You are on page 1of 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (hijau) dan

abang (merah), ijo mewakili kaum santri (agamis) dan abang mewakili kaum

abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan

harmonis di Jombang. Pada tahun 1910 Jombang memperoleh status Kabupaten ,

setelah memisahkan diri dengan Kabupaten Mojokerto dibawah kekuasaan Raden

Adipati Arya Soeroadiningrat sebagai Bupati Jombang pertama. Jombang juga

menjadi bagian dari wilayah gerakan revolusi kemerdekaan Indonesia. Etnis

Tionghoa juga berkembang dengan adanya tiga kelenteng di wilayah Jombang dan

sampai sekarang masih berfungsi. Etnis Arab juga juga cukup signifikan

berkembang, hingga sekarang masih ditemukan sejumlah kawasan yang

mayoritasnya adalah etnis Tionghoa dan Arab terutama di kawasan perkotaan.

Kondisi Geografis, Administratif dan Fisik Jombang adalah Kabupaten

yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur, luas wilayahnya 115.950 Ha :

1.159,50 km². Letak wilayahnya pada 7.20’ dan 7.45’ Lintang selatan 5.20°-5.30°

Bujur timur°. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah. Kabupaten,

memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam

perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya. Jombang memiliki posisi yang sangat

strategis karena berada di persimpangan jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa

(SurabayaMadiun-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur

MalangTuban. Kabupaten Jombang sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Lamongan, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, sedangkan di sebelah Barat berbatasan


dengan Kabupaten Nganjuk. Secara administratif luas cakupan Kabupaten

Jombang terdiri dari 21 Kecamatan dan 301 desa, Kecamatan yang terluas adalah

Kecamatan Kabuh (13,233 Ha) dan yang terkecil Kecamatan Ngusikan (34,980

Ha). Pemerintahan Kabupaten Jombang dipimpin oleh seorang Bupati dan wakil

bupati yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang

dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan

yang dikepalai oleh kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah

merupakan jajaran pegawai negeri sipil dilingkungan pemerintah Kabupaten

Malang, sedangkan kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode

tertentu dan memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri.

Fakta yang lebih menguatkan bahwa sistem pemerintahan Kabupaten

Jombang telah terkelola dengan baik adalah saat itu telah ditempatkan seorang

Asisten Resident dari Pemerintahan Belanda yang kemungkinan wilayah

Kabupaten Mojokerto dan Jombang Lebih-lebih bila ditinjau dari berdirinya Gereja

Kristen Mojowarno sekitar tahun 1893 yang bersamaan dengan berdirinya Masjid

Agung di Kota Jombang, juga tempat peribadatan Tridharma bagi pemeluk Agama

Kong hu Chu di kecamatan Gudo sekitar tahun 1700.

Jombang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang

memiliki banyak potensi wisata alam diantaranya adalah : (1) Air terjun tretes yang

terletak di Kecamatan Wonosalam dengan jarak +/-40 Km dari pusat Kota

Jombang arah tenggara, (2) Goa Sigolo-golo terletak di Kecamatan Wonosalam

yang berjarak +/-30 Km dari air terjun tretes, (3) Wisata air Sumberboto

merupakan bentuk Wisata binaan dari Perhutani yang banyak dikunjungi para

remaja setiap bulannya. Suasana dingin dan asri penuh dengan pepohonan yang

berada di Kecamatan Mojowarno, (4) Gelanggang wisata air, kolam pancing dan
lapangan tenis yang terletak strategis +/-2 Km arah timur pusat Kota Jombang yang

dikenal dengan wisata Keplaksari, (5) Kedung Cinet Cinet terletak 10 km dari

jembatan Brantas Ploso, tepatnya di desa Pojok Klitih , lokasinya di tengah hutan

belantar , (6) Sumber Penganten terletak sekitar 1 kilometer dari arah pusat

Kecamatan Jogoroto, (7) Goa Sriti terletak di Kecamatan Wonosalam , (8) Sendang

Made terletak di Kecamatan Kudu, serta (9) Candi Rimbi terletak di pinggiran

Jalan raya Mojoagung-Wonosalam, (10) Gereja Kristen Jawi Wetan yang terletak

di Kecamatan Mojowarno (11) Klenteng Hong San Kyong yang terletak di

Kecamatan Gudo, serta (12) wisata religi makam Kh. Abdurrahman Wahid yang

Terletak di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

4.2. Hasil Penelitian dan Analisis Data Responden

4.2.1 Analisis Data Responden

Penelitian dengan judul “Konflik Inter Individu Dalam Gaya Hidup

Remaja yang Bersumber dari Ekonomi di Kabupaten Jombang” penulis

melakukan wawancara kepada 10 responden yang dalam hal ini adalah

remaja jombang, yang terdiri dari Novriza Jellyta I usia 17 tahun sekolah di

SMAN 2 Jombang, Ahza Firstyani S usia 16 tahun sekolah di SMAN 3

Jombang, Eva Aprillia usia 18 tahun sekolah di SMAN 1 Jombang, Vonny

Erida usia 17 tahun sekolah di SMAN 3 Jombang, Faradilla Indra usia 17

tahun sekolah di SMAN 2 Jombang, Ayu Pranada usia 17 tahun sekolah di

SMKN 1 Jombang, Eva Agustin usia 17 tahun sekolah di SMAN 2 Jombang,

Muhammad Sani R usia 17 tahun sekolah di SMAN 2 Jombang, Rohmah

Kuncoro P usia 16 tahun sekolah di SMAN 1 Ploso.


Untuk memperjelas hasil penelitian serta memudahkan pembaca

mempelajari hasil penelitian ini maka penulis mencoba menyempurnakan

analisis data ini dalam bentuk tabel berikut ini


No Nama Agama Alamat Usia Sekolah Jenis
kelamin
Sumber 1. Novriza Islam Jln Raya 17 Tahun SMAN 2 Perempuan

data : Jellyta I Jombang Jombang


Ploso, Ds
Hasil
Kedung
Rejo
2. Ahza Islam Mojongapit, 16 Tahun SMAN 3 Perempuan
Firstyani S Jombang Jombang
3. Eva Islam Jl. Brigjen 18 Tahun SMAN 1 Perempuan
Aprillia Katamso Jombang
No. 56,
Jombang
4. Vonny Islam Jatikalem, 17 Tahun SMAN 3 Perempuan
Erida Nganjuk, Jombang
Jombang
5. Faradilla Islam Kayangan, 17 Tahun SMAN 2 Perempuan
Indira Diwek, Jombang
Jombang
6. Ayu Islam Pulo 17 Tahun SMKN 1 Perempuan
Pranada Lapangan, Jombang
Jombang
7. Eva Islam Pulo 17 Tahun SMAN 2 Perempuan
Agustin Kalimalang, Jombang
Jombang
8. Muhammad Islam Jl. Mayjen 17 Tahun SMAN 2 Laki- laki
Sani R Sungkono Jombang
25, Sengon,
Jombang
9. Rohmah Islam Pesantren, 16 Tahun SMAN 1 Perempuan
Kuncoro P Tembelang, Ploso
Jombang
Penelitian
4.2.2 Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan kepada berbagai responden

mengenai “Konflik Inter Individu Dalam Gaya Hidup Remaja yang Bersumber dari

Ekonomi di Kabupaten Jombang” telah mendapatkan berbagai jawaban yang

berbeda satu sama lainnya dari setiap responden dalam menyingkapi berbagai

pertanyaan yang penulis ajukan dalam proses wawancara.

Tentunya dalam setiap prosedur wawancara yang penulis lakukan

telah merujuk pada pedoman penelitian yang telah ditentukan sebelumnya sehingga

kemungkinan terjadinya kesalahan dan kekeliruan minim dalam penyusunan KTI

ini, serta data – data yang penulis sajikan dalam KTI ini nyata tidak ada

pengolahan atau pengeditan data.

4.2.2.1. Gaya Hidup

Menurut Novriza Jellyta I gaya hidup remaja adalah kegiatan atau

kebiasaan yang kita lakukan sehari- hari sedangkan menurut Ahza

Firstyani gaya hidup adalah cara setiap manusia untuk menunjang fase

hidupnya lalu menurut Eva Aprillia gaya hidup adalah gaya hidup itu

sesuatu yang selalu kita jalani sama seperti respondrn yang pertama

sedangkan menurut Vonny Erida gaya hidup adalah tata perilaku dan

kebiasaan yang dilakukan manusia sehari- hari sedangkan menurut

Faradilla Indira sama seperti responden pertama, ketiga, dan keempat gaya

hidup adalah kebiasaan yang biasa kita lakukan lalu menurut bagian dari

seseorang atau bisa disebut kebutuhan life style yang bisa berubah- ubah

tergantung pada zaman itu atau zaman yang berkembang sedangkan

menurut Eva Agustin gaya hidup adalah meliputi gaya pakaian, kebutuhan
pokok, dan lain- lain yang sumbernya dipengaruhi oleh pemasukan lalu

menurut Muhammad Sani R gaya hidup adalah kebiasaan hidup seseorang

meliputi aktivitas dan pola pikir manusia yang dilakukan dan menjadi

identitas diri manusia sedangkan 4yang dilakukan ataupun suka untuk

dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari- hari.

Menurut Novriza Jellyta I pentingnya gaya hidup dalam remaja

adalah sangat penting karena gaya hidup juga mempengaruhi kesehatan

serta kegiatan remaja sedangkan menurut Ahza Firstyani S pentingnya

gaya hidup dalam remaja adalah penting untuk menikmati masa remaja

namun tidak dengan cara yang berlebihan lalu menurut Eva April2ulia

pentingnya gaya hidup dalam remaja adalah penting karena gaya hidup itu

juga menunjang ke depannya jika gsya hidup kita sehat kedepannya kita

juga akan melakukan gaya hidup sehat tersebut sedangkan menurut Vonny

Erida pentingnya gaya hidup dalam remaja adalah cukup penting karena

dapat mempengaruhi pola pikir dan cara pandang remaja lalu menurut

Faradilla Indira pentingnya gaya hidup dalam remaja adalah penting

karena kalau gaya hidup salah tingkah laku salah sedangkan menurut Ayu

Pranada pentingnya gaya hidup dalam remaja adalah penting karena

dijaman sekarang para remaja lebih mementingkan gayanya namun yang

lebih penting adalah pemikiran remaja karena remaja masa kini adalah

kunci agar negara dapat lebih maju dan berkembang lalu menurut Eva

Agsutin prntingnya gaya hidup dalam remaja adalah ada pentingnya

namun tidak harus diprioritaskan karena gaya hidup bagi remaja yang baik

adalah yang tidak terlalu berlebihan tidak perlu terlalu mewah hanya

sekedar sopan dan rapi sedangkan menurut Muhammad Sani R pentingnya


gaya hidup dalam remaja adalah tentunya sangat perlu karena masa remaja

merupakan masa transisi dimana para remaja harus mencari jati diri oleh

karenya diperlukan gaya hidup yang positif dan produktif agar remaja

masa kini tidak terjerumus ke hal- hal yang negatif lalu menurut Rohmah

Kuncoro P pentingnya gaya hidup dalam remaja adalah sangat penting

sebut saja gaya hidup adalah hal yang punya pengaruh terbesar tentang

bagaimana masa depan tiap orang.

Menurut Novriza Jellyta I cara menyikapi persaingan gaya

hidup di kalangan remaja adalah ya menyesuaikan yang kita inginkan dan

tidak memaksakan lalu menurut Ahza Firstyani S cara menyikapi

persaingan gaya hidup di kalangan remaja adalah menyelaraskan isi

dompet kalau tidak cukup ya tidak memaksakan apalagi minta orangtua

sedangkan menurut Eva Aprillia cara menyikapi persaingan gaya hidup di

kalangan remaja adalah cuek saja karena jika mengikuti gaya hidup teman

bisa termasuk dikatakan negatif karena nanti kita akan ikut ke gaya hidup

yang negatif tetapi jika teman mempunyai gaya hidup sehat kita bisa

mencontoh sedikit gaya hidup sehat tersebut lalu menurut Vonny Erida

cara menyikapi persaingan gaya hidup di kalangan remaja adalah tidak

terlalu memaksakan untuk selalu mengikuti gaya hidup masa kini karena

hal itu tidak sepenuhnya baik sedangkan menurut Faradilla Indira cara

menyikapi persaingan gaya hidup di kalangan remaja adalah biasa saja

lalu menurut Ayu Pranada cara menyikapi persaingan gaya hidup di

kalangan remaja adalah biasa saja karena memang sekarang gaya hidup

suka berubah- ubah dan tentunya juga banyak saingan yang ini lah yang

itu lah sedangkan menurut Eva Agustin cara menyikapi persaingan gaya
hidup di kalangan remaja adalah biasa saja karena menurutnya kesuksesan

seorang pelajar tidak dinilai dari gaya hidupnya tidak semua berpakaian

mewah selalu berhasil dikehidupannya dan tidak semua yang berpakaian

biasa bisa sukses namun asal tidak menjadi miskin untuk terlihat kaya lah

yang penting lalu menurut Muhammad Sani R cara menyikapi persaingan

gaya hidup di kalangan remaja adalah tentunya bukan menjadi hal yang

tabu untuk dibicarakan peran orangtua, sekolah, dan lingkungan tentulah

sebagai pemberi dampak besar bagi gaya hidup dikalangan remaja

sedangkan menurut Rohmah Kuncoro P cara menyikapi persaingan gaya

hidup di kalangan remaja adalah terus berusaha sebaik mungkin

menjalankan versi gaya hidup masing- masing dan tetap menjadi pribadi

yang mau dikoreksi gaya hidupnya terarah yang lebih baik tentunya.

4.2.2.2. Pemicu Timbulnya Gaya Hidup

Menurut Novriza Jellyta I pemicu timbulnya gaya hidup adalah

keluarga, teman dekat, lingkungan sekitar lalu menurut Ahza Firstyani S

pemicu timbulnya gaya hidup adalah pergaulan sedangkan menurut Eva

Aprillia pemicu timbulnya gaya hidup adalah pemicu awal itu biasanya

dari teman lalu menurut Vonny Erida pemicu timbulnya gaya hidup

adalah gaya hidup diciptakan oleh pribadi masing- masing jadi yang

menciptakan gaya hidup bagi kita ya diri sendiri sedangkan menurut

Faradilla Indira pemicu timbulnya gaya hidup adalah sikap konsumtif dan

sombong lalu menurut Ayu Pranada pemicu timbulnya gaya hidup adalah

adanya pengaruh dari lingkungan sekitar sedangkan menurut Eva Agustin

pemicu timbulnya gaya hidup adalah banyak faktor bisa dari lingkungan,

keluarga sendiri, lingkungan pertemanan, dan bisa dari dalam diri sendiri
yang menyukai gaya hidup seperti itu lalu menurut Muhammad Sani R

pemicu timbulnya gaya hidup adalah keluarga, teman, lingkungan,

sekolah, masyarakat, fasilitas yang ada dan masih banyak lagi sedangkan

menurut Rohmah Kuncoro P pemicu timbulnya gaya hidup adalah pola

pikir, kehidupan sosial, pergaulan

4.2.2.3. Menyikapi Kelompok Pertemanan yang Bergaya Hidup

Menurut Novriza Jellyta I menyikapi kelompok pertemanan

yang bergaya hidup adalah saling toleransi sedangkan menurut Ahza

Firstyani S menyikapi kelompok pertemanan yang bergaya hidup adalah

menyelaraskan dengan kemampuan finansial pribadi jika tidak mampu

tidak terlalu mengikuti arus lalu menurut Eva Aprillia menyikapi

kelompok pertemanan yang bergaya hidup adalah cuek karena jika ikut

gaya hidup mereka yang negatif pasti ikut negatif jika gaya hidupnya

sehat maka akan mengikuti gaya hidup sehat sedabgkan menurut Vonny

Erida menyikapi kelompok pertemanan yang bergaya hidup adalah tidak

ambil pusing dan selalu berpikir positif lalu menurut Faradilla Indira

menyikapi kelompok pertemanan yang bergaya hidup adalah biasa saja

sedangkan menurut Ayu Pranada menyikapi kelompok pertemanan yang

bergaya hidup adalah salin toleransi sama seperti responden yang pertama

lalu menurut Eva Agustin menyikapi kelompok pertemanan yang bergaya

hidup adalah itu hak mereka bergaya seperti apapun jadi asal tidak

menganggu oranglain biarkan mereka bergaya hidup yang seperti apa

mereka inginkan sedangkan menurut Muhammad Sani R menyikapi

kelompok pertemanan yang bergaya hidup adalah selagi mereka tidak

membuat kerusakan dan merugikan orang lainj jadi biasa saja dan
memberikan aksi positif dan bermanfaat bagi sekelilingnya lalu menurut

Rohmah Kuncoro P menyikapi kelompok pertemanan yang bergaya hidup

adalah harusa pandai- pandai menyikapi bukan menghindari dslam artian

kalau ada kelompok teman yang bergaya hidup kurang baik bukan terus

dijauhi karena disana juga dapat mengambil ilmu untuk tidak menjadi

seperti mereka

4.2.2.4 Gaya Hidup dari Kelas Ekonomi

Menurut Novriza Jellyta I gaya hidup berpengaruh kelas ekonomi adalahmungkin

karena antara penduduk kelas ekonomi atas dan kelas ekonomi bawah sedangkan

menurut Ahza Firstyani S gaya hidup berpengaruh kelas ekonomi adalah ya karena

terkadang yang gaya hidupnya tinggi lebih sering menkubukan diri sedangkan

yang rendah tidak ingin mencampuri lalu menurut Eva Aprillia gaya hidup

berpengaruh kelas ekonomi adalah tidak juga tergantung orang itu sendiri karena

gaya hidup itu tergantung dari orang itu sendiri jika orang itu ingin gaya hidup

negatif pasti orang itu walaupun dari ekonomi kuranhg pasti juga melakukan gaya

hidup negatif itupun juga sebaliknya sedangkan menurut Vonny Erida gaya hidup

berpengaruh kelas ekonomi adalah sangat berpengaruh karena ekonomi individu

tersebut yang bisa menimbulkan gaya hidup seperti apa yang ia jalani lalu menurut

Faradilla Indira gaya hidup berpengaruh kelas ekonomi adalah iya jarena kalau

tidak punya uang biasa saja sedangkan menurut Ayu Pranada gaya hidup

berpengaruh kelas ekonomi adalah iya berpengaruh karena biasanya seorang anak

yang ekonomi keluarga menengah atas biasanya gaya hidupnya berbeda dari yang

menengah bawah lalu menurut Eva Agustin gaya hidup berpengaruh kelas

ekonomi adalah berpengaruh karena semua orang kalangan atas selalu bergaya

hidup mewah sebagian lebih memilih sederhana tapi ada juga orang yang
berkehidupannya biasa- biasa saja menekan ekonominya untuk menopang gaya

hidup sedangkan menurut Muhammad Sani R gaya hidup berpengaruh kelas

ekonomi adalah tentu ketika melakukan gaya hidup tentunya akan memperhatikan

faktor ekonomi yang nantinya akan ditunjang dengan fasilitas yang memadai lalu

menurut Rohmah Kuncoro P gaya hidup berpengaruh kelas ekonomi adalah iya

sangat berpengaruh karena dalam bergaya hidup tetntu membutuhkan uang jadi

jika kita mempunyai uang maka orang tersebut bakal mencari cara apapun untuk

mendapatkan uang itu dan bisa bergaya hidup mewah lagi

Menurut Novriza Jellyta I dampak positif dan negatif gaya hidup dari kelas

ekonomi adalah menimbulkan sikap iri dan kesenjangan sosial sedangkan menurut

Ahza Firstyani S dampak positif dan negatif gaya hidup dari kelas ekonomi adalah

menimbulkan strata sosial sedangkan menurut Eva Aprillia dampak positif dan

negatif gaya hidup dari kelas ekonomi adalah

4.3 Analisis Hasil Penelitian


Pada bagian ini penulis telah mendapatkan berbagai data – data yang mendukung

maupun yang bertolak belakang dengan anggapan dan jawaban dari berbagai responden

yang diwawancarai.

Dari berbagai jawaban yang telah responden sampaikan dalam wawancara yang penulis

lakukan sebelumnya terdapat hubungan yang erat antara teori yang penulis gunakan

dalam pembuatan karya ilmia ini. Yaitu teori perilaku menyimpang menurut Robert M.Z

Lawang berpendapat bahwa :

Dalam perspektif sosiologi perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena

terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan

norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber

masalah kerana dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Secara umum perilaku

menyimpang dapat diartikan sebagai tingkah laku yang melanggar atau bertentangan

dengan aturan normatif dan pengertian normatif maupun dari harapan-harapan

lingkungan sosial yang bersangkutan. Menurut Robert M.Z Lawang (dalam Sunarto

2006), perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang

berlaku dalam sistem sosial dan menimbulakan usaha dari mereka yang berwenang

dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Menurut Lemert

penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu penyimpangan primer dan

penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku

menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan secara terus-menerus sehingga

masih dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar lalu lintas,buang sampah

sembarangan dll. Sedangkan penyimpangan seksunder yakni perilaku menyimpang yang

tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti

merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, tawuran dan lainlain

(Kamanto Sunarto 2006:78). Perilaku menyimpang dalam defenisi umum tersebut dapat
dibedakan dari abnormalitas statis. Ada kesepakatan bahwa perilaku menyimpang tidak

berarti menyimpang dari norma-norma tertentu. Konsep perilaku menyimpang ini juga

perlu dibedakan dari perilaku yang kurang diinginkan dan dari peranan yang

menyimpang. Karena tidak semua tingkah laku yang tidak diinginkan menyimpang dari

aturan-aturan normatif, dan dilain pihak dan belum tentu perilaku menyimpang dari

aturan normatif itu tidak diinginkan.

Dalam teori yang diucapkan oleh Robert M.Z Lawang terdapat kesinambungan

yang tidak bertolak belakang dengan hasil wawancara yang penulis telah lakukan

sebelumnya. Kesinambungan dan keselarasannya terdapat dari setiap jawaban yang

diberikan oleh responden yang merujuk pada kebenaran teori ini, yang mana

penyimpangan yang sangat membahayakan spikologis remaja adalah bergaya hidup.

Dalam penelitian ini teori – teori yang digunakan tidak menunjukan adanya

pertentangan yang berarti dalam penyelesaian artikel ini serta data – data yang telah

diberikan oleh responden kepada penulis sangatlah masuk akal dan dapat dipahami

secara logika manusia yang ada.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini tidak

terdapat unsur penambahann serta pengurangan data yang konkret dalam setiap isu

permasalahan yang dibahas.

You might also like