You are on page 1of 5

BAB III

RUANG LINGKUP POTENSI DESA

Potensi desa dapat diartikan sebagai daya, kekuatan, kesanggupan dan


kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa yang memiliki kemungkinan untuk
dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Badan Pusat Statistik, potensi desa meliputi kondisi umum sosial,
ekonomi dan demografis di wilayah tingkat desa serta keberadaan atau
aksesibilitas terhadap fasilitas pelayanan sosial dasar, kegiatan ekonomi dan
kegiatan budaya (Suhaimi, 2011).
Potensi desa terbagi menjadi dua bagian, yaitu potensi fisik dan non fisik.
Potensi fisik yaitu potensi yang berupa tanah, air, iklim, lingkungan geografis,
binatang ternak dan sumber daya manusia. Sedangkan potensi non fisik yaitu
berupa masyarakat dengan interaksinya, lembaga-lembaga sosial, lembaga
pendidikan, dan organisasi sosial desa serta aparat dan pamong desa (Bambang,
2016).

A. Potensi Fisik
Secara garis besar, potensi fisik diklasifikasikan kedalam dua bagian:
1. Sumber Daya Alam
Desa Sambirejo timur memiliki potensi sumber daya alam yang cukup
besar, khususnya dalam bidang pertanian. Padi salah satu komoditas utama di
desa ini, tidak cuman padi atau pertanian, banyak juga umkm yang ada di
desa ini, bahkan pemerintah desa sangat memperhatikan dan mensupport
umkm yang ada di desa ini, Adapun usaha umkm di desa meliputi, pembuatan
tahu tempe, pembuatan keset kaki, pembudidayaan ulat magot, pembuatan
lele asap, dan masih banyak banget umkm lain.hanya saja umkm rumahan
mengalami kalah saing dengan olahan pabrik yang telah memiliki brand/nama
pasar secara luas. Bahkan ada salah satu umkm pembuatan sepatu yang dasar
pembuatan berasal dari desa tersebut namun sudah terpasang brand lain
Untuk itu desa membutuhkan penggalakan program promosi umkmyang

1
menaungi industri rumahan dan pemasaran hasil industri. Hasil pertanian
lainnya yang banyak ditemui adalah sayur mayur.
Sektor peternakan juga menjadi bagian dari potensi dari desa Kota
Galuh. Berbagai jenis hewan ternak kambing, ikan dan unggas menjadi
komoditas peternakan oleh masyarakat. Kotoran kambing dapat dimanfaat
sebagai pupuk kompos untuk bercocok tanam.
2. Sumber Daya Manusia
Potensi dari sumber daya manusia di desa Sambirejo timur sangat
besar, mengingat banyaknya jumlah penduduk di desa ini yang masuk
kedalam kategori usia produktif yakni 15 – 60 tahun. Akan tetapi tak sedikit
masyarakat yang berada di usia produktif tersebut tidak dibarengi dengan
skill dan pengetahuan tinggi. Akibatnya kurang lebih 35% yang hanya
menjadi buruh kasar berupah rendah dan bahkan menjadi pengangguran.
Dimanapun, pengangguran menjadi permasalahan terbesar bagi suatu
wilayah. Untuk itu program pelatihan dan keterampiran serta program home
industri amat dibutuhkan guna meningkatkan keterampilan masyarakat
sehingga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan memperkecil angka
pengannguran di desa. Terdapat 10% masyarakat Desa Kota Galu dengan
mata pencaharian di bidang perdagangan, 10% masyarakat bekerja sebagai
pegawai, 10% sebagai peternak dan 40% sebagai petani.
Sumber daya manusia di desa Kota Galuh tidak hanya sebatas pada
masyarakat berusia produktif saja. Di desa ini juga banyak masyarakatnya
yang masih anak-anak yang merupakan cikal bakal penerus bangsa. Untuk itu
pencetakan anak menjadi generasi emas sejak dini amat dibutuhkan.
Sayangnya atmosfer akan kesadaran pentingnya pendidikan masih sangat
kurang., didukung faktor lingkungan dan dampak perkembangan teknologi
yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak-anak banyak yang merasa
malas belajar dan lebih tertarik bermain khususnya di warnet. Untuk itulah
dibutuhkan program yang mampu meningkatkan motivasi belajar anak-anak
desa dan program yang mampu mengisi waktu luang anak-anak dengan
kegiatan yang positif.

2
B. Potensi Non Fisik
Potensi Non Fisik di desa Kota Galuh terlihat dari corak interaksi
masyarakat, lembaga dan organiasai sosial, lembaga pendidikan serta aparat
dan pamong desa. Corak interaksi masyarakat desa Kota Galuh masih
menjunjung tinggi kebersaman dan kekeluargaan antar sesama. Kehidupan
toleransi antar umat beragama juga terasa begitu kental didesa ini. Begitu
pula dengan aparatur desa yang begitu bersahabat dengan para pendatang
seerti mahasiswa KKN Unimed. Hal ini terlihat dari adanya kerja sama dalam
acara kemeriahan HUT RI ke 75 antara aparat desa dan masyarakat dengan
mahasiswa KKN. Keakraban dan persatuan pemuda desa juga ditunjukkan
dengan membentuk tim bola voli yang bernama “MVB (Mascot Voli Ball)”,
pada setiap dusunnya terdapat tim bola voli. Mereka setiap harinya tepatnya
pada sore hari berkumpul dilapangan yang ada disetiap dusun untuk bermain
bola voli.
Aspek potensi non fisik lainnya seperti lembaga pendidikan yang ada
di Desa Kota Galuh. Pada umumnya, lembaga pendidikan di desa ini sudah
banyak berdiri meskipun lebih banyak yang bersifat swasta. Sekolah swasta
terdiri dari 6 sekolah, sedangkan sekolah Negeri terdapat 3 sekolah. Sejauh
mata memandang sekaligus melakukan observasi pada desa Kota Galuh, tidak
terdapt sekolah yang tidak layak huni. Semua sekolah dengan kondisi bagus
dan nyaman untuk digunakan anak-anak mencari ilmu dalam proses belajar
dan mengajar.
a. Keadaan Budaya Masyarakat Setempat

Di Desa Kota Galuh terdapat beberapa adat termasuk jawa,


tionghoa, dll. masyarakat yang memegang teguh adat jawa dan tionghoa
dalam setiap kegiatan adat. Adat jawa dan tionghoa menjadi satu-satunya
bagian dalam setip prosesi hajatan masyarakat.

b. Sosial Ekonomi
Struktur Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Desa
Kota Galuh Kecamatan Perbaugan dapat dipresentasikan yaitu 95%
Petani sawah dan 5% nya adalah Pegawai. Desa Kota Galuh merupakan

3
daerah pertanian sehingga apabila dilihat dari data ekonominya
mempunyai subsector yang terdiri dari perkebunan, pertanian, dan
peternakan, ketiga subsector ini mempunyai beberapa jenis komoditi yang
berbeda.

c. Sarana / fasilitas
Fasilitas pemerintahan merupakan sarana yang menyediakan
tempat pelayanan bagi masyarakat, fasilitas pemerintahan di Desa Kota
Galuh hanya terdapat 2 fasilitas yaitu kantor Desa 1 Unit dan Pos
Kamling. Dan terdapat 1 Koperasi. Fasilitas kesehatan tidak hanya
berfungsi sebagai tempat pengobatan tetapi juga sebagai sarana pelayanan
masyarakat atau media untuk kualitas hidup masyarakat, Desa Kota Galuh
mempunyai Posyandu yang selalu beroperasi, baik posyandu balita dan
lansia. Seperti yang telah diketahui bahwa aspek prasarana jalan
merupakan komponen yang sangat penting dalam usaha pengembangan
pada suatu wilayah. Melalui fungsi prasarana jalan tersebut maka system
transportasi akan semakin baik mengingat fungsi utama dari transportasi
adalah sebagai media interaksi antar daerah dalam system keterkaitan
sosial, ekonomi, komunikasi dan kegiatan lainnya sehingga membentuk
suatu pola jaringan pergerakan yang kontinyu, sehingga tingginya kualitas
jalan yang ada akan memberikan pengaruh yang baik terhadap system
transportasi dalam mengembangkan suatu daerah atau wilayah. DAlam
pembahasan aspek prasarana jalan pada Desa Kota Galuh maka yang akan
ditinjau adalah analisis fungsi jaringan jalan dan kondisi jaringan jalan.
Kondisi jalan Desa Kota Galuh sudah baik, dimana ada pembangunan
jalan yang akan di aspal.

Dalam melakukan identifikasi lahan di Desa Kota Galuh maka variabel


yang di perhatikan adalah Penggunaan Lahan, Kemiringan Lahan, Jenis Tanah.
Identifikasi dilakukan dengan cara overlay ketiga peta tersebut. Hasil dari
identifikasi kondisi lahan ini berupa informasi mengenai jenis penggunaan lahan

4
pada kemiringan dan jenis tanah tertentu beserta dengan luasannya sehingga dapat
digunakan sebagai input dalam mengoptimasi penggunaan lahan Desa Kotagaluh.
Potensi desa dikelola dan dikembangkan dengan fasilitasi intansi terkait
namun tidak melibatkan pemerintah desa. Pengelolaan potensi desa dilakukan
oleh masyarakat secara mandiri sehingga mampu menghasilkan produk unggulan
yang direspon pasar. Kemudian pelaku usaha mengajukan bantuan ke instansi
terkait sehingga mendapatkan fasilitas dari pemerintah Kabupaten/Propinsi atau
pihak lainnya seperti LSM, perbankan dan founding untuk pengembangan
usahanya. Fasilitasi ini berupa pelatihan, bantuan peralatan, kemasan, pemasaran,
maupun permodalan. Pada konteks ini, pengelolaan potensi desa semakin
berkembang namun hampir tidak ada pada proposal pengajuan dan tidak ada
proses-proses lebih lanjut yang menunjukkan keterlibatan pemerintah desa. Pola
ini ditunjukkan dengan eksistensi industri olahan aneka kue Ibu Ita.

You might also like