Professional Documents
Culture Documents
Rosdiana
rosdiana2018@gmail.com
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Parepare
Rosmiati Ramli
rosmiatiramli1968@gmail.com
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Parepare
Muhammad Nur Maallah
muhammadnurmaallah@gmail.com
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Parepare
Abstract: This study discusses the role of Islamic religious education teachers in overcoming westernization in
students at SMA Negeri 3 Parepare and trying to describe some things in accordance with what is in the
formulation of the problem, namely: (1) Form of westernization of students in SMA Negeri 3 Parepare, ( 2)
The impact of westernization on students in SMA Negeri 3 Parepare, (3) The role of Islamic religious
education teachers in overcoming westernization of students in SMA Negeri 3 Parepare. The results showed
that the role of Islamic religious education teachers in overcoming westernization in students in SMA Negeri 3
Parepare gave significant results. But it cannot be separated from the cooperation with other teachers, especially
counseling guidance, and the most important is the principal as the highest leader and decision maker in school.
this proves that after changes in the principal many changes occur due to different ways of leadership than before,
the way or effort of the principal in influencing, encouraging, guiding, directing, mobilizing teachers, staff,
students, parents of students, to work or play a role and to achieve the stated goals.
Keywords: Role, Westernization, Islamic Religious Education Teacher
Penelitian ini membahas tentang peran guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi
westernisasi pada peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare dan mencoba mendeskripsikan
beberapa hal sesuai dengan apa yang ada dalam rumusan masalah yaitu: (1) Bentuk
westernisasi pada peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare, (2) Dampak westernisasi pada
peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare, (3) Peran guru pendidikan agama Islam dalam
mengatasi westernisasi terhadap peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare. Hasil penelitian
menunjukan bahwa peran guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi westernisasi pada
peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare memberikan hasil yang signifikan. Namun tak lepas
dari adanya kerja sama dengan guru lainnya khususnya bimbingan konseling, serta yang
terpenting adalah kepala sekolah sebagai pemimpin dan pengambil keputusan tertinggi di
sekolah. ini membuktikan bahwa setelah pergantian kepala sekolah banyak perubahan yang
terjadi disebabkan cara kepemimpinan yang berbeda dari sebelumnya, cara atau usaha kepala
sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, menggerakan guru,
staff, peserta didik, orang tua peserta didik, untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Kata Kunci: Peran, Westernisasi, Guru Pendidikan agama Islam
108
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’
Rosdiana/Rosmiati Ramli/Muhammad Nur Maallah, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Westernisasi
yang menjadi tumpuan, harapan, serta andalan juga sangat memprihatinkan, diantaranya sangat
bagi masyarakat bangsa, sudah seharusnya rawan terpengaruh pergaulan bebas dan
pendidik memiliki kepribadian yang mantap dan melakukan tindakan yang tidak senonoh,
stabil serta dewasa, salah satu tugas seorang mengangungkan budaya barat (westernisasi) serta
pendidik adalah sebagai penjaga,sesuai dengan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai
Firman Allah dalam QS. At-Tahrim /66: 6 : ketimuran.10
Observasi awal bahwa fakta di lapangan
peserta didik melakukan dance-dance yang tidak
selayaknya pada saat jam pelajaranlalu
mengunggah di jejaring social (WhatsApp), juga
di temukan beberapa peserta didik melakukan
pesta miras disekitar lingkungan sekolah dan
masih dalam waktu jam pelajaran,selain
Terjemahnya: itupeserta didik di waktu lowong sering
Hai orang-orang yang beriman, perihalah dirimu ditemukan di masjid memutar lagu-lagu yang
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bernuansa DJ Disc Jockey.
bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Berdasarkan penjelasan di atas, menjadi
malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengkaji
mendurhakai Allah terhadap apa yang tentang Peran Guru Pendidikan Agama Islam
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu Dalam Mengatasi Westernisasi Pada Peserta
mengerjakan apa yang diperintahkan.8 Didik Di SMA Negeri 3 Parepare, dan dapat
Ayat tersebut menjelaskan untuk disadari penelitian tindak lanjut ini sangat
memelihara diri sendiri dan keluarga dari api diperlukan untuk diperoleh sebuah kesimpulan
neraka, ayat ini dimaksudkan bagi pendidik yang komprehensif, objektif, serta dapat
haruslah bisa menata diri sebagai bentuk dari dipertanggung jawabkan kebenarannya, sehingga
contoh kepribadiannya yang baik, dan nantinya bermanfaat bagi perkembangan ilmu
akan ditularkan kepada keluarga dan masyarakat pengetahuan. Di sisi lain asumsi dasar tanpa
luas. Oleh karena itu seorang pendidik harus dasar akan menjadi simpang siur jika tidak dicari
bisa melindungi dan mengarahkan dirinya, kebenarannya melalui sebuah penelitian ilmiah.
keluarga, serta seluruh yang berada dibawah Permasalahan dalam penelitian ini
tanggung jawabnya dengan membimbing dan adalah: 1) Bagaimana bentuk westernisasi pada
mendidik agar mengembangkan potensi peserta peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare?. 2)
didik agar menjadi manusia yang beriman dan Bagaimana dampak westernisasi pada peserta
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, didik di SMA Negeri 3 Parepare?. 3) Bagaimana
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, peran guru Pendidikan Agama Islam dalam
mandiri, dan menjadi warga negara yang mengatasi westernisasi terhadap peserta didik di
demokratis serta bertanggung jawab, sesuai SMA Negeri 3 Parepare?.
dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam PEMBAHASAN
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
sistem pendidikan nasional pasal 3. 9 Pengertian sederhana, guru ialah
Banyak permasalahan pendidikan yang seseorang yang pekerjaannya mengajar orang
disebabkan oleh kepribadian pendidik yang lain.11 Sedangkan menurut Undang-Undang
kurang mantap. Kondisi kepribadian yang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
demikian sering membuat pendidik melakukan tentang guru dan dosen menyatakan bahwa
tindakan-tindakan yang tidak profesional dan “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
tidak terpuji. Di sisi lain kondisi peserta didik
utama mendidik, mengajar, membimbing, sederhana adalah orang yang memberikan ilmu
mengarahkan, melatih, menilai, dan pengetahuan kepada anak didik.16
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan Dari rumusan pengertian guru diatas
anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.”12 yang memberikan pendidikan atau ilmu
Pengertian guru agama secara umum, hal pengetahuan kepada peserta didik dengan tujuan
ini sebagai titik tolak untuk memberikan agar peserta didik mampu memahami dan
pengertian guru agama Islam. Pengertian Guru mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
secara ethimologi (harfiah) adalah orang yang Apabila istilah kata guru dikaitkan
pekerjaannya mengajar. Kemudian lebih lanjut dengan kata agama Islam menjadi guru agama
Muhaimin menegaskan bahwa: seorang guru islam, maka pengertiannya adalah menjadi
biasa disebut sebagai ustadz, mu`alim, murabbiy, seorang pendidik yang mengajarkan ajaran
mursyid, mudarris, dan mu`addib, yang artinya agama Islam dan membimbing anak didik
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kearah pencapaian kedewasaan serta
dengan tujuan mencerdaskan dan membina membentuk kepribadian muslim yang berakhlak
akhlak peserta didik agar menjadi orang yang mulia, sehingga terjadi keseimbangan antara
berkepribadian baik.13 kebahagiaan didunia dan kebahagiaan diakhirat
Sedangkan pengertian guru ditinjau dari Pengertian pendidikan agama Islam
sudut terminologi yang diberikan oleh para ahli menurut Beni Ahmad Saebani dan Hendra
dan cerdik cendekiawan, adalah sebagai berikut: Akhdiyat adalah : “Upaya sadar dan terencana
1) Menurut Muhaimin dalam bukunya Strategi dalam menyiapkan peserta didik untuk
Belajar Mengajar menguraikan bahwa guru mengenal, memahami, menghayati, hingga
adalah orang yang berwenang dan bertanggung mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia
jawab terhadap pendidikan siswanya, baik secara dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari
individual ataupun klasikal. Baik disekolah sumber utamanya, yaitu kitab suci Al Qur’an
maupun diluar sekolah. Dalam pandangan Islam dan Al-Hadist, melalui kegiatan bimbingan,
secara umum guru adalah mengupayakan pengajaran, pelatihan serta penggunaan
perkembangan seluruh potensi/aspek peserta pengalaman.”17 Menurut Ahmad Ahwan,
didik, baik aspek cognitive, effective dan psychomotor.14 Pendidikan Islam dapat dipahami sebagai
2) Zakiah Daradjat dalam bukunya ilmu prinsip yang mengarahkan, menanamkan nilai-
pendidikan Islam menguraikan bahwa seorang nilai kebaikan kepada diri Peserta didik yang
guru adalah pendidik profesional, karenanya bercorak Islam dan mampu membentuk sumber
secara implicit ia telah merelakan dirinya daya manusia yang dicita-citakan oleh Islam.18
menerima dan memikul sebagian tanggung Pendidikan Agama Islam adalah suatu
jawab pendidikan.15 3) Menurut Syaiful Bahri usaha untuk membina dan mengasuh peserta
Djamarah dalam setiap melakukan pekerjaan didik agar senantiasa dapat memahami ajaran
yang tentunya dengan kesadaran bahwa yang Islam secara menyeluruh. Menghayati tujuan,
dilakukan atau yang dikerjakan merupakan pada akhirnya dapat mengamalkan serta
profesi bagi setiap individu yang akan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.19
menghasilkan sesuatu dari pekerjaannya. Dalam Peran Guru Pendidikan Agama Islam
hal ini yang dinamakan guru dalam arti yang
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen/pasal 8 ayat 23. (cet.II; Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 250.
13Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar (Surabaya: 18Ahmad Ahwan, Dimensi Etika Belajar Mengajar
Citra Media, 2000), h. 70. dalam Pendidikan Islam, (cet.I; Yogyakarta: Gama Media,
14Ibid.,h.73. 2010), h. 21.
15Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: 19Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta:
110
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’
Rosdiana/Rosmiati Ramli/Muhammad Nur Maallah, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Westernisasi
Peranan adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan Allah menciptakan manusia. 3)
oleh seseorang dalam suatu peristiwa.20 Maksud Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin
peranan berarti suatu fungsi yang dibawakan dan mengendalikan diri sendiri, peserta didik
seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, dan masyarakat yang terkait. Menyangkut upaya
seseorang dapat memainkan fungsinya karena pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
posisi yang diduduki nya tersebut. pengontrolan, partisipasi atas program yang
Peranan guru dituntut untuk selalu dilakukan itu. 23
menegakkan landasan akhlak karimah yang Guru pendidikan agama Islam
menjadi tiang utama ajaran Agama dalam diposisikan untuk menjadikan peserta didik
mengatisipasi hal-hal yang bersifat negatif yang memiliki kecerdasan spiritual, yang dapat
akan berdampak pada perkembangan anak. membawa keberhasilan dalam mendidik
Prof, Baiauni menyatakan bahwa Iptek terus sehingga tercapailah visi pendidikan agama, yaitu
menerus memerlukan bantuan Agama, bilamana terbentuknya peserta didik yang memiliki
tercipta keserasian anatara ilmu pengetahuan kepribadian yang dilandasi keimanan dan
dan Agama. Dalam arti keyakinan beragama ketaqwaan terhadap Allah swt dan tercapainya
(Sebagai hasil pendidikan agama) Iptek pula misinya yaitu tertanamnya nilai-nilai akhlak
memperkuat keyakinan beragama.21 yang mulia dan budi pekerti yang kokoh yang
Peran guru dari hari kehari semakin tercermin dalam keseluruhan sikap dan perilaku
berat seiring dengan perkembanagn ilmu sehari-hari.
pengetahuan dan teknologi peran guru sebagai Penjelasan yang di jelaskan diatas dapat
komponen utama dalam dunia pendidikan disimpulkan bahwa peranan guru pendidikan
dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan agama Islam adalah perangkat tingkah laku atau
melampaui perkembangan ilmu pengetahuan tindakan yang dimiliki seseorang dalam
dan teknologi yang berkembang sangat memberikan ilmu pengetahuan agama Islam
pesat.22Kehadiran guru dalam proses belajar kepada anak didiknya di sekolah dan madrasah.
mengajar masih tetap memegang peranan Seseorang dikatakan menjalankan peran
penting. Peranan guru dalam proses tersebut manakala ia menjalankan hak dan kewajibannya
belum dapat digantikan oleh alat-alat elektronik yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
apapun, masih banyak unsur-unsur manusiawi dari status yang disandangnya.
seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, Latar Belakang Westernisasi
dan hal-hal yang berkaitan dengan proses Kata westernisasi secara harfiah
pembelajaran, tidak dapat dicapai melalui alat- bermakna “membaratkan” berasal dari kata
alat tersebut. westernize.24Pengertian westernisasi secara
Pekerjaan jabatan Guru Pendidikan terminologi dapat juga diartikan dari bahasa
Agama Islam adalah sangat luas, yaitu untuk ingris yaitu kata West yang artinya Barat dan
membina seluruh kemampuan-kemampuan dan tambahan akhiran –isasiyang memiliki arti
sikap-sikap yang baik dari murid sesuai dengan mengarah kepada proses. Secara etimologi
ajaran agama Islam. Ahli pendidikan Islam, westernisasi berarti proses pembaratan,
Ramayulis menambahkan 3 buah tugas secara pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
khusus guru didalam Islam, yaitu 1) Sebagai Unsur budaya yang paling cepat ditiru umumnya
pengajar (instruksional) yang bertugas adalah budaya fashion style (gaya hidup) serta
merencanakan program pengajaran dan budaya material.25 Menurut Arif Furtonutely
melaksanakan program yang telah disusun, dan bahwa westernisasi adalah arus besar dalam
memberikan penilaian setelah program itu dimensi politik, sosial, kultur, budaya,
dilaksanakan. 2) Sebagai pendidik (edukator) pengetahuan, dan seni untukmengubah karakter
yang mengarahkan peserta didik pada tingkat
kedewasaan yang berkepribadian Islam, seiring
23Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (cet.X; Jakarta:
kehidupan bangsa-bangsa di dunia secara umum khalifah Islam yang memberi peluang
dan negara-negara Islam khususnya menjadi modernisasi westernisasi.29
paham-paham barat.26 Hembusan pengaruh Barat, di anggap
Menurut Eka Gunawan westernisasi sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi
adalah suatu proses peniruan oleh suatu kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu
masyarakat atau Negara tentang kebudayaan sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi
Negara-negara barat yang di anggap lebih baik masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis
dari kebudayaan negara sendiri.27Berlangsungnya budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan
westernisasi melalui interaksi sosial yang berupa terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari
kontak sosial langsung ataupun tidak langsung. sinilah juga nilai tradisional secara perlahan
Westernisasi dapat berlangsung terutama melalui mengalami kepunahan karena tidak mampu
media cetak dan elektronik, seperti buku, bersaing dengan budaya moderen dalam bentuk
majalah, televisi, video dan internet. pergaulan masyarakat.30
Sejarah westernisasi proses imperialisme Pengaruh westernisasi bagi masyarakat
dan kolonialime dalam waktu yang panjang khususnya dikalangan para remaja, faktor yang
terjadi di Indonesia memberikan dampak yang mempengaruhi timbulnya westernisasi di
luas dalam kehidupan masyarakat. Diantara Indonesia secara umum disebabkan oleh faktor
dampak itu adalah terjadinya westernisasi dalam informasi dan yang datangnya melalui audio
segala segi kehidupan masyarkat Indonesia. visual, disamping itu juga melalui kontak sosial
Dalam lembaran sejarah Indonesia tidak pernah terutama sekali di daerah-daerah pusat industri
dijelaskan secara pasti sejak kapan proses dan kepariwisataan. Kemajuan-kemajuan yang
westernisasi ini terjadi. Sebagian para pakar sangat besar dalam bidang komunikasi
sejarah Islam mengatakan bahwa proses menyongsong timbulnya era informasi secara
westernisasi ini terjadi sejak dimulainya global, artinya tidak ada satu bangsapun di dunia
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan ini menutup diri dari era informasi. Kemudian
dunia Islam lainnya pada abad 19 masehi.28 dari pada itu, tuntutan perkembagan zaman yang
Hal ini dapat dibenarkan karena menghendaki pola kehidupan yang lebih maju
pengaruh secara langsung dapat dilakukan oleh dari segala segi kehidupan, mengakibatkan
Barat terhadap masyarakat Indonesia terjadi di perubahan-perubahan di sektor ekonomi dan
era itu. Sementara itu, pengaruh westernisasi sistem sosial budaya masyarakat.31 Namun, yang
dikalangan masyarakat muslim secara umum sangat mengkhawatirkan adalah perubahan
muncul dalam dua periode: Pertama, sistem sosial budaya ini cenderung ke barat-
westernisasi muncul ketika Islam di bawah baratan atau westernisasi.
kepemimpinan Abbasyiah II. Hal tersebut Hasil Penelitian
disebabkan bangsa Arab mulai memasuki era Bentuk westernisasi peserta didik di SMA
kemunduran, baik di bidang politik maupun Negeri 3 Parepare.
ekonomi. Pengaruh itu terlihat jelas pada era ini Westernisasi tidak lepas dari efek
dengan pergeseran nilai-nilai Islam akibat perkembangan teknologi, siapapun termasuk
takluknya wilayah-wilayah Islam. Selain itu, peserta didik mudah sekali mengakses segala
dapat ditandai dengan hilangnya sikap zuhud informasi, unsur budaya yang paling cepat ditiru
dalam tubuh masyarakat Islam. Kedua, umumnya adalah fashion style gaya hidup.
westernisasi muncul di masa kepemimpinan Adapun bentuk westernisasi yang terjadi pada
Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare adalah
fenomena remaja masa kini yang mengikuti
trend namun keluar dari tatanan yang ada
26Muhammad Hamid,Mengupas Gerakan
Modernisasi, liberalisme, dan Westernisasi, (Jakarta; Darul Haq,
2012),h.80. 29Muhammad Abduh Alim Mursi, Westernisasi
27Nawari Ismail, Perubahan Sosial Budaya, dalam Pendidikan Islam, (Cet.II; Jakarta: Fikahati Anesta,
(Yogyakarta; CV Budi Utama, 2006), h. 39. 2002), h. 40.
28Abdul Hasan Ali al-Husni al-Nadwi, Pertarungan 30Mustafa al-Saba’i, op. cit.,h. 18.
antara Alam Pikiran Islam dengan Alam Pikiran Barat, (Cet.II; 31Bagja Waluya, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial
Bandung: Al-Ma’rif, 2000), h. 139. di Masyarakat, (Bandung: Setia Purna Inves, 2007), h. 40.
112
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’
Rosdiana/Rosmiati Ramli/Muhammad Nur Maallah, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Westernisasi
sehingga menurut mereka sebagai up to date langsung oleh Guru BKdan wali kelas dengan
atau kekinian, tanpa mengikuti perkembangan memberikan sanksi ancaman untuk keluar dari
masa kini mereka beranggapan tidak moderen sekolah namun ada pertimbangan dari pihak
atau kampungan, contoh kecil yang terjadi yaitu sekolah dengan memanggil orang tua wali dari
peserta didik perempuan melakukan dance- peserta didik yang melakukan pelanggaran untuk
dance dengan iringan musik DJ Discjockey yang bersama-sama mendiskusikan langkah apa yang
tidak selayaknya pada saat jam pelajaranlalu seharusnya dilakukan agar peserta didik ini
mengunggah di jejaring social (WhatsApp), mampu melakukan perubahan dan penyadaran.
penggunaan aksesoris secara berlebihan seperti Kasus seperti ini sering terjadi namun
mengubah pakaian sekolah yang seharusnya baru diketahui oleh pihak sekolah setelah
formal diubah sedemikian rupa menjadi pakaian mengunggah videonya ke soscial media
yang mini (ketat) dan rok menjadi pendek bagi (WhatApp) diakui oleh salah satu peserta didik
perempuan, potongan rambut yang seharusnya yang melakukan pelanggaran yang sempat
mengiktu aturan sekolah di permak sedemikian peneliti wawancarai bahwa “Hal itu merupakan
rupa seperti model punk rock, juga di temukan hal biasa yang sering terjadi bahkan bukan
beberapa peserta didik melakukan pesta miras rahasia lagi jika melakukan dance-dance, apalagi
disekitar lingkungan sekolah dan masih dalam disertai dengan musik-musik DJ “Discjockey”
waktu jam pelajaran,selain itu peserta didik di jelas langsung spontan ingin bergoyang, kami
waktu lowong sering ditemukan di masjid melakukannya pada waktu jam pelajaran pada
memutar lagu-lagu yang bernuansa DJ Disc saat guru tidak masuk memberikan pelajaran”.33
Jockey. Di akui oleh peserta didik tersebut
Berdasarkan hasil wawancara oleh Drs. bahwa melakukan dance-dance merupakan
Muhammad Anshar Rahim, M.Pd selaku kepala trend masa kini yang diikuti oleh remaja-remaja
sekolah di SMA Negeri 3 Parepare bahwa “Di di luar sana, apalagi dengan menggunakan
sekolah ini belum sampai pada westernisasi yang Aplikasi smartphone yang trending saat ini,
mengikuti segala bentuk gaya hidup orang barat. musik-musik barat lebih menarik daripada musik
Dalam artian hanya dalam konteks mengikuti indonesia atau musik tradisional bahkan musik
trend perkembangan zaman yang dikhwatirkan Islami. Menurutnya melakukan dance-dance
dapat merusak pola pikir anak, dapat kita lihat merupakan kegiatan untuk menghilangkan rasa
dari adanya trend masa kini yang ada pada bosan berada dalam kelas. Namun sebaiknya ada
masyarakat umum dengan sendirinya terbawa kesadaran bagi mereka untuk tidak melakukan
sampai ke lingkungan sekolah, contoh gaya dance-dance dalam waktu jam pelajaran kosong
rambut yang seringkali tidak sesuai dengan karena masih banyak kegiatan yang lebih
pelajar yang sebagaimana mestinya, penggunaan bermanfaat seperti mengunjungi perpustakan
aksesoris yang berlebihan seperti pakaian atau melakukan diskusi bersama. Dan juga
sekolah yang seharusnya formal dirubah diakui oleh peserta didik lainnya bahwa dance
sedemikian rupa sehingga menjadi ketat, rok yang dilakukan sangat tidak pantas untuk di lihat
bagi perempuan menjadi pendek, demam K- bahkan untuk disebarkan ke jejaring sosial
POP musik pop korea, musik-musik barat apalagi sampai mempertontonkan lekuk tubuh
seperti rock metal, serta maraknya kenakalan dan aurat seorang wanita serta sangat
remaja yang membuat pola pikir mereka ingin menganggu peserta didik yang lainnya yang
memiliki kebebasan dalam segala hal”.32 melakukan kegiatan yang bermanfaat saat
Bentuk westernisasi peserta didik seperti mengisi kekosongan jam pelajaran.
kasus yang ditemukan dilapangan 5 orang Kasus yang kedua yaitu sering
peserta didik perempuan kelas XIPS2 ditemukan peserta didik diwaktu jam pelajaran
melakukan dance-dance yang tidak selayaknya kosong di musollah memutar lau-lagu yang
pada saat jam pelajaran lalu mengunggah di bernuansa DJ Disc jockey. Menurut pengakuan
jejaring sosial ( WhatsApp), Kasus ini ditangani salah satu peserta didik dalam wawancara
langsung dengan peneliti :
32Muhammad Anshar Rahim, M.Pd, (Kepala
Sekolah SMA Negeri 3 Parepare), wawancara tanggal 20 33Peserta
didik SMA Negeri 3 Parepare,
April 2018. wawancara tanggal 20 April 2018.
“Musik DJ Discjockey sudah menjadi yang tidak baik, kemudian kasus yang kedua
musik favorit remaja zaman sekarang, memang sudah ditetapkan oleh kepala sekolah
musik barat lebih asyik di dengarkan yang baru menjabat beberapa bulan bahwa
daripada musik-musik indonesia yang setiap jam pelajaran pendidikan agama Islam,
kolot alias ketinggalan zaman dan kami tempat pembelajaran pendidikan agama Islam di
sering lakukan ketika jam pelajaran alihkan ke musollah,dan apabila bertepatan
kosong” 34 dengan waktu dhuha, maka peserta didik
diwajibkan untuk sholat dhuha terlebih dahulu
Musollah yang harusnya dijadikan sebelum memasuki proses pembelajaran, di
sebagai tempat ibadah memang sangat tidak baik samping itu saya sebagai guru pendidikan agama
jika digunakan untuk tempat melakukan aktivitas Islam senantiasa memberikan arahan-arahan
yang tidak berguna. Di akui oleh salah satu kepada peserta didik terutama membentengi diri
peserta didik yang melakukan kasus bahwa mereka dari hal-hal yang negatif di era
tindakan yang dilakukan pada saat jam pelajaran globalisasi ini, tentu dengan adanya pergantian
apalagi guru yang bersangkutan tidak masuk kepala sekolah beberapa bulan yang lalu banyak
memberikan pelajaran, serta musik yang memberikan perubahan di sekolah, jika dulunya
bernuansa barat lebih menarik dan bagus untuk banyak pendidik yang sering keluar pada saat
didengarkan daripada musik-musik yang lain. jam pelajaran sekarang harus dengan izin kepala
Lirik lagu yang ditawarkan industri barat yang sekolah, setiap pagi sebelum di mulainya
banyak menceritakan mengenai seks dan gaya pembelajaran, kepala sekolah melakukan
hidup kebarat-baratan, dikhawatirkan dampak pengecekan dari kelas ke kelas untuk
dari lagu tersebut bisa mempengaruhi pola pikir, memastikan apakah proses pembelajaran
sebab dari mendengarkan, kemudian diresapi berlangsung dengan baik atau tidak. Ini
dan yang lebih parah adalah mencobanya, hal ini memberikan dampak positif bagi pendidik dan
tidak mendidik bahkan merusak generasi peserta didik agar benar-benar melakukan tugas
muda.35 dan kewajibannya”.36
Mengenai kasus ini sudah di tetapkan Menurut penjelasan wawancara dengan
peraturan oleh kepala sekolah untuk mengkunci guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 3
pintu musollah kecuali di buka untuk digunakan Parepare, kurangnya komunikasi antara guru
dalam proses pembelajaran pendidikan agama mata pelajaran yang lain merupakan salah satu
Islam dan sholat dzuhur. Menurut Ibu HJ faktor yang menyebabkan tidak ada kerja sama
Hartinah S.Pd.I Selaku Guru Pendidikan Agama untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada
Islam dalam wawancara langsung dengannya peserta didik, namun diakui bahwa setelah kasus
bahwa “Mengenai kasus yang pertama saya tersebut berakhir dan diselesaikan oleh beberapa
selaku guru pendidikan agama Islam tidak tahu pihak, tetap ada tindakan yang dilakukan untuk
permasalahan yang pasti, karena saya hanya mengatasinya yaitu melakukan pendekatan
mengetahui bahwa telah di tangani oleh pihak secara individu terhadap peserta didik seperti
BK dan tidak disampaikan kepada kepala memberikan arahan-arahan kepada peserta didik
sekolah yang menjabat pada saat itu, ini menjadi untuk membentengi diri dengan ajaran-ajaran
kesalahan bagi saya yang tidak melakukan Islam dari negatifnya era globalisasi yang dapat
komunikasi dengan tenaga pendidik lainnya merusak pola pikir mereka.
terutama kepada kepala sekolah, namun tetap Kepemimpinan kepala sekolah sangat
ada tindakan dari saya selaku guru mata mempengaruhisebagai pemimpin dan
pelajaran pendidikan agama Islam dengan pengambil keputusan tertinggi di sekolah, ini
melakukan pendekatan secara individu terhadap membuktikan bahwa setelah pergantian kepala
peserta didik yang melakukan tindakan-tindakan sekolah banyak perubahan yang terjadi, jika
dulunya pelajaran pendidikan agama Islam hanya
34Peserta
dilakukan di kelas, sekarang harus di lakukan di
didik SMA Negeri 3 Parepare,
wawancara tanggal 20 April 2018.
35Dwiretnorahayu,”Maraknya lagu-lagu yang 36Hj.
Hartinah, S.Pd.I, (Guru Pendidikan Agama
dapat merusak generasi muda”. http:/wordpress.com (22 Islam SMA Negeri 3 Parepare), wawancara 22 April 22
juni 2018). 2018.
114
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’
Rosdiana/Rosmiati Ramli/Muhammad Nur Maallah, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Westernisasi
37Ibu Darmawati, S.Ag., M.Si, (Mantan Guru 38Muhammad Anshar Rahim, M.Pd, (Kepala
Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 3 Parepare), Sekolah SMA Negeri 3 Parepare), wawancara tanggal 20
wawancara tanggal 21 April 2018. April 2018.
tempat bersedekah baik itu peserta didik Westernisasi membawa dampak yang
maupun pendidik dan staff. Menurut Ibu HJ cukup besar dalam kehidupan generasi muda
Hartinah S.Pd.I Selaku Guru Pendidikan Agama seperti peserta didik, dari semua budaya asing
Islam dalam wawancara langsung dengannya yang masuk menyusupi rangka kehidupan tidak
bahwa “Bentuk westernisasi yang terjadi pada semuanya membawa dampak positif bagi
peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare, generasi muda saat ini, harus dapat memilah-
memang ada yang suka meniru fashion-fashion milah mana yang sebaiknya ditinggalkan dan
dari luar terutama dari luar negeri, ini mana yang masih dalam taraf nilai lokal untuk
merupakan tantangan bagi saya untuk mencegah kemudian di aplikasikan dalam kehidupan
hal-hal yang tidak di inginkan yang dapat sehari-hari. Adapun dampak positif westernisasi
merusak pola pikir mereka”39 terhadap peserta didik yaitu 1) Penggunaan
Dari beberapa penjelasan di atas, bentuk tekhnologi secara baik dan tepat memberikan
westernisasi yang terjadi pada peserta didik di kemudahan pagi peserta didik untuk mengakses
SMA negeri 3 Parepare bukanlah westernisasi ilmu pengetahuan, membuka pikiran dan
dalam artian mengikuti gaya orang barat secara wawasan serta meningkatkan kreatifitas. 2)
keseluruhan, tetapi hanya dalam bentuk Penggunaan bahasa asing, mempersiapkan
mengikuti trend orang barat atau trend masa peserta didik kelak dalam menghadapi
kini yang bergeser dari norma yang ada, persaingan global. 3) Semakin mengetahui dan
pengaruhnya lebih banyak menyentuh aspek memiliki penguasaan terhadap bidang IPTEK.
budaya (gaya hidup) dan penggunaan teknologi Westernisasi juga memberikan dampak
(gadget) yang kurang bijak, serta tidak adanya negatif, bahkan lebih banyak memberikan
filterisasi arus informasi yang berkembang sesuai dampak bagi kalangan remaja khususnya
dengan perkembangan zaman. peserta didik, yaitu 1) Dengan meniru fashion style
Dampak westernisasi pada peserta didik di budaya barat dan menganggap bahwa mengikuti
SMA Negeri 3 Parepare. trend masa kini merupakan hal yang wajib ditiru
Di sekolah pada umumnya westernisasi dapat merusak pola pikir peserta didik. 2)
lebih banyak menyentuh aspek budaya ( gaya Penggunaan tekhnologi yang tidak bijak,
hidup) dan penggunaan teknologi (gadget) yang menyebabkan peserta didik lebih cenderung
kurang bijak, penyalahgunaan teknologi yang menyukai bermain gadget daripada melakukan
dimaksud seperti penggunaan ponsel untuk kegiatan pembelajaran. 3) Munculnya
menonton hal-hal yang tidak mendidik, kesenjangan sosial, dimana adanya peserta didik
teknologi inilah yang rentan membuat peserta yang membuat geng-geng sekolah membuat
didik mencontoh lifestyle barat. Adapun hasil jurang pemisah antara anak Si kaya dan Si
wawancara bapak Drs. Muhammad Anshar miskin. 4) Banyaknya tindakan pelanggaran yang
Rahim, M.Pd selaku kepala sekolah di SMA cenderung ingin memiliki kebebasan hidup,
Negeri 3 Parepare menyatakan bahwa dampak seperti tawuran, perkelahian, terjerumus Miras,
westernisasi lebih banyak memberikan dampak bolos, pergaulan yang tidak dibatasi antara laki-
negatif terhadap peserta didik yaitu sebagai laki dan perempuan, 5) Kebebasan peserta didik
berikut “Westernisasi mempunyai dampak mengakses internet seehingga sangat muda
positif dan negatif, namun perbandingan dari terpengaruh dengan hal-hal yang berbaur negatif
keduanya lebih banyak memberikan dampak seperti melihat situs photo-photo, video-video
negatif bagi peserta didik, dan kembali lagi porno dan lain sebagainya. 6) Lunturnya nilai
dengan adanya teknologi juga mampu luhur budaya daerah Indonesia, peserta didik
menghasilkan dampak negatif akibat dari lebih memilih untuk mengikuti trend yang ada,
penyalahgunaan media yang sangat berpengaruh seolah-olah sudah tidak ada lagi kemauan untuk
negatif di sekolah”.40 melestarikan budaya luhur, mereka lebih
memilih tarian moderen seperti dance daripada
39Hj. Hartinah, S.Pd.I, (Guru Pendidikan Agama
tarian-tarian tradisional, selain itu mereka lebih
Islam SMA Negeri 3 Parepare), wawancara 22 April 2018.
senang menyanyikan atau mendengarkan lagu
40Muhammad Anshar Rahim, M.Pd, (Kepala dengan aliran Rock, metal, DJ discjockey
Sekolah SMA Negeri 3 Parepare), wawancara tanggal 20 daripada lagu-lagu tradisional indonesia. 7) Cara
April 2018.
116
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’
Rosdiana/Rosmiati Ramli/Muhammad Nur Maallah, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Westernisasi
berpakaian peserta didik yang tidak lagi akan berdampak pada perkembangan anak.
menjunjung tinggi nilai kesopanan, kebanyakan Peran guru dalam menyikapi tantangan
mereka berpakaian secara minim dan ketat, westernisasi adalah berusaha secara sadar untuk
seperti seragam sekolah yang yang mereka pakai membimbing, mengajar dan melatih peserta
ketika disekolah, pakaian yang seharusnya didik agar dapat meningkatkan keimanan dan
formal kadang dibuat “neko-neko”, di ubah ketakwaannya kepada Allah SWT yang telah
sedemikan rupa sehingga baju yang seharusnya ditanamkan dalam lingkugan keluarga
menutup aurat dibuat ketat dan rok yang dibuat menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari
lebih pendek bagi peserta didik perempuan. kepercayaan paham atau budaya lain yang
Krisis moral terjadi juga karena nilai-nilai membahayakan dan menghambat
pancasila sekarang ini mulai luntur dan tidak lagi perkembangan pola pikir dan keyakinan peserta
di implementasikan dalam kehidupan sehari- didik, menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman
hari, pancasila yang seharusnya sebagai pedoman hidup mencapai kebahagian hidup didunia dan
hidup dan falsafah bangsa kini hanya sebagai akhirat, menyalurkan bakat dan minatnya dalam
semboyan belaka, tampaknya para remaja saat mendalami bidang agama serta
ini lebih terbiasa dengan membanggakan budaya mengembangkannya secara optimal, Guru
barat tanpa memfilter terlebih dahulu mana yang hendaknya memperkenalkan secara transparan
baik dan mana yang buruk, sehingga budaya contoh positif negative dari pengaruh Iptek
asing yang masuk begitu leluasa masuk dan kepada anak, guru selalu mengontrol kepada
berkembang khususnya melalui tekhnologi. anak didik dan sekaligus sebagai agent of change
Peran guru pendidikan agama islam dalam dalam mengunakan Iptek.
menanggulangi westernisasi pada peserta Sebagai seorang guru, guru pendidikan
didik di sekolah. agama Islam dituntut untuk bisa memberikan
Peran guru dari hari kehari semakin peranan dalam menanggulangi westernisasi yang
berat seiring dengan perkembangan ilmu terjadi pada peserta didik di SMA Negeri 3
pengetahuan dan teknologi peran guru sebagai Parepare, selain memberikan pemahaman
komponen utama dalam dunia pendidikan tentang mata pelajaran pendidikan agama Islam
dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan guru juga berperan dalam aktif dalam
melampaui perkembangan ilmu pengetahuan menghadapi tantangan arus globalisasi kepada
dan teknologi yang berkembang sangat pesat. peserta didik.
Tanggung jawab dalam memberi Menurut Ibu HJ Hartinah S.Pd.I Selaku
bimbingan menekankan pada tugas guru dalam Guru Pendidikan Agama Islam dalam
memberi bantuan kepada peserta didik dalam wawancara langsung dengannya bahwa “Saya
memecahkan masalah yang dihadapinya. Tugas sebagai guru pendidikan agama Islam sangat
ini merupakan aspek mendidik sebab tidak memikirkan bagaimana nasib remaja khusunnya
hanya berkenaan dalam penyampaian ilmu peserta didik di SMA Negeri 3 Parepare jika
pengetahuan, tetapi juga menyangkut hanya dibiarkan menerima pembaharuan dari
pengembangan kepribadian dan pembentukan luar tanpa selektif dalam memilih mana yang
nilai-nilai pada siswa. Temuan Iptek telah baik dan mana yang buruk, ini merupakan
menyebarkan hasil yang membawa kemajuan tanggung jawab bagi saya sebagai guru
dan dampaknya terasa bagi kehidupan seluruh pendidikan agama Islam untuk mengajar,
umat manusia. Semua hasil temuan Iptek disatu membimbing, mendidik peserta didik agar
sisi harus diakui telah secara nyata memiliki pondasi keimanan dan ketakwaan41.
mempengaruhi bahkan memperbaiki taraf hidup Guru pendidikan agama Islam
dan mutu pendidikan. Disisi lain Produk temuan mempunyai beberapa peran aktif artinya
dan kemajuan itu telah mempengaruhi bangunan berperan penting dalam menanggulangi
kebudayaan dan gaya hidup manusia. westernisasi peserta didik. Pertama, cara
Peranan guru dituntut untuk selalu Represif adalah suau pengendalian sosial atau
menegakkan landasan akhlak karimah yang usaha yang dilakukan setelah terjadinya suatu
menjadi tiang utama ajaran Agama dalam
mengatisipasi hal-hal yang bersifat negatif yang 41Hj.
Hartinah, S.Pd.I, (Guru Pendidikan Agama
Islam SMA Negeri 3 Parepare), wawancara 22 April 2018.
pelanggaran, adapun cara Represif guru penyuluhan khusus dengan terapi keagamaan
pendidikan agama islam dalam menanggulangi agar peserta didik benar-benar memahami dan
westernisasi peserta didik adalah sebagai berikut menyesali bahwa perilaku yang dilakukan tidak
1) Guru pendidikan agama Islam bukan hanya termasuk dalam ajaran agama Islam. 4) Guru
memberikan pemahaman dan pengertian selaku pendidik hendaknya selalu memberikan
tentang pendidikan agama yaitu dengan melalui nasehat-nasehat kepada peserta didik agar tidak
pelajaran di dalam kelas dengan menggunakan cepat terpengaruh oleh budaya-budaya barat
berbagai metode, pendekatan kepada peserta yang masuk atau memberikan arahan untuk
didik, namun juga membimbing dan membina memfilter pembaharuan yang berkembang.
peserta didik dalam membentuk moral dan Menurut Ibu HJ Hartinah S.Pd.I Selaku
budipekerti yang baik. 2) Guru pendidikan Guru Pendidikan Agama Islam dalam
agama Islam berperan aktif dalam kegiatan wawancara langsung dengannya bahwa
keagamaan, baik hari besar agama islam ataupun ”Langkah yang dilakukan untuk mencegah
kegiatan keagamaan organisasi sekolah, seperti westernisasi berkembang luas di sekolah adalah
kajian keislaman yang dilakukan rutin setiap mengawal dengan baik peserta didik baik di
minggu, sholat berjamaah, kegiatan-kegiatan sekolah maupun di luar sekolah, sekolah
sosial. 3) Bekerjasa sama dengan guru mata hendaknya mengeluarkan aturan tentang batasan
pelajaran yang lainnya khususnya guru penggunaan smatrphone, guru hendaknya selalu
bimbingan konseling, wali kelas, dan guru mata menjalankan peran dan tugasnya serta perlunya
pelajaran khususnya sejarah, PKN. Dengan komunikasi di antara semua elemen sekolah”.42
metode ini tidak hanya guru pendidikan agama Beberapa peranan guru pendidikan
Islam yang berperan dalam menanggulangi agama Islam di atas adalah macam-macam
westernisasi peserta didik akan tetapi guru yang peranan guru dalam menanggulangi westernisasi
lain juga memiliki tugas dalam menanggulangi pada peserta didik. Cara-cara efektif tersebut
westernisasi peserta didik. 4) Berupaya merupakan penanaman perilaku kepada peserta
menjunjung nilai-nilai keislaman dalam didik, mulai dari pemahaman pelaksanaan
kehidupan sekolah yaitu mendukung segala kegiatan Islami, pendekatan dengan peserta
kegiatan program ekstra kuikuler seperti didik, sampai bekerja sama dengan tenaga
program kerja IPM (Ikatan pemuda Musollah). pendidik lainnya khususnya Guru BK, wali
5) Melakukan komunikasi dengan baik terhadap orang tua, kepala sekolah dalam penanggulangan
kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi westernisasi peserta didik.
disekolah, serta orang tua peserta didik atau Menurut mantan guru pendidikan agama
keluarga sebagai elemen yang sangat berperan Islam Ibu Darmawati, S.Ag., M.Si dalam
pentingterhadap kepribadian peserta didik agar wawancara langsung dengan penulis bahwa
jika terjadi kasus yang berulang maka dapat di “Westernisasi semakin hari semakin
tangani secara bersama. berkembang seiring dengan perkembangan
Yang kedua adalah cara preventif adalah zaman yang semakin moderen, inilah tantangan
suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah di era moderen tugas dan peran guru pendidikan
kejadian yang belum terjadi atau tindakan yang agama Islam untuk siap sedia mengontrol
dilakukan guru pendidikan agama islam untuk peserta didik, untuk mengurangi dan
menghilangkan atau menjauhkan dari segala menghindari westernisasi berkembang di
pengaruh westernisasi. 1) Guru pendidikan Indonesia khususnya di sekolah ada beberapa
agama Islam di tuntut untuk selalu langkah yang mesti kita lakukan bersama-sama
mengingatkan keimanan kepada Allah SWT, dan yakni memberikan pemahaman kepada peserta
menegakkan landasan akhlak al-karimah dalam didik akan arti pentingnya nasionalisme dan
mengantisipasi hal-hal yang bersifat negatif yang yang tak kalah pentingnya adalah bekal
berdampak pada perkembangan peserta didik.2) keimanan serta akhlakul karimah dengan melalui
Guru pendidikan agama Islam memperkenalkan pembelajaran Pendidikan agama Islam di
secara transparan contoh positif dan negatif dari sekolah, melakukan penyaringan-penyaringan
pengaruh Iptek terhadap masuknya westernisasi.
3) Guru pendidikan agama Islam mengadakan 42Hj.
Hartinah, S.Pd.I, (Guru Pendidikan Agama
Islam SMA Negeri 3 Parepare), wawancara 22 April 2018.
118
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’
Rosdiana/Rosmiati Ramli/Muhammad Nur Maallah, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Westernisasi
terhadap budaya yang masuk manakah yang dan sebagainya. Adapun beberapa kasus yang
tidak bertentangan dengan syariat Islam dan terjadi di SMA Negeri 3 Parepare untuk
mana yang bertentangan dengan syariat dan memberikan pemahaman dan pencegahan saya
budaya yang ada, sebagai guru pendidikan agama sebagai guru BK selalu berupaya untuk menjadi
Islam yang bertanggung jawab atas peningkatan konselor. Layanan yang diberikan berupa
moral belajar dan juga kemerosotannya, untuk penguatan pemahaman agama, bimbingan
itu tugas guru tidak terbatas pada pengajaran kelompok, konseling lintas budaya, maupun
mata pelajaran, tapi yang paling penting penanaman nilai-nilai agama dan nasionalisme.
pencetakan karakter murid. Guru bukan hanya Adapun mereka yang sering melakukan
mentransfer ilmu namun juga membimbing dan pelanggaran berulang saya langsung
membinan siswa dalam membentuk moral yang konsultasikan dengan kepala sekolah dengan
baik, namun tugas dan tanggung jawab ini bukan memperhatikan tata tertib sekolah yang telah
hanya di tanggung oleh guru pendidikan Agama ditetapkan dan yang terpenting keluarga yang
Islam, hendaknya adanya kerja sama antara guru bersangkutan misalnya memberikan surat
BK serta wali orang tua peserta didik dan juga peringatan bagi peserta didik yang melakukan
kepala sekolah agar apa yang ingin kita capai pelanggaran berulang, dan setiap pelanggaran
dapat terleksana dengan baik, inilah pentingnya yang dilakukan tentunya yang bertanggung
komunikasi serta kerja sama di dalam Sekolah.43 jawab adalah semua tenaga pendidik yang berada
Penjelasan wawancara dengan mantan di sekolah ini menunjukan bukan hanya guru
guru pendidikan agama Islam Ibu Darmawati, BK yang sepenuhnya bertanggung jawab namun
S.Ag., M.Si menjelaskan bahwa untuk adanya kerja sama terutama kepada guru mata
mengurangi dan menghindari westernisasi agar pelajaran Pendidikan agama Islam.44
tidak meluas guru pendidikan Agama Islam Berdasarkan hasil wawancara dengan
bukan hanya sebatas mengajar atau hanya guru BK, beberapa layanan telah dilakukan
mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta seperti penguatan pemahaman agama,
didik namun ketiga kompetensi kognitif, bimbingan kelompok, konseling lintas budaya,
psikomotorik, afektif harus seimbang, maupun penanaman nilai-nilai agama dan
membimbing dan membina peserta didik agar nasionalisme, adapun peserta didik yang
terbentuk moral dan budi pekerti agar melakukan pelanggaran berulang, guru BK
memperoleh bekal keimanan. Namun tugas dan langsung mengambil keputusan yang tegas dan
peran serta tanggung jawab tersebut bukan memberikan atau meminta konsultasi kepada
hanya di bebankan kepada Guru pendidikan Pimpinan tertinggi Sekolah yaitu Kepala Sekolah
agama Islam, ini merupakan tantangan bagi dengan memperhatikan sanksi-sanksi yang
seluruh pendidik juga sangat di harapkan bagi sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah,
guru lainnya khususnya guru BK dalam serta pemberian surat peringatan kepada wali
mengatasi hal tersebut, inilah pentingnya kerja orang tua peserta didik.
sama antara setiap elemen yang berada di PENUTUP
sekolah. Bentuk westernisasi yang terjadi pada
Menurut salah satu Guru BK di SMA peserta didik di SMA negeri 3 Parepare
Negeri 3 Parepare Drs Andi Baheriah bukanlah westernisasi dalam artian mengikuti
wawancara langsung dengan penulis bahwa “Di gaya orang barat secara keseluruhan, tetapi
sekolah pada umumnya, gerakan westernisasi hanya dalam bentuk mengikuti trend orang barat
lebih banyak menyentuh aspek budaya (Gaya atau trend masa kini yang bergeser dari norma
hidup) dan penggunaan teknologi (gadget) yang yang ada, pengaruhnya lebih banyak menyentuh
kurang bijak. Penyalahgunaan teknologi yang aspek budaya (gaya hidup) dan penggunaan
dimaksud seperti penggunaan ponsel untuk teknologi (gadget) yang kurang bijak, serta tidak
menonton hal-hal yang kurang mendidik. adanya filterisasi arus informasi yang
Chatting berlebihan hingga lupa waktu belajar, berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman.
43Ibu Darmawati, S.Ag., M.Si, (Mantan Guru
Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 3 Parepare), 44Drs.
Andi Baheriah , Guru BK SMA Negeri 3
wawancara tanggal 1 september 2018. Parepare, wawancara tanggal 1 September 2018.
120
Volume VI Nomor 2 Maret 2019 ISTIQRA’