ALARA "As Low As Reasonably Achievable"

PADA PEMERIKSAAN INTERVENSI PEDIATRIK

Anjeli Sepita Putri*1, Ildsa Maulidya M.N.2

Program Studi D3 Radiologi , Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Abstrak
Intervensi kateterisasi jantung telah menjadi bagian penting dari pengelolaan penyakit
kardiovaskular pada populasi pediatrik. Namun, penggunaan sinar-X dan paparan radiasi
yang terkait dengan prosedur ini meningkatkan risiko potensial terhadap pasien anak. Prinsip
ALARA (As Low As Reasonably Achievable) telah menjadi pedoman utama dalam upaya
mengurangi dosis radiasi dan meminimalkan risiko yang terkait dengan paparan radiasi pada
pasien pediatrik. Salah satu strategi utama dalam menerapkan prinsip ALARA adalah
pengoptimalan pengaturan parameter radiografi. Hal ini meliputi penggunaan tegangan
rendah (low-kV) dan kecepatan frame yang sesuai untuk mengurangi dosis radiasi. Penerapan
prinsip ALARA dalam intervensi kateterisasi jantung pediatrik memiliki manfaat yang
signifikan, termasuk pengurangan risiko jangka panjang terhadap pasien anak, peningkatan
kesadaran akan paparan radiasi, dan peningkatan keamanan prosedur.
Kata kunci: ALARA, intervensi kateterisasi jantung pediatrik, paparan radiasi, dosis radiasi,
keamanan pasien.

PENDAHULUAN Dalam bidang intervensi dan kateterisasi

Radiologi adalah cabang atau ilmu yang
berhubungan dengan studi dan penerapan
seperti sinar-x dan radiasi untuk
mendiagnosa dan mengobati penyakit
dengan memanfaatkan radiasi pengion.
Radiasi pengion tak selamanya berbahaya
bagi kesehatan jika diolah dan di gunakan
dengan baik sesuai dengan undang-undang
yang berlaku.
Pediatri atau ilmu kesehatan anak ialah
spesialisasi kedokteran yang berkaitan
dengan bayi dan anak. Kata pediatri diambil
dari dua kata Yunani kuno, Paidi yang
berarti “anak” dan iatros yang berarti
“dokter”. Sebagian besar dokter anak
merupakan anggota dari badan nasional
seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia,
American Academy of Pediatrics, Canadian
Pediatric Society, dan lainnya. Abraham
Jacobi adalah bapak dari pediatri. Untuk
pasien pediatrik diperlukan keahlian khusus
karena pediatrik sebagai pasien yang
istimewa yang perlu ditangani dengan hati-
hati.
jantung, prinsip ALARA (As Low As
Reasonably Achievable) memiliki peran
penting dalam meminimalkan paparan
radiasi dan risiko terkait dengan prosedur
tersebut. Prinsip ALARA bertujuan untuk
mengurangi dosis radiasi yang diterima
oleh pasien sekecil mungkin, tanpa
mengorbankan kualitas gambar dan
informasi diagnostik yang diperlukan.
Prosedur intervensi dan kateterisasi jantung
merupakan metode non-bedah yang
dilakukan untuk mendiagnosis dan
mengobati berbagai kelainan jantung.
Paparan radiasi merupakan bagian integral
dari prosedur ini, karena fluoroskopi
(pemantauan real-time menggunakan sinar-
X) digunakan untuk panduan visual selama
prosedur.
Namun, penting untuk mempertimbangkan
risiko yang terkait dengan paparan radiasi,
terutama pada pasien anak yang lebih
rentan terhadap efek radiasi. Efek jangka
pendek dan jangka panjang dari paparan
radiasi dapat berdampak pada kesehatan
pasien, termasuk peningkatan risiko kanker
dan kerusakan jaringan. Dalam konteks ini,
prinsip ALARA menjadi kunci dalam
mengurangi paparan radiasi selama
prosedur intervensi dan kateterisasi
jantung. Prinsip ini mencakup berbagai
langkah dan strategi yang bertujuan untuk
mengoptimalkan penggunaan radiasi
dengan mempertimbangkan kebutuhan
klinis dan risiko yang terkait. Hal ini
penting karena paparan radiasi dapat
memiliki efek jangka pendek dan jangka
panjang terhadap kesehatan anak-anak,
yang lebih rentan terhadap efek radiasi.
METODE
Metode artikel ini menggunakan studi
pustaka (library research) yaitu metode
pengumpulan data dengan cara memahami
dan mempelajari teori-teori dari berbagai
literatur yang berhubungan dengan
penelitian. Pengumpulan data dengan cara
mencari sumber dan merkontruksi dari
berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan
riset-riset yang sudah ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam ruang intervensi pediatrik, praktek
ALARA (As Low As Reasonably
Achievable) penting untuk mengurangi
paparan radiasi yang diterima oleh pasien
anak selama prosedur intervensi. Intervensi
pediatrik merawat pasien dari bayi
prematur kecil hingga remaja ukuran
dewasa. Tantangan ini membutuhkan
pendekatan kreatif untuk mencapai
ALARA. Anak-anak yang menjalani
kateterisasi jantung berpotensi berisiko
lebih besar mengalami cedera stokastik
akibat radiasi akibat sensitivitas radiasi
yang lebih besar dari jaringan mereka
dibandingkan dengan orang dewasa
(sensitivitas radiasi terkait dengan laju
pembelahan sel dalam jaringan tertentu),
bersama dengan umur yang lebih panjang
di depan mereka untuk mengembangkan
potensi neoplasma.
Ada dua prinsip dasar yang berlaku untuk
intervensi pediatrik dalam konteks
ALARA: pertama, prosedur hanya boleh
dilakukan jika benar-benar ada indikasi;
kedua, ketika prosedur dilakukan,seseorang
harus meminimalkan atau menghindari
radiasi bila memungkinkan (misalnya,
gunakan panduan AS dari pada fluoroskopi,
gunakan penahan gambar terakhir, dll.).
Ketika radiasi diperlukan selama prosedur
yang ditunjukkan, pemeriksaan harus
dilakukan sambil mempraktikkan konsep
ALARA. Dan pada kasus kateterisasi
jantung pediatrik, prinsip ALARA (As Low
As Reasonably Achievable) diterapkan
untuk meminimalkan paparan radiasi
kepada pasien anak sekecil mungkin,
sambil tetap mempertahankan kualitas
gambar dan informasi diagnostik yang
diperlukan. Paparan radiasi harus dijaga
pada tingkat serendah mungkin untuk
mengurangi risiko efek jangka pendek dan
jangka panjang yang dapat timbul pada
pasien anak. Penggunaan peralatan
pelindung radiasi yang sesuai untuk
melindungi pasien anak, pemilihan metode
pencitraan alternatif jika memungkinkan,
dan penggunaan dosimetri personal untuk
mengukur paparan radiasi pada tim medis.
Penerapan prinsip ALARA dalam
intervensi dan kateterisasi jantung memiliki
tujuan utama untuk memastikan keamanan
pasien dengan meminimalkan risiko radiasi
yang tidak perlu.
Ada beberapa cara intervensionalis dapat
meminimalkan radiasi selama prosedur.
Salah satunya; Pengaturan parameter
radiografi: Intervensionalis dapat
mengoptimalkan pengaturan parameter
radiografi, seperti mengurangi kecepatan
frame, mengurangi waktu pemantauan
fluoroskopi, dan menggunakan tegangan
rendah (low-kV) jika memungkinkan.
Pengaturan parameter yang tepat dapat
membantu mengurangi dosis radiasi tanpa
mengorbankan kualitas gambar yang
diperlukan.Fluoroskopi hanya boleh
digunakan untuk mengevaluasi target atau
struktur yang bergerak, dan waktu
fluoroskopi harus dibatasi. Strategi
meminimalkan dosis yang penting adalah
fluoroskopi nadi.
Penggunaan peralatan pelindung radiasi
yang tepat sangat penting. Intervensionalis
harus mengenakan apron pelindung radiasi,
pelindung tiroid, dan kacamata pelindung.
Selain itu, peralatan tambahan seperti
perisai pelindung radiasi untuk pasien dan
personel yang tidak terlibat juga dapat
membantu mengurangi paparan radiasi.
paparan radiasi pada anak-anak yang
menjalani kateterisasi jantung dan prosedur
neuroin terventional, belum ada penelitian
dosimetri yang dipublikasikan yang secara
khusus mengevaluasi IR pediatrik. Tujuan
melakukan IR pediatrik di bawah pedoman
ALARA adalah untuk mencapai
keberhasilan klinis dengan menggunakan
jumlah radiasi paling sedikit yang konsisten
dengan panduan gambar yang memadai.
Keamanan radiasi di ruang intervensi
pediatrik merupakan sebuah tantangan,
tetapi peningkatan yang signifikan dapat
diterapkan jika dijadikan prioritas. Kerja
sama yang erat antara ahli radiologi
intervensi, fisikawan, dan produsen sangat
penting untuk memastikan bahwa konsep
ALARA diintegrasikan ke dalam praktik
klinis dan teknologi masa depan. Pasien
kami tentunya layak mendapatkan upaya
terbaik kami di bidang ini.
KESIMPULAN
Dalam intervensi kateterisasi jantung
pediatrik, penerapan prinsip ALARA (As
Low As Reasonably Achievable) sangat
penting untuk mengurangi paparan radiasi
pada pasien anak. Dalam artikel ini, telah
dibahas berbagai strategi yang dapat
membantu tim medis dalam mencapai dosis
radiasi sekecil mungkin tanpa
mengorbankan kualitas gambar yang
diperlukan. Dengan menerapkan prinsip
ALARA secara konsisten dalam intervensi
kateterisasi jantung pediatrik, kita dapat
meningkatkan keamanan pasien,
mengurangi risiko paparan radiasi, dan
memberikan perawatan yang optimal bagi
anak-anak yang membutuhkan
penatalaksanaan penyakit jantung. Namun,
penting untuk terus melakukan penelitian
dosimetri yang berfokus pada populasi
pediatrik dalam konteks intervensi
kateterisasi jantung. Penelitian lebih lanjut
dapat memberikan wawasan tambahan
tentang praktik terbaik dalam mengurangi
paparan radiasi pada pasien anak dan
mengembangkan teknologi yang lebih maju
untuk meningkatkan keamanan prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Connolly B, Racadio J, Towbin R. Practice
of ALARA in the pediatric interventional
suite. Pediatric Radiology. 2006;36:163-
167.
Hwang M, Biehl T, Page J, et al. The
ALARA concept in pediatric cardiac
catheterization: techniques and tactics for
managing radiation dose. Pediatr Radiol.
2006 Sep;36(Suppl 2):146-153. doi:
10.1007/s00247-006-0194-2.
Hill KD, Frush DP, Han BK, Abbott BG,
Armstrong AK, DeKemp RA, et al.
Radiation Dose Reduction in Pediatric
Cardiac Catheterization: Lessons Learned
from the Prospective Pediatric Cardiac
Catheterization Quality Improvement
Project. Catheterization and Cardiovascular
Interventions. 2018;91(5):977-985.
Patel AR, Glatz AC. Radiation Dose
Management in the Cardiac Catheterization
Laboratory: A Pediatric Cardiology
Perspective. Current Treatment Options in
Cardiovascular Medicine. 2017;19(3):21.
doi:10.1007/s11936-017-0512-7.
Hijazi ZM, Geggel RL, eds. Interventional
Catheterization in Congenital and
Structural Heart Disease: From Fetal Life to
Adulthood. 2nd ed. Hoboken, NJ: Wiley-
Blackwell; 2015.