You are on page 1of 20

JURNAL PSIKO-EDUKASI ۩ Jurnal Pendidikan, Psikologi, dan Konseling

Vol. 19 Issue 1, 2021, hlm. 49-68


ISSN: 1412-9310; e-ISSN: 2716-2184

Diterima 30/03/2021; Direvisi 28/04/2021; Dipublikasi 16/05/2021  

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA ANAK DENGAN GANGGUAN


ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

LISA GUNAWAN
TK Santa Theresia
(Email: lisagunawan45@gmail.com)

Abstrak

Komunikasi interpersonal anak dengan gangguan ADHD menjadi sangat terbatas karena adanya
hambatan dalam proses berpikir sehingga anak sulit mengintegrasikan audio dan visual serta berpikir
mengenai orang lain. Tiga ciri utama anak dengan gangguan ADHD adalah kesulitan dalam pemusatan
perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi
interpersonal pada anak dengan gangguan ADHD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini mengumpulkan berbagai teori sebagai data yang
bersumber dari buku-buku yang berkaitan dengan ADHD serta jurnal-jurnal hasil penelitian sebelumnya
tentang ADHD dan hambatan komunikasi interpersonal yang dirangkum dalam sebuah kartu data. Teknik
analisis data bersifat induktif yaitu menganalisis semua data yang diperoleh, dikembangkan dan dibuat
kesimpulan. Hasil yang didapat dari studi ini adalah bahwa anak dengan gangguan ADHD dengan hambatan
komunikasi interpersonal yang berasal dari karakteristik gangguan tersebut bukan disebabkan karena
keterlambatan berbahasa atau pengalaman traumatis. Oleh sebab itu, peran orangtua dan guru dalam
mendampingi anak dengan gangguan ADHD adalah untuk mengembangkan komunikasi interpersonalnya.

Kata-kata kunci: Komunikasi interpersonal, ADHD

Abstract

Interpersonal communication of children with ADHD is very limited due to obstacles in the
thought process, making it difficult for children to integrate audio and visuals and think about other
people. The three main characteristics of children with ADHD disorder are difficulty concentrating
attention, impulsivity and hyperactivity. This study aims to determine interpersonal communication in
children with ADHD disorders. This is a qualitative research literature study. This literature study
collects various theories as data sourced from books related to ADHD as well as journals from
previous research on ADHD and interpersonal communication barriers which are summarized in a
data card. The data analysis technique is inductive, namely analyzing all the data obtained, developed
and made conclusions. The results obtained from this study are that children with ADHD disorder
with interpersonal communication barriers stemming from the characteristics of the disorder are not
caused by language delays or traumatic experiences. Therefore, the role of parents and teachers in
assisting children with ADHD disorders is to develop interpersonal communication.

Keywords: Interpersonal communication, ADHD

______________________________________________________

49 
 
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 50

PENDAHULUAN satu gangguan yang paling umum dan banyak


ditemui di sekolah. Anak usia dini yang
Salah satu jenis gangguan yang banyak mengalami gangguan pemusatan perhatian dan
ditemukan pada anak-anak di sekolah sehingga hiperaktif seperti ini mengakibatkan interaksi
menghambat proses kegiatan pembelajaran sosial anak dengan orang lain menjadi
adalah gangguan pemusatan perhatian/ terhambat. Guru dan orangtua tidak mampu
hiperaktif (Attention Deficit/ Hyperactive memahami bagaimana cara berinteraksi dan
Disorder). Individu yang mengalami gangguan berkomunikasi dengan mereka, sehingga
ADHD dapat dikenali sejak usia dini oleh seringkali mereka dianggap sebagai anak yang
orang-orang di sekitarnya. Hal ini disebabkan nakal atau sulit diatur. Gangguan pemusatan
karena anak dengan gangguan ADHD memiliki perhatian dan gangguan perilaku yang dialami
pola perilaku khusus dan tidak biasa seperti anak membuat anak tidak dapat mengatur
anak-anak pada umumnya. Menurut Martin perilakunya sendiri sehingga anak kesulitan dan
(2008), ADHD merupakan suatu gangguan pada membutuhkan tenaga yang besar untuk
perkembangan yang menyebabkan individu melakukan interaksi dengan lingkungannya.
tidak mampu mengatur perilakunya sendiri, Menurut hasil penelitian Hidayat (2011), profil
tidak mampu mengantisipasi tindakannya, tidak kemampuan kognitif anak dengan gangguan
mampu mengambil keputusan serta sulit ADHD menunjukkan bahwa berpikir mengenai
menahan diri untuk tidak segera memberikan objek berbeda dengan berpikir mengenai
respon terhadap situasi atau kejadian yang manusia. Menurut hasil penelitian Maurice
sedang berlangsung. Permasalahan utama yang (dalam Hidayat, 2011) penggunaan komunikasi
dialami anak ADHD adalah adanya gangguan untuk tujuan sosial pada anak dengan gangguan
dalam diri mereka untuk dapat memusatkan ADHD menjadi lebih sulit karena adanya
perhatian sehingga penerimaan informasi yang hambatan dalam proses berpikir ini.
ditangkap tidak maksimal. Permasalahan lain Anak dengan gangguan pemusatan
adalah adanya aktivitas berlebihan yang perhatian dan hiperaktif tentu mengalami
mengganggu individu itu sendiri serta orang lain hambatan dalam interaksi sosial. Mereka
di sekitarnya. Aktivitas yang dimaksud seperti membutuhkan orang lain yang dapat
berlari di dalam ruangan, melompat-lompat, memberikan pendekatan secara tepat dan
berteriak, tidak dapat duduk tenang, serta personal agar dapat membantu mereka
kesulitan menikmati kegiatan atau permainan melakukan proses interaksi sosial dengan baik.
yang tenang dan relaks. ADHD adalah salah Menurut penulis, anak dengan gangguan
51  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

ADHD pasti memiliki keterbatasan dalam kesulitan untuk duduk tenang lebih dari dua
aspek sosial emosional khususnya dalam menit, pandangan mata dan wajah tidak
interaksi sosial, sehingga guru dan orangtua terarah pada guru, terlihat sibuk dengan
perlu melakukan pendekatan khusus salah dirinya sendiri, tidak mendengarkan sehingga
satunya dengan menjalin komunikasi ketika ditanya tidak dapat menjawab dengan
interpersonal dengan anak. Seorang anak yang benar, bahkan ada yang tidak mau berbicara
tidak dapat duduk tenang, tidak dapat meski sudah dibujuk oleh guru. Berdasarkan
mendengarkan dengan seksama, tidak fokus, hasil observasi, penulis menemukan berbagai
asik bermain atau melakukan aktivitas yang kesulitan yang dialami guru dan orangtua
disenangi tidak pada tempatnya adalah anak- dalam menangani anak-anak dengan gangguan
anak yang sulit dalam memperoleh dan ADHD terutama yang memiliki hambatan
memproses informasi sehingga memiliki dalam melakukan komunikasi interpersonal.
kemampuan komunikasi dua arah yang rendah. Anak cenderung sulit berkomunikasi, sulit
Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang melakukan tanya jawab, berbicara sedikit dan
tepat untuk bisa meningkatkan kemampuan lebih sering marah karena merasa guru dan
berkomunikasi anak-anak yang mengalami teman tidak mengerti apa yang diinginkannya.
gangguan ADHD. Komunikasi interpersonal adalah proses
Sangat banyak ditemukan anak-anak pertukaran informasi yang terjadi di antara dua
dengan gangguan ADHD berada di dalam pribadi atau lebih secara tatap muka langsung.
kelas. Oleh karena semakin banyak populasi Dalam hal ini, penanganan yang tepat untuk
anak-anak dengan gangguan ADHD, maka meningkatkan komunikasi interpersonal pada
penting sekali dilakukan penulisan terkait anak yang memiliki gangguan ADHD sangat
dengan bagaimana proses komunikasi diperlukan untuk membantu anak dalam
interpersonal anak dengan gangguan ADHD proses pembelajaran dan membantu anak
serta metode pembelajaran yang tepat mengatasi gangguan perilaku yang semakin
diberikan bagi mereka. Pada umumnya, memburuk. Tanpa adanya arahan atau
terdapat lebih dari satu anak dengan gangguan bimbingan secara personal dengan anak, maka
ADHD di dalam kelas, sehingga dalam proses anak tidak mampu mengatur perilakunya
pembelajaran guru kesulitan dalam mengajar sendiri dan terus mengalami hambatan dalam
siswa yang lain karena fokus perhatian guru interaksi sosial dengan teman-teman di
terbagi. Terutama di sekolah tempat penulis sekitarnya.
bekerja, terdapat beberapa anak yang memiliki
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 52

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dalam memahami hubungan antara wicara,
penulis tertarik untuk memperdalam mengenai bunyi dan simbol. Keterbatasan ini membuat
karakteristik perilaku anak dengan gangguan anak dengan gangguan ADHD seringkali
ADHD khususnya yang mengalami hambatan berpengaruh pada emosi mereka yang
dalam komunikasi interpersonal agar dapat menjadikan anak kurang dapat menghargai
menemukan metode pembelajaran yang tepat perbedaan, kurang mampu mengembangkan
bagi mereka. Terutama dalam masa pandemik komunikasinya dan menarik diri dari
Covid-19 di mana seluruh pembelajaran lingkungan. Dalam hal ini, anak dengan
dilakukan di rumah (Pembelajaran Jarak Jauh) gangguan ADHD membutuhkan bantuan
sehingga tentu saja orangtua mengalami untuk mampu membedakan bunyi dan simbol
kesulitan dalam mendampingi anak belajar di yang berbeda-beda dari lingkungannya agar
rumah. Penulis ingin mencari tahu lebih anak mampu mengintegrasikan proses visual
banyak tentang bagaimana proses komunikasi dan audio secara simultan (Hidayat, 2011).
interpersonal yang terjadi pada anak yang Oleh karena itu, anak dengan gangguan
mengalami gangguan ADHD serta bagaimana ADHD perlu mendapat bantuan secara
cara pendampingan yang tepat dan sesuai personal oleh orang lain untuk meningkatkan
kebutuhan. Penulisan ini sangat penting dan kemampuan komunikasi anak, secara khusus
berguna khususnya bagi orangtua, guru kelas komunikasi interpersonalnya.
dan guru BK dalam mengobservasi dan Menurut De Vito (dalam Sapril, 2011)
menemukenali anak-anak dengan gangguan komunikasi interpersonal adalah komunikasi
ADHD terutama dilihat dari hambatan dalam yang terjadi di antara dua orang yang telah
melakukan komunikasi interpersonal, sehingga memiliki hubungan yang jelas, yang
dapat memberikan intervensi secara tepat terhubungkan dengan beberapa cara. Menurut
dalam peningkatan komunikasi interpersonal Deddy Mulyana (dalam Sapril, 2011)
pada anak dengan gangguan ADHD yang komunikasi interpersonal adalah komunikasi
sesuai dengan kondisi masing-masing anak. antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap
Pengertian Komunikasi Interpersonal reaksi orang lain secara langsung, baik secara
Keterbatasan kognitif pada anak dengan verbal ataupun non verbal. Menurut Barnlund
gangguan ADHD menurut hasil penelitian (dalam Humairah, 2017) komunikasi
Hidayat (2011) menunjukkan bahwa anak interpersonal adalah komunikasi antarpribadi
dengan gangguan ADHD memiliki hambatan yang bertemu secara tatap muka dalam situasi
53  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

sosial dan saling melakukan interaksi melalui yang lebih intim dari sekedar hubungan
pertukaran isyarat verbal dan nonverbal. formal.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat e. Komunikasi dilakukan secara simultan
disimpulkan bawah komunikasi interpersonal dan spontan baik secara verbal maupun
adalah komunikasi antara dua orang atau lebih non verbal, artinya selama proses
yang berinteraksi secara langsung baik secara komunikasi, pemberi dan penerima pesan
verbal maupun nonverbal. saling meyakinkan, mempengaruhi dan
Menurut Arnold dan Bowers (dalam mengoptimalkan penggunaan pesan verbal
Humairah, 2017), ciri-ciri komunikasi dan non verbal.
interpersonal antara lain:
a. Arus pesan dua arah, artinya posisi/ peran Berdasarkan ciri-ciri komunikasi
pengirim pesan dan penerima pesan dapat interpersonal di atas, maka dapat diketahui
berubah secara bergantian selama proses bahwa untuk mampu membangun komunikasi
komunikasi berlangsung. interpersonal yang efektif, maka diperlukan
b. Suasana nonformal, artinya suasana yang jarak yang dekat bagi komunikan dan
tercipta bersifat personal dan pertemanan. komunikator, suasana yang nonformal, arus
Pemberi dan penerima pesan pesan harus terjadi dua arah sehingga baik
menggunakan pendekatan personal yang komunikan maupun komunikator saling
tidak tergantung pada jabatan. memberikan umpan balik secara spontan.
c. Umpan balik segera, artinya komunikasi Komponen-komponen komunikasi
dilakukan secara langsung dengan tatap interpersonal menurut Suranto (dalam Safitri,
muka agar penerima pesan dapat segera 2018) adalah:
memberikan umpan balik kepada pemberi a. Sumber pesan/ komunikator, artinya orang
pesan. yang ingin membagi pikiran, keadaan atau
d. Berada dalam jarak yang dekat, artinya informasi baik yang bersifat emosional
baik jarak fisik maupun jarak psikologis maupun informasional kepada orang lain.
terjaln antara pemberi dan penerima b. Encoding, adalah aktivitas internal dalam
pesan. Jarak fisik berarti pemberi dan diri komunikator sebagai usaha
penerima pesan berada dalam ruangan menciptakan pesan melalui simbol-simbol
atau lokasi tertentu, sedangkan jarak verbal maupun non verbal berupa tata
psikologis berarti di antara pemberi dan Bahasa yang sesuai dengan karakteristik
penerima pesan telah terjalin hubungan penerima pesan.
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 54

c. Pesan, adalah simbol-simbol verbal Perkembangan bahasa pada umumnya


maupun non verbal yang disampaikan tidak dialami oleh anak-anak dengan gangguan
oleh komunikator kepada penerima pesan. ADHD karena beberapa hambatan, seperti;
d. Saluran, adalah sarana fisik yang perhatian pada sesuatu sangat fokus atau
digunakan dalam menyampaikan pesan. sebaliknya sangat minim kemampuannya
Berfungsi sebagai penghubung untuk dapat fokus, sensitivitas yang berlebihan
komunikator dengan penerima pesan. pada auditori, pemahaman auditori yang
e. Penerima pesan/ komunikan, adalah rendah, kerja memori yang lemah, semantik
seseorang yang menerima, memahami dan atau pemahaman terhadap makna yang
menginterpretasi pesan yang diterima dari terbatas, sintaksis yang terbatas atau
komunikator. ketidakmampuan memahami prinsip dan
f. Decoding, adalah aktivitas internal dalam aturan yang mencakup struktur kalimat dalam
diri komunikan. Melalui panca indera, berbahasa (Prizant & Schuler, dalam Wijaya
penerima pesan mendapat pesan dalam 2017).
bentuk simbol dan kata yang harus diubah Menurut Prizant & Schuler (dalam
dimengerti menjadi sesuatu yang Wijaya, 2017) adapun dua tantangan utama
bermakna baginya. dalam membangun komunikasi interpersonal
g. Respon, adalah umpan balik yang dan bahasa anak berkebutuhan khusus yaitu;
diberikan komunikan kepada komunikator pertama, kemampuan untuk ikut terlibat dan
sebagai tanggapan pesan. memperhatikan (join attention) atau
kemampuan anak untuk memberikan
Berdasarkan komponen-komponen perhatian, menyampaikan perasaan,
komunikasi interpersonal di atas, maka dapat mengekspresikan keinginan, dan terlibat dalam
diketahui bahwa dalam komunikasi interaksi sosial yang timbal-balik dengan
interpersonal diperlukan adanya seseorang orang lain. Kedua, kemampuan memahami
yang mengirim dan seorang lain yang simbol yaitu anak mampu memahami setiap
menerima pesan, ada pesan/ informasi yang informasi yang berisi makna yang
disampaikan, adanya respon, adanya proses disampaikan melalui bahasa tubuh, kata-kata,
kognitif untuk menginterpretasikan pesan dan bentuk-bentuk bahasa lainnya serta
sarana fisik yang membuat komunikasi kemampuan untuk terlibat dalam
interpersonal menjadi efektif. menggunakan benda-benda secara “benar”
melalui bermain imajinatif.
55  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

Sedangkan (dalam Caroline, 2014) De perhatian, anak kekurangan kosa kata sehingga
Vito membagi 4 gangguan, yaitu; pertama, kurang mengerti bahasa yang digunakan
gangguan fisik yaitu gangguan yang berasal pengirim pesan, anak tidak sabar menunggu
dari suatu hal lain di luar penerima atau pembicaraan hingga tuntas serta anak tidak
pengirim pesan. Misalnya, suara bising dapat memahami informasi yang diberikan
kendaraan dan orang lain yang terlalu ramai. karena adanya berbagai gangguan lain di luar
Kedua, gangguan fisiologis yaitu gangguan dirinya.
yang berasal langsung dari pengirim atau
penerima pesan. Misalnya, kelemahan fisik, Pengertian ADHD
gangguan pendengaran dan gangguan Gangguan pemusatan perhatian dan
penglihatan. Ketiga, gangguan psikologis yaitu hiperaktivitas merupakan salah satu kelainan
gangguan yang berasal dari kognitif dan perkembangan yang banyak dijumpai pada
mental. Misalnya, perbedaan cara berpikir, anak usia dini. Meskipun demikian, jika
emosi yang tidak stabil, dan sebagainya. orangtua tidak dapat menemukenali dan
Keempat, gangguan semantik yaitu gangguan memberikan bantuan penanganan yang tepat
yang berasal dari perbedaan penafsiran bahasa bagi anak yang mengalami gangguan
antara pengirim dan penerima pesan. pemusatan perhatian dan hiperaktivitas maka
Misalnya, perbedaan bahasa yang digunakan. gangguan ini dapat terbawa hingga usia remaja
Terjadinya hambatan dalam proses dan dewasa. Gangguan ini sering kita kenal
komunikasi interpersonal sangat sering terjadi dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity
antara dua individu atau lebih. Hambatan- Disorder atau yang sering disingkat dengan
hambatan ini dapat bersumber dari pengirim ADHD. Anak dengan gangguan ADHD
pesan maupun penerima pesan. Khususnya bukanlah mereka yang kurang mendapat
dalam komunikasi pada anak dengan perhatian dari orangtua atau guru sehingga
gangguan ADHD, hambatan yang ditemui mereka memerlukan perhatian lebih banyak.
dalam proses komunikasi lebih banyak Menurut Paternotte (2013), anak dengan
dijumpai pada penerima pesan. Orangtua atau gangguan ADHD adalah anak-anak yang
guru sebagai pengirim pesan biasanya akan mengalami kesulitan dalam melakukan
kesulitan memberikan informasi kepada anak pemusatan perhatian pada sebagian besar tugas
dengan gangguan ADHD karena beberapa yang diberikan untuk mereka kerjakan.
alasan, seperti; anak tidak dapat duduk diam Mereka mengalami kesulitan dalam
mendengarkan, anak tidak dapat memusatkan penyelesaian tugas bukan karena mereka tidak
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 56

mampu mengerjakan, tetapi lebih kepada membuat individu kesulitan membangun


karena mereka tidak dapat mengarahkan komunikasi dengan orang lain.
perhatian dan tenaga mereka untuk
mengerjakan tugas tersebut. METODE PENELITIAN
Menurut Pentecost (2004), ADHD adalah
gangguan pemusatan perhatian dan perilaku Penelitian ini merupakan penelitian
yakni membuat anak lebih mudah terganggu, kualitatif yaitu penulisan studi kepustakaan.
sulit berkonsentrasi pada tugas, tidak mampu Pertama, penulis mencatat semua temuan
berpikir dengan tenang sebelum bertindak, mengenai karakteristik anak dengan gangguan
sulit memperhatikan dan mendengarkan orang ADHD yang berdampak pada kemampuan
lain serta tidak pernah bisa diam dibandingkan komunikasi interpersonalnya. Kedua, penulis
dengan anak-anak lain pada umumnya menggabungkan dan menganalisis segala
sehingga seringkali anak dengan gangguan temuan teori terkait dengan kemampuan
ADHD kesulitan dalam menjalin hubungan komunikasi interpersonal anak dengan
pertemanan dan berkomunikasi. Sedangkan gangguan ADHD. Ketiga, penulis mengkritisi
menurut Martin (2008), ADHD merupakan dan memberikan gagasan dalam hasil
suatu gangguan pada perkembangan yang penulisan terhadap teori atau argumentasi
menyebabkan individu tidak mampu mengatur sebelumnya. Penulis membuat temuan baru
perilakunya sendiri, tidak mampu yang merupakan hasil dari kolaborasi
mengantisipasi tindakannya, tidak mampu pemikiran-pemikiran sebelumnya terkait
mengambil keputusan serta sulit menahan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal
untuk tidak segera memberikan respon pada anak dengan gangguan ADHD (Zed,
terhadap situasi atau kejadian yang sedang 2008).
berlangsung. Teknik pengumpulan data dalam
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulisan ini, yakni penulis menghimpun
dapat disimpulkan bahwa attention deficit informasi yang relevan dari beberapa buku
hyperactivities disorder (ADHD) adalah ilmiah, jurnal, karya ilmiah dan sumber-
gangguan yang menyebabkan individu sulit seumber tertulis lainnya. Informasi atau data
memusatkan perhatian kepada sesuatu, sulit yang sudah terkumpul kemudian akan dicatat,
mengatur perilakunya sendiri, tidak dapat diringkas, direkam menggunakan kartu data
menyelesaikan tugas dengan baik serta untuk memudahkan penulis dalam
mengklasifikasi data. Dalam hal ini, menurut
57  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

Zed (2008), kartu data menjadi alat tempat menjadi jelas, yakni dapat berupa hubungan
mencatat informasi (data). Beberapa langkah klausal atau interaktif, hipotesis atau sebuah
dalam melakukan pengumpulan data, yaitu; (1) teori.
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam mencatat dan meringkas, (2) HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
mempersiapkan berbagai sumber data yang
diperlukan dalam hal ini adalah buku dan Menurut De Vito (dalam Sapril, 2011)
jurnal, (3) langkah berikutnya penulis harus komunikasi interpersonal adalah komunikasi
mengatur waktu agar penulisan dapat berjalan yang terjadi di antara dua orang yang telah
konsisten dan efektif. Misalnya dalam satu memiliki hubungan yang jelas, yang
hari, penulis akan membaca dan meringkas terhubungkan dengan beberapa cara. Menurut
selama berapa jam, tentu dengan Deddy Mulyana (dalam Sapril, 2011)
mempertimbangkan kemampuan konsentrasi komunikasi interpersonal adalah komunikasi
penulis sehingga waktu yang ditetapkan benar- antara orang-orang secara tatap muka, yang
benar realistis. (4) penulis membaca dan memungkinkan setiap pesertanya menangkap
membuat catatan informasi yang ditemukan reaksi orang lain secara langsung, baik secara
dan berguna dalam penulisan. Semua catatan verbal ataupun non verbal. Menurut Barnlund
informasi dicatat dalam kartu data dan (dalam Humairah, 2017) komunikasi
disimpan sebagai instrumen penulisan. interpersonal adalah komunikasi antarpribadi
Teknik analisis data yang digunakan yang bertemu secara tatap muka dalam situasi
dalam penulisan ini bersifat induktif, yaitu sosial dan saling melakukan interaksi melalui
sebuah analisis berdasarkan data-data yang pertukaran isyarat verbal dan nonverbal.
telah diperoleh, kemudian dikembangkan Berdasarkan beberapa pengertian di atas,
menjadi sebuah hipotesis, dan terakhir dapat diketahui bahwa ketiga definisi tersebut
pembuatan kesimpulan dari semua data yang memiliki kesamaan yaitu masing-masing
diperoleh untuk membuktikan apakah menyatakan bahwa komunikasi interpersonal
hipotesis tersebut diterima atau ditolak. adalah proses komunikasi yang terhubung dan
Kesimpulan dalam penulisan ini diharapkan berinteraksi langsung antara pemberi dan
menjadi sebuah temuan atau rumusan baru penerima pesan. Ditinjau dari ciri-ciri Arnold
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dan Bowers (dalam Humairah, 2017), dan
ini dapat berupa sebuah gambaran suatu objek komponen komunikasi interpersonal yang
yang sebelumnya masih belum jelas dan dikemukakan Suranto (dalam Safitri, 2018),
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 58

maka komunikasi interpersonal adalah proses mungkin memang mampu memiliki imajinasi
komunikasi antara komunikator yang memiliki yang mengagumkan, tetapi mereka kurang
hubungan dekat dengan komunikan dalam mampu menggunakan benda-benda / objek
suatu lokasi secara langsung sehingga nyata di sekitar dengan tepat dan sesuai.
keduanya dapat melakukan interaksi dan Selanjutnya, De Vito (dalam Caroline,
pemberian umpan balik secara spontan dan 2014) membagi 4 gangguan yang dapat terjadi
bersamaan. dalam komunikasi, yaitu; pertama, gangguan
Komunikasi interpersonal dibutuhkan fisik yaitu gangguan yang berasal dari suatu
pada anak agar anak dapat belajar menjalin hal lain di luar penerima atau pengirim pesan.
hubungan dengan orang lain sejak dini. Misalnya, suara bising kendaraan dan orang
Namun, ditemukan beberapa hambatan dalam lain yang terlalu ramai. Kedua, gangguan
komunikasi yang membuat anak kesulitan fisiologis yaitu gangguan yang berasal
menerima dan menyampaikan informasi. langsung dari pengirim atau penerima pesan.
Menurut Prizant & Schuler (dalam Wijaya, Misalnya, kelemahan fisik, gangguan
2017) terdapat beberapa tantangan dalam pendengaran dan gangguan penglihatan.
membangun komunikasi pada anak Ketiga, gangguan psikologis yaitu gangguan
berkebutuhan khusus, yaitu (1) kemampuan yang berasal dari kognitif dan mental.
untuk ikut terlibat dan memperhatikan (join Misalnya, perbedaan cara berpikir, kerja
attention) di mana anak berkebutuhan khusus memori yang lemah, dan emosi yang tidak
pasti kesulitan untuk dapat fokus stabil. Keempat, gangguan semantik yaitu
mendengarkan orang lain, memberikan gangguan yang berasal dari perbedaan
perhatian, menyampaikan perasaan, penafsiran bahasa antara pengirim dan
mengekspresikan keinginan, dan terlibat dalam penerima pesan. Misalnya, perbedaan bahasa
interaksi sosial yang timbal-balik dengan yang digunakan dan ketidakmampuan
orang lain. (2) kemampuan memahami simbol memahami struktur kalimat dalam berbahasa.
di mana anak berkebutuhan khusus kurang Penulis membandingkan kedua pendapat
mampu memahami setiap informasi yang di atas, di mana pendapat pertama menyatakan
berisi makna yang disampaikan melalui bahasa bahwa tantangan yang menghambat anak
tubuh, kata-kata, bentuk-bentuk bahasa dalam melakukan komunikasi berasal dari
lainnya. (3) kemampuan untuk terlibat dalam kemampuan diri pribadi anak tersebut,
menggunakan benda-benda secara benar di sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa
mana anak-anak berkebutuhan khusus tantangan yang menghambat komunikasi pada
59  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

anak dapat berasal dari luar dan dari dalam diri pembicaraan, kesulitan berbicara serta
individu. Prizant & Schuler (dalam Wijaya, kesulitan mendengar dan melihat pesan,
2017) berpendapat bahwa hambatan memiliki memori yang lemah dalam
komunikasi interpersonal anak terletak pada mengingat informasi, emosi yang tidak stabil,
kemampuan anak untuk dapat fokus terlibat kesulitan memahami struktur kalimat dalam
dalam pembicaraan, kemampuan anak untuk berbahasa dan kesulitan menafsirkan bahasa
dapat memahami makna dari setiap informasi dalam pesan yang disampaikan.
yang diterima serta kemampuan anak Berdasarkan pendapat Pentecost (2004)
menggunakan benda atau objek di sekitar dapat diketahui bahwa karakteristik anak
untuk melakukan interaksi sosial. Dengan kata dengan gangguan ADHD memiliki ciri-
lain, mereka berpendapat bahwa terhambatnya ctgddiri yaitu anak lebih mudah terganggu dan
komunikasi interpersonal pada anak bisa sulit berkonsentrasi pada tugas-tugasnya,
teratasi dengan memberikan latihan agar mereka memiliki prestasi yang buruk dan
kemampuan dalam diri anak dapat sering mengganggu anak-anak lain. Anak
berkembang dan anak dapat memiliki dengan gangguan ADHD juga sulit untuk
kemampuan yang berkembang sesuai dengan dapat fokus mendengarkan ketika diajak
usia dan tugas perkembangannya. Namun, berbicara, sulit untuk dapat tetap
berbeda dengan pendapat Prizant & Schuler, memperhatikan, tidak mampu mengikuti
De Vito (dalam Caroline, 2014) menyatakan petunjuk, kesulitan mengatur tugas dan
bahwa gangguan dalam komunikasi aktivitas sehari-hari, terlalu banyak bicara
interpersonal disebabkan oleh faktor luar dan tanpa henti, memotong pembicaraan orang
faktor dalam diri anak. Faktor luar adalah lain, menjawab pertanyaan bahkan sebelum
gangguan fisik, sedangkan faktor dalam diri pertanyaan selesai diajukan, cenderung sulit
individu berkaitan dengan gangguan fisiologis, menunggu giliran serta seringkali mengalami
gangguan psikologis dan gangguan semantik. masalah dalam berteman dan menjalin
Dari kedua pendapat tokoh ini, penulis hubungan. Pentecost mengelompokkan
menggabungkan dan menemukan kesamaan karakteristik anak dengan gangguan ADHD
tentang karakteristik anak yang mengalami menjadi tiga bagian, yaitu kurang pemusatan
gangguan atau hambatan komunikasi perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas.
interpersonal yaitu anak yang kesulitan Sependapat dengan Pentecost, Martin
memahami informasi yang berisi simbol berisi (2008) menggabungkan berbagai informasi
makna, kesulitan untuk dapat terlibat dalam dari narasumber ahli dan pengalaman-
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 60

pengalamannya sendiri sehingga akhirnya termasuk sulit untuk dapat mendengarkan dan
mendapatkan karakteristik anak dengan kurang sabar menunggu, terus bergerak dan
gangguan ADHD, yaitu anak dengan suasana tidak pernah tenang, kurang mandiri dalam
hati yang mudah berubah-ubah atau emosi mengatur kegiatannya sehari-hari sehingga
tidak stabil, mereka yang sering lupa dan memungkinkan dirinya memiliki perilaku yang
linglung, tidak menyelesaikan tugas, sering negatif ketika remaja. Mendukung pernyataan
melontarkan jawaban tanpa diminta, sulit Pentecost dan Martin, Paternotte menyatakan
mendengarkan orang lain, menarik diri dalam bahwa jenis gangguan ADHD memiliki
pergaulan karena mengalami kesulitan dalam kecenderungan yaitu masalah gangguan
bergaul dan mempertahankan hubungan pemusatan perhatian dan konsentrasi,
pertemanan. Anak-anak dengan gangguan impulsivitas dan hiperaktivitas.
ADHD sulit untuk sabar menunggu giliran, Berdasarkan temuan dari buku-buku di
sering tidak merasa bersalah, agresif, atas, penulis akhirnya menemukan kesamaan
berprestasi buruk karena kurang bertanggung dari masing-masing tokoh, yaitu masing-
jawab, serta sering kehilangan barang karena masing membagi gangguan ADHD ke dalam
sulit untuk dapat mandiri merapikan barang tiga bagian yaitu gangguan pemusatan
miliknya. Martin juga membagi tiga jenis perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas.
gangguan ADHD menjadi; hiperaktivitas- Pertama, gangguan pemusatan perhatian
impulsif, kurang memperhatikan – mudahnya dengan ciri-ciri yaitu anak kesulitan
mengalami gangguan, dan kombinasi. mempertahankan perhatian, kesulitan
Sehubungan dengan dua pendapat di atas, berkonsentrasi, kesulitan mendengarkan orang
Paternotte (2017) juga menyebutkan ciri-ciri lain atau fokus dalam pembicaraan, serta tidak
anak dengan gangguan ADHD adalah mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
yang sangat kesulitan mempertahankan Kedua, impulsivitas dengan ciri-ciri sering
perhatiannya pada sesuatu terlebih kepada hal menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan
yang tidak menarik baginya, mereka selesai diajukan, sering bertindak tanpa
membutuhkan usaha keras untuk dapat berpikir lebih dulu, sulit berkomunikasi
berkonsentrasi karena bagi mereka sangat sulit dengan teman, cenderung agresif dan
untuk tidak terganggu oleh hal-hal lain di mengganggu orang lain. Ketiga, hiperaktivitas
sekitarnya. Mereka adalah anak-anak yang memiliki ciri-ciri tidak pernah bisa duduk
akan menjawab pertanyaan sebelum diam dan tenang karena pasti harus bergerak,
pertanyaan itu sendiri selesai sehingga mereka banyak menggerakkan tangan / kaki / mulut,
61  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

berantakan karena tidak mandiri merapikan yang mengalami hambatan komunikasi


barang miliknya, serta kurang dapat interpersonal adalah mereka yang kesulitan
bertanggung jawab. Anak dengan gangguan untuk dapat memusatkan perhatian dan fokus
ADHD memiliki kesulitan dalam melakukan terlibat dalam pembicaraan secara langsung,
penyesuaian sosial, terutama menjalin mereka kesulitan untuk dapat sabar
komunikasi dalam pertemanan. Secara garis mendengarkan sehingga informasi yang
besar, penulis berpendapat bahwa ketiga tokoh diterima dapat salah dipahami, mereka
ini memiliki pendapat yang sejalan atau sama memiliki keterbatasan dalam pendengaran,
tentang karakteristik anak dengan gangguan penglihatan, berpikir maupun berbicara. Selain
ADHD. itu, mereka kesulitan memahami dan
Pada pembahasan karakteristik anak memaknai simbol-simbol yang digunakan
dengan gangguan ADHD, telah diketahui dalam komunikasi serta kesulitan mengatur
bahwa ciri khusus anak dengan gangguan emosi sehingga seringkali bermasalah dalam
ADHD adalah kurangnya perhatian, perilaku pertemanan dan interaksi sosial.
impulsif dan hiperaktivitas yang nampak pada Berdasarkan pembahasan tentang
setiap aspek kehidupan anak di rumah, di karakteristik anak dengan gangguan ADHD
sekolah dan di manapun anak berada. yang mengalami hambatan komunikasi
Sedangkan pada pembahasan hambatan- interpersonal, maka penulis menjabarkan
hambatan komunikasi interpersonal pada anak, proses komunikasi yang terjadi pada anak
dapat diketahui bahwa terdapat beberapa dengan gangguan ADHD adalah sebagai
faktor penghambat yang mengganggu proses berikut:
komunikasi pada anak khususnya faktor dari 1. Komunikasi interpersonal dapat
diri anak sendiri yaitu kesulitan untuk dapat membantu guru atau orangtua dalam
terlibat dalam proses komunikasi dengan melakukan interaksi dengan anak yang
orang lain. memiliki gangguan ADHD karena
Berdasarkan dua kesimpulan terkait terjalinnya hubungan yang lebih dekat dan
dengan karakteristik anak dengan gangguan personal dalam membimbing anak.
ADHD dan karakteristik anak dengan 2. Komunikasi interpersonal yang terjadi
hambatan komunikasi interpersonal, akhirnya pada anak dengan gangguan ADHD
penulis dapat menggabungkan dan belum efektif apabila anak tidak dapat
mendapatkan kesimpulan terkait dengan terlibat langsung ke dalam proses
karakteristik anak dengan gangguan ADHD komunikasi karena kurangnya
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 62

kemampuan memusatkan perhatian dan dengan data perkembangan anak dalam upaya
mendengarkan pembicaraan dengan baik. mengevaluasi dan mengintervensi berbagai
3. Komunikasi interpersonal akan terjalin penanganan bagi anak. Keempat, orangtua
dengan baik apabila guru, orangtua dan sebagai diagnotisian yang bertugas
anak memenuhi ciri-ciri dan komponen mengobservasi dan mencatat setiap perilaku
yang terdapat dalam komunikasi anak setiap hari dalam upaya menentukan jenis
interpersonal, termasuk di dalamnya kebutuhan khusus pada anak. Terakhir,
kemampuan melakukan decoding pesan orangtua sebagai terapis yang dapat membantu
dan memberikan umpan balik/ respon. memberikan intervensi langsung sebagai
upaya menangani dan mengarahkan perilaku
Dalam mendampingi anak dengan anak khususnya dalam hal perkembangan
gangguan ADHD dibutuhkan perhatian lebih bahasa dan berkomunikasi sosial.
dalam berinteraksi dan berkomunikasi sosial. Menurut Martin (2008) pola
Dengan memahami karakteristik anak dengan pendampingan yang dapat digunakan orangtua
gangguan ADHD dan faktor penyebab anak dalam membantu penyesuaian perilaku anak
mengalami hambatan komunikasi dengan gangguan ADHD adalah sebagai
interpersonal, maka orangtua dapat berikut; Pertama dan terutama, orangtua harus
mendampingi, mengarahkan perilaku serta mampu menerima keberadaan dan kondisi
mengembangkan kemampuan anak dengan anak sebagaimana adanya sehingga mampu
lebih baik. Hewett (dalam Prasasti, 2014) melihat kelebihan dan kemampuan yang
menjelaskan lima peran orangtua dalam dimiliki pada anak. Kedua, orangtua berfokus
membantu mendampingi anak dengan pada apa yang dapat dilakukan anak bukan
gangguan ADHD, yaitu; pertama, orangtua pada apa yang tidak bisa dilakukan. Orangtua
sebagai pendamping utama yang bertugas harus membantu anak menemukan potensi
sebagai pendamping pertama dan terutama yang dimilikinya kemudian memotivasi dan
selama proses perkembangan anak tersebut. memuji keberhasilan anak. Hal ini dapat
Kedua, orangtua sebagai guru yang bertugas memicu rasa percaya diri anak untuk dapat
mendidik dan melatih serta mengembangkan melakukan penyesuaian sosial. Ketiga,
berbagai kemampuan dasar yang dimiliki anak orangtua mendisiplinkan anak dengan
khususnya kemampuan berkomunikasi sosial. membuat rutinitas harian, di mana kegiatan
Ketiga, orangtua sebagai sumber yang dilakukan berdasarkan jam tertentu yang telah
bertugas menjadi sumber segala sesuatu terkait disepakati sehingga terbentuk kebiasaan dalam
63  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

diri anak. Keempat, orangtua menyediakan berjalan mengelilingi ruangan, mengambil


waktu khusus untuk menghabiskan waktu sesuatu, dan lain sebagainya dengan tujuan
bersama anak. Hal ini dilakukan agar orangtua agar kebutuhan gerak pada anak
dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara terlampiaskan. Apabila anak memiliki
pribadi dengan anak, menstimulus keaktifan dalam berbicara, maka sebelum
perkembangan berbahasa pada anak, serta memulai pembelajaran guru atau orangtua
membuat anak dapat merasakan bahwa dapat mengkondisikan anak untuk lebih dulu
orangtua mencintai dan menerima mereka menyanyi di depan kelas, menceritakan
dengan tulus. Kelima, orangtua memberikan sesuatu kesukaannya, atau melakukan tanya
teladan atau kebiasaan berperilaku baik di jawab dengan anak. Guru dan orangtua perlu
rumah agar anak dapat meniru apa yang mencari dan menemukan kemampuan yang
dilakukan orangtua, termasuk dalam dapat dilakukan anak, minat anak terhadap
menggunakan kosa kata dan bahasa yang sesuatu dan kelebihan yang dimiliki anak
benar dalam berkomunikasi di rumah. dengan tujuan mengembangkan potensi dan
Metode pembelajaran untuk anak dengan kelebihan yang dimiliki anak sebagai sesuatu
gangguan ADHD yang dapat meningkatkan yang positif. Guru dan orangtua perlu
kemampuan interpersonal anak adalah yang menciptakan cara belajar yang kreatif dan
utama dan terutama adalah guru dan orangtua tidak monoton, misalnya dengan
perlu membangun hubungan kedekatan dengan menggunakan story telling, gerak dan lagu,
anak. Hubungan personal membuat kedua video animasi bergerak, alat peraga, serta
belah pihak (pihak guru atau orangtua dengan sentuhan.
pihak anak) memiliki kemampuan untuk
menyamakan pikiran atau tujuan bersama. KESIMPULAN
Keadaan ini membangun kepercayaan dalam
diri anak dan membuat anak merasa Berdasarkan kajian kepustakaan ini,
diperhatikan (Safitri, 2018). Guru dan penulis akhirnya memperoleh beberapa
orangtua perlu melihat kelebihan anak, sebagai kesimpulan, sebagai berikut:
contoh apabila anak memiliki kelebihan energi 1. Seluruh sumber buku yang ditemukan
gerak maka sebelum memulai pembelajaran penulis berpendapat bahwa tiga ciri utama
guru atau orangtua dapat mengkondisikan anak dengan gangguan pemusatan
anak untuk bergerak lebih banyak seperti perhatian dan hiperaktivitas (ADHD)
meminta anak menari, berlari, melompat, adalah mereka yang memiliki keterbatasan
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 64

berupa gangguan pemusatan perhatian, interpersonal. Mereka mengalami


impulsivitas dan hiperaktivitas. Ciri-ciri hambatan komunikasi interpersonal
yang sering ditemukan pada anak dengan karena mereka sangat kesulitan untuk
gangguan ADHD adalah mereka yang sabar mendengarkan orang lain berbicara,
kesulitan untuk mendengarkan orang lain, memusatkan perhatian selama proses
mudah lupa, tidak mandiri merapikan komunikasi serta keinginan untuk terus
barang miliknya, sering kehilangan berbicara dan menjawab sebelum orang
barang, tidak dapat duduk dengan tenang, lain selesai berbicara. Dari ciri-ciri
sering melontarkan jawaban sebelum tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan selesai diajukan, memiliki hambatan komunikasi interpersonal pada
prestasi yang buruk di kelas serta sering anak dengan gangguan ADHD berbeda
dikenal sebagai anak yang bermasalah. dengan anak yang memiliki gangguan
Beberapa anak dengan gangguan ADHD berbahasa dan gangguan kesulitan
juga memiliki gangguan penyerta lain berbicara. Anak dengan gangguan ADHD
seperti autisme, agresivitas, gangguan memiliki hambatan komunikasi
belajar dan gangguan lain yang interpersonal yang disebabkan oleh
menyebabkan permasalahan yang dialami karakteristik gangguan pemusatan
anak menjadi lebih kompleks. perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas.
2. Proses komunikasi interpersonal yang Berbeda dengan gangguan berbahasa yang
terjadi pada anak dengan gangguan mengalami hambatan komunikasi karena
ADHD dapat terjadi secara efektif apabila disebabkan oleh terhambatnya proses
komunikasi yang terjadi yaitu secara pemerolehan bahasa dan perkembangan
personal, menggunakan bahasa verbal dan bahasa dan gangguan kesulitan berbicara
non verbal agar anak tertarik yang mengalami hambatan komunikasi
memperhatikan, menggunakan alat peraga karena disebabkan oleh pengalaman
serta fokus pada kemampuan dan traumatis di masa lalu yang membuat anak
kelebihan yang dimiliki anak. sulit melakukan interaksi sosial.
3. Anak dengan gangguan ADHD 4. Peran orangtua untuk dapat membantu
mengalami masalah dalam komunikasi anak dengan gangguan ADHD
interpersonal karena keterbatasannya meningkatkan kemampuan komunikasi
dalam memusatkan perhatian untuk interpersonalnya adalah sebagai
terlibat secara serius dalam komunikasi pendamping utama bagi anak, sebagai
65  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

guru (pendidik) di rumah, sebagai sumber memiliki hambatan pernyerta lain yang
utama, sebagai diagnotisian, dan sebagai membuat anak semakin kesulitan dalam
terapis yang mendampingi dan proses perkembangannya. Pada usia
memberikan intervensi bagi anak setiap sekolah, anak dengan gangguan ADHD
hari ketika anak tidak berada di sekolah. yang tidak memiliki hambatan penyerta
Orangtua dan guru dapat memberikan mampu bergabung dalam proses
pola pendampingan yang sesuai dengan pembelajaran di sekolah yang memiliki
karakteristik kebutuhan anak, dalam hal sistem pendidikan integrasi. Anak mampu
ini secara khusus melakukan bimbingan menyesuaikan diri dengan anak-anak lain
dalam melakukan komunikasi di sekolah umum, sehingga anak
interpersonal dengan anak. Guru dapat diharapkan berlatih menjalin komunikasi
melakukan lebih sering komunikasi interpersonal dengan teman-teman lain.
dengan anak agar anak berlatih fokus Namun, pada anak dengan gangguan
ketika pembelajaran di dalam kelas ADHD yang memiliki hambatan penyerta
berlangsung. Secara umum, pola disarankan agar anak mengikuti proses
pendampingan yang dapat dilakukan pembelajaran di sekolah yang memiliki
adalah dengan fokus mencari dan sistem pendidikan segregasi atau sistem
menemukan kemampuan yang dimiliki pendidikan inklusi. Dengan demikian,
anak serta mengembangkan kemampuan sekolah mampu memberikan
itu dengan maksimal, sehingga anak tidak pembelajaran dengan metode
dituntut melakukan apa yang menjadi pembelajaran yang tepat bagi anak serta
kekurangannya yang tidak dapat menggunakan sarana dan prasarana sesuai
dilakukan, melainkan dengan terus jenis kebutuhan anak.
termotivasi mengembangkan kemampuan
atau bakat yang dimilikinya. Saran
5. Masing-masing anak memiliki Berdasarkan hasil penulisan yang telah
kemampuan dan keterbatasan sehingga dikemukakan, terdapat beberapa saran yang
orangtua dan guru perlu menemukenali berhubungan dengan materi, diantaranya:
anak sejak dini untuk dapat memberikan 1. Kepada orangtua dan anak dengan
pendampingan yang tepat dan sesuai gangguan ADHD
dengan kebutuhannya. Anak dengan a. Orangtua sebaiknya meningkatkan
gangguan ADHD seringkali dijumpai pengetahuan tentang karakteristik anak
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 66

dengan gangguan ADHD agar dapat c. Dalam proses pembelajaran, guru


menemukenali dan melakukan deteksi diharapkan memberikan kesempatan
intervensi dini sehingga dapat kepada anak dengan gangguan ADHD
memberikan layanan yang sesuai dengan untuk mengemukakan pendapat sehingga
kebutuhan masing-masing anak. anak mampu berlatih melakukan
b. Pemahaman yang luas tentang anak komunikasi interpersonal.
berkebutuhan khusus membantu orangtua
memilih jenis sekolah dengan sistem 3. Kepada Kepala Program Studi Bimbingan
pendidikan yang tepat sesuai dengan Konseling Atma Jaya
karakteristik kebutuhan anak. a. Memberikan pengetahuan yang lebih
c. Orangtua yang terus belajar mampu mendalam mengenai karakteristik dan
memberikan metode pendampingan dan hambatan yang mungkin dialami oleh
pembelajaran yang tepat dan sesuai anak-anak berkebutuhan khusus terutama
dengan kebutuhan anak sehingga anak anak dengan gangguan ADHD sebagai
dapat berkembang menjadi lebih baik. bekal bagi mahasiswa dalam menangani
berbagai permasalahan siswa di sekolah
2. Kepada kepala sekolah, guru BK dan wali nanti.
kelas b. Memberikan kesempatan kepada
a. Setiap guru perlu meningkatkan mahasiswa untuk dapat mengalami
pengetahuan dan keterampilan dengan langsung dengan praktek di sekolah
terus mempelajari sumber-sumber buku berkebutuhan khusus agar mampu
sehingga memperluas pengetahuan yang mendapatkan pengalaman nyata tentang
dimiliki. Wali kelas dan guru BK harus cara mendampingi anak-anak
mampu menemukenali anak-anak yang berkebutuhan khusus terutama anak
memiliki kebutuhan khusus agar dapat dengan gangguan ADHD.
memberikan layanan dan pendampingan c. Menyediakan laboratorium khusus anak
kepada masing-masing anak. berkebutuhan khusus sebagai sarana
b. Setiap guru khususnya kepada guru yang pembelajaran yang dapat digunakan
memberikan pendampingan kepada anak mahasiswa melakukan praktek mengajar.
dengan gangguan ADHD perlu memiliki
kesabaran dan ketulusan dalam
mendampingi anak.
67  JURNAL PSIKO‐EDUKASI Vol. 19 Issue 1, 2021 (49‐68) 

DAFTAR PUSTAKA Humairah, Sarah. (2017). Komunikasi


Interpersonal Guru Pada Siswa
Caroline, S. (2014). Komunikasi Interpersonal ADHD di Sekolah Khusus Anak
Antara Terapis dengan Anak Mandiri Kota Serang (Skripsi).
Penyandang ADHD. Jurnal E- Diunduh dari FISIP Untirta
Komunikasi, Vol. 2 No. 2 Repository. (http://repository.fisip
Fatwikiningsih, N. (2014). Peningkatan untirta.ac.id/823/)
Kemampuan Berbahasa Melalui Martin, G. L. (2008). Terapi Untuk Anak
Metode Berkomunikasi dengan ADHD. Jakarta: Bhuana Ilmu
Gambar pada Anak dengan Ciri Populer.
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Nurhuda, M. (2016). Komunikasi
Hiperaktivitas. Jurnal Sains dan Interpersonal Antara Terapis dengan
Praktik Psikologi, Vol. 2(3), 226-242. Anak Penyandang ADHD (Skripsi).
Hamzah, A. (2019). Metode Penulisan Diunduh dari Electronic Theses and
Kepustakaan. Malang: Literasi Dissertations UMS (http://eprints.
Nusantara. ums.ac.id/47980/).
Hermoyo, R. P. (2014). Membentuk Nurlailiyah, A. (2015). Kritik Tafsir Ayat-ayat
Komunikasi yang Efektif Pada Masa Pendidikan Segregasi, Pendidikan
Perkembangan Anak Usia Dini. Inklusi, dan Pendidikan Integrasi.
Jurnal Pedagogi, Vol. 1 No. 1. Jurnal Studi Islam, Vol. VII No. 2.
Hidayah, Annisa. (2017). Proses Komunikasi Paternotte, Arga & Jan Buitelaar. (2013).
Pembelajaran Antara Guru dan Attention Deficit Hyperactivity
Siswa dengan ADHD (Skripsi). Jurnal Disorder. Jakarta: Prenada.
FKIP Universitas Djuanda Bogor. Paul, H.A. (2008). Konseling & Psikoterapi
Hidayat & Asjjari. (2011). Optimalisasi Anak. Yogyakarta: Idea Publishing.
Perkembangan Kognitif dan Perilaku Pentecost, D. (2004). Menjadi Orangtua Anak
Adaptif Anak ADHD melalui Model ADD/ADHD. Jakarta: Dian Rakyat.
Konseling (Kognitif Behavioral). Safitri, Lolo M. (2018). Komunikasi
Jurnal ASSI_Anakku. Vol 10. No. 1. Antarpribadi Antara Orangtua
Terhadap Anak Penderita ADHD
(Skripsi). Diunduh dari uinjkt.ac.id
(repository.iunjkt.ac.id)
Komunikasi Interpersonal pada Anak dengan Gangguan Attention Deficit Hyperactivity … (Lisa) 68

Sapril. (2011). Komunikasi Interpersonal


Pustakawan. Jurnal Iqra, Vol 05 No.
01.
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran
Pemerolehan Bahasa. Bandung:
ANGKASA.
Wijaya, I. D. R. (2017). Komunikasi Sosial
Anak dengan ASD. Yogyakarta:
Kanisius.
Zed, M. (2008). Metode Penulisan
Kepustakaan. Jakarta: Obor
Indonesia.
Zubaidah, E. (2004). Perkembangan Bahasa
Anak Usia Dini dan Teknik
Pengembangannya di Sekolah. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, XXIII. No.3.

You might also like