You are on page 1of 30

Ambulatory Surgery

(ODS : One Day Surgery)


atau Operasi Rawat Jalan

Ns. Tina Muzaenah, S.Kep., M.Kep ~ FIKES UMP


Pengertian Ambulatory Surgery (ODS : One Day Surgery)

• ODS atau operasi rawat jalan adalah jenis operasi dimana


pasien datang ke ruang operasi sesuai dengan penjadwalan
Smeltzer & Bare yang sudah direncanakan, pasien dilakukan tindakan
(2014) operasi pada hari itu sampai pasien pulang setelah operasi
dari ruang pemulihan pada hari yang sama kurang dari 24
jam
• ODS adalah pendekatan inovatif untuk tindakan
Toftgaard, perawatan bedah yang tidak memerlukan rawat inap
Krausing & dengan pemilihan pasien secara cermat, dimana pasien
Nielsen (2013) operasi pada hari itu dan pulang dalam beberapa jam
setelah prosedur operasi
Steiner,
• ODS adalah operasi yang sudah direncanakan
Karaca, Moore,
dimana pasien tidak diharapkan untuk rawat
Imshaug &
inap di rumah sakit
Pickens (2014)
• One-day care surgery atau yang sering dikenal
Miller et al.
outpatient surgery merupakan layanan tindakan
operasi dengan lama perawatan 24 jam,
(2018)
kemudian pasien dapat dipulangkan setelah
kondisi stabil
ODS adalah pendekatan inovatif untuk tindakan bedah
dimana pasien datang ke ruang operasi sudah
direncanakan, pasien dilakukan operasi pada hari itu dan
tidak rawat inap, pulang setelah pemulihan pada hari yang
sama kurang dari 24 jam
Tujuan Utama ODS atau Bedah Rawat
Jalan

• Terlaksananya prosedur
pembedahan yang lebih efektif dan
lebih ekonomis sehingga memberi
keuntungan terhadap pasien, rumah
sakit serta pihak yang membayar
(third party pays (asuransi))
Kriteria Tindakan Operasi ODS

Lama rawat di rumah


kriteria dasar sakit

tindakan
operasai dapat Pasien ODS lama rawat
dilakukan ODS di rumah sakit kurang
dari 24 jam sampai
keluar dari ruang
pemulihan
Aspek Medis

• Prosedur operasi ODS yang dilakukan


mengarah pada peningkatan keamanan
• Kejadian infeksi rumah sakit yang jauh lebih
rendah terutama dari jenis yang paling
berbahaya seperti Staphylococcus resisten.
• Tingkat kematian sangat rendah
• Komplikasi postoperasi rendah
Aspek Sosial

• Pasien di ODS tidak terganggu kehidupan


sehari-harinya akibat perawatan di rumah sakit.
• Pasien terpisah dari anggota keluarganya
dalam waktu sebentar atau hanya beberapa
jam saat pasien tindakan operasi dan bisa
bertemu lagi di ruang pemulihan.
• ODS diharapkan dapat mengurangi daftar
tunggu operasi, dan dapat meningkatkan
kepuasan pasien terhadap layanan kesehatan
Aspek Ekonomi

• ODS dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya


kesehatan yang efisien, yaitu staf, teknologi dan ruang operasi.
• Dapat memisahkan prosedur yang terjadwal sederhana dari
jadwal pasien emergensi dan elektif dari rawat inap sehingga
dapat meningkatkan produktivitas staf dan pemanfaatan
peralatan bedah.
• Dengan ODS pengeluaran biaya lebih murah dibandingkan
dengan operasi rawat inap karena tidak memerlukan rawat
inap postoperasi
• Dengan ODS pengurangan staf karena tidak perlu adanya staf
buat sift malam
Kriteria Pasien ODS

Faktor Dasar Pasien ODS (Toftgaard et al, 2013)

• Lama tinggal di rumah sakit kurang dari 24 jam


• Risiko kematian yang sangat rendah
• Pasien dapat bertemu keluarga postoperasi
dengan cepat
• Secara ekonomi menguntungkan pasien,
keluarga dan rumah sakit
Aspek Sosial

Penentuan Aspek Medis dan Bedah

pasien dapat
Aspek Psikologis
dilakukan
operasi di ODS Aspek Lingkungan
dengan
pertimbangan: Aspek Anestesi

Aspek
Pemulihan dan Pemulangan
• Pasien dan keluarganya harus
mengerti dan paham cara perawatan
setelah operasi di ODS, mengikuti
prosedur operasi dengan anestesi
Aspek umum.
Sosial
• Setelah pasien pulang dari operasi,
pasien harus ditemani keluarga untuk
pulang ke rumah serta pengawasan
dan perawatan saat di rumah
Pasien dapat Prosedur operasi tidak memiliki risiko yang signifikan postoperasi
dilakukan terutama komplikasi yang memerlukan intervensi medis segera
operasi di (perdarahan, ketidakstabilan kardiovaskular).
ODS dari Tidak ada perawatan atau wajib observasi yang lama postoperasi
aspek lebih dari 2 jam.
pembedahan
Rongga perut dan rongga dada hanya boleh dibuka dengan teknik
minimum invasif.

Nyeri postoperasi harus dapat dikontrol dengan analgetik oral dan


teknik anestesi regional.

Pasien harus cepat bisa melanjutkan fungsi normal kehidupan


sehari-hari
Aspek Medis

• kebugaran pasien untuk operasi di ODS


berdasarkan penilaian fungsional pada saat
penilaian preoperasi
• Status fisiologis mereka secara keseluruhan
dan tidak sewenang-wenang dibatasi oleh
usia, berat badan atau risiko anestesi
Aspek Psikologis

• kemampuan pasien untuk memahami


dan menyetujui tindakan atau prosedur
operasi di ODS
• Aspek hukum untuk anak-anak (-)
• Pasien dengan gangguan kejiwaan (-)
• Orang tua yang sudah mengalami
kepikunan (-)
Aspek Lingkungan

• Termasuk akses telepon serta lokasi yang


terjangkau untuk antisipasi perlunya
perawatan emergensi setelah pasien pulang.
• Pasien yang dilakukan operasi di ODS
dianjurkan jarak rumah ke fasilitas pelayanan
kesehatan kurang dari satu jam perjalanan
Aspek Anestesi
Persyaratan utama agen anestesi untuk operasi di ODS meliputi :

• Onset cepat dan offset anestesi dengan kemunculan yang


jelas (agen short-acting)
• Mual dan muntah, pusing dan kantuk postoperasi yang
minimal
• Cepat kembali ke fungsi kognitif penuh.
• Cepat kembali ke nutrisi oral dan mobilisasi yang aman
secara penuh.
• Analgetik oral yang sederhana dengan parasetamol yang
dikombinasikan dengan obat antiinflamasi non steroid jika
tidak ada kontraindikasi, protokol obat anti-emetik bila
dibutuhkan
Aspek Anestesi

Status fisik berdasarkan ASA (American Society of


Anesthesiologists)

• Status pasien yang akan operasi ODS dengan


anestesi umum dengan status ASA 1 – 2
• pasien dengan ASA 3 – 4 operasi ODS dengan
anestesi lokal
• Dianjurkan menggunakan anestesi dengan agen
yang bertindak cepat dan memiliki jangka pendek
serta mengurangi efek buruk post operasi
Aspek Pemulihan dan Pelepasan
Postoperasi
• Selama periode postoperasi, pasien harus didorong
secara aktif untuk kembali ke keadaan fisiologis
preoperasi mereka sehingga lebih cepat untuk
dapat dipulangkan tanpa adanya komplikasi
SYARAT BEDAH AMBULATORY (Joshi, 2003)

Kriteria Pasien
Persyaratan
Pembedahan
Ambulatory Kriteria
Pembedahan
Kriteria Pasien

• Sehat termasuk status fi sik ASA 1 atau ASA 2 dengan penyakit atau kelainan sistemik yang
1 terkendali

• Tidak ada riwayat pascabedah atau anestesia yang kurang baik, misalnya mual atau muntah
2 yang lama atau nyeri pasca bedah yang sulit ditanggulangi dengan anelgetika peroral

• Walaupun umur tidak merupakan faktor seleksi mutlak tetapi pasien dewasa muda dan anak
3 (kecuali bayi prematur di bawah 6 bulan) lebih dapat diterima

• Pasien mengerti dan memahami instruksi prabedah dan pascabedah atau anestesia
4

• Sebaiknya tempat tinggal pasien tidak jauh dari rumah sakit (tidak lebih dari satu jam
5 perjalanan)

• Keinginan pasien sendiri


6
Kriteria Pembedahan

Pembedahan yang dapat dilakukan secara ambulatory harus


memenuhi kriteria:

• Lama pembedahan tidak melebihi 60 menit. Pembedahan yang


terlalu lama akan menimbulkan efek akumulasi anestetik
sehingga masa pulih sadar pasien juga berlangsung lama.
• Pembedahan superfi sial, bukan tindakan bedah di dalam
kranium, toraks, atau abdomen (kecuali laparoskopi).
• Tidak memerlukan pelemas otot yang sempurna.
• Tidak banyak menimbulkan perubahan fisiologis.
• Diduga tidak menyebabkan banyak perdarahan.
• Kemungkinan komplikasi pascabedah rendah sekali.
Jenis operasi yang dapat dikerjakan di ODS adalah :

1. Operasi payudara terdiri


2. Operasi Ginekologi
dari :
• Eksisi payudara • Untuk mengelola
• Mastektomi yang sederhana inkontinensia perempuan.
• Biopsi nodus sentinal • Kuretase
• Pembebasan aksila (kelenjar
getah bening)
• Biopsi payudara
Cont’ ………….

3. Urologi terdiri dari : 4. Operasi ortopedi :

Reseksi prostat dengan laser Dekompresi subakromial arthritis

Biopsi ginjal Remove implant atau wire

Fasciektomi Dupuytren
Cont’ ………….

5
• Operasi Umum yaitu operasi Cholecystectomy perlapascopy

6
• Perbaikan berbagai hernia

7
• Tympanoplasty

8
• Operasi amandel

9
• Septoplasty

10
• Eksisi kista
Cont’ …………

11 • Eksisi kelenjar getah bening

12 • Tonsilectomy

13 • Pemasangan arteri vena fistula

14 • Odontectomy

15 • Cystoscopy

16 • Histerescopy pengangkatan kuku

17 • Necrotomy debridemant
MACAM TINDAKAN BEDAH AMBULATORY
Latief dkk (2001) dan Joshi (2003)

• Reseksi otot-otot ekstraokular, bedah katarak, eksisi khalazion,


Mata reparasi ptosis, koreksi strabismus, pemeriksaan mata yang
memerlukan anestesi, sumbatan duktus nasolakrimalis

THT • Tonsilektomi, adenoidektomi, antrostomi, mikrolaringoskopi,


miringotomi, polipektomi, nasales, rinoplasti, bronkoskopi.

• Biopsi, ekstirpasi tumor superfi sial, mammoplasti, fi surektomi,


Bedah umum hemoroidektomi, herniorafi , insisi dan drainase abses, stripping
vena varises, sigmoidoskopi, endoskopi.
Cont’ ………..

Kebidanan • Biopsi, dilatasi dan kuretase, marsupialisasi, kista


Bartholini, laparoskopi

Ortopedi • Reposisi tertutup, eksotektomi, ganglionektomi, bedah


minor di lengan dan kaki, dekompresi tunnel karpal

Urologi • Sirkumsisi, sistokopi, frenulektomi, meatotomi,


orkhidopeksi, vasektomi.

Plastik • Prosedur kosmetika: pengangkatan keloid, blefaroplasti,


otoplasti
TUGAS

• Carilah Pengertian dari Istilah Jenis-Jenis/Macam Operasi di atas


• Kumpulkan hari selasa pekan depan

You might also like