You are on page 1of 2

ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005 ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ROTASI model Discovery Learning dalam meningkatkan Dari beberapa pendapat di atas dapat
BENDA TEGAR DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XI prestasi belajar siswa kelas XI IPA-3 SMA Negeri disimpulkan bahwa konsep merupakan suatu
IPA-3 SMA NEGERI 3 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 3 Madiun tahun pelajaran 2017/2018. 2). obyek yang mewakili kelas stimulus artinya suatu
Mengetahui pengaruh model Discovery Learning konsep telah dipelajari. Jika yang diajar dapat
dalam meningkatkan proses pembelajaran siswa menampilkan perilaku-perilaku tertentu. Oleh
Nur Ashari Maliki, S.Pd, M.Pd. kelas XI IPA-3 SMA Negeri 3 madiun tahun karena itu Ratna Wilis (1988) dalam bukunya
pelajaran 2017/2018. Achmadi menyatakan bahwa guru yang
SMA Negeri 3 Madiun mengadakan kegiatan berupa konsep hendaknya
Proses Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan mempunyai bagian-bagian antara lain: 1) Nama
Alam konsep; 2) Atribut-atribut dari konsep; 3) Definisi
Proses belajar mengajar merupakan suatu konsep; 4) Contoh-contoh; 5) Hubungan antar
ABSTRAK
inti dari proses pendidikan secara keseluruhan konsep-prinsip.
Terwujudnya kondisi pembelajaran siswa aktif dan mempunyai prestasi yang tinggi merupakan
harapan dari semua pelaku pendidikan. Dengan model pembelajaran discovery learning, diharapkan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Terbentuknya suatu konsep secara umum
ada peningkatan hasil belajar siswa. Sejauh ini, siswa SMA Negeri 3 Madiun khususnya kelas XI IPA Proses belajar mengajar merupakan suatu proses adalah diri individu dapat dibedakan menjadi dua
masih mengalami kesulitan memahami konsep rotasi benda tegar. Oleh karena itu, metode yang mengandung serangkaian perbuatan guru cara, yaitu cara asimilasi dan cara akomodasi.
pembelajaran discovery learning ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang Cara asimilasi adalah informasi yang masuk ke
dilakukan dengan 2 siklus, dimana siklus pertama menggunakan model discovery learning pada topik berlangsung dalam situasi edukatif untuk otak akan diubah sehingga cocok dengan struktur
dinamika rotasi dan pada siklus kedua menggunakan model discovery learning yang dilengkapi mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan yang ada dalam otak. Cara akomodasi adalah
lembar kerja tersetruktur pada topik kesetimbangan benda tegar. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan penyesuaian struktur oleh otak terhadap
siswa yang telah mencapai KKM mengalami kenaikan dari siklus pertama ke siklus kedua, yaitu dari syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar pengamatan.
11 siswa (42,31%) menjadi 23 siswa (88,46%). Peningkatan ini juga terjadi pada meningkatnya mengajar (Usman, 2000:4). Dalam IPA kususnya fisika, secara umum
aktifitas siswa, dimana julmah siswa aktif pada siklus pertama 46,15% siswa menjadi 84,62% siswa. Sedangkan menurut buku Pedoman Guru pembentukan konsep merupakan produk
Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi rotasi benda tegar. Pendidikan Agama Islam, prosese belajar eksperimental. Oleh karena itu pembentukan
mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu konsep IPA tidak begitu saja dibentuk melalui
Kata kunci : Rotasi benda tegar, aktifitas belajar, prestasi belajar rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, informasi atau penjelasan. Konsep tidak dapat
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program begitu saja dipindahkan dari seseorang kepada
PENDAHULUAN sangant cocok untuk diterapkan dalam tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997:18). orang lain. Cara yang paling efektif untuk
Menurut data hasil belajar siswa SMAN 3 mempelajari materi rotasi benda tegar. Dari kedua pendapat tersebut dapat membentuk konsep IPA adalah melalui
madiun kelas XI IPA kususnya pada materi rotasi Dari latar belakang di atas maka penulis disimpulkan bahwa proses belajar mengajar ilmu pengamatan secara langsung terhadap objeknya.
benda tegar menunjukkan nilai rata-rata siswa dalam penelitian ini mengambil judul upaya pengetahuan alam meliputi kegiatan yang Untuk mengetahui penguasaan konsep
dibawah KKM yang di tetapkan. Hal ini meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi dilakukan guru mulai dari perencanaan, siswa diperlukan analisis konsep, yang meliputi:
menunjukkan masih rendahnya penguasaan rotasi benda tegar dengan model Discovery pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan nama konsep, ciri-ciri variabel dari konsep dan
konsep siswa pada materi Rotasi benda tegar. Ada Learning pada siswa kelas XI IPA-3 SMA Negeri program tindak lanjut yang berlangsung dalam ciri-ciri kriteria konsep, definisi konsep, contoh-
beberapa hal yang menyebabkan penguasaan 3 madiun tahun pelajaran 2017/2018. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu contoh konsep dan bukan dari konsep, hubungan
konsep siswa diantaranya kurang tepatnya metode yaitu pengajaran ilmu pengetahuan alam. konsep dengan konsep-konsep lain (Dahar,
pembelajaran yang digunakan oleh guru, karena Rumusan Masalah 1989:93)
pada materi rotasi benda tegar banyak konsep Berdasarkan latar belakang masalah dapat Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami
yang memerlukan tingkat analisis tinggi sehingga dirumuskan sebagai berikut: 1). Apakah ada Konsep adalah suatu abstraksi yang dapat betapa pentingnya penguasaan konsep IPA
diperlukan metode yang tepat sehingga anak pengaruh model Discovery Learning dalam dideskripsikan melalui definisi contoh dan bukan kususnya fisika pada diri siswa selain itu dalam
mudah memahami materi yang dipelajari. meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA- contoh, sifat-sifat atau super ordinat, sub ordinat proses belajar mengajar IPA, guru hendaknya
Model pembelajaran discoveri learning 3 SMA Negeri 3 Madiun tahun pelajaran yang dihubungkan dengan konsep-konsep yang mengetahui perkembangan siswanya, terutama
merupakan proses pembelajaran yang melibatkan 2017/2018. 2). Bagaimanakah pengaruh model lain (Widoko, 2001:2). yang berkaitan dengan intelektual siswa sehingga
semua siswa aktif dalam pembelajaran, karena Discovery Learning dalam meningkatkan proses Menurut Hamalik (2002:132) konsep guru dapat menyesuaikan bahan pelajaran yang
dalam prosses discoveri learning ada sintak- pembelajaran siswa kelas XI IPA-3 SMA Negeri 3 adalah suatu obyek, peristiwa atau orang yang hendak diajarkan dan cara mengajarkannya.
sintak pembelajaran yang mengarahkan siswa Madiun tahun pelajaran 2017/2018. memiliki ciri-ciri umum konsep menunjuk pada Dari teori perkembangan intelektual Piaget
mulai merangsang keingin tahuannya, kemudian “Nama” tertentu misalnya buku, siswa dan lain- yang diuraikan di atas, siswa SMA Negeri 3
dilanjutkan anak mulai proses menalar, kemudian Tujuan Penelitian lain. Jadi konsep adalah sesuatu yang sangar luar, Madiun tahun pelajaran 20174/2018 kelas XI IPA
anak mencoba dan akhirnya anak mampu Setelah dirumuskan, maka peneliti yang menunjukkan ciri-ciri umum objek yang berada dalam periode operasional formal yang
menkomunikasikan apa yang dipelajari. Model mempunyai harapan tentang kegunaan penelitian bersangkutan. mempunyai kemampuan untuk berfikir abstrak.
pembelajaran seperti discoveri learning ini ini sebagai berkut: 1). Mengetahui pengaruh Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020 Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020
56 57

ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005 ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga
dapat mencerminkan pengawasan konsep ilmu yang relevan dengan bahan pelajaran, tujuan tertentu (Usman, 2000:28). termasuk penelitian deskriptif, sebab
pengetahuan alam adalah meliputi kemampuan kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan Sedangkan menurut Djamarah (2002:114) menggambarkan bagaimana suatu teknik
intelektual, mengklasifikasi, menghubungkan, dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil
menganalisis dan menerapkan konsep yang atas pertanyaan masalah) energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk yang diinginkan dapat dicapai.
diajarkan untuk memecahkan masalah, soal, atau 3. Pengumpulan data (Data collection) aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian tindakan ini
kejadian. Pada saat peserta didik melakukan eksperi-men Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan menggunakan bentuk penelitian kolaboratif
atau eksplorasi, guru memberi kesempa-tan sebab seorang siswa yang tidak mempunyai dengan guru bidang studi, dan di dalam proses
Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery) kepada para peserta didik untuk motivasi dalam belajar tidak akan mungkin belajar mengajar dikelas yang bertindak sebagai
Teknik penemuan adalah terjemahan dari mengumpulkan informasi sebanyak- melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan pengajar adalah guru bidang studi sedangkan
discovery. Menurut Sund discovery adalah proses banyaknya yang relevan untuk membuktikan yang diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa peneliti bertindak sebagai pengamat, penanggung
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan jawab penuh penelitian tindakan adalah pengamat
sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan diperoleh melalui membaca literatur, menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi (peneliti). Tujuan utama dari penelitian tindakan
dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati objek, wawancara dengan nara dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di
mengamati, mencerna, mengerti, menggolong- sumber, melakukan uji coba sendiri dan akan menyerap dan mengendapkan materi itu kelas di mana peneliti secara penuh melibatkan
golongkan, manbuat dugaan, menjelaskan, sebagainya. dengan lebih baik. guru bidang studi dalam penelitian mulai dari
mengukur membuat kesimpulan dan sebainya. 4. Pengolahan data (Data processing) Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Suatu konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi Menurut Syah (2004:244) pengolahan data mendorong siswa untuk berbuat sesuatu dalam Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama
dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan merupakan kegiatan mengolah data dan mencapai tujuan tertentu. dengan guru bidang studi, kehadiran peneliti
prisnsip antara lain ialah: logam apabila informasi yang telah diperoleh para peserta sebagai pengamat diberitahukan kepada siswa.
dipanaskan akan mengembang. Dalam teknik ini didik baik melalui wawancara, observasi, dan Prestasi Belajar Dengan cara ini diharapkan adanya kerja sama
siswa dibiarkan menemukan sendiri atau sebagainya, lalu ditafsirkan. Belajar dapat membawa suatu perubahan dari seluruh siswa dan bisa mendapatkan data
mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya 5. Pembuktian (Verification) pada individu yang belajar. Perubahan ini yang seobjektif mungkin demi kevalidan data
membimbing dan memberikan instruksi. merupakan pengalaman tingkah laku dari yang yang diperlukan.
Pada tahap ini peserta didik melakukan
Menurut Syah (2004) dalam kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman
pemeriksaan secara cermat untuk mem-
mengaplikasikan metode Discovery Learning di dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
buktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
kelas, ada beberapa prosedur yang harus pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses Tempat penelitian adalah tempat yang
telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil
dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar belajar di sekolah. Menurut Poerwadarminto digunakan dalam melakukan penelitian untuk
data processing.Berdasarkan hasil pengola-han
secara umum sebagai berikut. (1991:768), prestasi belajar adalah hasil yang memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
dan tafsiran, atau informasi yang ada,
1. Stimulasi/pemberian rangsangan dicapai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini bertempat di SMA Negeri 3 Madiun.
pernyataan atau hipotesis yang telah
Pertama-tama pada tahap ini pelajar prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil Waktu penelitian adalah waktu
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek,
dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti
kebingungannya dan timbul keinginan untuk ketelitian kerja serta perjuangan yang dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada
atau tidak.
menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai membutuhkan pikiran. bulan Juli-September semester ganjil Tahun
6. Menarik kesimpulan/generalisasi Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan pelajaran 2017/2018.
kegiatan pembelajaran dengan mengajukan
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dengan melibatkan seluruh potensi yang XI IPA-3 Tahun pelajaran 2017/2018
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan
persiapan pemecahan masalah.Stimulasi pada
semua kejadian atau masalah yang sama, belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat Rancangan Penelitian
tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi
dengan memperhatikan hasil verifikasi. diketahui dengan mengadakan penilaian tes hasil Sesuai dengan jenis penelitian yang
interaksi belajar yang dapat mengembangkan
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian
dan membantu peserta didik dalam
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti yang ini menggunakan model penelitian tindakan dari
mengeksplorasi bahan.Dengan demikian
seorang Guru harus menguasai teknik-teknik diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, Suharsimi,
Motivasi Belajar mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam 2002:83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang
dalam memberi stimulus kepada peserta didik
Motivasi adalah suatu proses untuk proses belajar mengajar di sekolah. satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus
agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau meliputi rencana (planning), tindakan (action),
mengeksplorasi dapat tercapai.
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan METODE PENELITIAN pengamatan (observation), dan refleksi
2. Pernyataan/ identifikasi masalah (Problem
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan Penelitian ini merupakan penelitian (reflection). Langkah pada siklus berikutnya
statement)
dalam diri individu yang mendorong tingkah tindakan (action research), karena penelitian adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
Setelah dilakukan stimulation guru memberi
dilakukan untuk memecahkan masalah pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada
kesempatan kepada peserta didik untuk
Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020 Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020
58 59
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005 ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang pembahasan, guru memberikan penguatan dan pembelajaran discovery learning. Melalui model
berupa identifikasi permasalahan. Teknik Analisis Data penyimpulan materi. ini, peneliti mengharapkan agar siswa lebih
Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu Untuk mengetahui keefektifan suatu Tahap Pelaksanaan, Pada setiap siklus ada memahami materi rotasi benda tegar dan aktivitas
putaran 1 dan 2, dimana masing putaran dikenai metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dua kali pertemuan, pertemuan pertama dilakukan dalam proses pembelajara semakin meningkat.
perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) diadakan analisa data. Pada penelitian ini pembelajaran dengan materi dinamika rotasi Peneliti menerapkan langkah-langkah
dan membahas satu pokok bahasan yang diakhiri menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, sedangkan pertemuan kedua dilakuan tes hasil pembelajaran dengan mengacu pada teori
dengan tes formatif di akhir masing putaran. yaitu suatu metode penelitian yang bersifat belajar. Pada tahap pembelajaran dilakukan pembelajaran model discovery learning. Dengan
Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai kegiatan awal dimulai guru membuka mengacu pada teori pembelajaran yang benar pada
memperbaiki sistem pengajaran yang telah dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk pembelajaran dilanjutkan dengan menyampaikan penelitian ini, model pembelajaran discovery
dilaksanakan. mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa kompetensi yang akan di pelajari, menyampaikan learning telah mampu meningkatkan hasil belajar
juga untuk memperoleh respon siswa terhadap tujuan pembelajaran, menyampaikan penilaian siswa pada setiap siklus.
Instrumen Penelitian kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama yang akan digunakan selama pembelajaran. Model pembelajaran ini telah mampu
Instrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menunjukkan mengaktifkan guru dan siswa untuk berinteraksi
penelitian ini terdiri dari:1). Silabus, yaitu Untuk menganalisis tingkat keberhasilan peristiwa yang merangsang siswa bertanya, selama proses pembelajaran. Siswa juga diberikan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang atau persentase keberhasilan siswa setelah proses kemudian memberi kesempatan kepada siswa motivasi agar lebih aktif, sehingga akan
kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta belajar mengajar setiap putarannya dilakukan untuk bertanya. Kemudian siswa diberi berdampak pada hasil belajar yang lebih baik.
penilaian hasil belajar. 2). Rencana Pembelajaran dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes kesempatan untuk menggali informasi yang Pada siklus pertama, hasil belajar dan keaktifan
(RP), yaitu merupakan perangkat pembelajaran tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini berhubungan dengan peristiwa yang ditunjukkan siswa dalam kategori belum tuntas dan siswa
yang digunakan sebagai pedoman guru dalam dihitung dengan menggunakan statistic sederhana guru secara berkelompok. Setelah tahap pasif. Hal ini dapat terjadi karena siswa belum
mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing- yaitu: menilai ulangan atau tes formatif dan penggalian informasi untuk mendapatkan paham terhadap materi dan pola pembelajaran
masing Rencana Pembelajaran berisi berisi ketuntasan belajar pemaham konsep yang dipelajari siswa diberi yang diperkenalkan guru.
kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil kesempatan menyelesaikan masalah dengan Pola pembelajaran yang selama ini hanya
belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN lember kerja yang diberikan. Pada tahap ini siswa berorientasi pada pencapaian target hasil belajar
belajar mengajar. 3). Lembar Kegiatan Data penelitian yang diperoleh berupa dapat mengaplikasikan konsep yang sudah di yang baik, sehingga kurang keterlibatan siswa
Siswa, Lembar kegiatan siswa meliputi tahapan- pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir fahami terhadap masalah yang diberikan. secara aktif. Siswa terbiasa mendengarkan
tahan proses pembelajaran siswa disertai lembar pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada Kemudian guru memberikan kesempatan siswa penjelasan dari guru, mencatat tentang materi
kerja siswa yang disusun secara tersetruktur setiap siklus. Data lembar observasi diambil untuk mempublikasikan hasil diskusi yang disampaikan, maupun membaca buku.
sehingga siswa menguasai konsep secara bertahap pengamatan yaitu pengamatan pengelolaan kelompoknya. Temuan tersebut senada dengan apa yang
dan tersetruktur. 4). Lembar Observasi Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Pada kegiatan penutup guru membimbing dikemukakan oleh Hamalik (2002) yang
Belajar Mengajar meliputi : Lembar observasi pembelajaran discovery learning digunakan untuk siswa secara bersama untuk menyimpulkan materi menyebutkan bahwa siswa lebih senang belajar
pengolahan pembelajaran untuk mengamati mengetahui pengaruh penerapan belajar dengan yang dipelajari, kemudian guru memberikan jika mengambil bagian yang aktif dalam
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, peningkatkan prestasi belajar. Data tes formatif umpan balik kepada siswa untuk mengetahui latihan/praktek untuk mencapai tujuan pengajaran.
dan Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pemahaman siswa melalui pertanyaan-pertanyaan Praktek secara aktif berarti siswa mengerjakan
untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama siswa setelah diterapkan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa. sendiri, beraktifitas, bukan mendengarkan
proses pembelajaran. 5). Tes hasil belajar, Tes ini menggunakan model pembelajaran discovery Rekapitulasi hasil pencapaian pelaksanaan ceramah dan mencatat.
disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang learning. pembelajaran rotasi benda tegar dengan metode Pada siklus kedua, hasil belajar dan
akan dicapai, digunakan untuk mengukur discovery learning adalah pada sikus pertama keaktifan siswa dalam kategori tuntas dan siswa
kemampuan pemahaman konsep fisika pada Hasil Penelitian jumlah siswa yang tuntas adalah 11 siswa aktif. Hasil tersebut menunjukkan adanya
materi rotasi benda tegar. Tes hasil belajar ini Tahap Perencanaan, Kegiatan yang (42,31%). Keaktifannya siswa adalah 46,15% peningkatan siswa terhadap materi rotasi benda
diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator pada aktif dan 53,85% pasif. tegar. Pada siklus ini, kegiatan pembelajaran
diberikan adalah soal esay. tahap ini adalah : 1). Menyusun Rencana Sedangkan pada siklus kedua, jumlah semakin baik ditinjau dari guru maupun siswa.
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi dinamika siswa tuntas adalah 23 siswa (88,46%). Sedangkan Guru berusaha untuk semakin aktif dalam
Metode Pengumpulan Data rotasi. 2). Membuat lembar pengamatan aktifitas keaktifan siswa adalah 84,62% aktif dan 15,38% kegiatan pembelajaran, sehingga siswa juga
Data yang dikumpulkan dalam penelitian siswa selama pembelajaran berlangsung. 3). pasif. menjadi lebih aktif. Hal ini sesuai dengan hasil
ini adalah : 1). Data hasil belajar siswa merupakan Menyusun soal tes dan lembar jawab siswa pengamatan terhadap aktifitas siswa, dimana
keselurahan jawaban soal ulangan harian, meliputi dengan materi dinamika rotasi. 4). Menyusun Pembahasan sebagian besar siswa sudah tergolong siswa yang
kemampuan menjawab soal dengan benar dan penilaian dan mengkomunikasikan kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk aktif. Siswa sudah berani bertanya, menjawab dan
kompetensi yang diukur melalui penilaian. 2). 5). Memberi arahan kepada guru kolaborator meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menjelaskan jawaban dari soal yang diberikan.
Data keaktifan siswa yang dikumpulkan dengan sebagai pelaksana pengamatan keaktifan siswa Rotasi benda tegar. Sarana yang digunakan untuk Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model
lembar pengamatan. dalam kegiatan pembelajaran. 6). Pada meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran discovery learning ini dapat

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020 Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020
60 61

ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

meningkatkan hasil belajar siswa dalam rotasi siklus, yaitu siklus I (42,31%), siklus II (88,46%).
benda tegar. Selain itu, kemampuan guru dalam 2). Hasil belajar siklus pertama menunjukkan
mengajar akan terampil dan berkembang lebih bahwa dari 12 siswa ada sebanyak 46,15% siswa
baik. tergolong siswa aktif, dan pada siklus kedua
Bagi siswa yang telah menunjukkan meninngkat menjadi 84,62%. Hasil ini
peningkatan keaktifannya di kelas, guru menunjukkan adanya peningkatan pemahaman
memberikan reward berupa nilai sebagai bentuk siswa terhadap materi rotasi benda tegar
apresiasi kepada siswa. Namun, pada hasil belajar
masih ditemukan 3 siswa yang belum lulus KKM. Saran
Hal ini dapat disebabkan karena keterbatasan Berdasarkan temuan, pembahasan dan
kemampuan siswa tersebut. Walaupun belum kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran
mencapai nilai KKM, rata-rata nilai siswa tersebut berikut : 1). Kepada guru mata pelajaran fisika
tidak terpaut jauh dari batas kriteria ketuntasan agar mempertimbangkan pemberian materi rotasi
belajar. Dengan adanya peningkatan hasil pada benda tegar menggunakan metode pembelajaran
siklus kedua, peneliti memutuskan untuk discovery learning. Metode pembelajaran ini telah
menghentikan atau tidak melanjutkan kegiatan mampu meningkatkan pemahaman siswa melalui
pembelajaran ke siklus selanjutnya. meningkatnya hasil belajar dan keaktifan siswa di
kelas. 2). Kepada guru mata pelajaran lain
KESIMPULAN DAN SARAN hendaknya selalu mempunyai kreativitas untuk
Simpulan mengembangkan strategi belajar dengan aktifitas.
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang Hal ini nantinya akan berdampak baik untuk
telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan siswa. Dengan peningkatan aktivitas siswa dalam
seluruh pembahasan serta analisis yang telah kegiatan belajar, maka diharapkan dapat
dilakukan dapat disimpulan sebagai berikut : 1). meningkatkan hasil belajar secara optimal. 3).
Pembelajaran dengan model discovery learning Untuk penelitian yang serupa hendaknya
memiliki dampak positif dalam meningkatkan dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh
prestasi belajar siswa yang ditandai dengan hasil yang lebih baik.
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Sardiman, AM. 1996. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Algesindo. Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model
Arikunto, Suharsimi, 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Universitas Terbuka.
Arikunta, Suharsimi 2002. Prosedur Penelitian Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar mengajar
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Rineksa Cipta. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan,
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar suatu Pendekatan Baru. Bandung Remaja
Mengajar. Jakarta : Rineksa Cipta. Rosdakarya.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Usman. Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru
Jakarta: Rineksa Cipta. Profesional. Bandung: Remaja
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Rosdakarya.
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk
Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 1 Th. 2020


62

You might also like