera hamsting di rumah.

Anna ; astagfirullah, terus keadannya bagaimana sekarang bagaimana mas?

Adam ; baik kok mbak, sekarang cuman butuh istirhat saja, ini mbak tahunya

Anna : iyyah mas, terimah kasih.

Adam ; iyyah mbak, sama-sama.

Anna ; eh iya, mas nya namanya siapa?

Adam : nama saya adam mbak, kalau mbak-mbaknya?

Anna : saya anna, ini rumi kalau yang ini pharita

Adam : iyyah mbak, salam kenal

Anna : iyya mas

Adam ; saya lanjut jalan dulu yaa mbak, ini pesenan tahunya udah di tungguin yang lain.

Anna ; oh iyyay mas

Rumi : ati-ati ya mas

Adam : iyyah Mbak rumi.

Adam pun pergi

Rumi ; masyaallah mas adam ganteng banget rek!

Pharita : iyyah yah, gak nyangka anak nya pak ahmad ganteng banget!

Anna ; (tersenyum)

Pharita : cieeee yang senyum-senyum

Rumi ; iyah nih anna jangan jangan kamu suka

Anna ; husssss, udah ayo masuk

Anna , pharita, dan rumi masuk kedalam pesantren, malam harinya ada kegiatan
ngaji bersama yang sepertibiasanya di lakukan para santri
Pharita : rumi, anak pak ahmad tadi ganteng banget ya

Rumi : iyyah, ganteng perkerja keras lagi, hafal 30 juz al-quran, imam iadaman banget

Pharita ; iyyah nih, cocok banget sama anna, udah cantik, hafiza al-quran,

Anna : apasih pharita, jangan bikin salah tinggah

Rumi : tapi anna juga suka mas adam kann, cieee!

Anna ; apasihh, enggak !

Pharita ; halah bohong, palingan habis ini ketemuan diem-diem kan

Bu ustazah : siapa yang mau kalian temui diem-diem

Anna : eh bu ustazah, ini anu bu- anu

Pharita : itu bu anu pak ahmad

bu ustazah : pak ahmad? Pedagang tahu itu?

Rumi : iy_iyyah bu

Bu ustazah : astagfirullah, kalian itu kenapa sukanya malah sama bapak-bapak

Anna ; maaf bu, bukan begitu-

Bu ustazah : sudah sudah sekarang kalian lanjut juz 7, di baca, di hafalkan, dan di amalkan

Rumi : baik bu ustazah

Keesokan harinya, seperti biasa anna mengambil pesanan tahu

Adam : ini mbak tahu nya, seperti biasanya ya

Anna : iyyah mas terimah kasih. Oh iyyah ini wadah yang kemarin

Adam : iyyah mbak, temen yang dua lagi kemana mbak

Anna : bentar lagi mas, ini mereka lagi setoran hafalan

Adam ; ohh iyyah

Pharita & Rumi : assalamualaikum

Adam & Anna : waalaikumsalam

Pharita : cieee lagi berduaan nih

Anna : apasih enggak, orang lagi ambil tahu

Rumi : mas adam, katanya mas adam sudah mau kuliah di unair ya?
Adam : iyyah mbak rumi Alhamdulillah

Pharita : mas Adam mau ambil jurusan apa?

Adam : jurusan psikolog kalau emang rezeki, kalau nggak yaaa, jurusan lainnya boleh,
asalkan kerjannya nanti jelas dan bisa mengangkat derajat keluarga.

Ana : pak ahmad kabarnya bagimana mas?

Adam : bapak Alhamdulillah, semakin lebh baik. Bahkan insyllh besok sudah boleh julan lagi!

Anna : Alhamdulillah

Tidak lama kemudian Viva datang

Viva : assalamualaikum

Anna : waalikumsalam

Adam : waalaikumsalam

pharita dan Rumi : waalaikumsalam

Viva : pharita sama rumi di panggil ustazah

Pharita : iyyah, yaudah kita duluan ya wassalamualikum

Adam & Anna : waalaikumsalam

Tersisa adam dan anna di dekat gerbang

Adam : mbak anna, saya mau ngomong sesuatu boleh

Anna : boleh mas, mau ngomong apa?

Adam : ini tentang perasaan mbak…

Anna : perasaan apa mas? Dan perasaan kesiapa?

Adam : sebenarnya saya suka denan-

Tiba-tiba bu ustazah datang memecahkan keheningan dan kecanggungn di antara


mereka

Bu ustazah : assalamualaikum

Anna : waalaikumsalam

Adam : waalaikumsalam bu ustazah.


Bu ustazah : kalau semisal memang mas adam memiliki perasaaan, alangkah baiknya kalau,
mas adam melamar mbak anna dengan tata cara yang benar dalam islam.

Adam : iya, adam paham bu ustazah. Saya permisi dulu mbak anna, bu ustazah.

Keesokan harinya , Annah menunggu tahu pesanan dan juga temasuk menunggu
mas adam, tapi kala itu yang datang malah pak ahmad

Pak ahmad : assalamualaikum mbak anna

Anna : waalaikumsalam, pak ahmad ? sudah sembuh sekarang?

Pak ahmad : iyyah mbak Alhamdulillah sekarang seudah sembuh dan bisa jualan seperti
biasa, ini mbak tahu nya

Anna : iyyah pak terima kasih, berarti mas adam sekarang lagi apa pak?

Pak ahmad : ohh adam, adam anak saya seperti biasanya sibuk belajarnya, apalagi sebetar
lagi ada ujian masuk universitasnya.

Anna : ohh iyyh, semoga mas adam di terima di univ pilihannya ya pak.

Pak ahmad : aamiin ,oh iyyah mbak, saya boleh nitip sesuatu

Anna : nitip apa yaa pak?

Pak ahmad : jadi begini mbak, sebenarnya anak saya adam itu suka dengan salah-satu
santriwati di pondok pesantren, jadi saya bernit baik untuk melamarkan santriwati tersebut
untuk anak saya.

Anna : (tersenyum girang) mohon maaf pak tapi siapa santri wati tersebut?

Pak ahmad : santriwati terseut nama nya Rumi, anak saya setiap hari membicara kan dia
mbak, katanya mbak rumi itu cantik, pintar, jadi saya pun merasa kalau mbak rumi ini lah
jodoh anak saya. Jadi tolong sampaikan surat ini ke mbak rumi ya mbak.

Anna : iy-ya pak, rumi sahabat saya kok

Pak ahmad : Alhamdulillah, kalau boleh tau mbak rumi itu santriwati yang seperti apa?

Anna : persis seperti yang dibilang mas adam. dia baik, cantik, pintar dan raji beribadah.
Rumi insyaallah akan menjadi istri yang baik bagi mas adam. Dan mas adam pun akan
menjadi suami yang baik bagi sahabat saya Rumi.

Pak ahmad : Alhamdulillah, terimah kasih ya mbak anna, saya lanjut jualan dulu. Itu jangan
lupa surat nya yaa, mbak!
Anna : iyyah pak insyaallah saya wanita yang amanah

Pak ahmad : saya percaya dengan mbak, wassalamualaikum.

Anna : waalaikumsalam

Bibir anna bergetar, tak kala selama inipria yang selalu ia sebut salam sholat
malam nya, ternyata menyebut nama sahabatnya sendiri. Menangispun taka da gunamya,
nasi sudah menjadi bubur. Anna sudah mencintai mas adam, dan adam juga terlanjur
mencintai Rumi.

anna berjalan menuju rumi yang sedang duduk di dekat lobby pesantren

anna : (sebenarnya tidak ada yang bisa di salahkan, baik rumi, mas adam dam apalagi saya.
cinta datang nya tiba-tiba tanpa ada tanda. Tidak ada penyesalan dalam diri saya, saya
merasa mereka layak bersama dan bahagia, saya juga layak bahagia dengan diri saya
sendiri. Saya tidak ingin berfikiran buruk tentang hubungan cinta yang gagal. sekarang
dalam diri saya yang tersisa hanyalah kenangan, disitulah mas adam berada.)

anna duduk di samping rumi

anna : ternyata mas adam mencintaimu rumi!, kamu tau?

Rumi : aku tau anna, aku tidak bermaksud melukai atau merusak apapun. Maaf!

Anna : itu bukan salah siapapun rumi< kamu juga tidak melukai dan merusak apapun.
Sekarang berbahagialah. Selamat untuk mu dan mas adam.

Rumi : teriah kasih anna.

Kembali kelatar, café.

Anna : (jodoh dan maut keduanya di tangan tuhan, aku percaya jika tuhan tidak
mempersatukan aku dengan mas Adam maka mas adam memang bukan yang terbaik yang
dipilihkan tuhan untukku.patah hati bukan hal terburuk yang dialami oleh manusia. Aku
bersyukur semua bisa aku lalui dengan indah. Dan bagian terbaiknya adalah melihat mas
adam dan Rumi bahagia.)

THE END

You might also like