Professional Documents
Culture Documents
Makalah KLP.3 UPAYA MEMUTUS RANTAI INFEKSI
Makalah KLP.3 UPAYA MEMUTUS RANTAI INFEKSI
DOSEN PENGAMPUH :
Ns.MARETA AKHRIANSYAH,S.Kep.M.Kep
DISUSUNOLEH :
M.ZULFA RAMADHANI
META AGUSTINI
NURUL HIDAYATI
LOLA PERMATA SARI
TIARA EFENDI
TIARA FRANCISKA
ERISANDI
LOLA VITALOKA
YULI FITRIANI
LENTRI PUTRI MARETHA
KELAS REG-B2
1
ii
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah
mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja yang berjudul “
Upaya Memutus Rantai Infeksi; Precaution dan Medication Safety” yang dapat
selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah K3. Makalah ini membahas
tentang Upaya Memutus Rantai Infeksi.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-
makalah selanjutnya.
Penulis
iii
DAFTARISI
KATAPENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTARISI...........................................................................................................................iii
BAB1.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LatarBelakang..............................................................................................................1
B. RumusanMasalah.........................................................................................................1
C. TujuanPenulisan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertianinfeksi..........................................................................................................3
B. Penyebabinfeksi...........................................................................................................3
C. Tahapinfeksi.................................................................................................................4
D. Tanda-tandainfeksi.......................................................................................................4
E. Prosesrantaipenularaninfeksi........................................................................................5
F. Prinsippencegahaninfeksi.............................................................................................8
G. Strategipencegahandanpengendalianuntukmemutusrantaipenularaninfeksi.................9
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
1
2
C. TujuanPenulisan
A. Pengertian Infeksi
B. Penyebab Infeksi
3
4
Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung
dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan penjamu.
Dengan proses perawatan yang tepat,maka akan meminimalisir penyebaran dan
meminimalkan penyakit.Perkembangan infeksi mempengaruhi tingkat asuhan
keperawatan yang diberikan.
Berbagai komponen dari sistem imun memberikan jaringan kompleks
mekanisme yang sangat baik, berfungsi mempertahankan tubuh terhadap
mikroorganisme asing dan sel-sel ganas.Pada beberapa keadaan,komponen-
komponen baik respon spesifik maupun nonspesifik bisa gagal dan hal tersebut
mengakibatkan kerusakan pertahanan hospes.Orang-orang yang mendapat infeksi
yang disebabkan oleh defisiensi dalam pertahanan dari segi hospesnya disebut
hospes yang melemah. Sedangkan orang-orang dengan kerusakan mayor yang
berhubungan dengan respon imun spesifik disebut hospes yang terimuno
supres.Secara umum proses atau tahap infeksi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Inkubasi adalah waktu yang diperlukan dari saat masuknya patogen
(penyebab penyakit) kedalam tubuah sampai mulai menimbulkan gejala
pertama kali.
2. Tahap Prodomal adalah Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik
(malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik.
mikroorganisme tumbuh dan berkembangbiak dan klien mampu
menyebarkan penyakit keorang lain
3. Tahap Sakit klien adalah memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik
terhadap jenis sakit
4. Tahap Pemulihan adalah interval saat munculnya gejala akut infeksi
5
D. Tanda-tanda Infeksi
1) Calor
Terdapat rasa panas dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut. Kalor
disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang memiliki
suhu 37OC disalurkan kepermukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak
daripada kedaerah normal.
2) Dolor
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-
ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau zat bioaktif lainnya dapat
merangsang saraf.Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan yang meninggi akibat
pembengkakan jaringan yang meradang.
3) Rubor
Terdapat kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat didaerah yang
mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran arteriola
yang mensuplai darah ke daerah peradangan. Sehingga lebih banyak darah mengalir
ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengan
darah.Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah
lokal karena peradangan akut.
4) Tumor
Terdapat pembengkakan Pembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian
besar ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstitial
5) Fungsiolesa
Berdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang (Dorland, 2002).
Functiolaesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum
diketahui secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang
meradang.
6
2. Reservoir(sumber mikroorganisme)
Reservoir adalah tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup baik
berkembang biak atau tidak adalah manusia,binatang,makanan,air,serangga dan
benda lain.Kebanyakan reservoir adalah tubuh manusia,terutama
dikulit,mukosa ,cairan atau drainase.Adanya mikroorganisme patogen dalam
tubuh tidak selalu menyebabkan penyakit pada hostnya.Sehingga reservoir yang
didalamnya terdapat mikroorganisme patogen bisa menyebabkan orang lain bisa
menjadi sakit (carier). Kuman dapat hidup dan berkembang biak dalam reservoir
jika karakteristik reservoirnya cocok dengan kuman.Karakteristik tersebut adalah
air,suhu,ph, udara dan pencahayaan.
3. Portal of exit (jalan keluar)
Mikroorganisme yang hidup didalam reservoir harus menemukan jalan keluar untuk
masukke dalam host dan menyebabkan infeksi. Sebelum menimbulkan infeksi,
mikroorganisme harus keluar terlebih dahulu dari reservoirnya. Jika reservoirnya
manusia, kuman dapat keluar melalui saluran pencernaan, pernafasan, perkemihan,
7
F. Prinsippencegahaninfeksi
4) Desinfeksi
Tindakan yang menghilangkan sebagian besar mikroorganisme penyebab
penyakitdari benda mati.
5) Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Suatu proses yang menghilangkan mikroorganisme kecuali beberapa endospora
bakteri pada benda mati dengan merebus, mengukus,atau penggunaan
desinfektan kimia.
6) Mencuci dan membilas
Suatu proses yang secara fisik menghilangkan semua debu, kotoran, darah, dan
bagian tubuh lain yang tampak pada objek mati dan membuang sejumlah besar
mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit
atau menangani benda tersebut (proses ini terdiri dari pencucian dengan sabun atau
deterjen dan air, pembilasandengan air bersih dan pengeringan secara seksama).
7) Sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme(bakteri, virus, jamur, parasit), termasuk endospora bakteri pada
benda-benda mati atau instrument.
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelahseorangperawatmendapatkanilmumengenaipengendalianinfeksiini,Seb
aiknya sebagai seorang perawat dapat mengetahui bagaimana cara mencegah infeksi
agartidak terjadi penularan, dan perawat diharapkan juga dapat menanggulangi
penyakit infeksitersebutdengan intensif.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
https://labkeppoltekkesbanten.files.wordpress.com/2017/08/makalah-nosokomial-
fdc.pdf
https://www.academia.edu/8483485/Pengendalian_Infeksihttps://
ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-
terkait-
pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/https://www.academia.edu/23115286/
Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_Ru
mah_Sakit_dan_Fasilitas_Pelayanan_Kesehatan_lainnyahttps://www.academia.edu/
32805497/PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_INFEKSI_TE
RKAIT_PELAYANAN_KESEHATAN_DI_LAHAN
http://elisabetmela.blogspot.com/2014/11/rantai-infeksi.html
14