You are on page 1of 3

2 Raja-Raja 23:1-14

Pertobatan sejati atau semu?

Sejak permulaan menjadi raja, Yosia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Catatan kitab Raja-
raja mengenai dia sangat jelas, "ia berbalik kepada Tuhan dengan segenap hatinya, dengan segenap
jiwa dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa" (ayat 25). Pekerjaan
Yosia mentahirkan Yehuda memakan waktu sedikitnya enam tahun dengan menghancurkan semua
patung berhala, imam-imam dewa asing, pelacur bakti, penenun sarung Asyera, bukit-bukit
pengorbanan, dll. (ayat 4-20, 24). Semua kejijikan itu adalah hasil karya bersama mulai dari Salomo
sampai hampir semua raja di Yehuda. Sulit dibayangkan kejahatan apa saja yang sudah dilakukan
Yehuda. Semua kota di Yehuda penuh sesak dengan berhala, bukit pengorbanan, dan darah anak-
anak dan orang-orang yang tidak bersalah. Yosia membacakan kitab Taurat bagi rakyat Yehuda;
mengadakan perjanjian dengan Tuhan untuk menuruti perintah-perintah-Nya dengan segenap hati
dan jiwa (ayat 2-3). Lalu, Raja Yosia merayakan Paskah bersama seluruh umat (ayat 21-23).

Ayat 26 memberikan catatan penting bahwa Tuhan pada akhirnya tetap akan menghukum Yehuda
sama seperti Ia telah menghukum Israel. Mengapa demikian? Karena dosa-dosa yang sangat keji
yang telah dilakukan nenek moyang Yosia. Juga karena pertobatan rakyat Yehuda rupanya hanya
sementara. Segera sesudah masa Yosia, Yehuda kembali dipimpin oleh raja yang jahat dan seluruh
rakyat hidup berdosa lagi. Mereka kembali melakukan semua kejahatan yang telah susah payah
dibersihkan oleh Yosia.

Pertobatan sejati selalu menghasilkan buah-buah perubahan hidup semakin mencintai Tuhan dan
meninggalkan kejahatan. Sebaliknya, pertobatan semu bersifat sementara dan lahiriah semata. Pada
akhirnya petobat palsu akan kembali kepada dosa-dosanya.

Camkan: Suatu saat, seseorang yang hanya pura-pura bertobat akan terbongkar kedoknya. Saat itu
penghakiman Allah yang berakibat fatal tidak bisa dihindarkan!

1 Timoteus 2:1-7

Kedahsyatan doa

Sesuatu dinilai dahsyat karena hasilnya memenuhi kriteria orang yang memberi penilaian. Teknik
cabikan gitar ala Baladewa terbaru mungkin dahsyat bagi para remaja penggemar gitar, tapi biasa
saja bagi orang-orang yang malas mendengarkan musik apa pun. Saya harap, renungan ini bisa
menolong Anda merasakan kedahsyatan dari nas ini, dan pada akhirnya kedahsyatan dari doa
karena kehendak Allah.

Ada beberapa hal yang membuat nas ini sangat dahsyat. Pertama, nas ini menunjukkan betapa
vitalnya peran doa dalam pelayanan, bukan sebagai atribut kerohanian pribadi belaka. Paulus
meminta Timotius untuk berdoa syafaat bagi semua orang (1-2), kemudian merinci semua pihak
yang disebutkan di teks ini berkaitan erat dengan jemaat dan kehidupan pelayanan. Kedua, doa
dijabarkan sebagai meminta hal-hal baik dan berkenan kepada Allah. Penjelasan ini sangat berbeda
dengan pemahaman populer nonkristiani yang menjadikan doa sebagai alat untuk mempengaruhi
Allah. Penentu utama pokok doa yang perlu dipanjatkan orang Kristen adalah apa yang baik dan
berkenan kepada Tuhan, bukan yang dianggap baik oleh si pendoa.

Ketiga, nas ini dahsyat karena pada ayat 5 penulis berbelok dari topik doa ke topik keesaan Allah,
yang sekali lagi secara tiba-tiba pada ayat 7 `mengambil putaran U' untuk kembali menegaskan
statusnya sebagai pemberita dan rasul (bdk. 1:1), terutama sebagai pengajar orang-orang
nonYahudi. Mengapa demikian? Doa bagi semua orang ini merupakan aplikasi dari prinsip bahwa
Injil ditujukan bagi semua manusia (2:6). Injil itu sendiri didasarkan pada kehendak Allah, bahwa Ia
ingin semua orang diselamatkan (4). Doa bukan cuma sekadar doa, tetapi merupakan ekspresi
ketaatan kita sebagai pemberita Injil. Kegiatan memberitakan kabar baik kepada semua orang itulah
yang kita doakan.

Doa-doa orang Kristen dahsyat hanya karena Allah Tritunggal yang dahsyat itu sedang melaksanakan
karya keselamatan-Nya yang dahsyat pula.

Jeremia 29:1-7

Berkat dan hukuman

Dalam perikop ini ada perintah (4-7), ada peringatan (8-9), ada janji (10-14), dan juga ada hukuman
(15-32). Semua hal tersebut tercantum dalam satu surat yang dikirim oleh Yeremia kepada para tua-
tua, imam-imam, nabi-nabi, dan seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan yang
pertama (2).

Surat ini berisikan kepastian dan perintah yang berasal dari Tuhan. Tuhan, melalui surat itu,
memastikan bahwa umat yang diangkut dalam pembuangan ke Babel, akan tinggal di sana dalam
waktu yang cukup lama yaitu tujuh puluh tahun (10)! Untuk itulah Tuhan memerintahkan mereka
untuk membangun kehidupan di sana (7). Tuhan mengingatkan umat untuk berhati-hati terhadap
nubuat para nabi palsu dan mimpi-mimpi para juru tenung (8-9). Mereka diminta oleh Tuhan untuk
lebih taat pada perintah-Nya. Kepada yang taat, Tuhan menjanjikan damai sejahtera dan hari depan
yang penuh harapan. Di atas semua itu, Tuhan berjanji kepada mereka bahwa mereka akan
dikumpulkan kembali untuk dikembalikan ke tempat dari mana Tuhan telah membuang mereka (14).

Pedang, kelaparan, dan penyakit sampar akan ada di antara mereka yang menolak untuk mengikuti
rancangan-Nya. Mereka akan dibuat seperti buah ara yang busuk dan menjadi kengerian bagi segala
kerajaan di bumi bahkan menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan, dan aib di tempat di mana mereka
dibuang (18).
Bagi mereka yang menyesatkan umat dengan nubuat palsu, ada hukuman yang Tuhan siapkan
secara khusus yaitu kematian! Ahab dan Zedekia akan diparang mati oleh raja Nebukadnezar (21).
Sedangkan Semaya orang Nehelam dihukum oleh Tuhan bahwa dia, keturunannya, dan keluarganya
tidak akan melihat yang baik, yang akan dilakukan oleh Tuhan kepada umat-Nya (32).

Hal yang sama akan terjadi pula kepada kita. Ada perintah, ada peringatan, ada janji dan ada pula
berkat. Apakah kita mau taat pada perintah-Nya? Ketaatan kepada Tuhan mutlak diperlukan.
Dengan taat, kita mendapatkan berkat, dan terhindar dari hukuman-Nya.

Mateus 25:31-46

Memberi 'saudara Yesus', memberi kepada Yesus.

Memberikan perhatian, pertolongan, atau harta kepada saudara Tuhan Yesus yang hina, miskin, dan
perlu pertolongan menyebabkan seseorang dapat masuk dalam kerajaan Allah. Penghargaan dan
hak masuk ke dalam kemuliaan diberikan Raja kepada mereka yang melakukan perbuatan baik,
bukan karena motivasi untuk mendapatkan pahala. Bahkan mereka melakukan semua itu karena
kasih tanpa pamrih. Mereka melakukan kepada orang-orang yang paling hina tanpa memikirkan
untuk keuntungan atau kemuliaan diri. Akan tetapi mereka rela berkorban, rela berbagi harta,
terbuka melihat kesulitan dan kekurangan orang lain, dan tidak berpusat pada kebutuhan sendiri
tetapi peka terhadap kebutuhan yang lain. Hati dan sikap ini jelas tidak akan dimiliki mereka yang
tidak mempunyai kasih Allah.

Suatu hari kelak bila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan datang sebagai Raja yang
adil. Ia akan memisahkan bangsa-bangsa menjadi dua golongan seperti gembala yang memisahkan
domba dan kambing. Domba diberi hak masuk ke dalam kemuliaan Sang Raja sedang kambing
dimasukkan ke dalam siksaan kekal. Raja yang adil memperhatikan pola dan gaya hidup para murid-
Nya selama di bumi ini. Apa yang dilakukan oleh murid-murid-Nya, sekalipun tidak menjadi motivasi
murid-murid untuk mendapatkan pahala, ternyata dihargai dan Raja memberikan kemuliaan dan
hidup kekal kepada mereka.

Penggambaran tentang apa yang akan terjadi kelak di hadapan takhta kemuliaan Raja hendaknya
menjadi pelajaran yang perlu kita camkan dan lakukan. Perhatian, bantuan, pemberian tidak kita
arahkan kepada orang yang dapat membalas kebaikan kita; justru kepada yang paling hina, kepada
yang tidak dapat membalas, kepada yang paling membutuhkan. Itu pun kita lakukan bukan untuk
menumpuk pahala dalam Kerajaan Allah tetapi dalam ketulusan, kerendahan hati, dan tidak
bermotivasi keuntungan atau kemuliaan diri.

Renungkan: Berdasar firman Tuhan hari ini marilah kita memeriksa diri, motivasi apakah yang
mendorong kita berbuat baik kepada sesama. Kepada siapakah kita biasanya memberikan bantuan
dan pertolongan, yang bisa membalas kebaikan kita ataukah kepada yang paling membutuhkan
pertolongan tanpa dapat membalas jasa.

You might also like