Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Luas Wilayah Setiap Lingkungan di Kec. Tanete Riattang Timur .....9
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Lonrae 2013-2017 ...............................10
Tabel 4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus .............................................12
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana CV. Lintas Samudra Mandiri ..........................13
Tabel 4.5 Manajemen Stok CV. Lintas Samudra Mandiri ..................................22
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tentunya mempunyai peranan
yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dan masyarakat
luas. Perusahaan memiliki penting dalam menciptakan lapangan kerja, kekayaan,
produk dan jasa, namun tekanan pada bisnis untuk berperan dalam isu-isu sosial yang
melibatkan karyawan, stakeholder, masyarakat, lingkungan,dan pemerintah terus
meningkat dalam isu-isu sosial yang melibatkan karyawan, stakeholder, masyarakat,
lingkungan,dan pemerintah terus meningkat (Aryawan et al., 2017). Keberadaan atau
kelangsungan suatu perusahaan dipengaruhi oleh adanya masyarakat. Setiap kegiatan
operasional perushaan akan berpotensi menimbulkan dampak positif maupun negatif
terhadap masyarakat sekitar perusahaan. Apabila perusahaan memperhatikan aspek
sosial maka perusahaan akan dapat mencapai perkembangan serta pembangunan
berkelanjutan (Aryawan et al., 2017).
CV. Lintas Samudra Mandiri adalah salah satu perusahaan yang pertama kalinya
didirikan di kompleks PPI Lonrae, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang
bergerak pada bidang Industri pembekuan ikan yang mencakup usaha pengawetan
ikan melalui proses pembekuan, seperti ikan nila beku, Kerang darah, ikan
tuna/cakalang beku. Termasuk juga ikan utuh maupun dipotong (fillet, loin, saku, steak,
chunk, brown meat) yang dibekukan. Tahun 2021 mulai pengembangan Kerapu Sunu
dan Kerapu. Tujuan Domestik (Banjarmasin, Balikpapan, Brondong- Lamongan,
Surabaya, Jakarta, Bogor, Serang, Bandung, dan Sukabumi), untuk ekspor
negaratujuan ( Singapura, Malaysia, Vietnam, China, dan Jepang). Melihat potensi dari
CV. Lintas Samudra Mandiri Oleh karena itu kami melakukan praktik lapangan di CV.
Lintas Samudra Mandiri guna mengetahui manjemen stok KEUANGAN
PERUSAHAAN dan pemasaran yang dilakukan.
B. Tujuan Praktek Lapang
Dari uraian latar belakang diatas dapat dituliskan tujuan dari laporan Ekonomi
Perusahaan ini adalah
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perusahaan
3
2. Proses Produksi
Produksi merupakan kegiatan yang mentransformasikan masukan (input)
menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan
barang atau jasa, serta kegiatan – kegiatan lain yang mendukung atau menunjang
usaha untuk menghasilkan produk tersebut yang berupa barang – barang atau jasa
(Sofjan Assauri, 2008 : 17). Proses produksi adalah salah satu faktor produksi yang
ada dalam perusahaan dalam menghasilkan suatu produk.
Sebelum membahas mengenai pengertian proses produksi sebaiknya
terlebih dahulu mengetahui arti dari proses. Yang dimaksud dengan proses
adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber
tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Sedangkan produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dari uraian di atas maka dapat di
tarik kesimpulan bahwa proses produksi. Proses diartikan sebagai suatu cara, metode
dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan
dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.
Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan
manusia.
Kelancaran dalam pelaksanaan proses produksi ditentukan oleh sistem produksi
yang ada di dalam perusahaan tersebut. Baik buruknya sistem produksi dalam suatu
perusahaan akan mempengaruhi pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan
yang bersangkutan. Jika proses produksi yang terjadi dalam perusahaan baik, maka
akan menghasilkan barang atau jasa dengan kualitas yang baik, demikian sebaliknya.
Untuk menghindari hal tersebut maka perlu adanya pengendalian dalam suatu proses
produksi. Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat
dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai
3. Produk Perusahaan
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,
perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan
membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan
keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil.
4
Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
keinginan pasar atau selera konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2005:346), produk adalah “segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
Sedangkan menurut Saladin (2004:121), ”produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”. Produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Kotler dan
Armstrong (2005:280) mengklasifikasi produk menjadi dua bagian, yaitu:
barang konsumen, barang industry (Herawati dan muyani, 2016).
B. Kelebihan dan Kekurangan CV
1. Kelebihan
a. Tanpa minimum modal usaha yang disetor
b. Pengambilan keputusan lebih cepat
c. Proses pendirian lebih mudah
d. Sistem kepemilikian
e. Perpajakan lebih mudah
2. Kelemahan
a. Tanggung jawab sekutu aktif sampai harta pribadi
b. Keterbatasan ruang lingkup bidang usaha
c. Sangat tergantung dengan sekutu aktif
d. Modal susah ditarik kembali
C. Contoh CV Perikanan
CV. Lintas Samudra Mandiri berdiri pada tanggal 02 Agustus 2019 dan berkantor
pusat di Kota Bone, yang pertama kalinya didirikan di kompleks PPI Lonrae,
Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang bergerak pada bidang Industri
pembekuan ikan yang mencakup usaha pengawetan ikan melalui proses pembekuan,
seperti ikan nila beku, Kerang darah, ikan tuna/cakalang beku.
CV. Lintas Samudra Mandiri atau yang dikenal dengan sebutan CV. LSM
merupakan salah satu Perseroan Komanditer yang berlokasi di Kabupaten Bone
tepatnya di Kelurahan Lonrae. CV. Lintas Samudra Mandiri adalah jenis perusahaan
5
yang bergerak dan berkecimpung di bidang perikanan seperti produksi berbagai
olahan perikanan maupun ikan utuh melalui proses pembekuan atau pengawetan. CV.
Lintas Samudra Mandiri menjadi salah satu perusahaan yang terkenal di Kabupaten
Bone bahkan diluar Provinsi Sulawesi Selatan terutama untuk kota-kota yang menjadi
tujuan domestik CV. Lintas Samudra Mandiri itu sendiri. CV. Lintas Samudra Mandiri
terus melakukan pengembangan serta Inovasi terhadap produk kami guna tetap
meningkatkan kualitas produk perusahaan dengan cara memperhatikan aturan atau
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidag pengelolaan ikan. CV. Lintas Samudra
Mandiri juga berkomitmen untuk melakukan pelayanan terbaik terhadap konsumen
sebagai salah satu upaya perusahaan dengan selalu memberikan kualitas terbaik
terhadap produk perusahaan. Hal itu dibuktikan CV. Lintas Samudra Mandiri dengan
melakukan penerapan program jaminan mutu terpadu yang berlandaskan pada konsep
HACCP. Melalui standar jaminan mutu ini, CV. Lintas Samudra Mandiri juga berharap
dapat menghasilkan produk hasil perikanan yang aman di konsumsi untuk skala
Nasional maupun Internasional.
6
III. METODOLOGI PRAKTIK
C. Sumber Data
D. Analisis Data
Metode analisis data berbeda dengan analisis data. Metode lebih merujuk
kepada pendekatan yang lebih umum dan didalamnya terdapat Teknik dari pendekatan
tersebut. Metode penelitian secara garis besar dibagi dua bagian yaitu metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Metode analisis data kuantitatif terdiri dari beberapa
Teknik analisis seperti:
1. Deskriptif Kualitatif, yaitu proses penelitian yang datanya di dapat dengan kata –
kata atau lisan secara langsung.
2. Kuantitatif, Artinya proses penelitian yang datanya di dapat menggunakan angka-
angka sehingga hasilnya lebih jelas.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut data BPS, Kelurahan Lonrae memiliki luas 2,30 Km2 dengan jumlah
penduduknya kurang lebih ada 6.000 jiwa. Hampir seluruh penduduk Kelurahan
Lonrae Beragama Islam, bisa dilihat banyak tempat ibadah (masjid) yang dibangun di
sekitar tempat tinggal penduduknya. Secara umum kondisi geografis Kelurahan Lonrae
terdiri atas daratan dan pesisir pantai yang merupakan bagian dari daratan rendah
pantai yang membentang di sepanjang pantai Teluk Bone. Kondisi demikian yang
menjadikan wilayah Kelurahan Lonrae merupakan daerah penghasil ikan yang cukup
besar yang mampu menyuplai kebutuhan masyarakat di sekitar Kabupaten Bone
sampai ke beberapa daerah lainnya.
Batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Tanete Riattang Timur, sebagai berikut :
1. Disebelah Barat berbatasan dengan kecamatanTanete Riattang
2. Disebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Awangpne
3. Disebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
4. Disebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Barebbo
8
Sesuai dengan data yang diperoleh, luas Kecamatan Tanete Riattang Timur
100,00 km² dari total 8 wilayah Kelurahan. Ketinggian permukaan tanah berkisar
antara 1,5 meter di atas permukaan laut sedangkan panjang garis pantainya 16 Km²
secara keseluruhan wilayah pesisirnya, Curah hujan rata-rata pertahun 2000 mm dan
suhu udara berkisar 24˚-30˚ C. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan luas
kelurahan yang ada di Kecamatan Tanete Riattang Timur:(Arfah & Najamuddin, 2019)
Tabel 4.1 Luas Wilayah Setiap Lingkungan di Kec. Tanete Riattang Timur
9
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Lonrae 2013-2017
Tahun Jumlah Penduduk
2013 3030
2014 3054
2015 3069
2016 3054
2017 3108
Sumber : Data BPS Kab. Bone Kec. Tanete Riattang Timur Dalam Angka Tahun
2013-2017
CV. Lintas Samudra Mandiri berdiri pada tanggal 02 Agustus 2019 dan
berkantor pusat di Kota Bone, yang pertama kalinya didirikan di kompleks PPI Lonrae,
Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang bergerak pada bidang Industri
pembekuan ikan yang mencakup usaha pengawetan ikan melalui proses pembekuan,
seperti ikan nila beku, Kerang darah, ikan tuna/cakalang beku. Termasuk juga ikan
utuh maupun dipotong (fillet, loin, saku, steak, chunk, brown meat) yang dibekukan.
Tahun 2021 mulai pengembangan Kerapu Sunu dan Kerapu. Tujuan Domestik
(Banjarmasin, Balikpapan, Brondong- Lamongan, Surabaya, Jakarta, Bogor, Serang,
Bandung, dan Sukabumi), untuk ekspor negara tujuan ( Singapura, Malaysia,
Vietnam, China, dan Jepang).
Dengan melihat potensi dari sektor perikanan yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan khususnya di kota Bone yang memiliki potensi perikanan yang sangat
menjanjikan terutama pada sektor perikanan budidaya dengan dasar inilah kami
mendirikan CV. Lintas Samudra Mandiri dengan memanfaatkan potensi perikanan
budidaya yang ada di Bone ini.
Maka dari itu CV. Lintas Samudra Mandiri terus melakukan pengembangan
serta Inovasi terhadap produknya guna tetap meningkatkan kualitas produk
perusahaan dengan cara memperhatikan aturan atau ketentuan-ketentuan dalam
pengelolaan ikan. CV. Lintas Samudra Mandiri juga telah berkomitmen untuk
melakukan pelayanan terbaik terhadap konsumen sebagai salah satu upaya kami
dengan selalu memberikan kualitas terbaik terhadap produk kami. Hal itu dibuktikan
dengan melakukan penerapan program jaminan mutu terpadu yang berlandaskan
pada konsep HACCP.
Visi dari CV. Lintas Samudra Mandiri adalah berkomitmen menjadi perusahaan
eksportir yang berkelas dunia serta berdedikasi untuk berupaya keras dalam proses
10
peningkatan yang kontinyu dalam segala hal, demi kepuasan para pelanggannya dan
hubungan jangka panjang yang baik.
Adapun misi dari CV. Lintas Samudra Mandiri antara lain:
a. Menghasilkan produk perikanan yang sesuai dengan harapan pelanggan,
keamanan pangan dan kualitas.
b. Menjamin pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perikanan yang berlaku
c. Mengupayakan peningkatan kinerja terus menerus dalam hal kualitas dan
keamanan pangan dengan mengadakan pelatihan secara berkala kepada setiap
pekerja agar dapat melaksanakan kewajiban dengan kompeten.
d. Menyediakan peralatan kerja yang cukup kepada setiap pekerja agar tercipta
lingkungan kerja yang higienis, aman dan praktis
e. Memastikan prosedur standar untuk setiap tindakan didokumentasikan dengan
jelas.
f. Melakukan peminjaman kembali secara terus menerus terhadap kebijakan,
standard an prosedur keamanan pangan untuk dapat menangani resiko
keamanan pangan secara efektif terhadap adanya perubahan produk, proses
dan teknologi.
11
dipotong (fillet, loin, saku, steak, chunk, brown meat) yang dibekukan hingga pada
tahun 2021 kemarin CV. Lintas Samudra Mandiri mulai pengembangan Kerapu Sunu
dan Kerapu. Adapun untuk tujuan domestik pemasaran hasil olahan di CV. Lintas
Samudra Mandiri yaitu Banjarmasin, Balikpapan, Brondong-Lamongan, Surabaya,
Jakarta, Bogor, Serang, Bandung, dan Sukabumi Sementara itu untuk ekspor negara
tujuannya adalah Singapura, Malaysia, Vietnam, China, dan Jepang. Hingga saat ini
juga, dalam kegiatan produksinya, CV. Lintas Samudra Mandiri memberikan
pelayanan dan kualitas terbaik kepada para konsumen.
a. Struktur Organisasi
Berikut adalah bagan atau struktur organisasi pada CV. Lintas Samudra
Mandiri, yaitu:
Direktur
Quality Control / QA
Adapun rincian tugas dan tanggung jawab para pengurus organisasi di CV.
Lintas Samudra Mandiri, disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Organisasi CV. Lintas Samudra
Mandiri
No. Bagian/Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
1 Direktur Bertugas memimpin perusahaan, menjalankan
wewenang serta melaksanakan fungksi manajemen
dan lingkungan perusahaan.
2 QC/QS Bertugas sebagai ketua tim HACCP dan memimpin
penegmbangan sistem standar penerapan PMMT
yang berpedoman pada HACCP, bertugas membuat
perencanaan produksi dan bertanggung jawab
langsung terhadap direktur.
12
3 Kepala Production Bertugas menetapkan target, jadwal produksi,
pengaturan tugas dan tanggung jawab karyawan
serta bertanggung jawab memberikan laporan hasil
produksi.
4 Operational Bertnggung jawab atas bahan baku yang baik dan
berkualitas, memeriksa keadaan bahan baku yang
datang dan memberikan laporan bahan baku baik
kualitas dan harga yang baik sesuai permintaan
perusahaan.
Adapun rincian sarana dan prasarana pada CV. Lintas Samudra Mandiri,
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana CV. Lintas Samudra Mandiri, Kompleks PPI Lonrae,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Tempat
3 Terpakai Meja Proses mengolah
produk
Tempat Untuk
1 Terpakai Penyuntikan meletakkan
daging ikan
CO yang akan
disuntik CO
13
Untuk
meletakkan
50 Terpakai Long Pan Daging ikan
setelah proses
vakum
Ruang
Pendingin dan
tempat
Chilling Room
2 Terpakai penampungan
ikan
sementara
Untuk mencuci
tangan
Westafel
2 Terpakai
Untuk
Alat Pengukur mengatur suhu
1 Terpakai Suhu Ruangan di ruang
produksi
Untuk
13 Terpakai Apron/ melindungi diri
dari kotoran
Celemek
saat mengolah
daging ikan
14
Untuk
melindungi
kaki dari
Sepatu benda tajam
20 Terpakai saat mengolah
daging ikan
Untuk
memperpanjan
g daya awet
produk
2 Terpakai ABF
Untuk ruang
1 Terpakai penyimpanan
Cool Storage produk yang
sudah selesai
dikemas
Untuk
1 Terpakai menciptakan
Alat Vakum kondisi tanpa
oksigen ketika
produk selesai
di plastik
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi di CV. Lintas
Samudra Mandiri meliputi cold storage yang merupakan sebuah ruangan yang
dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu untuk mempertahankan mutu ikan,
ABF (Air Blast Freezer) yang berperan pada proses pembekuan dengan tipe
pembekuan yang umum, yaitu ruang pendingin yang diisi oleh udara yang didinginkan,
chilling room yaitu ruangan untuk menyimpan bahan baku yang fresh, tempat
penyuntikan co yaitu tempat dengan rancangan khusus untuk menyuntikkan carbon
monoksida ke ikan, long pan yang berfungsi sebagai wadah ikan saat ingin dibekukan,
mesin vacum untuk menyegel hasil produksi, cold box yang digunakan untuk menjaga
suhu yang diperlukan pada ikan, meja produksi yang digunakan sebagai tempat
mengolah ikan, meja penerimaan yang digunakan sebagai tempat
menerima/menyalurkan ikan yang telah dioalah di tahap awalan, pengatur suhu
15
ruangan sebagai alat untuk mengatur suhu ruangan agar tetap pada kondisi yang baik
untuk ikan yang dioal, celemek dan sepatu booth yang dipakai para tenaga kerja untuk
meminimalisir kotoran mengenai pakaian atau kaki mereka serta untuk menghindari
kontaminasi tenaga kerja dengan bahan baku.
3. Prospek Perusahaan
Dengan melihat potensi perikanan yang ada di Bone dan daerah pasokan
bahan baku yang digunakan oleh CV. Lintas Samudera Mandiri dapat disimpulkan
bahwa prospek perusahaan tersebut sangat menjanjikan. Selain itu fasilitas dan
tenaga kerja yang digunakan juga sudah memadai karena ada perbaikan sarana .
Selain itu penjaminan mutu juga sangat mendukung seperti telah memiliki sertifikat
kelaayakan pengolahan ( SKP ) , memiliki surat izin usaha perikanan ( SIUP ) , dan
dokumen HAACP sebagai salah satu syarat penjaminan mutu yang diperlukan untuk
perusahaan yang bergerak di bidang ekspor ke negara lain . Indikator pendukung
kemajuan perusahaan selanjutnya yaitu CV . Lintas Samudera Mandiri telah berhasil
memproduksi sekitar 7 ton ikan Tuna beku dalam 3 bulan dan tujuan domestik nya
sudah sangat luas yaitu ( Banjarmasin, Balikpapan, Brondong, Lamongan, Surabaya,
Jakarta, Bogor, Serang, Bnadung, dan Sukabumi, dan untuk ekspor negara tujuan
yaitu ( Singapura, Malaysia, Vietnam, China, dan Jepang).
B. Proses Produksi
Proses produksi tuna loin pada CV. Lintas Samudra Mandiri terdiri dari beberapa
tahapan, diantaranya yaitu:
1. Penerimaan (Receiving).
Tahap pertama yaitu penerimaan bahan baku. Bahan baku yang sudah diterima
oleh pihak perusahaan kemudian dicuci dan ditimbang.
16
3. Penimbangan I
Selanjutnya tahap penimbangan I. Penimbangan dilakukan untuk menentukan
berat ikan sesuai permintaan buyer ataupun standar dari perusahaan. Setelah itu
bahan baku diproses di ruang produksi.
4. Fillet
Pada tahap ini, dilakukan proses fillet, diantaranya pembukaan/pemotongan
kepala.
17
Gambar 4.7 Ruangan Trimming
8. Penimbangan II
Setelah melalui proses trimming, selanjutnya dilakukan proses penimbangan
kembali untuk mengetahui berat daging setelah proses pengikisan dan
pemisahan kepala.
9. Penyuntikan CO
Proses ini merupakan proses penyuntikan gas CO (carbon monoksida) sekitar
120 jarum pada loin. Penyuntikan ini bertujuan untuk memecah sel hemoglobin
dalam daging tuna sehingga warna merah cerah dapat tersebar rata pada ikan,
selain itu CO juga dapat membantu dalam pengawetan. Setelah disuntik CO,
ikan kemudian dimasukkan ke dalam plastik.
10. Pendinginan (Chilling)
Tahap berikutnya yaitu Chilling (Pendinginan). Setelah daging ikan dimasukkan
ke dalam plastik, selanjutnya di masukkan ke dalam chilling room yang berfungsi
sebagai tempat penampungan ikan sementara sebelum diolah menjadi produk
beku. Daging ikan akan didiamkan selama 48 jam di chilling room dengan suhu -
2-2°C, setelah itu dikeluarkan dari plastik. Untuk ikan yang hanya berjumlah 10
kg (2 ekor), akan dimasukkan ke dalam gabus yang berisi es (Cold box).
18
daging ikan dengan tujuan untuk merapikan kembali daging ikan. Setelah itu
dilakukan pergantian plastik dan daging dikemas menggunakan plastik baru.
12. Proses vakum
Proses vakum dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan semua udara dari dalam
kemasan kemudian ditutup rapat sehingga tercipta kondisi tanpa oksigen dalam
kemasan tersebut.
13. Penyimpanan di Ruang ABF (Air Blast Freezer)
Setelah dilakukan proses vakum, maka daging ikan diletakkan di Long pan
kemudian di simpan di ruang ABF dengan tujuan untuk memperpanjang daya
awet produk. Proses pembekuan dilakukan dalam jangka waktu 10 jam dengan
suhu -35-40°C.
19
b) Grade B, warna ikan mulai memudar dan tekstur daging masih baik.
c) Grade C, daging tuna memiliki warna yang sudah memudar dan teksturnya
sudah agak lembek.
d) Grade D, warna tuna loin sudah muali pucat, tektur lembek dan terdapat banyak
serat- serat.
20
16. Pemuatan (stuffing)
Pada tahap ini, loin tuna beku yang sudah disimpan di dalam cold storage,
selanjutnya diangkut menggunakan mobil pick-up untuk kemudian disalurkan ke
lokasi tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk lebih memahami di bawah ini terdapat bagan dari proses produksi CV Lintas
Samudra Mandiri
Penimbangan Penimbangan
Pencucian I
II III
Pengecekan
Penyortiran I Pencucian II
Akhir
Penimbangan Pemotongan
I Kepala
Kendala yang umumnya dihadapi oleh CV. Lintas Samudra Mandiri adalah
permasalahan terkait ketidakstabilan bahan baku yang diterima, adanya persaingan
harga yang menyebabkan banyaknya nelayan yang lebih memilih menjual hasil
tangkapannya ke luar Kabupaten Bone sehingga kadang kala CV. Lintas Samudra
Mandiri kekurangan bahan baku, serta beberapa kendala terkait kualitas cara kerja
para tenaga kerja dalam melakukan proses produksi di CV. Lintas Samudra Mandiri,
kendala dibagian mesin sendiri yaitu ruangan ABF dimana oli dan gulungan dinamonya
bercampur sehingga perlu dilakukan perbaikan.
C. Manajemen Stok
Dari hasil wawancara bersama responden di CV. Lintas Samudra Mandiri, yang
bertugas dalam mengatur stok bahan baku adalah staff bidang operasional.
Operasional bertanggung jawab atas bahan baku yang masuk dan memeriksa kedaan
bahan baku yang dating serta memberikan laporan bahan baku baik kualitas dan harga
yang baik sesuai dengan permintaan perusahaan. Stok bahan baku yang tersimpan di
perusahaan 3 bulan terakhir sebanyak 7 ton.
21
Tabel 4.5 Manajemen Stok CV. Lintas Samudra Mandiri
Nama ikan Bulan Jumlah (ton)
Tuna Maret 2,3
Tuna April 2,3
Tuna Mei 2,3
Jumlah produksi CV. Lintas Samudera Mandiri yaitu 7 ton dalam periode Maret
hingga Mei. Harga jual ikan tuna yang ditawarkan yaitu Rp. 117,000 per kg.
Penerimaan = ( ) ( )
= /bulan
Laba Bersih =
Jadi dari analisisi data diatas dapat disimpulkan bahwa laba bersih yang di
dapatkan oleh CV. Lintas Samudra Mandiri adalah sebesar Rp. 9.116.667 selama tiga
bulan.
22
Tenaga kerja diasumsikan bekerja selama 26 hari dalam 1 bulan dengan durasi
bekerja yaitu 9 jam per harinya untuk satu orang pegawai harian. Diasumsikan pula
jumlah pegawai harian yaitu 10 orang, sehingga diperoleh total upah pegawai harian
yaitu Rp. 16,900,000.
Untuk upah lembur diasumsikan setiap tenaga kerja lembur selama 1 jam
perharinya. Sehingga diperoleh total upah lembur semua tenaga kerja dalam satu
bulan yaitu Rp. 2,600,000.
E. Pemasaran
Hasil wawancara yang telah dilakukan bersama responden yaitu diketahui bahwa
untuk daerah pemasarannya ditentukan oleh pihak mitra dalam hal ini Aruna. Sampai
saat ini produk olahan CV. Lintas Samudra Mandiri telah dipasarkan hingga ke
Surabaya dan Jakarta tergantung dari yang ditentukan oleh mitra. Selain itu CV. Lintas
Samudra Mandiri juga sudah melakukan ekspor atau memasarkan produk olahannya
sampai ke Vietnam.
Berikut ini merupakan saluran pemasaran tuna loin CV Lintas Samudra Mandiri.
CV Lintas
Pemasok Konsumen I Konsumen II
Samudra (Surbaya)
(Maumere) (Vietnam)
Mandiri
23
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
Azis, E., Marwah, S. A., & Said, D. R. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pengembangan Ekowisata Pasir Putih Kawasan Goa Janji Desa Mallari
Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(2), 58-66.
Herawati,H Dan Muyani,D. 2016. Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Proses
Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada Ud.Tahu Rosydi Puspan Maron
Probolinggo. Dinamika Global : Rebranding Keunggulan Kompetitif Berbasis
Kearifan Lokal. Vol 17(1)
Miswanto, Abdullah, yanuar R., & Suparti, S. (2017). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,
Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Perusahaan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 24(2), 119 – 135.
Tangke, U. (2010). Analisis potensi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kuwe
(Carangidae sp) di perairan Laut Flores Propinsi Sulawesi Selatan. Agrikan:
Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(2), 31-38.
25
L
A
M
P
I
R
A
N
26
Lampiran 1. Foto Kegiatan Dilapangan
27
Lampiran 2. Layout Lokasi Perusahaan
28
Lampiran 3. Foto Perusahaan
29
Lampiran 4. Kesan dan Pesan Untuk Asisten
Kesan :
Kesan saya dari Praktek lapang ini, dimana asisten kami adalah Mahmud
Hijazy atau biasa dipanggil kak hijaz. Asisten kami ini sangat baik dimana dia selalu
follow up tentang perkembangan laporan kami dan untuk asistensinya dilakukan
secara berjamaah agar memudahkan bagi kami tentang revisi apa yang perlu
dilakukan.
Pesan :
Adapun pesan saya terhadap asisten praklap kami ini adalah semoga tetap
konsisten berbuat baik, tetap menjadi kak hijaz yang saya kenal, semoga skripsinya
lancar dan rezekinya dilancarkan juga. Sehat selalu kak hijaz.
30
Lampiran 5. Foto Bersama Kelompok dan Asisten
31