You are on page 1of 8

Journal of Industrial Engineering

Analisis Sistem Rantai Pasok Berbasis Reverse Logistik dalam


Manajemen Permintaan Di CV. Karya Jaya Menggunakan
Dynamic Simulation dengan Software Vensim

Anggelia H. Ariffa1), Marjiatul Maghfiroh2) , Floresta A. De Hautsmand3), M.


Habibie Nur4), Mohammad Shodiq5), Farida Pulansari6)
1,2,3,4,5,6)
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya Surabaya 60294
e-mail: 21032010015@student.upnjatim.ac.id1),
21032010016@student.upnjatim.ac.id2), 21032010018@student.upnjatim.ac.id3),
21032010039@student.upnjatim.ac.id4), 210320100242@student.upnjatim.ac.id5) ,
farida.ti@upnjatim.ac.id6)

ABSTRAK
Reverse logitics merupakan bentuk logistik baru yang aliran barangnya
berbalik dari pelanggan atau distributor ke produsen. CV. Karya Jaya merupakan
sebuah perusahaan yang melakukan repair dinamo. Usaha ini pada bulan Januari,
Februari dan Maret menerima retur dinamo dari beberapa supplier yang melakukan
perbaikan dinamo secara tidak pasti tiap periodenya. Dari data tersebut akan
dilakukan sebuah perbaikan melalui beberapa analisis. Analisis yang digunakan
menggunakan analisis sistem rantai pasok dan reverse logistic untuk mengetahui
apakah diperlukan penambahan pekerja yang melakukan penggulungan atau tidak
untuk kedepannya sehingga didapatkan proses retur yang optimal. Kemudian data
yang didapat akan diolah menggunakan simulasi dinamis dengan software Vensim.
Hasil dari Analisa didapatkan bahwa tingkat persediaan pemulihan lebih besar
daripada tingkat demand yang terjadi, sehingga dikatakan CV. Karya Jaya masih
mampu untuk menyelesaikan dengan baik perbaikan dinamo yang ada. Sehingga
tidak perlu dilakukan sebuah evaluasi perbaikan sistem kerja kembali.

Kata Kunci : Dinamo, Reverse Logistic, Sistem Rantai Pasok, Vensim

1
Journal of Industrial Engineering

I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat maju di Indonesia. Salah satunya
adalah bisnis penggulungan dinamo. Penggunaan produk penggerak dengan
mengubah energi listrik menjadi mekanik seperti generator atau dinamo yang
digunakan untuk memutar mesin sebagai awal dalam menyalakan suatu mesin,
seiring berjalannya waktu dalam berbagai bidang, mulai dari bidang otomotif
maupun mesin pabrik dan masih banyak lainnya. Dengan perkembangan tersebut,
telah banyak mesin yang menggunakan dinamo, maka apabila dinamo tidak lagi
dapat memenuhi fungsi kerja yang diharapkan, dinamo tidak akan digunakan lagi
atau dibuang dan dilakukan penggulungan ulang komponennya. Dinamo sendiri
terdiri dari beberapa komponen dan salah satu komponen utamanya adalah
kumparan berupa lilitan tembaga. Apabila dinamo sudah tidak berjalan dengan
baik dapat dilakukan penggulungan dinamo. Dengan prinsip kumpuran yang telah
hangus atau terbakar lilitanya, harus di gulung kembali seperti sebelumnya.
Dalam menghadapi persaingan bisnis, memperhatikan setiap aspek internal
milik perusahaan adalah salah satu poin penting yang harus dilakukan. Salah satu
faktor yang perlu diperhatikan adalah supply chain management milik perusahaan.
Supply chain management merupakan sekumpulan aktifitas dalam bentuk entitas
atau fasilitas yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai
dari bahan baku paling awal hingga pada konsumen akhir. Reverse Logistics ialah
proses dari suatu perencanaan, pengimplementasian, juga sebagai pengontrol
keefesienan dan keefektifan aliran biaya dari bahan baku, serta proses penempatan
barang jadi di gudang (Maheswari,dkk., 2019). RL juga memiliki tujuan untuk
menangkap kembali dari suatu nilai atau pembuangan yang tepat berdasarkan
informasi yang terkait dari titik konsumen (point of consumption) menuju ke titik
awal (point of origin). Aliran reverse logistics (RL) yang terjadi di perusahaan
dianalisis melalui framework reverse logistics, komponen biaya reverse logistics
diidentifikasi sebagai input dalam menghitung total reverse logistics cost (TRLC).
Selanjutnya dilakukan analisis managing return yang telah dilakukan perusahaan,
untuk mengetahui aktivitas yang mungkin untuk dilakukan dalam mengatasi
kenaikan permintaan serta meningkatkan pendapatan perusahaan. tujuan akhir dari
penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk pengembalian dinamo
pada pabrik.
CV. Karya Jaya merupakan sebuah usaha yang menyediakan jasa gulung
dinamo dan remanufacturing komponen dinamo yang rusak. Usaha ini terjadi
dalam tiga bulan sebelumnya yakni bulan Januari, Februari dan Maret menerima
retur dinamo dari beberapa supplier yang memerlukan perbaikan dinamo secara
tidak pasti untuk tiap periodenya. Kerusakan dalam produk dinamo pasti akan
sering terjadi, Oleh karena itu analisa Reverse Logistics perlu dilakukan dalam hal
ini dengan melihat kegiatan retur pada dinamo yang rusak yang dapat
meminimalisasikan biaya pengeluaran untuk periode selanjutnya. Kegiatan retur
dinamo yang dilakukan selama ini oleh CV. Karya Jaya langsung dengan supplier
pabrik. Sehingga dari data tersebut juga akan dilakukan forecasting dengan moving
average dan di analisis menggunakan reverse logistic untuk mengetahui apakah
untuk periode selanjutnya diperlukan penambahan pekerja yang melakukan
penggulungan atau tidak sehingga didapatkan proses retur yang optimal dan tidak
mengalami kerugian akibat kekurangn pekerja dan kerugian lainnya.

2
Journal of Industrial Engineering

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Supplier
Pada hakikatnya merupakan perluasan dan pengembangan konsep dan arti
dari menajemen logistik. Terdapat lima pelaku utama, dilihat secara horizontal
yaitu supplier (pemasok), manufacturer (pabrik pembuat barang), distributor
(pedagang besar), ratailer (pengecer), dan customer (pelanggan). Jika dilihat secara
vertical yaitu buyer (pembeli), transporter (pengangkut), warehouse (penyimpan),
seller (penjual), dan seterusnya. Menurut Sinamarta , definisi dari supplier atau
pemasok adalah individu atau perusahaan (baik dalam skala besar atau kecil) yang
memiliki kemampuan untuk menyediakan kebutuhan individu atau perusahaan lain.
Definisi supplier atau pemasok adalah penyedia produk untuk kebutuhan yang
relatif banyak untuk dijual kembali oleh para pengusaha kecil atau pedagang
(Hapid, dkk., 2020).
B. Manufacturing
Proses merubah bahan baku menjadi produk merupakan arti yang paling luas
untuk menjabarkan manufaktur. Pada proses ini meliputi perancangan terhadap
produk, pemilihan material yang digunakan, dan berakhir pada tahap dimana
produk tersebut dibuat (Nur, 2017). Pelibatkan pembuatan produk mulai dari bahan
baku dengan melalui bermacam-macam proses, mesin juga operasi, mengikuti
perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktivitas yang diperlukan
merupakan konteks lebih modern pada manufaktur (Sulistyarini,dkk., 2018).
C. Manajemen Rantai Pasok
Supply Chain Management adalah suatu kesatuan proses dan aktivitas
produksi mulai bahan baku diperoleh dari supplier, proses penambahan nilai yang
merubah bahan baku menjadi barang jadi, proses penyimpanan persediaan barang
sampai proses pengiriman barang jadi tersebut ke retailer dan konsumen. Supply
chain yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan produk yang murah,
berkualitas, dan tepat waktu sehingga target pasar dapat terpenuhi dan
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Butar, 2022). Dengan kata lain rantai
pasok adalah serangkaian cara pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
pemasok, produsen, gudang dan toko sehingga barang yang dihasilkan dan
didistribusikan ada pada jumlah dan waktu yang tepat untuk meminimalisasi biaya
(Yusuf,dkk., 2022).
D. Reverse Logistic
Reverse logitics merupakan bentuk logistik baru yang aliran barangnya
berbalik dari pelanggan atau distributor ke produsen dan bertengtangan dengan
tradisional logistik. Penanganan barang barang retur baik berupa salvage dan scrap
disposal, merupakan bagian dari proses yang berkaitan erat dengan reverse
logistics, dan juga merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.
Apalagi pelanggan menuntut kebijakan retur yang lebih fleksibel yang berhubungan
dengan proses daur ulang dan lingkungan hidup. Barang-barang diretur bisa
dikarenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, trade-ins, dan
alasan-alasan lainnya. Reverse logistics juga melibatkan pemindahan dan
pembuangan sisa material dari bagian produksi, distribusi dan pengemasan. Jika
sisa material tidak dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain, material harus
dibuang. Apapun produk tambahannya, proses logistik harus menanganinya secara
efektif dan efisien, menyangkut dan menyimoannya bila produk tambahan tersebut
dapat digunakan lagi atau di daur ulang. Logistik mengatur transportasinya ke

3
Journal of Industrial Engineering

lokasi produksi atau ke lokasi daur ulang. Biasanya permasalahan ini diserahkan ke
pihak ketiga (Dwicahyani, dkk., 2021).
E. Demand Forecasting
Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap
barang yang diproduksi perusahaan yang harus diangkut keberbagai pasar. Selain
itu, manajemen logistik harus mengetahui di mana asalnya permintaan sehingga
dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat disetiap area
pasar. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan
manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktivitas-
aktivitas yang akan melayani permintaan tersebut. Pengambilan keputusan tanpa
keyakinan akan kurang optimal karena sangatlah sulit untuk menyediakan sumber
sumber di antara aktivitas logistik tanpa mengetahui jenis produk dan jasa yang
akan diperlukan. Untuk itu, sangatlah penting bagi organisasi untuk menjalankan
beberapa tipe ramalan permintaan dan mendiskusikan hasil tersebut dengan
beberapa bagian pemasaran, produksi, dan departemen logistik. Software komputer,
analisis trend, perkiraan pokok penjualan, ataupun metode lain dapat membantu
pembuatan ramalan yang diperlukan (Najib, 2019).
F. Dynamic Simulation
Simulasi Dinamis merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
menganalisa dan mendesain suatu sistem dari permasalahan secara terstruktur
layaknya flowchart yang tiap variabelnya memiliki keterkaitan satu sama lain.
Secara harfiah simulasi dinamis ditandai dengan ketergantungan antar variabel,
hubungan umpan balik, dan perputaran sebab akibat. Pendekatan sistem dinamis
dalam melakukan simulasi dinamis sendiri dimulai dengan pendefinisian masalah
secara dinamis dari waktu ke waktu, lalu dilanjutkan dengan pemetaan variabel-
variabel terkait yang signifikan pada model yang akan dibangun dalam simulasi
dinamis. Pada tahap ini dilakukan identifikasi variabel sebagai arus masuk atau
keluar (rate) atau akumulasi (level) dalam sistem maupun variabel yang
berpengaruh dengan persamaan tertentu dalam sistem (auxiliary) atau variabel
biasa yang didapatkan informasinya dari variabel lain. Tahap selanjutnya
merupakan tahap pengembangan model dan disimulasikan untuk mengumpulkan
suatu informasi ataupun pengetahuan tertentu yang nantinya bisa digunakan sebagai
acuan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dari hasil simulasi model yang
berlaku (Puspitasari dkk., 2021).

III. METODOLOGI PENELITIAN


Dalam artikel ini kerangka penelitian dibuat, dengan Langkah pertama yakni
memahami konsep reverse logistic, simulasi dinamis dan proses retur pada dinamo.
Usaha ini dicapai dengan menyelesaikan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka
digunakan untuk mempelajari penelitian sebelumnya dan mendapatkan lebih
banyak pengetahuan di bidang ini. Langkah selanjutnya adalah mengetahui proses
pengembalian produk. CV. Karya Jaya adalah usaha yang memperbaiki dinamo.
Usaha ini dapat juga melakukan pengelolaan terhadap dinamo bekas. Semua produk
yang dikembalikan dikumpulkan di gudang sebelum proses perbaikan dilakukan.
CV. Karya Jaya mendapatkan dinamo rusak dari para costumernya, oleh karena itu
sebagian besar produk kembali merupakan produk yang sudah tidak bisa dipakai.
CV. Karya Jaya akan mendapatkan produk kembali dan disimpan pada gudang
hingga proses daur ulang. Proses perbaikan akan dilakukan berdasarkan kelompok

4
Journal of Industrial Engineering

produk kembali. Produk kembali ini akan mengalami proses perbaikan, dimana
proses produk kembali inilah yang akan dijadikan acuan pemodelan rantai pasok
balik pada CV. Karya Jaya. Dari pemodelan rantai pasok resrve logistic ini akan
dibuat model matematika yang dapat memperlihatkan seluruh biaya yang terlibat
pada proses dinamo kembali ini. Selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap
jumlah produk kembali dan usulan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja
rantai pasok baliknya.
Setelah mendapatkan gambaran melalui reverse logistic maka akan
dilanjutkan dengan melakukan analisis menggunakan simulasi dinamis dengan
bantuan software vensim untuk memperbaiki sistem rantai pasok yang ada pada
CV. Karya Jaya. Sehingga pada akhirnya output dari software vensim akan
digunakan sebagai patokan untuk memperbaiki produktifitas kedepannya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian ini dilakukan dua analisis yakni analisis sistem rantai pasok
dan analisis reverse logistic berbasis dinamis dengan data yang telah didapatkan.
4.1 Analisa Sistem Rantai Pasok

Gambar 4.1 Sistem Rantai Pasok


Analisis:
Dari gambar di atas diperoleh model sistem rantai pasok, pemodelan ini
dikembangkan secara berurutan yakni mulai dari supplier, manufacturing, dan
customer. Pada CV. Karya Jaya, barang supply yang diberikan dibagi menjadi dua
macam yakni barang kembalian dan bahan perbaikan. Barang kembalian berupa
dinamo yang disediakan dari lima perusahaan yang terlibat dan bbahan perbikan
dari toko penjual komponen dynamo. Proses distribusi dilakukan secara dua fase
yakni fase pangambilan barang rusak dan fase pengantaran barang perbaikan. Pada
manufacturing terjadi proses pengumpulan barang (stok) dan aktivitas perbaikan
(repairing) serta remanufacturing produk dinamo bekas yang dilakukan oleh
beberapa karyawan ahli dan pembantu. Barang yang sudah diperbaiki memiliki dua
tujuan pengiriman yakni penjualan ke pihak perusahaan meretur atau penjualan ke
luar pihak perusahaan untuk memperoleh nilai jual yang lebih tinggi.

5
Journal of Industrial Engineering

4.2 Analisa Reverse Logistic

Gambar 4.2 Reverse Logistics


Analisis:
Pada gambar diatas terdapat beberapa sistem yang saling berkaitan untuk
membentuk suatu sistem dinamis yang baik, yaitu terdapat collected
return,recoverable inventory,serviceable inventory,dan accumulated orders.
Sistem tersebut memiliki juga beberapa sub-sub sistem lainnya yang saling
mempengaruhi untuk membentuk suatu sistem perusahaan yang baik. Dimana
setiap sub-sub sistem yang terdapat pada gambaran sistem diatas akan berhubung
satu sama lain dan menciptakan sebuah nilai dinamis yang diubah sesuai dengan
keadaan CV. Karya Jaya. Sehingga hasil output yang keluar akan sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Angka tersebut dimasukkan guna mengetahui peruahan dalam
grafik pada usaha tersebut, apakah sesuai dengan keadaan nyata. Kemudian data
yang sudah dimasukkan ke dalam sub-sub sistem akan disimulasikan menggunakan
software Vensim dan dilakukan analisis.

6
Journal of Industrial Engineering

Gambar 4.3 Grafik User Interface

Analisis:
Pada grafik diatas tersebut didapatkan hasil bahwa tingkat persediaan
pemulihan dari CV. Karya Jaya masih lebih besar daripada tingkat permintaan yang
terjadi pada CV. Karya Jaya, sehingga dapat dikatakan CV. Karya Jaya masih
mampu untuk menyelesaikan perbaikan dinamo dengan baik tanpa adanya perlu
penambahan pekerja atau yang lainnya. Sehingga CV.Karya Jaya bisa lebih
menambah supplier guna mendapatkan profit yang lebih besar dikarenakan tingkat
persediaan pemulihan yang masih mumpuni.

V. KESIMPULAN
Dari beberapa hasil yang telah didapatkan dengan beberapa analisis diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa CV. Karya Jaya memiliki sistem yang sudah baik
dan dalam mendukung perkembangan dari CV. Karya Jaya selama satu tahun atau
12 bulan mulai dari proses sistem rantai pasok yang sudah cukup baik dan
dilanjutkan dengan reverse logistics berbasis simulasi dinamis maka didapatkan
hasil bahwa CV. Karya Jaya memiliki keadaan yang cukup baik dikarenakan
recoverable inventory yang lebih besar daripada order/demand konsumennya.
Sehingga rekomendasi yang baik CV. Karya Jaya bisa menambah supplier lebih
lagi guna memanfaatkan recoverable inventory yang berlimpah pada CV. Karya
Jaya. Dikarenakan pada bulan ke 5 misalnya CV. Karya Jaya menerima orders
sebanyak 39 namun recoverable inventory nya masih 43 sehingga CV. Karya Jaya
masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan supplier kembali guna
memanfaatkan kapasitas yang ada dengan baik dan benar. Dan diharapkan kembali
pada peneliti selanjutnya bisa lebih mengembangkan studi kasus yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Butar M, B, B, Benedictus, S., & Liwun, B. (2022). PENGUKURAN KINERJA
RANTAI PASOK BALIK: STUDI KASUS PERUSAHAAN DAUR
ULANG ALAT KOMUNIKASI X. JTS, 1(3).
Djunaidi, M., Sholeh, M. A. A., & Mufiid, N. M. (2018). Identifikasi faktor
Penerapan Green Supply Chain Management Pada Industri Furniture Kayu.
Jurnal Teknik Industri, 19(1), 1–10.
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.1-10
Dwicahyani, A.R. dan Rifa, F.A.S. (2021) “Review Bidang Kajian Model
Persediaan pada Reverse Logistics dan Sistem Rantai Pasok Siklus Tertutup,”
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and
Application of Industrial Engineering, 3(1), hal. 46–55. Tersedia pada:
https://doi.org/10.31284/j.senopati.2021.v3i1.2151.
Hapid, D.S., Dzulhaq, M.I. dan Mulyono, T. (2020) “Sistem Pendukung Keputusan
Penyeleksian Supplier Bahan Produksi Dengan Metode Simple Additive
Weighting (SAW),” Jurnal Sisfotek Global, 10(1), hal. 33. Tersedia pada:
https://doi.org/10.38101/sisfotek.v10i1.277.
Maheswari, H., Sigit Santoso, A. dan Putri Kuncoro, D. (2019) “Pengaruh Kegiatan
Reverse logistic Terhadap Kinerja Supplier Chain Position Industri Telepon
Selular,” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 2(2), hal. 715–737.

7
Journal of Industrial Engineering

Najib, F. (2019) Strategi Pengendalian Reverse Logistics Melalui Return Obat


Dengan Metode Fishbone. Mojokerto: Majapahit.
Nur, R., & Suyuti, M. A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Deepublish.
Puspitasari, D.I. dkk. (2021) “Perencanaan Pembukaan Program Studi Kedokteran
Upn Veteran Jawa Timur Dengan Model Simulasi Dinamis,” Tekmapro :
Journal of Industrial Engineering and Management, 16(1), hal. 1–12.
Tersedia pada: https://doi.org/10.33005/tekmapro.v16i1.156.
Sahar, D. P., & Afifudin, M. T. (2022). BUKU AJAR SISTEM LOGISTIK
Pengetahuan Dasar untuk Rekayasa dan Manajemen Logistik. Penerbit
Lakeisha.
Sulistyarini, D.H., Novareza, O. dan Darmawan, Z. (2018) Pengantar Proses
Manufaktur untuk Teknik Industri. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Tersedia pada: https://books.google.co.id/books?id=3taJDwAAQBAJ.
Yusuf, A.M. dan Soediantono, A. (2022) “Supply Chain Management and
Recommendations for Implementation in the Defense Industry: A Literature
Review,” International Journal of Social and Management Studies (Ijosmas),
3(3), hal. 63–77.
Zai, I., Buntu Laulita, N., Nurhidayati, M., Fitri Riana, S., Tan Widiana, P., Alvin
Henk Saputra, T., Studi Manajemen, P., & Bisnis dan Manajemen, F.
(2022). Penerapan Manajemen Rantai Pasok Berbasis Sistem ERP Dalam
Meningkatkan Kinerja UMKM Rumah Makan Has Seven. 1(2).

You might also like