Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Hasil observasi di PT. Holcim Indonesia Tbk, pabrik Cilacap, didapati banyaknya pemborosan di bagian
pengepakan semen, termasuk banyaknya produk cacat kemasan, sehingga banyak semen tercecer dan harus
mengulangi proses pengepakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosan selama proses
pengepakan menggunakan pendekatan lean manufacturing dengan value stream mapping. Sementara tingkat
kualitas dianalisis dengan metode six-sigma. Penyebab kecacatan produk dianalisis dengan fish-bone diagram.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk merancang ususlan perbaikan. Pemborosan yang
teridentifikasi meliputi : transportation, motion, waiting, over processing, dan defect. Usulan perbaikan untuk
mengurangi pemborosan yaitu dengan penggabungan stasiun penimbangan dan stasiun pemeriksaan,
sehingga memberikan estimasi peningkatan process cycle effisiensi dari 39,1% menjadi 46,69. Sedangkan
upaya untuk mengurangi cacat produk dilakukan dengan perawatan preventif mesin packer.
Kata Kunci: semen, six sigma, lean manufacturing, value stream mapping, failure mode and effect analysis
ABSTRACT
The results of observations at PT Holcim Indonesia Tbk, the Cilacap plant, found a lot of waste in the
cement packing section, including the number of defective packaging products, so that a lot of cement
was scattered and had to repeat the packaging process. The research aims to identify waste during the
packaging process using a lean manufacturing approach with value stream mapping. At the same
time, the level of quality is analyzed by the six-sigma method. The causes of product defects were
analyzed with a fish-bone diagram. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is used to design
improvements. Identified waste includes transportation, motion, waiting, over-processing, and defects.
The proposed improvement to reduce waste is by combining weighing stations and inspection stations
to increase the estimated process cycle efficiency from 39.1% to 46.69. At the same time, efforts to
reduce product defects are carried out with preventive packer machine maintenance.
Keyword : cement, six sigma, lean manufacturing, value stream mapping, failure mode and effect analysis
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.7.2.143-153
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020
143
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
adalah keberadaan scrap, rework, Pada tahap ini dilakukan analisa penyebab
customer returns, customer dissatisfaction. terjadinya produk cacat sehingga dapat
Untuk mengidentifikasi adanya mengetahui apa saja masalah yang dihadapi
pemborosan, dapat dilakukan dengan membuat dan bagaimana solusi perbaikan yang akan
value stream mapping (VSM). VSM dibuat dengan menggunakan diagram pareto
merupakan suatu tool yang digunakan dalam dan cause and effect diagram.
lean manufacturing yang digunakan untuk d. Improve
membantu dalam memahami aliran material Tahap Improve merupakan tahap untuk
maupun informasi dalam suatu proses. Dengan membangun rencana tindakan perbaikan
VSM dapat diketahui aktivitas yang memberi untuk peningkatan kualitas dengan cara
nilai tambah (value added activity) atau tidak menghilangkan akar-akar penyebab masalah
bernilai tambah (non value added activity), dan mencegah penyebab tersebut muncul
yang dilakukan dalam memproses suatu produk kembali.
dari bahan baku hingga pengiriman kepada e. Control
pelanggan. Dengan demikian, value stream Control adalah tahap terakhir dalam DMAIC
mapping merupakan bagan dari siklus yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
manufaktur sebuah produk yang memonitor hasil dari tahap improve,
menggambarkan tahap per tahap proses sebelumnya atau hasil implementasi yang
produksi (Oppenheim, [9]). telah dilakukan. Tahap ini juga dimaksudkan
untuk memastikan bahwa perbaikan yang
Diantara jenis pemborosan dalam sebuah dilakukan dapat berjalan sebagaimana
industri adalah keberadaan produk cacat mestinya.
(defective products). Six-sigma merupakan
metode pendekatan untuk mengurangi cacat Metode six sigma digunakan untuk
atau variabilitas produk secara dramatik menjamin manajemen dapat memperbaiki dan
(Gazpersz, [2]). Untuk menjalankan proyek Six mempertahankan kualitas produk yang
Sigma dapat digunakan tahap Define, Measure, dihasilkan, sehingga memenuhi keinginan
Analyze, Improve, Control (DMAIC) (Martim, pelanggan, Penggabungan dari metode lean-six
[7]). Prosedur DMAIC adalah prosedur sigma dimaksudkan untuk mengeliminasi
penyelesaian masalah lima langkah terstruktur pemborosan yang terjadi pada proses
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan manufaktur ataupun jasa, dan untuk
proyek dengan mengimplementasikan solusi meminimalisir produk yang cacat hingga 3.4
yang dirancang untuk menyelesaikan akar cacat per satu juta kesempatan (defects per
permasalahan kualitas dan masalah proses, dan million opportunities (DPMO)). Beberapa
untuk menetapkan praktik terbaik untuk penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil
memastikan bahwa solusinya permanen dan bahwa penerapan lean six-sigma dapat
dapat direplikasi dalam operasi bisnis lain yang meningkatkan kinerja perusahaan, seperti pada
relevan (Montgomery, [8]). Langkah-langkah penelitian (Pradana et al., 2018), (Khalil &
DMAIC adalah sebagai berikut : Pambudi, [6]), (Hadisupriyanto, 2014),
a. Define (Sudarwati & Wijaya, 2015), dan (Hill et al.,
Pada tahap define, dilakukan [5]).
pengidentifikasian masalah yang terjadi dan
akan diselesaikan. Tahap ini juga dilakukan
untuk mengidentifikasi aktivitas produksi 3. METODE PENELITIAN
dan waste serta mengetahui aliran material Penelitian ini menggunakan konsep
dan informasi dalam proses pengepakan lean six-sigma, dengan mengikuti langkah-
dengan pembuatan current satete value langah DMAIC. Hanya saja, tahap control tidak
stream mapping. dilakukan karena penelitian hanya sampai
b. Measure memebrikan usulan di perusahaan. Tahap
Proses mengukur kondisi kinerja perusahaan berikut tools yang digunakan adalah :
saat ini dengan melakukan perhitungan nilai a. Define
DPMO untuk mengetahui tingkat sigma Pada tahap ini akan diidentifikasi masalah
serta process cycle effisiency. dengan menggunakan VSM untuk
c. Analyze mengidentifikasi pemborosan.
144
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020
145
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
Value Stream
Logistik Marketing
Production Control
Produksi Retail
Storage
Silo semen Pengiriman (3 Oktober 2018)
( Penyimpanan
semen) Kereta = 4200 ton
Shipment
pengayakan
pengepakan
pengisian/
Vibrating
semen (
(Packer
Proses
Proses
C/T=55,386" C/T = 90" C/T = 65" C/T = 60" C/T = 50" C/T = 50" C/T = 50"
C/O = 0 C/O = 40" C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 10,2"
UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100%
AV=75.060" AV=74.700" AV=75.420" AV=75.420" AV=75.600" AV=75.420" AV=74.700"
Rework : Rework :
0,27 % 0,10 %
146
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020
147
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
80
300000
Jumlah Cacat
60
Percent
200000
40
100000
20
0 0
Jenis Cacat Manufactur Operation Other
Jumlah Cacat 274629 111275 6273
Percent 70.0 28.4 1.6
Cum % 70.0 98.4 100.0
Lingkungan Mesin
pemakaian melebihi
batas waktu penggantian
Rendahnya
Standard inspeksi rendah kemampuan kerja
Kurang konsentrasi/
Tidak teliti
Training
Lem kurang rekat Kurang teliti
Kelelahan
Valve bag tidak
menutup
Kualitas buruk Terburu-
Pengalaman kerja buru
Kesalahan produksi kurang
bag rusak/ jebol
Material Manusia
148
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020
Tabel 5. Future state VSM ditampilkan pada detik dan 537,22 detik. Maka nilai process
Gambar 5. Berdasarkan Tabel 5, diketahui cycle efficiency setelah estimasi adalah 46,69
nilai value added dan non-value added %.
berturut-turut setelah estimasi adalah 470,58
149
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
Value Stream
Logistik Marketing
Production Control
Produksi Retail
Storage
Pengiriman (3 Oktober 2018)
Silo semen
( Penyimpanan Kereta = 4200 ton
semen)
Daily Schedule
Truk paletizer = 1300 ton
C/T = 14,4"
C/O = 0 Truk manual = 2500 ton
UT = 100%
AV = 74.700"
Shipment
(Bag weighter)
penimbangan
pengayakan
pengepakan
pengisian/
Vibrating
semen (
(Packer
Proses
Proses
Proses
dan
Pengayakan Pengayakan Pengayakan Pengayakan Pengayakan Pengayakan
Gudang
0 2 0 0 0 2
Sementara
C/T=55,386" C/T = 90" C/T = 65" C/T = 110" C/T = 50" C/T = 50"
C/O = 0 C/O = 40" C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 10,2"
UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100% UT = 100%
AV=75.060" AV=74.700" AV=75.420" AV=75.420" AV=75.420" AV=74.700"
Rework : Rework :
0,27 % 0,10 %
150
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020
151
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 1 Januari 2017 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
152
https://doi.org/10.21608/acj.2017.44673 Pradana, A. P., Chaeron, M., & Khanan, M. S.
Martim, J. W. (2008). Operational Excelence A. (2018). Implementasi Konsep Lean
Using Lean Six Sixma to Translate Manufacturing Guna Mengurangi
Customer Value through Global Pemborosan Di Lantai Produksi. Opsi,
Supply Chains. Auerbach Publications 11(1), 14.
Taylor & Francis Group. https://doi.org/10.31315/opsi.v11i1.21
Montgomery, D. C. (2009). Introduction To 96
Statistical Quality Control (sixth Sudarwati, W., & Wijaya, A. (2015).
edition) (sixth edit). John Wiley & Penggunaan Metode Six Sigma Dalam
Son. https://doi.org/10.2307/2988304 Upaya Menurunkan Cacat Mengalir (
Oppenheim, B. W. (2011). Lean for Systems Flow Out ) Ke Metal Finish ( Dept
Engineering with Lean Enablers for Systems Body Welding ) Di Pt . ADM Press-
Engineering. In Lean for Systems Plant. Jurnal Integrasi Sistem Industri,
Engineering with Lean Enablers for 2(2), 9–18.
Systems Engineering.
https://doi.org/10.1002/978111806399
6
153