This document introduces the background, problem formulation, objectives, benefits and limitations of an industrial engineering design practicum. The practicum aims to forecast demand for storage racks using moving average, weighted moving average, exponential smoothing and linear regression methods. It also aims to determine inventory levels using aggregate planning, master production scheduling and materials requirement planning. The practicum uses demand data from January to December and evaluates different period lengths for moving average and exponential smoothing alpha values.
This document introduces the background, problem formulation, objectives, benefits and limitations of an industrial engineering design practicum. The practicum aims to forecast demand for storage racks using moving average, weighted moving average, exponential smoothing and linear regression methods. It also aims to determine inventory levels using aggregate planning, master production scheduling and materials requirement planning. The practicum uses demand data from January to December and evaluates different period lengths for moving average and exponential smoothing alpha values.
This document introduces the background, problem formulation, objectives, benefits and limitations of an industrial engineering design practicum. The practicum aims to forecast demand for storage racks using moving average, weighted moving average, exponential smoothing and linear regression methods. It also aims to determine inventory levels using aggregate planning, master production scheduling and materials requirement planning. The practicum uses demand data from January to December and evaluates different period lengths for moving average and exponential smoothing alpha values.
Permasalah yang sering terjadi didunia perindustrian adalah ketidakseimbangan antara permintaan dengan produksi yang dilakukan perusahaan. Permintaan konsumen yang sering berubah membuat beberapa perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan yang ada. Pada saat permintaan banyak namun produksi yang mampu dilakukan perusahaan tidak mencukupin permintaan tersebut. Sebaliknya pada saat perusahaan memproduksi banyak barang namun permintaan dari konsumen malah semakin sedikit, sehingga perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, perlu adanya peramalan terhadap permintaan konsumen untuk mengetahui berapa produksi yang akan dilakukan sehingga dapat meminimalkan kerugian. Peramalan adalah usaha yang dilakukan untuk memprediksi keadaan dimasa yang akan datang melalu pengujian keadaan dimasalalu. Metode peramalan yang sering digunakan adalah metode moving average, weighted moving average, eksponensial smoothing, dan regresi linear. Moving average digunakan untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek-objek berdasarkan parameter tertentu kedalam sejumlah grup yang kemudian dicari nilai rata-rata sebagai nilai forecasting untuk periode selanjutnya. Weight moving average digunakan dalam peramalan yang mencari nilai rata-rata dengan menggunakan bobot yang berbeda untuk setiap data historis masalalu yang tersedia dengan asumsi bahwa data yang paling terbaru akan memiliki bobot yang besar dibandingkan dengan data historis yang lama, sehingga data terakhir merupakan data yang paling relavan untuk peramalan. Sedangkan eksponensial smoothing digunakan untuk sistem kontrol ventura. Biasanya metode ini digunakan untuk serial data yang memiliki unsur tren atau kecenderungan yang bersifat konsisten (Kusumawardani, dkk., 2019).Metode regresi linear digunakan untuk meramalkan suatu penjualan atau permintaan. Selain itu tujuan metode ini untuk memprediksi nilai Y untuk nilai X yang diberikan (Kwok dan Susanti, 2019). Perencanaan agregat sangat dibutuhkan pada perusahaan untuk memastikan keberhasilan akan peramalan yang dilakukan. Perencanaan agrega digunakan untuk membantu perkembangan anggaran operasional, menentukan tingkat tenaga kerja, waktu kerja, dan tingkat persediaan dengan tujuan meminimalkan biaya. Salah satu metode dalam perencanaan adalah Material requirement planning (MRP) . MRP dapat mengatasi permasalahan tentang persediaan, dengan tujuan utama untuk memperoleh bahan baku sesuai dengan kebutuhan produksi dan menjadwalkan produksi agar tepat waktu. Metode MRP memiliki beberapa tahapan penyusunan dan perhitungan yang terdiri dari Master Production Schedule (MPS) digunakan untuk menentukan kuantitas produk yang akan diproduksi dan melakukan penjadwalan kegiatan produksi (Herdiyanto, dkk., 2019). Oleh karena itu, Praktikum Perancangan Teknik Industri II ini berisi beberapa metode peramalan yang sering digunakan seperti metode moving average, weighted moving average, eksponensial smoothing, dan regresi linear. Tujuannya agar dapat mengetahui metode peramalan yang mamiliki nilai error yang paling kecil. Selain itu berisi perencanaan agregat yang menggunakan metode Material requirement planning (MRP) dan Master Production Schedule (MPS).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah “Bagaimana cara mengendalikan sistem produksi pada pembuatan rak serbaguna agar memenuhi permintaan konsumen?”
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada Praktikum Perancangan Teknik Industri II adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui jumalah produksi rak serbaguna dengan menggunakan metode peramalan moving average,weighted moving average, eksponensial smoothing, regresi linear. 2. Untuk mengetahui jumlah persediaan dalam perancangan rak serbaguna dengan Agregat Planning, Master Moving Schedule, dan Material requirement Planning.
1.4 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat pada Praktikum Perancangan Teknik Industri II adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui jumalah produksi rak serbaguna dengan menggunakan metode peramalan moving average,weighted moving average, eksponensial smoothing, regresi linear. 2. Dapat jumlah persediaan dalam perancangan rak serbaguna dengan Agregat Planning, Master Moving Schedule, dan Material requirement Planning.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada Praktikum Perancangan Teknik Industri II adalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan merupakan data demand rak serbaguna bulan Januari- Desember. 2. Metode Moving Average dan Weighted Moving Average menggunakan periode 2 sampai 9. 3. Metode Eksponensial Smoothing menggunakan alpha 0,1 sampai 0,9. 4. Runtime 8 jam / hari dengan jumlah pekerja 10 orang. 5. Presentase jam kerja overtime dan kapasitas overtime 12,5%, sedangkan kapasitas sub contract 7,5%. 6. Ongkos sub contract 150% 7. Incrase cost bernilai Rp. 70.000 dan decrease cost Rp. 110.000. 8. Ongkos maerial Rp. 60.000. 9. Persediaan awal 10 unit 10. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software QM dan perhitungan manual.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan pada Praktikum Perancangan Teknik Industri II adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat penjelasan yang melandasi dilaksanakannya Praktikum Perancangan Teknik Industri II, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan batasan masalah serta sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penggunaan data, metode dan tahapan yang dilaksanakan pada Praktikum Perancangan Teknik Industri II. Teori harus bersifat terjamin kebenarannya dan diperoleh dari sumber yang ditentukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memuat penjelasan mengenai tahap-tahap atau alur yang dilaksanakan dalam pengumpulan dan pengolahan data pada Praktikum Perancangan Teknik Industri II. Tahap tersebut meliputi segala proses dari awal hingga akhir. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini memuat cara pengumpulan data dan tahapan yang berlangsung dalam pengolahan data yang sesuai dengan konsep yang menjadi landasan serta sesuai dengan alur pada metodologi yang ditetapkan. BAB V ANALISA Bab ini memuat analisa atas hasil dari setiap tahapan yang dilaksanakan pada bab pengolahan data. BAB VI PENUTUP Bab ini memuat hasil akhir yang berisi kesimpulan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Praktikum Teknik Industri II.