Professional Documents
Culture Documents
Pedoman Evaluasi Reagen 2019
Pedoman Evaluasi Reagen 2019
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guna mewujudkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jombang salah satu upayanya adalah
meningkatkan status kesehatan masyarakat yaitu dengan pengembangan model sistem pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas harus
ditingkatkan seiring dengan makin meningkatnya kualitas pelayanan institusi swasta selain
kompetensi sumber daya manusia, guna menjawab tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
memuaskan untuk itu perlu peningkatan kualitas dan kwantitas obat-obatan, peralatan medis dan
laboratorium di Puskesmas.
Sejalan dengan makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu yaitu pelayanan
kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan dan sesuai dengan
standar profesi yang telah ditetapkan.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan Puskesmas rawat inap maka perlu
ditingkatkan sarana obat, peralatan medis dan peralatan laboratorium. Pengadaan obat, peralatan
medis dan peralatan laboratorium dimaksudkan untuk menjawab tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu di Puskesmas serta untuk peremajaan dan mencukupi
kekurangan obat, peralatan medis dan laboratorium di Puskesmas
Laboratorium adalah unit yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Plandaan dan dapat
meningkatkan derajat kesehatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengevaluasi penerimaan reagensia
b. Untuk mengevaluasi penyimpanan reagensia
c. Untuk mengevaluasi kontrol kadaluarsa reagen
d. Untuk mengevaluasi pemesanan reagensia
C. SASARAN PEDOMAN
Panduan evaluasi reagen ini digunakan sebagai acuan petugas dan pihak terkait dalam
pelaksanaan pengelolaan reagen laboratorium sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan dan mutu laboratorium serta meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Penerimaan reagensia
2. Penyimpanan reagensia
3. Kontrol kadaluarsa reagen
4. Pemesanan reagensi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Penanggungjawab Dokter
1. 1 dr .Igar Wahyu Okiradian
laboratorium
Koordinator AnalisKesehatan
2. 1 Kusmiyatun
pelayanan (DIII)
Tenaga Teknis
Tenaga teknis laboratorium puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur operasional.
2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau tenaga kesehatan
lain
6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan di laboratorium:
Petugas terdiri dari 1 orang koordinator pelayanan sekaligus bertindak sebagai tenaga teknis
laboratorium
C. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan pelayanan laboratorium
Hari Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 12.00
Hari Jum’at : Pukul 07.30 – 10.30
Hari Sabtu : Pukul 07.30 – 11.30
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
MEJA PEMERIKSAAN
M
E
J
A
P
E Meja
3m M
E
R
1
K
S
A
A
N Lemari
Es
55 cm
B. STANDAR FASILITAS
1. Perlengkapan
a. Kursi pengambilan sampel darah
b. Meja pengambilan sampel darah
c. Kursi petugas laboratorium
d. Bak cuci /sink
1.) Dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
2.) Ukuran 50cm x 40 cm dengan kedalaman 15 cm
3.) Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem pengelolaan air
limbah puskesmas
e. Meja Pemeriksaan
f. Lemari pendingin ( refrigerator )
g. Lemari alat
h. Rak reagent
i. Meja administrasi
2. Peralatan
Daftar Peralatan Laboratorium Puskesmas Plandaan
No. JENIS PERALATAN JUMLAH
I. Peralatan Utama
A Peralatan pemeriksaaan
1. Fotometer 1
2. Hematology analyzer 1
3. Hemositometer set 3
4. Urine Analyzer 1
5. Mikroskop binokuler 1
6. Mikropipet uk 5 – 50 ul 2
7. Mikropipet uk 50 – 200 ul 1
9. Sentrifuge 2
1. Batang pengaduk 2
2. Corong kaca 1
3. Erlenmeyer,gelas 2
II Peralatan Penunjang
1. Sterilisator 1
2. Autoklik 3
6. Lampu Spiritus 1
7. Lemari Es 1
8. Torniquet 2
22. Timer 1
A. RUANG LINGKUP
1. Penerimaan reagensia
2. Penyimpanan reagensia
3. Kontrol kadaluarsa reagen
4. Pemesanan reagensia
B. METODE
1. Petugas menggunakan kaidah pertama masuk – pertama keluar (FIFO) first in first out
yaitu reagen yang lebih dulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
2. Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa kadaluarsa pendek untuk dipakai
terlebih dahulu (FEFO) first expire first out, guna menjamin barang tidak rusak akibat
penyimpanan lama.
C. LANGKAH KEGIATAN
1. PENERIMAAN REAGEN :
a. Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang.
b. Petugas laboratorium memeriksa keadaan kemasan reagen, kemasan reagen dalam
keadaan tersegel, tidak terbuka dan tidak rusak maupun robek.
c. Petugas laboratorium memeriksa tanggal kadaluarsa reagen yang datang
2. PENYIMPANAN REAGEN :
a. Reagensia yang datang diperiksa tanggal kadaluarsanya dan disimpan sesuai
prosedur penyimpanan yang tertera dalam kemasan reagen.
b. Kulkas tempat penyimpanan reagen harus selalu diperiksa suhunya agar sesuai
dengan syarat penyimpanan, dengan cara:
i). Petugas meletakkan thermometer dalam kulkas.
ii). Petugas mengatur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam penyimpanan
reagen
iii). Petugas mengusahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup.
iv). Petugas mencatat suhu setiap hari dalam checklist pemantauan suhu.
v). Petugas membersihkan kulkas setiap 2 bulan.
c. Reagen yang sudah dibuka bisa bertahan sampai masa kadaluarsa habis bila
disimpan pada suhu 2-8 ˚C.
d. Jika suhu penyimpanan di lemari pendingin diluar suhu 2-8 ˚C, maka reagen yang
belum terbuka dapat bertahan 1 minggu, sedangkan reagen yang sudah dibuka
dapat bertahan 3 hari
E. PEMESANAN REAGEN
1. Petugas laboratorium mengecek persediaan yang akan habis (tinggal 1 box atau 20
test).
2. Reagen yang akan habis dicatat dan dilaporkan kepada petugas pengadaan barang.
3. Petugas pengadaan barang memeriksa kembali laporan yang diberikan.
4. Kemudian petugas pengadaan melakukan pemesanan reagen.
BAB V
LOGISTIK
A. Manajemen Logistik
Pengelolan logistik Laboratorium Puskesmas Plandaan dimulai dari pembuatan perencanaan
kebutuhan reagen dan bahan habis pakai yang diperlukan selama 1 tahun termasuk untuk
buffer stok berdasarkan analisis kebutuhan tahun lalu ditambah 10 %. Dari rencana usulan
kebutuhan tersebut kita ajukan untuk pembuatan RUK tahun yang akan datang dengan
menggunakan anggaran dana JKN kapitasi. Setelah RUK tersebut disetujui dan sudah
menjadi DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran) baru kita laksanakan pengadaan kebutuhan
logistik. Setiap bahan yang datang dilakukan dulu proses pemeriksaan oleh tim pemeriksaan
pengadaan barang Dinkes Kab.Jombang setelah itu baru diserahkan ke Bendahara Barang
Puskesmas untuk didistribusikan di Gudang Farmasi lalu diserahkan ke unit Laboratorium.
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :
a. Pertama masuk pertama keluar ( fifo-first in-first out )
b. Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu ( fefo-first expired first out )
Hal ini untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama
2. Tempat penyimpanan
3. Suhu/kelembapan
4. Sirkulasi udara
5. Incompatibility/bahan kimia yang tidak boleh bercampur
6. Lakukan pencatatan dan pelaporan semua logistik yang masuk penggunaannya setiap
bulan sehingga diketahui kondisi logistik setiap reagen melalui lidian harian dan LPLPO
laboratorium.
Sampah berbentuk
1 Radio Aktif Merah
benda tajam,
ditampung dalam
2 Infeksius/ Kuning wadah yang
toksik/ kimia kuat/tahan benda
tajam sebelum
dimasukkan ke
3 Sitotoksik Ungu dalam kantong yang
sesuai dengan
“Domestik” (Warna kategori/jenis
4 Umum Hitam
putih) sampahnya
2. Limbah cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair infeksius dan limbah
cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
a. Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.
b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku, dengan bekerja sama dengan pihak yang ditunjuk sebagai
pengelola limbah medis yang ditunjuk
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Pengendali Mutu Program
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu diperlukan bakuan
mutu yaitu meliputi :
1. Tiap pelaksana laboratorium memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan bagaimana
prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Ada standar yang tertulis untuk memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana
baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan
menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab laboratorium.
5. Standar operasional prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh tenaga teknis laboratorium
dan disahkan oleh penanggung jawab laboratorium puskesmas.
B. Tujuan Pengendali Mutu Program
Untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu layanan laboratorium yang tepat dan
akurat .
C. Jenis-jenis Kegiatan Pengendali Mutu Program
1. Pemantapan Mutu Internal meliputi :
a. Tahap Pra Analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien, menggambil
spesimen, menerima spesimen, memberi identitas spesimen, mengirim spesimen
rujukan sampai dengan menyimpan spesimen
Persipan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasn kepada pasien mengenai
persiapan dan tindakan yang dilakukan
Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa spesimen kesesuaian
spesimen yang diterima dengan formulir pemeriksaan dan mencatat kondisi
spesimen saat diterima antara lain volume, warnah, kekeruhan, dan konsitensi.
Spesimen yang tidak sesuai memenuhi persyaratan hendaknya ditolak
Penanganan spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi penyimpanan
spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah benar untuk pemeriksaan –
pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman spesimen sudah benar
Pengiriman spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan
sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
Penyimpanan spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan
memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa
Beberapa cara menyimpan spesimen antara lain :
o Disimpan pada suhu kamar
o Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0° C - 8° C
o Dapat diberikan bahan pengawet
o Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum
b. Tahap Analitik
Adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi dan memelihara alat
laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan menggunakan bahan kontrol dan
pemeriksaan spesimen
Persiapan reagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standart yang berlaku, masa kedaluarssa tidak
terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah benar, cara pengenceran
sudah benar
Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Harus dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium secara
teratur dan terjadwal. Wadah spesimen harus bersih dan tidak terkontaminasi
Beberapa alat laboratorium yang perlu dikalibrasi adalah :
# Lemari Es
# Micropipet
# Centrifuge
# Fotometer
Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol
Pemeriksaan spesimen menurut metode dan prosuder sesuai SOP masing –
masing parameter
c. Tahap Pasca Analitik
Adalah tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan dan melakukan validasi hasil
serta memberikan interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.
2. Pemantapan Mutu Eksternal
Adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain diluar laboratorium
yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam
bidang pemeriksaan tertentu
3. Peningkatan Mutu
Adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh laboratorium sebagai tindak lanjut
dari pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal untuk meningkatkan
kinerja labortaorium
BAB IX
PENUTUP
Panduan Evaluasi Reagen Laboratorium Puskesmas Plandaan yang sudah kita susun
bersama, hendaknya menjadi dasar setiap Sumber Daya Manusia ( SDM ) di unit laboratorium
Puskesmas Plandaan sehingga tercapai kinerja laboratorium yang optimal
Dalam perjalanan waktu sesuai perkembangan dan tuntutan Panduan Evaluasi Reagen ini
akan kita revisi bila diperlukan
PEDOMAN EVALUASI REAGEN
PUSKESMAS PLANDAAN
KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pedoman Evaluasi Reagen Puskesmas Plandaan telah dapat diselesaikan.
Saat ini standart pelayanan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Khususnya
di instansi laboratorium. Pedoman ini akan menjadi acuan bagi petugas untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan batasan dan tanggung jawab masing – masing.
Disamping itu dalam rangka meningkatkan mutu Puskesmas Plandaan dan melaksanakan visi dan
misinya, diperlukan Pedoman Evaluasi Reagen untuk pemeriksaan laboratorium agar senantiasa
dapat menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini. Saran serta kritik
membangun tentunya sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan dimasa
mendatang.
Akhir kata semoga pedoman ini bermanfaat bagi tenaga Laboratorium dalam memberikan
pelayanan di Puskesmas Plandaan
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG……………………...……………………………………………...1
B. TUJUAN PEDOMAN …………………………………………………………………….1
1. TUJUAN UMUM……………………………………………………………….……..1
2. TUJUAN KHUSUS……………………………………………………………………2
C. SASARAN PEDOMAN…………………………………………………………...………2
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN…………………………………….……………………2
E. BATASAN OPERASIONAL…………………………………………..………………….2
BAB II STANDAR KETENAGAAN……………………………………………………………..3
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA……………………………………………
3
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN……………………………………………………………4
C. JADWAL KEGIATAN……………………………………………………………………4
BAB III STANDAR FASILITAS…………………………………………………………..……..5
A. DENAH RUANG……………………………………………………………………….…5
B. STANDAR FASILITAS………………………………………………………………......5
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN………………………………………………………9
A. LINGKUP KEGIATAN…………………………………………………………………..9
B. METODE…………………………………………………………………….……………9
C. LANGKAH KEGIATAN…………………………………………………………………9
BAB V LOGISTIK……………………………………………………………………………….11
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN………………………………...…………
13
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………………………………………….14
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………………
18
BAB IX PENUTUP…………………………………………………………………....................21