You are on page 1of 11

MAKALAH ZOOLOGI LAUT

MARINE BIRDS (BURUNG LAUT)


BURUNG PELIKAN

Disusun oleh :
Kelompok 4

Nurul Syafiqah Azzahra Stk220016


Nurul Khaerah Surahman Stk220015
Dimas Stk220006
Yasin Stk220021

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MARITIM
BALIK DIWA MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 26 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 1
1.3 Manfaat........................................................................................ 1
BAB 2. ISI..................................................................................................... 2
2.1 Marine Birds (Burung Laut)........................................................ 2
2.2 Burung Pelikan............................................................................. 2
2.2.1 Habitat........................................................................... 4
2.2.2 Makanan dan Perburuan............................................... 4
2.2.3 Anatomi......................................................................... 5
2.2.4 Perilaku......................................................................... 5
2.2.5 Reproduksi.................................................................... 6
BAB 4. PENUTUP....................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 10
4.2 Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Burung merupakan anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx.Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri
yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan
terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di
antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas Aves.
Banyak dari kita yang belum mengetahui jenis burung apa saja yang
dikategorikan sebagai burung laut atau marine birds. Hampir sebagian besar dari kita
mengira bahwa burung hidup di tanah atau bahkan sama sekali tidak ada yang tahu
bahwa burung ada yang hidup di laut. Maka dari itu, dalam makalah ini penulis akan
menjelaskan mengenai burung aquatik khususnya burung laut (marine bird) beserta
beberapa contoh dari spesies burung laut tersebut.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami keberagaman jenis burung-burung laut.
2. Untuk mengetahui fisiologi dan anatomi dari berbagai ordo burung laut.
3. Untuk mengetahui peran adaptasi fisiologis dan morfologis dari berbagai ordo
burung laut.

1.3 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih
memahami ruang lingkup biologi laut, lebih dikhususkan pada Marine Birds
(Burung-burung Laut).
BAB 2
ISI

2.1 Marine Birds (Burung-burung Laut)


Burung laut adalah burung yang telah beradaptasi dengan kehidupan
lingkungan laut. Meskipun burung laut sangat beragam dalam gaya hidup, perilaku
dan fisiologi, mereka sering memperlihatkan evolusi konvergen yang mencolok,
karena permasalahan lingkungan dan ladang makanan yang sama telah
mengakibatkan adaptasi yang sama. Para burung laut pertama kali berevolusi pada
periode Cretaceous, dan keluarga burung laut modern muncul pada masa Paleogen.
Secara umum, burung laut hidup lebih lama, lebih lambat berkembang biak,
dan memiliki jumlah anak lebih sedikit dibanding jenis burung lain. Kebanyakan
spesies membuat sarang dalam koloni mereka. Beberapa koloni ada yang hanya
terdiri dari belasan burung, namun ada juga yang sampai jutaan burung. Banyak
spesies yang melakukan migrasi tahunan.

2.2 Burung Pelikan


Burung undan atau pelikan adalah burung air yang memiliki kantung di bawah
paruhnya, dan merupakan bagian dari keluarga burung Pelecanidae. Bersama burung
pecuk, pecuk ular, gannet, angsa batu, dan cikalang, mereka membentuk ordo
Pelecaniformes. Burung Pelikan ini berwarna putih atau sebagian besar putih. Sayap
dan ekor sebagian berwarna hitam.
Selama masa mengeram warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tengorok, dan
kaki menjadi lebih jelas. Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus yaitu antara lain
paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan kantong makanan
yang besar, yang bisa menggembung di sepanjang paruh. Kantong paruh ini dapat
menyimpan makanan 3 kali lebih banyak dari perutnya. Setelah terkumpul, Pelikan
kembali ke sarangnya untuk memberi makan bayi Pelikan. Kantung tersebut
digunakan untuk menampang ikan yang diperoleh. Beberapa burung pelikan
berenang bersama-sama, memaksa ikan-ikan berkumpul. Kemudian masing-masing
burung pelikan akan mengisi kantung makannya dengan banyak ikan. 
Perbedaan morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit
membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina. Meski demikian, jika diamati
lebih seksama, dapat diketahui bahwa pelikan jantan memiliki ukurtan tubuh yang
lebih kecil, dan paruh yang lebih panjang dibanding pelikan betina.
Undan terkecil adalah undan cokelat (Pelecanus occidentalis) dengan massa
hanya 2,75 kg, panjang tubuh 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m.
Pelikan terbesar saat ini adalah undan dalmasia (Pelecanus crispus) dengan massa 15
kg dan panjang 183 cm, dengan lebar bentangan sayap hingga 3,5 m. Undan australia
memiliki paruh terpanjang di antara burung lainnya.
Pelikan adalah perenang yang baik, dengan kaki mereka yang pendek dan kuat
serta jari-jari berselaput, untuk memudahkannya berenang di air.
Pelikan dapat digolongkan menjadi dua kelompok :
1. Pelikan yang berburu ikan dengan cara membentuk barisan di permukaan air
dan mengambil ikan dengan paruhnya. 
2. Pelikan yang menyelam ke dalam dan muncul ke permukaan setelah
memperoleh buruan.

Kingdom       : Animalia


Phylum          : Chordata
Classis           : Aves
Ordo              : Pelecaniformes
Famili            : Pelecanidae
Genus            : Pelecanus
Spesies          : Pelecanus conspicilatus
2.2.1 Habitat
Pelikan modern ditemukan di semua benua kecuali Antartika. Mereka hidup
umumnya di wilayah hangat, dan mereka tidak dijumpai di wilayah kutub, laut dalam,
kepulauan samudra, dan benua Amerika Selatan. Pelikan suka hidup berkelompok di
wilayah yang berdekatan dengan air, dan berenang di danau, rawa, sungai, dan
lautan. Pelikan hidup di pinggir pantai, danau dan sungai di berbagai belahan dunia.
Pelikan terdapat di semua benua kecuali benua Antartika. Ada enam spesies burung
pelikan yang terdapat di benua Amerika.

2.2.2 Makanan dan Perburuan


Sebagai burung air, makanan burung pelikan adalah ikan. Beberapa jenis
pelikan menangkap ikan dengan berenang secara bekerjasama dalam satu kelompok.
Mereka membentuk suatu barisan membentuk formasi huruf “U” untuk mengepung
dan dan menjebak ikan-ikan ke pinggir air. Mereka menggunakan sayap untuk
mengepak-ngepak permukaan air untuk mengarahkan ikan. Saat ikan-ikan terjebak
dan berkumpuk di pinggiran air, mereka menangguknya dengan paruh berkatungnya.
Pelikan kemudian mengarahkan paruhnya ke bawah untuk membuang air dari
kantung tersebut, kemudian menelan ikan yang terperangkap di paruhnya. Pelikan
Putih Amerika  (Pelecanus erythrorhynchos) dapat menampung sekitar 11 liter air
dalam kantung paruhnya.
Cara berburu masing-masing spesies tidak semuanya sama. Pelikan Putih
(Pelecanus erythrorhynchos). Pelikan Putih biasa mencari makan dalam kelompok,
dengan memukul-mukul dan sayap dan kakinya mengejar ikan kecil ke arah tepi air.
Pelikan Cokelat (Pelecanus occidentalis) memburu ikan dengan terjun menyelam dari
ketinggian 3 – 9 m dari atas permukaan air. Pelikan Punggung Pink (Pelecanus
rufescens) dan Pelikan Paruh Tutul (Pelecanus philippensis) mencari makan sendiri-
sendiri dengan dengan berenang perlahan mendekati ikan sasaran lalu menangkap
mangsanya dengan paruhnya secara tiba-tiba.
2.2.3 Anatomi (Ciri Fisik)
Pelikan adalah burung yang terkenal dengan paruhnya yang memiliki kantung.
Paruhnya yang meruncing panjangnya bisa lebih dari 30 cm. Paruh sebelah atas
memiliki ujung yang bengkok membentuk kait. Pada paruh bagian bawah sampai
tenggorokan terdapat kantung berupa kulit elastis, yang digunakan untuk menangkap
ikan. Kakinya pendek dan pada jari-jarinya terdapat selaput yang memudahkannya
berenang. Panjang tubuh pelikan mencapai 1,5 m. Bentangan sayapnya antara 1,8 m
sampai 2,7 m tergantung spesiesnya. Pelikan jantan memiliki rupa yang sama dengan
pelikan betina, namun tubuh pelikan jantan sedikit lebih besar dari pelikan betina.

2.2.4 Perilaku
Pelikan (Pelecanus conspicilatus) menggosok bagian belakang kepala mereka
pada kelenjar bersolek untuk menjemput sekresi yang berminyak, yang mereka
transfer ke bulu mereka untuk tahan air itu. Spesies ini memiliki kehidupan sosial
yang rumit, dalam perilaku perkawinan terutama. Sekelompok pelikan (Pelecanus
conspicilatus) jantan mengejar satu pelikan (Pelecanus conspicilatus) betina di udara,
di darat, atau di air dengan saling menunjuk atau menyentuhkan paruh mereka satu
sama lain. Proses ini dapat diselesaikan dalam satu hari. Spesies yang bersarang di
pepohonan memiliki cara yang lebih simpel, pelikan (Pelecanus conspicilatus) jantan
mempromosikan diri mereka untuk yang betina.

2.2.5 Reproduksi
Pelikan bersarang dalam koloni besar, dekat air atau di pohon, bergantung
spesies dan habitatnya. Saat masa berbiak, pelikan jantan dan betina menggunakan
kantung di paruhnya untuk mengumpulkan dan mengangkut material sarang berupa
ranting, rumput dan bulu-bulu. Pelikan betina bertelur dua sampai empat butir telur
yang berwarna putih kebiruan. Pelikan jantan dan betina secara bergantian
mengerami telur mereka. Telur akan menetas dalam jangka waktu sekitar satu bulan.
Telur menetas selisih satu hari, dan anak pelikan yang baru menetas sering
menyerang saudaranya yang lebih muda supaya mendapatkan lebih banyak makanan.
Anak pelikan tidak disuapi dari kantung. Induknya akan membuka mulutnya lebar-
lebar sehingga anaknya dapat mencapai kerongkongan induknya untuk mengambil
makanan yang disediakan. Anak pelikan akan segera dewasa dalam tiga tahun.
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Burung laut adalah burung yang telah beradaptasi dengan kehidupan
lingkungan laut.Secara umum, burung laut hidup lebih lama, lebih lambat
berkembang biak, dan memiliki jumlah anak lebih sedikit dibanding jenis burung
lain.Burung laut secara taksonomis terdiri dari beberapa ordo yang berbeda, termasuk
ordo Sphenisciformes (Pinguin), Pelecaniformes (Pelikan), hingga burung pemangsa
dari ordo Falconiformes (Elang).
Burung laut memiliki beberapa adaptasi khusus untuk bertahan hidup di
lingkungan laut. Baik itu adaptasi secara morfologis, fisiologis, maupun secara
tingkah laku.Adaptasi burung laut secara morfologis dan fisiologis juga berperan
banyak untuk membantu mereka dalam memperoleh makanan di lingkungan laut.
Secara umum, terdapat empat cara burun laut memperoleh makanan, yakni dengan
cara mencari makan di permukaan air (Surface Feeding), mencari makan di dalam air
(Pursuit diving), mencari makan dengan cara menceburkan diri (Plunge diving), dan
berburu (Predation).

4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini alangkah lebih baik mencari literature yang lebih
baik agar proses penyusunan menjadi lebih mudah dan dapat memperjelas makalah
ini serta pembagian burung-burung secara ekologis lebih mendetail.
DAFTAR PUSTAKA

 Hikmat. 2014. Klasifikasi dan Evolusi Penguin Afrika.


http://kliksma.com/2014/12/klasifikasi-dan-evolusi-penguin-afrika.html
 http://m.kidnesia.com/Kidnesia2014/Dari-Nesi/Sekitar-Kita/Pengetahuan
Umum/Rahasia-Dompet-Burung-Pelikan
 http://www.kutilang.or.id/burung-indonesia/taksonomi/procellariiformes-
burung-laut/
 Schreiber, Elizabeth A. & Burger, Joanne.(2001.) Biology of Marine Birds,
Boca Raton:CRC Press, ISBN 0-8493-9882-7
 BirdLife International (BLI) (2008). Sterna fuscata. Daftar Merah Spesies
Terancam IUCN 2008. IUCN 2008. Diakses pada 7 August 2009.

You might also like