You are on page 1of 5

Resume Sistem Pengendalian Manajemen

Nama : Faizal Arief


Nim : 16059004

KONSEP DASAR BATASAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN


KESELARASAN TUJUAN

A. Batasan Sistem Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan


pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian
manajemen merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya.
Dua kegiatan yang dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan
manajemen puncak dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen paling
bawah.

Beberapa karakteristik dari masing-masing aktivitas ini adalah :

1. Perumusan strategik merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematik


tetapi pengendalian tugas merupakan yang paling sistematik. Pengendalian
manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
2. Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang, sedangkan
pengendalian tugas difokuskan untuk operasi jangka pendek dan
pengendalian manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
3. Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedang
pengendalian tugas lebih difokuskan pada proses pengendalian. Baik itu
proses perencanaan maupun pengendalian sama pentingnya dengan
pengendalian manajemen.
Kegiatan Pengendalian Manajemen :

1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi.


2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
3. Mengomunikasikan informasi
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Formulasi strategis merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan


strategis untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Strategis menetapkan secara umum
arah dan tujuan pengerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior.
Jadi formulasi strategis adalah proses pengambilan keputusan startegi baru,
sementara pengendalian menajemen adalah proses implemtasi strategi tersebut.
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang
spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Perbedaan antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen :

Banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sementara pengendalian


manajemen tidak dapat disederhanakan menjadi suatu ilmu. Dalam pengedalian
manajemen, para manajer berinteraksi dengan manager lainnya dalam
pengendalian tugas, manusia tidak terlbat sama sekali (sebagaimana dalam
beberapa proses produksi yang terotomartisasi) atau interaksinya adalah antara
seorang manajer dan non manajer.
Pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas para manajer yang
didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam
kendala strategis secara umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-
tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali
pertimbangan untuk melaksanakannya.
B. Keselarasan Tujuan (Goal Congruence).

Keselarasan tujuan memungkinkan menggunakan tujuan seorang anggota


untuk mencapai tujuan organisasi asalkan tujuan anggota tersebut konsisten
dengan tujuan organisasi tersebut.

Tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan


(sejauh mungkin) tingkat “keselaran tujuan (goal congruence)” yang tinggi.
Dalam proses yang sejajar dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang
sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.

Meskipun sistematis, proses pengendalian manajemen tidak selalu bersifat


mekanis,, rangkaian proses ini meliputi interaksi antarindividu, di mana tidak
dapat digambarkan secara mekanis. Terkadang para manajer memiliki tujuan
sendiri sebagaimana halnya dengan tujuan organisasi. Masalah pengendalian yang
terutama adalah bagaimana cara mempengaruhi mereka dalam bertindak , untuk
mencapaian tujuan pribadi mereka , sekaligus dapat membantu pencapaian tujuan
organisasi. Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan
seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu
sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan
dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN


TUJUAN

1. FAKTOR-FAKTOR INFORMAL

Baik sistem formal maupun proses informal mempengaruhi perilaku


manusia dalam organisasi perusahaan, konsekuensinya, kedua hal tersebut akan
berpengaruh pada tingkat pencapaian keselarasan tujuan. Namun hal yang juga
untuk diperhatikan oleh para perancang sistem pengendalian formal adalah aspek-
aspek yang berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen,
dan budaya yang melingkupi, karena untuk menjalankan strategi organisasi secara
efektif mekanisme formal harus berjalan seiring dengan mekanisme informal.
Oleh karena itu, sebelum sistem formal didiskusikan, akan diuraikan faktor-faktor
informal, baik yang bersifat internal maupun eksternal, yang memainkan peranan
kunci dalam rangka meraih keselasan dengan tujuan perusahaan.

2. Faktor-faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan


dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini
mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut etos kerja, yang
diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat,
dan kebanggan yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas secara tepat
waktu. Beberapa sikap di atas bersifat lokal-yaitu spesifik untuk kota atau wilayah
di mana organisasi beroperasi.

3. Faktor-faktor Internal

1. Budaya
Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu
sendiri, yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut,
norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang implisit diterima dan
secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.

2. Gaya Manajemen
Para manajer memiliki kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa
diantaranya memilki kharisma dan ramah; sementara yang lain ada yang
bergaya agak santai. Ada manajer yang banyak melewatkan waktunya
dengan melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang manajemen
dengan cara berkeliling (management by walking around); sementara ada
juga manajer yang menyibukkan dirinya dengan menulis laporan.
3. Organisasi Informal
Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses
pengendalian  manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengenali arti
penting dari hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang
bersifat informal.

4. Persepsi dan Komunikasi


Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi
harus mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil
untuk mencapainya. Mereka menyerap informasi ini dari berbagai jalur,
baik itu jalur formal (seperti anggaran dan dokumen-dokumen resmi
lainnya) ataupun jalur informal (seperti dari bahan obrolan yang tidak
resmi).Pesan-pesan yang diserap dari berbagai sumber ini bisa jadi
bertentangan satu sama lain, atau bahkan memiliki interpretasi yang
sangat beragam. Maka komunikasi perlu dibangun menyamakan
persepsi.

You might also like