You are on page 1of 2

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan


Angkatan I
Nama Mata Pelatihan (Materi) ANTI KORUPSI
Nama Peserta Sulkarnain, SKM
Nomor Daftar Hadir
Lembaga Penyelenggara Pelatihan Bapelkes Kalimantan Timur
A. Pokok Pikiran
Dalam pembelajaran materi Anti Korupsi Peserta di harapkan mampu menerapkan ilmu
anti korupsi di tempat peserta bekerja agar dalam manajemen kepegawaian dan
pengelolaan keuangan bisa di hindari agar tak terjadi penyalahgunaan dan
penyelewengan wewenang.

Korupsi adalah Perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan
umum atau dalam kata lain korupsi merupakan suatu kebusukan, keburukan,
kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.

Faktor terjadinya korupsi:

FAKTOR INTERNAL
1. Aspek perilaku individu (Sifat tamak/rakus Moral yang kurang kuat Gaya hidup yang
konsumtif )
2. Aspek social (Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan dan bukan
memberikan hukuman pada orang ketika menyalahgunakan kekuasannya

FAKTOR EKSTERNAL
1. Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi (Masyarakat kurang menyadari bahwa
korban korupsi masyarakat itu sendiri Masyarakat bersifat pasif dalam pencegahan
korupsi
2. Aspek ekonomi (Pendapatan tidak mencukupi )
3. Aspek politis (Kepentingan politis meraih dan mempertahan kekuasaan )

Kebijakan Antikorupsi:
1. Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang
dapat merugikan negara dan masyarakat
2. Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang- undang anti-korupsi,
namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-
undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan
penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara.

GRATIFIKASI adalah Adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata pengobatan cuma- cuma dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
1. Karena hubungan keluarga sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan
2. Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi
atau upacara adat/agama lain paling banyak rp. 1.000.000
3. Terkait musibah atau bencana paling banyak rp.1.000.000
4. Sesama pegawai pada pisah sambut pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak
berbentuk uang) paling banyak rp. 300.000 dengan total pemberian rp. 1.000.000
dalam 1 thn pemberian
5. Sesama rekan kerja paling banyak (tidak dalam bentuk uang) rp. 200.000 dengan
total pemberian rp. 1.000.000 dalam (1) satu tahun dari pemberi yang sama
6. Hidangan atau sajian yang berlaku umum
7. Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya
sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetensi tidak terkait kedinasan
8. Keuntungan atau bungadari penempatan dana, investasi, atau kepemilikikan
saham pribadi berlaku umum
9. Manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau organisasi pegawai berdasarkan
keanggotaan yang berlaku umum
10. Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis, serta sertifikat yang
diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, pelatihan yang
berlaku umum
11. Penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang
ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh pemerintah
atau pihak lain sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
12. Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan yang tidak terkait dengan
tupoksi dari pejabat/pegawai tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak
melanggar aturan internal instansi pegawai

B. Penerapan
Penerapan Korupsi di tempat tugas yakni adalah melaksanakan prinsif – prinsif anti
korupsi seperti Akuntabilitas (kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja)
Transparansi Kewajaran (fairness), Kebijakan dan Kontrol kebijakan dalam instansi
masing – masing serta menolak gratifikasi dalam bentuk apapun walaupun hanya
berupa pemberian kerabat maupun keluarga.
.

You might also like