You are on page 1of 78

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN CONTUINITY OF CARE (COC) DI POSKESDES


LABU LALAR KECAMATAN TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA
BARAT TAHUN 2023

OLEH :

HERDIANA
NIM : 2022E1D067M

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN CONTUINITY OF CARE (COC) DI POSKESDES


LABU LALAR KECAMATAN TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA
BARAT TAHUN 2023

OLEH :

HERDIANA
NIM : 2022E1D067M

Mengetahui
Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

(Siti Mardiyah W.D., M.Kes) (Lola Salsabilah, S.ST)


NIDN. 0806068801 NID. 50201199202001
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Asuhan Kebidanan Contuinity Of Care (Coc) Di Poskesdes Labu
Lalar Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2023” dapat
diselesaikan.
Secara garis besar, laporan ini berisi tentang hal yang berhubungan dengan
Kehamilan, persalinan, nifas, BBLdan KB . Secara garis besar lingkup laporan ini
terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I yang mendeskripsikan fenomena mengenai
gambaran kehamilan, persalinan, nifas, BBLdan KB. Bab II mengenai Landasan
Teori, Bab III tinjauan kasus, Bab IV berupa pembahasan dan BAB V Penutup yag
terdiri dari merupakan Kesimpulan dan saran. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan laporan ini. Oleh karena
itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.
Mataram, 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu

Kebidanan (2016:213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau


penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan

normal akan berlangsung dalam 12 minggu pada trimester pertama, trimester

kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13

minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan keadaan

fisiologis, tetapi sewaktu-waktu bisa berubah menjadi keadaan patologis seperti

komplikasi pada kehamilan diantaranya hipertensi, perdarahan, plasenta previa,

ketuban pecah dini, anemia, pre-eklampsia, hidramnion, dan letak sungsang.

Dimana jika komplikasi tidak ditangani dapat menyebabkan kematian ibu dan

bayi. Maka diperlukan asuhan yang berkesinambungan dan berkualitas serta

melakukan pemeriksaan ANC secara teratur pada masa kehamilan. Melakukan

kunjungan antenatal ke petugas kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada TM I,

1 kali pada TM II, dan 2 kali pada TM III (Ambarwati, 2011:104). Setiap ibu

hamil akan menghadapi risiko yang akan mengancam jiwanya, dan setiap risiko

yang dihadapi ibu hamil berbeda-beda.Maka dari itu, pertolongan persalinan

diusahan di tolong oleh nakes, melakukan kunjungan bayi baru lahir dan ibu

pasca salin, juga memilih dan memakai alat kontrasepsi sesuai yang diinginkan.

(Widyaningrum, 2012:34). Dalam menilai status derajat kesehatan dapat

digunakan beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut pada umumnya


1
tercermin dari kondisi morbiditas dan mortalitas. Pada bagian ini gambaran

derajat kesehatan digambarkan melalui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) (Maryunani, 2013:45).Namun pada kenyataan di lapangan

belum semua ibu hamil, ibu bersalin, nifas, neonatus, dan KB belum

mendapatkan asuhan kebidanan yang optimal.

Berdasarkan data World Health Oganization (WHO) pada tahun 2021,

Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi sekitar 295.000 wanita meninggal

selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Sebagian besar dari kematian ini

(94%) terjadi dirangkaian daya rendah dan sebagian besar dapat di cegah (WHO,

2021). Angka kematian ibu di Indonesia dari data Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2020 masih tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah

kematian ibu tahun 2020 terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian

ibu. Pada tahun 2020 penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan ,

hipertensi dalam kehamilan, infeksi (Kemenkes 2021).

Angka Kematian Bayi 24 per 1000 KH dan Angka Kematian Neonatal

(AKN) sebanyak 15 per 1000 KH (KemenKes RI, 2021), hal ini masih jauh dari

target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada goals ke 3 pada tahun

2030, mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 KH, menurunkan AKN

setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan AKB 25 per 1.000 KH . Dari seluruh

kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode

enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada

usia 29 hari – 11 bulan dan 10% (2.927 kematian) terjadi pada usia 12 – 59

bulan. (KemenKes RI, 2021).

Pelayanan kebidanan yaitu lengkap melakukan pemeriksaan kehamilan


mulai dari K1 hingga K4, persalinan dengan ditolong oleh petugas kesehatan,

kunjungan nifas mulai dari KF1, KF2 dan KF3, serta kunjungan neonatus mulai

dari KN1, KN2, dan KN3 di Kota Tarakan berjumlah 4.280 ibu hamil dari

jumlah keseluruhan ibu hamil yaitu 5.272 ibu hamil. Hal ini dapat dikatakan

bahwa cakupan ibu hamil yang mendapatkan asuhan kebidanan secara

komprehensif di Kota Tarakan sudah cukup baik namun masih perlu penerapan

pelayanan asuhan kebidanan di pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi karena

masih banyak ibu hamil yang tidak mendapatkan asuhan secara komprehensif.

Pelayanan tersebut diberikan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu

hamil dan janin berupa deteksi dini komplikasi kehamilan. Pelayanan kesehatan

yang diberikan pada ibu bersalin yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan terlatih (dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpoG), dokter

umum dan bidan) dengan standart 60 langkah APN meliputi pemberian

imunisasi HB 0 pada bayi baru lahir, pemberian vitamin k, pemberian salep mata

dan pencegahan infeksi sewaktu melakukan pertolongan persalinan (APN,2008).

Pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standart yang dilakukan sekurang-

kurangnya 3 kali kunjungan yaitu KF 1 (16-jam-3hari), KF 2 (4-28 hari), KF 3

(29-42hari) (Kepmenkes RI, buku KIA 2015:26).

Melakukan kunjungan neonatus sesuai standart yaitu KN I adalah


kunjungan 1 (6-48jam) dan kunjungan 2 (3-7 hari), sedangkan KN II/lengkap
adalah kunjungan ke 3 (8-28 hari) (Kepmenkes RI, buku KIA 2015:40).
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan asuhan kebidanan
secara Continuity of Care pada ibu dari masa kehamilan TM III UK 37-38
minggu, bersalin, nifas, neonatus dan sampai pemilihan alat kontrasepsi dengan
menggunakan managemen kebidanan serta melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan yang telah dilakukan dengan metode SOAP.

B. Pembatasan Masalah

Asuhan kebidanan pada masa kehamilan TM III dimulai UK 37/38


minggu, persalinan, nifas, BBL dan Keluarga Berencana (KB)
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan berbasis Continuity of Care pada ibu
hamil TM III dimulai UK 37/38 minggu, bersalin, nifas, BBL, dan KB
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah study kasus diharapkan mahasiswa mampu :
a. Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil secara Continuity Of Care
TM III meliputi Pengkajian, merumuskan Diagnosa kebidanan,
merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, dan
melakukan evaluasi serta melakukan pendokumentasian Asuhan
Kebidanan secara SOAP.
b. Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin meliputi Pengkajian,
merumuskan Diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan,
melaksanakan asuhan kebidanan, dan melakukan evaluasi serta
melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan secara SOAP.
c. Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas meliputi Pengkajian,
merumuskan Diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan,
melaksanakan asuhan kebidanan, dan melakukan evaluasi serta
melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan secara SOAP.
d. Melakukan Asuhan Kebidanan pada neonatus meliputi Pengkajian,
merumuskan Diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan,
melaksanakan asuhan kebidanan, dan melakukan evaluasi serta
melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan secara SOAP.
e. Melakukan Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana meliputi
Pengkajian, merumuskan Diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan
kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, dan melakukan evaluasi
serta melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan secara SOAP.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat mengembangkan pengetahuan dan menerapkan asuhan
kebidanan secara Continuity of Care pada masa kehamilan TM III dimulai
UK 37/38 minggu, bersalin, neonatus, nifas, dan KB sesuai dengan standart
kebidanan sehingga diharapkan mampu menurunkan angka AKI dan AKB.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pasien
Ibu mendapatkan pelayanan kebidanan secara Continuity of Care
mulai dari masa kehamilan TM III dimulai UK 37/38 minggu, bersalin,
BBL, nifas, dan KB sehingga dapat dijadikan deteksi dini untuk
meminimalkan resiko-resiko yang mungkin terjadi dan dapat
meningkatkan pengetahuan klien.
b. Bagi Institusi
Sebagai masukan untuk pengembangan materi yang telah di
berikan baik dalam perkuliahan maupun praktik lapangan dan juga
tambahan referensi untuk dijadikan evaluasi dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil TM III, bersalin, BBL, nifas, dan KB sesuai
dengan standart pelayanan minimal.
c. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan untuk melakukan asuhan kebidanan secara continuity of care
pada ibu hamil TM III, bersalin, nifas, BBL, hingga KB
d. Bagi Poskesdes
Bidan dapat mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan
asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity of care mulai dari ibu
hamil, bersalin, nifas, dan KB sesuai dengan standart pelayanan minimal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Teori

1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi

hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40

minggu (10 bulan atau 9 bulan) menurut kalender Internasional. Kehamilan

terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12

minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga minggu ke 27),

dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40)

(Prawirohardjo, 2014: 213).

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang

terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan

spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian

bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap

akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm)

(Manuaba,dkk,2012 : 64). Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi

antara erpaduan sel sperma dan ovum sehingga terjadi konsepsi sampai

lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu

dihitung dari haid pertama haid terakhir (HPHT) (Wiknjosastro, 2009: 29).

7
b. Klasifikasi Kehamilan

Kehamilan menurut (Prawirohardjo, 2011:34) diklasifikasikan dalam 3

trimester, yaitu :

1) Trimester ke satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)

2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu)

3) Trimester ketiga dari bulan tujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).

c. Perubahan Psikologis Trimester III

Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka ibu akan mengalami

perubahan psikologis dan membuat wanita mencoba untuk beradaptasi

terhadap peran barunya menjadi seorang ibu. Berikut merupakan perubahan dan

adaptasi psikologi pada masa hamil diantaranya:

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali merasa dirinya jelek aneh dan tidak

menarik

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat

melahirkan, khawatir akan keselamatannya

d. Khawatir akan bayi yang dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi

yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Perasaan sudah terluka atau sedikit sensitif


h. Libido menurun (Yudrik Jahja, 2011:156).

2. Konsep Dasar Persalinan

a. Pengertian Persalinan

Persalinan merupakan rangkaian proses yang berakhir dengan

pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu yang dimulai dengan kontraksi persalinan

sejati yang ditandai oleh perubahan progresif dari serviks dan diakhiri dengan

pengeluaran plasenta (Varney, 2010: 64).

Persalinan ialah proses keluarnya janin, plasenta, dan membrane dari

dalam rahim melalui jalan lahir. Diawali dengan proses pembukaan dan dilatasi

serviks sebagai akibat dari kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan

kekuatan yang teratur. Awal mulanya kekuatan yang muncul kecil, setelah itu

meningkat pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk

pengeluaran janin dari rahim ibu (Rohani, 2011 : 57).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup ( 37 minggu sampai 40 minggu) dengan lahir

spontan, prestasi belakang kepala, yang berlangsung 18 jam tanpa mengalami

komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009: 73).

b. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan persalinan,

yaitu (Sumarah,2009) :
1) Passage (jalan lahir) terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang

padat,dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina).

2) Passanger (janin dan plasenta) bergerak sepanjang jalan lahir merupakan

akibat interaksi beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak,

sikap, dan posisi janin saat persalinan.

3) Power (kekuatan) adalah kemampuan ibu melakukan kontraksi involunter

dan volunteer secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari

uterus.

4) Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi fisiologi persalinan seperti posisi

berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok.

5) Psikologis dimana tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan

meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang ia

sampaikan kepadanya.

c. Tanda Persalinan

Sebelum terjadi persalinan, beberapa minggu sebelumnya wanita

memasuki kala pendahuluan (preparatory stage of labor), dengan tanda-tanda

sebagai berikut :

1) Terjadi lightening

Menjelang minggu ke-36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus uteri

karena kepala bayi sudah masuk PAP. Pada multigravida, tanda initidak

begitu kelihatan. Mulai menurunnya bagian terbawah bayi ke pelvis terjadi


sekitar 2 minggu menjelang persalinan. Bila bagian terbawah janin telah

turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman; selain napas pendek pada

trimester 3, ketidaknyamanan disebabkan karena adanya tekanan bagian

terbawah pada struktur daerah pelvis, secara spesifik akan mengalami hal

berikut :

2) Kandung kemih tertekan sedikit, menyebabkan peluang untuk melakukan

ekspansi berkurang, sehingga frekuensi berkemih meningkat.

3) Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf yang

melewati foramen obturatur yang menuju kaki, menyebabkan sering terjadi

kram kaki.

4) Meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena menyebabkan terjadinya

udema karena bagian terbesar dari janin menghambat darah yang kembali

dari bagian bawah tubuh (Manuaba,2010:156).

5) Terjadinya his permulaan.

d. Tanda dan Gejala Inpartu

1) Timbulnya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan

teratur.

2) Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena

robekan kecil pada serviks. Sumbatan mukus yang berasal dari sekresi

servikal dari proliferasi kelenjar mukosa servikal pada awal kehamilan, berperan

sebagai barier proteksi dan menutup servikal selama kehamilan. Bloody show
adalah pengeluaran dari mukus.

3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan membran

yang normal terjadi kala I persalinan. Hal ini terjadi pada 12% wanita, dan

lebih dari 80% wanita akan memulai persalinan secara spontan dalam 24

jam.

4) Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

5) Sifat His Persalinan :

a. Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan.


b. Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar.
c. Mempunyai pengaruh terhadap pembukaan serviks.
d. Makin beraktivitas (jalan), kekuatan makin bertambah (Rohani, Saswita
Reni dkk, 2011:14).

e. Proses Persalinan

Persalinan normal dibagi dalam 4 tahapan, yaitu kala I (mulai pembukaan

I sampai lengkap), kala II (mulai dari pembukaan lengkap sampai janin lahir),

kala III (mulai janin lahir sampai plasenta dilahirkan) dan kala IV (mulai

plasenta dilahirkan sampai 2 jam postpartum) (Sumarah,dkk.2009:54).

1) Kala I

Kala I disebut juga dengan kala pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan 0 sampai dengan pembukaan lengkap (10 cm). Pada permulaan

his, kala pembukaan berlangsung tidak kuat sehingga pasien masih dapat

berjalan- jalan. Proses pembukaan serviks sebagai akibat his dibedakan


menjadi fase, yaitu:

a. Fase laten

Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai

dengan pembukaan mencapai ukuran diameter 3 cm

Winkjosastro,dkk.2015:56).

b. Fase aktif

Fase aktif merupakan pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+10cm),

berlangsung sekitar 6 jam.

2) Kala II

Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran, kala ini dimulai dari

pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam

pada primigravida dan 1 jam pada multigravida, gejala utama dari kala II

adalah:

a. His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit dengan durasi 50

sampai 100 detik.

b. Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan

pengeluaran cairan secara mendadak.

c. Ketuban pecah pada pembukaan merupakan pendeteksi lengkap diikuti

keinginan mengejan karena fleksus frankenhauser tertekan.

d. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi

sehingga kepala bayi membuka pintu, subocciput bertindak sebagai


hipomoglion berturut-turut lahir dari dahi, muka, dagu yang melewati

perineum.

e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu

penyesuaian kepala pada punggung.

f. Setelah putaran paksi luar berlangsung maka persalinan bayi ditolong

dengan jalan :

1) Kepala dipegang pada ocsiput dan di bawah dagu, ditarik curam ke

bawah untuk melahirkan bahu belakang.

2) Setelah kedua bahu lahir, ketiak diikat untuk melahirkan sisa badan

bayi.

3) Bayi kemudian lahir diikuti olehair ketuban

3) Kala III

Setelah kala III, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit.

Melalui kelahiran bayi, plasenta sudah mulai terlepas pada lapisan.

Nitabisch karena sifat reaksi otot rahim (Komalasari, 2014:31). Dimulai

segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir, yang berlangsung tidak

lebih dari 30 menit , jika lebih maka harus diberi penanganan lebih atau

dirujuk (Komalasari, 2014:31).

4) Kala IV

Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama setelah lahir.
Masa ini merupakan masa paling kritis untuk mencegah kematian ibu

yang disebabkan oleh perdarahan.

3. Konsep Dasar Nifas

a. Pengertian Nifas

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,

serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan

seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha,2009).

Masa nifas atau puerpenium adalah masa setelah partus selesai sampai

pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti sebelum hamil. Lamanya masa

nifas yaitu kira-kira 6-8 minggu (Abidin,2011).

b. Tahapan Masa Nifas

1) Puerpurium dini

Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam

agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

2) Puerpurium intermedial, Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang

lamanya 6-8 minggu.

3) Remote puerpunium, Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai

komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu- minggu, bulanan,

tahunan(Ambarwati, dkk: 2010:4)


c. Proses Masa Nifas

1) Involusi Uterus, Uterus berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan

semula seperti keadaan sebelum hamil. Setelah bayi lahir TFU setinggi

pusat. Setelah plasenta lahir 2 jari dibawah pusat, 6 hari post partum

pertengahan sympisis-pusat, 10 hari post partum uterus tidak teraba. Uterus

mengecil dan mengeras karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya (Ayu,

2008:66-68).

2) Perubahan Serviks dan Vagina, Serviks menganga seperti corong

disebabkan oleh korpus uteri berkontraksi. Vagina lambat laun mencapai

ukuran normal pada minggu ke 3 dan akan tampak kembali (Ayu, 2008:69).

3) Perubahan pada traktus urinarius, Pada dinding kandung kemih mengalami

oedema sehingga menyebabkan hyperemia terkadang sampai terjadi

obstruksi sehingga akan menekan uretra dan terjadi retensi urine ini akan

pulih kembali setelah 2 minggu (Ayu, 2008:69).

4) Laktasi, Perubahan yang terjadi pada mamae yaitu proliferasi jaringan,

kelenjar alveolus, lemak. Pengaruh oksitosin yaitu merangsang kelenjar susu

berkontraksi karena rangsangan penghisapan pada puting susu (Ayu,

2008:72).

d. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

1) Nutrisi dan Cairan, Ibu nifas harus mengkonsumsi makanan yang


mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh ibu pasca melahirkan dan
untuk persiapan produksi ASI, bervariasi dan seimbang, terpenuhi
kebutuhan karbohidrat, protein, zat besi, vitamin dan mineral untuk
mengatasi anemia, cairan, dan serat untuk memperlancar ekskresi. Nutrisi
yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan mengandung cukup
kalori yang berfungsi untuk proses metabolisme tubuh. Kebutuhan kalori
wanita dewasa yang sehat dengan berat badan 47 kg diperkirakan sekitar
2.200 kalori/hari. Ibu yang berada dalam masa nifas dan menyusui
membutuhkan kalori yang sama dengan wanita dewasa, ditambah 700 kalori
pada 6 bulan pertama untuk memberikan ASI esklusif dan 500 kalori pada
bulan ke tujuh dan selanjutnya. Ibu juga dianjurkan untuk minum setiap kali
menyusui dan menjaga kebutuhan hidrasi sedikitnya 3 liter setiap hari.
Tablet besi masih tetap diminum untuk mencegah anemia , minimal sampai
40 hari post partum. Vitamin A (200.000 IU) dianjurkan untuk mempercepat
proses penyembuhan pasca salin dan mentransfernya ke bayi melalui ASI.
Ibu nifas yang membatasi asupan kalori secara berlebihan sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan berat badan lebih dari setengah
kg/minggu, akan mempengaruhi produksi ASI (Dewi Maritalia, 2012:47).
2) Ambulasi, Ambulasi setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu,
ibu harus istirahat. Mobilisasi yang dilakukan tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Ambulasi dini (early ambulation)
adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan membimbing ibu
untuk bangun dari tempat tidurnya 24-48 jam setelah melahirkan.
Anjurkan ibu untuk memulai mobilisasi dengan miring kanan/kiri, duduk
kemudian berjalan. Keuntungan ambulasi dini :

a. Ibu merasa lebih sehat dan kuat

b. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik

c. Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu


d. Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai

e. Sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis)

Menurut penelitian mobilisasi dini tidak berpengaruh buruk, tidak

menyebabkan perdarahan abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan

luka episiotomi maupun luka di perut, serta tidak memperbesar

kemungkinan prolapsus uteri. Early ambulationtidak dianjurkan pada ibu

post partum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit jantung, penyakit

paru-paru, demam, dan sebagainya (Nugroho, dkk 2014:139-140).

3) Eliminasi : Buang Air Kecil dan Besar, Dalam 6 jam pertama post partum,

pasien sudah harus bisa buang air kecil. Semakin lama urin tertahan dalam

kandung kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada organ

perkemihan, misalnya infeksi. Biasanya, pasien menahan kencing karena

takut akan merasakan sakit pada luka jalan lahir. Bidan harus dapat

meyakinkan pada pasien bahwa kencing sesegera mungkin setelah

melahirkan akan mengurangi komplikasi post partum. Berikan dukungan

mental pada pasien bahwa ia mampu menahan sakit pada luka jalan lahir

akibat terkena air kencing karena ia pun sudah berhasil berjuang untuk

melahirkan bayinya.

Dalam 24 jam pertama, pasien juga harus dapat buang air besar karena

semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya

untuk buang air besar secara lancar. Feses yang tertahan dalam usus semakin

lama akan mengeras karena cairan yang terkandung dalam feses akan selalu
terserap oleh usus. Untuk meningkatkan volume feses, anjurkan pasien

untuk makan tinggi serat dan banyak minum air putih (Ari

Sulistyawati, 2009:101).

4) Kebersihan Diri, Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi

sendiri di kamar mandi, yang terutama dibersihkan adalah puting susu dan

mammae dilanjutkan perawatan perineum.

5) Istirahat, Kebutuhan istirahat sangat diperlukan ibu beberapa jam setelah


melahirkan. Proses persalinan yang lama dan melelahkan dapat membuat
ibu frustasi bahkan depresi apabila kebutuhan istirahatnya tidak terpenuhi.
Bila ibu mengalami kesulitan untuk tidur pada malam hari, satu atau dua
pertama setelah melahirkan, dapat diberikan bantuan obat tidur dengan
mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter. Insomnia pada ibu
nifas merupakan salah satu tanda peringatan untuk psikologis ibu nifas.
Masa nifas sangat erat kaitannya dengan gangguan pola tidur yang
dialami ibu, terutama segera setelah melahirkan. Pada tiga hari pertama
dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat menumpuknya kelelahan
karena proses persalinan dan nyeri yang timbul pada luka perineum. Secara
teoritis, pola tidur akan kembali mendekati normal dalam 2 sampai 3 minggu
setelah persalinan.
Kebutuhan tidur rata-rata pada orang dewasa sekitar 7-8 jam per
24 jam.
6) Seksual

Dinding vagina kembali ke keadaan sebelum hamil dalam 6-8

minggu. Setelah fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu

darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan dia tidak

merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan

suami istri kapan saja ibu siap.

Banyak budaya yang mempunyai tradisi memulai hubungan suami

istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 60 minggu

setelah persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan.

Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka

episiotomi telah sembuh dan lokhea telah berhenti. Hendaknya pula

hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah

persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organ tubuh telah pulih

kembali. Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan

sebelum haid yang pertama timbul setelah persalinan. Untuk itu bila

senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40, suami/istri perlu

melakukan usaha mencegah kehamilan. Pada saat inilah waktu yang tepat

untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB (Rini, dkk 2016:104-

105).

7) Latihan/Senam Nifas
Organ-organ tubuh wanita akan kembali seperti semula sekitar 6
minggu. Oleh karena itu, bila ibu akan berusaha memulihkan dan
mengencangkan bentuk tubuhnya, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari
pertama melahirkan sampai dengan hari ke sepuluh. Beberapa faktor yang
menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas antara lain :
a. Tingkat kebugaran tubuh ibu
b. Riwayat persalinan

c. Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan

d. Kesulitan adaptasi post partum

4. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

a. Pengertian Bayi Baru Lahir

Yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir

dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia

kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000

gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah, dkk 2010:2). Neonatus

adalah bayi baru lahir yang berusia 0 hingga 28 hari atau berusia 0 hingga 4

minggu pertama sejak dia dilahirkan (Kemnterian Kesehatan RI,2015).

b. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

1) Berat badan bayi 2500-400 gram


2) Panjang badan antara 48-52 cm
3) Lingkar kepala bayi 33-35 cm
4) Lingkar dada 30-38 cm
5) Detak jantung 120-140x/menit
6) Frekuensi pernafasan 40-60x/menit
7) Rambut lanugo (bulu badan yang halus) sudah tidak terlihat
8) Rambut kepala sudah muncul
9) Warna kulit badan merah muda dan licin
10) Memiliki kuku yang agak panjang dan lemas
11) Reflek menghisap dan menelan sudah baik ketika diberi Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) Reflek gerak memeluk dan menggenggam sudah baik
12) Mekonium keluar dalam waktu 24 jam setelah lahir (Putranto, dkk 2016:47).

c. Tahapan Bayi Baru Lahir

1) Tahap I terjadi segera lahir, selama menit-menit pertama kelahiran. Pada

tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk

interaksi bayi dan ibu

2) Tahap II disebut tahap transisional rektivitas. Pada tahap II dilakukan

pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku

3) Tahap III disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam

pertama yang meliputi pemeriksaan seluruh tubuh. (Dwiendra, dkk 2014:7).

d. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

1) Keringkan bayi segera setelah bayi lahir untuk mencegah terjadinya

evaporasi dengan menggunakan handuk atau kain

2) Selimuti tubuh bayi dengan kain bersih dan hangat segera setelah

mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat

3) Selimuti bagian kepala karena kepala merupakan permukaan tubuh yang

relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika tidak ditutupi

4) Tempatkan bayi pada lingkungan yang hangat, yang paling ideal adalah

bersama dengan ibunya agar menjaga kehangatan tubuh bayi

5) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir (Rukiyah,

2010:10).

5. Konsep Dasar Keluarga Berencana


a. Pengertian Keluarga Berencana

Menurut UU no.52 tahun 2009, Kelurga Berencana (KB) adalah upaya

mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, pengatur kehamilan,

melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk

mewujudkan keluarga yang berkualitas (UUD RI, 2009).

Keluarga Berencana (KB) memungkinkan pasangan usia subur untuk

mengantisipasi kelahiran, mencapai jumlah anak yang mereka inginkan, dan

mengatur jarak dan waktu kelahiran mereka. Hal ini dapat dicapai melalui

penggunaan metode kontrasepsi dan tindakan infertilitas (WHO,2016).

b. Tujuan Keluarga Berencana (KB)

1) Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk

2) Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran, sukarela dengan

dasar pertimbangan moral dan agama

3) Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu

dan anak, serta menurunnya kematian ibu pada masa kehamilan dan

persalinan (Imelda Fitri, 2018:18).

c. Syarat Kontrasepsi

Syarat kontrasepsi adalah :

1) Aman pemakaiannya dan dipercaya

2) Tidak ada efek samping yang merugikan

3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan


4) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan

5) Tidak memerlukan bantuan media tau control yang ketat selama pemakaian

6) Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit

7) Harga murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat

8) Dapat diterima oleh pasangan suami istri


d. Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana (KB)

1) Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

2) Konseling

3) Pelayanan Kontrasepsi

4) Pelayanan Infertilitas

5) Pendidikan seks (sex education)

6) Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan

7) Konsultasi genetik

8) Tes keganasan

9) Adopsi (Imelda Fitri, 2018:18-19).

e. Efektivitas Kontrasepsi
1) Efektivitas relatif (relative effectiveness) dari berbagai metode kontrasepsi
yang tersedia.
2) Efek negatif kehamilan yang tidak diinginkan pada kesehatan dan risiko
kesehatan potensial pada kehamilan dengan kondisi medis tertentu
6. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan
a. Manajemen Kebidanan Varney
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan, dalam rangkaian/tahapan yang
logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Varney,
2010).
Sesuai dengan pelayanan kebidanan maka bidan diharapkan lebih kritis
dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan untuk mengambil
keputusan. Menurut (Varney, 2010) ia menggabungkan manajemen kebidanan
dari lima langkah menjadi tujuh langkah yaitu mulai dari pengumpulan data
sampai dengan evaluasi.
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider)
harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan
manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer,
yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga
tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan di
perlukan pemahaman mengenai dasar-dasar manajemen sehingga konsep dasar
manajemen merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut
tentang manajemen kebidanan (Varney. 2010).
Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka lengkap yang bisa
diaplikasikan dalam semua situasi, akan tetapi setiap langkah tersebut dapat
dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan bervarisi sesuai dengan kondisi
klien. Setiap langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney akan
dijabarkan sebagai berikut :
1) Langkah 1 Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi atau data yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara :
a. Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, persalinan, dan nifas, bio-psiko-sosial- spiritual serta
pengetahuan klien.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan klien serta tanda- tanda vital,
meliputi :
1. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi)
2. Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan catatan terbaru serta catatan
sebelumnya.
Dalam manajemen kolaborasi, bila klien mengalami komplikasi yang
perlu dikonsultasikan kepada dokter, bidan akan melakukan upaya
konsultasi. Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan
langkah berikutnya sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang
dihadapi akan menentukan benar tidaknya proses interprestasi pada tahap
selanjutnya. Oleh karena itu pendekatan ini harus komprehensif, mencakup
data subjektif, data objektif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan keadaan klien yang sebenarnya valid. Kaji ulang data yang
sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat.
2) Langkah 2 Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan
dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan
sesuai dengan hasil pengkajian.
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis
kebidanan. Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. Standar
nomenklatur diagnosa kebidanan :
a. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b. Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
c. Memiliki ciri khas kebidanan
d. Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
e. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah
tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan
penanganan. Masalah adalah hal-hal berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai. Masalah sering berkaitan
dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh bidan
sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa. Selain
masalah yang tetap membutuhkan penanganan, klien juga memiliki kebutuhan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data.
3) Langkah 3 Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial Mengidentifikasi
masalah atau diagnose potensial berdasarkan
masalah dan diagnose saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi,
pencegahan, jika memungkinkan, menunggu dengan waspada penuh, dan
persiapan terhadap semua keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini adalah
langkah yang sangat penting dalam member perawatan kesehatan yang aman.
4) Langkah 4 Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
atau dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah keempat ini mencerminkan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan. Jadi manajemen kebidanan bukan hanya selama asuhan
primer periodic atau kunjungan prenatal saja tetapi juga selama wanita tersebut
bersama bidan terus-menerus.
5) Langkah 5 Menyusun Rencana Asuhan
Pada langkah ini asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah
ini informasi atau data dasar tang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana
asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yng
diperkirakan akan tejadi berikunya.
Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien merupakan
bagian dari pelaksanaan perencanaan tersebut, oleh karena itu pada langkah ini
tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan pembahasan
rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum
melaksankannya.
6) Langkah 6 Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke lima akan dilaksanakan secara efisien dan aman.
Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, atau sebagian oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya.
Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tangggung jawab
untu mengarahkan pelaksanaannya. Dalam situasi dimana berkolaborasi dengan
dokter untuk menangani klien yang men galami komplikasi, maka keterlibatan
bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama secara menyeluruh tersebut.

7) Langkah 7 Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi atau sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam masalah dan diagnose. Rencana tersebut dapat diangggap efektif jika
memang benar efektif pelaksanaanya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana
tersebut telah efektid sedang sebagian belum efektif.
Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kontinu
maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efetif melalui
proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak
efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.
B. Konsep Asuhan Kebidanan Berkelanjutan / Contuinity of Care
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,
neonatal sampai keluarga berencana (Saifuddin, 2010).
Tujuan dari asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal apa
saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas, sampai
dengan bayi yang dilahirkannya serta melatih dalam melakukan pengkajian,
menegakkkan diagnosa secara tepat, antisipasi masalah yang mungkin terjadi,
menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan seseuai
kebutuhn ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan (Varney, 2010).
C. Dokumentasi Kebidanan
1) Konsep SOAP
Menurut Kemenkes (2017) metode ini merupakan dokumentasi yang
sederhana akan tetapi mengandung semua unsur data dan langkah yang
dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas, logis. Prinsip dari metode SOAP
adalah sebagai berikut :
(1) S adalah data subjektif yang berhubungan dengan
masalah dari sudut pandang klien. Ekspresi klien mengenai kekhawatiran
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang
akan berhubungan langsung dengan diagnosis. Pada klien yang menderita
tuna wicara dibagian data belakang huruf “S” diberi tanda huruf “O” atau
“X” . Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien adalah penderita tuna wicara.
Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.
(2) O adalah Data objektif merupakan
pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium. Catatan medik dan informasi dari keluarga
atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data
penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosis.
(3) A adalah assessment merupakan pendokumentasian
hasil analisis dan interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.
Karena keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun objektif, maka
proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
(4) P adalah pendokumentasian atau mencatat seluruh
perencanaan dan penatalaksanaan yang suda dilakukan seperti tindakan
antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi / follow up dan rujukan. Tujuan penatalaksanaan
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Dokumentasi Kebidanan Kehamilan


Tanggal pengkajian : 21 April 2023

Jam pengkajian : 09.00WITA

1. Subyektif

a. Biodata

Ibu Suami
Nama :N A
Umur : 22 29
Suku / Bangsa : Sumbawa Sumbawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Labu Lalar
b. Keluhan Utama : Ibu mengatakan Ibu mengatakan kadang-
kadang terasa sakit perut bagian bawah
Riwayat Menstruasi
Umur menarche : 14 tahun; lamanya haid : 7 hari;
jumlah darah haid :3 × ganti pembalut.
Haid terakhir : 08 - 08 - 2022
Perkiraan partus : 15 – 05 - 2023
( - ) Dismenorhea ( -) Spooting
( - ) Menorragia (- ) Metrorhagia
( - ) Pre Menstruasi Sindrom
c. Riwayat Perkawinan
Kawin : Ya Kawin : 1 kali
Kawin I umur 20 tahun, dengan suami I : 28 tahun,
d. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
G1P0A0H0
Tanggal Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Kondisi Bayi Keadaa
No Partus Partus Kehamila Persalinan Persalinan (Komplikas / Ana
n i) BB Sekara

1 Ini - - - - - - -

e. Riwayat Hamil Sekarang


HPHT : 01 – 08 - 2020
HPL : 08 – 05 - 2023
Gerakan janin pertama kali dirasakan : 5 bulan
Hamil Muda : (ⱱ) Mual ( - ) Muntah
( - ) Perdarahan (- ) Lain-lain :
Hamil Tua : ( - ) Pusing ( -) Sakit Kepala
( - ) Perdarahan (ⱱ) Lain-lain :
Sakit perut
bagian bawah

f. Riwayat Penyakit yang Lalu / Operasi


Pernah dirawat :- , kapan : -, dimana : -
Pernah dioperasi :- , kapan : -, dimana :-
g. Riwayat Penyakit Keluarga (Ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah
menderita sakit
( -) Kanker (- ) Penyakit Hati ( - ) Hipertensi
( -) Diabetes Melitus (- ) Penyakit Ginjal ( -) Penyakit Jiwa
( -) Kelainan Bawaan ( - ) Hamil Kembar ( - )Tuberculosis
(TBC)
(- ) Epilepsi ( -) Alergi :
Riwayat Gynekolog i
(- ) Infertilitas (- ) Infeksi Virus (- ) PMS :
( - ) Cervisitis Cronis ( - ) Endometriosis ( -) Myoma
(- ) Polip Serviks (- ) Kanker Kandungan ( - ) Perkosaan
(- ) Operasi Kandungan
j. Riwayat Keluarga Berencana
Metode KB yang pernah dipakai :- Lama : tahun Komplikasi dari KB : (-
) Perdarahan
( - ) PID / Radang Panggul
k. Pola Makan, Minum, Eliminasi, Istirahat dan Psikososial
Pola Makan : 3 kali/sehari; menu : Nasi, lauk, sayur
Pola Minum cc/hari ( 8 gelas/hari)
: (- ) ( - ) Obat-obatan / Jamu ( - ) Kopi
Alkohol
Pola Eliminasi BAK : cc/hari; warna : jernih , keluhan : tidak ada
: BAB : 1 kali/hari; , keluhan : tidak ada
karakteristik : lembek

Pola Istirahat : Tidur : 7 jam/hari


Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini :
Social support dari ( ⱱ ) Suami ( ⱱ ) Orang tua ( ⱱ ) Mertua
( ⱱ ) Keluarga lain
2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan Emosional : Normal
4) Tinggi Badan : 156 cm
5) Berat Badan : 59 kg
6) Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 90 × per menit
Pernapasan : 21 × per menit
Suhu : 36,5 ° C
2. Pemeriksaan Fisik
1) Muka : Odema Tidak ada, Cloasma Gravidarum Tidak ada dan
Tidak Pucat
2) Mata : Conjungtiva Merah jambu, Sklera mata Putih bersih dan
Tidak ada odema
3) Mulut : Bersih
4) Gigi / Gusi : Bersih tidak ada caries
5) Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid, Tidak ada
pembesaran pembuluh limfe
6) Payudara : Mammae asimetris, areola mammae hitam kecoklatan,
puting susu menonjol , benjolan tidak ada pengeluaran dari
puting tidak ada
7) Perut : Tidak ada bekas luka operasi
Palpasi :
Leopold I :Teraba bagian bulat dan lunak (Bokong)
Leopold II :Teraba bagian panjang, memapan di bagian perut sebelah
kiri ibu yaitu punggung, dan bagian kecil, kosong di perut
bagian kanan yaitu ekstremitas.
Leopold III : Teraba bulat, keras, dan melenting (kepala)
Leopold IV : Bagain terbawah janin masuk PAP
Tinggi Fundus Uteri : 29 cm
Auskultasi : DJJ : 144x/menit
8) Genetalia : tidak ada varises, tidk ada pengeluaran dan tidak ada lesi
perineum
9) Ektremitas : Atas : simetris, tidak adanya odema
Bawah : simetris, tidak ada odema dan tidak ada varises
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
3. Analisa :
G1P0A0H0 usia kehamilan 37 minggu, janin Tunggal, Hidup, Intra Uterine,
Keadaan ibu dan janin baik.
4. Penatalaksanaan
Tanggal : 21 April 2023
Waktu : 09.30 WITA
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan janin
dalam keadaan baik.
TD : 110/70 mmhg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
Suhu : 36,5 ᵒc
Djj : Normal
Kepala janin masuk PAP
Evaluasi : ibu mengetahui kondisi kehamilannya saat ini
b. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri perut bagian bawah yaitu disebabkan
oleh janin dan rahimnya yang terus berkembang, perkembangan janin dalam
kandungan akan mendorong otot perut.
Evaluasi : ibu mengerti penyebab dari nyeri prut bagian bawah yang ia alami
c. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi menangani masalah nyeri perut bagian
bawah yakni mengurangi aktifitas fisik baik di dalam rumah ataupun di luar
rumah dan Istirahat yang cukup untuk mengurangi rasa sakit bagian bawah
Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
ketidak nyamannya sakit pinggangnya
d. Memberi KIE tentang persiapan persalinan: Siapa yang akan membantu saat
waktu kelahiran , Tempat melahirkan , Sediaan yang dibuthkan ibu dan bayi,
Persiapan keuangan, Sarana transportasi , Pembuat keputusan dalam keluarga
dan Pendonor darah.
Evaluasi : Ibu telah menyiapkan perlengkapan bayi dan perlengkapan ibu,
kendaraan dan ibu akan melahirkan di Poskesdes Labu Lalar dengan suami
yang akan menjadi pendamping bersalinnya
e. Memberitahu ibu bahwa dalam kehamilan ibu memerlukan tambahan gizi yang
banyak, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi buah-buahan, karbohidrat yang
banyak ditambah dengan susu hamil, serta terapkan pola makan sedikit tetapi
sering.
Evauasi : Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran yang diberikan
f. Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan :
1) Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua.
2) Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan
kejang.
3) Demam atau panas tinggi.
4) Air ketuban keluar sebelum waktunya.
5) Bayi dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
6) muntah terus, tidak mau makan
Evaluasi : ibu paham tentang tanda bahaya kehamilan dan bersedia ke fasilitas
kesehatan bila terjadi tanda bahaya tersebut dan suami bersedia mengantar dan
mendampingi ibu
g. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
1) Timbul rasa mules yang teratur jaraknya dan lama
2) Keluar lendir campur darah dari jalan lahir
3) Keluar cairan ketuban dari jalan lahir
Evaluasi : ibu paham tentang tanda persalinan
h. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi
atau jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang pada 24 April 2023.
i. Melakukan dokumentasi
Evaluasi telah terdokumentasi dalam SOAP

CATATAN PERKEMBANGAN I

Tanggal : 27-04-23
Waktu : 10.00 WITA

S :
Ibu mengatakan sering sakit pinggang dan lutut

O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik,
Kesadaran : Compos Mentis,
Tanda - Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Suhu Tubuh : 36’5℃
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Berat Badan Saat Ini : 59 Kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : Tidak pucat,tidak oedema
b. Mata : Konjungtiva simetris dan Tidak pucat,
c. Mulut : Bersih
d. Gigi / Gusi: Ada caries dan gigi berlubang
e. Leher : Tidak ada pembengkakan
f. Payudara : Simetris,putting susu menonjol
g. Perut :
Palpasi Leopold I : Teraba bokong pada fundus uteri
Leopold II : Teraba punggung pada bagian kiri ibu
Leopold III : Teraba kepala di atas simpisis
Leopold IV : Kepala masuk pintu atas panggul 3/5 bagian
Tinggi Fundus Uteri : 29 cm
Auskultasi DJJ: 146x/menit
h. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
i. Ektremitas :
Atas : Tidak ada oedema
Bawah : Tidak ada oedema

A:
G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 38 minggu, janin Tunggal, Hidup, Intra Uterine,
Keadaan ibu dan janin baik
P:
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan janin dalam
keadaan baik.
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ᵒc
Djj : Normal
Kepala janin sudah masuk PAP
Evaluasi : ibu mengetahui kondisi kehamilannya saat ini
b. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri pinggang yang di alami oleh ibu
karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
Evaluasi : ibu mengerti penyebab dari nyeri pinggang yang ia alami
c. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi nyeri pinggang yang dialaminya :
Jangan membungkuk saat mengambil barang, sebaiknya turunkan badan
dalam posisi jongkok, baru kemudian mengambil barang yang dimaksud.
Istirahat, pijat, kompres dingin atau panas pada bagian yang sakit. Bangun
dari tempat tidur dengan posisi miring terlebih dahulu, lalu tangan sebagai
tumpuan untuk memngangkat tubuh
Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
ketidak nyamannya sakit pinggangnya
d. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri lutut yang dialami, nyeri lutut terjadi
pada ibu hamil disebabkan kurangnya kalsium pada ibu hamil dan adanya
penambahan berat badan selama hamil.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui apa penyebab ibu mengalami nyeri lutut
e. Memberi KIE tentang persiapan persalinan: Siapa yang akan membantu saat
waktu kelahiran , Tempat melahirkan , Sediaan yang dibuthkan ibu dan bayi,
Persiapan keuangan, Sarana transportasi , Pembuat keputusan dalam keluarga
dan Pendonor darah. Evaluasi : Ibu telah menyiapkan perlengkapan bayi dan
perlengkapan ibu, kendaraan dan ibu akan melahirkan di Puskesmas Taliwang
Kabupaten Sumbawa Barat dengan suami yang akan menjadi pendamping
bersalinnya
f. Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan :
1) Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua.
2) Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan kejang.
3) Demam atau panas tinggi.
4) Air ketuban keluar sebelum waktunya.
5) Bayi dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
6) muntah terus, tidak mau makan
Evaluasi : ibu paham tentang tanda bahaya kehamilan dan bersedia ke fasilitas
kesehatan bila terjadi tanda bahaya tersebut dan suami bersedia mengantar dan
mendampingi ibu
g. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
1) Timbul rasa mules yang teratur jaraknya dan lama
2) Keluar lendir campur darah dari jalan lahir
3) Keluar cairan ketuban dari jalan lahir
Evaluasi : ibu paham tentang tanda persalinan
h. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari lagi atau jika ada
keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari lagi.
i. Melakukan dokumentasi
Evaluasi : telah terdokumentasi dalam SOAP dan ibu mengerti dengan
penjelasan terkait
44

B. Dokumentasi Kebidanan Persalinan


Tanggal pengkajian : 08-05-2023
Jam pengkajian : 10.30 WITA
Subyektif
a. Biodata
Ibu Suami
Nama :N A

Umur : 22 29
Suku / Bangsa : Sumbawa Sumbawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Labu Lalar

b. Keluhan Utama : Ibu datang mengatakan mulas dari perut menjalar


ke pinggang dan disertai dengan pengeluaran
lendir bercampur darah
c. Pola Eliminasi : BAK : 6x/hari; warna : kuning ; BAK terakhir jam : 07.00
BAB : 1 kali/hari; warna : kuning ; BAB terakhir jam : 01.00
d. Pola Istirahat : Tidur : 7 jam/hari; tidur terakhir jam : 21.00 WITA

Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Keadaan Emosional : stabil
4) Berat Badan sekarang : 62 kg
5) Berat Badan Sebelum hamil : 57.5 kg
6) Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 90 × per menit
Pernapasan : 24 × per menit
Suhu : 36,5° C
45

b. Pemeriksaan Fisik
1. Mata : ( - ) Pandangan kabur
(- ) Ada pemandangan dua (- ) Conjungtiva pucat
( - ) Sklera cleric
2. Payudara : ( +) Mamae simetris ( - ) Tumor
(- ) Areola Hiperpigmentasi (+ ) Kolostrom (+)
( + ) Puting susu menonjol
3. Ekstremitas : ( + ) Tungkai simetris
( -) Edema
(+ ) Refleks +
c. Pemeriksaan Khusus
1) Obstetri
Abdomen
Inspeksi : (+ ) Membesar dengan arah memanjang (+ ) Melebar ( -) Pelebaran Vena
(- ) Linea Nigra (- ) Linea Alba
(- ) Striae Livide (- ) Striae Albican (- ) Luka bekas operasi (- ) Lain-lain :

Palpasi : Letak punggung : Puka; presentasi : Kep; U TFU : 31 cm (- ) Nyeri tekan (- )


Obsborn test (- ) Cekungan pada perut
Taksiran Berat Janin : 3100 gram
Auskultasi : 146 ×/menit (+ ) Teratur (- ) Tidak teratur
Bagian Terendah : Kepala janin
His / Kontraksi: 4×10’ 35” detik ( +) Teratur (- ) Tidak teratur
2) Gynekologi
Ano genital : Vulva/uretra bersih, portio tipis, dilatasi/pembukaan 6cm, keadaan selaput
ketuban utuh, bagian terendah janin belakang kepala, penurunan kepala Hodge III
Inspeksi : Pengeluaran per Vulva (+ ) Darah (+ ) Lendir (- ) Air
Pemeriksaan Penunjang Hemoglobin : 13,2 gr/dL
Cardiotocography ( CTG): -
USG :-
Protein Urine: -
Glukosa : -
Urine: -
46

Analisa : G1P0A0H0 umur kehamilan 40 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif

Penatalaksanaan
Tanggal : 08-05-23
Waktu : 10.30 WITA
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu sudah masuk dalam masa persalinan, dan keadaan
ibu dan bayi sehat
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengetahui kondisi ibu saat ini
2. Melakukan inform concent pada ibu dan keluarga
Evaluasi : Suami menandatangani inform concent dan setuju atas tindakan yang akan
dilakukan bidan dalam menolong persalinan
3. Menanyakan ibu siapa pendamping ibu saat bersalin
Evaluasi : Ibu memilih suami sebagai pendamping ibu saat bersalin
4. Memberikan asuhan sayang ibu berupa memberikan kenyamanan ibu, memotivasi ibu
bahwa persalinan ibu baik dan mengalami kemajuan
Evaluasi : Ibu bersemangat dan tidak khawatir dengan proses persalinannya
5. Menyiapkan peralatan persalinan dan resusitasi : Partus set, Heacting set, alat resusitasi, air
bersih/DTT dan air klorin, pakaian ibu dan bayi, kain bersih, pembalut
Evaluasi : Peralatan persalinan dan resusitasi siap
6. Melakukan observasi kemajuan persalinan DJJ dan kontraksi dan nadi ibu 30 menit sekali

LEMBAR OBSERVASI KALA I PERSALINAN


Tanggal : 08 Mei 2023
Tempat : Poskesdes Labu Lalar
47

Waktu Keadaan Vital His DJJ Hasil VT dan Tanda


Umum Sign Gejala Kala II
08-05-23 Baik TD : 4x 10’’ durasi 144x/menit Vulva/uretra bersih, portio
10.30 110/90 35 detik tipis, dilatasi/pembukaan
WITA mmHg 6cm, keadaan selaput
Nadi : 90 ketuban utuh, bagian
x/menit terendah janin belakang
Pernafasan kepala, penurunan kepala
: 20x/menit Hodge III
Suhu :
36,5oC

08-05-23 Baik TD : 4x 10’’ durasi 144x/menit


11.00 110/90 35 detik
WITA mmHg
Nadi : 90
x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Suhu :
36,5oC

08-05-23 Baik TD : 4x 10’’ durasi 146x/menit


11.30 110/90 45 detik
WITA mmHg
Nadi : 90
x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Suhu :
36,5oC

08-05-23 Baik TD : 4x 10’’ durasi 150x/menit


12.00 110/90 45 detik
WITA mmHg
Nadi : 89
x/menit
Pernafasan
: 24x/menit
Suhu :
36,5oC

08-05-23 Baik TD : 5x 10” durasi 150x/menit Pembukaan lengkap ,


12.30 110/90 45 detik Selaput ketuban pecah
WITA mmHg pukul 12.30 WITA jernih,
Nadi : 89 Portio tipis, Presentasi
x/menit belakang kepala,
Pernafasan Penurunan hodge III
: 24x/menit
Suhu :
36,5oC
48
49

CATATAN PERKEMBANGAN I

Tanggal/Jam : 08-05-2023/ 12.30 WITA

Data Subyektif (S)


Ibu mengatakan ingin meneran dan kenceng-kencengnya semakin sering
Data Obyektif (O)

a. Keadaan umum : Baik


b. Tingkat kesadaran : Composmentis
c. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 37◦C
RR : 24x/menit
d. Kontraksi : 5x/45’/10menit
e. DJJ : 142x/menit

f. Periksa Dalam : 1) Pembukaan lengkap


2) Selaput ketuban pecah pukul 01.45 wib jernih
3) Mekonium (-)
4) Portio tipis
5) Presentasi belakang kepala
6) Penurunan hodge III

Analisis (A)
Diagnosis : G1P0A0H0, umur kehamilan 40 minggu dengan persalinan normal kala II
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu kondisinya saat ini bahwa pembukaan sudah lengkap
Evaluasi : Ibu senang dan siap untuk bersalin
2. Menilai adanya tanda dan gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran, perineum yang
terlihat menonjol, vulva sfingter ani membuka, dan adanya tekanan pada anus
Evaluasi : Ibu mengatakan adanya dorongan kuat untuk meneran, vulva dan sfinter ani
membuka, perineum tampak menonjol dan adanya tekanan pada anus
50

3. Melakukan vulva hygiene, menyekanya dengan hati-hati dari anterior ke posterior di mulai
dari labia mayor kirikanan ibu, labia minor kiri-kanan ibu, vestibulum perineum hingga
anus.
Evaluasi : Vulva hygiene telah dilakukan
4. Melakukan pemeriksaan DJJ saat kontraksi mereda
Evaluasi : DJJ normal 140x/menit
5. Memimpin ibu meneran yaitu meneran saat adanya his, bila tidak ada maka relaksasi
Evaluasi : Ibu meneran dengan baik
6. Melakukan persiapan untuk melahirkan bayi saat kepala janin tampak di vulva dengan
diameter 5- 6cm, mengupayakan agar perineum tidak robek, mengusap muka untuk
membersihkan mulut dan hidung setelah kepala lahir
Evaluasi : Persiapan melahirkan bayi sudah dilakukan
7. Memeriksakan adanya lilitan tali pusat
Evaluasi : Tidak ada lilitan tali pusat
8. Menunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar, setelah kepala melakukan putaran
paksi luar memegang kepala bayi secara bipariteal lalu melahirkan bahu depan kemudian
disusul bahu belakang, setelah bahu lahir, menyangga kepala bayi dan menyusuri tubuh
bayi sampai tungkai kaki dan memegang kedua kaki bayi.
Evaluasi : Pukul 12.33 WITA bayi lahir spontan
9. Melakukan penilaian sepintas apakah bayi menangis kuat bernafas tanpa kesulitan dan
bergerak aktif
Evaluasi : Bayi cukup bulan, menangis kuat, bernafas tanpa kesulitan dan bergerak aktif
10. Meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu, menjaga kehangatan bayi dengan
memakaikan topi dan menyelimuti bayi dan ibu
Evaluasi : Bayi hangat dan melakukan IMD
51

CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal/Waktu : 08-05-23/ 12.33 WITA

Data Subyektif (S)


Ibu mengatakan perutnya masih mulas dan merasa ada darah yang mengalir.
Riwayat persalinan sekarang :
Bayi lahir pukul 12.33 WITA spontan pervaginam
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 3000 gram
PB : 48cm
LK : 32 cm
LD : 34 cm

Data Obyektif (O)


g. Keadaan umum : baik
h. Kesadaran : Composmentis
i. TFU : setinggi pusat
j. Kontraksi uterus : keras

Analisis (A)
kala III

Penatalaksanaan (P)
1. Memastikan kandung kemih kosong dan tidak ada janin kedua
Evaluasi : Kandung kemih ibu kosong dan tidak ada janin kedua
2. Melakukan MAK III.
a. Melakkan injeksi oksitosin 10 unit IM pada 1 menit setelah dipastikan tidak ada
janin kedua.
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
c. Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat
d. Melakukan kontak kulit kekulit ibu dan bayi dengan IMD
e. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
f. Setelah memindahkan klem tangan kiri berada di atas kain erut bawah ibu untuk
mendeteksi kontraksi, tangan lain memegan klem untuk meregangkan tali pusat
52

g. Memindahkan klem 5-10 m dari vulva saat tali pusat bertambah panjang
h. Menegangkan tali pusat setelah uterus berkontraksi kearah bawah sambil tangan
lain mendorong uterus kea rah belakang atas (dorsokranial) secara hati-hati. Saat
plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan,
memegang dan memilin plasenta searah jarum jam lalu melahirkan plasenta
Evaluasi : plasenta lahir lengkap pukul 12.48 WITA
3. Memasase uterus 15x dalam 15 detik
Evaluasi : Uterus berkontraksi keras
4. Memeriksa laserasi jalan lahir
Evaluasi : Tidak ada laserasi jalan lahir

CATATAN PERKEMBANGAN III


Tanggal/waktu: 08-05- 2023/ 12.48 WITA

Data Subyektif (S)


Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayi dan plasentanya
Data Obyektif (O)
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
TFU : 3 jari dibawah pusat

Kandung kemih : kosong


Kontraksi uterus : Baik
Laserasi jalan lahir : (-)

Analisa (A)
Kala IV
Penatalaksanaan (P)
1. Mengecek uterus untuk memastikan tetap berkontraksi dengan baik
Evaluasi : Uterus tetap berkontraksi dengan
baik
2. Memastikan kandung kemih ibu kosong
Evaluasi : Kandung kemih ibu kosong
3. Mengajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai kontraksi dan melakukan massasse
53

pada uterus dengan mengusap perut ibu searah jarum jam


Evaluasi : Ibu sudah bisa massase uterus
sendiri
4. Mengevaluasi banyaknya kehilangan darah
Evaluasi : Jumlah perdarahan ± 250 ml
5. Membersihkan ibu dengan menyeka badan ibu dengan air hangat keseluruh badan ibu
terutama alat kelamin ibu, dan memakaikan pakaian ibu yang bersih, serta
memasangkan pembalut. Mengambil bayi dari perut ibu dan menyuntikkan Neo K dan
Imunisasi Hb 0 setelah 1 jam vit K diberikan serta memakaikan pakaian bayi
Evaluasi : Ibu bersih dan sudah ganti pakaian
6. Mendekontaminasi alat dan bahan habis pakai
Evaluasi : Alat dan bahan telah beres dan peralatan direndam dalam larutan klorin
0,5%
7. Melengkapi partograf dan memantau masa nifas
Evaluasi : Partograf sudah dilengkapi dan hasil pemantauan normal
8. Memberikan ibu nutrisi berupa makan dan minum dan memberikan ibu obat peroral
Evaluasi : Ibu sudah makan dan minum, dan mengkonsumsi obat Amoxciliin 500mg,
asam mefenamat 500mg, Fe 60mg, Solvitrin
9. Mengajarkan ibu mobilisasi dini.
Evaluasi : Ibu sudah bisa miring kanan dan kiri.
54

C. Dokumentasi Kebidanan Bayi Baru Lahir

Tanggal Pengkajian : 08 Mei 2023


Jam Pengkajian : 12.33 WITA

Subyektif
a. Identitas Bayi
Nama : By. Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke- :1
Identitas Orangtua

Ibu Suami
Nama :N A
Umur : 22 29
Suku / Bangsa : Sumbawa Sumbawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Labu Lalar
b. Data Kesehatan
1) Riwayat Kehamilan
G1P0A0H0
Komplikasi pada kehamilan : (-)
2) Riwayat Persalinan
a) Tanggal / Jam persalinan : 08-05-23
b) Jenis persalinan : Normal
c) Lama persalinan : 2 jam
Kala I : 120 menit Kala III : 15 menit
Kala II : 3 menit Kala IV : 120 menit
d) Anak lahir seluruhnya jam : 12.33 WITA
e) Warna air ketuban : Jernih
f) Trauma persalinan : (-)
g) Penolong persalinan : Bidan
h) Penyulit dalam persalinan : (-)
i) Bonding attachment : (-)
Obyektif
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Tanda-tanda Vital : Heart Rate : 130× / menit
Respiratory Rate : 50× / menit
Temperature : 36,7° C
3) Antropometri
Berat Badan / Panjang Badan : 3000 gram / 48 cm
Lingkar Dada / Lingkar Kepala : 34 cm / 32 cm
4) Apgar Score
55

Tanda 1’ 5’’ 10’’


Appearance Color 1 2 2
( Warna Kulit )
Pulse 2 2 2
( Denyut Jantung )
Grimace 2 2 2
( Refleks )
Activity 1 1 2
( Tonus Otot )
Respiration 2 2 2
( Usaha Bernapas )
JUMLAH 8 9 10
Pemeriksaan Fisik Khusus
1) Kulit : Normal, kemerahan, tidak ada bercak
kehitaman, tidak ada tanda lahir
2) Kepala : Bentuk kepala simetris, tidak terdapat moulage,
dan ubun-ubun data
3) Mata : Simetris kanan dan kiri, tidak ada pengeluaran,
sklera putih, konjungtiva merah muda, reflek kedip (+)
4) Telinga : Simetris kanan dan kiri, terdapat daun telinga,
lubang telinga, tidak ada kelainan, tidak ada pengeluaran
5) Hidung : Bentuk hidung simetris, terdapat dua lubang
hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung
6) Mulut : Bentuk simetris, warna bibir merah muda,
reflek rooting (+), reflek sucking (+), reflek swallowing (+),
tidak terdapat labioskiziz dan palatokiziz
7) Leher : Tidak ada keterbatasan gerak, tidak terdapat
pembesaran kelenjar dan vena, reflek tonicneck (+)
8) Dada : Simetris, terdapat putting susu, suara nafas dan
jantung normal
9) Umbilikus : Bentuk simetris, tidak ada cekung, mengeras
bila bayi menangis, tidak tanda-tanda infeksi tali pusat
10) Ekstermitas
Jari / bentuk : Normal
Gerak
an : Aktif
Kelainan : (-)
11) Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang, reflek
lengkung (+)
12) Genetalia : Normal
13) Anus : Bersih, terdapat lubang pada anus, tidak ada
kelainan
14) Eliminasi : (+)
c. Pemeriksaan Refleks
1) Moro : Baik, yaitu apabila bayi dikagetkan lengan dan
kaki bayi terangkat.
2) Rooting : Baik, yaitu apabila menyentuh pipi bayi akan
menoleh Ke arah sentuhan.
56

3) Sucking : Baik, bayi berusaha menghisap jika ada benda


yang menyentuh.
4) Grasping : Baik, dengan cara meletakkan jari telunjuk
diletakkan pada tangan bayi dan bayi menggenggam.
5) Neck Righting :
6) Tonic Neck : Baik, timbul saat bayi dalam posisi terlentang,
saat punggung di urut kepala bayi akan sedikit mengangkat.
d. Pemeriksaan Penunjang: (-)

Analisa
By.Ny. N dengan Bayi Baru Lahir Normal

Penatalaksanaan
Tanggal : 08-05-23
Waktu : 12.33 WITA

1. Meletakkan bayi diatas perut ibu, kemudian mengeringkan dan mengganti


handuk yang basah dengan handuk yang kering dan hangat
Evaluasi : Bayi telah dikeringkan dan diganti dengan kain yang bersih
2. Mengurut tali pusat 2 cm kearah bayi lalu klem, dan klem kedua dengan
jarak 2-3 cm dari klem pertama. memotong diantara kedua klem, lalu
mengikat tali pusat dengan benang tali pusat
Evaluasi : Pemotongan dan pengikatan tali pusat telah dilakukan
3. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan IMD, kemudian membuka baju ibu
dan meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu, biarkan bayi mencari
puting susu ibu, lakukan IMD selama 1 jam. Menyelimuti bayi dan
memakaikan topi bayi, mengevaluasi keadaan bayi tiap 15 menit untuk
memastikan jalan nafas tidak tertutup.
Evaluasi : IMD dilakukan, bayi dapat mencari puting susu ibunya
4. Memeriksa tanda-tanda vital bayi berupa memeriksa denyut jantung,
memeriksa suhu dan pernafasan bayi
Evaluasi : Tand-tanda vital telah diperiksa DJ:130x/menit S: 36,7 0C P:
50x/menit
5. Memasang identitas bayi yang dituliskan nama ibu dan ayah, tanggal dan
jam lahir bayi pada tangan bayi.
Evaluasi : Pemasanga identitas telah dilakukan
6. Menyuntikkan vitamin K1 karena semua bayi beresiko mengalami
perdarahan, berupa perdarahan pada kejadian ikutan pasca imunisasi
ataupun perdarahan intrakranial. Maka dilakukkan penyuntikkan vitamin K1
57

(phytomenadion) dengan dosis 1 mg dosis tunggal secara intramuskular


(IM) di paha kiri bagian luar, aspirasi kemudian masukkan vit K
Evaluasi : Vitamin K1 disuntikkan pada paha kiri bayi.
7. Memberikan salep mata untuk pencegahan infeksi mata menggunakan salep
mata antibiotik tetrasiklin 1%.
Evaluasi : Salep mata diberikan pada bayi
58

D. Dokumentasi Kebidanan Nifas


Tanggal Pengkajian: 08-05-23
Jam Pengkajian : 18.33 WITA

Subyektif
a. Biodata
Ibu Suami

Nama :N A
Umur : 22 29
Suku / Bangsa : Sumbawa Sumbawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat …… Labu Lalar
b.Keluhan Utama :
a. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
Setelah Melahirkan
Makan : 1 kali
Minum : 4 kali
2) Pola Eliminasi
Setelah Melahirkan
BAK : 2 kali
BAB : belum
Keluhan : tidak ada
3) Personal Hygiene
Setelah Melahirkan
Mandi & Gosok Gigi : 1 kali
Ganti Pakaian : 1 kali
Ganti Pembalut : 2 kali
4) Istirahat
Setelah Melahirkan
Tidur : 1 jam
Keluhan : Tidak ada
5) Aktivitas : miring kiri miring kanan, duduk dan berjalan-
jalan
6) Hubungan Seksual : belum dilakukan
Keluhan : tidak ada
d.Data Psikologis
1) Respon orangtua terhadap kehadiran bayi dan peran baru sebagai
orangtua : sangat senang
2) Respon anggota keluarga terhadap kehadiran bayi : suami dan
keluarga mendukung atas kelahiran bayi
3) Dukungan keluarga : keluarga menemani ibu setelah selsei
melahirkan
59

Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan Emosional : Stabil
4) Tanda – tanda Vital
TekananDarah: 120/90 mmHg
Nadi : 90× per menit
Pernapasan : 2 4 × per menit
Suhu : 36,5° C
b.Pemeriksaan Fisik
1) Payudara : (- ) Pembengkakan
( + ) Pengeluaran ASI lancar
2) Perut :
Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat
Kontraksi Uterus : Baik
Kandung Kemih : Kosong
3) Vulva dan Perineum
Pengeluaran Lokhea : (+ ) Rubra ( - ) Sanguilenta
(- ) Serosa ( -) Alba
(- ) Lochiastasis (- ) Infeksi
Luka Perineum : ( - ) Kemerahan ( - ) Edema ( - ) Echimosis
(- ) Discharge (- ) Menyatu / Tidak
4) Ekstremitas : ( - ) Edema : Atas / Bawah
(- ) Nyeri : Atas / Bawah
( -) Kemerahan : Atas / Bawah
c.Pemersaan Penunjang
Hemoglobin :- Protein Urine : -

Analisa :
P1A0H1, 6 jam post partum, persalinan normal, laktasi, involusi, lochea
normal, keadaan umum ibu baik.

Penatalaksanaan
Tanggal : 08-05-23
Waktu : 18.33 WITA

1. Memberitahu pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan


Evaluasi: ibu mengerti dan mau bekerja sama dengan bidan tentang
tindakan yang akan dilakukan.
2. Mengobservasi keadaan umum ibu/TTV
Evaluasi: keadaan umum ibu baik, TD 120/90 mmHg, nadi 90x/menit,
suhu 36,5℃, pernafasan 24x/ menit
3. Mengobservasi pengeluaran lochea
Evaluasi : pengeluaran lochea rubra, warna merah kehitam- hitaman,
jumlahnya ± 5cc
60

4. Memberikan health educatian pada ibu tentang perawatan perineum


Evaluasi : ibu bersedia melakukannya
5. Menganjurkan ibu agar sering berkemih/ BAK
Evaluasi: ibu sering BAK dan kandung kemih kosong
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene/ kebersihan diri
Evaluasi: ibu bersedia selalu membersihkan dirinya terutama daerah
genetalia
7. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya
Evaluasi: ibu bersedia memberikan ASI eksklusif pada bayinya
8. Mengajarkan ibu cara menyusui dengan benar yaitu:
a. Kepala dan badan bayi berada pada satu garis lurus
b. Perut bayi menempel dibadab ibu
c. Dagu bayi menempel dipayudara ibu
d. Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar
e. Masukan areola sebagian besar masuk kemulut bayi
f. Bibir bayi terputar keluar
g. Selesai memyusui sendawakan bayi dengan menepuk- nepuk bagaian
belakang bayi
Evaluasi: ibu mengerti dan melakukannya
9. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan payudara yaitu:
a. Melicinkan tangan dengan minyak/baby oil secukupnya
b. Tempatkan kedua tangan diantara payudara ibu kemudian diurut
kearah atas, terus kesamping, kebawah melintang sehinggga
menyangga payudara, lakukan 20- 30 kali.
c. Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri kemudian 3 jari tangan
kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari
pangkal payudara berakhir pada puting susu. Lakuakan tahapan yang
sama pada payudara kanan lakukan 2 kali gerakan pada setiap
payudara.
d. Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, telapak tnagan kiri
menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi kelingking mengurut
payudara kearah puting susu, gerakan diulang sebanyak 20-30 kali.
Untuk setiap payudara.
e. Telapak tangan kiri menyokong payudara, tangan dikepalkan
61

kemudian buku-buku jari tangan mengurut payudara mulai dari


pangkal kearah puting susu, gerakan ini diulang sebanyak 20-3- kali
untuk setiap payudara.
f. Setelah pengurutan, kompres kedua payudara dengan air hangat
selama 2 menit kemudian kompres kembali menggunakan air dingin
selama 1 menit
g. Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan bra
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara
10. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan mobilisasi dini
Evaluasi : ibu bersedia melakukannya
11. Memberikan pada ibu pendidikan kesehatan tentang nutrisi ibu nifas
Evaluasi: ibu bersedia mengkonsumsi makanan-makanan yang bernutrisi
tanpa ada pantangan
12. Berikan vitamin A 2 tablet diminum 1x1 tablet sehari dengan
menguunakan air putih agar bayi mendapatkan vitamin A dan tablet
penambah darah samcobion 40 butir diminum 1x1 tablet sehari setelah
makan dengan air putih untuk mencegah anemia pada ibu.
Evaluasi : ibu bersedia mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh
bidan
13. Menganjurkan ibu untuk berKB
Evaluasi : ibu bersedia memakai alat kontrasepsi setelah masa nifas
selesai
14. Melakukan pendokumentasian
Evaluasi : telah dilakukan pendokumentasian

Asuhan Kebidanan Nifas Kunjungan Ke II (Hari Ke-9)


Tanggal : 13-05- 2023
Waktu : 08.00 wita
1. Subyektif
a. Ibu sudah tidak merasakan mules pada perutnya
b. ASI sudah keluar lancer,ibu menyusui bayinya setiap saat
c. Ibu sudah mulai beraktivitas membersihkan rumah dan
mencuci baju bayi sendiri
d. Ibu sudah lebih mandiri dalam merawat bayinya dibantu suami
62

dan mertua
2. Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70mmhg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5֩C
RR : 20x/menit
2) Pemeriksaan fisik
a. Payudara
Simetris,payudara bersih,putting susu menonjol,tidak
ada nyeri tekan,kolostrum sudah keluar,pengeluaran
ASI lancer kiri/kanan,dan tidak ada bendungan ASI
pada kedua payudara.
b. Perut
Luka bekas SC : tidak ada
TFU : pertengahan simphisis pusat
Kontraksi uterus: baik
Kandung kemih: kosong
c. Genitalia
Tidak terdapat varises, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini,terdapat pengeluaran lokhea
serosa,tidak ada luka jahitan.
d. Anus
Tidak ada hemoroid
e. Ekstermitas
Atas : warna kuku merah muda,tidak odema.
Bawah : tidak odema,tidak ada varises.
3. Analisa
Diagnose : P1A0H1 post partum hari ke-6
Masalah : tidak ada
4. Penatalaksanaan
63

Tanggal : 13-05-2023
Waktu : 08.00 wita
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2) Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hiegene dengan sering
mengganti pembalut sehari minimal 3 kali/hari dan cebok dengan
bersih dari depan ke belakang.
3) KIE kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
tinggi protein dan gizi seimbang
4) Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin,membangunkan bayinya Ketika tidur untuk menyusu.
5) Menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi obat dari bidan
6) Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI
saja tanpa tambahan susu formula
7) Memberitahu ibu jika memakai centing jangan terlalu kencang.
8) Memberikan KIE kepada ibu mengenai perawatan payudara ibu
menyusui.
9) Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang 1 minggu lagi dan
menganjurkan ibu agar ke fasilitas pelayanan Kesehatan sewaktu-
waktu ada keluhan.
10) Ibu mengetahui hasil pemersiksaan,mengerti apa yang
dijelaskan,dan mengikuti saran yang dianjurkan.
64

E. Dokumentasi Kebidanan KB

Tanggal pengkajian : 08-05-2023


Pukul : 19.00 WITA

I. DATA SUBYEKTIF
Ibu Suami
Nama :N A
Umur : 22 29
Suku / Bangsa : Sumbawa Sumbawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Labu Lalar

a. Alasan datang : Ibu mengatakan ingin lebih tahu tentang


KB Suntik 3 bulan
b. Keluhan Utama : Tidak ada
c. Riwayat Perkawinan :
Kawin : (Ya )/ Tidak
Kawin : 1 kali
Status Perkawinan : Sah
d. Riwayat Haid
Menarche : 15 tahun
Lama : 5-7 hari
Teratur/tidak : Teratur
Sakit/tidak : tidak
Siklus : 28 hari
e. Riwayat
Obstetric
P4A0H4
Tanggal Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Kondisi K
No Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan (Komplikasi) Bayi /
BB S

1 2023 Poskesdes 9 bulan Normal Bidan Tidak ada 3000 H

f. Riwayat
kontrasepsi
Sebelumnya ibu tidak pernah menggunakan KB apapun

g. Riwayat Kesehatan
65

1) Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita ibu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti
hipertensi, TBC, HIV/AIDS, asma, jantung, stroke,
hepatitis, tromboemboli, kencing manis, riwayat tumor/
kanker payudara, dll.
2) Riwayat Penyakit Gynekologi:tidak ada
3) Mengkonsumsi obat-obatan: tidak ada
4) Riwayat merokok : tidak
h. Pola Kebutuhan Sehari-hari
Pola Makan : 4-5 kali/sehari
Menu : Nasi,Ikan/ayam/daging kadang tempe dan
telur + sayur, buah.
Pola Minum : 1000-1600 cc/ hari 5-8 gelas/hari
Obat-obatan : Jamu(-), Kopi (-), Alkohol (-)
Pola Eliminasi :
BAK : 8-10 kali/hari
Warna : kuning
Keluhan : Tidak ada
BAB : 1-2 kali/hari
Warna : Kuning kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
Pola Istrahat :
Tidur Siang : 1-2 jam/hari
Tidur Malam : 6-8 jam/hari
Personal Higiene : Mandi 2-3x/hari, gosok gigi 2x/hari,
keramas 2-3x/minggu, ganti baju 2- 3x/hari, ganti pakaian dalam
2-3x/hari.
Pola Seksual : Klien melakukan hubungan badan 2-3x dalam 1
minggu.
i. Data Psikososial Spiritual
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang kontrasepsi : Ibu
66

mengatakan pernah dijelaskan tentang macam-macam KB


Pengambilan keputusan oleh :Suami
Ibu tinggal bersama :Suami dan anak

II. DATA OBYEKTIF


a. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmntis
TekananDarah : 120/90 mmHg
Nadi : 90× per menit
Pernapasan : 2 4 × per menit
Suhu : 36,5° C

b. Pemeriksaan obstetrik
kepala : Kulit kepala bersih, tidak berketombe,rambut hitam
distribusi merata, tidak rontok
muka : simetris, tidak pucat, tidak ada jerawat dan flek hitam,
tidak oedema
mata : simetris, Konjungtiva merah muda,sklera berwarna
putih ada gambaran tipis pembulu darah, pupil isokor
leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,linfe, dan tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
payudara : simetris, ada hyperpigmentasi areola, tidak ada benjolan
abnormal, putting susu menonjol.
abdomen : terdapat hiperpigmentasi strie livide, dan strie alba,
tidak ada tanda-tanda kehamilan.
Ektremitas : Atas : warna kuku merah muda, simetris, akral
hangat, tidak ada oedema, dapat bergerak bebas, tidak
ada polydaktil/sindaktil. Bawah : warna kuku merah
muda, akral hangat, simetris, tidak oedema, dapat
bergerak bebas, tidak ada varises, R patella positif.
(reflek patela kanan/kiri) : +/+
67

c. Pemeriksaan penunjang
-

III. ANALISA
Ny. N calon Akseptor KB Suntik 3 bulan
IV. PENATALAKSANAAN
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan baik
b. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI tanpa susu formula
lagi sampai bayi berusia 6 bulan
c. Mengevaluasi ibu mengenai keluarga berencana dan macam- macam
kontrasepsi
d. Memberikan penkes keuntungan memakai KB Suntik 3 bulan
1) Sangat efektif, dan mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka
panjang, bertahan sampai 8 – 12 minggu;
2) Hubungan suami istri tidak berpengaruh;
3) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan ASI;
4) Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia diatas 35 tahun
sampai perimenopause;
5) Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik;
6) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudaraMencegah beberapa
penyebab penyakit radang panggul;
7) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell);
8) Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, ata pengggunaan
antibiotik.
Evaluasi : Ibu mengerti atas penjelasan yang diberikan dan ibu akan
berkonsultasi terlebih dahulu dengan suami.

CATATAN PERKEMBANGAN I
68

Tanggal : 13-05-23
Waktu : 09.00 WITA

Subyektif
Ibu mengatakan akan menggunakan KB suntik 3 bulan setelah selesai masa
nifas

Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70mmhg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5֩C
RR : 20x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Payudara
Simetris,payudara bersih,putting susu menonjol,tidak ada nyeri
tekan,kolostrum sudah keluar,pengeluaran ASI lancer kiri/kanan,dan tidak
ada bendungan ASI pada kedua payudara.
b. Perut
Luka bekas SC : tidak ada
TFU : pertengahan simphisis pusat
Kontraksi uterus: baik
Kandung kemih: kosong
c. Genitalia
Tidak terdapat varises, tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini,terdapat
pengeluaran lokhea serosa,tidak ada luka jahitan.

d. Anus
69

Tidak ada hemoroid


e. Ekstermitas
Atas : warna kuku merah muda,tidak odema.
Bawah : tidak odema,tidak ada varises.
Analisa
Ny “N” calon Akseptor KB Suntik 3 Bulan

Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
b. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI tanpa susu formula lagi
sampai bayi berusia 6 bulan
c. Mengingatkan kembali keuntungan memakai KB Suntik 3 bulan
1) Sangat efektif, dan mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka
panjang, bertahan sampai 8 – 12 minggu;
2) Hubungan suami istri tidak berpengaruh;
3) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung, dan gangguan pembekuan ASI;
4) Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia diatas 35 tahun sampai
perimenopause;
5) Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik;
6) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudaraMencegah beberapa
penyebab penyakit radang panggul;
7) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell);
8) Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, ata pengggunaan
antibiotik.
Evaluasi : Ibu mengerti atas penjelasan yang diberikan
70

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan bertujuan untuk merumuskan kesenjangan antara teori dan


kasus nyata pada asuhan kebidanan secara Continuity of Care Ny N
G1P0A0H1 UK 37minggu selama masa kehamilan TM III, ibu bersalin, ibu
nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana yang dilakukan mulai tanggal 21
April 2022 sampai dengan tanggal 13 Mei 2023 di Poskesdes Labu Lalar
dengan menggunakan standart asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian,
merumuskan diagnose kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, dan
melakukan evaluasi serta pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode
SOAP.
4.1 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

Pendampingan ANC pada Ny N dilakukan 2 kali pada kehamilan


trimester III yaitu pada tanggal 21 April 2023 dan 27 April 2023. Hal ini
sesuai dengan teori Ambarwati, 2011:104 menyebutkan bahwa kunjungan
ANC selama kehamilan minimal 4x ke petugas kesehatan dengan
pembagian waktu 1x pada trimester pertama, 1x pada trimester kedua, dan
2x pada trimester ketiga.
Kenaikan berat badan ibu selama hamil hanya 4,5 kg dari trimester
pertama hingga trimeter ketiga. Sedangkan jika dihitung berdasarkan IMT
adalah 21,3 dimana ibu dalam kategori IMT normal dan kenaikan berat
badan yang seharusnya selama hamil adalah 11,5-16 kg (Retno, 2017:34).
Kenaikan berat badan ibu yang tidak sesuai ini dikarenakan pada awal
kehamilan ibu mengalami mual muntah sehingga menyebabkan nafsu
makan menurun dan penurunan berat badan. Pada trimester ketiga ibu baru
nafsu makan kembali sehingga baru mengalami kenaikan berat badan.
Asuhan yang diberikan pada ibu adalah KIE pemenuhan nutrisi ibu dengan
makan-makanan bergizi seimbang tinggi karbohidrat dan tinggi protein
serta kunjungan ulang 1 minggu lagi jika ada keluhan sewaktu-waktu
71

segera datang ke bidan terdekat.


4.2 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan

Berdasarkan hasil anamnese Ny N datang ke Poskesdes Labu Lalar


pada tanggal 08-05-2023 pukul 10.30 WITA ibu merasakan kenceng-
kenceng keluar lendir campur darah. ibu melahirkan pada usia kehamilan
37 minggu. Kala I berlangsung selama 2 jam dari pembukaan 4 cm hingga
10 cm. Hal ini sesuai dengan teori pada primigravida kala I berlangsung
selama 12 jam (Winkjosastro et al 2017). Kala II berlangsung normal, bayi
lahir spontan belakang kepala, langsung menangis, gerakan aktif, berjenis
kelamin perempuan, AS : 9-10. Kala III berlangsung selama 15 menit dari
bayi lahir pukul 12.33 WITA. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta
sampai 2 jam pertama setelah lahir. Masa ini merupakan masa paling di
cegah karena dapat menyebabkan kematian ibu yang disebabkan oleh
perdarahan (Saifuddin 2018). Selama kala IV dilakukan pemantauan
sesuai APN meliputi mengobservasi tanda-tanda vital, TFU, kontraksi
uterus, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama dan setiap 30 menit dalam 1 jam kedua, mendekontaminasi
tempat dan alat persalinan, menjelaskan tanda bahaya kala IV dan
melengkapi partograf. Hal ini menunjukkan pada kala IV telah dilakukan
pemantauan dan tidak adanya masalah.
4.3 Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas

Masa nifas pada Ny N berjalan dengan normal. Kunjungan masa


nifas dilakukan sebanyak 2 kali kunjungan yaitu kunjungan pertama 6 jam
post partum, kunjungan kedua 6 hari post partum. Kunjungan ini
sesuai menurut teori (Kepmenkes RI, buku KIA 2015:26) dimana
kunjungan 1 (6 jam-3 hari), kunjungan 2 (4-28 hari) dan kunjungan 3 (29-
42 hari).
4.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan saat
asuhan BBL, terdapat beberapa hal yang harus dibahas. Pada asuhan BBL,
72

hasil asuhan BBL didapati keadaan umum bayi baik. Bayi baru lahir normal
mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 3000 gram, umur kehamilan 40
minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap
ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan (Kementrian Kesehatan RI,
2017). Menurut (Arofah 2019), bayi baru lahir normal memiliki panjang
badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, frekuensi denyut jantung 120-160
x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, refleks-refleks sudah terbentuk dengan
baik (rooting, sucking, morro, grasping), pada bayi perempuan vagina dan
uretra berlubang serta adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah
keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada bayi Ny. N, bayi lahir segera
menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan
tidak ada cacat bawaan, memiliki berat badan 3000 gram, panjang badan 45
cm, lingkar dada 32 cm, lingkar kepala 33 cm, frekuensi denyut jantung
135x/menit, pernapasan 45x/menit, refleks-refleks sudah terbentuk dengan
baik (rooting, sucking, morro, grasping), vagina dan uretra berlubang serta
adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam
pertama. Berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri yang dilakukan,
didapati panjang badan bayi Ny. P normal yakni hanya sebesar 48 cm dan
sesuai dengan pendapat (Arofah 2019) bayi baru lahir normal memiliki
panjang badan 48-50 cm.
Penanganan yang dilakukan pengkaji pada BBL sudah sesuai dengan
teori, bayi sudah diberikkan vitamin K 1 mg, sudah diberikan salep mata
tetrasiklin 1%, sudah dimandikan, sudah diberikkan imunisasi Hb0.
Pengkaji juga sudah memberikan pendidikan kesehatan sebagi bekal untuk
ibu dirumah dalam merawat bayi nya. Penddidikan kesehatan yang
diberikan oleh pengkaji seperti tanda bahaya BBL, perawatan tali pusat,
teknik dan posisi menyusui yang tepat.
4.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB)

Berdasarkan hasil anamnese data, usia ibu 22 tahun. Dalam


rencana menunda kehamilannya ibu memilih untuk menggunakan
73

kontrasepsi suntik KB 3 Bulan. Hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan


umum ibu baik, kesadaran composmentis, dan TTV dalam batas normal
tidak menunjukkan adanya kontraindikasi. Penatalaksanaan yangdiberikan
yakni menjelaskan tentang KB suntk 3 bulan sangat efektif, dan
mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka panjang, bertahan sampai
8 – 12 minggu; Hubungan suami istri tidak berpengaruh;Tidak
mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung, dan gangguan pembekuan ASI; Dapat digunakan oleh perempuan
yang berusia diatas 35 tahun sampai perimenopause; Mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik; Menurunkan kejadian penyakit jinak
payudaraMencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul;
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell); Efektivitas tidak
berkurang karena diare, muntah, ata pengggunaan antibiotik.
74

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Asuhan kebidanan continuity of are atau komprehensif dimulai dari kehamilan

TM III, persalinan, nifas, BBL dan KB pada Ny N G1P0A0H0 yang dilakukan pada

tanggal 21 April 2023 sampai dengan tanggal 13 Mei 2023 dengan menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa

kebidanan, perencanaan, penatalaksanaan dan evaluasi yang didokumentasikan dengan

metode penulisan SOAP, maka penulisan menarik kesimpulan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengkajian, menganalisa, merencanakan dan melakukan

penatalaksanaan asuhan kebidanan terhadap Ny N dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Antenatal Care

Pendampingan ANC pada Ny N dilakukan 2 kali pada kehamilan trimester III


yaitu pada tanggal 21 April 2023 dan 27 April 2023.
2. Intanatal Care
Pada asuhan persalinan normal terjadi pada tanggal 08 Mei 2023, pada usia
kehamilan 40 minggu. Ibu mengeluh perutnya kenceng-kenceng semakin lama
semakin sering dan keluar lendir bercampur darah dari vagina. Ibu dalam kondisi
baik
3. Post Natal Care
Masa nifas pada Ny N berjalan dengan normal. Kunjungan masa nifas dilakukan
sebanyak 2 kali kunjungan yaitu kunjungan pertama 6 jam post partum,
kunjungan kedua 6 hari post partum.

4. Bayi Baru Lahir


75

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan saat asuhan BBL,
terdapat beberapa hal yang harus dibahas. Pada asuhan BBL, hasil asuhan BBL
didapati keadaan umum bayi baik. Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri
berat badan lahir 3000 gram, umur kehamilan 40 minggu, bayi segera menangis,
bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat
bawaan
5. Keluarga Berencana
Berdasarkan hasil anamnese data, usia ibu 22 tahun. Dalam rencana menunda
kehamilannya ibu memilih untuk menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 Bulan
setelah masa nifas selesai.

B. Saran

Sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan

kebidanan penulis menyimpulkan suatu saran sebagai berikut :

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan institusi pendidikan mengembangkan materi yang telah diberikan

baik dalam perkuliahan maupun praktik lapangan dan juga menambah referensi-

referensi agar bisa dijadikan evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan pada

ibu hamil TM III, bersalin, nifas, neonatus, dan KB sesuai dengan standart

pelayanan minimal.

2. Poskesdes

Poskesdes disarankan untuk mempertahankan serta meningkatkan mutu

pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan secara continuity of care pada ibu

hamil TM III, bersalin, nifas, neonatus, dan KB. Secara berkesinambungan

sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Kebidanan.


76

3. Klien dan keluarga

Setelah mendapatkan pelayanan kebidanan secara continuity of care mulai dari

masa kehamilan TM III, bersalin, neonatus, nifas, dan KB keluarga serta klien

diharapkan bertambah wawasannya sehingga dapat mendeteksi dini jika ada

penyulit dan dapat diminimalkan resiko-resikonya.

4. Bagi Mahasiswa Kebidanan

Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan

sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu

hamil TM III, nifas, neonatus, hingga KB.


77

DAFTAR PUSTAKA

Azizah,N (2017) Pengetahuan ibu Primigravida Tentang Suntik Tetanus Toksoid Dengan
Penatalaksanaanya. Jurnal Edu Health, Vol. 5, No.2

Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. 2020: Asuhan Esensial, Pencegahan dan
Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.

Dr. Saputra, 2017. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Tangerang Selatan: BINARUPA
AKSARA Publisher.

Kemenkes RI. 2021. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA,
Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Kesehatan dalam kerangka Sustainable development


Goals (SDGs).

Kuswanti. 2014. Asuhan kehamilan. Yogyakarta: pustaka pelajar.

Manuaba Ida Ayu Chandranita, dkk. 2018. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB Untuk Pendidikan Bidan, Ed.2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

Manuaba,I.B.G., 2017. Gawat Darurat obstetri Ginekologi dan Obstetri Giekologi Sosial.
Jakarta: EGC

Marmi. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil edisi 7. Yogyakarta: Penerbit Pelajar

Maryunani Anik. 2019. Asuhan Neonatu, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Tanjur
Halang : IN MEDIA.

Mochtar Rustam. 2017. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Ed. 3 Jilid
1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Prawirahardjo, Sarwono. 2016. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi edisi 3.


Jakarta: PT Bina Pustaka

Saifuddin Abdul Bahri. 2018. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Ed. 1, Cet. 13. Jakarta : PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin. 2018. Ilmu Kebidanan Ed. 4 Cetakan keempat.


Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin. 2019. Ilmu Kebidanan Ed. 4 Cetakan keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sudarti. Dkk. 2010. Asuhan kebidanan neonatus dan anak balita. Yogyakarta: Nuha
Medika.
78

Sulistyawati. Dkk. 2019. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.

Sumiaty dan Silfia Niluh Nita. 2018. Konsep Kebidanan. Jakarta: Penerbit In Media.

Walyani Elisabeth Siwi. 2019. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.

Wirakusumah Firman F, dkk. 2019. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Ed. 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

You might also like