You are on page 1of 36

EKONOMI PERUSAHAAN

“CV. LINTAS SAMUDRA MANDIRI”

LAPORAN PRAKTIK LAPANG

OLEH:

NAMA : ZULFIQAR PRIMA MILLENIUM


NIM : L041191054
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : MAHMUD HIJAZY

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii


DAFTAR TABEL ...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................v
I. PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Tujuan Praktek Lapang .............................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................3
A. Pengertian Perusahaan ............................................................................3
B. Kelebihan dan Kekurangan CV ................................................................5
C. Contoh CV Perikanan ...............................................................................5
III. METODOLOGI PRAKTIK ................................................................................7
A. Waktu dan Tempat ....................................................................................7
B. Metode Pengambilan Data ........................................................................7
C. Sumber Data ..............................................................................................7
D. Analisis Data .............................................................................................7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................8
A. Keadaan Umum Lokasi .............................................................................8
B. Proses Produksi ........................................................................................16
C. Manajemen Stok ........................................................................................21
D. Analisis Keuangan ....................................................................................22
E. Pemasaran .................................................................................................23
V. PENUTUP ........................................................................................................24
A. Kesimpulan ...............................................................................................24
B. Saran ..........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................25
LAMPIRAN ...........................................................................................................26

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Luas Wilayah Setiap Lingkungan di Kec. Tanete Riattang Timur .....9
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Lonrae 2013-2017 ...............................10
Tabel 4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus .............................................12
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana CV. Lintas Samudra Mandiri ..........................13
Tabel 4.5 Manajemen Stok CV. Lintas Samudra Mandiri ..................................22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Wilayah Kabupaten Bone ...............................................................8


Gambar 4.2 CV. Lintas Samudra Mandiri ..........................................................11
Gambar 4.3 Struktur Organisasi CV. Lintas Samudra Mandiri .........................12
Gambar 4.4 Pemasukan Ikan (Receiveng) .........................................................16
Gambar 4.5 Ruangan Fillet .................................................................................17
Gambar 4.6 Ruangan Skinnning ........................................................................17
Gambar 4.7 Ruangan Trimming .........................................................................18
Gambar 4.8 Daging Ikan Dalam Cool Box ..........................................................18
Gambar 4.9 Kondisi Ikan Dalam Air Blast Freezer ............................................19
Gambar 4.10 Tuna Loin Grade A ........................................................................19
Gambar 4.11 Tuna Loin Grade B ........................................................................20
Gambar 4.12 Tuna Loin Grade C .........................................................................20
Gambar 4.13 Tuna Loin Grade D ......................................................................20
Gambar 4.14 Bagan Proses Produksi CV. Lintas Samudra Mandiri ................21

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kegiatan Dilapangan .............................................................27


Lampiran 2. Layout Lokasi Perusahaan ............................................................28
Lampiran 3. Foto Perusahaan ............................................................................29
Lampiran 4. Kesan dan Pesan Untuk Asisten ...................................................30
Lampiran 5. Foto Bersama Kelompok dan Asisten ..........................................31

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari semakin banyak jenis


usaha yang bermunculan seperti bidang jasa, manufaktur, maupun dagang yang
saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang terbaik. Usaha merupakan
setiap aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Jika
diartikan secara khusus, istilah usaha dapat diartikan ke dalam banyak makna dan
sangat bergantung dengan mana istilah usaha ini digunakan. Di bidang bisnis
misalnya, usaha biasanya identik dengan aktivitas bisnis, dengan banyak
wirausahawan suka terjun langsung dan melihat apa yang terjadi dari waktu dan
tenaganya untuk menentukan dan meneliti target pasar, menentukan strategi dan
merencanakan keuangannya (Beriwisnu & Priyadi, 2017).
Wilayah perairan Sulawesi Selatan memiliki sumberdaya ikan yang berlimpah
dan beraneka ragam. Dari data statistik tahun 2007 menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan produksi dan jumlah nelayan untuk melakukan penangkapan jenis ikan
ekonomis penting. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan
pangan dan gizi yang febih baik sangat memacu tingginya permintaan masyarakat
pada kebutuhan konsumsi ikan. Permintaan ikan yang meningkat tentu berpengaruh
positif bagi peningkatan pendapatan nelayan, namun perlu disadari bahwa
peningkatan permintaan sumberdaya tersebut selalu diikuti tekanan untuk melakukan
eksploitasi semakin intensif.
Salah satu kawasan nelayan tradisional adalah Kabupaten Bone yang terletak
174 km dari kota Makassar. Kabupaten Bone memiliki garis pantai sepanjang 138 km
dari arah utara ke selatan dengan jumlah penduduk sebesar 751.026 jiwa masing-
masing terdiri atas laki-laki 358.889 jiwa dan perempuan sebesar 392.137 jiwa. Jumlah
rumah tangga perikanan tahun 2017 sebanyak 4.423 rumah tangga dengan jumlah
tangkapan sebesar 44.622,7 ton ( BPS Kabupaten Bone, 2018). Perikanan tangkap di
Kabupaten Bone memiliki potensi yang cukup besar, akan tetapi belum dioptimalkan.
Kendala utama yang dihadapi oleh nelayan tradisional di Kabupaten Bone dewasa ini
antara lain, kualitas sumberdaya manusia yang ditandai dengan rendahnya tingkat
pendidikan dari para nelayan yang ada, keterbatasan modal dan tidak adanya akses
perbankan, dan teknologi alat tangkap yang digunakan. Selain itu adanya fluktuasi
harga ikan. Harga pada musim tangkap cenderung murah, sementara harga ikan pada
saat paceklik senderung tinggi.

1
Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tentunya mempunyai peranan
yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dan masyarakat
luas. Perusahaan memiliki penting dalam menciptakan lapangan kerja, kekayaan,
produk dan jasa, namun tekanan pada bisnis untuk berperan dalam isu-isu sosial yang
melibatkan karyawan, stakeholder, masyarakat, lingkungan,dan pemerintah terus
meningkat dalam isu-isu sosial yang melibatkan karyawan, stakeholder, masyarakat,
lingkungan,dan pemerintah terus meningkat (Aryawan et al., 2017). Keberadaan atau
kelangsungan suatu perusahaan dipengaruhi oleh adanya masyarakat. Setiap kegiatan
operasional perushaan akan berpotensi menimbulkan dampak positif maupun negatif
terhadap masyarakat sekitar perusahaan. Apabila perusahaan memperhatikan aspek
sosial maka perusahaan akan dapat mencapai perkembangan serta pembangunan
berkelanjutan (Aryawan et al., 2017).
CV. Lintas Samudra Mandiri adalah salah satu perusahaan yang pertama kalinya
didirikan di kompleks PPI Lonrae, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang
bergerak pada bidang Industri pembekuan ikan yang mencakup usaha pengawetan
ikan melalui proses pembekuan, seperti ikan nila beku, Kerang darah, ikan
tuna/cakalang beku. Termasuk juga ikan utuh maupun dipotong (fillet, loin, saku, steak,
chunk, brown meat) yang dibekukan. Tahun 2021 mulai pengembangan Kerapu Sunu
dan Kerapu. Tujuan Domestik (Banjarmasin, Balikpapan, Brondong- Lamongan,
Surabaya, Jakarta, Bogor, Serang, Bandung, dan Sukabumi), untuk ekspor
negaratujuan ( Singapura, Malaysia, Vietnam, China, dan Jepang). Melihat potensi dari
CV. Lintas Samudra Mandiri Oleh karena itu kami melakukan praktik lapangan di CV.
Lintas Samudra Mandiri guna mengetahui manjemen stok KEUANGAN
PERUSAHAAN dan pemasaran yang dilakukan.
B. Tujuan Praktek Lapang

Dari uraian latar belakang diatas dapat dituliskan tujuan dari laporan Ekonomi
Perusahaan ini adalah

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai Manajemen Stok Perusahaan CV.


Lintas Samudra Mandiri Ekonomi Perusahaan perikanan secara lebih rinci.
2. Agar mahasiswa dapat menganalisis keuangan Perusahaan CV. Lintas Samudra
Mandiri Ekonomi Perusahaan perikanan secara lebih rinci.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Distribusi Pemasraan Perusahaan CV. Lintas
Samudra Mandiri Ekonomi Perusahaan perikanan secara lebih rinci.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perusahaan

Perusahaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan terus menerus


dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Hal ini didasari dari pengertian yang
terdapat dalam Undang - Undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan yang menyatakan bahwa perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah negara republik Indonesia. Jadi dalam hal ini,
tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan (laba).
Pengertian tersebut kembali diperkuat dalam Undang - Undang No. 8
tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan yang menyatakan bahwa
perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk
badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia
1. Pengertian (CV)
CV adalah suatu perusahaan yang terdiri dari satu atau lebih pesero pengurus
(komplementer) dan satu atau lebih juga adalah persekutuan untuk menjalankan suatu
usaha yang dibentuk oleh satu atau beberapa sekutu yang bertanggungjawab untuk
seluruhnya pada satu pihak, dan satu atau beberapa sekutu bertindak sebagai pelepas
uang pada pihak lain. Ciri khas CV yaitu pasti memiliki mitra untuk bekerjasama dalam
menjalankan produksinya. Dalam pasal 19 (a) KUHD perseroan komanditer, didirikan
antara satu orang atau beberapa pesero yang secara tanggung-menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau lebih
sebagai pelepas uang pada pihak lain (Nasution & Kurniawan, 2018).
Dapat dilihat, pada persekutuan komanditer terdiri dari dua macam sekutu
(Nasution & Kurniawan, 2018):
1. Sekutu komplementer atau sekutu pengurus (complimentaris) yang berperan
pesero pengurus dalam persekutuan komanditer. Keberadaannya selain sebagai
sekutu komanditer yang ikut memberi pemasukan modal juga sebagai sekutu
komplementaris yang menjadi pengurus CV.
2. Persero komanditer atau disebut sekutu tidak kerja. Sekutu ini statusnya sebagai
pemberi modal atau pemberi pinjaman saja sehingga sekutu komanditer tidak
terlibat dalam pengurusan CV dan juga tidak ikut bertindak keluar.

3
2. Proses Produksi
Produksi merupakan kegiatan yang mentransformasikan masukan (input)
menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan
barang atau jasa, serta kegiatan – kegiatan lain yang mendukung atau menunjang
usaha untuk menghasilkan produk tersebut yang berupa barang – barang atau jasa
(Sofjan Assauri, 2008 : 17). Proses produksi adalah salah satu faktor produksi yang
ada dalam perusahaan dalam menghasilkan suatu produk.
Sebelum membahas mengenai pengertian proses produksi sebaiknya
terlebih dahulu mengetahui arti dari proses. Yang dimaksud dengan proses
adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber
tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Sedangkan produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Dari uraian di atas maka dapat di
tarik kesimpulan bahwa proses produksi. Proses diartikan sebagai suatu cara, metode
dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan
dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.
Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan
manusia.
Kelancaran dalam pelaksanaan proses produksi ditentukan oleh sistem produksi
yang ada di dalam perusahaan tersebut. Baik buruknya sistem produksi dalam suatu
perusahaan akan mempengaruhi pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan
yang bersangkutan. Jika proses produksi yang terjadi dalam perusahaan baik, maka
akan menghasilkan barang atau jasa dengan kualitas yang baik, demikian sebaliknya.
Untuk menghindari hal tersebut maka perlu adanya pengendalian dalam suatu proses
produksi. Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat
dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai
3. Produk Perusahaan
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,
perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan
membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan
keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil.

4
Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
keinginan pasar atau selera konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2005:346), produk adalah “segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
Sedangkan menurut Saladin (2004:121), ”produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”. Produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Kotler dan
Armstrong (2005:280) mengklasifikasi produk menjadi dua bagian, yaitu:
barang konsumen, barang industry (Herawati dan muyani, 2016).
B. Kelebihan dan Kekurangan CV

Perusahaan berbentuk CV ini memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu:

1. Kelebihan
a. Tanpa minimum modal usaha yang disetor
b. Pengambilan keputusan lebih cepat
c. Proses pendirian lebih mudah
d. Sistem kepemilikian
e. Perpajakan lebih mudah
2. Kelemahan
a. Tanggung jawab sekutu aktif sampai harta pribadi
b. Keterbatasan ruang lingkup bidang usaha
c. Sangat tergantung dengan sekutu aktif
d. Modal susah ditarik kembali
C. Contoh CV Perikanan

CV. Lintas Samudra Mandiri berdiri pada tanggal 02 Agustus 2019 dan berkantor
pusat di Kota Bone, yang pertama kalinya didirikan di kompleks PPI Lonrae,
Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang bergerak pada bidang Industri
pembekuan ikan yang mencakup usaha pengawetan ikan melalui proses pembekuan,
seperti ikan nila beku, Kerang darah, ikan tuna/cakalang beku.
CV. Lintas Samudra Mandiri atau yang dikenal dengan sebutan CV. LSM
merupakan salah satu Perseroan Komanditer yang berlokasi di Kabupaten Bone
tepatnya di Kelurahan Lonrae. CV. Lintas Samudra Mandiri adalah jenis perusahaan

5
yang bergerak dan berkecimpung di bidang perikanan seperti produksi berbagai
olahan perikanan maupun ikan utuh melalui proses pembekuan atau pengawetan. CV.
Lintas Samudra Mandiri menjadi salah satu perusahaan yang terkenal di Kabupaten
Bone bahkan diluar Provinsi Sulawesi Selatan terutama untuk kota-kota yang menjadi
tujuan domestik CV. Lintas Samudra Mandiri itu sendiri. CV. Lintas Samudra Mandiri
terus melakukan pengembangan serta Inovasi terhadap produk kami guna tetap
meningkatkan kualitas produk perusahaan dengan cara memperhatikan aturan atau
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidag pengelolaan ikan. CV. Lintas Samudra
Mandiri juga berkomitmen untuk melakukan pelayanan terbaik terhadap konsumen
sebagai salah satu upaya perusahaan dengan selalu memberikan kualitas terbaik
terhadap produk perusahaan. Hal itu dibuktikan CV. Lintas Samudra Mandiri dengan
melakukan penerapan program jaminan mutu terpadu yang berlandaskan pada konsep
HACCP. Melalui standar jaminan mutu ini, CV. Lintas Samudra Mandiri juga berharap
dapat menghasilkan produk hasil perikanan yang aman di konsumsi untuk skala
Nasional maupun Internasional.

6
III. METODOLOGI PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat

Praktik Lapang Ekonomi Perusahaan Dilaksanakan Pada Hari Jumat- Minggu,


Tanggal 20- 22 Mei 2022 Bertempat di Kelurahan Lonrea, Kecamatan Tanete Riattang
Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Indonesia.

B. Metode Pengambilan Data

Adapun jenis dan sumber data sebagai berikut :


1. Data primer adalah data yang diperoleh peniliti secara langsung tanpa perantara.
Perolehan data ini melalui wawancara langsung kepada beberapa responden
dengan menggunakan kuisioner serta observasi di lapangan.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung melalui sebuah
perantara dalam hal ini dicatat atau diarsipkan oleh pihak lain. Perolehan data ini
melalui studi berbagai pustaka dan melalui laporan-laporan instansi pemerintah dan
swasta terkait daerah yang diteliti.

C. Sumber Data

Adapun metode pengambilan data sebagai berikut :


1. Observasi dengan mengadakan tinjauan penelitian langsung terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti
2. Wawancara, dengan bertanya langsung kepada responden atau orang yang
diwawancara dengan tatap muka secara langsung
3. Studi pustaka, dengan membandingkan hasil data yang diambil secara langsung
dilapangan dengan data yang berasal dari pustaka

D. Analisis Data

Metode analisis data berbeda dengan analisis data. Metode lebih merujuk
kepada pendekatan yang lebih umum dan didalamnya terdapat Teknik dari pendekatan
tersebut. Metode penelitian secara garis besar dibagi dua bagian yaitu metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Metode analisis data kuantitatif terdiri dari beberapa
Teknik analisis seperti:
1. Deskriptif Kualitatif, yaitu proses penelitian yang datanya di dapat dengan kata –
kata atau lisan secara langsung.
2. Kuantitatif, Artinya proses penelitian yang datanya di dapat menggunakan angka-
angka sehingga hasilnya lebih jelas.

7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi

Menurut data BPS, Kelurahan Lonrae memiliki luas 2,30 Km2 dengan jumlah
penduduknya kurang lebih ada 6.000 jiwa. Hampir seluruh penduduk Kelurahan
Lonrae Beragama Islam, bisa dilihat banyak tempat ibadah (masjid) yang dibangun di
sekitar tempat tinggal penduduknya. Secara umum kondisi geografis Kelurahan Lonrae
terdiri atas daratan dan pesisir pantai yang merupakan bagian dari daratan rendah
pantai yang membentang di sepanjang pantai Teluk Bone. Kondisi demikian yang
menjadikan wilayah Kelurahan Lonrae merupakan daerah penghasil ikan yang cukup
besar yang mampu menyuplai kebutuhan masyarakat di sekitar Kabupaten Bone
sampai ke beberapa daerah lainnya.
Batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Tanete Riattang Timur, sebagai berikut :
1. Disebelah Barat berbatasan dengan kecamatanTanete Riattang
2. Disebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Awangpne
3. Disebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
4. Disebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Barebbo

Gambar 4.1 Wilayah Kabupaten Bone


Secara umum kondisi geografis Kelurahan Lonrae terdiri atas daratan dan
pesisir pantai, yang merupakan bagian dari daratan rendah pantai yang membentang
di sepanjang pantai Teluk bone. Kondisi demikian yang menjadikan wilayah Kelurahan
Lonrae merupakan daerah penghasil ikan yang cukup besar yang mampu menyuplai
kebutuhan masyarakat sampai di sekitar Kabupaten Bone sampai ke beberapa daerah
lainnya. Hanya sedikit wilayahnya yang dapat dijadikan lahan pertanian. Itulah
sebabnya masyarakat Lonrae utamanya laki-laki kebanyakan memilih profesi diluar
pertanian yaitu sebagai nelayan dan pengusaha/pedagang.

8
Sesuai dengan data yang diperoleh, luas Kecamatan Tanete Riattang Timur
100,00 km² dari total 8 wilayah Kelurahan. Ketinggian permukaan tanah berkisar
antara 1,5 meter di atas permukaan laut sedangkan panjang garis pantainya 16 Km²
secara keseluruhan wilayah pesisirnya, Curah hujan rata-rata pertahun 2000 mm dan
suhu udara berkisar 24˚-30˚ C. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan luas
kelurahan yang ada di Kecamatan Tanete Riattang Timur:(Arfah & Najamuddin, 2019)

Tabel 4.1 Luas Wilayah Setiap Lingkungan di Kec. Tanete Riattang Timur

No Kelurahan Luas (Km2)

1. Kelurahan Bajoe 11, 42


2. Kelurahan Cellu 12,56
3. Kelurahan Lonrae 4,71
4. Kelurahan Tibojong 11,05
5. Kelurahan Panyula 10,23
6. Kelurahan Toro 8,39
7. Kelurahan Pallette 13,71
8. Kelurahan Waetuwo 27,95
Jumlah 100,00
Sumber : Data BPS Kab. Bone Kec. Tanete Riattang Timur 2018

Lonrae merupakan salah kelurahan di kecamatana Tanete Riattang Timur yang


berbatasan langsung dengan teluk Bone. Dengan keadaan geografis yang demikian,
menunjukkan bahwa Lonrae adalah wilayah pesisir sehingga masyarakanya
menggantungkan kehidupan di laut untuk mencari nafkah, atau dengan kata lain
sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. (Merdekawati, A, E et al., 2019)
Kondisi demografi menunjukkan jumlah penduduk pada Kelurahan Lonrae
terutama mengenai jumlah, stuktur (komposisi penduduk) dan perkembangan
(perubahan) pada Kelurahan Lonrae. Menurut data BPS Kabupaten Bone, Kecamatan
Tanete Riattang Timur menunjukkan data terakhir terkait jumlah penduduk di
Kelurahan Lonrae.

9
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Lonrae 2013-2017
Tahun Jumlah Penduduk

2013 3030
2014 3054
2015 3069
2016 3054
2017 3108
Sumber : Data BPS Kab. Bone Kec. Tanete Riattang Timur Dalam Angka Tahun
2013-2017

1. Sejarah Terbentuknya Perusahan

CV. Lintas Samudra Mandiri berdiri pada tanggal 02 Agustus 2019 dan
berkantor pusat di Kota Bone, yang pertama kalinya didirikan di kompleks PPI Lonrae,
Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan yang bergerak pada bidang Industri
pembekuan ikan yang mencakup usaha pengawetan ikan melalui proses pembekuan,
seperti ikan nila beku, Kerang darah, ikan tuna/cakalang beku. Termasuk juga ikan
utuh maupun dipotong (fillet, loin, saku, steak, chunk, brown meat) yang dibekukan.
Tahun 2021 mulai pengembangan Kerapu Sunu dan Kerapu. Tujuan Domestik
(Banjarmasin, Balikpapan, Brondong- Lamongan, Surabaya, Jakarta, Bogor, Serang,
Bandung, dan Sukabumi), untuk ekspor negara tujuan ( Singapura, Malaysia,
Vietnam, China, dan Jepang).
Dengan melihat potensi dari sektor perikanan yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan khususnya di kota Bone yang memiliki potensi perikanan yang sangat
menjanjikan terutama pada sektor perikanan budidaya dengan dasar inilah kami
mendirikan CV. Lintas Samudra Mandiri dengan memanfaatkan potensi perikanan
budidaya yang ada di Bone ini.
Maka dari itu CV. Lintas Samudra Mandiri terus melakukan pengembangan
serta Inovasi terhadap produknya guna tetap meningkatkan kualitas produk
perusahaan dengan cara memperhatikan aturan atau ketentuan-ketentuan dalam
pengelolaan ikan. CV. Lintas Samudra Mandiri juga telah berkomitmen untuk
melakukan pelayanan terbaik terhadap konsumen sebagai salah satu upaya kami
dengan selalu memberikan kualitas terbaik terhadap produk kami. Hal itu dibuktikan
dengan melakukan penerapan program jaminan mutu terpadu yang berlandaskan
pada konsep HACCP.
Visi dari CV. Lintas Samudra Mandiri adalah berkomitmen menjadi perusahaan
eksportir yang berkelas dunia serta berdedikasi untuk berupaya keras dalam proses

10
peningkatan yang kontinyu dalam segala hal, demi kepuasan para pelanggannya dan
hubungan jangka panjang yang baik.
Adapun misi dari CV. Lintas Samudra Mandiri antara lain:
a. Menghasilkan produk perikanan yang sesuai dengan harapan pelanggan,
keamanan pangan dan kualitas.
b. Menjamin pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perikanan yang berlaku
c. Mengupayakan peningkatan kinerja terus menerus dalam hal kualitas dan
keamanan pangan dengan mengadakan pelatihan secara berkala kepada setiap
pekerja agar dapat melaksanakan kewajiban dengan kompeten.
d. Menyediakan peralatan kerja yang cukup kepada setiap pekerja agar tercipta
lingkungan kerja yang higienis, aman dan praktis
e. Memastikan prosedur standar untuk setiap tindakan didokumentasikan dengan
jelas.
f. Melakukan peminjaman kembali secara terus menerus terhadap kebijakan,
standard an prosedur keamanan pangan untuk dapat menangani resiko
keamanan pangan secara efektif terhadap adanya perubahan produk, proses
dan teknologi.

Gambar 4.2 CV. Lintas Samudra Mandiri

2. Kondisi Umum Perusahaan


CV. Lintas Samudra Mandiri menjadi salah satu Perseroan Komanditer yang
tetap eksis sampai sekarang meskipun di situasi lonjakan pandemi Covid-19 kemarin
sempat mengalami penurunan produksi. Tidak melemahkan semangat, CV. Lintas
Samudra Mandiri tetap melakukan kegiatan produksi di bidang perikanan. Sampai
saat ini CV. Lintas Samudra Mandiri tetap bergerak pada bidang Industri pembekuan
ikan yang mencakup usaha pengawetan ikan melalui proses pembekuan, seperti ikan
nila beku, Kerang darah, ikan tuna/cakalang beku. Termasuk juga ikan utuh maupun

11
dipotong (fillet, loin, saku, steak, chunk, brown meat) yang dibekukan hingga pada
tahun 2021 kemarin CV. Lintas Samudra Mandiri mulai pengembangan Kerapu Sunu
dan Kerapu. Adapun untuk tujuan domestik pemasaran hasil olahan di CV. Lintas
Samudra Mandiri yaitu Banjarmasin, Balikpapan, Brondong-Lamongan, Surabaya,
Jakarta, Bogor, Serang, Bandung, dan Sukabumi Sementara itu untuk ekspor negara
tujuannya adalah Singapura, Malaysia, Vietnam, China, dan Jepang. Hingga saat ini
juga, dalam kegiatan produksinya, CV. Lintas Samudra Mandiri memberikan
pelayanan dan kualitas terbaik kepada para konsumen.
a. Struktur Organisasi
Berikut adalah bagan atau struktur organisasi pada CV. Lintas Samudra
Mandiri, yaitu:

Direktur

Quality Control / QA

Kepala Produksi Operational

Production Quality&Sanitation Bahan Baku

Gambar 4.3 Struktur Organisasi CV. Lintas Samudra Mandiri

Adapun rincian tugas dan tanggung jawab para pengurus organisasi di CV.
Lintas Samudra Mandiri, disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Organisasi CV. Lintas Samudra
Mandiri
No. Bagian/Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
1 Direktur Bertugas memimpin perusahaan, menjalankan
wewenang serta melaksanakan fungksi manajemen
dan lingkungan perusahaan.
2 QC/QS Bertugas sebagai ketua tim HACCP dan memimpin
penegmbangan sistem standar penerapan PMMT
yang berpedoman pada HACCP, bertugas membuat
perencanaan produksi dan bertanggung jawab
langsung terhadap direktur.

12
3 Kepala Production Bertugas menetapkan target, jadwal produksi,
pengaturan tugas dan tanggung jawab karyawan
serta bertanggung jawab memberikan laporan hasil
produksi.
4 Operational Bertnggung jawab atas bahan baku yang baik dan
berkualitas, memeriksa keadaan bahan baku yang
datang dan memberikan laporan bahan baku baik
kualitas dan harga yang baik sesuai permintaan
perusahaan.
Adapun rincian sarana dan prasarana pada CV. Lintas Samudra Mandiri,
disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana CV. Lintas Samudra Mandiri, Kompleks PPI Lonrae,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Foto Barang Jumlah Terpakai Keterangan Kegunaan


/Tidak

Tempat
3 Terpakai Meja Proses mengolah
produk

4 Terpakai Cool Box Tempat


menyimpan
ikan yang
diberi es

Tempat Untuk
1 Terpakai Penyuntikan meletakkan
daging ikan
CO yang akan
disuntik CO

13
Untuk
meletakkan
50 Terpakai Long Pan Daging ikan
setelah proses
vakum

Ruang
Pendingin dan
tempat
Chilling Room
2 Terpakai penampungan
ikan
sementara

Untuk mencuci
tangan
Westafel
2 Terpakai

Untuk
Alat Pengukur mengatur suhu
1 Terpakai Suhu Ruangan di ruang
produksi

Untuk
13 Terpakai Apron/ melindungi diri
dari kotoran
Celemek
saat mengolah
daging ikan

14
Untuk
melindungi
kaki dari
Sepatu benda tajam
20 Terpakai saat mengolah
daging ikan

Untuk
memperpanjan
g daya awet
produk
2 Terpakai ABF

Untuk ruang
1 Terpakai penyimpanan
Cool Storage produk yang
sudah selesai
dikemas

Untuk
1 Terpakai menciptakan
Alat Vakum kondisi tanpa
oksigen ketika
produk selesai
di plastik

Sumber: Data Primer CV. Lintas Samudra Mandir

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi di CV. Lintas
Samudra Mandiri meliputi cold storage yang merupakan sebuah ruangan yang
dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu untuk mempertahankan mutu ikan,
ABF (Air Blast Freezer) yang berperan pada proses pembekuan dengan tipe
pembekuan yang umum, yaitu ruang pendingin yang diisi oleh udara yang didinginkan,
chilling room yaitu ruangan untuk menyimpan bahan baku yang fresh, tempat
penyuntikan co yaitu tempat dengan rancangan khusus untuk menyuntikkan carbon
monoksida ke ikan, long pan yang berfungsi sebagai wadah ikan saat ingin dibekukan,
mesin vacum untuk menyegel hasil produksi, cold box yang digunakan untuk menjaga
suhu yang diperlukan pada ikan, meja produksi yang digunakan sebagai tempat
mengolah ikan, meja penerimaan yang digunakan sebagai tempat
menerima/menyalurkan ikan yang telah dioalah di tahap awalan, pengatur suhu

15
ruangan sebagai alat untuk mengatur suhu ruangan agar tetap pada kondisi yang baik
untuk ikan yang dioal, celemek dan sepatu booth yang dipakai para tenaga kerja untuk
meminimalisir kotoran mengenai pakaian atau kaki mereka serta untuk menghindari
kontaminasi tenaga kerja dengan bahan baku.
3. Prospek Perusahaan
Dengan melihat potensi perikanan yang ada di Bone dan daerah pasokan
bahan baku yang digunakan oleh CV. Lintas Samudera Mandiri dapat disimpulkan
bahwa prospek perusahaan tersebut sangat menjanjikan. Selain itu fasilitas dan
tenaga kerja yang digunakan juga sudah memadai karena ada perbaikan sarana .
Selain itu penjaminan mutu juga sangat mendukung seperti telah memiliki sertifikat
kelaayakan pengolahan ( SKP ) , memiliki surat izin usaha perikanan ( SIUP ) , dan
dokumen HAACP sebagai salah satu syarat penjaminan mutu yang diperlukan untuk
perusahaan yang bergerak di bidang ekspor ke negara lain . Indikator pendukung
kemajuan perusahaan selanjutnya yaitu CV . Lintas Samudera Mandiri telah berhasil
memproduksi sekitar 7 ton ikan Tuna beku dalam 3 bulan dan tujuan domestik nya
sudah sangat luas yaitu ( Banjarmasin, Balikpapan, Brondong, Lamongan, Surabaya,
Jakarta, Bogor, Serang, Bnadung, dan Sukabumi, dan untuk ekspor negara tujuan
yaitu ( Singapura, Malaysia, Vietnam, China, dan Jepang).

B. Proses Produksi

Proses produksi tuna loin pada CV. Lintas Samudra Mandiri terdiri dari beberapa
tahapan, diantaranya yaitu:
1. Penerimaan (Receiving).
Tahap pertama yaitu penerimaan bahan baku. Bahan baku yang sudah diterima
oleh pihak perusahaan kemudian dicuci dan ditimbang.

Gambar 4.4 Pemasukan Ikan (Receiveng)


2. Pencucian I
Tahap Pencucian I dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada
bahan baku, dengan tujuan mencegah perkembangbiakan bakteri pada ikan.

16
3. Penimbangan I
Selanjutnya tahap penimbangan I. Penimbangan dilakukan untuk menentukan
berat ikan sesuai permintaan buyer ataupun standar dari perusahaan. Setelah itu
bahan baku diproses di ruang produksi.
4. Fillet
Pada tahap ini, dilakukan proses fillet, diantaranya pembukaan/pemotongan
kepala.

Gambar 4.5 Ruangan Fillet


5. Pemisahan Kulit (Skining)
Ikan yang sudah di fillet, selanjutnya akan dilakukan pemisahan kulit (skinning) di
meja proses, untuk proses skinning membutuhkan 2 orang untuk
mengerjakannya.

Gambar 4.6 Ruangan Skinnning


6. Pencucian II
Pada proses pencucian II dilakukan untuk membersihkan kotoran yang masih
tertinggal di proses sebelumnnya.
7. Trimming
Pada tahap trimming, dilakukan proses perapihan daging ikan dengan cara
dikikis dengan tujuan untuk memperoleh bentuk loin yang bagus. Dari proses
inilah dipastikan loin tersebut sudah benar- benar siap untuk dilanjutkan ke
proses penimbangan II.

17
Gambar 4.7 Ruangan Trimming
8. Penimbangan II
Setelah melalui proses trimming, selanjutnya dilakukan proses penimbangan
kembali untuk mengetahui berat daging setelah proses pengikisan dan
pemisahan kepala.
9. Penyuntikan CO
Proses ini merupakan proses penyuntikan gas CO (carbon monoksida) sekitar
120 jarum pada loin. Penyuntikan ini bertujuan untuk memecah sel hemoglobin
dalam daging tuna sehingga warna merah cerah dapat tersebar rata pada ikan,
selain itu CO juga dapat membantu dalam pengawetan. Setelah disuntik CO,
ikan kemudian dimasukkan ke dalam plastik.
10. Pendinginan (Chilling)
Tahap berikutnya yaitu Chilling (Pendinginan). Setelah daging ikan dimasukkan
ke dalam plastik, selanjutnya di masukkan ke dalam chilling room yang berfungsi
sebagai tempat penampungan ikan sementara sebelum diolah menjadi produk
beku. Daging ikan akan didiamkan selama 48 jam di chilling room dengan suhu -
2-2°C, setelah itu dikeluarkan dari plastik. Untuk ikan yang hanya berjumlah 10
kg (2 ekor), akan dimasukkan ke dalam gabus yang berisi es (Cold box).

Gambar 4.8 Daging Ikan Dalam Cool Box


11. Retouching
Tahap berikutnya adalah retouching. Proses ini sama dengan proses trimming.
Ikan yang sudah dikeluarkan dari plastik akan dilakukan sedikit pengikisan pada

18
daging ikan dengan tujuan untuk merapikan kembali daging ikan. Setelah itu
dilakukan pergantian plastik dan daging dikemas menggunakan plastik baru.
12. Proses vakum
Proses vakum dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan semua udara dari dalam
kemasan kemudian ditutup rapat sehingga tercipta kondisi tanpa oksigen dalam
kemasan tersebut.
13. Penyimpanan di Ruang ABF (Air Blast Freezer)
Setelah dilakukan proses vakum, maka daging ikan diletakkan di Long pan
kemudian di simpan di ruang ABF dengan tujuan untuk memperpanjang daya
awet produk. Proses pembekuan dilakukan dalam jangka waktu 10 jam dengan
suhu -35-40°C.

Gambar 4.9 Kondisi Ikan Dalam Air Blast Freezer


14. Packing (pengemasan)
Proses ini dilakukan ketika ikan sudah ditimbang dan selanjutnya dikemas ke
dalam karung. Proses pengemasan dilakukan dengan tujuan mencegah
kerusakan pada produk. Setelah itu dilakukan pemisahan grade. Penentuan
grade dilakukan dengan melihat kualitas daging ikan. Adapun pengelompokan
kualitas daging, yaitu:
a) Grade A, merupakan daging ikan dengan kualitas paling baik.

Gambar 4.10 Tuna Loin Grade A

19
b) Grade B, warna ikan mulai memudar dan tekstur daging masih baik.

Gambar 4.11 Tuna Loin Grade B

c) Grade C, daging tuna memiliki warna yang sudah memudar dan teksturnya
sudah agak lembek.

Gambar 4.12 Tuna Loin Grade C

d) Grade D, warna tuna loin sudah muali pucat, tektur lembek dan terdapat banyak
serat- serat.

Gambar 4.13 Tuna Loin Grade D

15. Penyimpanan di Cold Storage


Loin tuna yang sudah di kemas akan dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan
dengan suhu sekitar -25 sampai dengan -35ºC.

20
16. Pemuatan (stuffing)
Pada tahap ini, loin tuna beku yang sudah disimpan di dalam cold storage,
selanjutnya diangkut menggunakan mobil pick-up untuk kemudian disalurkan ke
lokasi tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk lebih memahami di bawah ini terdapat bagan dari proses produksi CV Lintas
Samudra Mandiri

Penerimaan Penyortiran II Pencucian III

Penimbangan Penimbangan
Pencucian I
II III

Pengecekan
Penyortiran I Pencucian II
Akhir

Penimbangan Pemotongan
I Kepala

Gambar 4.14 Bagan Proses Produksi CV. Lintas Samudra Mandiri

Kendala yang umumnya dihadapi oleh CV. Lintas Samudra Mandiri adalah
permasalahan terkait ketidakstabilan bahan baku yang diterima, adanya persaingan
harga yang menyebabkan banyaknya nelayan yang lebih memilih menjual hasil
tangkapannya ke luar Kabupaten Bone sehingga kadang kala CV. Lintas Samudra
Mandiri kekurangan bahan baku, serta beberapa kendala terkait kualitas cara kerja
para tenaga kerja dalam melakukan proses produksi di CV. Lintas Samudra Mandiri,
kendala dibagian mesin sendiri yaitu ruangan ABF dimana oli dan gulungan dinamonya
bercampur sehingga perlu dilakukan perbaikan.

C. Manajemen Stok

Dari hasil wawancara bersama responden di CV. Lintas Samudra Mandiri, yang
bertugas dalam mengatur stok bahan baku adalah staff bidang operasional.
Operasional bertanggung jawab atas bahan baku yang masuk dan memeriksa kedaan
bahan baku yang dating serta memberikan laporan bahan baku baik kualitas dan harga
yang baik sesuai dengan permintaan perusahaan. Stok bahan baku yang tersimpan di
perusahaan 3 bulan terakhir sebanyak 7 ton.

21
Tabel 4.5 Manajemen Stok CV. Lintas Samudra Mandiri
Nama ikan Bulan Jumlah (ton)
Tuna Maret 2,3
Tuna April 2,3
Tuna Mei 2,3

Sumber : Data Primer CV Lintas Samudra Mandiri


D. Analisi Keuangan

Jumlah produksi CV. Lintas Samudera Mandiri yaitu 7 ton dalam periode Maret
hingga Mei. Harga jual ikan tuna yang ditawarkan yaitu Rp. 117,000 per kg.

Penerimaan = ( ) ( )

= /bulan

No Biaya Nilai (Rp) Nilai (Rp/bulan)


BIAYA TETAP
1. Sewa bangunan 25,000,000/tahun 2,083,333
2. Konsumsi 700,000/bulan 700,000
3. Investasi 400,000,000/20 tahun 1,666,667
4. Penyusutan 8,000,000/tahun 666,667
Jumlah 5,116,667
BIAYA VARIABEL
5. Upah pegawai 65,000/ 9 jam 16,900,000
6. Upah lembur 10,000/jam 2,600,000
7. Tabung 3,700,000/bulan 3,700,000
Harga beli bahan
8. 100,000/kg 230,000,000
baku
9. Biaya Listrik 20.000.000./Tahun 1.666,666
Jumlah 254.866.666
(TC) Total Biaya Tetap + Biaya Variabel 259.983.333

Laba Bersih =

Jadi dari analisisi data diatas dapat disimpulkan bahwa laba bersih yang di
dapatkan oleh CV. Lintas Samudra Mandiri adalah sebesar Rp. 9.116.667 selama tiga
bulan.

22
Tenaga kerja diasumsikan bekerja selama 26 hari dalam 1 bulan dengan durasi
bekerja yaitu 9 jam per harinya untuk satu orang pegawai harian. Diasumsikan pula
jumlah pegawai harian yaitu 10 orang, sehingga diperoleh total upah pegawai harian
yaitu Rp. 16,900,000.
Untuk upah lembur diasumsikan setiap tenaga kerja lembur selama 1 jam
perharinya. Sehingga diperoleh total upah lembur semua tenaga kerja dalam satu
bulan yaitu Rp. 2,600,000.

E. Pemasaran

Hasil wawancara yang telah dilakukan bersama responden yaitu diketahui bahwa
untuk daerah pemasarannya ditentukan oleh pihak mitra dalam hal ini Aruna. Sampai
saat ini produk olahan CV. Lintas Samudra Mandiri telah dipasarkan hingga ke
Surabaya dan Jakarta tergantung dari yang ditentukan oleh mitra. Selain itu CV. Lintas
Samudra Mandiri juga sudah melakukan ekspor atau memasarkan produk olahannya
sampai ke Vietnam.
Berikut ini merupakan saluran pemasaran tuna loin CV Lintas Samudra Mandiri.

a. Saluran pemasaran level nol

Pemasok CV Lintas Konsumen


Samudra
(Maumere) Mandiri (Surabaya)

b. Saluran pemasaran level satu

CV Lintas
Pemasok Konsumen I Konsumen II
Samudra (Surbaya)
(Maumere) (Vietnam)
Mandiri

23
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sumberdaya perikanan Indonesia khususnya di kawasan Teluk Bone Provinsi


Sulawesi Selatan, merupakan aset strategis untuk dikembangkan dengan basis
kegiatan ekonomi dengan tujuan pemakmuran masyarakat pesisir dan peningkatan
perolehan pendapatan asli daerah.
2. Potensi sumberdaya ikan di Teluk bone meliputi cakalang, teri,baronang, tuna, dan
pelagis kecil. Salah satunya di Kelurahan Lonrae, Kabupaten Bone. Di daerah ini
terdapat perusahaan yang bergerak di bidang perikanan yaitu perusahaan CV.
Lintas Samudera Mandiri. Pada perusahaan ini, beberapa produk seperti ikan nila
beku, kerang darah, ikan tuna beku bahkan ikan yang masih utuh maupun sudah
dipotong (fillet, loin, saku, steak, chunk, brown meat) dihasilkan oleh CV. Lintas
Samudera Mandiri.
3. Perusahaan ini mengambil bahan baku produknya dari nelayan-nelayan sekitar
kompleks PPI Lonrae tetapi ada juga yang dari Tallabu, Naumere, dan Kendari.
Perusahaan ini awalnya didirikan karena melihat potensi sumberdaya perikanan
yang begitu melimpah di Kabupaten Bone sehingga cukup menjanjikan untuk
prospek kedepannya akan lebih baik.
4. Jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan ini sebanyak 7 ton pada 3 bulan
terakhir yaitu bulan Maret-Mei. Perusahaan ini sudah berhasil memasarkan produk
olahannya baik di dalam maupun luar negeri (ekspor).

B. Saran

1. Saran Untuk Praktik Lapang


Semoga praktik lapang yang akan dilakukan selanjutnya dapat diberikan waktu
yang cukup dan tidak terburu buru sehingga praktikan mampu mendapatkan data
yang lebih dari responden dan praktikan mudah memahami informasi yang
diberikan.
2. Saran Untuk Asisten
Saran untuk asisten pada saat turun ke lapangan sebaiknya di jelaskan setiap
poin-poin pembahasan yang akan dicari dilapangan secara jelas dan tidak terburu-
buru agar praktikan juga kebingungan mencari data

24
DAFTAR PUSTAKA

Azis, E., Marwah, S. A., & Said, D. R. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pengembangan Ekowisata Pasir Putih Kawasan Goa Janji Desa Mallari
Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(2), 58-66.

Beriwisnu, T. C., & Priyadi, M. P. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Industri


dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 6(12), 1–22.

Budiartami, N. K., & Wijaya, I. W. K. (2019). Analisis Pengendalian Proses Produksi


Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Pada CV. Cok Konveksi di
Denpasar. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Equilibrium, 5(2), 161-166.

Herawati,H Dan Muyani,D. 2016. Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Proses
Produksi Terhadap Kualitas Produk Pada Ud.Tahu Rosydi Puspan Maron
Probolinggo. Dinamika Global : Rebranding Keunggulan Kompetitif Berbasis
Kearifan Lokal. Vol 17(1)

Miswanto, Abdullah, yanuar R., & Suparti, S. (2017). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,
Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Perusahaan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 24(2), 119 – 135.

Tangke, U. (2010). Analisis potensi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kuwe
(Carangidae sp) di perairan Laut Flores Propinsi Sulawesi Selatan. Agrikan:
Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(2), 31-38.

25
L
A
M
P
I
R
A
N
26
Lampiran 1. Foto Kegiatan Dilapangan

27
Lampiran 2. Layout Lokasi Perusahaan

28
Lampiran 3. Foto Perusahaan

29
Lampiran 4. Kesan dan Pesan Untuk Asisten

Kesan :
Kesan saya dari Praktek lapang ini, dimana asisten kami adalah Mahmud
Hijazy atau biasa dipanggil kak hijaz. Asisten kami ini sangat baik dimana dia selalu
follow up tentang perkembangan laporan kami dan untuk asistensinya dilakukan
secara berjamaah agar memudahkan bagi kami tentang revisi apa yang perlu
dilakukan.
Pesan :
Adapun pesan saya terhadap asisten praklap kami ini adalah semoga tetap
konsisten berbuat baik, tetap menjadi kak hijaz yang saya kenal, semoga skripsinya
lancar dan rezekinya dilancarkan juga. Sehat selalu kak hijaz.

30
Lampiran 5. Foto Bersama Kelompok dan Asisten

31

You might also like