You are on page 1of 12

ANALISIS PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI

INDONESIA
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Dr.Yulis Sulistiana Dewi M.Pd.I

Oleh :
Feby Ayunda Lestari (1223030043)
Fidya Rizka Meylanti (1223030044)
Gaffar Ally Zulfikar (1223030045)
Ganez M Jihadi (1223030046)

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
BANDUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Adapun yang dibahas dalam makalah ini yaitu Analisis Pemilihan Presiden
Dan Wakil Presiden Di Indonesia.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, 15 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii
ABSTRAK…………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1
BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………2
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………….4
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………8
ABSTRAK

Indonesia adalah negara yang menerapkan sistem demokrasi dalam melakukan pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden. Pemilihan umum merupakan prinsip ketatanegaraan yang
berkedaulatan rakyat dengan demikian warga negara berhak mengikuti proses pengambilan
keputusan kenegaraan, partisipasi rakyat tersebut di implementasikan melalui pemilihan umum
salah satunya yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebagaimana telah diatur pada
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden.Peran KPU adalah mendorong penguatan demorkrasi juga bersumber dari pengamalan
Pancasila, sebagai contoh peningkatan partisipasi masyarakat merupakan pengamalan sila ke-4,
meminimalisir berita bohong dan mendorong tidak terjadinya kampanye hitam agar tidak
terjadi konflik (sila ke-2 dan sila ke-4, memanfaatkan teknologi informasi menuju pemilu yang
transparan dan informasi yang merata dan adil (sila ke-5), hingga melaksanakan pemilu yang
luber dan jurdil (menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran) (sila ke-1).

Kata kunci: Pemilu, Presiden, Undang-undang


1.

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pemilihan presiden dilaksanakan melalui pemilihan umum. Dalam negara yang menganut
sistem demokrasi, Hal yang utama dan harus dilaksanakan setiap masyarakat. Oleh karena itu,
Masyarakat berperan penting dalam proses pemilihan umum. Sesuai dengan fungsi yang
diembannya, ketentuan-ketentuan yang ada didalamnya tidak membatasi keterlibatan pemilih
didalam praktek pemilihan umum.
Dalam pemilihan umum, misalnya, ditentukan bahwa setiap warga negara yang sudah
cukup dewasa mempunyai hak sepenuhnya untuk memilih maupun dipilih. Pemilihan umum
tidak membedakan latar belakang social budaya, politik, dan ekonomi dari para pemilih. Sejauh
mereka sudah memenuhi persyaratan formal, tidak seorangpun berhak untuk mencabut haknya.
Indonesia telah menyelenggarakan 4 (empat) kali pemilihan umum Presiden dan Wakil
Presiden secara langsung oleh rakyat. Tahun 2004 merupakan pemilu yang pertama kalinya
dilakukan secara langsung oleh rakyat Indonesia untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilihan presiden tidak membedakan latar belakang sosial budaya, politik, ekonomi dari
para pemilih. Sejauh ini para pemilih sudah memenuhi persyaratan formal, tidak seorangpun
berhak untuk mencabut haknya. Pada pasal 28 yang berbunyi “ untuk dapat menggunakan hak
memilih” warga negara Indonesia sebgaimana dimaksud dalam pasal 27 harus terdaftar sebagai
pemilih,bisa dikatakan mahasiswa selalu terlibat dalam pemilihan umum.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, kami Menyusun beberapa pertanyaan :
1) Bagaimana mekanisme pemilihan Presiden dan wakil presiden di Indonesia?
2) Bagaimana Kriteria pemilih pada pemilihan presiden dan walil presiden?
3) Bagaimana tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU)?
2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:
1) Memaparkan mekanisme pemilihan Presiden dan wakil presiden di Indonesia
2) Memaparkan Kriteria pemilih pada pemilihan presiden dan walil presiden
3) Memaparkan tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU)
2. BAB II
KAJIAN TEORI

1. Pengertian pemilihan umum


Sesuai dengan prinsip kedaulatan rakyat yang dianut dalam UUD 1945, maka kekuasaan untuk
menentukan corak dan cara pemerintahan sesungguhnya berada di tangan rakyat. Kedaulatan
tersebut dilaksanakan menurut ketentuan UUD, yaitu oleh lembaga negara, dan oleh rakyat yang
diantaranya melalui mekanisme pemilihan umum sebagaimana diatur dalam Pasal 22E UUD
1945. Pemilihan umum juga dapat dilihat sebagai mekanisme yang menghubungkan antara
infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Pemilu juga merupakan mekanisme transformasi
aspirasi pilitik partai menjadi kebijakan negara. Salah satu cara atau sarana untuk menentukan
orang-orang yang akan mewakili rakyat dalam menjalankan pemerintahan adalah dengan
melaksanakan pemilu. Pemilu secara konsepsual merupakan sarana implementasi kedaulatan
rakyat. Melalui pemilu legitimasi kekuasaan rakyat di implementasikan melalui “penyerahan”
sebagian kekuasaan dan hak mereka kepada wakilnya yang ada di parlemen maupun
pemerintahan.

2. Pengertian presiden
Dalam Bahasa latin presiden berasal dari dua kata yaitu pre dan sedere. Pre berarti sebelum dan
sedere berarti menduduki. Kata menduduki disini merujuk pada makna duduk yang lebih luas
yaitu jabatan. Presiden merupakan suatu nama jabatan resmi yang digunakan untuk pimpinan
suatu organisasi, perkumpulan, perusahaan, perguruan tinggi, atau pimpinan suatu negara.
Umumnya istilah presiden digunakan untuk seseorang yang memimpin suatu acara atau rapat
atau biasa disebut ketua.

3. Pengertian wakil presiden


Wakil Presiden adalah sebagai Pembantu Presiden, Wakil Presiden tidak bertanggung jawab
kepada Presiden, dan dalam tradisi dan praktik ketatanegaraan belum pernah ada Wakil Presiden
yang menyampaikan pertanggung jawaban kepada MPR atau kepada rakyat.
4. Tugas presiden dan wakil presiden

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Pemerintahan, seorang Presiden tentu memerlukan
landasan atau dasar sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan suatu Negara. Maka dari
itu, di dalam sebuah Negara, pastilah memiliki landasan atau aturan dasar untuk menentukan
pedoman tersebut. Aturan dasar tersebut terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945. Di
Indonesia, tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan tertuang dalam peraturan perundangan-
undangan sebagai berikut :
1. UUD 1945 Pasal 4 ayat 1: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar.
2. UUD 1945 Pasal 5 ayat 2: Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan
undang-undang sebagaimana mestinya.6
3. UUD 1945 Pasal 17 ayat 2: Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.7
4. UUD 1945 Pasal 18B Ayat 1: Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman da
3.
4.
BAB III
PEMBAHASAN

Menurut ketentuan UUD NRI Tahun 1945, yang termasuk dalam pemilu adalah
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan umum
(Pemilu), mekanisme pemilihan Presiden sebagai pejabat eksekutif diatur secara lebih rinci dalam
Pasal 6A UUD 1945.
Mekanisme pemilihan Presiden dan Wakil Presiden diatur secara lebih rinci dalam Pasal
6A UUD 1945 dijabarkan ke dalam lima ayat berikut:
(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.
(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh
persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di
setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi
Presiden dan Wakil Presiden.
(4) Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon
yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat
secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden
dan Wakil Presiden.
(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam
undang-undang (UUD 1945).
Disahkannya Pasal 6A ayat (1) UUD 1945 ini secara otomatis mencabut kewenangan
MPR-RI untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dan beralih pada ketentuan baru bahwa
yang berwenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden adalah hak rakyat Indonesia, oleh
karena itu keterlibatan rakyat dan penguatan kedaulatan rakyat semakin diakui karena rakyat bisa
secara langsung memilih pemimpin negaranya sendiri. Keterlibatan partai politik untuk
mengajukan calon Presiden dan Wakil Presiden seperti yang diatur dalam Pasal 6A ayat (2) juga
menjadi implikasi positif terhadap kedaulatan partai politik yang secara konstitusional diakui
dalam sistem pemilihan kepala negara di Indonesia. Secara normatif, perkembangan sistem
demokrasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perubahan UUD NRI 1945 yang berkaitan
dengan sistem pengisian jabatan Presiden dan Wakil Presiden ini, dimana rakyat diberikan peran
yang besar dalam menentukan kebijakan-kebijakan nasional.
Pengisisan jabatan Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat dengan suara terbanyak selama ini dirasakan kurang demokratis. Sehingga muncul
keinginan untuk dilakukannya pe milihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh
rakyat (Pasal 6A ayat (1) Perubahan ketiga UUD 1945), sistem pemilihan Presiden secara
langsung selain mendorong partisipasi rakyat untuk menggunakan hak politik, juga dipandang
sebagai mekanisme yang demokratis karena lebih merepresentasikan kehendak rakyat. Penelitian
mengenai Sistem Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Secara Langsung dan Pengaruhnya
Terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia ini merupakan penelitian yuridis normatif yang
meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum, sejarah hukum dan unsur-unsur yang berhubungan
dengan pemilihan Presiden. Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan
hukum primer, sekunder dan tertier. Bahan penelitian tersebut diperoleh melalui penelitian
kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu dilakukannya pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden secara langsung. Pengisisan jabatan Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara terbanyak selama ini dirasakan kurang
demokratis. Sehingga muncul keinginan untuk dilakukannya pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden secara langsung oleh rakyat (Pasal 6A ayat (1) Perubahan ketiga UUD 1945), sistem
pemilihan Presiden secara langsung selain mendorong partisipasi rakyat untuk menggunakan hak
politik, juga dipandang sebagai mekanisme yang demokratis karena lebih merepresentasikan
kehendak rakyat. Penelitian mengenai Sistem Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Secara
Langsung dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia ini merupakan penelitian
yuridis normatif yang meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum, sejarah hukum dan unsur-
unsur yang berhubungan dengan pemilihan Presiden. Bahan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Bahan penelitian tersebut
diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu
dilakukannya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung.
Hasil Data Wawancara
2.1.1 Tanggapan Mahasiswa Terhadap Peran dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU)
5.
2.1.2 pada Pemilihan Umum di Indonesia

Tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Undang-Undang Nomor 15


Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum. KPU memiliki
kewenangan yang lebih rinci dan jelas di dalam UndangUndang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum. Undang-undang ini menambahkan wewenang
KPU, yaitu KPU berwenang menetapkan peraturan KPU untuk setiap tahapan
Pemilu yang dibuat tanpa intervensi dari pihak pemerintah maupun DPR. KPU di
dalam pembentukan struktur kelembagaannya berwenang membentuk KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan PPLN untuk membantu kinerja dari KPU itu
sendiri dan sebagai wujud pertanggungjawaban KPU terhadap lembaga
dibawahnya. Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU).
- sudah berjalan dengan baik pada pemilihan umum karena dapat
mengakumulasi hasil suara rakyat dengan baik. (Azwar)
- Belum berjalan dengan baik karena meskipun dalam penyelenggaraan pemilu
sebelumnya sudah berhasil masih banyak kekurangan seperti adanya
intervensi dari pihak lain untuk akumulasian suara, sehingga dalam bentuk
pemilihan itu tidak berjalan dengan efektif dan optimal dan pendapat
mahasiswa tersebut agar pemilihan umum berjalan dengan efektif dan optimal
yang pertama diperbaharui lagi sistemnya agar orang-orang di dalamnya lebih
paham dan lebih kompleks lagi dalam penyelenggaraan pemilihan komisinya
itu sendiri (Agpa)
- Menurut pendapat saya pribadi peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam
proses penyelenggaraan pemilihan umum itu sudah sesuai dengan tupoksi
akan tetapi dalam aplikasi ataupun realitanya ada oknum yang
menyalahgunakan tugas dan fungsi mereka sehingga terkadang ditemukan
kecurangan disana tetapi kecurangan tersebut bukan berarti mengindikasikan
bahwasannya peran KPU pada pemilihan umum itu tidak berfungsi malah
sebaliknya itu memiliki peran yang sudah berjalan dengan baik. (Adamseu)
6.
7.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa sistem pemilihan
Presiden di Indonesia berdasarkan Pasal 6A ayat (1) UUD 1945 adalah tidak lagi menjadi
kewenangan MPR-RI untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dan beralih pada
ketentuan baru bahwa yang berwenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden
adalah hak rakyat Indonesia. Sebelumnya, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
ditempatkan dan diselenggarakan secara tersendiri dalam rezim pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden dan terpisah dengan pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD. Namun
semenjak adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013 tentang
Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden, lahir konsep pemilu serentak. Kosep pemilu serentak ini diselenggarakan
mulai tahun 2019 dan seterusnya.
2. Dapat disimpulkan dari makalah ini, bahwa kriteria pemilih pada pemilihan umum, syarat
yang harus dipenuhi oleh calon pemilih agar dapat ikut serta dalam Pemilu 2019
setidaknya ada enam, yaitu: Warga Negara Indonesia, warga yang telah genap berusia
tujuh belas tahun, tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya, dan tidak sedang dicabut hak
pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap.
3. Dapat disimpulkan bahwa tugas Komisi Pemilihan Umum di Indonesia belum berjalan
dengan baik dikarenakan adanya intervensi dari pihak lain untuk akumulasi suara.
Berdasarkan analisis perbandingan kewenangan Komisi Pemilihan Umum dalam Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
8.

DAFTAR PUSTAKA

Jurdi, F. (2018). PENGANTAR HUKUM PEMILIHAN UMUM. ISBN Ke-1 April 2018, 62-70.

Jurdi, F. (2018). PENGANTAR HUKUM PEMILIHAN UMUM. ISBN Ke-1 April 2018, 62-70.

Roslina, R. (. (2017). KRITERIA DALAM PEMILIHAN PRESIDEN. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 13(2), 97-
111., 97-111.

Taufiqurrahman, M. &.Amal, B. K. (2022). ANALISIS PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI


INDONESIA. Jurnal Darma Agung.
Wulandari, I. (2018). ANALISIS PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi terdahap Undang-Undang No 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan
Lampung)

You might also like