You are on page 1of 2

Jurnal Kependidikan Betara (JKB), Vol. 1, No. 1, 2020, Hal.

8-13 Zhauna & Cindikia, Pengembangan Instrumen Tes…

Tersedia Online:
https://e-journal.sdn195pinangmerah.com/index.php/jkb
e-ISSN : xxxx-xxxx
J . K . B mengembangkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah. Dalam fisika sebagai hakikat
sains terdiri dari produk dan proses. Fisika sebagai produk yaitu fisika terdiri dari konsep, fakta, teori.
Jurnal Kependidikan Betara
p-ISSN : xxxx-xxxx Sedangkan Fisika sebagai proses merupakan keterampilan proses sains (KPS) yang ada di dalam
proses pembelajaran (Jaya & Patasik, 2014).
Keterampilan proses sains (KPS) merupakan keterampilan yang mencerminkan perilaku
seorang ilmuwan (Remziye Ergul et al., 2011). Keterampilan ini juga memusatkan pembelajaran
dengan mengembangkan keterampilan peserta didik dalam pengetahuan, mendapatkan, serta
Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains mengembangkan fakta, konsep dan nilai-nilai dalam sains (Suryani, Siahaan, & Samsudin, 2015).
pada Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda KPS sangat penting bagi mahasiswa, karena dengan menggunakan model ilmiah dalam
Tegar mengembangkan sains dengan harap mendapatkan pengetahuan baru / mengembangkan pengetahuan
yang sudah ada. KPS juga menjadi fondasi terbentuknya landasan berpikir logis serta menjadi roda
penggerak dalam penemuan dan pengembangan yang berupa fakta, konsep, maupun teori(Astuti,
Tan Zhauna,*, Muslimah Cindikia2 Sunarno, & Sudarisman, 2012). Keterampilan proses ilmiah ini digunakan untuk berpikir secara
Received
Desember 2019
1Jurusan
kreatif dalam aktivitas berbasis masalah, proyek, atau penelitian. Dengan demikian Keterampilan
Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia Proses Sains sangatlah penting untuk peserta didik sebagai seorang saintis(Shahali, Halim, Treagust,
Revised 2
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, Jl Ketintang, Surabaya, 60231, Indonesi
Desember 2019 Won, & Chandrasegaran, 2017).
Accepted for Publication
*E-mail: tan.zhauna.1703216@students.um.ac.id Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan proses belum dikembangkan sepenuhnya (Snyder,
Januari 2020
1886). Pengajar dalam pembelajaran fisika lebih cenderung menekankan pada aspek produk,
Published
Januari 2020 Abstract sedangkan untuk aspek proses pengajar jarang sekali menerapkannya.Hasilnya, KPS yang dimiliki
This study aims to produce test instruments to measure science process skills. The indicators peserta didik masih sangat rendah (Setyawan, Sarwanto, & Aminah, 2017). Pengembangan
used consist of five indicators. The development of this instrument uses the 4D development kurikulum yang menekankan pada proses sains menciptakan kebutuhan akan pengembangan
model. In this development, only three stages were applied from the 4D model. The stages isntrumen tes yang andal dan valid instrumen yang mampu mengevaluasi pencapaian dalam
undertaken in the development of this test instrument were compiling the question indicators, keterampilan proses sains ini(Shahali et al., 2017). Instrumen tes ini disusun berdasarkan kemampuan
making questions, validating with experts, revising the questions, and testing empirically. pada keterampilan proses sains. Penelitian ini menghasilkan instrumen tes berupa soal uraian yang
The results of the study stated that the test instruments that had been developed had good digunakan untuk mengukur KPS.
validity. This is seen according to the average expert test score of 1.9 material with decent
Tes keterampilan proses sains dikembangkan berdasarkan empat indikator dari keterampilan
quality. The results of empirical validation also showed that five items were valid and the
reliability coefficient was 0.8 with a very good category. The results also prove that the proses dasar yaitu mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, mengkomunikasikan, menyimpulkan
developed test instrument is able to test the ability of science process skills in students. (Burns, Okey, & Wise, 1985) Instrumen yang dikembangkan dalam peneitian ini mengacu pada
Keywords: science process skill; rotational dynamics; rigid-body equilibrium materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar. Materi ini dipilih karena pemahaman konsep
terhadap materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar masih tergolong sangat rendah.
Abstrak
2. Metode Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan instrumen tes untuk mengukur
keterampilan proses sains. Indikator yang digunakan terdiri dari lima indikator. Penelitian merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan metode campuran (mixed
Pengembangan instrumen ini menggunakan Model pengembangan 4D. Pada pengembangan method), yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pengembangan instrumen tes ini mengadaptasi Model
ini hanya mengaplikasikan tiga tahap dari model 4D.Tahap yang dilakukan dalam pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagaraja. Model pengembangan 4D terdiri atas
pengembangan instrumen tes ini adalah menyusun indikator soal, membuat soal, validasi beberapa tahap, yaitu: (1) define (pendifinisian), (2) design (perancangan), (3) develop
dengan ahli, revisi soal, serta menguji empirik . Hasil penelitian menyatakan bahwa (pengembangan), serta (4) disseminate (penyebaran). Tetapi pada pengembangan instrumen tes ini
instrumen tes yang telah dikembangkan memiliki validitas baik. Hal tersebut dilihat menurut hanya sampai pada tahap develop (pengembagan) saja. Subjek penelitian ini adalah 25 mahasiswa S1
rata-rata skor uji ahli materi 1,9 dengan kualitas layak. Hasil validasi empirik juga Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang angkatan 2017. Pemilihan sampel ini dilakukan
menunjukkan bahwa lima butir soal valid serta koefisien reliabilitas sebesar 0,8 dengan dilakukan secara acak.
kategori sangat baik. Hasil penelitian juga membuktikan instrumen tes yang telah Prosedur pengembangan dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisa cara penilaian
dikembangkan mampu menguji kemampuan keterampilan proses sains pada mahasiswa.
keterampilan proses sains terlebih dahulu. Kemudian merencanakan pengembangan instrumen tes
Kata Kunci: kemampuan proses sains; dinamika rotasi; kesetimbangan benda tegar dengan menentukan indikator keterampilan proses sains. Setelah menentukan indikator lalu
mengembangkan instrumen tes keterampilan proses sains berdasarkan indikator yang dipilih. Setelah
1. Pendahuluan selesai mengembangkan instrumen tes langkah selanjutnya yaitu pengujian validasi. Pengujian
Kurikulum yang berlaku sekarang pada pendidikan Indonesia yaitu kurikulum 2013. K-13 ini validasi ini terdapat dua macam yaitu validasi ahli dan validasi empirik. Validasi ahli bertujuan untuk
mewujudkan pengembangan kompetensi pada peserta didik. Dalam K-13 terdapat aspek penilaian memperoleh penilaian dari pengembangan instrumen dan saran dalam perbaikan instrumen. Penilaian
diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. K-13 ini menekankan ini mencakup 4 aspek yaitu (1) kesesuaian butir soal dengan indikator soal, (2) kesesuaian butir soal
peserta didik untuk menerapkan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam kegiatan proses dengan aspek keterampilan proses, (3) ketepatan rambu-rambu jawaban, (4) penggunaan bahasa.
pembelajaran. Pendekatan ilmiah yang diterapkan dalam K-13 adalah mengamati, menanya, mencoba, Instrumen yang telah diperbaiki dan sudah dinyatakan layak oleh ahli materi, selanjutnya dilakukan
menalar, dan mengkomunikasikan pada semua pembelajaran( Alawiyah, 2013). pengujian validasi empirik untuk mengetahui keterampilan proses sains dan untuk mengetahui
Pembelajaran fisika merupakan segala kegiatan dengan proses penyelidikan ilmiah (scientific) validitas dan reliabilitas intrument tes tersebut.
yang didalamnya mengkaji karakter, gejala, dan peristiwa gejala alam. Penyelidikan ilmiah ini dapat Teknik pengumpulan data pada pengembangan instrumen ini dilakukan dengan menggunakan
angket dan tes. Angket validasi ahli materi untuk menggetahui kelayakan instrument tes yang
dikembangkan. Validasi empirik menggunakan soal tes untuk mengukur kemampuan keterampilan
Sitasi: Zhauna, T., Cindikia, M. (2020). Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains
pada Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal Kependidikan Betara, 1(1), 8- 9
13.

Zhauna & Cindikia, Pengembangan Instrumen Tes… Zhauna & Cindikia, Pengembangan Instrumen Tes…

proses sains pada mahasiswa.Penilaian validasi ahli ini dilakukan oleh dosen Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Malang dengan jumlah ahli materi sebanyak dua orang. Rumus yang digunakan
untuk menganalisis data instrumen penilaian validasi dari ahli adalah sebagai berikut (Wardoyo & 3. Hasil dan Pembahasan
Faqih Ma’arif, 2015). Penelitian ini menghasilkan pengembangan instrumen tes keterampilan proses sains materi
• Menghitung skor rata-rata “Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar” yang berbentuk soal uraian dengan 5 indikator

X=
1
x
x keterampilan proses sains. Prosedur pengembangan instrumen pada penelitian ini menggunakan
pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu :Define (Pendefinisian), Design (Perancangan),
banyakvalidator n Develop (Pengembangan). Tiga tahapan tersebut dijelaskan secara detail antara lain :
Keterangan:
X̅ = rata − rata perolehan skor Tahap Define
∑x = jumlah skor yang diperoleh Pendefinisian (Define) dilakukan pada mata pelajaran dinamika rotasi dan kesetimbangan
n = banyak butir pernyataan benda tegar. Pada tahap ini akan diperoleh data berupa silabus dan karakteristik dari penilaian
keterampilan proses sains yang akan digunakan sebagai pedoman pengembangan instrumen tes
• Menggubah skor rata-rata ke dalam kriteria kualitatif dengan mengacu pedoman kriteria keterampilan proses sains.
penilaian Wardoyo & Faqih Ma’arif (2015)
Untuk merubah skor rata-rata ke dalam kriteria kualitatif digunakan ketentuan seperti pada Tabel 1 Tahap Design
berikut. Pada tahap ini, perancangan dilakukan dengan analisis terhadap indikator keterampilan proses
Tabel 1. Kriteria Penilaian Ahli yang meliputi: mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, mengkomunikasikan, menyimpulkan.
No Rentang Skor Kriteria Indikator yang digunakan tahap design ini hanya sebagian dari indikator keterampilan proses sains
1 X > Mi + 1,5 Sbi Sangat Layak dasar.
2 0 < X ≤ Mi + 1,5 Sbi Layak
3 Mi - 1,5 Sbi < X ≤ 0 Kurang Layak Tahap Develop
4 X ≤ Mi - 1,5 Sbi Tidak Layak Pada tahap ini dilakukan pengembangan instrumen tes keterampilan proses sains berdasarkan
Keterangan: indikator yang dipilih. Berdasarkan lima indikator yang dipilih, dikembangkan 5 butir soal dengan
Mi = 1/2 (skor maks + skor min) rincian seperti pada Tabel 4.
Sbi = 1/6 (skor maks - skor min) Tabel 4. kisi-kisi tes keterampilan proses sains
(Azwar, 2007) No Aspek Keterampilan Indikator Soal
Soal
Selanjutnya adalah menentukan validitas dan reliabilitas diperoleh dari hasil uji empirik. 1. mengklasifikasi Mengklasifikasikan penerapan kesetimbangan benda tegar dalam
Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas yakni sebagai berikut (Arikunto, 2016:87). kehidupan sehari-hari
2. Memprediksi Memprediksi besar kecepatan sudut baru yang dihasilkan oleh batang yang
berputar vertikal
3. Menyimpulkan Menyimpulkan momentum momen inersia pada roda yang memiliki
diameter dan massa yang berbeda
4. mengukur Mengukur perbandingan energi kinetik awal dan akhir
Adapaun interpretasi untuk nilai rxy tersebut adalah sesuai dengan Tabel 2. 5. Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan uraian kesetimbangan benda tegar dalam bentuk
grafik
Tabel 2. Kriteria Interpretasi Nilai rxy
No r (koefisien korelasi) Kriteria
1 0,8-1 sangat tinggi
2 0,6-0,8 tinggi Setelah mengembangkan instrumen langkah selanjutnya yaitu melakukan validasi instrumen
3 0,4-0,6 cukup sebelum di uji cobakan kepada mahasiswa. Validasi instrumen ini yaitu berupa validasi ahli. Validasi
4 0,2-0,4 rendah ahli dilakukan oleh dua dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Hasil validasi oleh
5 0,0-0,2 sangat rendah ahli seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5 dengan saran yang diberikan seperti pada Tabel 6.

Untuk menentukan reliabilitas menggunakan kurus r11 dengan persamaan sebagai berikut. Tabel 5. Hasil Skor Validasi Ahli
Butir soal Total Skor rata-rata Hasil Kriteria
1 15 1,87 Layak
2 15 1,87 Layak
Adapaun interpretasi untuk nilai r11 tersebut adalah sesuai dengan Tabel 3. 3 16 2 Sangat Layak
Tabel 3. Kriteria Interpretasi Nilai r11
4 15 1,87 Layak
No r (koefisien korelasi) Kriteria
5 15 1,87 Layak
1 0,81-1,00 sangat tinggi
2 0,61-0,80 tinggi Total 15,2 1,9 Layak
3 0,41-0,60 cukup
4 0,21-0,40 rendah
5 0,01-0,20 sangat rendah

10 11
Zhauna & Cindikia, Pengembangan Instrumen Tes… Zhauna & Cindikia, Pengembangan Instrumen Tes…

lima indikator dari enam indikator keterampilan dasar proses sains. Pengujian secara empirik diujikan
kepada 25 mahasiswa. Dalam pengujian secara empirik dinyatakan sudah valid, praktis, dan efektif
dalam mengukur kemampuan keterampilan proses mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya
Tabel 6. Hasil Revisi Penggunaan Kata yang Salah pada Soal Nomor 5 dapat mengembangkan kembali instrumen tes keterampilan proses sains ini agar lebih lengkap lagi
dan mengembangkan pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains.
Sebelum revisi Sesudah revisi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, instrumen ini sudah layak digunakan untuk
Terdapat piringan. Piringan A memiliki Terdapat dua buah piringan. Piringan A mengukur kemampuan keterampilan proses sains karena instrumen yang dikembangankan sudah valid
massa 6 kg dengan jari-jari 0,2 m dan laju memiliki massa 6 kg dengan jari-jari 0,2 m dan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya instrumen ini dapat
disebarkan ke siswa / mahasiswa untuk mengukur kemampuan keterampilan proses sains.
awal 40 rad/s sedangkan piringan B memiliki dan laju awal 40 rad/s sedangkan piringan B
Arikunto, S. 2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
massa 8 kg dengan jari-jari 0,1 m dengan laju memiliki massa 8 kg dengan jari-jari 0,1 m
nol. Lalu piringan B menempel pada piringan dengan laju nol. Lalu piringan B menempel
A sehingga kedua piringan memiliki pada piringan A sehingga kedua piringan Daftar Rujukan
kecepatan sudut yang sama. Tentukan memiliki kecepatan sudut yang sama.
perbandingan energi kinetik awal dan akhir ? Tentukan perbandingan energi kinetik awal Astuti, R., Sunarno, W., & Sudarisman, S. (2012). Pembelajaran Ipa Dengan Pendekatan
dan akhir? Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi Dan
Eksperimen Terbimbing Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Motivasi Belajar Siswa. 1(1), 2252–
Setelah melalui tahap validasi ahli, soal direvisi sesuai saran dari dua ahli materi sampai 7893. Retrieved from http://jurnal.pasca.uns.ac.id
disimpulkan bahwa soal yang telah dikembangkan menjadi layak untuk digunakan dalam mengukur Alawiyah, F. (2013). Peran Guru dalam Kurikulum 2013. Jurnal Aspirasi, 4(1), 65-74(Online).
keterampilan proses sains. Selanjutnya adalah tahap validasi empirik. Soal yang telah direvisi Burns, J. C., Okey, J. R., & Wise, K. C. (1985). Development of an integrated process skill test: TIPS
tersebut di ujicobakan pada mahasiswa S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang angkatan II. Journal of Research in Science Teaching, 22(2), 169–177.
2017. jumlah mahasiswa sebagai sampel uji coba adalah 25 orang. Pemilihan sampel uji coba https://doi.org/10.1002/tea.3660220208
instrumen dilakukan secara acak. Mahasiswa mengerjakan lima butir soal secara mandiri. Jaya, G. W., & Patasik, B. (2014). Penerapan Pendekatan saintifik melalui metode eksperimen pada
pembelajaran fisika siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Tenggarong (materi suhu dan kalor).
Tabel 7. Hasil Skor Uji Validasi Empirik Saintifika, 16(2), 22–29. Retrieved from http://jurnal.unej.ac.id/index.php/STF
responden No Soal jumlah Nadapdap, A. T. Y., & Istiyono, E. (2017). Developing physics problem-solving skill test for grade X
Nilai tertinggi 16 20 20 20 20 96 students of senior high school. REiD (Research and Evaluation in Education), 3(2), 114-123.
Nilai Terendah 12 0 4 4 2 22 Remziye Ergul, Simsekli, Y., Calis, S., Ozdilek, Z., Gocmencelebi, S., & Sanli, M. (2011). The
Effects Of Inquiry-Based Science Teaching On Elementary School Students’ Science Process
Skills And Science Attitudes. Bulgarian Journal of Science and Education Policy (BJSEP),
Setelah melakukan validitas empirik, didapatkan data kuantitaif berupa skor penilaian. Hasil 5(1), 48–69.
dari penilaian diatas dianalisis dengan menggunakan perhitungan korelasi product-moment. Hasil Setyawan, D. N., Sarwanto, S., & Aminah, N. S. (2017). Pengembangan Pembelajaran Berbasis
analisis validasi empirik disajikan pada Tabel 8. Saintifik pada Materi Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa SMA. Jurnal Penelitian
Tabel 8. Hasil Analisis Validasi Empirik
Pembelajaran Fisika, 8(1), 14–25. https://doi.org/10.26877/jp2f.v8i1.1332
No Soal r hitung r tabel Katagori
Shahali, E. H. M., Halim, L., Treagust, D. F., Won, M., & Chandrasegaran, A. L. (2017). Primary
1 0,419 0,396 Valid
School Teachers’ Understanding of Science Process Skills in Relation to Their Teaching
2 0,703 0,396 Valid
3 0,842 0,396 Valid Qualifications and Teaching Experience. Research in Science Education, 47(2), 257–281.
4 0,895 0,396 Valid https://doi.org/10.1007/s11165-015-9500-z
5 0,864 0,396 Valid Snyder, M. B. (1886). The electrical exhibition and pure research. Journal of the Franklin Institute,
122(6), 401–419. https://doi.org/10.1016/0016-0032(86)90140-7
Suana, W. (2014). Mengungkap Miskonsepsi Mekanika Mahasiswa Calon Guru Fisika Semester
Berdasarkan analisis validasi ahli dan validasi empirik disimpulkan bahwalima butir soal Akhir Pada Salah Satu Universitas Di Lampung. Jurnal Pendidikan MIPA, 15(1), 1–8.
dinyatakan valid. Kelima butir soal tersebut selanjutnya dianalisis dengan uji reliabilitas. Uji Suryani, A., Siahaan, P., & Samsudin, A. (2015). Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur
reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi butir soal dalam mengukur ketrampilan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP pada Materi Gerak. Simposium Nasional Inovasi Dan
proses sains.Dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes yang dikembangkan dan telah di uji Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015), (Juni), 217–220.
secara empirik adalah 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal yang dikembangkan memiliki Wardoyo, T. C. T., & Faqih Ma’arif, M. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video
tingkat konsistensi sangattinggi dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan Animasi Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Di SMK Negeri 1 Purworejo. E-Journal Pend.
proses sains. Teknik Sipil Dan Perencanaan, 3(3), 1. Retrieved from
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sipil/article/view/4171
4. Kesimpulan dan Saran

Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh simpulan bahwa pengembangan instrumen tes
keterampilan proses sains pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar yang telah
dikembangkan berupa lima butir soal uraian dengan indikator keterampilan proses sains sebanyak

12 13

You might also like