You are on page 1of 3

 

Aqoidul iman

Aqoidul iman secara bahasa aqidah berarti mengikatkan sesuatu. Kalau


dikatakan bahwa seseoran meng-I’tidalkan sesuatu makan itu maknanya
dia telah mengikatkan keyakinan itu didalam hatinya. Yang dimaksud
dengan istilah aqidah adalah amalan hati yang berupa keimanan di dalam
hati terhadap sesuatu dan pembenaran atau tashdiq tentangnya. Pokok-
pokok aqidah islam biasanya dikenal dengan istilah rukun iman.

Iman menurut lughah atau bahasa yang digunakan sehari-hari berarti


percaya. Sebab itu orang yang beriman dikatakan orang yang percaya.
Siapa yang percaya maka dia dikatakan beriman. Iman adalah asas
penting, yang menjadi landasan tempat berdirinya pribadi mukmin. Kalau
manusia diibaratkan seperti sebatang pohon, makan iman adalah akar
tunjang untuk pohon itu. Kalau manusia diibaratkan seperti sebuah rumah,
maka iman adalah tapak berdirinya rumah itu. (Brainly.co.id)

Sifat-sifat wajib bagi Allah ada 20 :

1. Wujud (ada)
 Allah itu Wujud (ada).

2. Qidam (Terdahulu)
 Allah itu Qidam (Terdahulu).
 “Dialah Yang Awal …” [Al Hadiid:3]

3. Baqo’ (Kekal)
 Allah itu Baqo’ (Kekal).
 “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati…” [Al Furqon 58]

4. Mukhollafatuhu lil hawaadits (Tidak Serupa dengan MakhlukNya)


 Allah itu berbeda dengan makhlukNya (Mukhollafatuhu lil hawaadits).
 
“…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia…” [Asy Syuura:11]

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan sendirinya)


 Allah itu Qiyamuhi Binafsihi (Berdiri dengan sendirinya)
 
“.. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam.” [Al ‘Ankabuut:6]

6. Wahdaaniyah (Esa)
 
 ”Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain beserta-Nya.
Kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang
diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha
Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu” [Al Mu’minuun:91]

7. Qudrat (Kuasa)
 
 Sifat Tuhan yang lain adalah Qudrat atau Maha Kuasa. Jika lemah sehingga misalnya bisa
ditangkap, disiksa, dan disalib, maka itu bukan Tuhan yang sesungguhnya. Hanya manusia
biasa.
 
”… Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” [Al Baqarah:20]

8. Iroodah (Berkehendak)
 
Sifat Allah adalah Iroodah (Maha Berkehendak). Allah melakukan sesuatu sesuai dengan
kehendaknya. Mustahil Allah itu Karoohah (Melakukan sesuatu dengan terpaksa).
 
“…Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” [Huud:107]
 

9. Ilmu (Mengetahui)
 
Allah Maha Mengetahui karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu.

“Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak
sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al
An’aam:59]

10. Hayaat (Hidup)


 
 
 
Allah itu Hayaat (Maha Hidup). Tidak mungkin Tuhan itu Maut (Mati). Jika Tuhan mati, maka
bubarlah dunia ini. Tidak patut lagi dia disembah. Maha Suci Allah dari kematian/wafat.
 
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup kekal Yang tidak mati…” [Al Furqaan:58]

11. Sama’ (Mendengar)


 Allah bersifat Sama’ (Maha Mendengar). .
 
Allah Maha Mendengar. Mustahil Allah tuli.
 
“… Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah:256]

12. Bashor (Melihat)


 
Allah bersifat Melihat. Mustahil Allah itu ‘Amaa (Buta).
 
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.” [Al Hujuraat:18]
13. Kalam
 
Allah bersifat Kalam (Berkata-kata).
 
“…Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung” [An Nisaa’ 164]
14. Kaunuhu Qadiran : artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan dan
mentiadakan sesuatu.
 
15. Kaunuhu Muridan : artinya keadaannya Allah Swt yang menghendaki dan menentukan tiap -
tiap sesuatu.
 
16. Kaunuhu ‘Aliman : artinya keadaannya Allah Swt yang mengetahui akan tiap - tiap segala
sesuatu.
 
17. Kaunuhu Hayyun : artinya keadaannya Allah Swt yang maha hidup, melebihi dari segala
sesuatu apapun juga.
 
18. Kaunuhu Sami’an : artinya keadaannya Allah Swt yang mendengar akan tiap - tiap segala
sesuatu yang maujud.
 
19. Kaunuhu Bashiran : artinya keadaannya Allah Swt yang melihat akan tiap - tiap segala
sesuatu yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).
 
20. Kaunuhu Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata, yaitu sifat yang
berdiri dengan dzat Allah Swt.

Sifat Mustahil Bagi Allah Swt ada 20 :

…..

You might also like