You are on page 1of 16

Sosiologi untuk SMA kelas X

Kegiatan Belajar:

PROSES BERPIKIR DAN


PENELITIAN
 25 Menit

PEND

Seperti yang sudah disampaikan dalam materi terdahulu, objek kajian sosiologi
adalah masyarakat. Di masyarakat, terdapat berbagai masalah yang berkembang yang
dapat diteliti. Salah satunya adalah realitas penyimpangan sosial, seperti tawuran
antarpelajar, pengedaran obat-obatan terlarang, tindakan criminal, dan bentuk
kejahatan lainnya. Dalam hal ini kita harus mengerti dan mencari tahu tentang
penyebab berbagai permasalahan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
diperlukan upaya sistematis dan terorganisasi. Tujuannya agar solusi yang diambil
tidak hanya bersifat represif, tetapi juga preventif. Untuk itulah, agar kita
mendapatkan jawaban yang benar, tentunya kita harus melakukan penelitian sosial.
Pada bab ini, Anda akan belajar tentang merancang penelitian sosial. Sebagai
langkah awalnya, Anda akan belajar tentang proses berpikir (penalaran) dan
penelitian. Mengapa proses berpikir ini diperlukan? Karena dengan menggunakan
nalar, manusia dapat menggunakan pengetahuan, menemukan hal-hal baru,
mengembangkan kebudayaan, memberi makna pada kehidupan, dan memanusiakan
diri dalam hidupnya. Dalam hal ini, manusia menggunakan nalar untuk menemukan
pengetahuan baru yang benar. Selanjutnya, mengapa penelitian dilakukan? Karena
untuk mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan.

TU

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan akan dapat mendeskripsikan


hakikat proses belajar dan penelitian untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun
sebelumnya Anda diharapkan terlebih dahulu dapat menjelaskan pengertian proses
berpikir (penalaran), ciri-ciri penalaran, jenis penalaran, penegrtian penelitian,

1
Sosiologi untuk SMA kelas X

kegunaan penelitian, syarat penelitian, cara berpikir seorang peneliti, sikap seorang
peneliti, prosedur penelitian, tahapan penelitian, dan jenis-jenis penelitian.

URAI

PROSES BERPIKIR DAN PENELITIAN

Hasrat ingin tahu merupakan kodrat manusia yang dibawa sejak masih bayi.
Berbagai pertanyaan muncul dari seorang anak karena dorongan rasa
keingintahuannya. Dengan perkembangan pola pikir yang semakin baik, hasrat ingin
tahu akan semakin besar pula. Melalui akal budinya, manusia berusaha untuk
mengembangkan pengetahuan hingga hasrat keingintahuan itu terpenuhi. Dari situ,
mulailah manusia mencari pengetahuan baru yang mampu memberi solusi terhadap
berbagai masalah dalam hidup.
Salah satu cara manusia untuk memperoleh pengetahuan baru adalah dengan
melakukan proses berpikir dan diterapkan pada penelitian. Bidang penelitian tersebut
mencakup bidang fisik, seperti gejala alam, dan bidang sosial, seperti fenomena
kemasyarakatan.

A. Proses Berpikir (Penalaran)


Untuk mengembangkan pengetahuan, manusia menggunakan nalar. Dengan
penalaran, manusia juga dapat menemukan hal-hal baru, mengembangkan
kebudayaan, memberi makna pada kehidupan, dan memanusiakan diri dalam
hidupnya. Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang
logis berdasarkan fakta yang relevan.
Keingintahuan manusia tentang gejala sosial yang ditemuinya dalam kehidupan
sehari-hari mendorongnya untuk mencari jawaban dari apa, bagaimana, dan mengapa
gejala tersebut dapat terjadi. Manusia menggunakan sejumlah cara untuk menjawab
rasa keingitahuannya serta menemukan kebenaran. Menurut filsuf Charles Pierce
(dalam Rakhmat, 2009) terdapat sejumlah cara atau metode yang digunakan, yaitu
sebagai berikut.
a. Metode Keteguhan (Tenacity)
Metode keteguhan adalah metode yang menganggap sesuatu dianggap benar
karena yakin akan kebenarannya. Unsur keyakinan berperan penting dalam metode
ini.
b. Metode Otoritas

2
Sosiologi untuk SMA kelas X

Metode otoritas adalah metode yang menganggap sesuatu dianggap benar karena
sumbernya memiliki otoritas untuk menyatakan benar. Contohnya adalah
pernyataan seorang pejabat negara diterima sebagai kebenaran karena ia memiliki
kekuasaan.
c. Metode Apriori atau Intuisi
Metode apriori atau intuisi adalah metode yang menganggap sesuatu dikatakan
benar karena semata-mata berdasarkan intuisi, tanpa melalui proses berpikir atau
mempelajarinya terlebih dahulu.
d. Metode tradisi
Metode tradisi adalah metode yang menganggap sesuatu dikatakan benar karena
telah berlaku dan dilakukan secara turun-temurun.
e. Metode Trial and Error
Metode trial and error adalah metode yang menganggap sesuatu dianggap benar
karena diperoleh sebagai hasil serangkaian percobaan yang tidak sistematis.
Pengetahuan dengan cara ini diperoleh melalui pengalaman langsung.
f. Metode Metafisik
Metode metafisik adalah metode yang menganggap sesuatu pengetahuan dikatakan
benar yang diperoleh secara metafisik. Jawaban terhadap masalah yang ditemukan
dalam dunia empiris dicari pemecahannya pada ajaran agama, kepercayaan,
ataupun mistik.
Setiap hari, kita melakukan penalaran dan mengomunikasikan pesan (arti) kita
dalam berbagai bentuk logis dan simbolis. Dua jenis penalaran yang sangat penting
dalam penelitian adalah deduksi dan induksi.
1. Deduksi
Orang pertama yang mengembangkan sistem logika deduktif untuk menjelaskan
suatu persoalan adalah Aristoteles (384-322 SM). Berpikir deduktif adalah proses
penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus.
Pernyataan 1 : Manusia makhluk sosial
Pernyataan 2 : Budi adalah manusia
Kesimpulan : Budi makhluk sosial
2. Induksi
Berpikir secara induksi adalah pola berpikir yang berangkat dari hal-hal yang
bersifat khusus untuk menemukan atau mengambil kesimpulan secara umum.
Kesimpulan diambil lebih dari satu fakta. Contohnya adalah ketika kita melihat
bahwa besi jika dipanaskan akan memuai, tembaga jika dipanaskan akan memuai,

3
Sosiologi untuk SMA kelas X

alumunium jika dipanaskan akan memuai, hal tersebut bersifat khusus, kemudian
dapat disimpulkan bahwa logam jika dipanaskan akan memuai.
3. Gabungan induksi dan deduksi
Dalam penelitian, banyak argument dibangun dengan menggabungkan proses
penalaran induksi dan deduksi secara berurutan. Contohnya, berdasarkan
pengamatan yang dilakukan berkali-kali terhadap sistem perkawinan di suku
Dawan, Timor, seorang antropolog menarik kesimpulan bahwa semua laki-laki
dari suku Dawan wajib membayar mas kawin kepada keluarga calon pengantin
perempuan. Kesimpulan yang dihasilkan dari penalaran induksi tersebut dapat
dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan berikutnya dengan menggunakan
metode desuksi. Contohnya:
Pernyataan 1 : semua laki-laki dari suku Dawan wajib membayar mas kawin
kepada keluarga calon pengantin perempuan.
Pernyataan 2 : Tryles laki-laki dari suku Dawan.
Kesimpulan : Tryles wajib membayar mas kawin kepada keluarga calon
pengantin perempuan.

B. Penelitian
Apabila mendengar kata penelitian, orang kerap membayangkan berbagai kegiatan
mencampur berbagai jenis zat dan mengamati apa yang akan terjadi. Seolah-olah
hanya para ahli di laboratorium saja yang dapat mengadakan penelitian.
Anggapan tersebut keliru. Pada dasarnya, semua orang dapat mengadakan
penelitian di seluruh bidang ilmu sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Contohnya, seorang siswa SMP kelas IX yang akan melanjutkan pendidikan ke SMA
berusaha mencari informasi mengenai sekolah favorit, jalur masuk, dan nilai terendah
untuk dapat diterima di sekolah tersebut. Melalui proses tersebut, sebenarnya siswa
telah melakukan penelitian kecil.

Pendapat para ahli tentang penelitian


Ada beberapa ahli tentang penelitian, antara lain sebagai berikut.
1. Menurut Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari,
dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
2. Menurut Supranto, penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati, dan sistematis.

4
Sosiologi untuk SMA kelas X

3. Menurut Sutrisno Hadi, penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu,
mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan
menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenran terhadap apa
yang sudah ada tetapi masih diragukan kebenarannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut.
1. Penelitian adalah usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya,
yang dilakukan dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu.
2. Penelitian adalah aktivitas ilmiah yang menggunakan metode ilmiah logis dan
sistematis untuk menguji satu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa
masalah di dalam dunia empiris melalui pengumpulan data (data collecting).
3. Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah yang dilakukan secara
terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Kegunaan penelitian
Ditinjau dari kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian merupakan alat utama
yang digunakan manusia untuk melakukan hal-hal berikut.
1. Memperkuat ilmu pengetahuan.
2. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan tidak akan bertambah maju tanpa adanya penelitian. Penelitian
sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan harus diadakan agar usaha manusia
dapat meningkat.

Tiga syarat penelitian


Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Sistematis. Penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling
sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan
efisien.
2. Terencana. Penelitian dilaksanakan secara sengaja dan langkah-langkah
pelaksanaannya sudah dipikirkan sebelumnya.
3. Mengikuti prosedur ilmiah. Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian
dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh
ilmu pengetahuan.

Cara berpikir seorang peneliti


Berikut ini adalah cara berpikir yang harus dimiliki oleh seorang peneliti.

5
Sosiologi untuk SMA kelas X

1. Skeptis. Peneliti harus senantiasa menanyakan bukti atau fakta-fakta yang


dapat mendukung suatu pernyataan, sebab dalam penelitian kita hanya bisa
berbicara jika sesuatu ada bukti atau faktanya. Sikap skeptis, yaitu sikap yang
selalu ragu-ragu terhadap pernyataan yang belum kuat dasar pembuktiannya
yang berarti seorang peneliti harus selalu cermat, hati-hati, teliti dalam
memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.
2. Analitis. Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan
yang dihadapi. Seorang peneliti tidak selayaknya berbicara atau
mengemukakan tentang sesuatu hal tanpa menganalisis terlebih dahulu.
3. Kritis. Peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika,
serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis
akal sehat.
Cara berpikir seperti itu disebut cara berpikir ilmiah. Cara berpikir ilmiah dilandasi
pengujian yang sistematis. Di dalamnya, ada abstraksi yang lebih tinggi dan
pengertian-pengertian yang lebih kompleks yang menjalin kaitan-kaitan yang luas.
Cara berpikir ilmoiah disertai pula dengan pembuktian data factual, pengecekan, dan
verifikasi yang berulang.

Sikap seorang peneliti


Beberapa sikap yang diharapkan ada dalam diri seorang peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Objektif. Seorang peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dengan
kenyataan yang ada. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang
peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan dan tidak
memasukkan pendapat pribadi yang sifatnya subjektif. Peneliti hanya
memaparkan objek yang diteliti berdasarkan keadaan objek tanpa sedikit pun
terdapat unsur rekayasa penelitiannya.
2. Kompeten. Seorang peneliti yang baik harus memiliki kemampuan untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian
tertentu.
3. Faktual. Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta-fakta yang ada,
bukan berdasarkan keinginan pribadi maupun orang lain.
4. Jujur. Seorang peneliti tidak boleh memasukkan keinginannya sendiri ke dalam
data. Dia harus jujur bekerja dan melaporkan hasil penelitian apa adanya.
5. Terbuka. Seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap
menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya.

6
Sosiologi untuk SMA kelas X

C. Prosedur penelitian
Suatu penelitian dilakukan dengan urutan tertentu, yaitu sebagai berikut.
1. Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau masalah tertentu.
2. Merumuskan masalah sehingga batasan, kedudukan, dan alternatif cara
pemecahan masalah tersebut menjadi jelas.
3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak dalam mengadakan tindakan untuk
menentukan alternatif pemecahan masalah yang dipilih.
4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis (collection of data as evidence).
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan
kepada hipotesis yang sudah dirumuskan.
6. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan
tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang.

D. Tahapan Penelitian
Secara garis besar, langkah-langkah penelitian dibagi dalam tiga langkah, yaitu
pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan
penelitian.
Penyusunan rancangan penelitian
Rancangan penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari sebuah penelitian
yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah. Naskah rancangan penelitian dibuat
secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian sanagt berguna bagi peneliti agar
penelitiannya dapat berjalan benar, lancer, dan memberikan hasil yang baik.
Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah berikut.
1. Menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah yang diteliti adalah masalah yang
dapat memotivasi seseorang untuk segera melaksanakan penelitian. Selain itu, data
tentang suatu masalah yang akan diteliti harus cukup tersedia di lapangan.
2. Studi pendahuluan. Studi pendahuluan dilakukan untuk mencari informasi yang
diperlukan peneliti agar masalahnya menjadi jelas serta menjajaki kemungkinan
diteruskan atau tidaknya suatu penelitian.
3. Merumuskan masalah. Apabila dari studi pendahuluan, informasi tentang masalah
yang akan diteliti sudah cukup jelas, peneliti harus membuat rumusan masalah.
Hal ini dapat memperjelas dari mana penelitian harus memulai, ke mana harus
pergi, dan sarana apa yang harus digunakan.
4. Merumuskan anggapan dasar. Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai tempat berpijak dalam
melaksanakan penelitian. Contohnya, penelitian tentang peranan orang tua

7
Sosiologi untuk SMA kelas X

terhadap pilihan profesi anak SMA. Anggapan dasar yang dapat dirumuskan dalam
topik penelitian tersebut antara lain, hubungan antara anak dan orang tua cukup
erat, anak mengetahui latar belakang orang tuanya (pendidikan, pekerjaan, cita-cita
orang tua terhadap anak). Setelah anggapan dasar ada dan memungkinkan kita
untuk mengadakan penelitian, kita dapat merumuskan hipotesis, yaitu kebenaran
sementara yang harus dibuktikan melalui penelitian.
5. Memilih pendekatan. Pendekatan adalah metode atau cara yang akan dipakai
dalam melaksanakan penelitian. Penentuan pendekatan ini sangat berpengaruh
terhadap penentuan variable atau objek penelitian, subjek penelitian, serta sumber
perolehan data.
Secara umum, ada dua pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan
kuantitatif dan kualitatif.
 Pendekatan kuantitatif digunakan jika data yang hendak dikumpulkan adalah
data kuantitatif (data berbentuk angka). Oleh karena itu, metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian adalah metode statistika.
 Pendekatan kualitatif digunakan jika data yang hendak dikumpulkan adalah
data kualitatif (data yang disajikan dalam bentuk kata atau kalimat).
Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu, penelitian
kualitatif tidak menggunakan analisis statistika.
6. Menentukan jenis dan sumber data. Langkah ini menjawab pertanyaan apa yang
akan diteliti dan dari mana data diperoleh. Kedua hal ini harus diidentifikasikan
dengan jelas agar kita dapat menentukan alat yang akan digunakan dalam
pengumpulan data.
Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian terdiri dari langkah-langkah kegiatan berikut.
1. Menentukan dan menyusun instrumen. Instrumen ini sangat tergantung pada jenis
dan dari mana data diperoleh. Contohnya, apabila kita akan meneliti pengaruh
metode bercerita dengan menggunakan buku cerita bergambar terhadap
keterampilan berbicara anak usia dini, data dapat kita peroleh dari siswa PAUD,
guru, dan orang tua dengan cara mengadakan survei menggunakan kuesioner atau
angket.
2. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data dan kemudian mengolahnya bukanlah
pekerjaan yang mudah. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian dan ketekunan.
Apabila data yang didapatkan salah atau tidak sesuai, hasilnya pun akan salah atau

8
Sosiologi untuk SMA kelas X

tidak memenuhi persyaratan data yang sahih atau benar. Akibatnya, terjadi
pengulangan pengumpulan data.
3. Analisis data. Dalam menganalisis data, dibutuhkan ketekunan dan pengertian
terhadap jenis data sehingga mudah untuk dipertanggungjawabkan.
4. Menarik kesimpulan. Langkah ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan
penelitian. Pada tahap ini kegiatan penelitian telah selesai dan tinggal
mencocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Jika hasil penelitian tidak
sesuai dengan hipotesis, bukan berarti bahwa penelitian yang dilakukan salah atau
gagal, melainkan hipotesis tersebut mungkin tidak berlaku dalam penelitian yang
telah dijalankan.
Penyusunan laporan penelitian
Membuat laporan penelitian adalah proses menyusun hasil penelitian dalam bentuk
laporan. Agar hasil penelitian dapat diketahui orang lain, seorang peneliti dituntut
untuk menyusun hasil penelitiannya ke dalam bentuk laporan penelitian. Dengan
demikian, orang lain dapat mengevaluasi hasil penelitian tersebut.
Dalam penulisan laporan penelitian ilmiah, struktur penulisannya secara umum
adalah sebagai berikut.
1. Pendahuluan
Bagian ini berisi:
a. Latar belakang masalah;
b. Identifikasi masalah;
c. Pembatasan masalah;
d. Perumusan masalah;
e. Tujuan penelitian secara umum;
f. Kegunaan penelitian.
2. Penyusunan kerangka teoritis dan perumusan hipotesis
Bagian ini berisi:
a. Pengkajian teori yang dipergunakan;
b. Pembahasan penelitian;
c. Penyusunan kerangka berpikir;
d. Perumusan hipotesis.
3. Metodologi penelitian
Bagian ini berisi:
a. Tujuan penelitian secara operasional;
b. Tempat dan waktu penelitian;
c. Metode penelitian;

9
Sosiologi untuk SMA kelas X

i. Penentuan unit analisis


ii. Subjek penelitian
iii. Teknik pengambilan sampel (contoh)
iv. Teknik pengumpulan data
v. Teknik analisis data
d. Pendekatan penelitian;
e. Jenis penelitian.
4. Hasil penelitian
Bagian ini berisi:
a. Variable yang diteliti;
b. Teknik analisis;
c. Kesimpulan analisis data;
d. Penafsiran kesimpulan analisis data;
e. Kesimpulan pengujian hipotesis.
5. Kesimpulan dan saran
Bagian ini berisi:
a. Deskripsi singkat mengenai masalah hipotesis dan hasil penelitian;
b. Kesimpulan penelitian dari seluruh aspek tersebut;
c. Pengajuan saran.
6. Laporan penelitian dapat pula ditambahi dengan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.

E. Jenis-Jenis Penelitian
Ada beberapa jenis penelitian. Secara garis besar, penelitian dapat dibagi dalam
lima kelompok berikut.
1. Penelitian berdasarkan tujuannya
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok
berikut.
1. Penelitian Dasar
Kegiatan utama penelitian dasar (basic research) adalah mengumpulkan
informasi guna menyusun konsep dan hubungan, serta teori untuk menemukan
prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik yang nyata dalam masyarakat.
Contohnya penelitian yang dilakukan Cliford Geertz mengenai islam di Jawa.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berusaha menerapkan, menguji, dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori dalam memecahkan suatu persoalan

10
Sosiologi untuk SMA kelas X

dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian terapan diarahkan pada penggunaan


hasil penelitian secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian
terapan biasanya focus pada suatu masalah di lokasi tertentu untuk ditemukan
solusinya. Contohnya, penelitian di suatu daerah mengenai seringnya terjadi
tawuran antarwarga. Penelitian dilakukan untuk mengetahui penyebab dan
mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Terdapat jenis lain dalam penelitian terapan, yaitu penelitian evaluasi.
Penelitian evaluasi ini dilakukan untuk menilai pelaksanaan suatu program.
Contohnya, penelitian tentang evaluasi penggunaan laptop dan proyektor
sebagai alat bantu mengajar guru si satu sekolah selama satu tahun ajaran.
2. Penelitian berdasarkan metodenya
Menurut metodenya, penelitian dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Penelitian Historik
Fokus kajian penelitian historic adalah peristiwa yang telah terjadi di masa
lampau. Penelitian ini berdasarkan pada deskripsi lisan maupun tulisan dari
objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa
lampau secara sistematis dan objektif. Contohnya, penelitian tentang
stratifikasi sosial pada masa penjajahan Belanda.
2. Penelitian Survei
Dalam penelitian survei, seorang peneliti berusaha untuk memperoleh
informasi dari berbagai kelompok atau orang dengan cara penyebaran atau
kuesioner. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-
masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tawuran antarpelajar.
Metode penelitian survei banyak digunakan oleh para peneliti sosial di
Indonesia untuk mengkaji berbagai fenomena sosial.
3. Penelitian Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen, seorang peneliti merekayasa dan mengontrol
situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian.
Contohnya, kajian tentang “pengaruh guru (represif dan partisipatoris)
terhadap prestasi belajar siswa”. Penelitian dilakukan dengan membagi kelas
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diajar oleh guru dengan metode
pendekatan represif, sedangkan kelompok kedua diajar menggunakan
pendekatan partisipatoris. Setelah periode tertentu, diadakan tes untuk
mengukur prestasi belajar di antara kedua kelompok tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa metode pendekatan guru dalam mengajar berpengaruh
terhadap prestasi belajar.

11
Sosiologi untuk SMA kelas X

4. Penelitian Observasi
Tujuan penelitian observasi adalah memperoleh berbagai data kongkret secara
langsung di lapangan. Melalui penelitian observasi, seorang peneliti dapat
memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial suatu masyarakat yang sulit
diketahui dengan metode lainnya.

3. Penelitian berdasarkan taraf pemberian informasi


Berdasarkan taraf pemberian informasi, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu penelitian eksplorasi, deskriptif, dan eksplanasi.
1. Penelitian eksploratif. Penelitian ini menggali suatu gejala yang masih baru.
Mengingat bahwa topik yang akan diteliti merupakan topik yang baru, maka
penelitian ini memiliki sifat kreatif, fleksibel, serta terbuka pada berbagai
informasi yang ada. Penelitian ini biasanya menghasilkan teori-teori baru atau
pengembangan dari teori yang sudah ada. Penelitian ini biasa diidentikkan
dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan “apa” dan “siapa”. Tujuan
penelitian ini adalah:
 Untuk mengembangkan gagasan dasar mengenai topik baru, dan
 Memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
2. Penelitian deskriptif. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail
tentang suatu gejala atau fenomena. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari
penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar
sehingga penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail. Penelitian ini
diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyan “bagaimana”.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
 Menggambarkan mekanisme sebuah proses, dan
 Menciptakan seperangkat kategori atau pola.
3. Penelitian eksplanasi. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjeleasan
tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian
ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian ini seringkali
diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan “mengapa”
dalam upaya mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian
eksplanasi adalah:
 Menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan, dan
 Menghasilkan pola hubungan sebab akibat.
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa masing-masing jenis penelitian akan
memberi penekanan yang berbeda terhadap tema penelitian yang sama.

12
Sosiologi untuk SMA kelas X

4. Penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan


Berdasarkan data yang dikumpulkan, penelitian dibagi menjadi penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif.
1. Penelitian kuantitatif menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan.
Penelitian ini hanya melihat data pada lapisan permukaan, seperti jenis
kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Pendekatan penelitian ini
menggunakan teknik survei.
2. Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang
diperoleh. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis
penelitian ini tidak dianalisis dengan statistik.

5. Penelitian berdasarkan tempat pelaksanaannya


Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Penelitian laboratorium. Penelitian ini dilakukan dalam suatu tempat khusus
untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah
mengumpulkan data, melakukan analisis, mengadakan tes, serta memberikan
interpretasi terhadap sejumlah data sehingga kecenderungan gerak gejala sosial
dalam suatu masyarakat tertentu dapat diramalkan. Objek penelitian ini dapat
berupa masalah yang bersifat teoritis dan praktis. Biasanya, penelitian
laboratorium dilakukan oleh sebuah tim dengan anggota dari berbagai disiplin
ilmu.
2. Penelitian lapangan. Dilakukan dalam kehidupan sebenarnya. Contohnya
penelitian tentang kehidupan para wanita pekerja, kebudayaan masyarakat
terpencil, atau harga pasar. Penelitian ini pada hakikatnya merupakan metode
untuk menemukan secara khusus realitas yang tengah terjadi pada masyarakat.
3. Penelitian perpustakaan (kepustakaan). Bertujuan mengumpulkan data dan
informasi dengan bantuan berbagai materi yang terdapat di perpustakaan.
Contohnya, buku, jurnal, majalah, naskah, catatan, kisah sejarah, dan dokumen
lainnya. Data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan pada
hakikatnya menjadi fondasi dan alat utama bagi praktik penelitian lapangan.

LATIHAN

Adit akan melakukan sebuah penelitian tentang hubungan karya seorang pengarang
dengan keadaan sosial masyarakat. Ia memilih pengarang yang berasal dari daerah

13
Sosiologi untuk SMA kelas X

asalnya dengan alasan mereka berasal dari daerah yang sama. Alasan penelitian
tersebut tidak dapat diterima oleh pembimbing penelitian. Mengapa demikian?
Berikan pendapat Anda!

RANGKUMAN

Manusia memperoleh pengetahuan baru antara lain melakukan proses berpikir


(penalaran) yang diterapkan pada penelitian. Penalaran adalah suatu proses berpikir
untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Penelitian
sosial adalah suatu metode analitis situasi yang merumuskan berbagai masalah sosial
dengan mengadakan verifikasi, dan memperluas pengetahuan yang semuanya sangat
diperlukan bagi pengembangan teori dan tindakan praktis.
Persyaratan penting dalam mengadakan penelitian adalah sistematis, berencana,
dan mengikuti konsep ilmiah. Secara garis besar, langkah-langkah penelitian adalah
pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan
penelitian. Adapun beberapa jenis dalam penelitian. Secara garis besar, penelitian
dapat dibagi dalam lima kelompok, yaitu penelitian berdasarkan tujuannya, penelitian
berdasarkan metodenya, penelitian berdasarkan taraf pemberian informasi, penelitian
berdasarkan data yang dikumpulkan, dan penelitian berdasarkan tempat
pelaksanaannya.

TES
FORMATIF
A. Pilihlah jawawan yang paling tepat.
1. Pada mulanya orang mengadakan penelitian karena terdorong….
A. Rasa ingin tahu
B. Ingin mencari masalah
C. Ingin memahami permasalahan
D. Ingin mencari ilmu pengetahuan
E. Untuk mengembangkan pengetahuan
2. Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis
fakta-fakta mengenai suatu masalah. Definisi tersebut dikemukakan oleh….
A. Marzuki
B. Supranto
C. Sutrisno Hadi
D. Kamanto Sunarto
E. Miriam Budiardjo
3. Indah tertarik dengan topik penelitian mengenai pengamen jalanan. Awal
ketertarikannya dengan topik tersebut karena setiap pagi Indah menjumpai

14
Sosiologi untuk SMA kelas X

beberapa pengamen yang tidur di teras took ketika ia berangkat sekolah. Metode
penelitian yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan Indah adalah….
A. Historik
B. Lapangan
C. Eksperimen
D. Laboratorium
E. Perpustakaan
4. Berdasarkan tujuannya, jenis penelitian dapat digolongkan menjadi….
A. Penelitian historik dan penelitian eksperimen
B. Penelitian eksploratif dan penelitian eksplanasi
C. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
D. Penelitian dasar dan penelitian terapan
E. Penelitian laboratorium dan penelitian kepustakaan
5. Perhatikan data berikut.
1. Mengadakan generalisasi dari kesimpulan
2. Menetapkan hipotesis
3. Mengumpulkan data
4. Merumuskan masalah
5. Mengambil kesimpulan
6. Menentukan masalah
Urutan yang benar dalam prosedur suatu penelitian adalah….
A. 4, 6, 2, 3, 1, 5
B. 2, 6, 4, 3, 1, 5
C. 3, 4, 6, 2, 5, 1
D. 6, 4, 2, 3, 5, 1
E. 6, 4, 3, 2, 1, 5
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan tiga persyaratan penting dalam mengadakan penelitian!
2. Jelaskan tiga tahapan penelitian secara garis besar!

A.
B.
C.
GLOSARIUM

Istilah Penting Pengertian/Konsep


Berpikir Analitis Menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
Proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke
Berpikir Deduksi
hal yang lebih khusus
Metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk
Berpikir Induksi
menentukan hukum umum
Mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta
Berpikir Kritis menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan
analisis akal sehat
Berpikir Skeptis Menanyakan bukti atau fakta untuk mendukung suatu
pernyataan dan tidak mudah percaya begitu saja pada

15
Sosiologi untuk SMA kelas X

penjelasan yang tidak masuk akal


suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang
Penalaran
logis berdasarkan fakta yang relevan
Usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya
Penelitian kebenarannya, yang dilakukan dengan sadar dan teliti
menurut prosedur ilmiah
Suatu metode analitis situasi yang merumuskan berbagai
masalah sosial dengan mengadakan verifikasi, dan
Penelitian Sosial
memperluas pengetahuan yang semuanya sangat diperlukan
bagi pengembangan teori dan tindakan praktis

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Fritz H.S. _____. Membentang Fakta Dunia Sosial: Sosiologi SMA/ MA
Kelas X. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis.
Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan
Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi (Pemahaman Fakta
dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya).
Jakarta: Prenadamedia Group.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Triono, Slamet. 2013. Sosiologi Untuk SMA/ MA Kelas X (Pemintan). Bandung:
PT Srikandi Empat Widya Utama.

16

You might also like